Komunitas Askeb Keluarga [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KOMUNITAS ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA TN. A PULOWONOKROMO WETAN GANG 2 WONOKROMO SURABAYA TANGGAL : 25 OKTOBER S/D 20 NOVEMBER 2021



Disusun oleh : Nama : Intan Firdhaus NIM



: P27824119020



KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA TAHUN 2020 / 2021



Lembar Pengesahan Laporan Kegiatan Praktik Komunitas Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Tn. A di Puskesmas Jagir Kota Surabaya Pada tanggal 25 Oktober s/d 20 November 2021



Pembimbing Pendidikan



Pembimbing Lahan



Yuni Ginarsih, SST, M.Kes



Sherly Jeniawati, SST, M.Kes



Siti Haniah, SST



NIDN. 40240678



NIP. 198001202002122003



NIP. 196808221988032004



Mengetahui, Ketua Prodi D3 Kebidanan Sutomo



Dwi Wahyu Wulan S.ST.,M.Keb NIP. 197910302005012001 Mengetahui, Dosen Tabulasi



NIP.



KATA PENGANTAR Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Praktik Komunitas pada tanggal 25 Oktober s/d 20 November. Dalam penyusunan laporan ini saya mendapat bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu tidak lupa saya ucapkan banyak terimakasih kepada: 1.



Astuti Setiyani, SST. M. Keb, selaku Kepala Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya.



2.



Dwi Wahyu Wulan S,SST. M. Keb, selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Sutomo Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya.



3.



Yuni Ginarsih, SST, M.Kes , selaku pembimbing pendidikan Prodi DIII Kebidanan Sutomo Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya.



4.



Sherly Jeniawati, SST, M.Kes, selaku pembimbing pendidikan Prodi DIII Kebidanan Sutomo Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya.



5. Siti Haniah, S.ST, selaku pembimbing lahan Prodi D3 Jurusan Kebidanan Sutomo Poltekkes Kemenkes Surabaya 6.



Seluruh



pihak



yang



telah



membantu



dalam



menyelesaikan laporan ini. Saya menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan dalam pembuatan laporan selanjutnya. Semoga laporan praktik klinik ini dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca.



Surabaya, 09 November 2021



Penulis



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paradigma baru program keluarga berencana nasional telah diubah visinya dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas Tahun 2015”.Program Keluarga Berencana (KB) salah satu kebijakan kependudukan yang sangat populer dalam bidang kelahiran (fertilitas). Menurut Sulistyawati (2012), program KB bertujuan untuk memenuhi permintaan pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas serta mengendalikan angka kelahiran yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas penduduk dan mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Penentuan jarak kehamilan salah satu cara untuk mengendalikan angka kelahiran, menentukan berapa jarak yang akan direncanakan diantara kehamilan yang satu dengan yang lain (Mustikawati, 2015: 16). Berdasarkan visi dan misi tersebut, program keluarga berencana nasional mempunyai kontribusi penting dalam upaya meningkatkan kualitas penduduk.Dalam kontribusi tersebut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah mewujudkan keberhasilannya selain berhasil menurunkan angka kelahiran dan pertumbuhan penduduk, juga terpenting adalah keberhasilan mengubah sikap mental dan perilaku masyarakat dalam upaya membangun keluarga berkualitas. Keberhasilan program Keluarga Berencana di Indonesia telah diterimaoleh masyarakat global. Pada awalnya program Keluarga Berencana adalahupaya pengaturan kelahiran dalam rangka peningkatan kesejahteraan ibu dananak kemudian dalam perkembangannya program Keluarga Berencanaditujukan untuk membudayakan norma keluarga kecil, bahagia dan sejahterah(Handayani, 2010). Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi pilihan kaum ibuadalah KB suntik, ini disebabkan karena aman, efektif, sederhana dan murah.Cara ini mulai disukai masyarakat kita dan diperkirakan setengah jutapasangan memakai kontrasepsi suntikan untuk mencegah kehamilan. Namundemikian KB suntik juga mempunyai banyak efek samping sepertiAmenorhea (30%), spotting(bercak darah) dan menoragia, seperti halnyadengan kontrasepsi hormonal lainnya dan dijumpai pula keluhan mual, sakitkepala ( Rp.1.500.000)/bulan e. Aktivitas rekreasi keluarga ( nonton TV, mendengarkan radio, wisata, dll) Tidak pernah Pernah II. Data Khusus f. Tahap perkembangan keluarga saat ini Pasangan baru (keluarga baru) Keluarga dengan kelahiran anak pertama ( Child bearing) Keluarga dengan anak Balita Keluarga dengan anak prasekolah Keluarga dengan anak sekolah Keluarga dengan anak remaja (reproduksi remaja) Keluarga dengan lansia (Menopuase) Keluarga dengan ibu hamil Keluarga dengan ibu nifas g. Riwayat kesehatan saat ini Keluarga dengan riwayat penyakit kronik Keluarga dengan penyakit menular Keluarga dengan penyakit khusus (RM, kusta, HIV/AIDS) Keluarga dengan penyakit keturunan III. Sanitasi Lingkungan h. Karakteristik Rumah; kebersihan, penerangan, air minum, SPAL, sampah? Permanen, bersih, cukup Permanen, tidak bersih, tidak cukup Tidak permanen, bersih, cukup Tidak permanen, tidak bersih, tidak cukup i. Karakteristik tetangga yang di asuh Pedesaan dan teratur Pedesaan dan kumuh Perkotaan dan teratur Perkotaan dan kumuh j. Interaksi keluarga dengan tetangga dekat Harmonis Tidak harmonis IV. Fungsi Keluarga k. Struktur peran masing-masing ART (anggota rumah tangga) Sesuai Tidak sesuai l. Pola komunikasi keluarga untuk masing-masing ART Terbuka Tertutup m. Pola keputusan dalam keluarga (ART) tergantung pada : Suami/Bapak



n.



o.



p.



q.



r. s.



Istri/Ibu Orang tua/Mertua/ dari Bapak/Ibu Anak Fungsi reproduksi berkaitan dengan pernah melahirkan (Paritas) Jumlah anak 1 (P-1) Jumlah anak 2 (P-2) Jumlah anak lebih dari 2 (P>2) Family Planning (Perencanaan Keluarga Berencana) Ya, sekarang menggunakan alat kontrasepsi Pernah, sekarang tidak menggunakan alat kontrasepsi Tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi Jenis alat kontrasepsi ( di isi bila sekarang menjadi peserta KB) Berkala PIL Suntik MOW Implat AKDR Kondom MOP Strategi Koping yang dipakai Keluarga bila ada masalah/krisis Konfrontasi; menyangkal dan marah Mencari dukungan sosial Problem solving; mengatasi masalah dengan diskusi keluarga Control diri; bicara seperlunya, penyelesaian lama/perlu waktu Bikin jarak; komunikasi terputus Menghindar; tidak merasa ada masalah Bertanggung jawab; merasa ada masalah dan berusaha mengatasinya Bersikap positif; selalu menerima masalah dan mengatasinya Stress dan Koping Keluarga, yang dipilih keluarga sesuai point (Q) Adaptif Maladaptif Pemeriksaan Fisik ( General maupun Status Obstetri untuk Ibu Hamil) Bila tidak ada Bumil, LEWATI ! 1) Tinggi fundus uteri : 2) Letak janin : 3) Keadaan HIS : Bila +; apakah HIS Kuat/adekuat Jarang/lemah 4) Detak jantung janin : 5) Tafsiran berat janin (TBJ) : 6) Keadaan vagina (inspeksi) Flour :Lendir :Darah :7) Ukuran panggul luar Distansia spinarum Distansia kristarum Kesan panggul : Normal



8) 9) 10) 11) 12) 13)



14)



15) 16) 17) 18) 19)



20)



Sempit Boderlaine Presentasi Diagnosa ; Kadar hemoglobin Tekanan darah sekarang Ukuran LILA Apakah ibu termasuk sasaran program P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi). Ya, lanjutkan isi pertanyaan 14 Tidak Isian Stiker yang tidak lengkap/tidak di isi oleh petugas : a. Taksiran persalinan b. Penolong persalinan c. Tempat persalinan d. Pendamping persalinan Huruf F e. Transportasi f. Donor darah Apakah ibu sudah mendapatkan imunisasi TT Ya Tidak Apakah ibu mendapatkan tablet Fe/besi Ya Tidak Apakah tablet Fe diminum secara teratur Ya Tidak Kira-kira usia berapa bulan ibu periksa pertama kehamilannya ke petugas kesehatan/Bidan (K-1) = 9-10 minggu Apakah ibu sudah diperiksa air seninya (untuk mengetahui kadar glukosa/protein dalam urine. Ya Tidak Apakah ibu mampu menyebutkan tanda-tanda bahaya penyukit kehamilan. Ya, bila mampu menyebutkan 1 diantara tanda berikut : perdarahan, mules hebat, kejang-kejang, demam tinggi. Tidak



V. Data Khusus Balita Bila tidak ada Balita, Data ini LEWATI ! t. Riwayat Imunisasi Beri tanda check (√) bila sudah diberikan, beri tanda silang (X) bila sudah waktunya tapi belum diberikan, dan beri tanda nol (0) apabila belum diberikan karena belum waktunya. Jadwal seharusnya ! Jenis BULAN Imunisasi Lahir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hepatitis B



BCG Polio DPT Campak Kenyataannya ! Jenis Imunisasi Hepatitis B



BULAN Lahir



1



2



3



4



5



6



7



8



9







BCG







Polio







DPT Campak Adakah masalah dalam riwayat imunisasi ini : Jawaban : Tidak ada masalah karena imunisasinya sesuai umur u. Riwayat ASI Eksklusif Ya Tidak v. Status Gizi sekarang, bisa ditimbang, bisa dilihat riwayat penimbangan 3 bulan berurutan, Kalau ditimbang gunakan konversi TB/BB saja. Kurus sekali Kurus Normal Gemuk w. Makanan pengganti/pendamping ASI, yang sekarang diberikan pilih paling sering/dominan Susu formula Sari buah Bubur tepung/ SUN dan sejenisnya Bubur nasi/nasi tim Pisang dihaluskan dan sejenisnya x. Perkembangan anak sekarang (Gunakan KPSP) untuk deteksi Normal Meragukan Menyimpang VI. Data khusus Neonatus (bila di dalam ART ada bayi usia 0-28 hari) y. Siapa yang menolong ibu ketika melahirkan anak yang terakhir ini (nama neonatus) 1) Dokter 2) Bidan 3) Perawat



4) Dukun 5) Keluarga/Teman z. Apakah anak telah mendapatkan pelayanan kesehatan dikunjungi / mengunjungi (KN-1) Ya, lanjutkan pertanyaan (aa) Tidak aa.Apakah anak mendapatkan pelayanan kesehatan saat berusia dibawah ini, isi 1 (bila Ya) isi 0 (bila Tidak) 1) Usia 6-48 jam setelah lahir 2) Usia 3-7 hari setelah lahir 3) Usia 8-28 hari setelah lahir 4) Usia > 28 hari setelah lahir B. ANALISIS DATA Data mayor : Keluarga Inti, Ibu nifas (P 20002) usia 25 tahun dengan masalah tidak mau ber-KB dengan alasan malas dan takut jarum suntik. Data Minor: Status ekonomi kaya, tidak ada riwayat penyakit menular, menurun, dan menahun, selalu menerima masalah dengan positif, hubungan keluarga harmonis, keputusan ada di suami, tidak pernah ber-KB, keadaan rumah permanen dan bersih. C. DIAGNOSA KEBIDANAN KELUARGA Ibu nifas dengan usia 25 tahun tidak ingin mengikuti Program Keluarga Bencana (KB) setelah melahirkan. Prioritas diagnosa kebidanan keluarga ditetapkan berdasarkan kriteria : Sifat masalah : Aktual (terjadi gangguan/defisit kesehatan Resiko tinggi ( sudah ada ancaman kesehatan ) Resiko ( kemungkinan adanya ancaman kesehatan) Kemungkinan masalah dapat diubah ; Mudah Sebagian saja Tidak dapat Kemungkinan masalah tersebut dapat dicegah; Tinggi Cukup Rendah Keberadaan masalah dalam keluarga : Masalah dirasakan berat, perlu penanganan segera Ada masalah tetapi tidak perlu penanganan segera Keluarga tidak merasakan adanya masalah Rasional diagnosa : Data Mayor Data Minor (Dari tugas perkembangan dan (Dari data lainnya) pemeriksaan fisik) Keluarga Inti, Ibu nifas (P 20002) usia 25 tahun dengan masalah tidak mau ber-KB dengan alasan malas dan takut jarum suntik.



Keputusan keluarga ada di suami, coping keluarga bersikap positif, ibu tidak pernah KB, strategi koping adaptif, tipe keluarga inti, tidak ada riwayat penyakit menular, menurun, dan menahun dan status ekonomi kaya



D. PERENCANAAN Perubahan peran dalam keluarga Tn. A, berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ber-KB No Perencanaan Sasaran Waktu Indikator keberhasilan 1.



Melakukan Pendekatan dengan istri Suami dan Selasa, 09 Keluarga Tn. A Tn. A agar bersedia untuk diasuh istri November bersedia untuk diasuh keluarganya. 2021 oleh kami



2.



Memberikan edukasi dan penyuluhan untuk mengetahui pentingnya ber-KB



3.



Menganjurkan ibu untuk mengikuti Istri program KB yang sesuai dengan keinginannya ke puskesmas atau ke Praktik Mandiri Bidan setelah melahirkan ini.



Suami dan Selasa, 09 Suami dan istri Istri November mengerti tentang 2021 pentingnya ber-KB Rabu, 10 Istri mengerti dan November bersedia mengikuti 2021 Program Keluarga Bencana setelah melahirkan ini.



E. PELAKSANAAN Waktu



Status Perkembangan



Hasil Tindakan



Rabu, 10 Subyek (S) November 2021



Ibu “M” mengatakan secara verbal hari Sabtu akan konsultasi KB di Praktik Mandiri Bidan



Obyek (O)



Ibu “M” sedang nifas (P20002) usia 25 tahun dengan masalah tidak mau ber-KB dengan alasan malas dan takut jarum suntik.



Assesment (A)



Perubahan peran dalam keluarga Tn. A, berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ber-KB 1. Memberikan edukasi dan penyuluhan untuk mengetahui bahaya jika tidak ber-KB 2. Memberikan edukasi dan penyuluhan kepada ibu macam-macam KB dan cara kerjanya. 3. Menganjurkan ibu untuk mengikuti program KB yang sesuai dengan keinginannya ke puskesmas atau ke Praktik Mandiri Bidan setelah melahirkan ini, seperti: KB Suntik 3 Bulan, KB Pil.



Planning (P)



F. POA No



Kegiatan



Hari Ke



1



Menyampaikan hasil pengkajian dan bersama menetapkan masalah (diagnosa kebidanan keluarga) dan merencanakan kegiatan



1



2



Kunjungan rumah pertama untuk melakukan pendekatan dengan klien



1



3



Kunjungan rumah kedua melaksanakan tindakan



4



Evaluasi terhadap capaian kegiatan



untuk



2 3



BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan pada keluarga oleh mahasiswa semester V Prodi D3 Kebidanan Kampus Sutomo Surabaya, yang merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas derajat kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan ibu dan anak.Dalam pelaksanaannya berjalan lancar walaupun ada sedikit faktor yang menghambat, tetapi warga cukup antusias dan kooperatif. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada keluarga yaitu bagian dari pelaksanaan program pengabdian masyarakat dari masyarakat semester V Prodi D3 Kebidanan Kampus Sutomo Surabaya yang dilakukan pada tanggal 25 Oktober s/d 20 November 2021 di Pulowonokromo Wetan Gang 2 Wonokromo Surabaya 4.2 Saran Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang tinggi dibutuhkan kerjasama yang baik antara petugas kesehatan wilayah puskesmas setempat, tokoh masyarakat dan masyarakat. Petugas kesehatan sebaiknya lebih banyak memberikan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) pada masyarakat sehingga masyarakat lebih aktif serta antusias dalam kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas setempat.