Kompas [PDF]

  • Author / Uploaded
  • monas
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kompas Pengertian kompas: Kompas adalah alat bantu untuk menunjukkan arah Fungsi kompas: Sebagai alat navigasi untuk kita menentukkan arah di hutan,lautan,maupun tempat tertentu Jenis-jenis kompas: 1. Kompas Biasa/Analog



Kompas yang umum digunakan oleh kebanyakan orang, karena juga harganya yang relatif rumah. kompas ini berisi jarum magnet yang direndam dalam sebuah cairan. Untuk penggunaan kompas ini harus benar benar datar dan dalam kondisi sangat tenang. 2. Kompas Bidik /Kompas Prisma



Kompas bidik umumnya dimiliki oleh TNI, Tim SAR dan Navigator. Kompas ini memiliki garis lembut dengan posisi vertikal yang fungsinya untuk membidik arah sasaran dan menentukan berapa derajat posisi sasaran dari arah si



pembidik. Harga kompas ini juga bervariasi, mulai dari 30 ribu sampai ratusan ribu. Untuk kualitas yang baik, kompas ini dilengkapi dengan fosfor, jadi bisa digunakan diwaktu malam. 3. Kompas Silva/kompas Orientasi



Kalau temen-temen suka bernavigasi dan juga suka bermain main dengan peta topografi, pasti nggak akan asing dengan kompas yang satu ini. Yapp.. ini adalah kompas Silva. Kompas ini memiliki protektor datar yang fungsinya untuk ditempatkan pada peta topografi. Maka sangat sesui dengan fungsinya, yaitu untuk bernavigasi darat 4.Kompas Digital



Kompas yang satu ini dalam bahasa inggrisnya disebut Thumb Compass. fungsi dari kompas ini adalah sama persis dengan kompas silva, namun modelnya yang berbeda, kompas ini memiliki sebuah cincin kecil untuk digunakan di ibujari kita. 5. Kompas Digital



Kalau temen-temen suka traveling, inilah kompas yang mungkin cocok buat anda. Kompas digital ini sangat bersahabat dengan kondisi guncangan. Apalagi saat medan yang kita lalui itu terjal banget, kompas biasa mah pasti amburadul, So, kompas digital inilah solusinya. 6. Kompas GPS/Satelit



Kompas ini memerlukan bantuan satelit. Kompas GPS ini mampu digunakan untuk area yang blank spot. Ia juga mampu membaca pergerakan arah. Jai kalau kita berjalan sambil membawa kompas ini, kita akan tahu arah kita. Yah bisa dibilang mirip-mirip GPS di handphone sobat deh, tapi kayaknya ini lebih canggih, karena nggak makan kuota sobat :D 7.Kompas Kiblat



Kok ada angka angka bermodel arab ya? ya jelas dong namanya juga kompas kiblat. Kompas isi fungsinya untuk menentukan arah kiblat teman. Biasanya penggunaanya waktu penentuan pembangunan masjid atau mushola. Jadi para kyai, ustad atau mudin sudah seharusnya memiliki kompas ini. 8. Kompas Nahkoda/AL



Nahkoda wajib pegang kompas ini teman, karna kelebiha dari kompas ini adalah dia sangat tahan dengan posisi guncangan. Terlebih dalam Kapal yang sering terkena ombak besar. Kalau menggunakan kompas biasa Nahkoda akan sangat kesulitan 9. Kompas Solid State



Yahh,, udah punya HP canggih ya teman, uda bisa apa aja tu HP nya? Kalau HP nya uda ada fitur kompas nya, ya berarti HP sobat udah ada alat yang semacam ini didalamnya. Solid State Compas ini sangat kecil sekali, ini adalah perangkat keras yang umumnya disematkan pada jam tangan, handphone, tablet dan gatget lain yang memilikifitur kompas. 10 Kompas Astronomi



Nah kalau kompas ini ya teman, digunakan oleh badan astronomi yang biasanya berjelajah ke kutub. Kalau mengandalkan kompas magnetik biasa sih saya jamin kagak mempan. Kompas ini memiliki fitur penggabungan waktu dan juga letak geografis lintang dan bujur. Dan bagaimana masalah keakuratannya, waduh, ya jangan ditanya, so pasti kompas ini sangat akurat teman. Bagian-bagian kompas: 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Dial : Permukaan diaman tertera angka/huruf seperti jam Visir : Pembidik Sasaran Kaca Pembesar : Untuk melihat sasaran dan angka pada Dial Jam Penunjuk : Menunjukkan lokasi magnet bumi Tutup Dial : Dengan 2 garis bersudut 450 dan dapat diputar-putar Alat penggantung : Untuk tali/ dapat juga untuk menyangkutkan ibu jari tangan sewaktu melakukan pembidikan



Arah mata angin:



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Utara (north): (0°) Timur laut (northeast): (45°) Timur (east): (90°) Tenggara (southeast): (135°) Selatan (South): (180°) Barat daya (southwest): (225°) Barat (west): (270°) Barat laut (northwest): (315°)



Cara memakai kompas biasa dan kompas bidik: Kompas biasa:



1. Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut dan menunjukkan ARAH UTARA MAGNET 2. Bidik sasaran melalui Visir, melalui celah pada, kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira - kira bersudut 50o dengan kaca dial. Kaca pembesar tersebut berfungsi sebagai : a. Membidik ke arah Visir, membidik sasaran. b. Mengintai derajat Kompas pada Dial. 3. Apabila Visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup Dial ke arah Visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar 4. Apabila sasaran bidik 30o maka bidiklah ke arah 30o. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu Titik sasaran sepanjang jalur 30o. Carilah sebuah benda yang menonjol / tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30o tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita Melambung ( keluar dari route ) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30 derajat. 5. Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan



terlebih dahulu Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading ) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perjalanan. Kompas bidik 1.Buka kompas bidik! 2. Masukkan jempol kanan ke handle pengait! 3. Arahkan posisi kita ke objek yang akan dibidik! 4. Dekatkan mata kita pada lensa kompas untuk mempermudah bidikan objek! 5. Arahkan kompas (kawat pisir) pada objek yang akan dibidik setepat mungkin! Lensa pembidik, kawat pisir, dan objek bidik harus satu garis lurus atau sejajar 6. Setelah dipastikan sejajar, pertahankan bidikan sambil melihat (membaca) hasil yang ditunjukkan pada skala derajat. Hasil penunjukan tersebut merupakan sudut objek bidik (Azimut) yang digunakan sebagai dasar perhitungan untuk mengetahui posisi kita dan objek itu sendiri.







Hikayat Hang Tuah



Pada suatu ketika ada seorang pemuda yang bernama Hang Tuah, anak dari Hang Mahmud. Mereka tinggal di Sungai Duyung. Pada saat itu, semua orang di sungai Duyung mendengar kabar Teng Raja Bintan yang baik dan sopan kepada semua rakyatnya. Ketika Hang Mahmud mendengar kabar itu, Hang Mahmud berkata kepada istrinya yang bernama Dang Merdu, “Ayo kita pergi ke Bintan, negeri yang sungguh besar, apalagi kita ini adalah orang miskin. Lebih mudah kita mencari pekerjaan disana.” Lalu pada malam harinya, Hang Mahmud bermimpi bulan turun dari langit. Cahayanya penuh diatas kepala Hang Tuah.Hang Mahmud pun terbangun dan mengangkat anaknya serta menciumnya. Seluruh tubuh Hang Tuah berbau seperti wewangian. Saing harinya, Mahmud menceritakan mimpinya pada sang istri dan anaknya. Usai mendengar cerita suaminya, Dang Merdu langsung memandikan dan melulurkan anaknya. Kemudian ia memberikan anaknya kain, baju, serta ikat kepala serba putih. Lalu Dang Merdu member Hang Tuah makan nasi kunyit dan telur ayam. Sang ibu juga memanggil pemuka agama untuk mendoakan keselamatan Hang Tuah. Setelah selesai, dipeluknya Hang Tuah. Hang Mahmud berkata kepada istrinya,” anak ini kita akan menjaganya baik-baik, jangan diberi main jauh-jauh.” Esok harinya, seperti biasa Hang Tuah membelah kayu untuk kebutuhan sehari-hari. Datanglah seorang pemberontak yang datang ke tengah pasar, banyak orang yang terluka bahkan mati karena ulah pemberontak. Pemilik took meninggalkan tokonya dan melarikan diri menuju kampung. Gemparlah negeri Bintan tersebut dan terjadi kekacauan dimana-mana. Ada seseorang yang sedang melarikan diri berkata kepada Hang Tuah. “Hai Hang Tuah, hendak matikah kau tidak masuk ke kampung?” Maka kata Hang Tuah sambil membelah kayu, “Negeri ini memiliki prajurit yang akan membunuh, ia pun akan mati olehnya.”saat ia sedang berbicara ibunya melihat bahwa pemberontak itu menuju Hang Tuah sambil menghunuskan kerisnya. Ibunya berteriak dari atas toko,”Hai anakku cepat lari ke atas toko”. Hang Tuah tidak mendengarkan kata ibunya. Ia pun langsung berdiri dan memegang kapak menunggu amarah pemberontak itu. Pemberontak yang datang ke hadapan Hang Tuah lalu menikamnya bertubitubi. Maka Hang Tuah pun melompat dan mengelak dari tikaman orang itu. Hang Tuah mengayunkan kapaknya ke kepala pemberontak, terbelah kepala pemberontak itu hingga mati. Maka seseorang yang menyaksikan peristiwa itu berteriak, “Dia akan menjadi perwira besar di tanah Melayu ini.” Terdengarlah berita hebat itu ke telinga kawannya, Hang Jebat, Hang Kesturi, Hang Lekir, dan Hang Lekui. Mereka langsung berlari mendapatkan Hang Tuah. Hang Jebat dan Hang Kesturi bertanya kepadanya,”Apakah benar engkau membunuh pemberontak dengan kapak?” Hang Tuah pun tersenyum dan menjawab, “Pemberontak itu tidak pantas dibunuh dengan keris, melainkan dengan kapak untuk kayu.” Kemudian karena kejadian itu, baginda raja sangat mensyukuri adanya sang Hang Tuah. Jika ia tidak datang ke istana, pasti ia akan dipanggil oleh Sang Raja. Maka Tumenggung pun berdiskusi dengan pegawai lain yang iri hati pada Hang Tuah. Datanglah mereka pada sang Raja setelah diskusi usai. Maka saat Baginda Raja tengah duduk di tahtanya bersama para bawahannya. Tumenggung beserta beberapa kawannya yang lain datang sambil berlutut. Mereka menyembah sang



Raja,”Hormat Tuanku, saya mohon ampun dan berkat, ada banyak berita yang sampai ke telinga saya tentang adanya pengkhianatan. Kabar itu sudah lama hamba dengar”. “Hai kalian, apa yang sebenarnya kalian bicarakan?”Tanya sang Raja. “Hormat Paduka, pegawai saya sebenarnya sungguh tidak berani untuk menghadap, namun Tuhan berkehendak.” Jawab Tumenggung. “Hai Tumenggung, katakana saja, kita akan membalasnya,” sahut Baginda. Tumenggung pun menjawab,”Hormat Tuanku, mohon ampun, untuk kemari saja hamba sudah takut, namun hamba akan menceritakannya”. Usai Baginda mendengar cerita yang keluar dari Tumenggung, maka Baginda bertanya,”Siapakah orang itu, Hang Tuah?”. “Siapa lagi yang berani melakukannya selain Hang Tuah?, jawab Tumenggung sambil bercerita bahwa kala itupegawainya melihat Hang Tuah tengah bersama seorang gadis di istana yang mereka merencanakan sesuatu untuk kerajaan. Perempuan itu bernama Dang Setia. Hamba takut ia akan melakukan sesuatu pada perempuan itu, maka hamba datang dengan dikawal untuk mengawasi. Setelah Baginda mendengar hal itu, murkalah ia, sampai mukanya merah padam. Lalu ia bertitah kepada para pegawai yang berhati jahat itu,”Pergilah, singkirkan ia.” Maka Hang Tuah tidak lagi pernah terdengar di dalam negeri itu, namun Hang Tuah tidak pernah mati, karena selain perwira besar, ia adalah wali Allah. Kabarnya saat ini Hang Tuah berada di puncak dulu sungai Perak. Disana dirinya duduk menjadi raja dari segala Batak dan orang hutan. Sekarang pun raja ingin bertemu dengan seseorang, lalu ditanyakan orang itu dan dia berkata,” Tidakkah tuan ingin mempunyai istri?” “Saya tidak ingin mempunyai istri lagi, jawabnya.



[intro] G G



C



hembus angin yang terasa panas D



G



keringat menetes di dada G



C



tiada henti kau bekerja keras D



G



berjuang demi cinta [chorus] C



G



untuk Indonesia teruslah bertahan D



C



walaupun hancur dan disakiti G kau tetap berdiri disini C



G D Em



untuk Indonesia jadilah legenda C



D



kita bisa dan percaya G



C



Lihat laut dan indahnya ombak D



G



gemulainya pohon kelapa G



C



para gadis yang mulai menari D



G



kibarkan merah putih [chorus] C



G



untuk Indonesia kita punya semua D



C



seribu budaya dan kekayaan alam G yang tak kan terkalahkan C



G D Em



untuk Indonesia jadilah legenda C



D



kita bisa dan percaya



G



Em C



D



darah Indonesia akulah halilintarmu G



Em



C



D



darah indonesia mengejar tuk selamanya G



Em C



D



darah indonesia walau badai menghadang G D/F# Em kau takkan pernah hilang C



D



walau badai menghadang [solo] G A B D-C-B-C D 3x G A B D-C-B-C A G G



C



Lihat laut dan indahnya ombak D



G



gemulainya pohon kelapa G



C



para gadis yang mulai menari D



G



kibarkan merah putih [chorus] C



G



untuk Indonesia kita punya semua D



C



seribu budaya dan kekayaan alam G yang tak kan terkalahkan C



G D Em



untuk Indonesia jadilah legenda C



D



kita bisa dan percaya G



Em C



D



darah Indonesia akulah halilintarmu G



Em



C



D



darah indonesia mengejar tuk selamanya G



Em C



D



darah indonesia walau badai menghadang G D/F# Em kau takkan pernah hilang C



D



walau badai menghadang...