Konflik Dalam PT Golden Castle [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TERJADINYA KONFLIK DALAM PERUSAHAAN AKIBAT MISSCOMMUNICATION (STUDI KASUS PADA PT GOLDEN CASTLE) Rizki Rafhatun Imawan 180502131 III D Perbakan Syariah Abstrak Konflik merupakan realita hidup. Mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, cepat atau lambat dalam perjalanan kehidupan setiap orang pasti akan menghadapinya. Konflik terjadi apabila ada perbedaan pendapat yang mengakibatkan perselisihan yang terjadi antara dua orang atau lebih. Konflik bisa terjadi dimanapun, kapanpun atau dalam situasi apapun karena konflik tidak bisa hilang kecuali masyarakat atau komunitas yang memiliki konflik juga ikut hilang atau punah. Hal ini bisa dialami oleh siapa saja, tidak pandang orang tua, remaja, anak-anak, pria, wanita, orang miskin, orang awam, atau jutawan sekalipun. Konflik pada dasarnya berkaitan erat dengan perasaan (emosi) sehingga dapat berkonsekuensi memicu perang antara individu maupun kelompok. Cotohnya, dalam sebuah perusahaan yang disebabkan berbagai macam faktor internal atau eksternal. Konflik juga dapat diselesaikan dengan banyak cara. Misalnya, dengan menggunakan kekuasaan, konfrontasi, kompromi, ketentraman, atau semacamnya. Kata Kunci: Konflik dan Misscommunication



A. Pendahuluan Dalam segala macam, bentuk, dan jenis organisasi/kelompok pasti pernah mengalami situasi yang tidak bisa memuaskan keinginan semua orang yang terlibat dalam usaha mencapai tujuan bersama. Hal ini wajar, karena dalam suatu organisasi/kelompok terdiri dari berbagai macam suku, agama, budaya, sosial, ekonomi, politik yang berbeda-beda. Keadaan seperti ini dapat menimbulkan terjadinya sesuatu yang disebut konflik.1 Apabila komunikasi dan informasi tidak menemui sasarannya, timbulah salah paham atau orang tidak saling mengerti. Selanjutnya, hal inilah yang akan menjadi salah satu sebab timbulnya konflik atau pertentangan dalam organisasi.2 Konflik juga dikatakan persengketaan antara dua atau lebih pihak yang memperebutkan kelangkaan kedudukan atau kelangkaan sumber melalui tindakan merusak, melukai atau cara 1 2



Julia Lumintang, “Dinamika Konflik Dalam Organisasi”, Ilmu Komunikasi”, (Vol.4 No.2, Tahun 2015), hlm.1 Selvie M. Tumengkol, “Dinamika Konflik”, “Jurnal LPPM EkoSosBudKum”, (Vol. 3 No.1, Tahun 2016), hlm. 47



lain yang saling mengendalikan atau mengontrol yang mengakibatkan rusaknya relasi pihakpihak yang terlibat3 atau suatu pertentangan yang terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya, orang lain atau organisasi dengan kenyataan apa yang diharapkannya.4 Agar konflik yang terjadi tidak semakin merambat dan mengganggu keberlangsungan manajemen perusahaan bahkan sampai menjadi sulit terkontrol, maka diperlukan manajemen konflik yaitu melacak berbagai faktor penyebab konflik. Manajemen konflik merupakan tindakan konstruktif yang direncanakan, diorganisasikan, digerakkan dan dievaluasi secara teratur demi mengakhiri konflik.5 B. Kasus Saya mengambil kasus pada perusahaan PT Golden Castle yang bergerak dalam bidang konveksi yang mengalami konflik antara perusahaan dengan karyawan. Dimana, konflik yang terjadi disebabkan karena adanya misscommunication antara perusahaan dan karyawan. C. Analis Kasus & Penelitian Kasus Hubungan komunikasi dalam suatu lingkungan kerja atau perusahaan pasti akan sering terjadi, baik itu antarkaryawan atau bawahan dengan atasan. Tapi, tidak jarang pula terjadi kesalahpahaman saat berlangsungnya komunikasi. Adapun permasalahan yang sering terjadi adalah komunikasi yang kurang baik, yang mungkin akan memicu terjadinya konflik. Konflik antara karyawan dengan perusahaan yang terjadi dikarenakan kurangnya komunikasi atau disebut misscommunication harus di antisipasi dengan baik agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Konflik dalam perusahaan juga terjadi antarkaryawan, biasanya masalah diluar perusahaan atau didalam perusahaan. Misalnya, tersinggung karena suatu hal, adanya rasa iri atau ide yang dicuri. Konflik seperti itu akan selalu ada dalam perusahaan. Maka, perusahaan harus bisa mengatasi masalah kecil seperti ini dan menciptakan suasana harmonis antar karyawan, jadi untuk terjadinya konflik kemungkinan sangat kecil. 3



Choerul Anwar, “Manajemen Konflik Untuk Menciptakan Komunikasi yang Efektif”, “Jurnal Interaksi” (Vol.4 No.2, Tahun 2015), hlm. 149 4 Mohamad Muspawi, “Upaya Penyelesaian Konflik dalam Organisasi”, “Manajemen Konflik” (Vol. 16 No.2, Tahun 2014), hlm. 46 5 Yolla Margaretha, “Manajemen Konflik Pada Perusahaan Keluarga”, “Jurnal Manajemen Maranatha”, (Vol.18 No.2, Tahun 2019), hlm. 137



PT Golden Castle mengalami permasalahan antara karyawan dengan perusahaan yang disebabkan oleh adanya misscommunication. Misscommunication yang terjadi yaitu perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai perhitungan gaji/upah kerja karyawan, permasalahannya yaitu perusahaan tidak memberitahukan kepada karyawan akan hal tersebut sehingga mereka merasa diperlakukan semena-mena oleh perusahaan. Adapun, berhasilnya suatu perusahaan tergantung pada manajemen perusahaan yaitu bagaimana mengelola sebuah perusahaan mulai dari karyawan, tugas-tugas sampai kegiatankegiatannya. Bukan hanya itu saja, manajemen yang baik pasti didasari dengan pemimpin yang baik pula. Pemimpin yang handal dalam mengkoordinir segala sesuatu hingga intruksi kepada bawahan-bawahannya untuk mencapai tujuan suatu perusahaan. Biasanya masalah timbul karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, sirkulasi yang kurang baik atau temperature ruangan yang tinggi sehingga memungkinkan seseorang emosi. Memang terkadang kondisi lingkungan harus diperhatikan. Selain itu, pemimpin juga harus mengenal karakter setiap karyawan nya dan mampu menyesuaikan diri dengan mereka agar tidak terjadi hal yang disebut misscommunication. Adapun kondisi perusahaan yang terjadi sudah tidak karuan. Para karyawan mengambil tindakan dengan mendemo perusahaan, sayangnya tindakan demo ini berujung pada PHK besar-besaran yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Yang bertanggung jawab atas konflik ini sudah pasti pemilik perusahaan serta staff-staff perusahaan. Sederhana nya, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mecapai suatu tujuan bersama. Organisasi yaitu tempat dalam melakukan segala sesuatu secara bersama dan pasti tujuan nya dalam mencapai tujuan yang ditetapkan bersama. Adanya PHK besar-besaran, membuat pihak perusaaan juga merasa kesulitan. Mencari dan merekrut kembali karyawan tentunya akan timbul biaya yang dikeluarkan dan karyawan yang sesuai dengan kualifikasi perusahaan. Belum lagi, nama baik dari perusahaan yang dikarenakan berita yang sudah tersebar dimana-mana, yang akan membuat reputasi perusahaan sedikit memburuk. Saran dalam penyelesaian kasus dalam perusahaan PT Golden Castle. Seharusnya atasan/pimpinan bisa mengerti keinginan karyawannya seperti apa. Selain itu, atasan juga



harus sering berkomunkasi dengan karyawan, dengan begitu atasan dapat mengetahui bagaimana sifat dan keinginan karyawannya. Seperti halnya mengubah kebijakan mengenai perhitungan gaji/upah kerja karyawan, seharusnya karyawan ikut serta dalam membicarakan hal ini. Karena, kebijakan dalam suatu perusahaan harus diberitahukan kepada pihak yang bersangkutan yaitu karyawan itu sendiri, apalagi ini mengenai gaji. Gaji merupakan salah satu hal yang penting bagi karyawan, karena dengan gaji tersebut mereka memenuhi kebutuhan hidup. Kehidupan manusia bergantung pada manusia yang lain untuk saling membantu atau kegiatan lainnya. Sama halnya pada sebuah perusahaan, karyawan bergantung pada perusahaan dengan bentuk gaji/upah, sebaliknya perusahaan bergantung pada karyawan yaitu kerja yang mereka lakukan. Karena memang tenaga kerja dan upah tidak dapat dipisahkan. Pertama, redakan emosi lebih dulu. Masalah jika diselesaikan dengan emosi bisa berdampak buruk bagi masing-masing pihak. Tidak ada ukuran yang pasti untuk meredakan emosi, tergantung dari diri masing-masing. Jika memang menyelesaikan masalah dengan pergi dari situasi tersebut maka lakukanlah. Kedua, cari tahu akar dari masalah. Dalam mecari tahu atau identifikasi masalah, pastikan emosi sudah terkontrol agar bisa menemukan titik terang dari konflik tersebut. Dengan mengetahui hal tersebut, pihak yang terkait bisa mencari cara untuk menyelesaikannya. Ketiga, berdiskusi secara terbuka. Luangkan waktu untuk membicarakan masalah secara baik-baik. Konflik yang terjadi mungkin adanya kesalahpahaman akibat misscommunication antara perusahaan dan karyawan. Dalam proses diskusi ini, berikanlah waktu untuk setiap orang dalam menyampaikan pendapatnya baik itu atasan atau bawahan. Tapi, mendengar juga apapun pendapat yang disampaikan. Keempat, mencari jalan keluar. Setelah menampung aspirasi dari atasan atau bawahan, usahakan mendapat banyak solusi sebagai cadangan jika nantinya solusi pertama tidak dijalankan dengan baik. Adapun kepercayaan bisa menumbuhkan hubungan yang sehat dan harmonis diantara atasan dan bawahan. Jika sekiranya diskusi tidak menemukan solusi, atau antara kedua pihak tidak ada yang mengalah dan memegang teguh dengan pendapat masing-



masing. Maka, dibutuhkan penengah yang memberi pandangan netral. Penengah mungkin bisa membantu mencari solusi alternatif dari konflik yang terjadi. Seandainya segala cara tidak juga menemukan titik terang, maka lihat kembali aturan perusahaan. Mungkin saja perusahaan yang harus tunduk dengan aturan atau sebaliknya, bisa juga kedua belah pihak. Tapi, yang harus digaris bawahi adalah tidak ada unsur emosi atau keegoisan didalamnya. Memutuskan suatu perkara harus dilakukan dengan otak dingin dan tidak menyangkut pautkan dengan masalah pribadi. Jadilah pemimpin yang disegani oleh bawahan nya, pemimpin yang mempunyai manajemen yang baik, handal, bertanggung jawab, memiliki strategi dalam bertindak, mampu berkomunikasi dengan baik, dan mempunya visi misi yang jelas. Begitu juga, dalam mengambil keputusan pikirkan apa yang akan terjadi kedepannya, dampak bagi perusahaan, dan sebagainya. Dengan begitu, perusahaan akan berjalan dengan baik dan struktural. D. Penutup Kasus yang saya analisis diatas yaitu menggunakan teori “Konflik” pada perusahaan PT Golden Castle. Terjadinya konflik pada PT Golden Castle karena miscommunication antara karyawan dan perusahaan itu sendiri. Hal ini mengakibatkan karyawan melakukan aksi demo terhadap perusahaan. Akhirnya, perusahaan mengambil tindakan dengan memPHK karyawan-karyawan tersebut atau dikatakan PHK besar-besaran oleh perusahaan. Adanya komunikasi antara atasan dengan bawahan adalah hal yang sangat penting. Dengan begitu, atasan bisa melihat dan menilai setiap karyawan nya sehingga tidak terjadi hal seperti pada PT Golden Castle. Segala sesuatu kegiatan perusahaan yang memang melibatkan karyawan, seharusnya dibicarakan secara terbuka. Apalagi, hal itu mengenai gaji atau upah. Dimana, gaji adalah hal yang sangat berharga bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan. Jadilah pemimpin yang disegani oleh bawahan nya, pemimpin yang mempunyai manajemen yang baik, handal, bertanggung jawab, memiliki strategi dalam bertindak, mampu berkomunikasi dengan baik, dan mempunya visi misi yang jelas. Begitu juga, dalam mengambil keputusan pikirkan apa yang akan terjadi kedepannya, dampak bagi perusahaan, dan sebagainya. Dengan begitu, perusahaan akan berjalan dengan baik dan struktural.



Daftar Pustaka Julia Lumintang, “Dinamika Konflik Dalam Organisasi”, Ilmu Komunikasi”, (Vol.4 No.2, Tahun 2015) Selvie M. Tumengkol, “Dinamika Konflik”, “Jurnal LPPM EkoSosBudKum”, (Vol. 3 No.1, Tahun 2016) Choerul Anwar, “Manajemen Konflik Untuk Menciptakan Komunikasi yang Efektif”, “Jurnal Interaksi” (Vol.4 No.2, Tahun 2015) Mohamad Muspawi, “Upaya Penyelesaian Konflik dalam Organisasi”, “Manajemen Konflik” (Vol. 16 No.2, Tahun 2014) Yolla Margaretha, “Manajemen Konflik Pada Perusahaan Keluarga”, “Jurnal Manajemen Maranatha”, (Vol.18 No.2, Tahun 2019)