KLP 8 Penganggaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGANGGARAN Menyusun Anggaran Neraca dan Menganalisis Rasio Keuangan



Dosen Pengampu : I Dewa Arik Permana Putra, SE.MM



Oleh : Ni Komang Novia Anjali Sujata



2002612011065/07



I Kadek Bayu Weda Wisesa



2002612011072/09



I Kadek Sandya Pradasta



2002612011073/10



I Kadek Keriawan



2002612011100/11



Kelas : SDM N Malam



Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar Tahun Ajaran 2023/2024



KATA PENGATAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas Asung Kerta Waranugraha Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Menyusun Anggaran Neraca dan Menganalisis Rasio Keuangan ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari I Dewa Arik Permana Putra, SE.MM pada mata kuliah Penganggaran selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang anggaran neraca, penyusunan anggaran neraca, anggaran performance, penyusunan analisis rasio keuangan, dam penyusunan laporan performance bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.



Denpasar, 20 Maret 2023



Kelompok



DAFTAR ISI



KATA PENGATAR....................................................................................................2 DAFTAR ISI................................................................................................................3 BAB I............................................................................................................................4 PENDAHULUAN........................................................................................................4 1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4 1.3 Tujuan..................................................................................................................5 BAB II...........................................................................................................................6 PEMBAHASAN...........................................................................................................6 2.1 Anggaran Neraca.................................................................................................6 2.2 Penyusunan Anggaran Neraca.............................................................................9 2.3 Anggaran Performance......................................................................................13 2.4 Analisis Rasio Keuangan...................................................................................14 2.5 Penyusunan Laporan Performance....................................................................19 BAB III.......................................................................................................................23 PENUTUP..................................................................................................................23 3.1 Kesimpulan........................................................................................................23 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................24



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang jasa maupun dagang mempunyai tujuan yang sama yaitu memaksimumkan laba dan meminimkan biaya yang ada. Untuk mencapai tujuan perusahaan dalam melaksanakan laba maka setiap perusahaan perlu menyusun suatu perencanaan yaitu suatu anggaran yang menyeluruh tentang kegiatan perusahaan pada waktu yang akan datang yang dibuat berdasarkan data waktu sebelumnya yang disesuaikan dengan kondisi dimasa mendatang dengan tujuan agar anggaran yang disusun dapat dijadikan suatu gambaran yang real untuk kondisi masa yang akan datang, agar segala macam penyimpangan yang ada dapat diminimalkan. Anggaran merupakan salah satu alat ukur bagi manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan dibuatnya anggaran, maka manajemen akan berjalan berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan atau yang dituangkan dalam anggaran.



Meskipun



demikian



tidak



tertutup



kemungkinan



terjadinya



penyimpangan dari rencana yang dianggarkan. Untuk itu perlu diadakan pengawasan terhadap anggaran, sehingga apabila terjadi penyimpangan bisa ditindak lanjutkan oleh manajemen untuk memberi solusi yang tepat. Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis kegiatan perusahaan yang berlaku dalam waktu yang akan datang, yang diperlukan sebagai pedoman kerja. Dalam dunia usaha, anggaran memegang peranan yang sangat penting. Hal ini dikarenakan, anggaran menyajikan informasi mengenai kegiatan operasional perusahaan dalam satu periode agar tujuan perusahaan dapat tercapai semaksimal mungkin. 1.2 Rumusan Masalah



1. Apa yang dimaksud dengan anggaran neraca ? 2. Bagaimana cara Menyusun anggaran neraca ? 3. Apa yang dimaksud dengan anggaran performance ? 4. Bagaimana cara menyusun analisis rasio keuangan ? 5. Bagaimana cara menyusun laporan performance ? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui apa itu anggaran neraca 2. Untuk mengetahui cara menyusun anggaran neraca 3. Untuk mengetahui apa itu anggaran performance 4. Untuk mengetahui cara menyusun analisis rasio keuangan 5. Untuk mengetahui cara menyusun laporan performance



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Anggaran Neraca A. Pengertian Anggaran neraca adalah anggaran yang merencanakan keadaan kuangan sebuah perusahaan pada suatu periode. Dalam anggaran neraca tersebut tercantum jumlah kekayaan,jumlah utang,dan modal sendiri dari sebuah perusahaan. Jumlah kekayaan terlihat pada bagian aktiva, sedangkan jumlah utang dan modal sendiri terlihat pada bagian pasiva. Akhir dari seluruh proses penyusunan anggaran komprehensif suatu perusahaan adalah penyunan anggaran neraca. Anggaran neraca merupakan tahap akhir dari seluruh tahap yang harus dilalui untuk menyusun anggaran induk suatu badan usaha. Anggaran neraca sendiri baru akan dapat disusun jika anggaran parsial yang lain telah disusun. Berdasarkan berbagi anggaran parsial yang dimiliki suatu perusahaan mulai dari anggarn penjualan, anggarn produksi, berbagai anggaran biaya, anggaran kas, dan anggaran laba, perusahaan dapat menyusun angagran neraca. Secara umum, neraca terdiri dari dua bagian besar, yaitu sisi ativa dan sisi pasiva/kewajiban. Sisi aktiva berisi daftar kekayaan perusahaan beserta rincian jenis dan jumlahnya. Sedangkan sis kewajiban berisi kewajiban perusahaan kepada pihak kreditor dan kepada pemegang saham atau pemilik perusahaan. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menyusun neraca adalah urutan penyusunan rekening. Rekeningrekening aktiva disusun berdasarkan urutan likuiditasnya, yaitu taksiran kecepatan aktiva tersebut dapat dicairkan menjadi uang tuna. Semakin mudah dan semakin cepat suatu ativa tertentu menjadi uang tunai, maka semakin didahulukan posisi pencatatannya didalam neraca. Pada sisi kewajiban, penyusunannya dimualai dengan kewajiban yang lebih dulu jatuh tempo hingga yang paling lama jatuh tempo.



Dengan demikian, pengertian anggaran neraca adalah anggaran yang memerinci taksiran keadaan aktiva atau asset dan pasiva atau kewajiban serta kekayaan bersih dalam suatu kurun masa yang akan datang. Dalam manajemen keuangan anggaran neraca digunakan untuk memelihara struktur keuangan yang seimbang di antara aktiva dan pasiva dan di antara modal sendiri dan modal pinjaman, demi kredibilitas dan kelangsungan hidup lembaga dalam jangka panjang. B. Kegunaan Anggaran Neraca Kegunaan anggaran neraca atau neraca yang dianggarkan adalah untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan. Anggaran neraca menyajikan informasi kepada manajemen tentang hasil akhir dari seluruh anggaran yang telah disusun sebelumnya (anggaran kas, anggaran piutang, anggaran persediaan, anggaran aktiva tetap, anggaran utang, anggaran modal sendiri). Dengan menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham, anggaran neraca dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengevaluasi tingkat likuiditas, struktur modal, dan efisiensi perusahaan, serta menghitung tingkat pengembalian aktiva atas laba bersih. Neraca yang dianggarkan menyertakan implikasi dari seluruh operasi dan arus kas selama periode anggaran dan menunjukkan saldo yang diproyeksikan pada akhir periode anggaran. Menurut Shim & Siegel ada beberapa alasan mengapa neraca yang dianggarkan harus disiapkan, yaitu: 1. Neraca dapat mengungkapkan beberapa kondisi kuangan yang tidak menguntungkan yang ingin dihindar manajemen. 2. Neraca berfungsi sebagai pengecek terakhir mengenai keakuratan matematis dari semua jadwal lainnya 3. Neraca dapat membantu manajemen melakukan kalkulasi rasio. 4. Neraca menyoroti sumber daya dan kewajiban masa depan.



Perseroan Terbatas (PT) “Osa Valia” akan menyusun anggaran neraca dan mempunyai data-data yang terkait sebagai berikut: Contoh Kasus Penyusunan Anggaran Neraca :



Perseroan Terbatas (PT) "Osa Valia" akan menyusun anggaran neraca dan mempunyai data-data yang terkait sebagal berikut: -



Posisi Neraca 31 Desember 2016 dalam ribuan rupiah)



Dari hasil penvusunan anggaran individual yang membentuk anggaran neraca anggaran kas anggaran plutang, anggaran persedlaan, anggaran aktiva tetap, anggaran utang, aan anggaran modal sendirt untuk periode tahun zUl menuniukkan kondisi sebagai berikut: -



Anggaran Kas sebesar Rp24.000.000



-



Anggaran Piutang sebesar Rp23.000.000



-



Anggaran Persediaan sebesar R4.000.000



-



Anggaran Aktiva Tetan sebesar (Tanah R50.000.000: Bangunan dan Peralatan Rp 124.000.000: Akumulasi Penyusutan Rp73.000.000)



-



Anggaran Utang sebesar (Utang Usaha Rp2.500.000; Utang Pajak Penghasilan R9.000.000)



-



Anggaran Modal Sendiri (Laba Ditahan) sebesar Rp60.500.000



Berdasarkan pada data-data tersebut diatas susunlah neraca yang dianggarkan Perseroan Terbatas (PT) "Osa Valia" tahun 2017 ? Pemecahan Kasus : Dari data-data terkait dengan neraca vang dianggarkan pada Perseroan Terbatas (PT) "Osa Valia" maka dapat disusun neraca yang dianggarkan tahun 2017 sebagai berikut:



2.2 Penyusunan Anggaran Neraca A. Penyusunan Penyusunan neraca yang dianggarkan bergantung pada informasi yang terdapat dalam neraca saat ini, dan data yang berada pada lain di anggaran individual. membentuk



Anggaran individual adalah



anggaran neraca (anggaran



kas,



anggaran



anggaran keuangan anggaran piutang,



yang



anggaran



persediaan, anggaran aktiva tetap, anggaran utang, dan anggaran modal sendiri)



sehingga hubungan ketergantungan satu sama lain atas komponen anggaran neraca menjadi jelas. Manajer juga harus memperhatikan langkah-langkah dalam menyusun anggaran. Berikut ini akan dijelaskan beberapa langkah dalam menyusun anggaran menurut beberapa ahli. Menurut Nafarin (2009:9-11), langkah-langkah dalam penyusunan anggaran adalah sebagai berikut: 1. Penentuan pedoman anggaran, Anggaran yang akan dibuat pada tahun yang akan datang sebaiknya disiapkan beberapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai dengan demikian anggaran yang dibuat dapat digunakan pada awal tahun anggaran. 2. Persiapan anggaran, Manajer pemasaran sebelum menyusun anggaran penjualan (sales budget) terlebih dahulu menyusus ramalan penjualan (sales forecast) 3. Penentuan anggaran, Pada tahap penentuan anggaran semua manajer beserta direKsi mengadakan rapat kegiatan 4. Pelaksanaan anggaran, Untuk Kepentingan pengawasansetiap manaier membuat laporan realisasi anggaran. Setelah dianalisis kemudian laporan realisasi anggaran disampaikan pada direksi. Menurut Munandar (2007:30), proses penyusunan anggaran dilaksanakan melalui tahapan-tahapan berikut: 1. Komite anggaran menyusun pedoman anggaran yang berisi kebijakan pokok perusahaan dalam bidang produksi, pemasaran, sumber daya manusia, keuangan dan umum.



2. Penyusunan rancangan anggaran penjualan oleh departemen pemsaran, berdasarkan kebijakan pokok perusahaan, dan rancangan anggaran penjualan jangka pendek. 3. Penyusunan rancangan anggaran biaya berpusat bertanggung jawab berdasarkan kebijakan pokok perusahaan rancangan anggaran oleh para manajer pusat pertanggung jawaban 4. Penyusunan rancangan anggaran persediaan pokok jadi oleh departemen produksi. 5. Penyusunan rancangan anggaran biaya penjualan oleh departemen anggaran berdasarkan rancangan anggaran biaya produksi, rancangan anggaran persediaan produk jadi dan rancangan anggaran penjualan. 6. Penyusunan rancangan laporan laba-rugi projeksian berdasarkan rancangan anggaran penjualan, rancagan anggaran biaya administrasi umum. 7. Penyusunan rancangan anggaran modal berdasarkan perkiraan penjualan jangka panjang 8. Penyusunan rancangan anggaran kas berdasarkan rancangan anggaran penjualan, rancangan biaya pusat pertanggung jawaban oleh komite anggaran modal. 9. Penyusunan rancangan neraca yang diproyeksikan berdasarkan rancagan anggaran kas dan berbagai asumsi lain. 10. Penyususnan rancangan anggaran modal kerja. 11. Penelaahan rancangan anggaran biaya pusat pertanggung jawaban



oleh



komite anggaran 12. Negosiasi rancangan anggaran biaya pusat pertanggung jwaban antara para manajer pusat pertanggung jawaban dengan komite anggaran. 13. Persetujuan rancangan anggaran biaya pusat pertanggung jawaban oleh komite anggaran



14. Penyesuaian rancangan anggaran induk oleh departemen anggaran sebagai akibat dari proses negosiasi antara para manajer pusat pertanggung jawaban dengan komite anggaran. 15. Pengajuan rancangan anggaran induk oleh komite anggaran kepada dewan komisaris dan rapat umum pemegang saham. 16. Penelaahan rancangan anggaran induk oleh dewan komisari dan rapat umum pemegag saham. 17. Pengesahan rancangan anggaran induk menjadi anggaran induk perusahaan oleh rapat umum pemegang saham. B. Metode Penyusunan Anggaran Anggaran merupakam sejumlah uang yang dihabiskan dalam periode tertentu untuk melaksanakan suatu program. Tidak ada suatu perusahaanpun yang memiliki anggaran yang tidak terbatas, sehingga proses penyusunan anggaran menjadi hal penting dalam sebuah penyusunan anggaran. Menurut Dharmanegara (2010:14-15), metode penjualan anggaran yang digunakan adalah: 1. Otoriter atau top down Dalam metode ini, anggaran disusun dan sitetapkan sendiri oleh pimpinan anggaran inipun dilaksanakan oleh pimpinan tanpa adanya keterlibatan bawahan atas penyususnan. Metode ini digunakan bila karyawan tidak mampu menyusun anggaran atau dianggap terlalu lama dan tidak tepat bila diserahkan kepada bawahan.Hal ini bisa terjadi dalam karyawan apabila karyawan tidak memiliki keahlian yang cukup untuk menyusun anggaran. Atasan juga bisa menggunakan jasa konsultan atau tim khususnya menyusun anggaran.



2. Demokrasi atau bottom up Dalam metode ini anggaran disusun berdasarkan hasil keputusan karyawan. Anggaran disusun mulai dari bawahan sampai ke atasan. Bawahannya diserahkan sepenuhnya menyusun anggaran yang akan dicapainya di masa yang akan datang. Metode ini tepat digunakan jika karyawan sudah memiliki kemampuan dalam menyusun anggaran dan tidak dikhawatirkan lagi akan menimbulkan proses yang lama dan berlarut. 3. Campuran antara top down dan bottom up Metode ini merupakan metode campuran dari dua metode diatas. Disini perusahaan menyusun anggaran dengan memulainya dari atas dan kemudian untuk selanjutnya oleh karyawan bawahan. Jadi pada pedoman dari atasan atau pimpinan yang dijabarkan oleh bawahan sesuai dengan pengarah atasan. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga metode yang dapat digunakan proses penyusunan anggaran. Metode yang digunakan yaitu otoriter (Top down), Demokrasi (Bottom up), dan campuran antara (top down dan bottom up). 2.3 Anggaran Performance A. Pengertian Anggaran Berbasis Kinerja ( Performance Based Budgeting ) adalah penyusunan anggaran yang didasarkan atas perencanaan kinerja, yang terdiri dari program dan kegiatan yang akan dilaksanakan serta indikator kinerja yang ingin dicapai oleh suatu entitas anggaran ( budget entity ).



Anggaran



Berbasis Kinerja (Performance



Based



Budgeting) merupakan sistem



penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan berkaitan sangat erat dengan visi,misi dan rencana strategis organisasi (Bastian, 2006). Performance Based



Budgeting (Penganggaran



Berbasis Kinerja)



adalah sistem



penganggaran yang



berorientasi pada ‘output’ organisasi dan berkaitan sangat erat dengan Visi, Misi dan Rencana Strategis organisasi. Ciri utama Performance Based Budgeting adalah anggaran yang disusun dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan (input) dan hasil yang diharapkan (outcomes), sehingga dapat memberikan informasi tentang efektivitas dan efisiensi kegiatan. (Haryanto, Sahmuddin, Arifuddin, 2007). Selain itu Anggaran Berbasis Kinerja juga merupakan suatu metode penganggaran yang mengaitkan setiap biaya yang dituangkan dalam target kinerja dari setiap SKPD di lingkungan pemerintahan kabupaten/ kota terkait. ABK yang efektif akan dapat mengidentifikasikan keterkaitan antara nilai uang dan hasil yang dicapai, serta dapat menjelaskan bagaimana keterkaitan tersebut dapat terjadi.



2.4 Analisis Rasio Keuangan A. Pengertian Analisis laporan keuangan merupakan kegiatan menganalisis laporan keuangan yang lahir dari suatu konsep dan sistem akuntansi keuangan. Dengan memahami sifat dan konsep akuntansi keuangan, kita dapat menjaga kemungkinan salah tafsir terhadap informasi yang diberikannya. Analisis laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini.Dengan analisis ini, maka akan memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Berbagai teknik analisis laporan keuangan untuk menekanakan pentingnya suatu data disajikan, dan untuk mengevaluasi posisi perusahaan. Analisis laporan keuangan juga merupakan proses yang penuh pertimbangan salah satu tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi perubahan perubahan pokok (turning point) pada tren, jumlah dan hubungan, dan alasan perubahan-perubahan tersebut. Ada



banyak teknik analisis yang umum digunakan, dimana salah satunya adalah analisis Ratio. Apabila dilihat dari sudut pandang keuangan, dengan analisis rasio keuangan akan sangat membantu dalam : 1. Mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan), dan 2. Mengetahui tingkat resiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Definisi Analisis Keuangan Rasio menurut para ahli : 1. Menurut Ross. Westerfield, dan Jordan. (2009) yang diterjemahkan oleh Yulianto., Yuniasih dan Christine, Analisis Rasio Kuangan adalah hubungan yang dihitung dari informasi Keuangan suatu perusahaan dan digunakan untuk tujuan perbandingan. 2. Menurut Warsidi & Bambang dalam Fahmi (2011), Analisis Rasio Keuangan adalah instrumen analisis prestasi dari perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indicator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi dimasa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan 3. Menurut Samrvn (2011. Analisis rasio Keuangan ialah perbandingan data keuangan perusahaan menjadi lebih arti. Rasio keuangan menjadi dasar untuk menjawab beberapa pertanyaan penting mengenai Kesehatan keuangan dari perusahaan 4. Menurut Munawir (2010:106). Analisis rasio keuangan adalah Future oriented atau berorientasi dengan masa depan, artinya bahwa dengan analisa ratio keuangan bisa digunakan sebagai alat untuk meramalkan keadaan keuangan serta hasil usaha dimasa mendatang. Dengan angka-angka ratio historis atau



kalo memungkinkan dengan angka rasio industry (yang dilengkapi dengan data lainnva) bisa digunakan sebagai dasar untuk penvusunan laporan Keuangan yang diproyeksikan yang merupakan salah satu bentuk perencanaan Keuangan perusahaan 5. James C Van Horne yang dikutip dari kasmir (2008:104) : Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan 2 (dua) angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnva B. Macam – macam analisa rasio dan kegunaannya 1. Rasio Likuiditas  Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan finansialnya dalam jangka pendek. Ada beberapa jenis rasio likuiditas antara lain :  a. Current Ratio rasio



untuk



mengukur



kemampuan



perusahaan



dalam



membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar. Rumus menghitung Current Ratio:  -



Current Ratio = Aktiva Lancar : Utang Lancar x 100%



   b. Cash Ratio rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan kas yang tersedia dan berikut surat  berharga atau efek  jangka pendek. Rumus menghitung Cash Ratio : -



Cash Ratio = ((Kas + Setara Kas) : Utang Lancar) x 100%



c. Quick Ratio atau Acid Test Ratio rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar yang lebih likuid ( Liquid Assets). Rumus menghitung Quick Ratio:



-



Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan) : Utang Lancar) x 100%



2. Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan nilai penjualan, aktiva, dan modal sendiri. Ada beberapa jenis rasio profitabilitas antara lain : a. Profit margin Profit margin merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Berikut cara perhitungan profit margin.  -



Profit margin = (Laba Bersih : Penjualan) x 100%



b. Gross profit margin Gross profit margin adalah ukuran presentase dari setiap hasil sisa penjualan setelah dikurangi harga pokok penjualan. Berikut cara perhitungan gross profit margin.  -



Gross profit margin= (Labar Kotor : Penjualan Bersih) x 100%



c. Net profit margin Net Profit Margin adalah ukuran presentase dari setiap hasil sisa penjualan setelah dikurangi semua biaya dan pengeluaran, serta bunga dan pajak. Berikut cara perhitungan net profit margin. -



Net profit margin= (Labar Bersih Setelah Pajak : Penjualan Bersih) x 100%



d. Return on Investment (ROI)



ROI adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang akan digunakan untuk menutup investasi yang di keluarkan. Berikut cara perhitungan ROI. -



Return on Investment (ROI) = (Laba Setelah Pajak : Total Aset) x 100%



  e. Return on Assets (ROA) ROA merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan semua aset yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin bersar ROA maka semakin baik. -



Return on Assets (ROA) = (Laba Bersih : Total Aset) x 100%



3. Ratio Solvabilitas atau Leverage Ratio Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memenuhi semua kewajiban finansial jangka panjang. Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain  a. Total Debt to Assets Ratio, rasio



untuk mengukur



hutang-hutangnya



kemampuan



dengan



sejumlah



perusahaan dalam menjamin aktiva



yang



dimilikinya.



Rumus menghitung Total Debt to Assets Ratio : -



Debt to asset ratio = (Total Utang : Total Aktiva) x 100%



b. Total Debt to Equity Ratio,



rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh pihak kreditur dibandingkan dengan equity. Rumus menghitung Total Debt to Equity Ratio: -



Debt to Equity Ratio = (Total Utang : Modal) x 100%



4. Rasio Aktifitas atau Activity Ratio 



Rasio untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya. Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain  a. Perputaran piutang Perputaran piutang mengukur rasio untuk mengukur efektivitas pengelolaan piutang. Semakin tinggi perputaran piutang maka semakin efektif pengelolaan piutangnya. Berikut cara perhitungan perputaran piutang. -



Perputaran piutang = Penjualan Bersih : Rata-rata piutang Dagang 



  b. Perputaran persediaan Perputaran



persediaan



mengukur



efektivitas



pengelolaan



persediaan. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan maka semakin efektif pengelolaan persediaannya. Berikut cara perhitungan perputaran persediaan. -



Perputaran persediaan =  Harga Pokok Penjualan : Rata-rata Persediaan



  c. Perputaran aktiva tetap Perputaran aktiva tetap menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan berdasarkan aset tetap yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi rasio perputaran aktiva tetap maka semakin efektif proporsi aktiva tetapnya. Berikut cara perhitungan perputaran aktiva tetap. -



Perputaran aktiva tetap = Penjualan : Aktiva Tetap



  d. Perputaran total aktiva



Perputaran total aktiva merupakan rasio yang mengukur efektivitas penggunaan total aktiva. -



Perputaraan total aktiva = Penjualan : Total Aktiva



2.5 Penyusunan Laporan Performance 1. Penyusunan Dummy Laporan Kinerja Dummy laporan kinerja merupakan draft awal/model awal laporan kinerja. Dummy disusun untuk memudahkan dan mempercepat proses penyusunan laporan kineria. Dummy yang dibuat juga dapat digunakan sebagai instrumen



untuk pengumpulan data



dan informasi



kineria dari



penanggungjawab kegiatan. Dalam dummy laporan kineria, uraian bab I dan bab ll telah discilkan secaralengkap. Khusus bab IlI sebagian telah dapat disajikan, namun isian realisasi dan uraian analisis dari setiap indikator kinerja belum dapat disajikan karena menunggu selesainya pelaksanaan program dan anggaran. Dummy yang telah disusun kemudian disampaikan kepada penanggung- jawab kegiatan untuk pengisian realisasi dan analisis dari setiap indikator kinerja. 2. Pengumpulan Data Kinerja Data dan informasi kinerja yang akan dilaporkan dalam laporan kinerja dapat diperoleh dari berbagai sumber, namun sumber utama yang paling relevan adalah sumber data berasal dari internal unit kerja bersangkutan. Pengumpulan data kinerja dapat dilakukan dengan mudah jika unit keria telah menerapkan sistem pengumpulan data kinerja secara baik, untuk itu unit kerja dianjurkan telah melakukan pemantauan kinerja atas target perjanjian kinerja secara rutin. Berikut beberapa langkah dalam melakukan pengumpulan data kinerja: a. Siapkan formulir pengukuran kinerja, atau dapat menggunakan dummy laporan kinerja yang telah disusun



b. Sampaikan formulir pengukuran kinerja/dummy laporan kinerja kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab atas pencapaian target kinerja. Penyampaian formulir disampaikan lebih awal untuk mengantisipasi adanya keterlambatan, misalnya pada awal bulan Desember tahun berjalan formulir telah disampaikan; c. Pengisian formulir pengukuran kinerja diharapkan tidak hanya mengisi realisasi target, namun dilengkapi dengan analisis capaian kinerja yang memadai; d. Lakukan pengumpulan data/informasi kinerja; e. Lakukan analisis dan teliti kembali serta konfirmasi kembali atas data capaian yang disampaikan. 3. Analisis dan Penyajian Kinerja Analisis merupakan proses untuk mengurai suatu kondisi sehingga diperoleh pemahaman lebih mendalam. Analisis dilakukan pada dua sisi yaitu kinerja dan keuangan. Analisis dilakukan pada setiap sasaran strategis, indikator kineria dan keuangan sebagaimana tercantum dalam dokumen perianjian kinerja. Oleh karena itu analisis kinerja dan keuangan paling tidak dilakukan dengan melakukan analisis terkait dengan capaian kineria yang telah diperjanjikan. Jika realisasinya tidak mencapai target maka perlu diteliti sebab-sebabnya berikut berbagai informasi kendala dan hambatannya termasuk langkah antisipasi yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kondisi tersebut. Analisis bukan hanya dilakukan jika target tidak tercapai, tapi analisis juga dilakukan terhadap capaian kinerja dan keuangan yang realisasinya melebihi target. Terhadap realisasi yang melebihi target perlu diteliti halhal apa saia yang membuat ketercapaian tersebut melebihi target. Analisis juga perlu membandingkan data capaian kinerja dengan tahun sebelumnya atau dengan standar nasional. Keseluruhan hasil analisis selaniutnya dituangkan dalam laporan kinerja.



Penyajian dalam bentuk naratif efektif digunakan untuk menyajikan interprestasi dari suatu informasi atau menarik simpulan dari berbagai data. Penyaiian dalam bentuk tabel akan lebih efektif untuk pembandingan data kinerja sedangkan untuk penyajian dalam bentuk grafik akan lebih efektif untuk tujuan-tujuan antara lain mendeteksi pola data, tren dan perubahannya. Namun demikian, penyajikan informasi kinerja dalam laporan kinerja dianjurkan mengedepankan penggunaan info grafis dibandingkan dengan narasi yang panjang. Rumusan uraian analisis kinerja pada masing-masing indikator kineria terdiri dari: a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun berjalan, b. Membandingkan realisasi kineria serta capaian kineria tahun ini dengan minimal 1 tahun sebelumnya c. Membandingkan realisasi kineria sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam Renstra (tahun terakhir periode renstra), d. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional e. Analisis



penyebab



kegagalan/keberhasilan



atau



peningkatan/



penurunan kinerja serta solusi/langkah antisipasi yang telah/akan dilakukan; f. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya anggaran: g. Analisis program/kegiatan yangmenuniang keberhasilan/kegagalan pencapaian kinerja. Pada tahapan ini juga diakukan pembahasan capaian kineria dan analisisnya bersama dengan unit keria terkait untuk memastikan keandalan data kineria yang akan disailkan dalam laporan kinerio. 4. Finalisasi Laporan Kineria



Setelah data kinerja capaian dan analisis setiap indikator kinerja telah diperoleh, langkah selaniutnya adalah melakukan penelaahan atas data kinerja tersebut. Penelaahan dilakukan untuk melihat apakah data kinerja yang disampaikan telah lengkap, valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Setelah draft final laporan kineria telah disusun, langkah selanjutnya adalah reviuw laporan kinerja oleh tim yang dibentuk oleh masing-masing satuan kerja, setelah direviuw langkah selanjutnya adalah pengesahan oleh pimpinan satuan kerja.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Anggaran merupakan implementasi dari rencana strategi yang telah ditetapkan. Penyusunan anggaran adalah Proses pengoperasionalan rencana dalam 5 bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu. Anggaran merupakan rencana yang diungkapkan secara kuantitatif dalam unit moneter untuk periode satu tahun.



Anggaran Neraca adalah suatu anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang masing masing pos yang ada di dalam neraca, terutama pos-pos yang berhubungan dengan likuiditas perusahaan. Dengan adanya suatu anggaran maka setiap perusahaan dapat mengestimasikan kinerja yang hendak di capai selama jangka waktu tertentu, mengidentifikasi sumber daya, komitmen dan pengangaran berperan penting dalam perencanaan, pengendalian, dan untuk pembuatan serta pengambilan keputusan.



DAFTAR PUSTAKA https://www.scribd.com/doc/283081512/15-Anggaran-Neraca https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-nasional-veteranyogyakarta/manajemen/anggaran-neraca/32164372 https://spi.uin-alauddin.ac.id/index.php/2016/11/12/penganggaran-berbasis-kinerjaperformance-based-budgeting/



https://www.jurnal.id/id/blog/rumus-rasio-keuangan-untuk-analisis-rasio-keuanganperusahaan/ http://www.rahmatullah.net/2022/05/tahapan-penyusunan-dokumen-laporan.html