Konsep Keperawatan Keluarga [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau hasil adopsi tinggal bersama dalam suatu rumah dalam keadaan saling ketergantugan, beinteraksi satu sama lain dan menjalankan perannya masing-masing serta mempertahankan kebudayaan. Keluarga juga disebut sebagai sistem sosial karena terdiri dari individu-individu yang bergabung dan berinteraksi secara teratur antara satu dengan yang lain yang diwujudkan dengan adanya saling ketergantungan dan berhubungan untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini, keluarga mempunyai anggota yang terdiri dari ayah, ibu dan anak atau sesama individu yang tinggal di rumah tangga tersebut (Andarmoyo, 2012). Pelayanan keperawatan keluarga merupakan kegiatan strategis yang mempunyai daya ungkit besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan, khususnya dalam upaya mengatasi masalah kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatannya. Penyediaan pelayanan keperawatan keluarga dapat dilakukan melalui pelayanan keperawatan kesehatan di rumah maupun kegiatan tidak lanjut keperawatan, mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui integrasi program kesehatan prioritas kedalam pelayanan keperawatan keluarga. Model pelayanan keperawatan keluarga di rumah dikembangkan untuk meningkatkan keterjangkauan pelayanan keperawatan yang bermutu sampai ke tingkat individu dan keluarganya. Model pelayanan keperawatan keluarga dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan keperawatan keluarga di rumah yang mencakup pelayanan kuratif, rehabilitatif dan termasuk pelayanan promotif dan preventif. Model Pelayanan Keperawatan ini didasarkan pada kerjasama antara perawat dengan individu pasien, pengasuh dalam keluarga (Care Giver) maupun tenaga profesional dalam memberikan pelayanan keperawatan keluarga serta menjembatani terbentuknya jaringan kerjasama antara individu dan keluarganya dengan system pelayanan kesehatan yang lain.



B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi keperawatan keluarga? 2. Apa tujuan keperawatan keluarga? 3. Apa sasaran keperawatan keluarga? 4. Bagaimana peran dan fungsi perawat keluarga? 5. Bagaimana pelayanan keperawatan di rumah? 6. Apa model pelayanan keperawatan keluarga dirumah? 7. Bagaimana langkah-langkah penerapan model? C. Tujuan 1. Mengetahui definisi keperawatan keluarga 2. Mengetahui tujuan keperawatan keluarga 3. Mengetahui sasaran keperawatan keluarga 4. Mengetahui peran dan fungsi perawat keluarga 5. Mengetahui pelayanan keperawatan di rumah 6. Mengetahui model pelayanan keperawatan keluarga dirumah 7. Mengetahui langkah-langkah penerapan model



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Keperawatan Keluarga Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan lainnya. Keluarga sebagai suatu sistem sosial. Keluarga merupakan sebuah kelompok kecil yang terdiri dari individu-individu yang memiliki hubungan erat satu sama lain, saling tergantung yang diorganisir dalam satu unit tunggal dalam rangka mencapai tujuan tertentu Friedman (2010). Harmoko (2012), keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawian, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum: meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau hasil adopsi tinggal bersama dalam suatu rumah dalam keadaan saling ketergantugan, beinteraksi satu sama lain dan menjalankan perannya masing-masing serta mempertahankan kebudayaan. Keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistik yang menempatkan keluarga dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam tahap pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Depkes, 2010). Pengertian lain dari keperawatan keluarga adalah proses pemberian pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga dalam lingkup praktik keperawatan (Depkes RI, 2010). Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu area pelayanan keperawatan di masyarakat yang menempatkan keluarga dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, dengan memobilisasi sumber pelayanan kesehatan yang tersedia di keluarga dan sumber-sumber dari profesi lain, termasuk pemberi pelayanan kesehatan dan sektor lain di komunitas (Depkes RI, 2010). B. Tujuan Keperawatan Keluarga



Tujuan keperawatan keluarga ada dua macam, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dari keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Tujuan khusus dari keperawatan keluarga adalah keluarga mampu melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatan keluarga dan mampu menangani masalah kesehatannya berikut ini. 1. Mengenal masalah kesehatan yang dihadapi anggota keluarga. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan seluruh anggota keluarga 2. Membuat keputusan secara tepat dalam mengatasi masalah kesehatan anggota keluarga. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan untuk membawa anggota keluarga ke pelayanan kesehatan. 3. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan. Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit. 4. Memodifikasi lingkungan yang kondusif kemampuan keluarga dalam mengatur lingkungan, sehingga mampu mempertahankan kesehatan dan memelihara pertumbuhan serta perkembangan setiap anggota keluarga. 5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk pemeliharaan dan perawatan anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan. C. Sasaran Keperawatan Keluarga (Depkes Ri, 2010) 1. Keluarga sehat Keluarga sehat adalah seluruh anggota keluarga dalam kondisi tidak mempunyai masalah kesehatan, tetapi masih memerlukan antisipasi terkait dengan siklus perkembangan manusia dan tahapan tumbuh kembang keluarga. Fokus intervensi keperawatan terutama pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. 2. Keluarga risiko tinggi dan rawan kesehatan Keluarga risiko tinggi dapat didefinisikan, jika satu atau lebih anggota keluarga memerlukan perhatian khusus dan memiliki kebutuhan untuk menyesuaikan diri, terkait siklus perkembangan anggota keluarga dan keluarga dengan faktor risiko penurunan status kesehatan. 3. Keluarga yang memerlukan tindak lanjut



Keluarga yang memerlukan tindak lanjut merupakan keluarga yang mempunyai masalah kesehatan dan memerlukan tindak lanjut pelayanan keperawatan atau kesehatan, misalnya klien pasca hospitalisasi penyakit kronik, penyakit degeneratif, tindakan pembedahan, dan penyakit terminal. D. Peran Dan Fungsi Perawat Keluarga Sebuah peran didefinisikan sebagai kumpulan dari perilaku yang secara relatif homogen dibatasi secara normatif dan diharapkan dari seorang yang menempati posisi sosial yang diberikan (Friedman, 2010). Dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga, perawat keluarga perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut : 1. melakukan kerja bersama keluarga secara kolektif, 2. memulai pekerjaan dari hal yang sesuai dengan kemampuan keluarga, 3. menyesuaikan rencana asuhan keperawatan dengan tahap perkembangan keluarga, 4. menerima dan mengakui struktur keluarga, dan 5. menekankan pada kemampuan keluarga (Jhonson&Leny, 2010). Adapun peran perawat keluarga menurut Jhonson&Leny (2010) adalah sebagai berikut: 1. Sebagai pendidik Perawat bertanggung jawab memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga, terutama untuk memandirikan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang memiliki masalah kesehatan. 2. Sebagai Koordinator Pelaksana Pelayanan Keperawatan Perawat bertanggung jawab memberikan keperawatan yang komprehensif. Pelayanan keperawatan yang berkesinambungan diberikan untuk menghindari kesenjangan antara keluarga dan unit pelayanan kesehatan. Dalam hal ini, perawat dapat membimbing keluarga dan menyusun rencana keperawatan apa yang akan diberikan kepada keluarga. 3. Sebagai



supervisor



pelayanan



keperawatan



Perawat melakukan superivisi ataupun pembinaan terhadap keluarga berisiko tinggi maupun yang tidak. Kunjungan rumah tersebut dapatdirencanakan terlebih



dahulu atau secara mendadak, sehingga perawat mengetahui apakah keluarga menerapkan asuhan yang diberikan oleh perawat. 4. Sebagai pembela (advokat) Perawat berperan sebagai advokat keluarga untuk melindungi hak-hak keluarga klien. Perawat diharapkan mampu mengetahui harapan serta memodifikasi sistem pada perawatan yang diberikan untuk memenuhi hak dan kebutuhan. Pemahaman yang baik oleh keluarga terhadap hak dan kewajiban mereka sebagai klien mempermudah tugas perawat untuk memandirikan keluarga. 5. Sebagai fasilitator Perawat dapat menjadi tempat bertanya individu, keluarga dan masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi sehari-hari serta dapat membantu mencari jalan keluar dalam mengatasi masalah. 6. Sebagai peneliti Perawat keluarga melatih keluarga untuk dapat memahami masalah-masalah kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga. Masalah kesehatan yang muncul di dalam keluarga biasanya terjadi menurut siklus atau budaya yang dipraktikkan keluarga. Peran perawat sebagai peneliti difokuskan pada kemampuan keluarga untuk mengetahui penyebab, faktor, dan cara penanggulangan. Peran perawat keluarga dalam asuhan keperawatan berpusat pada keluarga sebagai unit fungsional terkecil dan bertujuan memenuhi kebutuhan dasar manusia pada tingkat keluarga sehingga tercapai kesehatan yang optimal untuk setiap anggota keluarga. Melalui asuhan keperawatan keluarga, fungsi keluarga menjadi optimal, setiap individu di dalam keluarga tersebut memiliki karakter yang kuat, tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang sifatnya negatif sehingga memiliki kemampuan berpikir yang cerdas. Selain peran perawat keluarga di atas, ada juga peran perawat keluarga dalam pencegahan primer, sekunder dan tersier, sebagai berikut: 1. Pencegahan Primer Peran perawat dalam pencegahan primer mempunyai peran yang penting dalam upaya pencegahan terjadinya penyakit dan memelihara hidup sehat.



2. Pencegahan sekunder Upaya yang dilakukan oleh perawat adalah mendeteksi dini terjadinya penyakit pada kelompok risiko, diagnosis, dan penanganan segera yang dapat dilakukan oleh perawat. Penemuan kasus baru merupakan upaya pencegahan sekunder, sehingga segera dapat dilakukan tindakan. Tujuan dari pencegahan sekunder adalah mengendalikan perkembangan penyakit dan mencegah kecacatan lebih lanjut. Peran perawat adalah merujuk semua anggota keluarga untuk skrining, melakukan pemeriksaan, dan mengkaji riwayat kesehatan. 3. Pencegahan tersier Peran perawat pada upaya pencegahan tersier ini bertujuan mengurangi luasnya dan



keparahan



masalah



kesehatan,



sehingga



dapat



meminimalkan



ketidakmampuan dan memulihkan atau memelihara fungsi tubuh. Fokus utama adalah rehabilitasi. Rehabilitasi meliputi pemulihan terhadap individu yang cacat akibat penyakit dan luka, sehingga mereka dapat berguna pada tingkat yang paling tinggi secara fisik, sosial, emosional. E. Pelayanan Keperawatan di Rumah Praktik



keperawatan



keluarga



terdiri



dari



pelayanan



holistik



yang



menempatkan keluarga dan komponennya sebagai fokus pelayanan. Praktik keperawatan keluarga menunjang keterlibatan anggota keluarga dalam pengkajian, pengambilan



keputusan,



perencanaan,



pelaksanaan



intervensi



dan



evaluasi



keperawatan. Perawat keluarga memobilisasi sumber-sumber dan pelayanan yang mencakup tindakan pemantauan/ monitoring, pendidikan kesehatan dan penyediaan bantuan, termasuk memfasilitasi pemanfaatan sumber daya dari profesi pemberi pelayanan kesehatan dan sektor lain di komunitas. Lingkup pelayanan keperawatan kesehatan di rumah meliputi : 1. Pelayanan asuhan keperawatan secara komprehensif pada proses penyembuhan penyakit, pemulihan, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. 2. Pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarganya tentang kondisi yang dialami 3. Pemberdayaan pasien dan keluarga dalam rangka mencapai kualitas hidup yang lebih baik



Pelayanan keperawatan kesehatan di rumah merupakan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif pada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang diarahkan untuk meningkatkan kemandirian individu/ keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan, pemulihan kesehatan atau meminimalkan dampak penyakit. Pelayanan keperawatan kesehatan di rumah difokuskan pada individu yang memerlukan bantuan keperawatan pasca rawat inap maupun rawat jalan dari sarana kesehatan (RS, Puskesmas, sarana kesehatan lain), individu yang berisiko, atau individu yang dikirim oleh keluarga/ kelompok/ masyarakat. Antara praktik keperawatan keluarga dan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah merupakan komponen yang saling memberikan penguatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan jika dilaksanakan secara bersinergi. Selain itu, kedua kegiatan pelayanan tersebut sama-sama bertujuan untuk memberikan pelayanan klien individu dengan masalah kesehatan resiko tinggi atau penyakit yang memerlukan tindak lanjut perawatan sehingga akan meningkatkan kemandirian individu dan keluarga dalam pemeliharaan kesehatan dan perawatannya. Tujuan keperawatan keluarga secara umum adalah untuk meningkatkan kemandirian dalam bidang penanganan masalah kesehatan. Sedangkan pelayanan keperawatan keluarga dapat dilakukan di berbagai tatanan baik di rumah sakit maupun di rumah tempat tinggal keluarga. Sementara itu pelayanan keperawatan kesehatan di rumah dapat dilakukan sebagai tindak lanjut pelayanan keperawatan pasca perawatan di rumah sakit maupun sebagai tindak lanjut pelayanan kesehatan di sarana pelayanan puskesmas sebagai wujud dari tanggung jawab puskesmas terhadap masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas melalui azas wilayah ini berarti puskesmas harus bertanggung jawab dalam penanganan masalah kesehatan masyarakat yang ada di wilayah kerjanya baik itu wilayah kota maupun desa/ kelurahan. Seperti telah kita ketahui bahwa dalam melaksanakan pelayanan keperawatan keluarga kita dapat memperlakukan keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat, oleh karena itu jika kita dapat mewujudkan setiap keluarga mampu mandiri dalam bidang kesehatan berarti akan dicapai juga kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan. Pelayanan



keperawatan



keluarga



di



rumah



dapat



dilakukan



untuk



melaksanakan upaya yang terintegrasi dengan program kesehatan setempat antara lain



dalam meningkatkan kemampuan dan kewaspadaan keluarga terhadap berbagai faktor resiko yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat, meningkatkan perilaku sehat, serta melakukan pemantauan kesehatan. Lingkup pelayanan keperawatan keluarga dirumah dan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah yang mencakup pelayanan promosi kesehatan terkait dengan peningkatan kesehatan bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa dan lansia di keluarga dan menyelenggarakan lingkup pelayanan pencegahan primer, sekunder, tersier, serta melakukan pelayanan tindak lanjut pelayanan keperawatan kesehatan di rumah. Adapun Pelayanan keperawatan dilaksanakan secara berkesinambungan dan komprehensif serta melakukan pemberdayaan individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang diarahkan untuk meningkatkan kemandirian individu/ keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya dan melakukan upaya pemulihan pasien zserta mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Dengan demikian model pelayanan ini diharapkan dapat meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat untuk menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan. F. Model Pelayanan Keperawatan Keluarga di Rumah Model pelayanan keperawatan keluarga di rumah sebagai berikut : 1. Individul keluarga/ masyarakat adalah klien yang mempunyai masalah kesehatan dan



membutuhkan



pelayanan



keperawatan



keluarga



di



rumah



secara



berkelanjutan. Masalah kesehatan tersebut antara lain dapat berupa penyakit kronis, pasca operasi, degeneratif, maupun terminal. Klien tersebut juga dapat berupa rujukan atau kiriman dari upaya kesehatan rujukan maupun sarana pelayanan praktik mandiri. 2. Unit pelayanan keperawatan keluarga di rumah (UPKK) merupakan bagian dari sarana kesehatan puskesmas, rumah sakit, atau sebagai unit praktik mandiri. Proses Penerimaan Kasus di Unit Pelayanan Keperawatan Keluarga (UPKK) : a. Unit pelayanan keperawatan keluarga (UPKK) yang ada di Rumah Sakit menerima pasien dari bagian-bagian di RS. Dan RS mendapatkan pasien dari Praktek swasta. individu/ keluarga/ masyarakat, UKBM (Poskesdes dill. Rujukan dari Pusk.



b. Unit pelayanan keperawatan keluarga yang ada di Puskesmas menerima pasien dari puskesmas itu sendiri. Dan Puskesmas mendapatkan pasien rujukan balik dari RS, Praktik swasta, individu/ keluargal masyarakat. UKBM (Poskesdes dll), Rujukan balik dari RS c. Praktik mandiri perawat (swasta) menerima pasien dari Praktik swasta lain, individu/ keluarga/ masyarakat, UKBM (Poskesdes dll), Rujukan balik dari Puskesmas/ RS Dengan demikian kegiatan di unit pelayanan keperawatan keluarga dipertanggungjawabkan kepada masing-masing institusi pelayanan sarana kesehatan tersebut 3. Sarana kesehatan adalah institusi pemberi pelayanan kesehatan yaitu rumah sakit, puskesmas, dan praktik mandiri, dimana dalam pelayanannya terdapat unit pelayanan keperawatan keluarga di rumah. Di antara sarana kesehatan tersebut terdapat hubungan kerjasama timbal balik dalam pemberian pelayanan keperawatan keluarga di rumah. Institusi pelayanan kesehatan puskesmas. rumah sakit, dan praktik mandiri harus tetap menerapkan sistem rujukan dimana penanganan kasus yang memerlukan pelayanan keperawatan keluarga di rumah harus selalu berkoordinasi 4. Dalam pengelolaan pelayanan keperawatan keluarga di rumah dilakukan dengan menerapkan manajemen kasus dengan tahap-tahap; pengkajian kebutuhan pelayanan kesehatan, perencanaan pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan, koordinasi pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan kepada keluarga di rumah. Lingkup tanggung jawab pelayanan keperawatan keluarga di rumah mencakup pelayanan pencegahan primer, pencegahan sekunder, pencegahan tersier termasuk melaksanakan upaya program promosi kesehatan maupun upaya pemulihan dan mempertahankan kesehatan pasien. Pelayanan keperawatan tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan keluarga dan anggotanya. Kegiatan pelayanan keperawatan keluarga di rumah dapat dilakukan secara mandiri oleh perawat dan atau melalui kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain yang terkait serta melibatkan peran serta pasien dan keluarganya. Dalam pelayanan keperawatan keluarga di rumah juga mengintegrasikan program kesehatan untuk memandirikan keluarga. 5. Evaluasi dan tindak lanjut merupakan kegiatan untuk menilai hasil selama proses hingga akhir pelayanan keperawatan keluarga yang diberikan di rumah serta



menilai pencapaian tujuan yang telah disepakati dengan keluarga. Kemungkinan munculnya situasi/ masalah critical pada saat pelaksanaan asuhan keperawatan di keluarga yang tidak mampu diatasi oleh tenaga perawat maupun tim pelayanan keperawatan keluarga di rumah perlu dilakukan rujukan.



G. Langkah-Langkah Penerapan Model Langkah-Iangkah penerapan model pelayanan keperawatan keluarga di rumah sebagai berikut : 1. Menetapkan data terkait angka kesakitan yang ada di sarana kesehatan atau di masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan jangka panjang atau memerlukan pelayanan berkelanjutan seperti gangguan pasca operasi, penyakit kronis, penyakit degeneratif, penyakit terminal, pasca hospitalisasi. Di samping itu juga perlu diidentifikasi potensi-potensi yang dimiliki dalam melaksanakan pelayanan keperawatan keluarga di rumah 2. Melakukan analisis masalah terkait dengan kompleksitas masalah, potensi yang tersedia, pentingnya pelayanan keperawatan keluarga di rumah, dukungan dari berbagai stakeholder terkait, dan visibilitas penerapan model. 3. Sosialisasi hasil analisis masalah kepada unsur-unsur terkait pelayanan keperawatan keluarga di rumah untuk mendapatkan kesepakatan dan dukungan penerapan model 4. Membentuk tim penyelenggara pelayanan keperawatan keluarga di rumah 5. Bersama pimpinan sarana kesehatan dan stakeholder terkait dengan pelayanan keperawatan keluarga di rumah menyusun rancangan implementasi model antara lain dalam penyiapan dan pengadaan sarana dan peralatan, penyiapan SDM, mapun penyiapan administrasi penyelenggaraan model. 6. Membentuk jejaring kerja antara sarana rujukan, penyandang dana, profesi kesehatan, pimpinan/ tokoh masyarakat, dan organisasi sosial



7. Menyelenggarakan dan mengoptimalkan pelayanan keperawatan keluarga di rumah secara berkelanjutan 8. Mengevaluasi pelaksanaan penerapan model dengan mengunakan indikator input, proses, dan output.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pelayanan keperawatan di rumah merupakan pelayanan keperawatan yang diberikan di tempat tinggal klien dan keluarga, sehingga klien tetap memiliki otonomi untuk memutuskan hal-hal yang terkait dengan masalah kesehatannya. Perawat yang melakukan keperawatan di rumah bertanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan keluarga untuk mencegah penyakit dan pemeliharaan kesehatan. Namun, di Indonesia belum ada lembaga yang mengatur pelayanan keperawatan di rumah secara administratif. Perawatan yang diberikan di rumah-rumah, khususnya oleh perawat-perawat komunitas masih bersifat sukarela, belum ada pengaturan terhadap imbalan jasa yang diberikan. B. Saran Kelompok sadar bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu kelompok mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Kelompok berharap pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa sehingga dapat memahami konsep keperawatan keluarga.



DAFTAR PUSTAKA Friedman, Marilyn. 2010 Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori dan Praktik. Jakarta : EGC Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC Padila, 2012. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuhamedika Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Andarmoyo, S. 2012. Keperawatan Keluarga: Konsep Teori, Proses, dan Praktik Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Pedoman Penerapan Model Pelayanan Keperawatan Keluarga Dirumah. 2012. Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Dan Keteknisian Medik Hernialwati. 2013. Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi. Assalam Dion, Y dan Yasinta B. 2015. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Media. Kholifah, Siti nur dan Wahyu Widagno. 2016. Keperawatan Keluarga Dan Komunitas. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan Jhonson L dan Leny R. 2017. Keperawatan Keluarga Plus Contoh Askep Keluarga. Yogyakarta: Nuha Media.