Komunitas - Konsep Keperawatan Komunitas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEPERAWATAN KOMUNITAS A. DEFINISI KEPERAWATAN KOMUNITAS Keperawatan komunitas atau community health nursing merupakan praktik untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menggunakan pengetahuan dari ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat. (Kholifah & NS. Wahyu, 2016). Pengertian lain dari keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan profesional berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan terutama pada kelompok risiko tinggi untuk meningkatkan status kesehatan komunitas dengan menekankan upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta tidak mengabaikan kuratif dan rehabilitative (Kholifah & NS. Wahyu, 2016). Berdasarkan pernyataan dari American Nurses Association (2004) yang mendefinisikan keperawatan kesehatan komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari populasi dengan mengintegrasikan ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dan kesehatan masyarakat. Praktik yang dilakukan komprehensif dan umum serta tidak terbatas pada kelompok tertentu, berkelanjutan dan tidak terbatas pada perawatan yang bersifat episodik. (Effendi & Makhfudli, 2010). B. TUJUAN KEPERAWATAN KOMUNITAS 1. Tujuan Keperawatan Komunitas Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut: a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga, dan kelompok dalam konteks komunitas. b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu, dan kelompok. Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk: a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami; b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut; c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan; d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi; e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi. 2. Fungsi keperawatan Komunitas a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan. b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhannya di bidang kesehatan. c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat. d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan



pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan (Mubarak, 2006 dalam Harnilawati, 2013) C. SASARAN KEPERAWATAN KOMUNITAS Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan ataua perawatan, sasaran terdiri dari: (Akbar, 2019) 1. Individu Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, sosial, dan spiritual. 2. Keluarga Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara Bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. 3. Kelompok Khusus Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah: a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat pertumbuhan dan perkembangannya, seperti:  Ibu hamil  Bayi baru lahir  Balita  Anak usia sekolah  Usia lanjut b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah  Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin lainnya.  Penderita penyakit tidak menular, seperti DM, jantung coroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain-lain. c. Kelompok yang mempunyai risiko terserang penyakit, diantaranya:  Wanita tuna Susila  Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba  Kelompok-kelompok pekerja tertentu d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya:  Panti werdha  Panti asuhan  Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental, dan sosial)  Penitipan balita PERAN PERAWAT KOMUNITAS Perawat komunitas memiliki banyak tanggung jawab saat melakukan praktik sehari-hari. Perawat kesehatan masyarakat menerjemahkan pengetahuan dari ilmu kesehatan dan sosial kepada individu dan kelompok populasi melalui intervensi, program, dan advokasi yang



ditargetkan. Peran perawat kesehatan masyarakat adalah berfokus pada pencegahan penyakit cedera atau kecacatan, promosi kesehatan serta pemeliharaan kesehatan populasi (Ann Allender, Rector and Warner, 2010) dalam Pakpahan, Martina dkk (2020). 1. Peran Perawat Sebagai Komunikator Perawat berkomunikasi dengan klien, keluarga dan orang lain dikomunitas. Dalam perannya sebagai komunikator, perawat mengidentifikasi masalah klien dan kemudian mengkomunikasikannya secara lisan atau tertulis kepada anggota lain dalam tim perawatan kesehatan atau multidisiplin (Berman, Snyder and Frandsen, 2016). Perawat harus dapat berkomunikasi dengan jelas dan akurat agar kebutuhan perawatan kesehatan klien terpenuhi. 2. Peran Perawat Sebagai Klinisi Peran perawat sebagai klinisi adalah perawat memastikan layanan kesehatan yang diberikan tidak hanya untuk individu dan keluarga, akan tetapi juga untuk kelompok dan populasi (Hunt, 2009). Sebagai perawat komunitas, peran klinisi meliputi hal yang khusus yang berbeda dengan perawatan dasar. Peran klinisi tersebut adalah pemberian pelayanan yang bersifat holistic, promosi kesehatan dan meningkatkan pengetahuan (Nies and McEwen, 2015) 3. Peran Perawat sebagai Pendidik Peran sebagai pendidik sangat penting dalam praktik keperawatan. Peran pendidik berguna dalam mempromosikan kesehatan masyarakat berdasarkan dua alasan yaitu klien komunitas biasanya tidak memiliki kondisi sakit yang berat dan masih bisa menerima informasi kesehatan yang diberikan (Ann Allender, Rector and Warner, 2010). Peran perawat sebagai pendidik sangat penting. Melalui Pendidikan, perawat dapat menjangkau kelompok secara besar dengan mengembangkan program edukasi berdasarkan kebutuhan kelompok (Nies and McEwen, 2015) 4. Peran Perawat Sebagai Advokat Peran perawat termasuk advokasi klien dibahas didalam kode etik keperawatan. Disebutkan di dalam International Council of Nurses, (2012) bahwa perawat mengadvokasi kesetaraan dan keadilan sosial dalam alokasi sumber daya, akses ke perawayan kesehatan dan layanan sosial ekonomi lainnya. 5. Peran Perawat Sebagai Manajer Sebagai manajer, perawat melaksanakan arahan administratif menuju pencapaian tujuan yang ditentukan dengan menilai kebutuhan klien, perencanaan dan pengorganisasian untuk memenuhi kebutuhan (Hunt, 2009). Proses manajemen seperti proses keperawatan, menggabungkan serangkaian aktivitas atau fungsi pemecahan masalah: perencanaan, pengorganisasian, memimpin, serta mengendalikan dan mengevaluasi. Saat menjalankan fungsi ini, perawat kesehatan komunitas paling sering menjadi manajer partisipatif yaitu mereka bekerjasama dengan klien, professional lainnya untuk merencanakan dan mengimplementasikan layanan. 6. Peran Perawat Sebagai Perencana Perawat kesehatan komunitas terlibat dalam perencanaan sebagai bagian dari peran manajer. Rencana perawatan harus dirancang untuk mencakup penetapan tujuan jangka pendek dan jangka panjang, menjelaskan tindakan untuk melaksanakan tujuan, dan merancang rencana untuk mengevaluasi perawatan yang diberikan. Fungsi perencanaan digunakan bekerjasama dengan profesional lain dikomunitas untuk menentukan tujuan yang tepat untuk tempat tinggal dan pengobatan, dan untuk



mengembangkan rencana tindakan untuk dilaksanakan (Ann Allender, Rector and Warner, 2010). 7. Peran Perawat dalam Perencanaan Pulang Perencanaan pulang mengikuti proses keperawatan, dimulai dengan merencanakan dan menetapkan tujuan berfokus pada kebutuhan dan kemampuan klien dan keluarga. Mereka juga perlu dididik tentang tanda dan gejala yang mungkin menunjukkan masalah atau komplikasi dengan kondisi tersebut dan siapa yang harus dihubungi jika hal tersebut terjadi. 8. Peran Perawat Sebagai Peneliti Perawat memiliki peran penting untuk menyelidiki modalitas pengobatan yang peka budaya, Pendidikan kesehatan, pencegahan penyakit, dan faktor-faktor untuk mengubah perilaku. Perawat kesehatan komunitas dalam peranannya sebagai peneliti perlu menyelidiki, mengembangkan dan mengevaluasi efektivitas promosi kesehatan dan pencegahan penyakit khususnya yang ada dikomunitas (Nies and McEwen, 2015). 9. Peran Perawat Sebagai Pemberi Pelayanan (Caregiver) Perawat melakukan proses perawatan dengan pemikiran kritis dalam menentukan pilihan Tindakan keperawatan. Setiap perencanaan keperawatan didiskusikan bersama dengan klien dan keluarganya, merancang tujuan yang diharapkan dalam jangka panjang. Tujuan perawatan, yang ditetapkan bersama antara anggota komunitas dan perawat kesehatan komunitas akan memandu pilihan intervensi (Nies and McEwen, 2015). 10. Peran Perawat Sebagai Konselor Perawat dapat memberikan dukungan emosional, intelaktual dan psikologis pada klien. Sebagai konselor, perawat diharapkan dapat memberikan informasi, menjadi pendengar yang baik untuk klien, menjadi orang yang dapat dipercayai dan orang yang mendukung klien (Potter and Perry, 2010). 11. Peran Perawat Sebagai Pemimpin Dalam peran manajer, perawat kesehatan komunitas harus bertindak sebagai pemimpin, perawat mengarahkan, mempengaruhi atau membujuk orang lain untuk melakukan perubahan yang akan berdampak positif pada kesehatan orang dan menggerakkan mereka menuju tujuan (Nies and McEwen, 2015). 12. Peran Perawat Sebagai Kolaborator Sebagai anggota tim kesehatan, peran perawat dalam kesehatan komunitas antara lain sebagai kolaborator, yang artinya bekerjasama dengan orang lain atau tenaga kesehatan lain dalam mencapai tujuan yang sama dan bekerjasama sebagai mitra (Nies and McEwen, 2015). 13. Peran Perawat Sebagai Agen Pengubah (Change Agent) Peran perawat sebagai agen pengubah atau alat pembuat perubahan komunitas meliputi memperkenalkan pendekatan-pendektana baru yang efektif dalam menangani masalah yang ada di komunitas (Hunt, 2009). Faktor-faktor yang mendukung pengambilan dan penggunaan perubahan (Potter and Perry, 2010): a. Klien memandang bahwa inovasi dan perubahan adalah sebuah keuntungan b. Inovasi dan perubahan sesuai dengan nilai-nilai yang ada dikomunitas c. Klien dapat mencoba inovasi yang ditawarkan



d. Klien akan lebih mudah mengadopsi inovasi dan perubahan yang sederhana dibandingkan dengan perubahan yang kompleks e. Sebuah inovasi dapat dimengerti dan digunakan f. Klien akan mengadopsi inovasi lebih cepat jika agen pengubah menjelaskan kegunaan dan manfaat dari inovasi.



DAFTAR PUSTAKA Akbar, M Agung. 2019. Buku Ajar Konsep-Konsep Dasar dalam Keperawatan Komunitas. Yogyakarta: Penerbit Deepublish. Efendi, Ferry & Makhfud. 2010. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Pakpahan, Martina dkk. 2020. Keperawatan Komunitas. Medan: Yayasan Kita Menulis. Kholifah, Siti Nur & NS. Wahyu Widagdo. 2016. Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Harnilawati. 2013. Pengatar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi Selatan: Penerbit Pustaka As Salam