Konsep Quality Assurance [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Program quality assurance Konsep Quality Assurance Definisi: Menjaga mutu (QA) dalam Pelayanan Kesehatan merupakan suatu rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan berdasarkan standar dan prosedur medis yang semestinya agar mutu pelayanan kesehatan tetap terjaga, ditinjau dari pandangan pemberi pelayanan kesehatan maupun kepuasan pasien. Dalam pengertian tersebut penulis sengaja membatasi pengertian bermutu hanya dari pandangan pemberi pelayanan kesehatan seperti dokter, bidan dan perawat dan dari pandangan pasien yang membutuhkan (menerima) pelayanan kesehatan medis yang bersangkutan.



Beberapa Konsep Quality Assurance adalah sebagai berikut : 1. Dr. Avedis Donabedian sebagai seorang ahli Quality Assurance (QA) dalam pelayanan kesehatan, memberikan beberapa definisi QA dari aspek proses pelayanan kesehatan, yaitu: a. Menjaga mutu termasuk kegiatan-kegiatan yang secara periodik atau kontinue



menggambarkan



keadaan



dimana



pelayanan



disediakan.



Pelayanannya sendiri dimonitor dan hasil pelayanannya diikuti (jejaknya). Dengan demikian kekurangan-kekurangan dapat dicatat, sebab-sebab dari kekurangan-kekurangan itu ditemukan, dan dibuatkan koreksi yang diperlukan. Menghasilkan perbaikan kesehatan dan kesejahteraan. QA dalam hal ini adalah proses siklus. b. QA diartikan sebagai semua penataan-penataan dan kegiatan-kegiatan yang dimaksudkan untuk menjaga keselamatan, memelihara, dan meningkatakan mutu pelayanan”. Dr. Heatehet Palmer (1983) dari Universitas Harvard mendefinisikan QA



sebagai “suatu proses pengukuran mutu, menganalisa kekurangan yang ditemukan dan membuat kegiatan untuk meningkatkan penampilan yang diikuti dengan pengukuran mutu kembali untuk menentukan apakah peningkatan telah dicapai. Ia adalah suatu kegiatan yang sistematik, suatu siklus kegiatan yang menggunakan standar pengukuran”. 2. Lori Di Prete Brown, menyampaikan bahwa “ intinya QA merupakan suatu susunan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk menyusun standar-standar dan untuk memonitor dan meningkatkan kinerja sehingga pelayanan yang diselenggarakan sedapat mungkin efektif dan selamat”. 3. Dr. Donal Berwick, ahli CQI dari US, menjelaskan tentang pendekatan QA yaitu “ suatu pendekatan pengorganisasian secara terintegrasi untuk mempertemukan kebutuhan pasien dan harapan pasien dengan manajemen serta staf pada waktu proses peningkatan dan pelayanan dengan menggunakan teknik kuntitatif dan piranti analitis”. 4. Joint Commission on Accreditation of Hospital (JCAH) badan yang menyelengarakan akreditasi di Amerika, “QA merupakan suatu program berlanjut yang disusun secara obyektif dan sistematik, memantai dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan terhadap pasien, menggunakan kesempatan untuk meningkatkan pelayanan pasien dan memecahkan masalah yang terungkap”; 5. QA menurut ISO 8402 adalah “semua kegiatan sistematik dan direncanakan yang diperlukan untuk menyediakan kepercayaan yang memadai sehingga produk dan pelayanannya memuaskan sesuai dengan syarat-syarat mutu” (Quality Assurance is “All those planned and systematic actions necessary to provide adequate confidence that a product and service will satisfy given



requirement for quality). 6. ANSI/ASQC (A.3-1978) mendefinisikan bahwa:” semua kegiatan yang direncanakan yang diperlukan untuk menyediakan kepercayaan yag memadai sehingga produk atau pelayanannya memuaskan sesuai dengan kebutuhan: (All those planned or sysytematic actions necessary to provide adequate confidence that a product service will satisfy given needs). 7. JIS Z8101 mendefinisikan QA sebagai “ kegiatan-kegiatan sistematik yang dilakukan oleh perusahaan/pabrik untuk menjamin sepenuhnya mutu yang diharapkan oleh konsumen/pemakai” (Systematic actions performed by manufactures, to fully assure for the quality requirements by consumers). 8.



Dr.K. Ishikawa menyampaikan bahwa “ QA dimaksudkan untuk menjamin mutu di mana konsumen dapat membeli dan menggunakan dengan kepercayaan dan kepuasan dan masih dapat digunakan untuk jangka panjang” (To assure quality which consumers be able to buy and to use whith confidence and satisfaction, and still to be able to use last long). Dalam kaitan dengan definisi diatas belakangan Lexiton (JCAHO),



mendefinisikan QA dalam tiga kegiatan yang tidak terpisahkan; a. Merencanakan suatu produk atau pelayanan dan pengendalian produknya yang tidak dapat dilepaskan dari mutu. Dalam pelayanan kesehatan, aktifitas dan program dimaksudkan menjamin atau memberi garansi terhadap mutu. b. Pengendalian mutu: adalah suatu proses dimana kinerja aktual dinilai atau diukur, dan dibandingkan dengan tujuan, serta perbedaan atau penyimpangan ditindak lanjuti dengan menggunakan metoda statistik. c. Peningkatan mutu: proses pencapaian suatu tingkat kinerja atau mutu baru



yang lebih tinggi dari sebelunmya. Pencapaian tingkat mutu bam. adalah yang terbaik dari pada tingkat mutu sebelumnya. Jaminan Mutu (QA) adalah suatu proses yang dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu untuk; Menetapkan masalah dan penyebabnya berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menetapkan upaya penyelesaian masalah dan melaksanakan sesuai kemampuan menilai pencapaian hasil dengan menggunakan indikator yang ditetapkan, menetapkan dan menyusun tindak lanjut untuk meningkatkan mutu pelayanan. Walaupun mutu tidak selalu dapat dijamin tetapi dapat diukur. Jika bisa diukur, berarti bisa ditingkatkan dan dapat disempurnakan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi indikator kunci mutu dalam pelayanan, memonitor indikator tersebut dan mengukur mutu hasilnya. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah mengidentifikasi proses - proses kunci yang mengarah pada hasil tersebut (outcome). Dengan berfokus pada upaya peningkatan proses, tingkat mutu dari hasil yang dicapai akan meningkat. Jadi, upaya pendekatan yang dilakukan diawali dari jaminan mutu (QA), mengarah pada peningkatan mutu yang proaktif (QI). Bila ada yang berpikir "mutu dibawah standar, jangan ikut terlibar“, mentalitas seperti itu seharusnya dirubah menjadi "walaupun mutu dibawah standar, tapi masih dapat ditingkatkan". Bila mutu diartikan seberapa baik suatu organisasi ditampilkan, usaha untuk meningkatkan mutu akan dapat diperbaiki melalui peningkatan kinerja.



Iman AT, Lena D. MANAJEMEN MUTU INFORMASI KESEHATAN I: QUALITY ASSURANCE. 1st ed. Juliana A, editor. Jakarta; 2017. 44–45 p, 66–74 p. http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/MMIKI_FINAL_SC_26_12_2017.pdf