Komplikasi Dini Janin Dan Ibu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“DETEKSI DINI KOMPLIKASI DAN TANDA BAHAYA PADA IBU DAN JANIN PADA MASA KEHAMILAN” Disusun Guna Memenuhi Tugas Asuhan Kebidanan Kehamilan Dosen Pengampu : Ari Antini, M.Keb



Disusun oleh : Kelompok 1 Lisna Lestari



(P17324419016)



Meilani Allisya



(P17324419018)



Nenden Permatasari



(P17324419021)



Jalum 1A



PROGRAM STUDI KEBIDANAN KARAWANG POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG TAHUN 2019/2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga pada akhirnya bisa menyelesaikan makalah tepat pada waktunya. Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Dosen yang selalu memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik. Semoga makalah yang telah kami susun ini turut memperkaya khazanah ilmu serta bisa menambah pengetahuan dan pengalaman para pembaca. Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Kami juga menyadari bahwa makalah ini juga masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca sekalian demi penyusunan makalah dengan tema serupa yang lebih baik lagi.



Karawang, 18 Januari 2020



Penyusun



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berdasarkan penelitian, telah diakui saat ini bahwa setiap kehamilan dapat memiliki potensi dan membawa resiko bagi ibu hamil. WHO memperkirakan sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya dan dapat mengancam jiwanya. Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan akan menemukan wanita hamil dengan komplikasi-komplikasi yang mungkin dapat mengancam jiwa. Pada setiap kunjungan antenatal, semua pelayanan yang meliputi amnanesa, pemeriksaan dan penanganan yang diberikan serta rencana tindak lanjutnya harus diinformasikan kepada ibu hamil dan suaminya. Jelaskan tanda-tanda bahaya dimana ibu hamil harus segara datang untuk mendapat pertolongan dari tenaga kesehatan. 1.2. Rumusan masalah 1. Apa yang dimaksud tanda bahaya/komplikasi pada ibu dan janin pada masa kehamilan muda (perdaharan pervaginam , hipertensi gravidarum, nyeri perut bagian bawah)? 2. Apa yang dimaksud tanda bahaya/komplikasi pada ibu dan janin pada masa kehamilan lanjut (perdarahan pervaginam, hipertensi gravidarum,sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak di wajah dan jari-jari tangan, keluar cairan pervaginam, nyeri perut yang hebat, gerakan janin tidak terasa, kehamilan ganda, polihidramnion, IUGR, IUFFD)? 1.3 Tujuan Umum Agar pembaca dapat memahami deteksi dini komplikasi dan tanda ada bahaya pada ibu dan janin pada masa kehamilan.



1.4 Tujuan Khusus 1. Agar pembaca dapat memahami tanda bahaya/komplikasi pada ibu dan janin pada masa kehamilan muda (perdaharan pervaginam , hipertensi gravidarum, nyeri perut bagian bawah) 2. Agar pembaca dapat memahami tanda bahaya/komplikasi pada ibu dan janin pada masa kehamilan lanjut (perdarahan pervaginam, hipertensi gravidarum,sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak di wajah dan jari-jari tangan, keluara cairan pervaginam, nyeri perut yang hebat, gerakan janin tidak terasa, kehamilan ganda, polihidramnion, IUGR, IUFFD)



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanda Bahaya Kehamilan Tanda bahaya kehamilan adalah tanda gejala yang menunjukan ibu atau bayi yang dikandung dalam keadaan bahaya atau mengancam. Umumnya gangguan ini dapat terjadi secara mendadak, dan tidak diperkirakan sebelumnya adapun tanda bahaya kehamilan diantaranya: pendarahan dari jalan lahir (kehamilan muda dan kehamilan lanjut, mual muntah berlebihan, sakit kepala hebat, gangguan penglihatan (penglihatan menjadi kabur atau berbayang), bengkak pada wajah dan ekstrimitas yang menetap, gerakan janin berkurang, nyeri perut hebat, keluar air ketuban sebelum waktunya, kejang, dan demam tinggi. Apabila ditemukan kelainan atau keadaan tidak normal pada kunjungan antenatal, informasikan rencana tindak lanjut termasuk perlunya rujukan untuk penanganan kasus, pemeriksaan laboratorium atau penunjang, USG, konsultasi/perawatan, dan juga jadwal control berikutnya, apabila diharuskan datang lebih cepat. Ibu hamil yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga adalah ibu hamil yang mengalami segala bentuk tindak kekerasan yang berakibat, atau mungkin menyakiti secara fisik, seksual, mental atau penderitaan; termasuk ancaman dari tindak tersebut, pemaksaan atau perampasan semena-mena kebebasan, baik yang terjadi di lingkungan masyarakat maupun dalam kehidupan pribadi. Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) terhadap korban kekerasan merupakan tempat dilaksanakannya pelayanan kepada korban kekerasan baik di rumah sakit umum pemerintah dan swasta termasuk rumah sakit POLRI secara komprehensif oleh multidispliner dibawah satu atap (one stop services).



2.2 Pengertian Deteksi Dini Deteksi dini yaitu melakukan tindakan untuk mengetahui seawal mungkin adanya kelainan, komplikasi, dan penyakit ibu selama kehamilan yang dapat menjadi penyulit ataupun komplikasi yang dapat membahayakan ibu dan bayi dalam persalinan, serta nifas. 2.3 Prinsip Deteksi Dini Prinsip deteksi dini yaitu melakukan skrining secara teratur dan ketat terhadap adanya kelainan, komplikasi, dan penyakit selama kehamilan, serta mencegah atau mengurangi risiko terjadinya kelainan, komplikasi, dan penyakit dalam persalinan dan nifas. 2.4 Manfaat Deteksi Dini Manfaat dari deteksi dini yaitu diharapkan dapat mencegah komplikasi lebih lanjut atau meminimalkan risiko akibat terjadinya komplikasi. 2.5 Deteksi dini pada kehamilan Deteksi dini resiko kehamilan adalah usaha menemukan seawal mungkin adanya kelainan, komplikasi dan penyulit kehamilan serta menyiapkan ibu untuk persalinan normal. Deteksi dini terhadap komplikasi pada pelayanan antenatal adalah upaya penjaringan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menemukan secara dini pada inti hamil beresiko terhadap adanya penyimpangan atau kelainan yang terjadi selama kehamilan, untuk segera diatasi secara memadai sehingga dapat mencegah terjadinya kesehatan dan kematian ibu dan janin. Upaya yang dilakukan ibu hamil dalam deteksi dini terhadap komplikasi kehamilan adalah: a



Memeriksa kehamilan sedini mungkin dan teratur fasilitas pelayanan kesehatan (posyandu, puskesmas, rumah sakit, klinik praktek) paling sedikit 4 kali selama kehamilan.



b



Mendapatkan skrining imunisasi TT dan bila perlu diberikan imunisasi TT.



c



Bila mendapatkan kelainan-kelainan resiko tinggi, pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.



d



Makan-makanan yang bernutrisi yang memenuhi kaidah gizi seimbang, sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil.



e



Mampu mengenali tanda-tanda bahaya kehamilan secara dini dan apabila ditemukan maka segera ke fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat untuk mendapatkan pertolongan



Pemeriksaan dan pengawasan pada ibu hamil sangat diperlukan, hal ini bertujuan untuk menyiapkan fisik dan psikologis ibu dalam menjalani kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir sehingga diharapkan ibu dan bayi dalam keadaan sehat, serta mendeteksi dini adanya komplikasi atau gangguan pada ibu sehingga dapat ditangani sedini mungkin. Setiap ibu hamil memiliki resiko akan terjadi komplikasi atas kehamilannya, maka setiap ibu hamil dianjurkan untuk datang ke tenaga kesehatan untuk memeriksa kehamilannya sejak dirinya merasa hamil atau telat haid. Kader dapat melakukan deteksi dini tanda bahaya dan masalah pada ibu hamil sebagaimana tertuang pada buku KIA dan segera merujuk ibu hamil ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk ditentukan tingkat kegawat daruratan. Upaya skrining untuk deteksi dini terhadap komplikasi kehamilan: 1. Kunjungan 1 (12 minggu) dilakukan untuk : 



Penapisan dan pengobatan anemia







Perencanaan persalinan







Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya



2. Kunjungan 2 (24-28 minggu) dilakukan untuk : 



Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya







Penapisan Preeklampsi, gameli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan







Mengulang perencanaan persalinan



3. Kunjungan ke 3 (32 minggu) dilakukan untuk : 



Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya







Penapisan Preeklampsi, gameli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan







Mengulang perencanaan persalinan



4. Kunjungan ke 4 (36 minggu) di lakukan untuk : 



Sama seperti kegiatan kunjungan 2 dan 3







Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi







Memantapkan rencana persalinan







Mengenali tanda-tanda persalinan



2.6 Tanda-tanda Dini Bahaya Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Muda (Trimester 1, 0-12 minggu) Kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh seorang bidan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda. Adapun komplikasi ibu dan janin yang mungkin terjadi pada masa kehamilan muda meliputi pendarahan pervaginam, hipertensi gravidarum maupun nyeri perut bagian bawah. 2.6.1 Pendarahan Pervaginam Perdarahan per vaginam dalam kehamilan adalah normal. Pada masa awal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spoting disekitar waktu pertama haidnya terlambat. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi dan normal. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan kecil mungkin pertanda dari fiarble



cervix. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya suatu infeksi. Pada awal kehamilan, perdarahan tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan yang sangat menyakitkan. Perdarahan ini dapat berarti aborsi, kehamilan mola, atau kehamilan ektopik. Pengumpulan Data: 1



Minta ibu menyebutkan karakteristik perdarahannya yaitu kapan mulai, seberapa banyak, apa warnanya, apakah bergumpal dll.



2



Tanyakan pada ibu apakah ia merasakan nyeri atau sakit ketika mengalami perdarahan tersebut.



3



Periksa tekanan darah, suhu, nadi, dan denyut jantung janin.



4



Lakukan pemeriksaan eksternal, raba apakah ada nyeri abdomen bagian bawah, lakukan pemeriksaan speculum (jika memungkinkan)



Penanganan Umum: 1. Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum pasien, termasuk tanda-tanda vital (nadi,tekanan darah, pernapasan, dan suhu) 2. Periksa tanda-tanda syok (pucat, berkeringat banyak, pingsan, tekanan sistoli kurang dari 90mmHg, nadi lebih dari 112kali/menit) 3. Jika terjadi dicurigai karena syok segera mulai penanganan syok. Jika tidak terlihat tanda-tanda syok tetap pikirkan kemungkinan tersebut saat penolong melakukan evaluasi mengenai kondisi wanita karena kondisinya dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok sangat penting untuk memulai penanganan syok dengan segera. 4. Jika pasien dalam keadaan syok pikirkan kemungkinan kehamilan ektopik terganggu.



Diagnosis: Pikirkan kemungkinan kehamilan ektopik pada wanita dengan anemia, penyakit radang panggul (Pelvic Inflmmatory Disease), gejala abortus, atau keluhan nyeri yang tidak biasa Catatan : 1. Jika dicurigai adanya kehamilan ektopik lakukan pemeriksaan manual secara hatihati karena kehamilan ektopik awal biasanya mudah pecah. 2. Pikirkan kemungkinan abortus pada wanita usia reproduktif yang mengalami terlambat haid (terlambat haid dengan jangka waktu lebih dari 1 bulan sejak waktu haid terakhirnya) dan mempunyai 1 atau lebih tanda berikut ini: perdarahan, kaku perut, pengeluaran sebagian produk konsepsi, serviks yang berdilatasi, atau uterus yang lebih kecil dari seharusnya. 3. Jika abortus merupakan kemungkinan diagnosis kenali dan segera tangani komplikasi yang ada. 2.6.1.1 Abortus Perdarahan pada trimester pertama kehamilan dapat terjadi pada seperlima dari seluruh kehamilan dan hampir separuh dari jumlah tersebut mengalami keguguran. Kejadian aborsi spontan diperkirakan mencapai sekitar 15-22% dari seluruh kehamilan (Hollyngwort, 2012). Abortus adalah peristiwa berakhirnya kehamilan pada usia kehamilan