Konsep Tumbuh Kembang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK MULAI NEONATUS - REMAJA PENGUKURAN ,PERMASALAHAN DAN SEX EDUCATION Dosen Pembimbing : Ns.Syarkawi , S.Kep.,MKM



\



Disusun Oleh NAMA:Muhd Al-fin NPM : 18010551



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUMI PERSADA LHOKSEUMAWE 2019



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah kami dapat menyelesaikan panulisan tugas makalah ini tepat pada waktunya.             Penyusunan makalah ini dilakukan dengan mengambil referensi dari berbagai sumber, dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat minim karena keterbatasan referensi yang dimiliki penyusun baik dalam bentuk buku maupun media masa (internet)             Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan makalah ini karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kekurangan.             Harapan kami, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua walaupun makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan .



Lhokseumawe, 23 September 2019



Penyusun



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................ ii DAFTAR ISI........................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2 1.3 Tujuan......................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 3 2.1 faktor – faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang.............................. 3 2.2 Tahap Tumbuh Kembang Mulai Neonatus Sampai Remaja ..................... 4 2.3 Pengukuran,Permasalahan Dan Sex Education Pada Tumbuh Kembang Anak ....................................................................................... 12 2.1.1 Pengukuran Dengan Cara Sdidtk ( Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang )............................................................... 12 2.1.2 Pengukuran Dengan Cara Ddst ( Denver Development Screening Test .............................................................................. 14 2.1.3 Pengukuran Dengan Cara Vsms ( Vineland Social Maturity Scale )............................................................................. 16 2.1.4 Sex Eduction Pada Anak .............................................................. 18 2.1.5 Permasalahan Padan Tumbuh Kembang Anak .............................19 BAB III PENUTUP ............................................................................................... 21 3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 21 3.2. Saran.................................................................................................................. 21 DAFTAR PUSTAKA



iii



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus pada berbagai segi dan saling berkaitan dan terjadi peruahan pada idividu semasa hidupnya.Pertumbuhan dan perkembangan adalah proses dari maturasi dan pembelajaran .Pertumbuhan adalah suatu peningkatan ukuran fisik , keseluruhan atau sebagian yang dapat di ukur . Grafik pertumbuhan meliputi tinggi , berat badan dan diameter pada lipatan kulit. Perkembangan adalah suatu ragkaian peningkatan keterampilan dan kapasitas untuk berfungsi . Perkembangan yang terjadi pada masa bayi adalah perkembangan kognisi dan sosioemosional,yang dimaksud dengan kognisi adalah



tindakan



atau



proses



untuk



mengetahui



sesuatu.



Istilah tumbuh kembang anak sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda , tetapi saling berkaitan dan sulit di pisahkan ,yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan per defenisi adalah sebagai berikut : 1. Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan besar ,jumlah ,ukuran atau dimensi tingkat sel , organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat ( gram, pound ,kilogram), ukuran panjang ( cm , meter ) , umur tulang dan keseimbangan metabolik ( retensi kalsium dan nitrogen tubuh ) 2. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang kompleks dalam pola yang teratur dan dapat di ramalkan , sebagai hasil dari proses pematangan . Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh ,jaringan tubuh, organ – organ dan sistem organ yang berkembang



sedemikia rupa sehingga dapat memenuhi fungsinya.



Termasuk juga perkembangan emosi , intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interkasi dengan lingkungannya.



1



Tujuan ilmu tumbuh kembang adalah mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan segala upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembanga anak baik fisik,mental ,dan sosial . juga mengakkan diagnosis dini setiap kelainan tumbuh kembang da penanggan yang efektif , serta mencari penyebab dan mencegah keadaan tersebut. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana kosep tumbuh kembang anak mulai neoatus sampai remaja ? 2. Bagaimana pengukuran ,permasalahan dan sex education pada tumbuh kembang anak ? 1.3 Tujuan 1. Untuk menambah wawasan pembaca maupun penulis 2. Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1



FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG Secara umum terdapat 2 faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak yaitu : 1. Faktor genetik 2. Faktor lingkungan a. faktor lingkungan pranatal 1. gizi ibu pada waktu hamil 2. mekanis 3. toksin / zat kimia 4.endokrin 5. radiasi 6. infeksi 7. stress 8. imunitas 9. anoksia embrio b. faktor lingkungan postnatal 1. lingkungan biologis a. ras/suku bangsa b. jenis kelamin c. umur d. gizi e.perawatan kesehatan f. fungsi metabolisme g. penyakit kronis h. hormon



3



2. faktor fisik a. cuaca b. sanitasi c. keadaan rumah 3. faktor psikososial a. stimulasi b. motivasi belajar c. hukuman yang wajar d. sekolah e. cinta dan kasih sayang 4. faktor keluarga dan adat istiadat a. pekerjaan /pendapatan keluarga b. pendidikan ayah/ ibu c. jumlah saudara d. jenis kelamin dalam keluarga e. kepribadian ayah/ibu f. adat istiadat ,norma-norma g. agama h stabilitas rumah tangga 2.2 Tahap Tumbuh Kembang Mulai Neonatus Sampai Remaja a) MASA NEONATUS ( 0-28 HARI ) Pertumbuhan dan perkembangan setelah lahir atau masa neonatus merupakan masa terjadi kehidupan yang baru dalam ekstra uteri , dengan terjadi proses adaptasi semua sistem organ tubuh , proses adaptasi dari organ tersebut dimulai dari 



aktivitas pernapasan yang disertai pertukaran gas dengan frekuensi pernapasan antara 35-50 kali/menit,







penyesuaian denyut jantung antara 120-160 kali/menit , dengan ukuran jantung lebih besar apabila dibandingkan dengan rongga dada , 4







kemudian terjadi aktivitas ( pergerakan ) bayi mulai meningkat untuk memenuhi kebutuhan gizi seperti menangis , memutar – mutar kepala , dan menghisap (rooting reflex ) dan menelan.







Proses selanjutnya sudah dimulai proses pengeluaran tinja yang terjadi dalam waktu 24 jam yang terdapat mekonium . Hal tersebut akan dilanjutkan proses defekasi seperti dari proses eksresi dari apa yang dimakan (ASI) frekuensi untuk defekasi tersebut dapat berkisar anttara 3-5 kali / seminggu, akan tetapi juga banyak dijumpai pada bayi yang mengalami konstipasi pada bayi dengan PASI .



Perkembangan motorik , bahasa , dan adaptasi sosial Perkembangan masa neonatus perkembangan kasar dapat diawali tanda gerakan seimbang pada tubuh , mulai mengangkat kepala , kemudian pada motorik halus dimulainya tanda – tanda kemampuan untuk mampu mengikuti garis tengah bila kita memberikan respons terhadap gerakan jari atau tangan . pada perkembangan bahasa ditunjukan adanya kemampuan bersuara ( menangis ) dan bereaksi terhadap suara atau bel dan pada perkembangan adaptasi sosial ditunjukan adanya tanda – tanda tersenyum dan mulai menatap muka untuk mengenali seserang. b) MASA BAYI ( 28 HARI – 1 TAHUN ) Pada masa bayi hingga satu tahun dalam pertumbuhan dan perkembangan dapat dikelompokkan menjadi tiga tahap : 



1 - 4 bulan







4 - 8 bulan







8 – 12 bulan



5



1)



Umur 1 – 4 bulan Perubahan dalam pertumbuhan diawali dengan perubahan berat badan pada usia ini , bila gizi anak baik maka perkiraan berat badan akan mencapai 700-1000 gram/bulan sedangkan pertumbuhan tinggi badan agak stabil tidak mengalami kecepataam dalam pertumbuhan tinggi badan , kemudian dalam perkembangannya dapat di lihat dari perkembangan motorik kasar , halus , bahasa dan adaptasi sosial. Perkembangan motori , bahasa , dan adaptasi sosial  Perkembangan motorik kasar memiliki kemampuan mengangkat kepala saat tengkurap , mencoba duduk sebentar dengan di topang , dapat duduk dengan kepala tegak , jatuh terduduk dipangkuan ketika disokong pada posisi berdiri , kontrol kepala sempurna, mengangkat kepala sambil berbaring telentang ,berguling dari terlenteang ke miring , posisi lengan dan tungkai kurang fleksi dan berusaha untuk merangkak .  Perkembangan motrik halus dapat melakukan usaha yang bertujuan untuk memegang suatu objek , mengikuti objek dari sisi ke sisi , mencoba memegang benda kedalam mulut , memegang benda tetapi terlepas , memperhatikan tangan dan kaki,memegang benda dengan kedua tangan , menahan benda di tangan walaupun hanya sebentar .  Perkembangan bahasa ditandai dengan adanya kemampuan besuara dan tersenyum ,dapat berbunyi huruf hidup ,berceloteh



mulai mampu



mengucapkan kata ohh/ahh,tertawa dan berteriak ,mengoceh. 



Perkembangan adaptasi sosial mulai untuk mengamati tangannya , tersenyum spontan dan membalas senyum bila diajak tersenyum, mengenal ibunya dengan penglihatan , penciuman , pendengaran dan kontak , tersenyum pada wajah manusia , waktu tidur dalam sehari lebih sedkit dari pada waktu terjaga , membentuk siklus tidur bangun ,menangis menjadi sesuatu yang berbeda , membedakan wajah-wajak yang dikenalnya,diam saja apabila ada orang asing .



6



2) Umur 4- 8 bulan Pada umur ini pertumbuhan berat badan dapat terjadi 2 kali berat badan pada waktu lahir dan rata –rata kenaikan 500-600 gram / bulan apabila mendapatkan gizi yang baik .sedangkan pada tinggi badan tidak mengalami kecepatan dalam pertumbuhan dan terjadi kestabilan berdasarkan pertambahan umur . Perkembangan motorik , bahasa , dan adaptasi sosial 



Pada perkembangan motorik kasar awal bulan ini terjadi perubahan aktivitas seperti posisi telungkup pada alas dan sudah mulai mengangkat kepala dengan melakukan gerakan menekan kedua tangannya dan pada bulan keempat sudah mampu memalingkan ke kanan dan ke kiri sudah mulai terjadi kemampuan dalam duduk dengan kepala tegak , sudah mampu membalik badan , bangkit dengan kepala tegak , menumpu beban dan ke belakang , berguling dari terlentang ke tengkurap dan dapat duduk dengan bantuan selama waktu singkat .







Pada perkembangan motorik halus sudah mulai mengamati benda , mulai menggunakan



ibu



jari



dan



jari



telunjuk



untuk



memegang



,



mengeksplorasi benda yang sedang di pegang , mengambil objek dengan tangan tertangkup , mampu menahan kedua benda dikedua tangan secara simultan , menggunakan bahu dan tangan sebagai satu kesatuan , memudahkan objek dari satu tangan ke tangan yang lain . 



Pada perkembangan bahasa dapat menirukan bunyi atau kata-kata . Menoleh ke arah suara atau menoleh ke arah sumber bunyi , tertawa , menjerit , menggunakan vokalisasi semakin banyak , menggunakan kata yang terdiri dari dua suku kata dan dapat membuat dua bunyi vokal yang bersamaan seperti aba-aba.







Perkembangan adaptasi sosial merasa terpaksa jika ada orang asing , mulai bermain dengan mainan , takut akan kehadiran orang asing , mudah frustasi dan memukul-mukul lengan dan kaki jika sedang kesal .



7



3) Umur 8 – 12 bulan Pada usia ini pertumbuhan berat badan dapat mencapau 3 kali berat badan lahir apabila mencapai usia 1 tahun dan pada pertambahan berat badan per bulan sekitar 350 – 450 gram pada usia 7-9 bulan dan 250 –350 gram / bulan pada usia 10-12 bulan apabila dalam pemenuhan gizi yang baik dan pertumbuhan tinggi badan sekitar 1.5 kali tinggi badan pada saat lahir , pada usia satu tahun penambhan tinggi badan tersebut masih stabil dan di perkirakan tinggi badan akan mencapai 75 cm. Secara umum perkembangan bayi pada tahun pertama adalah terjadi peningkatan beberapa organ fisik / biologis seperti ukuran panjang badan pada tahun pertama penambahan kurang lebih ( 25 – 30 cm) , peningkatan jaringan subkutan , perubahan pada fontanel anterior menutup pada usia 9-18 bulan perubahan pada lingkar kepala dan lingkar dada,di mana lingkar kepala sama besar dan pada usia satu tahun terjadi perubahan,pada akhir tahun pertama terjadi perubahan berat otak anak menjadi 25% berat otak orang dewasa,pertumbuhan gigi dimulai dari gigi susu pada umur 5-9 bulan. Perkembangan motorik , bahasa , dan adaptasi sosial 



Pada perkembangan motorik kasar dapat terjadi kemampuan diawali dengan duduk tanpa pegangan , berdiri dengan pegangan , bangkit terus beridiri , dan berdiri sendiri . Kemudian pada motorik halus mencari atau meraih benda kecil ,bila di beri kubus mampu memindahkannya , mampu mengambilnya dan mampu memegang dengan jari dan ibu jari , membenturkannya dan mampu menaruh benda atau kubus ketempatnya.







Pada perkembangan bahasa mulai mampu mengatakan mama papa yang belum spesifik , mengoceh hingga mengatakan dengan spesifik , dapat mengucapkan 1-2 kata .







Pada perkembangan adaptasi sosial dimulai kemampuan untuk bertepuk tangan , menyatakan keinganan , sudah mulai minum dengan cangkir , menirukan kegiatan orang , main-main bola atau lainya dengan orang.



8



C.) MASA ANAK ( 1 – 2 TAHUN ) Pertumbuhan dan perkembangan pada tahun kedua pada anak akan mengalami beberapa perlambatan dalam pertumbuhan fisik , dimana pada tahun kedua anak akan mengalami kenaikan berat badan sekitar 1,5 – 2,5 kg dan panjang badan 6-10cm , kemudian pertumbuhan otak juga akan mengalami perlambataan yaitu kenaikan lingkar kepala hanya 2 cm ,untuk pertumbuhan gigi terdapat tambahan 8 buah gigi susu termasuk gigi geraham pertama dan gigi taring sehingga seluruhnya berjumlah 14 – 16 buah. Perkembangan motorik , bahsa dan adaptasi sosial







Perkembangan motorik kasar anak sudah mampu melangkah dan berjalan dengan tegak, pada sekitar umur 18 bulan anak mampu menaiki tangga dengan cara satu tangan dipegang dan pada akhir tahun kedua sudah mampu berlari –lari kecil , menendang bola dan mulai mencoba melompat .







Perkembangan motorik halus mampu mencoba menyusun atau membuat menara pada kubus .







Kemampuan bahasa pada anak sudah mulai ditunjukkan dengan anak mampu memiliki sepuluh perbendaharaan kata , kemmpuan meniru dan , mengenal serta responsif terhadap orang lain sangat tinggi , mampu menunjukkan dua gambar , mampu mengkombinasikan kata-kata , mulai mampu menunjukkan lambaian anggota badan.







Perkembangan adaptasi sosial mulai membantu kegiatan dirumah , menyuapi boneka , mulai menggosok gigi serta mencoba memakai baju.



9



D.) MASA PRASEKOLAH Pada pertumbuhan masa pra sekolah pada anak pertumbuhan fisik khusunya berat badan mengalami kenaikan rata-tata pertahunnya 2kg , kelihatan kurus akan tetapi aktivitas motorik tinggi , dimana sistem tubuh sudah mencapai kematangan seperti berjalan , melompat dan lain-lain.pada pertumbuhan khusunya ukuran tinggi badan anak akan bertambah rata-rata 6,75-7,5 cm /tahunnya. Pada masa ini anak akan mengalami proses perubahan dalam pola makan dimana anak pada umunya mengalami kesulitan untuk makan. Prses eliminasi pada anak sudah menunjukkan proses kemandirian dan masa ini adalah masa dimana perkembangan kognitif sudah mulai menunjakan perkembangan dan anak sudah mempersipkan diri untuk memasuki sekolah dan tampak sekali kemmpuan anak belum mampu menilai sesuatu berdasarkan apa yang mereka lihat dan anak membutuhkan pengalaman belajar dengan lingkngan dan orang tuanya.sedangkan perkembangan psikososial pada anak sudah menunjukkan adanya rasa inisiatif , konsep diri yang positih serta mampu mengidentifikasi identitas dirinya. Perkembangn motorik , bahasa dan adaptasi sosial







Perkembangan motorik kasar diawali dengan kemampuan berdiri dengan satu kaki selama 1-5 detik , melompat dengan satu kaki, berjalan dengan tumit kejari kaki,menjelajah , membuat posisi merangkak dan berjalan dengan bantuan.







Perkembangan



motorik



halus



mulai



memiliki



kemampuan



menggoyangkan jari-jari kaki . Menggambar dua atau tiga bagian , memilih garis yang lebih panjang dan menggambar orang , melepas objek dengan jari lurus, mampu menjepit benda, melambaikan tangan ,menggunakan tangannya untuk bermain , menempatkan objek ke dalam wadah , makan sendiri , minum dari cangkir dengan bantuan , menggunakan sendok dengan bantuan dan lain-lain.







\perkembangan bahasa diawali dmampu menyebutkan hingga empat gambar ,menyebutkan satu hingg dua warna , menyebutkan kegunaan benda , menghitung , mengartikan dua kata , mengerti empat kata depan , mengerti beberpa kata sifat dan sebgainya. 10







Perkembnagan adaptasi sosial dapat bermain dengan permainan sederhana menangis jika dimarahi , membuat permintaan sedrhana dengan gaya tubuh , menunjukkan peningkatan kecemasan terhadap perpisahan , mengenali anggota keluarga.



E.) MASA SEKOLAH Pertumbuhan dan perkembangan pada masa sekolah akan mengalami proses percepatan pada umur 10-12 tahun , dimana penambahan berat badan /tahun akan dapat 2,5 kg dan ukuran panjang tinggi badan sampai 5cm /tahunnya. Pada usia sekolah ini secara umum sktivitas fisik pada anak semakin tinggi dan memperkuat kemampuan motoriknya . Pertumbuhan jaringan limfatik pada usia ini akan semakin besar bahkan melebihi jumlahnya orang dewasa.kemampuan kemandirian anak akan semakin dirasakan dimana lingkungan luar rumah dalam hal ini adalah sekolah cukup besar,sehingga beberapa masalah sudah mampu diatasi dengan sendirinya dan anak sudah mampu menunjukkan penyesuaian diri dengan lingkuan yang ada , rasa tanggung jawab dan percaya diri dalam tugas sudah mulai terwujud sehingga dalam menghadapi kegagalan maka anak sering kali dijumpai reaksi kemarahan atau kegelisahan , perkembangan kognitif ,psikososial ,interpersonal , psikoseksual , moral dan spiritual sudah mulai menunjukkan kematangan pada masa ini anak banyak mengembangkan kemampuan interkasi sosial , belajar tentang nilai moral dan budaya dari lingkungan keluarganya dan mulai mencoba mengambil bagian dari kelompok untuk berperan , terjadi perkembangnnya secara lebih khusus lagi , terjadi perkembangan konsep diri , keterampilan membaca , menulis serta berhitung , belajar menghargai disekolah. F.) MASA REMAJA Pada masa remaja proses pertumbuhan dan perkembangan ditunujukan terjadi kematangan dalam beberapa fungsi seperti endokrin,kematangan fungsi seksual hingga tampak



sekali



masa



remaja



sudah



menunjukkan



kedewasaan



dalam



hidup



bermasyarakat,peristiwa tersebut dapat terjadi oleh karena peristiwa lingkungan sosial.pada masa ini terjadi peristiwa yang sangat penting dan perlu perhatian yaitu peristiwa pubertas.peristiwa tersebut akan dialami pada anak baik laki-laki maupun



11



perempuan akan tetapi dalam perkembangan mempunyai ciri yang menjol dari masingmasing jenis kelamin.pada anak laki-laki ditandai adanya tumbuhnya rambut pubis , ukuran penis , testis mulai membesar dan pada perempuan dapat dilihat dari perubahan ukuran buah daada dan adanya rambut pubis. Masa remaja ini akan banyak kita jumpai berbagai permasalahan yang ada karena masa ini merupakan proses menuju kedewasaan dan anak ingin mencoba bahwa dirinya sudah mampu sendiri , masalah yang dapat dijumpai adalah perubahan bentuk tubuh , adanya jerawat atau akne yang dapat menujukan gangguan emosional , gangguan mipoi , adanya kelainan kifosis atau skoliosis , penyakit infeksi , defensiasi besi khusunya pada remaja perempuan , obesitas , kenakalan remaja , dan lainlain.perkembangan secara khusu pada masa ini adalah kematangan identitas dimana anak memasuki perkembangan dewasa yang akan meninggalkan msa kanak-kanak dalam pencapaian tugas perkembangannya membutuhkan fasilitas bantuan pada orang tua. 2.3 Pengukuran,Permasalahan Dan Sex Education



Pada Tumbuh Kembang



Anak 2.3.1



Pengukuran Dengan Cara Sdidtk ( Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang )



Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0– 6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Sitimulasi ini dapat dilakukan oleh ibu, ayah, pengganti orang tua (pengasuh), anggota keluarga lain, atau jika si anak telah masuk



PAUD



maka



menjadi



tanggung



jawab



lembaga



untuk



membantu



pendeteksiannya. Deteksi adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah. Intervensi adalah suatu tindakan tertentu pada anak yang mempunyai perkembangan dan kemampuan menyimpang karena tidak sesuai dengan umurnya. Penyimpangan perkembangan bisa terjadi pada salah satu atau lebih kemampuan anak yaitu kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian anak.



12



Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik si anak dari waktu ke waktu. Dilihat dari tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala.Perkembangan adalah bertambahnya fungsi tubuh si anak. Meliputi sensorik (dengar, lihat, raba,rasa, cium), motorik (gerak kasar, halus), kognitif (pengetahuan, kecerdasan), komunikasi / berbahasa, emosi - sosial serta kemandirian. Tidak semua umur anak bisa dilakukan pendeteksian. Anak bisa dideteksi ketika menginjak umur 0 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 12 bulan, 15 bulan, 18 bulan, 21 bulan, 24 bulan,30 bulan, 36 bulan, 42 bulan, 48 bulan, 54 bulan, 60 bulan, 66 bulan, dan 72 bulan. Usia ini adalah standar usia yang telah ditetapkan.Jadwal atau waktu pendeteksian anak yaitu 



Anak umur 0 - 1 tahun = 1 bulan sekali







Anak umur > 1 - 3 tahun = 3 bulan sekali







Anak umur > 3 - 6 tahun = 6 bulan sekali



Jenis kegiatan deteksi atau disebut juga skrining, dalam SDIDTK adalah sebagai berikut : 1. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dengan cara mengukur Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB) dan Lingkar Kepala (LK) 2. Deteksi dini penyimpangan perkembangan yaitu meliputi Pendeteksian menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) 



Tes Daya Lihat (TDL)







Tes Daya Dengar (TDD)



3. Deteksi dini penyimpangan mental emosional yaitu menggunakan : Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME) 



Check List for Autism in Toddlers (CHAT) atau Cek lis Deteksi Dini Autis







Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)



13



2.3.2



Pengukuran Dengan Cara Ddst ( Denver Development Screening Test DDST adalah salah satu mrtode skrining terhadap kelainan



perkembangan anak,tes ini bukan merupakan tes diagnostik maupun tes kecerdasan ( soetiningsih,1998) A. Tujuan pemeriksaan DDST 1.



Dapat memberikan gambaran yang cukup tentang perkembangan yang dicapai oleh anak



2. Dapat memberikan hasil test diagnostik yang detail yang digunakan untuk mengevaluasi anak 3. Membantu mempersiapkan tes pengajaran 4. Dapat memberikan dasar untuk menetapkan dasar bagi program krining di masyarakat secara efektif B. Aspek – aspek yang dinilai Aspek yang dinilai meliputi 125 tugas perkembangan yang disusun berdasarkan urutan perkembangan dan di atur dalam 4 kelompok besar yang disebut sektor perkembangan ,yaitu: 1. Personal sosial ( perilaku sosial ) Aspek yang dihubungkan dengan kemandirian ,bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. 2. Fine motor adaptive ( gerak motorik halus ) Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu , melakukan gerakan –gerakan yang melibatkan bagian tubuh



14



tertentu dan dilakukan otot-otot kecil ,tetapi memerlukan koordinasi yang cermat 3. Language ( bahasa ) Aemampuan untuk memberikan respon terhadap suara ,mengikuti perintah dan berbicara spontan 4. Gross motor ( gerak motorik kasar ) Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. C. Cara pemeriksaan Pada umumnya waktu pemeriksaan, tugas perkembangan yang perlu diperiksa setiap kali skrinning hanya berkisar antara 20-30 tugas saja , sehingga tidak memerlukan waktu yang lama , hanya sekitar 25 –20 menit saja. 1) Alat yang digunakan Alat peraga : benang wol merah ,kismis / manik-manik , kubus berbagai macam warna , botol kecil ,bole tenis , kertas dan pensil 2) Lembar formolir DDST 3) Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara menilainya. D. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap , yaitu : a) Tahap pertama : secara periodik dilakukan pada semua anak yang berumur > 3-6 bulan > 9-12 bulan > 18 – 24 bulan > 3 tahun > 4 tahun > 5 tahun



15



b) Tahap kedua : dilakukan pada anak yang dicurigaiadanya hambatan perkembangan pada tahap pertama kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap



2.3.3



Pengukuran Dengan Cara Vsms ( Vineland Social Maturity Scale ) Menurut soetjiningsih (2014 ) salah satu skala pengukuran yang baik untuk



perkembangan sosial adalah skala maturitas sosial dari vineland yaitu vineland sicial maturity scale (VSMS ) . Pada tes ini diperlukan jawaban / informasi yang dapat di percaya dari orang tua atau pengasuh utama anak mengenai perkembangnnya mulai dari tahun pertama sampai pada tes dilakukan . Vineland social maturity scale terdiri dari 117 item yang terbagi dalam 8 indikator dan terbagi dalam dalam beberapa periode usia hitungan tahun . Alat ukur ini dapat mengukur kematangan sosial individu dari usia 0 bulan hingga usia 25 tahun lebih. Delapan indikator dalam VSMS sebagai berikut : 



Self-help general (SG), eating, and dressing oneself yaitu kemampuan untuk menolong dirinya sendiri, menyeimbangkan 17 kepala, tengkurap, menjangkau benda-benda dekat, duduk, berdiri dan sebagainya.







Self-help eating (SHE): the child can feed himself yaitu mampu untuk makan sendiri.







Self-help dressing (SHD): the child can dress himself yaitu mampu untuk berpakaian sendiri.







Self-direction (SD) : the child can spend money and assume responsibilities yaitu mampu untuk memimpin dirinya sendiri, misalnya mampu mengatur keuangannya sendiri dan memikul tanggung jawab sendiri.







Occupation (O) : the child does things for himself, cuts things, uses a pencil and transfer objects yaitu mampu melakukan pekerjaan untuk dirinya, menggunting, menggunakan pensil, memindahkan bendabenda.



16







Communication (C) : the child talks, laughs and reads yaitu mampu melakukan komunikasi seperti berbicara, tertawa, dan membaca.







Locomotion (L) : the child can move about where he wants to go yaitu mampu melakukan gerakan motorik misalnya anak mampu bergerak ke manapun yang ia inginkan.







Socialization (S) : the child seeks the company of others, engages in play and competes yaitu mampu bersosialisasi misalnya berteman, terlibat dalam permainan dan berkompetensi.



Dari 8 aspek tersebut, kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi sangat penting agar anak mempunyai kematangan sosial yang normal. Kemampuan bersosialisasi pada satu tahun pertama tersebut adalah mendekati orang-orang yang dikenal dan minta



diperhatikan,



sedangkan



kemampuan



berkomunikasinya



adalah



mendekat/tertawa, bicara/meniru suara-suara dan mengikuti petunjuk/perintah yang sederhana (Soetjiningsih, 2014). Penentuan sistem penilaian Vineland Social Maturity Scale (VSMS) dilakukan dengan kaidah sebagai berikut: a. Menilai tiap item dengan patokan berikut: 1) Bila subjek penelitian dapat melakukan seperti yang tertera dalam form VSMS maka mendapatkan nilai + (plus) = 1. 2) Bila subjek penelitian dalam melakukan belum sempurna atau kadang-kadang bisa maka diberikan nilai +/- (plus minus) = ½. 3) Bila subjek penelitian tidak dapat dan/atau belum dapat melakukan seperti yang tertulis dalam form VSMS, maka mendapatkan nilai – (minus) = 0. 4) Bila subjek penelitian tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk melakukan = NO (No Opportunity). b. Penilaian dihentikan apabila telah menemui hasil tiga – (minus) berturut-turut sebanyak 3 kali. c. Menghitung skor total yang didapatkan oleh subjek penelitian dan melihat umur kesetaraan yang tertera di form berdasarkan skor total. d. Membandingkan umur kalender dengan umur kesetaraan kematangan sosial. 20



17



e. Menentukan kategori hasil kematangan sosial berdasarkan perbandingan umur kalender dan umur kesetaraan, yaitu 1) baik, apabila umur kematangan sosial lebih tinggi dibanding umur kalender, 2) sedang/normal, apabila umur kematangan sosial dan umur kalender setara, 3) kurang, apabila umur kematangan sosial di bawah umur kalender subjek penelitian.



Semakin tinggi skor skala kematangan VSMS yang diperoleh, maka semakin tinggi pula tingkat kematangan sosial yang dimiliki seorang individu. Begitupun sebaliknya, semakin rendah skor dari skala kematangan sosial VSMS maka semakin rendah pula kematangan sosial dari seorang individu. 2.3.4



Sex Eduction Pada Anak pendidikan seks (sex education) dapat dipahami sebagai usaha yang



diciptakan secara sengaja dan bertujuan untuk mendidik, melatih, dan membimbing anak tentang seks agar dapat mengantisipasi intimidasi seksual yang mungkin dialaminya sesuai dengan kemampuan individu dan sosialnya. Pendidikan seks juga berarti upaya transfer pengetahuan dan nilai (knowledge dan values) tentang fisikgenetik dan fungsinya terkait dengan jenis kelamin (seks). Jadi, pendidikan seks kepada anak merupakan upaya pengajaran, penyadaran, dan penerangan tentang masalah-masalah seksual yang diberikan kepada anak, dalam usaha menjaga anak terbebas dari intimidasi/kekerasan seksual.Praktisnya, pendidikan seks untuk adalah suatu upaya menyampaikan informasi mengenai seksualitas secara jelas dan benar untuk anak. Pendidikan seks untuk anak hanya effektif apabila dilakukan berdasarkan tahapan perkembangan anak, sesuai dengan rentang usia, yaitu: 



Batita (1-3 tahun). Pada usia ini orang tua dapat mulai memperkenalkan organorgan seks miliknya secara singkat. Tidak perlu memberi penjelasan mendetil karena rentang waktu atensi batita amat pendek. Hal ini bisa dilakukan pada saat memandikan si kecil. Orang tua bisa memberitahu berbagai organ tubuh anak,



18



seperti rambut, kepala, tangan, kaki, perut, dan jangan lupa penis dan vagina atau vulva. 



Balita (3-5 tahun). Pada usia ini orang tua menjelaskan tentang perbedaan alat kelamin dari lawan jenisnya, misalnya jika si kecil memiliki adik yang berlawanan jenis. Tandaskan juga bahwa alat kelamin tersebut tidak boleh dipertontonkan dengan sembarangan, juga tidak boleh membiarkan orang lain menyentuhnya tanpa diketahui orang tua. Ajarkan juga bagaimana cara melawan apabila ada orang yang memegang alat kelaminnya tanpa sepengetahuan orang tua. Cara yang paling sederhana tetapi efektiv adalah berteriak-teriak sekeraskerasnya dan melaporkan kepada orang tua.







Bayi 5-10 tahun. Anak-anak dalam rentang usia ini (Kadang, ada anak usia tiga dan 4 tahun) biasanya mulai aktif bertanya tentang seks dengan pertanyaan yang lebih spesifik. Misalnya darimana bayi berasal. Tentu saja, jawaban orang tua haruslah terus terang dan apa adanya. Dan akhiri dengan mengatakan bahwa hubungan seks hanya boleh dilakukan oleh orang yang sudah menikah (suamiistri).







Menjelang remaja. Orang tua harus menerangkan tentang haid, mimpi basah, dan juga perubahan-perubahan fisik, seperti perubahan payudara pada perempuan atau perubahan suara pada laki-laki.







Remaja. Dalam masa ini, secara intensif, orang tua harus menanamkan nilainilai moral terkait seks. Berikan penjelasan mengenai dampak buruk, baik fisik maupun psikis, yang mungkin dialaminya apabila terlibat dalam aktifitas seks sebelum waktunya.



2.3.5



Permasalahan Padan Tumbuh Kembang Anak Masalah tumbuh kembang anak merupakan masalah yang perlu diketahui



atau dipahami sejak konsepsi hingga dewasa yang menurut WHO sampai usia 18 tahun .beberapa masalah tumbuh kembang anak yang perlu dijadikan acuan dalam pendeteksian diantaranya : 



10% anak akan mencapai kemampuan usia dini







50 % anak akan mencapai kemampuan kemudian







75 % anak akan mencapai kemampuan lebih kemudian 19







90 % anak akan sudah harus dapat mencapai kemampuan pada batas usia paling lambat masih dalam batas normal







Dan 10 % anak dimasukkan dalam kata katagori terlambat apabila belum bisa mencapai kemampuannya.



Ada beberapa masalah yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak diantaranya : 1) Gagal tumbuh ( failure to thrive ) merupakan kegagalan untuk tumbuh dimana sebenarnya anak tersebut lahir dengan cukup bulan akan tetapi dalam pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya mengalami kegagalan pertumbuhan fisik dengan malnutrisi dan retardasi perkembangan sosial dan motorik . 2) Gangguan makan gangguan makan pada anak yang sering ditemukan penolakan makan , pika , gangguan regurgitasi pada masa bayi, anoreksia nervosa, dan bulimia. 3) Gangguan tidur gangguan tidur merupakan gangguan yang dialami anak selama tidur, gangguan ini dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak apabila gangguan ini berlangsung lama dan terus menerus. 4) Enuresis Fungsiona merupakan gangguan dalam pengeluaran urine yang involunter pada waktu siang atau malam hari pada anak yang berumur lebih dari empat tahun tanpa adanya kelainan fisik maupun penyakit organik. 5) Enkopresis Fungsional merupakan gangguan dalam pengeluaran tinja yang tidak terkontrol pada anak yang terjadi secara berulang-ulang tanpa adanya konstipasi tanpa adanya penyebab organik pada anak yang berumur lebih dari empat tahun. 6) Gagap gagap ini dapat terjadi disebabkan karena faktor psikologis anak atau juga disebabkan oleh kelainan neorologis yaitu gangguan dalam dominasi serebral. 7) Mutisme Efektif 8) merupakan gangguan bicara pada anak yang ditandai dengan menolak untuk berbicara pada situasi sosial seperti disekolah, ditempat umum. 20



9) Autisme autisme dikenal dengan sindroma keanner dengan memiliki gejala tidak mampu bersosialisasi, mengalami kesulitan menggunakan bahasa, berperilaku berulangulang serta bereaksi tidak biasa terhadap rangsangan sekitarnya degan kata lain pada anak autisme dapat terjadi kelainan emosi, intelektual dan kemauan atau gangguan pervasif.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pertumbuhan dan perkembangan adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus pada berbagai segi dan saling berkaitan dan terjadi peruahan pada idividu semasa hidupnya. Konsep tumbuh kembang mulai neonatus sampai remaja , masa neonatus (0-28 hari ) , masa bayi ( 28 hari – 1 tahun ) , masa anak ( 1- 2 tahun ) , masa pra sekolah , masa sekolah dan remaja . Pengukuran tumbuh kembang anak melalui beberapa cara yaitu SDIDTK , DDST ,dan VSMS dan diperlukan adanya sex education pada anak dan terdapat beberapa masalah yang terjadi pada tumbuh kembang anak . 3.2 Saran Pada konsep tumbuh kembang anak banyak terdapat masalah yang terjadi dan ada juga beberapa cara untuk mendeteksi pengukuran kembang tumbuh anak tersebut akan tetapi tidak semua orang bisa melakukannya alangkah baiknya cara pengukuran tumbuh kembang bisa dilakukan orang awam .



21



DAFTAR PUSTAKA



Soetjiningsih,1995.Tumbuh Kembang anak. Denpasar : Buku Kedokteraan EGC Hidayat, A.A.2005. Pengantar ilmu keperawatan anak.Jakarta : Salemba medika.



22