Konsep Dan Ukuran Dasar Pengangguran [PDF]

  • Author / Uploaded
  • YUDA
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Konsep dan Ukuran Dasar Pengangguran



Pengangguran Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (usia15-65 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah SMP/SMA/mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak atau belum membutuhkan pekerjaan. Pengangguran berdasarkan jenisnya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu Jenis Pengangguran Berdasarkan Lama Waktu Kerja dan Berdasarkan Sebab Terjadinya 1. Jenis Pengangguran Berdasarkan Lama Waktu Kerja I Pengangguran terbuka ( Open Unemployment) menurut data ( Sakernas 2006 semester 1, Februari 2006) : 1. Mereka yang mencari pekerjaan 2. Mereka yang mempersiapkan pekerjaan 3. mereka yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (discouraged workers) 4. Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum muli bekerja II Setengah Menganggur ( Underemployed) Setengah menganggur ( underemployed) adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal ( kurang dari 35 jam seminggu). Setengah menganggur terdiri dari : 1. Setengah pengangguran terpaksa, yakni mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal ( 35 jam seminggu) dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan 2. Setengah mengangur sukarela, yakni mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal dan tidak bersedia menerima pekerjaan lain ( sebagian pihak menyebutkan sebagai pekerja paruh waktu atau part time worker) III Pengangguran tidak kentara ( disguised unemployment ) Dalam konsep angkatan kerja pengangguran tidak kentara dimasukkan ke dalam kegiatan bekerja, karenaa mereka memenuhi persyaratan dari definisi ‘bekerja’ akan tetapi sebetulnya jika dilihat dari segi produktivitas dalam pekerjaan maka mereka adalah penganggur. Sebagai contoh ada 4 orang bekerja membuat sebuah kursi, padahal



sebenarnya bobot pekerjaannya cukup dikerjakan oleh 2 orang saja dalam waktu yang sama. kondisi seperti ini umumnya disebut pengangguran tidak kentara . Pengangguran semacam ini umumnya terjadi karena dalam pasar kerja terjadi kelebihan penawaran tenagah kerja dan sempitnya laapangan kerja 2. Jenis-jenis pengangguran berdasarkan sebab terjadinya a. Pengangguran friksional, Seseorang yang sudah berhenti bekerja ingin pindah pekerjaan, sering kali tidak langsung mendapatkan pekerjaan yang baru, selama seseorang aktif mencari pekerjaan



yang baru maka ia berstatus menganggur. Jadi



pengangguran friksional sebenarnya adalahpengangguran karena tenggang waktu sebelum mendapatkan pekerjaan dalam analisi ketenagakerjaan, tengggang waktu ini sering disebut waiting time. b. Pengangguran struktural, adalah keadaan dimana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya. c. Pengangguran musman, adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus menganggur. Contonya, seperti petani yang menanti musim tanam, tukang juak durian yang menanti musim durian. d. Pengangguran Teknologi, Pengangguran teknologi disebabkan oleh adanya peralihan dari tenaga kerja manusia menjadi mesin. Perusahaan biasanya lebih memilih menggunakan tenaga mesin dibandingkan tenaga manusia karena lebih cepat, mudah dan hemat biaya. e. Pengangguran siklinal, adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah dari pada penawaran. f. Pengangguran sukarela atau voluntary unemployement, adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karena ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Ukuran Ukuran Dasar Pengangguran Angka Pengangguran ( Unemployment Rate – UER) Angka pengangguran adalah angka yang menunjukkan berapa banyak dari jumlah angkatan kerja yang sedang aktif mencari pekerjaan. Pengertian menganggur disini adalah penduduk yang aktif mencari pekerjaan . Dalam literatur ketenagakerjaan sering ditemukan istilah “ tingkat pengangguran” atau juga “angka pengangguran” akan tetapi kedua istilah ini mempunyai arti yang sama.



Rumus



:



Data mengenai pengangguran diperoleh dari sensus penduduk maupun sakernas. Perhitungan data pengangguran terbuka dihitung dengan banyaknya penduduk yang mencari pekerjaan dibanding dengan jumlah angkatan kerja seluruhnya. Analisis tentang pengangguran harus dilakukan secara hati-hati karena definisi pengangguran berubah setelah tahun 2000. Sampai dengan sensus penduduk dan sakernas 2000 yang dinamakan pengangguran terbuka adalah mereka yang dalam wawancara mengatakan sedang mencari pekerjaan . Dalam sakernas 2001 dan selanjutnya, definisi pengangguran terbuka diperluas, sesuai dengan acuan dalam publikasi ILO ‘An ILO Manual on concepts and methods’ (BPS, 2001). Implimikasi dari perubaahan konsep tentang pengangguran ini adalah jumlah pengangguran terbuka menjadi tambah banyak sehingga angka pengangguran juga menjadi lebih tinggi . Berikut adalah contoh angka pengangguran menurut hasil SP Sakernas 2000, Sakernas 200, dan Sakernas 2001



Cara Mengatasi Pengangguran yang Dapat Dilakukan oleh Pemerintah maupun Pihak Swasta : 1. Pengembangan sektor informal seperti home industry 2. Pengembangan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor informal lain di wilayah tertentu 3. Perluasan kesempatan kerja misalnya melalui pembukaan industry padat karya di wilayah yang banyak mengalami pengangguran 4. Peningkatan investasi baik yang bersifat pengembangan, maupun investasi untuk mendirikan usaha-usaha yang baru yang dapat menyerap tenaga kerja 5. Pembukaan proyek-proyek umum seperti pembangunan jalan raya, jembatan dll 6. Mengadakan pendidikan dan pelatihan yang bersifat praktis sehingga seseorang tidak harus menunggu kesempatan kerja yang tidak sebanding dengan para pencari kerja,



melainkan ia akan mendirikan usaha sendiri yang dapat menjadikannya bisa memperoleh pekerjaan dan pendapatan sendiri Kegunaan dan Jenis Proyeksi Penduduk Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisis umur dan jenis kelmain) di masa yang akan dating berdasarkan asumsi arah perkembangan fertilitas, mortalitas dan migrasi. Proyeksi penduduk merupakan salah satu karya demografi yang paling banyak digunakan. Pemerintah memerlukan hasil proyeksi untuk merencanakan pembangunan manusia, yaitu : 1. Di Bidang pangan : menentukan kebutuhan akan bahan pangan sesuai dengan gizi serta susunan penduduk menurut umur. 2. Di bidang kesehatan : menentukan jumlah medis, dokter, obat-obatan tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit yang diperlukan selama periode proyeksi. 3. Di bidang Tenaga Kerja : menentukan jumlah angkatan kerja, penyediaan lapangan kerja yang erat hubunganya dengan proyeksi tentang kemungkinan perencanaan untuk memperhitungkan perubahan tingkat pendidikan, skilled dan pengalaman dari tenaga kerja. 4. Di bidang Pendidikan : proyeksi penduduk dipakai sebagai dasar untuk memperkirakan jumlah penduduk usia sekolah, jumlah murid, jumlah guru gedung-gedung sekolah, pendidikan pada masa yang akan datang. 5. Di bidang Produksi Barang dan Jasa : Dengan proyeksi angkatan kerja dalam hubunganya dengan data mengenai produktivitas merupakan dasar estimasi produksi barang-barang dan jasa dimasa mendatang Dalam bidang usaha para pebisnis memerlukan data penduduk pada masa yang akan datang untuk mengetahui peluang pengembangan bisnis baru dan potensi pasar melalui segmentasi karakteristik demografis penduduk. Jadi penggunaan proyeksi penduduk tersebut diatas dapat digunakan untuk 2 macam perencanaan : 1. Perencanaan yang tujuannya untuk menyediakan jasa sebagai response terhadap penduduk yang sudah diproyeksi tersebut. 2. Perencanaan



yang



tujuannya



untuk



merubah



trend



penduduk



menuju



ke



perkembangan demografi sosial dan ekonomi. Ada pun jenis-jenis perkiraan penduduk yaitu : Perkiraan Antarsensus ( Intercensal Estimate) disebut pula interpolasi, yaitu perkiraan menegenai jumlah penduduk antara 2 sensus penduduk ( SP). Jadi perkiraan dibuat berdasarkan hasil dua sesus penduduk yang berurutan. dalam hal ini, pertumbuhan penduduk dianggap linier, yang berarti setiap tahun penduduk akan bertambah dengan jumlah yang sama, dengan rumus sebagai berikut :



Po Pn Pm m n 4



= jumlah penduduk pada tahun n = jumlah penduduk pada tahun ( penduduk dasar ) awal = jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan ( tahun M ) = selisih tahun yang dicari dengan tahun awal = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui



Perkiraan pascasensus ( Postecensal estimated)



Adalah perkiraan mengenai penduduk seseudah census. Prinsipnya juga sama, yaitu pertambahan penduduk adalah linear. Rumus: Pm = Po – (Pn-Po) Pm = Pn + Dimana: Po = jumlah penduduk dasar (tahun awal) Pn = jumlah penduduk pada tahun n Pm = jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan (tahun m) m = selisih tahun yang dicari dengan tahun n n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui 3. Projection Population ( Proyeksi Penduduk) Perkiraan pendudukan berdasarkan sensus (biasanya sensus terakhir).Disini perkirakan penduduk tidak hanya beberapa tahun sesudah sensus tetapi mungkin sampai beberapa puluh tahun sesudah sensus. Proyeksi penduduk menurut Multilingual Demographic Dictionary adalah: Perhitungan yang menunjukan keadaan fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang. Jadi proyeksi pendudukan menggunakan beberapa asumsi-asumsi sehungga jumlah penduduk yang akan datang adalah x kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berapa pada tingkat tertentu. Proyeksi dapat dilakukan : Sesudah sensus disebut forward projection Sebelum sensus disebut backward projection Selanjutnya perlu dibedakan antara proyeksi, forecast dan estimate. Proyeksi adalah perhitungan yang menunjukan keadaan fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang. Forecast adalah suatu proyeksi dimana asumsi yang dibuat diusahakan sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu gambaran yang realistis mengenai kemungkinan perkembangan pendudukan dimasa mendatang. Estimate adalah suatu perkiraan berdasarkan ketentuan dan rumus-rumus sederhana.