Konsep Partisipasi Anggota Dalam Koperasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSEP PARTISIPASI ANGGOTA DALAM KOPERASI DOSEN PENGAMPU : Sulaiman Lubis,SE.,MM Mata Kuliah : Ekonomi Koperasi dan UMKM



DISUSUN OLEH : Nama : HAZZA RAFI ZULKARNAIN Nim: 7213210028 Kelas :1B Manajemen 2021



PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021



1



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas berkat, dan karuniaNya, sehingga saya bisa menyelesaikan penuyusan makalah ini yang bejudul “Konsep Partisipasi Anggota Dalam Koperasi”dalam bentuk PDF dan isinya yang sangat sederhana. Solawat besera salam tak lupa juga saya panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, beserta kepada keluarga, sahabat dan para ummatnya sampai akhir zaman. Saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada: Bapak Sulaiman Lubis, SE. MM selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Koperasi dan UMKM, yang telah memberikan tugas ini sehingga saya dapat belajar dan mengembangkan pengetahuan tentang Keberadaan Ekonomi Dalam Sistem Pasar. Orang tua saya, yang senantiasa memberi saya dukungan dalam perkuliahan ini baik dalam memberikan semangat maupun doa sehingga saya dapat membuat makalah ini. Harapan saya semoga makalah ini bisa membantu menambah pengetahuan paca pembaca. Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak banyak kekurangan dan kesalahan dalam segala hal, oleh karna itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan untuk dapat menyempurnakannya. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh



2



DAFTAR ISI Kata Pengantar...............................................................................................................2 Daftar Isi....................................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 4 I.    Latar Belakang........................................................................................................ 4 II. Rumusan Masalah...................................................................................................5 III. Tujuan Masalah.......................................................................................................5 BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 6 A. Partisipasi Anggota Dalam Koperasi........................................................... 6 B.   Ciri-Ciri Partisipasi Anggota Dalam Koperasi....................................................... 8 C. Cara Meningkatkan Partisipasi Anggota Dalam Koperasi................................... 10 D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Anggota Koperasi..................... 11 E. Rangsangan Partisipasi......................................................................................... 11 F. Biaya Partisipasi.................................................................................................... 12 BAB III PENUTUP.................................................................................................... 12 I.



Kesimpulan.......................................................................................................... 12



II. Saran......................................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 13



3



BAB I PENDAHULUAN



I.



Latar Belakang



Anggota merupakan salah satu pihak yang menentukan keberhasilan sebuah Koperasi, karena berapapun besarnya biaya pembinaan yang dikeluarkan oleh pemerintah, tidak akan membuat sebuah koperasi berkembang tanpa adanya partisipasi aktif dari para anggotanya. Kedudukan anggota dalam koperasi sangat penting karena anggota sebagai pemilik (owners) dan juga merupakan pelanggan (users) bagi koperasi yang menentukan maju dan mundurnya koperasi. Partisipasi anggota koperasi berarti anggota memiliki keterlibatan mental dan emosional terhadap koperasi, memiliki motivasi berkontribusi kepada koperasi, dan berbagai tanggung jawab atas pencapaian tujuan organisasi maupun usaha koperasi.Partisipasi anggota merupakan unsur utama dalam memacu kegiatan dan untuk mempertahankan ikatan pemersatu di dalam koperasi.Koperasi sebagai business entity dan social entity dibentuk oleh anggota-anggota untuk menggapai manfaat tertentu melalui partisipasi.Oleh karena itu, koperasi harus memiliki kegiatan-kegiatan tertentu untuk menjabarkan bentuk-bentuk partisipasi dan memacu manfaat bersama, ketika berbagai manfaat diperoleh melalui upaya-upaya bersama para anggota. Juga diharapkan manfaat dapat di distribusikan secara adil dan merata sesuai dengan kontribusi mereka kepada koperasi dalam aneka kegiatan-kegiatan koperasi.Atas dasar itu koperasi diharapkan menanamkan dasar-dasar distribusi pemanfaatan dari hasil atau pelayananpelayanan yang bersifat ekonomis dan sosial untuk mempertahankan semangat ke bersatuan anggota-anggota dan kesetiaan mereka kepada semangat koperasi. Dalam partisipasi, harus ada kesusaian antara anggota dan program yaitu adana kesepakatan antara kebutuhan anggota dan keluaran program koperasi. Kesusaian antara manajemen dan anggota adalah jika anggota mempenyuai kemampuan dan kemauan dalam mngemukakan hasrat kebutuhannya yang kemudian harus direflesikan atau diterjemahkan dalam keputusan menajemen. Keseuaian antara program dan manajemen adalah tugas dari program harus sesuai dengan kemampuan manajemen untuk melaksankan dan menyelesaikannya.



4



II.



Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5.



III.



Apa yang dimaksud dengan Partisipasi ? Apa arti pentingnya Partisipasi ? Bagaimana cara meningkatkan Partisipasi ? Apa saja rangsangan Partisipasi ? Berapa biaya Partisipasi ?



Tujuan Masalah 1. 2. 3. 4. 5.



Untuk mengetahui pengertian Partisipasi Untuk mengetahui arti pentingnya Partisipasi Untuk mengetahui cara meningkatkan Partisipasi Untuk mengetahui rangsangan Partisipasi Untuk mengetahui biaya Partisipasi



5



BAB II PEMBAHASAN



A. Partisipasi Anggota Dalam Koperasi Secara harfiah partisipasi diambil dari bahasa asing participation, yang artinya mengikutsertakan pihak lain dalam mencapai tujuan. Seorang pemimpin akan berhasil dalam melaksanakan tugasnya bilamana pimpinan tersebut mampu meningkatkan partisipasi semua komponen atau unsur yang ada. Partisipasi koperasi adalah keikutsertaan anggota dalam kegiatan-kegiatan koperasi, baik dalam kondisi yang menyenangkan maupun dalam kondisi yang tidak menyenangkan. Yang dapat menjadi anggota koperasi adalah setiap warga negara Indonesia yang mampu melakukan tindakan hukum yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran dasar. Partisipasi anggota merupakan kesediaan anggota itu untuk memikul kewajiban dan menjalankan hak keanggotaanya secara bertanggung jawab. Jika sebagian besar anggota koperasi sudah melaksanakan kewajiban dan melaksanakan hak secara bertanggung jawab, maka partisipasi anggota koperasi yang bersangkutan sudah dikatakan baik. Jika ternyata hanya sedikit yang demikian, maka partisipasi anggota koperasi tersebut dikatakan buruk atau rendah. Partisipasi dibutuhkan untuk mengurangi kinerja yang buruk, mencegah penyimpangan dan membuat pemimpin koperasi bertangung jawab. Partisipasi anggota sering disebut sebagai alat pengembangan maupun sebagai tujuan akhir itu sendiri. Beberapa penulis menyakini bahwa partisipasi adalah kebutuhan dan hak asasi manusia yang mendasar. Mengenai pentingnya partisipasi dalam kehidupan koperasi adalah badan usaha yang pemilik dan pelanggannya adalah sama, yaitu para anggotanya dan ini merupakan prinsip identitas koperasi yang sering digambarkan dalam lambang segitiga (Tri- angel identity of cooperative). Jadi Pelanggan = Pemilik = Anggota dimana ketiga pihak tersebut adalah sama. Jadi suksesnya suatu koperasi akan sangat tergantung sekali pada partisipasi aktif anggotanya. Status anggota koperasi sebagai suatu badan usaha adalah sebagai pemilik (owner) dan sebagai pemakai (users). Sebagai pemilik, kewajiban anggota adalah melakukan investasi atau menanam modal di koperasinya. Sedangkan sebagai pemakai, anggota harus menggunakan secara maksimum pelayanan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi. Dari definisi di atas, maka terdapat unsur-unsur yang sangat penting di dalam penyelenggaraan partisipasi tersebut, yaitu:   



Bahwa partipasi/keikutsertaan/keterlibatan/peranserta sesungguh-nya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan serta jasmani. Adanya kesediaan memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha pencapaian tujuan kelompok. Ini berarti terdapat rasa senang, sukarela untuk membantu kelompok. Adanya rasa kesadaran dan tanggung jawab terhadap kelompok. 6



 



Adanya kesempatan-kesempatan atau peluang yang dapat dijadikan peningkatan kualitas hidup. Adanya unsur timbal balik, dimana masyarakat mau berpartisipasi apabila ada manfaat bagi masyarakat tersebut.



Sebagai sebuah perkumpulan, koperasi tidak akan mungkin terbentuk tanpa adanya anggota sebagai tulang punggungnya. Apalagi, koperasi merupakan kumpulan orang dan bukan kumpulan modal, sehingga jumlah anggota sangat menentukan besarnya modal yang dimiliki. Semakin banyak jumlah anggota, maka semakin kokoh kedudukan koperasi sebagai suatu badan usaha, baik ditinjau dari segi organisasi maupun dari segi ekonomis. Sebab badan usaha koperasi dikelola dan dibiayai oleh para anggota, bertambahnya anggota berarti bertambahnya pemasukan modal yang bersumber dari simpanan-simpanan para anggota. Partisipasi memegang peranan yang menentukan dalam perkembangan koperasi. Tanpa partisipasi anggota, koperasi tidak akan bekerja dengan efisien dan efektif. Karena alasan itulah partisipasi diikutsertakan dalam tes komparatif koperasi. Suatu koperasi bisa berhasil dalam kompetisi (bersaing dengan perusahaan non koperasi), tetapi tidak akan ada artinya bila anggota tidak memanfaatkan keunggulan yang dimiliki tersebut. Anggota harus berpartisipasi dalam mencapai tujuan koperasi.



7



B. Ciri-Ciri Partisipasi Anggota Dalam Koperasi Kartasaputra mengatakan bahwa partisipasi sebenarnya merupakan hak dan sekaligus kewajiban anggota karena anggota adalah pemilik sekaligus pelanggan koperasi. Dan peran anggota koperasi dalam wujud partisipasi anggota sangat diperlukan dalam koperasi dengan peran sebagai berikut. 1. Kontribusi baik tenaga maupun pikiran Merupakan faktor penting dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan suatu organisasi. Melalui partisipasi tenaga maupun pikiran merupakan segala aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan direalisasikan. 2. Bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan koperasi Koperasi mempunyai peran yang sangat penting sebagai perilaku ekonomi. Maka pertumbuhan dan perkembangannya perlu mendapatkan perhatian dan ditingkatkan agar dapat memberikan pelayanan yang baik bagi para anggotanya dan masyarakat. Keberhasilan yang dicapai koperasi tidak semata- mata diukur dengan tingkat efisiensi koperasi sebagai perusahaan ataupun keuntungan yang didapat, melainkan diukur dengan seberapa efisien koperasi tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat, serta dapatmenimbulkan dampak yang baik untuk lingkungan. Penyebab kegagalan sebuah koperasi adalah tidak adanya transparansi dari pengurus inti koperasi dalam memberikan laporan tentang keuangan seharihari yang menyebabkan timbulnya kecurigaan dari pada anggota koperasi yang lain. 3. Berpartisipasi rapat anggota tahunan Secara hukum anggota koperasi adalah pemilik koperasi dan usahanya dan anggotalah yang mempunyai wewenang mengendalikan bukan pengurus atau manajer. Wewenang anggota ini dalam rapat anggota yang paling tidak dilaksanakansekali setahun. Penyelenggaraan Rapat Anggota selalu dilaksanakan setahun sekali di balai pertemuan. Partisipasi anggota dalam menghadiri Rapat Anggota cukup besar, anggota koperasi hadir dalam rapat ini termasuk seluruh pengurus. Bahkan karyawan koperasi juga hadir dan undangan dari Instansi pemerintah sebagai pembina dan peninjau. Keputusankeputusan hasil rapat anggota tahunan dicatat dalam notulen/risalah rapat anggota tahunan. Beberapa hal yang diputuskandalam RAT antara lain menerima laporan pertanggungjawaban pengurus dan menetapkan kebijakan- kebijakan koperasi yang strategis. 4. Menjaga nama baik koperasi Dalam koperasi untuk menjaga nama baik koperasi dalam bebserapa bidang usaha sebenarnya telah menunjukkan kinerja usaha yang sangat baik, bahkan telah mampu menjadi pemain kunci dalam bisnis yang bersangkutan. Misalnya, yang telah menjadi wilayah subterbesar pekerjaan masing-masing. Dalam koperasi tantangan adalah untuk terus mengembangkan usahanya dengan tetap menjaga prinsipprinsip koperasi Indonesia. Dalam prakteknya, banyak mengembangkan koperasi setelah kehilangan jiwa koperasi. Dominasi dewan dalam melaksanakan kegiatan usaha dan koperasi yang membentuk PT (Perseroaan Terbatas) merupakan indikasi kurangnya 8



kemampuan koperasi untuk mengembangkan usaha tetap menjaga prinsip kerjasama. Jika kondisi ini tidak diantisipasi pada gilirannya mengaburkan tujuan pengembangan koperasi itu sendiri. 5. Menjalankan hasil keputusan RAT Partisipasi anggota dalam mengikuti rapat anggota tahunan (RAT) secara tidak langsung dapat menentukan sisa hasil usaha (SHU) yang diperoleh koperasi. Hal ini disebabkan karena setiap keputusan yang diambil melalui rapat anggota tahunan (RAT) dapat mempengaruhi sikap anggota dalam menggunakan jasa/layanan yang disediakan koperasi. Bila keputusan diambil sesuai dengan keinginan anggota, maka anggota akan berpartisipasi aktif dalam menggunakan jasa/layanan yang disediakan koperasi sehingga dapat meningkatkan jumlah SHU yang diperoleh koperasi, sebaliknya jika keputusan diambil tidak sesuai dengan keinginan anggota, maka partisipasi anggota dalam mengguankan jasa/layanan yang disediakan koperasi akan berkurang, sehingga dapat mengurangi jumlah SHU yang diperoleh koperasi. 6. Pendidikan dan pelatihan pengkoperasian Pendidikan dan pelatihan anggota untuk meningkatkan kualitas sumber daya insani anggota, meningkatkan kemampuan manajerial. Kualitas dan keterampilan yang dimiliki anggota koperasi itu sangat penting. Karena dengan meningkatkan keterampilan dapat menghasilkan produk yang berdaya saing dan dapat memajukan koperasi. 7. Mengentrol kinerja keuangan koperasi Pengurus dalam koperasi mempunyai kedudukan yang sangat menentukan bagi keberhasilan koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Oleh karena itu kinerja pengurus mempunyai kedudukan yang menentukan keberhasilan koperasi. Dengan pengurus yang memiliki kompetensi yang baik akan dapat membuat koperasi berkembang menjadi lebih baik. 8. Menjalankan keputusan pengurus berdasarkan RAT Dalam RAT semua keputusan penting dilakukan oleh seluruh anggota, mulai dari pemilihan manajemen (pengurus, pengawas, dan pengelola/manajer), sampai dengan penyusunan sasaran dan anggaran sesuai kebutuhan usaha tani dan rumah tangga petani anggota. Dalam kondisi ini maka otoritas manajemen sebenarnya tidak ada lagi karenasemuanya tergantung anggota. Jadi anggota menjalankan keputusan pengurus berdasarkan RAT. 9. Melunasi Simpanan Wajib Simpanan wajib berkaitan dengan jumlah uang tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu yang tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. Simpanan wajib adalah modal utama koperasi. Konsekuensi dari simpanan ini adalah harus dilakukan oleh semua anggota koperasi dan besarnya simpanan harus dapat disesuaikan dengan tujuan usaha koperasi dan kebutuhan dana yang hendak dikumpulkan.



9



10. Melunasi Simpanan Pokok Simpanan pokok adalah sejumlah uang, yang wajib dibayar oleh sesorang atau badan hukum koperasi pada saat yang bersangkutan mengajukan permohonan keanggotaan kepada suatu koperasi. Simpanan pokok yang mencerminkan ciri sebagai modal tetap koperasi tidak dapat dikembalikan kepada anggota pada saat yang bersangkutan keluar dari keanggotaan koperasi.



C. Cara Meningkatkan Partisipasi Anggota Dalam Koperasi Ada berbagai macam cara untuk dapat meningkatkan partisipasi, yang diantaranya dengan menggunakan materi atau nonmateri. Peningkatan partisipasi dengan menggunakan materi dapat melalui pemberian bonus, tunjangan, komisi dan insentif serta lainnya. Sedangkan peningkatan melalui nonmateri yaitu dengan cara memberikan suatu motivasi kepada semua komponen atau unsure yang ada dalam suatu lingkungan tertentu. Salah satu contohnya adalah dengan jalan mengikutsertakan semua komponen atau unsur, terutama dalam proses pembuatan perencanaan maupun dalam hal pengambilan keputusan. Upaya memperbaiki partisipasi : 1. 2. 3. 4.



perlunya kebutuhan mengurangi kompleksitas orang. bantuan auditeksternal pengembangan sistem audit internal. perlu ada disentralisasi dengan bentuk sub-sub koperasi berdasarkan kesamaan kebutuhan kebutuhan 5. adanya lebih satu kud di kecamatan anggota dapat melaksanakan alat partisipasinya. Cara-cara lain untuk meningkatkan partisipasi anggota pada koperasi, yaitu :     



Menjelaskan tentang maksud tujuan perencanaan dan keputusan yang dikeluarkan. Meminta tanggapan dan saran tentang perencanaan dan keputusan yang akan dikeluarkan. Meminta informasi tentang segala sesuatu dari semua komponen dalam usaha membuat keputusan dan mengambil keputusan. Memberikan kesempatan yang sama kepada semua komponen atau unsur yang ada. Meningkatkan pendelegasian wewenang.



10



D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Anggota Koperasi Menurut Ropke faktor yang mempengaruhi partisipasi anggota dalam organisasi yaitu: 1. Manfaat yang diterima anggota dari koperasi David Korten mengatakan bahwa salah satu faktor yang menentukan keefektifan partisipasi anggota adalah anggota yang menerima manfaat. Ini berarti bahwa manfaat yang diterima anggota dari koperasi ikut menentukan partisipasinya dalam koperasi. Semakin tinggi manfaat koperasi yang diterima anggota, akan semakin efektif partisipasi anggota tersebut. 2. Manajemen organisasi berkaitan dengan pemahaman anggota tentang koperasi Apabila anggota benar-benar memahami manajemen organisasi koperasi tersebut, niscaya mereka akan memahami keuntungankeuntungan yang bisa diperoleh dari koperasi serta kerugian-kerugian yang mungkin diderita dengan tidak-terlibatnya mereka dalam koperasi. Pemahaman terhadap manajemen koperasi ini selanjutnya akan mempengaruhi sikap anggota terhadap koperasi, apakah ia mau berpartisipasi pada koperasi atau tidak berpartisipasi. 3. Program yang dilakukan koperasi berkaitan dengan layanan usaha koperasi Layanan usaha koperasi berkaitan dengan partisipasi anggotanya. Semakin efisien dan sesuai dengan kepentingan anggota (semakin tinggi mutu layanan koperasi), maka akan semakin tinggi partisipasi anggota tersebut dalam kegiatan koperasi yang bersangkutan, atau sebalikya). Faktor yang sangat dominan pengaruhnya terhadap partisipasi anggota koperasi karyawan Balam Sejahtera adalah manfaat yang diterima dari koperasi, disebabkan karena semakin banyak manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dari koperasi, niscaya akan semakin tinggi pula partisipasi anggota dalam kegiatn koperasi, atau sebaliknya. Oleh karena itulah usaha koperasi harus mampu menjamin diperolehnya manfaat ekonomi bagi anggotanya, sehingga partisipasi anggota dalam kegiatan koperasi bisa dipertahankan dan ditingkatkan.



E. Rangsangan Partisipasi         Insentif (peranmgsang) merupakan lawan dari kontribusi (sumbangan). Berbagai perangsang dan sumbangan itu akan dievaluasi oleh anggota sesuai dengan kebutuhan, kepentingan, dan tujuan (pribadi) yang dirasakannya sebagai subyektif. Menurut Hanel (1989) insentif dan kontribusi anggota perseorangan terhadap koperasi adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan pelayanan yang efisien 2. Kontribusi keuangan anggota 3. Partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan 11



F. Biaya Partisipasi          Biaya Partisipasi adalah biaya yang timbul sebagai dampak keikutsertaan anggota dalam pengelolaan koperasi.Biaya ini bukan hanya biaya penyelenggaraan rapat dan biaya perjalanan dalam rangka partisipasi, tetapi juga biaya oportunitas karena ada partisipasi. Biaya oportunitas adalah kesempatan melaksanakan proses produksi yang hilang karena adanya proses partisipasi.         Partisipasi yang paling berhasil adalah yang efisien (perhitungan selisih antara besar biaya partisipasi dengan manfaat yang ditimbulkan oleh partisipasi tersebut) dan efektif (tujuan yang hendak dicapai oleh partisipasi dapat terlaksana dengan baik).Efektifitas dan efisiensi koperasi pada dasarnya sangat ditentukan oleh ukuran koperasi, struktur keanggotaan dan fungsi koperasi.



BAB III PENUTUP



I.



Kesimpulan Dalam partisipasi, harus ada kesesuaian antara anggota dan program yaitu adanya kesepakatan antara kebutuhan anggota dan program koperasi. Ada berbagai macam cara untuk dapat meningkatkan partisipasi, yang diantaranya dengan menggunakan materi atau nonmateri. Peningkatan partisipasi dengan menggunakan materi dapat melalui pemberian bonus, tunjangan, komisi dan insentif serta lainnya. Sedangkan peningkatan melalui nonmateri yaitu dengan cara memberikan suatu motivasi kepada semua komponen atau unsure yang ada dalam suatu lingkungan tertentu. Biaya Partisipasi adalah biaya yang timbul sebagai dampak keikutsertaan anggota dalam pengelolaan koperasi.



II.



Saran Mengingat betapa pentingnya partisipasi anggota, organisasi koperasi diharapakan tidak lagi menunggu anggota berpartipasi secara aktif akan tetapi organisasi koperasilah yang mengajak langsung anggota untuk berpartisipasi.



12



DAFTAR PUSTAKA



http://adeeesyifa.blogspot.co.id/2014/10/cara-meningkatkan-partisipasi-anggota.html http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-partisipasi-menurut-ahli.html http://fatmawahyuningsih.blogspot.co.id/2013/02/partisipasi-anggota-dalam-koperasi.html http://mariafransiskaajah.blogspot.co.id/2012/01/arti-partisipasi-dalam-koperasi.html http://www.lepank.com/2014/04/pengertian-partisipasi-menurut-beberapa.html?m=1 http://kopma.ugm.ac.id/pentingnya-partisipasi-anggota-dalam-koperasi/ http://daeyynala.blogspot.co.id/2015/04/partisipasi-anggota-pada-koperasi.html



13