Kota Era Modern Movement [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kota Era Modern Movement Sejarah dan Teori Perkembangan Kota Kelas B Stella Dewi Kartika Sari / 140115281 Latar Belakang Terdapat suatu peristiwa yang menandai kelahiraan arsitektur kota – kota modern dengan ditemukannya berbagai penemuan yang revolusioner antara periode abad ke -17 masehi sampai abad ke-18 masehi. -



Pembangunan kota dicirikan dengan adanya bangunan prototype bercirikan mesin yang kaku dan monoton. Dalam bidang perencanaan kota, bentuk kota diarahkan untuk mendukung kepentingan industri, yang berpusat pada aktivitas produksi hingga pola bentuk kota yang paling relevan adalah pola kota grid iron. o Pada pola kota grid, areal industri / pabrik – pabrik direncakan di daerah pusat dan pinggir kota serta berbagai infrastruktur khususnya sistem jalan direncanakan untuk memperlancar kegiatan produksi dan distribusi barang.



Pada masa revolusi industri, dimensi manusia dalam rencana kota mulai tersingkir, karena adanya peran mesin dalam kepentingan industri. Untuk menanggapi fenomena sosial di kota – kota modern pada masa revolusi industri, bidang seni dan arsitektur mengembangkan 2 jenis aliran baru, yaitu renaissance dan art – noveau. -



-



Aliran seni dan arsitektur renaissance berlandaskan pada gagasan untuk mengembalikan peran manusia sebagai pusat dari kehidupan kota dan penghargaan terhadap nilai – nilai kemanusiaan melalui pengetahuand dan seni. Aliran art – noveau merupakan gagasan untuk mengembalikan peran alam dan lingkungan hidup dengan menampilkan semangat romantis yang mengedepankan keindahan bentuk – bentuk alam seperti tanaman (flora) yang senantiasa tumbuh dan bersifat organik.



Era modern movement yang berlangsung antara abad ke – 18 masehi sampai dengan abad ke – 20 masehi, merupakan periode seni dan arsitektur modern yang sangat dipengaruhi oleh aliran renaissance dan art noveau. 1. Aliran Art Noveau Art Noveau berasal dari bahasa Perancis, yang memiliki arti seni baru. Dalam bahasa Jerman aliran ini disebut dengan istilah Jugendstil (gaya orang muda) yang merupakan aliran seni dan arsitektur internasional antara tahun 1890 – 1910.



Inspirasi design berasal dari bentuk – bentuk struktur tanaman dan tidak hanya berbentuk tanaman, namun juga termasuk bentuk – bentuk organis dan dinamis. Aliran art noveau menekankan daya khayal/imajinas melalui desain – desain ornamental yang sangat ekspresif, dekoratif, sarat akan imajinasi dan khayalan yang cenderung bersifat pop.



2. Aliran seni dan arsitektur renaissance Aliran ini sangat memperhatikan proporsi, skala, rasionalisme/realistis/kontekstualisme serta berupaya memasukkan cahaya alami sebagai unsur utama yang memberikan kehidupan.



Fenomena Sosial dan Politik Terdapat beberapa kejadian penting yang berlangsung pada era abad ke – 18 sampai dengan abad ke – 20, yaitu pecahnya perang dunia pertama dan kedua. Kedua peristiwa tersebut mengingatkan kepada manusia betapa kejahatan perang mengakibatkan kehancuran tidak hanya pada fisik kota – kota di dunia, namun terlebih pada nasib hidup, eksistensi peradaban manusia.



Terdapat tujuan dan ambisi setiap negara / kerajaan yang terlibat dalam perang dunia pertama, yaitu: a. Austro-Hungarian yang ingin menguasai daerah Balkan yang dikuasai oleh kerajaan Rusia. b. Jerman mengingikan kekuasaan yang lebih besar dan memperoleh pengaruh internasional yang lebih besar bersaing dengan Inggris. c. Perancis yang dendam terhadap kerajaan Jerman setelah kekalahannya pada perang tahun 1871. d. Rusia yang ingin memenangkan kembali statusnya sebagai negara super power setelah adanya bencana kelaparan di negerinya. Lampugnani membagi periode modern movement ke dalam 2 kategori, berdasarkan aliran dan gaya arsitektur yang berkembang pada setiap periode, yaitu: a. Modern Movement 1 Early Rationalism, Expressionism, Organic, Rationalism, Traditionalism, Neo-Classicism. b. Modern Movement 2 Late Rationalism, Neo Mannerism, Architecture Engineering, Regionalism, Empiricism, Neo-expressionism, Contemporary Movement. Modern Movement 1







Early Rationalism Latar belakang dari aliran tersebut adalah: o Dampak dari revolusi industri yang ditandai oleh munculnya inovasi baru dalam berbagai bidang adalah mendorong tumbuhnya semangat kapitalisme yang semakin mengakar kuat dalam sistem perekonomian kota. Pembangunan kota sepenuhnya dikendalikan oleh selera dan tujuan pribadi para kaum elite kota. o Fenomena berkembangnya industri pada awal abad ke-20 ke seluruh penjuru Eropa dan Amerika Serikat. Pusat-pusat kota dirancang sebagai pusat ekonomi dan perdagangan hingga menarik para pendatang dari luar kota. o Bertambahnya jumlah penduduk di pusat-pusat kota mengakibatkan ketersediaan ruang terbuka kota mengalami krisis. Ketersediaan lahan terbuka untuk permukiman/ perumahan baru semakin minim sedangkan arus







urbanisasi semakin meningkat sehingga menciptakan berbagai permasalahan kota, seperti tumbuhnya kampung-kampung kumuh. o Para Arsitek dan pemerintah kota menawarkan konsep perumahan yang formal dengan menggunakan standar-standar desain yang dianggap dapat memenuhi persyaratan dasar serta kebutuhan para pemukim. Kelemahan perencaaan pada periode tersebut adalah tanpa adanya tahap melibatkan partisipasi para calon pengguna atau pemukim ke dalam proses desain. o Lansekap kota dihiasi oleh arsitektur hunian yang seragam (prototype hunian), karakteristik bangunan kota didesain dalam komposisi geometrik, skala manusiawi sangat diperhitungkan dengan penekanan pada detail desain, namun tidak mengakomodasi nilai-nilai tradisi lokal. o Seorang perencana kota bernama Patrick Geddes berupaya memperbaiki ketimpangan dalam proses perencaanaan kota periode awal. Geddes berupaya melibatkan partisipasi seluruh warga kota yang kemudian menjadi pondasi bagi perencanaan kota-kota rasionalis selanjutnya. o Pada perkembangan selanjutnya, perencana kota meninggalkan konsepkonsep formal dan mencoba mempertimbangkan berbagai kriteria yang dibutuhkan oleh penduduk kota dengan lebih baik. o Tulangan baja dan pembetonan diperkenalkan pertamakali oleh tukang kebun, Joseph Monier pada tahun 1849 di Perancis yang membuat cetakan beton untuk pot tanaman. o Konsep rencana kota early rasionalism terpengaruh oleh penemuan beton dan baja oleh Monier. Seorang arsitek muda Perancis bernama Tony Garnier, memamerkan konsep kotanya dalam sebuah eksibisi tahun 1904. Gagasannya diterbitkan dalam sebuah buku yang dipublikasikan pada tahun 1917, dan mendapatkan respon positif dari arsitek modern. Karyanya tersebut mempengaruhi arsitek aliran Rasionalis lainnya termasuk Le Corbusier. Expressionism Latar belakang dari aliran tersebut adalah: o Antara tahun 1910 – 1925 di Eropa terjadi perubahan sosial yang besar akibat peristiwa Perang Dunia I. o Sebelum Perang Dunia I: terjadi transisi dari ideologi kapitalisme ke imperialisme. Berbagai kekuatan utama Eropa bersatu untuk membangun kepentingan ekonomi bersama. Sedangkan saat PD I berlangsung, terjadi konflik antar kepentingan sekaligus perubahan ideologi politik di masingmasing negara khususnya setelah perang dunia serta diikuti dengan krisis ekonomi pasca perang dunia. o Bidang politik dan ekonomi:  Setelah Perang Dunia I, kota-kota di Eropa khususnya Jerman didominasi oleh kota-kota miskin serta kota industri yang jauh dari pembangunan. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, kota-kota miskin mencoba menerapkan permukiman pedesaan dan kota-kota secara independen yang berbasis pada pertanian o Bidang budaya:  Hubungan antara kaum intelektual dengan pemerintah kota terganggu pada medio abad ke-19 ketika pemerintah kota metropolitan lebih menekankan bagaimana merencanakan kota







yang didorong oleh kepentingan ekonomi kapitalis/imperealis daripada untuk melayani kebutuhan masyarakat umum. Kota didesain sebagai tempat pertemuan bagi organisasi kapitalis dan aktvitasnya, tidak lagi sebagai ruang ekspresif bagi kaum intelektual. o Secara psikologis dan kultural, terdapat reaksi ganda warga kota akibat teror Perang Dunia I. Pada aspek psikologis, ketakutan akan perang dan trauma penderitaan yang dialami sesudah PD I, mengakibatkan para seniman menarik diri menjadi sosok yang individual dan lebih berorientasi pada diri sendiri/membangun dunia personalnya. Secara kultural, aliran seni ekspersionisme tumbuh menggantikan aliran impressionisme sebagai upaya untuk mengungkapan perasaan seniman yang paling dalam secara lebih ekspresif/terang-terangan. o Pengalaman menakutkan pasca Perang Dunia I turut mempengaruhi proses desain arsitektur yang berkembang pada era tersebut, yaitu:  Adanya usaha untuk kembali pada sikap individualis secara ekstrim namun hal tersebut dapat dipahami/ dimaklumkan.  Arsitektur lebih berkonsentrasi pada objek-objek individual dan mengabaikan hubungan antar objek bangunan yang didesain dengan struktur ruang kota atau lingkungan sekitar site.  Dengan kata lain, konsep arsitektur yang sadar akan lingkungan sekitar atau pendekatan desain secara kontekstual tidak mengilhami arsitekarsitek aliran ini.  Aliran expressionisme tidak menghasilkan konsep kota yang revolusioner karena tekanan politik, ekonomi dan sosial budaya yang dialami oleh warga kota. Organic Latar belakang dari aliran tersebut adalah: o Di Eropa ketika masa Revolusi Industri, kehidupan kota-kotanya dicirikan dengan adanya tatanan politik yang bertumpu pada satu kekuatan, adanya ekspansi kapitalis dan konstelasi beberapa kekuatan ekonomi Eropa melalui kesepakatan /perjanjian. o Di Amerika, awalnya pembangunan ekonomi terinsipirasi oleh semangat awal para perintis negara yaitu para pemukim pertama dan nilai-nilai idealisme mereka yang demokratis, namun kemudian terpengaruh oleh Eropa. Amerika membangun aliansi/gabungan antar berbagai kekuatan dengan semangat menjelajah (ideologi imperealisme). o Ekspansi kapital industri dan pengaruh imperealisme pada tahun 1873 sampai 1890 terutama di Amerika Serikat mengakibatkan krisis ekonomi tahun 1893. Hal tersebut ditandai oleh ketimpangan ekonomi dan sosial yang semakin lebar antar golongan atau lapisan sosial. o Efek Perang Dunia I semakin memperparah kehidupan kota-kota di Eropa dan Amerika, yaitu:  Inflasi di dalam negeri (harga barang tidak lagi terjangkau) sehingga diperlukan usaha pemulihan ekonomi melalui penaklukan ke negara lainnya berdasarkan ideologi imperealisme.  Krisis ekonomi yang semakin parah pada tahun 1929 akibat Perang Dunia I.



Tahun-tahun yang tidak aman/penuh dengan kerawanan dan bencana kelaparan. o Efek Perang Dunia I masih berlanjut hingga menjelang Perang Dunia II, yaitu:  Tahun-tahun rekonstruksi dan pemulihan ekonomi.  Keajaiban ekonomi.  Krisis energi. o Setelah PD II, muncul visi baru dari kehidupan demokratis yang lebih memungkinkan setiap individu untuk berekspresi secara bebas dan menjadi bagian dari sebuah dinamika kota hingga muncul sejumlah kelompok-kelompok perencana yang progresif, antara lain kelompok arsitek beraliran organik. Arsitektur organik mengambil bagian dari impian kebebasan yang bersifat pribadi namun berusaha untuk diwujudkan (tidak sekadar impian). o Selain perang Dunia I, aliran organik tumbuh dengan latar belakang peristiwa seperti:  Penemuan dalam bidang teknologi:  Besi baja sebagai material bangunan, beton dalam konstruksi baru, sistem plumbing dan AC, fabrikasi dan perakitan, pembangunan areal permukiman secara massal mendominasi kota.  Tidak sama halnya dengan early rationalism, arsitektur organik tidak berusaha untuk mencari bentuk-bentuk baru dengan menggunakan berbagai material baru dan proses baru, namun justru menggunakan material dan proses yang suda ada sebagai cara untuk mengekspresikan dirinya secara idealis.  Jiwa seni dan arsitektur organik adalah semangat romantik, individualistik, anti sejarah, terpengaruh oleh aliran Art Nouevau dan ekspresionistik yang ditandai oleh munculnya elemen mistik. Elemen tersebut tidak hanya memberi inspirasi secara formal tetapi turut memperlihatkan adanya antusiasme terhadap kehidupan dalam tatanan ritual. Arsitek aliran organik dianggap seperti superman yang menawarkan “obat” bagi penderitaan warga kota. o Tumbuh konsep-konsep kota yang ditawarkan oleh para Arsitek sebagai jawaban terhadap permasalahan akibat dari urbanisasi dan industrialisasi. Permasalahan kota yang dimaksud adalah pencemaran lingkungan hidup, permukiman kumuh dan kualitas hidup kota yang semakin menurun. Secara umum, perkembangan aliran Arsitektur Organik sejak tahun 1889 tidak ditandai oleh peristiwa penting dalam bidang sosial, teknologi dan budaya kecuali adanya kebebasan para arsitek dalam berekspresi dengan mengambil ilham dari alam dan lingkungan sekitar. Rationalism Latar belakang dari aliran tersebut adalah: 







o Kebijakan Pemerintah Amerika Serikat sehubungan dengan Perang Dunia I adalah:  Meningkatkan pembangunan pabrik industri yang khusus menghasilkan peralatan perang dan yang diarahkan untuk melayani kepentingan militer.



 























Memiliki tanggung jawab untuk menyediakan perumahan bagi para pekerja yang bekerja di pabrik industri perang. Perusahaan armada perang diwajibkan untuk mensubsidi pembangunan proyek industri alat perang dan perumahan bagi para pekerja. Setelah perang usai, lahan pabrik dan proyek perumahan harus dijual menurut aturan pemerintah kota. Dengan demikian, lahan perumahan dibagi-bagi dengan pola petak/grid untuk mempermudah penjualan setiap unit lahan. Beberapa saat setelah PD I, terjadi kestabilan ekonomi khususnya di Rusia. Gerakan sosialis yang didukung oleh bangsa Rusia telah menyatukan kekuatan dan memberikan pengaruh kepada negara Eropa lainnya. Booming ekonomi yang dialami oleh Rusia sejak tahun 1926 turut mempengaruhi perekonomian dan perdagangan negara-negara di benua Eropa. Pada dekade tahun 1920-an, kemajuan ekonomi di pusat kota mengakibatkan arus urbanisasi meningkat sehingga isu permukiman padat dengan kualitas yang buruk serta isu kemacetan semakin menyebar bahkan hingga ke pinggir kota. Ilmu kedokteran berusaha menaikkan harapan hidup melalui inovasi dalam bidang medis karena angka kematian yang semakin tinggi. Fenomena tersebut disebabkan oleh tingginya angka kemiskinan, wabah penyakit menular dan bencana kelaparan akibat krisis ekonomi. Dalam bidang perkotaan, lahan-lahan terbuka kota semakin berkurang hingga orientasi pembangunan semakin diarahkan ke daerah pinggir kota yang relatif masih memiliki lahan terbuka yang luas. Daerah pinggir kota yang sebelumnya didominasi oleh lahan pertanian kini beralih fungsi menjadi areal permukiman baru.



Traditionalism Latar belakang dari aliran tersebut adalah: o Aliran ini tidak terpengaruh secara langsung oleh situasi politik, ekonomi dan sosial sebagaimana yang mempengaruhi aliran ekspresionisme dan rasionalisme, namun merupakan terjemahan dari selera kaum bourgeoisie yang kolot/konservatif. o Tiga faktor yang mendorong:  Secara politik  Kebijakan kota yang mengatur agar area permukiman disatukan di daaerah pinggir kota sehingga dekonsentrasi organisasi pekerja di pusat kota dapat dicegah. Pembentukan permukiman di setiap pinggir kota besar atau di kota-kota kecil justru akan semakin mempererat hubungan antar pekerja sehingga terbentuk komunitas masyarakat tradisional  Secara teknik  Lahan kota diatur agar tidak terlalu padat dan di atasnya direncanakan bangunan hunian dengan ketinggian 1 sampai 3 lantai sebagai dampak dari urbanisasi yang didorong oleh industrialisasi.



Secara budaya  Adanya pengaruh dari ideologi individual para elite kota/ kaum borgeouis, produk yang romantik dan memperlihatkan keterikatan dengan tradisi serta pengaruh dari ide bentuk yang sederhana dalam semua aspek termasuk dalam menentukan bentuk permukiman dan perumahan. o Aliran ekspresionisme sangat mempengaruhi perencanaan kota-kota tradisional termasuk rencana Garden City yang diusulkan oleh Howard pada tahun 1898. Neo-Classicism Latar belakang dari aliran tersebut adalah: 







o Hampir di seluruh Eropa pada periode tahun 1929 setelah PD I, ditandai oleh adanya beberapa perubahan yang radikal dalam bidang politik. o Dengan berbagai dukungan politik, para nasionalis dan aliran totalitarian (yang menginginkan perubahan total) berusaha memperoleh kekuasaan/ kekuatan yang lebih besar. o Pemberontakan oleh Hitler yang memimpin Nazi di Jerman sejak 1921 didukung oleh pemerintahan Bavaria di Munich. Hitler berhasil meraih kekuasaan. o Perencanaan Kota Neo Klasik memiliki ciri:  Krisis ekonomi paska perang mengakibatkan kota menjadi tempat-tempat yang penuh dengan penderitaan dan kelaparan, dimana kemungkinan memperoleh kebebasan pribadi adalah hal yang langka.  Kebijakan permukiman pada awal tahun 1930an di Eropa dan USA, bersifat anti urban, mengarah ke daerah pinggir kota.  Pemerintah totalitarian yaitu Rezim Nasional Sosialis di Jerman menyetujui kebijakan desentralisasi dengan diijinkannya pembukaan lapangan pekerjaan baru sebagai pekerja buruh pabrik di luar kota yang sekaligus juga bekerja di bidang pertanian di saat yang bersamaan . Keuntungan yang didapat adalah mempermudah kontrol politik oleh pusat kota terhadap bagian-bagian kota yang terisolir.  Kebangkitan kembali industri & ambisi kekuasaan rezim totalitarian mengakibatkan evaluasi kembali terhadap struktur kota.  Dalam evaluasi tersebut, para kapitalis dan borgouise konservatif menuntut efisiensi produk, pemusatan kekuatan ekonomi tetap di pusat kota serta kebutuhan akan legitimasi sejarah (nilai-nilai sejarah lebih diakomodir dalam perencanaan kota).  Mengakibatkan bentuk-bentuk yang kontradiktif dalam perencanaan kota:Satu sisi ada bagian kota yang berupa kawasan dengan gaya modern eklektik dan di sisi lain program pembangunan kembali dalam skala masif/besar-besaran seperti di Roma dan Berlin dalam gaya New Klasik yang bombastis. Modern Movement 2











Late Rationalism, Neo Mannerism, Architecture Engineering Ketiga aliran tersebut memiliki latar belakang, antara lain: o Adanya sikap skeptis terhadap program-prgram pembangunan yang bersifat teoritis. Ketiga aliran tersebut memiliki sifat yang cenderung progresif, antusias dan sangat optimistis dalam memecahkan permasalahan kota modern. o Konsentrasi perencanaan kota adalah pada jumlah kebutuhan akan hunian/perumahan yang dapat terpenuhi secara kuantitatif. o Merupakan pengembangan dari prinsip rationalisme yang mengedepankan pertimbangan rasional dalam merencanakan kota serta menolak pengaruh dari aliran atau pola pikir berdasar aturan/standar yang sudah ada (mannerism). o Pemisahan yang jelas antara tempat kerja dengan tempat tinggal melalui rencana zonasi kota serta dibangunnya kembali perumaha/permukiman yang hancur akibat perang. o Terjadi inovasi dalam bidang teknologi yang mempengaruhi desain-desain arsitektur. Contoh: bangunan vertikal perkantoran shear building di Amerika Serikat yang menggunakan material dan tenologi modern hingga menghasilkan desain yang inovatif. Regionalism, Empiricism, Neo-expressionism Ketiga aliran tersebut memiliki latar belakang, antara lain: o Setelah perencanaan kota didominasi oleh model ‘late rationalism’, ketiga aliran tersebut mulai memperhatikan aspek kualitas desain daripada hanya pada aspek kuantitas/jumlah yang terbangun. o Adanya kontrol yang ketat terhadap berbagai proyek industri. Setiap kota industri diwajibkan membangun area hijau berbentuk linear/green belt di sekeliling pusat kota sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan kota yang memburuk akibat kegiatan industri. o Prinsip-prinsip perencanaan kota pada ketiga aliras tersebut adalah:  Rencana perluasan/ pemekaran wilayah kota yang dapat menghasilkan pembangunan dan pola kota yang efektif dan terkoordinasi.  Kontrol penggunaan lahan dan bangunan yang lebih mudah.  Desentralisasi/pemusatan kekuasaan di daerah sehingga tercipta pusat kota kecil yang independen/mandiri (kota swadaya).  Pengembangan strategi kebijakan new towns/kota baru/kota satelit.  Melanjutkan pola struktur perencanaan kota rasionalisme dengan merombak pola bangunan vertikal dan horizontal yang kaku khususnya di sepanjang jalan utama kota.  Pembangunan highrise buildings untuk memecahkan masalah hunian dan keterbatasan lahan di pusat kota yang semakin padat.







Contemporary Movement Aliran kontemporer memiliki latar belakang, antara lain:



o Mempunyai karakter untuk mencapai pembangunan model kota yang lebih radikal o Perwujudan dari prinsip rasionalisme dan late rationalism yang menerapkan pembagian fungsi lahan secara rasional. o Gerakan atau aliran kontemporer didasarkan pada diskusi teoritis yang terkait dengan permasalahan perencanaan kota o Lahirnya piagam Machu Picchu pada tahun 1977 di Lima dan Cuzco, Peru melengkapi dan memperbaharui perencanaan kota-kota modern yang sebelumnya ditetapkan dalam piagam Charte d’Athenes. o Secara garis besar, piagam Machu Picchu mengatur:  Harus ada kesatuan yang dinamis antara pusat kota dengan pinggir kota.  Kontrol pertumbuhan perkotaan dalam hal ekologi, energy dan pangan.  Pengintegrasian antara fungsi-fungsi lahan kota  Perlunya pemeliharaan dan pelestarian terhadap identitas kota.  Kemajuan dalam bidang teknologi diprioritaskan untuk tujuan memperbaiki fasilitas layanan umum kota.  Pemerintah dan organisasi profesi dalam bidang arsitektur harus menetapkan sejumlah indikator yang bersifat fleksibel ntuk mengukur kualitas kota yang ideal.  Pembaruan idiom arsitektural yang mengedepankan adanya sebuah kontinuitas atau keberlanjutan dalam desain kota. Bangunan sebaiknya tidak dirancang sebagai sebuah objek individual, melainkan sebagai objek yang memiliki hubungan/konteks yang kuat dengan kota dan lingkungan sekitar.