Kondiloma Akuminata [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRESENTASI KASUS: Kondiloma Akuminata Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik Departemen Penyakit Kulit dan Kelamin RST dr. Soedjono Tingkat II Magelang



Disusun Oleh : Ghina Ninditasari 1410.221.028 Pembimbing : Letkol CKM dr. Puguh Santoso Sp.KK



KEPANITERAAN KLINIK PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL’VETERAN’ JAKARTA 2015 LEMBAR PENGESAHAN PRESENTASI KASUS: Kondiloma Akuminata



Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik Departemen Penyakit Kulit dan Kelamin RST dr. Soedjono Tingkat II Magelang



Disusun Oleh : Ghina Ninditasari 1410.221.028



Telah Disetujui dan Disahkan oleh: Dokter Pembimbing



Letkol CKM dr. Puguh Santoso Sp.KK



KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan ka'runia-Nya penulis dapat menyelesaikan salah satu tugas yakni presentasi kasus dengan judul: Kondiloma Akuminata. Makalah ini dibahas untuk menambah pengetahuan mengenai kasus kondiloma akuminata dan merupakan salah satu syarat dalam mengikuti kepaniteraan klinik di departemen Penyakit Kulit dan Kelamin RST. dr. Soedjono. Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yakni, Letkol CKM dr. Puguh Santoso Sp.KK yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan pengarahan dalam menyelesaikan tugas penulisan makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pembahasan dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritikan yang membangun maupun saran demi perbaikan selanjutnya. Terimakasih. Magelang, 1 April 2015 Penulis



BAB I STATUS PASIEN I. Identitas Pasien Nama Usia Agama Pekerjaan Tanggal Pemeriksaan



: Tn. R : 30 tahun : Islam : TNI AD : 30 Maret 2015



II. Anamnesa a. Keluhan Utama Terdapat benjolan kecil-kecil di bagian alat kelaminnya. b. Riwayat Penyakit Sekarang Benjolan tersebut pada mulanya muncul sekitar 1 tahun yang lalu. Terdapat benjolan berukuran kecil sekitar 1x1 cm dan bejumlah kurang lebih 5 buah. Benjolan tersebut tidak membesar dan tidak sakit ataupun gatal. Namun, pasien khawatir akan berakibat buruk apabila benjolan tersebut tidak ditangani. c. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien tidak pernah memiliki keluhan seperti ini sebelumnya. Pasien juga menyangkal adanya penyakit sistemik seperti diabetes melitus dan hipertensi. Pasien juga menyangkal pernah menderita penyakit kelamin lainnya. d. Riwayat Penyakit Keluarga Pasien menyangkal terdapat keluhan yang sama pada istri. e. Riwayat Lingkungan Sosial Pasien pernah ditugaskan di daerah Ambon 2001-2013 (sekitar 12 tahun) dan pernah ditugaskan juga di daerah Irian Jaya pada tahun 2006-2007. Pasien menyangkal pernah berhubungan dengan wanita lain selain istrinya. Pasien mengatakan bahwa kerabat dekatnya mengalami keluhan pada genitalnya yakni terkena sifilis. III.



Pemeriksaan Fisik 1



Status Generalis Keadaan Umum : Baik, tampak sakit sedang. Kesadaran : Compos Mentis Tanda Vital : Tekanan Darah : tidak dilakukan Nadi : 84 x/menit Pernapasan : 20 x/menit Kepala :



Bentuk : Normocephali Mata : Konjuntiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-) Mulut : Bibir kering (-), dinding faring hiperemis (-) Telinga: Normotia, tanda radang (-) KGB : pembesaran kelenjar getah bening (-) Thorax :  Inspeksi : Bentuk normal, gerak nafas kedua dada simetris  Palpasi : Vokal fremitus +/+ simetris  Perkusi : Sonor di kedua lapang paru  Auskultasi : Jantung : BJ I-II reguler,murmur (-), gallop (-) Paru : SN vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/Abdomen :    



Inspeksi : Datar Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba membesar Perkusi: Timpani Auskultasi : Bising usus (+) normal



Ekstremitas Genitalia



2



: Akral hangat, oedem (-), sianosis (-) : tampak lesi kulit (lihat status dermatologis)



Status Dermatologik Lokasi



: genitalia (Proksimal penis dan pubis)



Efloresensi



: Dibagian proksimal penis : papul-papul verukosa (permukaan kasar) yang berjumlah 5 buah (soliter), ukuran 1 cm x 0,5 cm x 0.5 cm, warna kehitaman / gelap, bertangkai. Dibagian pubis: terdapat lesi eritem yang berbentuk papul berukuran 1 cm x 1 cm.



Papul eritem



Papul – soliterverukosa



IV.



Pemeriksaan Penunjang Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang



V. Resume Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan kecil di bagian pangkal penis yang tidak disertai rasa gatal ataupun nyeri. Benjolan timbul 1 tahun yang lalu namun tidak semakin membesar. Pasien pernah ditugaskan di Ambon dan Irian Jaya selama 12 tahun (20012013). Pasien menyangkal pernah berhubungan dengan wanita lain. Dari hasil pemeriksaan fisik (status dermatologis) didapatkan hasil berupa: efloresensi dibagian proksimal penis : papul-papul verukosa (permukaan kasar) yang berjumlah 5 buah (soliter), ukuran 1 cm x 0,5 cm x 0.5 cm, warna kehitaman / gelap, bertangkai. Dan efloresensi dibagian pubis: terdapat lesi eritem yang berbentuk papul berukuran 1 cm x 1 cm.



VI.



Diagnosa Kerja Kondiloma Akuminata



VII.



Diagnosa Banding 1. Molukum Kontangiosum 2. Veruka Vulgaris



VIII. Terapi 1. Bedah Terapi a. Elektrokauter Elektrokauter adalah cara yang efektif untuk menghancurkan kondiloma akuminata di anus internal dan eksternal tetapi teknik ini memerlukan anestesi lokal dan tergantung pada keterampilan operator untuk mengontrol kedalaman dan lebar kauterisasi tersebut. Mengontrol kedalaman luka penting untuk mencegah jaringan parut dan luka pada sfingter ani mendasarinya. Luka bakar melingkar harus dihindari untuk mencegah stenosis ani. Jika penyakit ini sangat



luas



atau



melingkar,



upaya-upaya



harus



dilakukan



untuk



mempertahankan kontinuitas kulit. 2. Medikamentosa a. Isoprinosin (Metisoprinol) 8,9  Isoprinosin digunakan sebagai imunodulator.  Cara kerja obat ini adalah meningkatkan sistem imun dengan cepat sehingga dapat menghilangkan gejala dengan cepat. Obat ini akan merangsang stimulasi sel T, meningkatkan kemampuan sel NK (Natural Killer), meningkatkan akitivitas sel B dan meningkatkan produksi imunoglobulin, dan meningkatkan kemampuan fagositosis.  Obat ini digunakan untuk pasien dengan infeksi virus seperti herpes zooster, rhinovirus, kondiloma, dan herpes simpleks. Obat ini dimetabolisme ke dalam asam urat. Efek samping dari obat ini adalah peningkatan asam urat serum maupun urin sehingga penggunaan obat ini harus di awasi dengan baik.  Kontraindikasi pemakaian obat ini adalah pasien dengan riwayat hiperuremia dan gout. b. Gentamisin 10  Adalah golongan aminoglikosida yang sensitif terhadap bakteri Gram negatif terutama pada jenis Pseudomonas. Obat ini mengganggu sintesis protein dari bakteri dengan cara berikatan dnegan subunit ribosom 30S dan 50S.  Efek samping paling penting dan berat adalah nefrotoksisitas dan ototoksisitas irreversibel







Perhatian khusus diberikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal,



wanita hamil dan menyusui. IX.



Prognosis Quo ad Vitam Quo ad Fungsionam Quo ad Sanationam



: dubia ad bonam : dubia ad bonam : dubia ad malam



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Kondiloma akuminata merupakan salah satu manifestasi klinis yang disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus Virus (HPV), paling sering ditemukan di daerah genital dan jarang di selaput lendir. Penyakit ini biasanya asimptomatik dan terdiri dari papilomatous papula atau nodul pada perineum, genitalia dan anus. Ada dua bentuk umum Kondiloma Akuminata, yaitu kondiloma akuminata dan gigantea, yang dikenal sebagai tumor BuschkeLöwenstein.1,3 B. Etiologi Virus HPV pertama kali diidentifikasikan pada tahun 1907. Kini, lebih 120 jenis subtipe HPV telah dapat diidentifikasi. Tapi tidak semua tipe dapat menyebabkan kondiloma akuminata. Sekitar 90 % kondiloma akuminata diyakini berhubungan dengan tipe 6 dan tipe 11. Para ahli mencurigai HPV tipe tertentu memiliki kecenderungan onkogenik (potensial menjadi kanker), terutama tipe 16 dan tipe 18.2 Virus HPV 6 dan 11 memiliki masa inkubasi 3 minggu sampai 8 bulan. Cara penularan infeksi biasanya melalui hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi sebelumnya, penularan ke janin atau bayi dari ibu yang telah terinfeksi sebelumnya dan risiko mengembangkan karsinoma sel skuamosa.3 C. Epidemiologi Saat ini kondiloma akuminata menjadi penyebab paling utama suatu penyakit menular seksual bahkan melebihi herpes genital. Kondiloma akuminata terjadi pada 5,5 juta orang Amerika setiap tahun dan diperkirakan memiliki prevalensi 20 juta. Kondiloma akuminata adalah infeksi anorektal yang paling umum yang mempengaruhi pria homoseksual. Namun, juga sering terjadi pada pria biseksual dan heteroseksual dan wanita. Meskipun cara penularan paling umum melalui hubungan seksual namun penyebab non seksual juga dapat terjadi.5 Pada pasien HIV positif prevalensi HPV adalah 30%. Pengaruh infeksi HIV pada perjalanan penyakit HPV tidak jelas tetapi dapat dipengaruhi oleh tingkat keparahan immunocompromise dan terapi penggunaan antiretroviral. Infeksi oleh jenis risiko tinggi HPV dikaitkan dengan SIL (Squamous Intraepithelial Lesion) yang merupakan prekursor diduga menjadi kanker invasif.5



D. Patofisiologi Virus HPV ini masuk melalui mikro lesi pada kulit, biasanya pada daerah kelamin dan melakukan penetrasi pada kulit sehingga menyebabkan abrasi permukaan epitel. Human Papilloma Virus adalah epiteliotropik; yang sifatnya mempunyai afinitas tinggi pada sel-sel epitel. Replikasinya tergantung pada adanya diferensiasi epitel skuamosa. Virus DNA (Deoxyribonucleic Acid) dapat ditemukan pada lapisan terbawah dari epitel. Protein kapsid dan virus infeksius ditemukan pada lapisan superfisial sel-sel yang berdiferensiasi. HPV dapat masuk ke lapisan basal, menyebabkan respon radang. Pada wanita menyebabkan keputihan dan infeksi mikroorganisme. HPV yang masuk ke lapisan basal sel epidermis dapat mengambil alih DNA dan mengalami replikasi yang tidak terkendali.1,2



Fase laten virus dimulai dengan tidak adanya tanda dan gejala yang dapat berlangsung sebulan bahkan setahun. Setelah fase laten, produksi virus DNA, kapsid dan partikel dimulai. Sel dari tuan rumah menjadi infeksius dari struktur koilosit atipik dari kondiloma akuminata (morphologic atypical koilocytosis of condiloma acuminate) berkembang.1,2 Lamanya inkubasi sejak pertama kali terpapar virus sekitar 3 minggu sampai 8 bulan atau dapat lebih lama.3 HPV yang masuk ke sel basal epidermis ini dapat menyebabkan nodul kemerahan di sekitar genitalia. Penumpukan nodul merah ini membentuk gambaran seperti bunga kol. Nodul ini bisa pecah dan terbuka sehingga terpajan mikroorganisme dan bisa terjadi penularan karena pelepasan virus bersama epitel.6 HPV yang masuk ke epitel dapat menyebabkan respon radang yang merangsang pelepasan mediator inflamasi yaitu histamin yang dapat menstimulasi saraf perifer. Stimulasi ini menghantarkan pesan gatal ke otak dan timbul impuls elektrokimia sepanjang nervus ke dorsal spinal cord kemudian ke thalamus dan dipersepsikan sebagai rasa gatal di korteks serebri. Pada wanita yang terinfeksi HPV dapat menyebabkan keputihan dan disertai infeksi mikroorganisme yang berbau, gatal dan rasa terbakar sehingga tidak nyaman pada saat melakukan hubungan seksual.6



E. Manifestasi Klinis Kondiloma akuminata (kondiloma akuminata, genital warts, kutil kelamin) atau lebih dikenal dengan istilah penyakit Jengger Ayam, mungkin karena bentuknya yang mirip jengger ayam pada kondiloma yang luas, adalah kelainan kulit berbentuk kutil dengan permukaan berlekuk-lekuk mirip jengger ayam yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) tipe tertentu. Kebanyakan pasien dengan kondiloma akuminata datang dengan keluhan ringan. Keluhan yang paling sering adalah ada bejolan atau terdapat lesi di perianal.4 1. Gejala Kebanyakan pasien hanya mengeluhkan adanya lesi, yang dinyatakan tanpa gejala. Jarang terdapat gejala seperti gatal, perdarahan, atau dispaurenia.4 2. Tanda-Tanda Fisik Lesi sering ditemukan di daerah yang mengalami trauma selama hubungan seksual dan mungkin soliter tetapi sering akan ada 5 sampai 15 lesi dari 1-5 mm diameter. Kutil dapat menyatu menjadi plak yang lebih besar dan ini lebih sering terlihat dengan imunosupresi dan diabetes. Pada pria yang tidak disunat, rongga prepusium (glans penis, sulkus koronal, frenulum) yang paling sering terkena, sementara pria yang telah disunat biasanya terdapat di batang penis.4 Kandiloma Akuminata pada pria dapat juga terjadi pada orificium uretra, pubis, skrotum, pangkal paha, perineum, daerah perianal, dan anus. Pada perempuan, lesi dapat terjadi pada labia minora, labia mayora, pubis, klitoris, orificium uretra, perineum, daerah perianal, anus, introitus, vagina, dan ectocervix.4 Kutil anogenital dapat bervariasi secara signifikan dalam warna, dari merah muda ke salmon merah, putih keabu-abuan sampai coklat (lesi berpigmen). Kondiloma Akuminata umumnya berupa lesi yang tidak berpigmen. Lesi berpigmen



sebagian besar dapat terlihat pada labia mayora, pubis, selangkang, perineum, dan daerah perianal.4



F. Diagnosa Adapun cara diagnosis yang menjadi poin kunci sebagai berikut:4 a. Periksa dengan cahaya yang baik, sebuah lensa yang mungkin berguna untuk lesi kecil b. Pada pria, selalu periksa meatus, dan memiliki ambang yang rendah untuk memeriksa daerah perianal proktoskopi untuk memeriksa lubang anus. Pada wanita, selalu memeriksa daerah perianal dan melakukan pemeriksaan spekulum untuk membedakan serviks atau lesi pada vagina. c. Biopsi tidak diperlukan untuk kutil anogenital yang khas, biopsi harus selalu dilakukan jika ada kecurigaan pra-kanker atau kanker, dan dapat berguna untuk diagnosa banding. G. Diagnosa Banding Diagnosis banding kondiloma akuminata adalah : 1. Moluskum Kontangiusum. Adalah penyakit kulit akibat hubungan seksual yang disebabkan oleh virus pox. Gambaran klinis berupa papul miliar, dibagian tengahnya terdapat lekukan (delle) dan berisi masa yang mengandung badan moluskum. Pada orang dewasa banyak terjadi di bagian genital eksterna dan daerah pubis. 6



2. Veruka Vulgaris: Vegetasi yang tidak bertangkai, kering dan berwarna abu-abu atau sama dengan warna kulit. 6



. 3. Karsinoma Sel Skuamosa: Vegetasi yang seperti kembang kol. Mudah berdarah, dan berbau. 6



H. Pengobatan Karena risiko penularan, serta risiko untuk pengembangan karsinoma sel skuamosa, lesi umumnya harus diobati. Banyak metode pengobatan kondiloma akuminata tetapi secara umum dapat dibedakan menjadi topikal, dan bedah.5 1. Topikal a. Podophyllin Podophyllin adalah bahan kimia yang paling terkenal dan paling banyak tersedia dalam bentuk topikal. Pertama direkomendasikan untuk pengobatan kondiloma oleh Culp dan Kaplan pada tahun 1942, bahan ini adalah agen sitotoksik yang berasal dari resin podofilum emodi dan peltatum podofilum yang mengandung senyawa lignin biologis aktif, termasuk podofilox, yang



merupakan



komponen



paling



aktif



terhadap



kondiloma



akuminata.



Podophyllin memiliki keuntungan menjadi mudah digunakan dan sangat murah. Konsentrasi dari 5 sampai 50% telah digunakan tanpa banyak perbedaan dalam keberhasilan. Podophyllin diterapkan langsung ke kondiloma akuminata dengan hati-hati untuk menghindari kulit normal yang berdekatan. 5 Beberapa kelemahan, termasuk keterbatasan penggunaan dan toksisitas sistemik. Podophyllin harus dicuci setelah 6 jam karena sangat mengiritasi kulit normal di sekitarnya dan menyebabkan reaksi lokal yang parah berupa dermatitis, nekrosis, dan jaringan parut. 5 b. Bichloracetic Acid atau Trichloracetic Acid Bichloracetic Acid adalah keratolitik kuat dan telah berhasil digunakan untuk terapi kondiloma akuminata. Seperti podophyllin, Bichloracetic Acid atau Trichloracetic Acid murah dan mudah diterapkan. Namun, juga dapat menyebabkan iritasi kulit lokal dan seringkali memerlukan kunjungan beberapa kali, umumnya pada interval mingguan. Dalam sebuah studi oleh Swerdlow dan Salvati, bichloracetic acid dan trichloracetic acid lebih nyaman digunakan oleh pasien dan memiliki kemungkinan kekambuhan yang minimal dibandingkan yang lain.5 c. Kemoterapi Berbagai agen kemoterapi digunakan untuk pengobatan kondiloma telah diuraikan, termasuk 5-fluorouracil (5-FU) sebagai krim atau asam salisilat, thiotepa,



bleomycin,



dinitrochlorobenzene



dalam



aseton,



krim



dan



idoxuridine. 5 2. Bedah Terapi a. Elektrokauter Elektrokauter adalah cara yang efektif untuk menghancurkan kondiloma akuminata di anus internal dan eksternal tetapi teknik ini memerlukan anestesi lokal dan tergantung pada keterampilan operator untuk mengontrol kedalaman dan lebar kauterisasi tersebut. Mengontrol kedalaman luka penting untuk mencegah jaringan parut dan luka pada sfingter ani mendasarinya. Luka bakar melingkar harus dihindari untuk mencegah stenosis ani. Jika penyakit ini



sangat



luas



atau



melingkar,



upaya-upaya



harus



dilakukan



untuk



mempertahankan kontinuitas kulit. 5 b. Terapi Laser Terapi laser karbon dioksida untuk menghancurkan kondiloma pertama kali dilaporkan oleh Baggish pada tahun 1980. Sebuah tingkat keberhasilan keseluruhan dari 88 sampai 95% telah dilaporkan. Ini mirip dengan elektrokauter, namun ablasi laser memiliki tingkat kekambuhan tinggi dan menimbulkan nyeri pasca operasi. 5 c. Eksisi bedah Eksisi bedah telah lama digunakan untuk mengobati kondiloma akuminata dengan tingkat keberhasilan tinggi. Kombinasi eksisi dan elektrokauter dianggap sebagai gold standard untuk pengobatan kondiloma akuminata. 5 I. Pencegahan Pencegahan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:4  Pasien wanita harus diberitahu tentang skrining sitologi serviks sesuai dengan pedoman lokal/nasional. Rekomendasi di Inggris adalah bahwa perempuan dengan kondiloma akuminata harus diskrining sesuai dengan pedoman standar.  Konseling tentang PMS (Penyakit Menular Seksual) dan pencegahan penularannya.  Analisis apakah kondom melindungi terhadap penularan HPV yang lebih kompleks dengan hasil yang beragam. Namun data terbaru menunjukkan bahwa penggunaan kondom laki-laki dapat melindungi perempuan terhadap penularan HPV. J. Komplikasi  Fisik dan Psikoseksual Implikasi Kondiloma Akuminata sering dianggap sebagai dampak dari gaya hidup seksual yang buruk.. Dapat menimbulkan perasaan cemas, rasa bersalah, kemarahan, dan kehilangan harga diri, dan membuat kekhawatiran tentang kesuburan masa depan dan risiko kanker.4 



Pra-Kanker dan Kanker Pra-Kanker (vulva, dubur, dan penis intra-epitel neoplasia, yaitu VIN (Vulva Intraepithelial Neoplasia), AIN (Anal Intraepithelial Neoplasia), dan PIN (Penis Intraepithelial Neoplasia)) atau lesi invasif (vulva, dubur, dan kanker penis) dapat muncul bersamaan dengan kondiloma akuminata, dan salah didiagnosa sebagai kondiloma akuminata. Bowenoid papulosis (BP) adalah lesi coklat kemerahan



terkait dengan onkogenik jenis HPV dan merupakan bagian dari spektrum klinis neoplasia intraepithelial anogenital. Kecurigaan klinis perubahan neoplastik harus dipertimbangkan oleh banyaknya perdarahan banyak. Melakukan biopsi atau rujukan spesialis yang tepat harus dipertimbangkan. Varian lain yang jarang HPV 6/11 adalah kondiloma raksasa atau Buschke-Lowenstein tumor. Bentuk ini merupkan suatu karsinoma verukosa, ditandai dengan infiltrasi lokal yang agresif hingga ke bagian dasar. Keadaan ini diperlukan penanganan lebih lanjut (spesialis bedah onkologi). Suatu laporan menunjukkan hasil yang baik dengan kemoradioterapi.4



BAB III DISKUSI



Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan kecil di bagian pangkal penis yang tidak disertai rasa gatal ataupun nyeri. Benjolan timbul 1 tahun yang lalu namun tidak semakin membesar. Pasien pernah ditugaskan di Ambon dan Irian Jaya selama 12 tahun (2001-2013). Pasien mengakui bahwa ada beberapa kerabat pasien yang terkena penyakit menular seksual seperti sifilis namun pasien menyangkal pernah berhubungan dengan wanita lain. Dari hasil pemeriksaan fisik (status dermatologis) didapatkan hasil berupa: efloresensi dibagian proksimal penis : papul-papul verukosa (permukaan kasar) yang berjumlah 5 buah (soliter), ukuran 1 cm x 0,5 cm x 0.5 cm, warna kehitaman / gelap, bertangkai. Pemeriksaan penunjang pada pasien ini tidak dilakukan. Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik pasien didiagnosa menderita penyakit kondiloma akuminata. Kondiloma akuminata merupakan salah satu manifestasi klinis yang disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus Virus (HPV), paling sering ditemukan di daerah genital dan jarang di selaput lendir. Penyakit ini biasanya asimptomatik dan terdiri dari papilomatous



papula atau nodul pada perineum, genitalia dan anus. Penyebaran virus ini melalui kontak seksual. Pasien pernah ditugaskan selama 12 tahun (2001-2013) di daerah Ambon dan Irian Jaya dan terdapat kerabat pasien yang terkena Penyakit Menular Seksual (sifilis). Hal ini berkaitan dengan keadaan lingkungan sosial pasien yang menunjang terjadinya beberapa penyakit menular seksual. Sehingga terdapat kemungkinan bahwa penyakit pasien dapat terjadi akibat penyakit menular seksual. Dan penugasan hingga akhir tahun 2013 ini (sekitar 1 tahun yang lalu) merupakan waktu dimana virus HPV melakukan inkubasi hingga timbulnya gejala pada pasien berupa papul-papul yang terdapat pada bagian proksimal penis. Adapun diagnosa banding untuk penyakit ini adalah moluskum kontangiosum, veruka vulgaris, dan karsinoma sel skuamosa. Pada penyakit moluskum kontangiosum gambaran klinis berupa papul miliar, dibagian tengahnya terdapat lekukan (delle) dan berisi masa yang mengandung badan moluskum dan penyakit kulit ini akibat infeksi virus pox. Pada veruka vulgaris terdapat gambaran klinis berupa vegetasi yang tidak bertangkai, kering dan berwarna abu-abu atau sama dengan warna kulit dan biasanya mengenai bagian tubuh selain organ genital. Sedangkan, pada karsinoma sel skuamosa terdapat gambaran klinis berupa vegetasi yang seperti kembang kol, mudah berdarah, dan berbau tidak sedap. Sehingga secara klinis kondiloma akuminta dapat ditegakkan. Terapi yang diberikan pada pasien ini adalah terapi bedah berupa elektrokauter,. Elektrokauter adalah cara yang efektif untuk menghancurkan kondiloma akuminata. Sedangkan terapi medikamentosa yang diberikan adalah isoprinosin (Metisoprinol). Isoprinosin digunakan sebagai imunodulator. Obat ini akan merangsang sel imun tubuh untuk bekerja lebih aktif sehingga fungsi imun dapat meningkat dalam menghambat proses infeksi oleh virus. Selain itu, pasien juga diberikan gentamisin. Gentamsin adalah golongan aminoglikosida yang sensitif terhadap bakteri Gram negatif. Pemberian antibiotik ditujukan untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder. Prognosis pada pasien ini adalah dubia ad bonam namun kejadian relaps pada penderita penyakit ini masih tinggi sehingga prognosa ad sanationam pada pasien ini adalah dubia ad malam. Pada pasien ini dianjurkan melakukan pencegahan terutama tehadap istri. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: Pertama, istri pasien harus diberitahu tentang skrining sitologi serviks sesuai dengan pedoman lokal/nasional. Apabila positif terdapat virus HPV maka pasangan pasien pun harus diterapi juga. Kedua, penggunaan kondom pada saat berhubungan seksual dengan pasangan. Hal ini dapat mencegah penularan penyakit ini.



DAFTAR PUSTAKA 1. Bakardzhiev I, Pehlivanov G, Stransky D, Gonevski M. Treatment of Candylomata Acuminata and Bowenoid Papulosis With CO2 Laser and Imiquimod. J of IMABAnnual Procceding (Scientific Papers). 2012;18:246-9. 2. Hatmoko. Condyloma Acuminata. 2009:2-5. 3. Dias EP, Gouvea ALF, Eyer CC. Condyoma Acuminatum: its histopathological Pattern. São Paulo Medical Journal. 1997. 4. Lacey C, Woodhall S, Wikstrom A, Ross J. European guideline for the management of anogenital warts. IUSTI GW Guidelines. 2011:2-11. 5. Chang GJ, Welton M. Human Papilloma Virus, Condylonata Acuminata, and Anal Naoplasia. Clinic in Colon and Rectal Surgery. 2004., 17(4), p. 221-230. 6. Djuanda A. Penyakit Virus. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 6th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2010. p. 112-4. 7. Fitzpatrick TB, Wolff K, Allen R. Color atlas & Synopsis of Clinical Dermatology, 6th edition. New York: McGraw-Hill Inc, 2009.p. 789,861-9,910. 8. MIMS. Isoprinosine drugs. Available



at:



https://www.mims.com/Philippines/drug/info/Isoprinosine/?type=full 9. Newport Pharmaceuticals Internasional. Isoprinosine Tablets 500mg. Available at: http://eng.corporacionnewport.com/eng/products-eng/isoprinosine-tablets-500-mg 10. Medscape. Gentamicine. Available at: http://reference.medscape.com/drug/gentak-



garamycin-gentamicin-342517