Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran PAI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



PRINSIP DAN KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM



Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam



Disusun oleh : Moh. Alfian Hadist Saputra (F02318088)



Dosen Pembimbing: Dr. H. M. Shihabuddin, M. Pd.I., M.Pd.



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCASARJANA (S2) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2019



i



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................... i BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1 A. Latar Belakang ........................................................................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................................................................... 2 C. Tujuan ..................................................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................................... 3 A. Media dalam Pembelajaran PAI ............................................................................................................. 3 1. Media yang Bersifat Materi ............................................................................................................... 4 2. Media yang Bersifat Non-Materi ...................................................................................................... 5 B. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran PAI .............................................................................. 5 1. Prinsip Efektivitas dan Efisiensi........................................................................................................ 6 2. Prinsip Taraf Berfikir Peserta Didik ................................................................................................. 6 3. Prinsip Interaktivitas Peserta Didik Terhadap Media Pembelajaran ................................................. 7 C. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran PAI ......................................................................................... 8 1. Sesuai dengan Materi, Metode, dan Tujuan Pembelajaran ............................................................... 9 2. Sesuai dengan Kemampuan Pendidik ............................................................................................. 10 3. Sesuai dengan Keadaan Peserta Didik ............................................................................................ 10 4. Sesuai dengan Kondisi Lingkungan Belajar ................................................................................... 11 5. Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran ................................................................................. 11 BAB III PENUTUP ......................................................................................................................................... 12 A. Kesimpulan ........................................................................................................................................... 12 B. Saran ..................................................................................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................................... 13



1



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Kata “media” berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk plural dari kata medium atau medius yang berarti tengah, perantara, atau pengantar.1 Sedangkan pembelajaran adalah proses, cara, atau perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup agar belajar.2 Dari pengertian dua kata di atas dapat dipahami bahwa media pembelajaran adalah alat perantara atau pengantar yang mendukung dan membantu berjalannya proses pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam menjalankan proses pembelajaran. Sebab kita sdari atau tidak, kehadiran media ternyata dapat membantu untuk mencapai keberhasilan proses belajar mengajar. Peranan media pembelajaran adalah untuk membantu penyampaian materi kepada siswa, membuat proses belajar menjadi hal yang tidak membosankan, dan mengoptimalkan proses pembelajaran. Dalam hal ini bisa terlihat bahwa tingkat kualitas atau hasil belajar juga dipengaruhi oleh kualitas media pembelajaran yang digunakan. Menciptakan kualitas media pembelajaran yang baik agar dapat memberikan pengaruh yang signifikan dalam proses belajar mengajar bukanlah hal yang mudah, oleh karena itu diperlukan pemilihan dan perencanaan penggunaan media pembelajaran yang baik dan tepat. Pemilihan media pembelajaran yang tepat ini menjadikan media pembelajaran lebih efektif dan efisien. Memilih media yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran, guru harus mempertimbangkan psikologis dan sosiologis peserta didik serta memerlukan analisis mendalam dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Agar pemilihan media bisa lebih tepat, dibutuhkan pula beberapa prinsip dan kriteria tertentu.



1 2



Arif S. Sadiman, Media Pendidikan, IV. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), 6. Kemendikbud, KBBI, V (Badan Bahasa Kemendikbud, 2016), Application for Android.



2



Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan suatu cabang ilmu pendidikan yang mengajarkan tentang segala sesuatu yang bersumber dari ajaran agama Islam membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmaniah maupun rohaniah, menumbuhsuburkan hubungan yang harmonis setiap pribadi manusia dengan Allah, manusia dan alam semesta.3 Dalam penyajiannya, para pendidik atau pendakwah biasanya menyampaikan pesan-pesan ajaran agama Islam melalui metode ceramah dan menggunakan sedikit media pembelajaran. Padahal sudah menjadi kebenaran umum bahwa proses pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah dapat menjadikan proses pembelajaran terasa tidak menarik serta membosankan. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam juga memerlukan penggunaan media pembelajaran.



B. Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah tersebut, terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud media dalam pembelajaran PAI? 2. Bagaimana prinsip dalam memilih media pembelajaran PAI? 3. Bagaimana kriteria pemilihan media pembelajaran PAI?



C. Tujuan Penulisan makalah memiliki beberapa tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui media dalam pembelajaran PAI. 2. Untuk mengetahui prinsip dalam memilih media pembelajaran PAI. 3. Untuk mengetahui kriteria pemilihan media pembelajaran PAI.



3



Haidar Putra Daulay, Pemberdayaan Pendidikan Islam Di Indonesia (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), 96.



3



BAB II PEMBAHASAN



A. Media dalam Pembelajaran PAI Menurut Arif Sadiman, secara umum media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan. Sedangkan proses pembelajaran memiliki arti proses komunikasi antara guru dan siswa melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi pembelajaran.4 Dalam kondisi semacam ini, proses pembelajaran sangat tergantung kepada guru sebagai sumber belajar. Namun demikian, pada kenyataannya tidak semua bahan pelajaran dapat disajikan oleh guru secara langsung. Untuk mempelajari bagaimana kehidupan makhluk hidup di dasar laut, tidak mungkin guru membimbing siswa langsung menyelam ke dasar lautan, atau membelah dada manusia hanya untuk mempelajari cara kerja organ tubuh manusia. Akan tetapi guru dapat menggunakan berbagai macam alat bantu dalam menyampaikan pengejaran. Alat bantu belajar inilah yang dimaksud dengan media atau alat peraga pembelajaran.5 Terkait dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, maka media yang digunakan juga bermacam-macam. Usaha Nabi dalam menanamkan aqidah agama yang dibawanya dapat diterima dengan mudah oleh umatnya tidak lain dengan menggunakan media yang tepat berupa media contoh/teladan perbuatan-perbuatan baik Nabi sendiri (Uswatun Hasanah). Istilah “Uswatun Hasanah” dalam dunia pendidikan dapat diidentifikasikan dengan istilah “demonstrasi” yaitu memberikan contoh dan menunjukkan tentang cara berbuat atau melakukan sesuatu. Media ini selalu digunakan Nabi dalam mengajarkan ajaran-ajaran agama kepada umatnya, misalnya dalam



4



Arif S. Sadiman et al., Media Pendidikan; Pengertian Pengembangan, dan Pemanfaatannya (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), 7. 5 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), 199.



4



mempraktekkan sholat, cara berinteraksi dengan sesama manusia, dan lain sebagainya. Melalui suri tauladan atau model perbuatan dan tindakan yang baik itulah, guru agama dapat menumbuh-kembangkan sifat dan sikap yang baik pula terhadap peserta didiknya.6 Oleh sebab itu, media pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat diartikan semua aktifitas yang ada hubungannya dengan materi pendidikan agama Islam, baik yang berupa alat yang dapat diperagakan maupun teknik/metode yang secara efektif dapat digunakan oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.7 Media pembelajaran pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber atau penyalurnya yaitu pendidik, kepada sasaran atau penerima pesan, yakni peserta didik yang belajar pendidikan agama Islam.8 Tujuan penggunaan media pembelajaran pendidikan agama Islam tersebut adalah supaya proses pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik. Dari jenisnya, media pembelajaran pendidikan agama Islam dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yakni media yang bersifat materi (benda) dan media yang bersifat non materi (bukan benda). 1. Media yang Bersifat Materi Media pembelajaran yang bersifat materi ialah media yang berupa benda mati yang dapat mendukung proses kegiatan belajar-mengajar yang disebut juga dengan media peraga, seperti ruang kelas, perlengkapan belajar, dan lain sebagainya. Media ini mempunyai cakupan yang sangat luas, di antaranya adalah: a. Media Cetak Dalam proses pembelajaran, media cetak merupakan media yang paling banyak dan paling sering digunakan. Secara sederhana, media cetak dapat diartikan sebagai media yang mengandung pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar, dan



6



Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat Press, 2002), 116. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), 107. 8 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), 199. 7



5



simbol-simbol yang mengandung arti. Macam-macam media cetak diantaranya: gambar atau foto, diagram, bagan, poster, grafik, buku. b. Media Elektronik Media ini diciptakan untuk menyampaikan informasi pendidikan yang dapat dimanfaatkan secara umum, baik di kalangan pendidikan maupun masyarakat secara luas. Beberapa media elektronik yang di maksud adalah televisi, radio, lab bahasa, tape recorder, komputer atau laptop baik berbasis internet maupun tidak. 2. Media yang Bersifat Non-Materi Media pendidikan yang bersifat non materi memiliki sifat yang abstrak dan hanya dapat diwujudkan melalui perbuatan dan tingkah laku seorang pendidik terhadap anak didiknya. Diantara media yang termasuk dalam kategori ini adalah: keteladanan atau tingkah laku, perintah dan larangan, serta ganjaran dan hukuman.9



B. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran PAI Memilih media pembelajaran bukan merupakan suatu hal yang remeh. Sebab sebelum media pembelajaran ditentukan, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan oleh pendidik seperti analisis kebutuhan, karakteristik umum, lengkap beserta gaya belajar dan motivasi peserta didik. Selain itu, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan sebelum memilih media pembelajaran. Prinsip adalah kebenaran yang menjadi asas atau pokok dasar dalam berpikir dan bertindak.10 Dalam hal ini, prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran berpusat pada tingkah laku peserta didik. Tingkah laku mendasar yang selalu tampak dan menggambarkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran baik keterlibatan mental, intelektual, maupun emosional dapat diisyaratkan dengan keterlibatan langsung dalam berbagai bentuk



9



Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran (Jogjakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), 286. 10 Kemendikbud, KBBI, V (Badan Bahasa Kemendikbud, 2016), Application for Android.



6



keaktifan fisik.11 Media dan metode yang sesuai karakteristik siswa untuk mengoptimalkan kepekaan sensori siswa. Berikut ini beberapa prinsip yang harus diperhatikan saat guru memilih media untuk pembelajaran yang akan dilaksanakannya: 1. Prinsip Efektivitas dan Efisiensi Dalam konsep pembelajaran, efektivitas adalah keberhasilan pembelajaran yang diukur dari tingkat ketercapaian tujuan setelah pembelajaran selesai dilaksanakan. Jika semua tujuan pembelajaran telah tercapai maka pembelajaran disebut efektif. Sedangkan efisiensi adalah pencapaian tujuan pembelajaran dengan penggunaan media, waktu dan sumber daya lain yang baik dan tepat.12 Penggunaan media dapat dikatakan efektif dan efisien jika sesuai dengan kondisi peserta didik, sesuai dengan alokasi watu yang telah ditentukan, dan keahlian pendidik dalam menggunakaan media pembelajaran mumpuni. Media pembelajaran yang telah memenuhi aspek efektivitas dan efisiensi ini tentunya akan meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar dan materi yang disampaikan lebih mudah diserap serta dapat mendukung pencapaian pembelajaran.13 2. Prinsip Taraf Berfikir Peserta Didik Media berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan pembelajaran, yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada peserta didik dalam rangka memotivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstark menjadi lebih sederhana, konkrit, serta mudah dipahami. Media pembelajaran juga harus dipilih berdasarkan prinsip taraf berpikir siswa. Benda-benda yang bersifat konkret lebih baik digunakan sebagai media pembelajaran bila dibandingkan media yang lebih abstrak. Demikian pula media



11 Hasan Baharun, “Penerapan Pembelajaran Active Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Madrasah,” Jurnal Pendidikan Pedagogik (2015), 46. 12 Hasan Baharun, Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktik (Rajawali Press, 2017), 75. 13 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), 75-76.



7



pembelajaran yang kompleks dari segi struktur atau tampilan akan lebih sulit dipahami dibanding media pembelajaran yang sederhana. Jika tingkat kerumitan dan kompleksitas media pembelajaran tidak disesuaikan dengan taraf berpikir peserta didik maka peserta didik semakin sulit memahami materi dan menjadi semakin bingung karena tidak fokus pada tujuan dan materi pembelajaran hingga tidak dapat memperoleh hasil pembelajaran yang diharapkan.14 Sebagai contoh, media yang digunakan terhadap peserta didik tingkat TK dan SD tentunya sangat berbeda dengan media pembelajaran yang digunakan di tingkat SMP ataupun SMA. Untuk tingkat TK atau SD dalam belajar melafalkan huruf hijaiyyah atau membaca potongan ayat AlQur’an dengan metode demonstrasi misalnya, media yang digunakan dapat berupa kertas peraga berukuran besar yang bertuliskan beberapa potongan ayat bewarna hitam dan langsung dipraktekkan oleh pendidik untuk kemudian ditirukan peserta didiknya. Sedangkan untuk tingkat SMP atau SMA, media yang digunakan dapat berupa proyektor yang menyorotkan ayat-ayat Al-Qur’an dan diberi warna yang telah ditentukan sesuai dengan jenis bacaan tajwid maupun ghoribnya. 3. Prinsip Interaktivitas Peserta Didik Terhadap Media Pembelajaran Semakin besar kemungkinan siswa dapat berinteraksi dengan media pembelajaran menunjukkan bahwa semakin bagus dan tepat sasaran media pembelajaran yang digunakan. Tentunya, upaya untuk meningkatkan interaktivitas peserta didik terhadap media pembelajaran bukanlah merupakan suatu hal yang mudah. Hal ini dipengaruhi oleh motivasi belajar dan minat peserta didik dalam menjalani proses pembelajaran. Jika dibandingkan



pembelajaran



tanpa



menggunakan



media



dengan



pembelajaran yang melibatkan media, tentunya proses yang dialami dan hasil yang yang dicapai akan sangat jauh berbeda karena salah satu fungsi media pembelajaran adalah untuk mendorong siswa agar terlibat lebih 14



Muhammad Fadillah, Desain Pembelajaran PAUD; Tinjauan Teoritik dan Praktik (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), 210.



8



aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri. Meskipun demikian, media pembelejaran tetap harus didesain sebaik mungkin.



C. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran PAI Untuk mendapatkan kualiatas media pembelajaran yang baik agar dapat memberikan dampak yang signifikan dalam proses pembelajaran, maka diperlukan pemilihan dan perencanaan penggunaan media pembelajaran yang baik dan tepat. Tentunya, terdapat beberapa kriteria yang harus diperhatikan agar baik dan tepat dalam memilih media pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih aktif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.. Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media pembelajaran merupakan bagian dari sistem intruksional secara keseluruhan.15 Menurut Nana Sudjana, kriteria yang perlu dipertimbangkan pendidik dalam memilih media pembelajaran adalah:16 1. Ketepatan media dengan tujuan pengajaran 2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran 3. Kemudahan memperoleh media 4. Keterampilan guru dalam menggunakannya 5. Tersedia waktu untuk menggunakannya 6. Sesuai dengan taraf berfikir peserta didik Sepadan dengan hal itu I Nyoman Sudana Degeng menyatakan bahwa ada sejumlah faktor yang perlu dipertimbangkan pendidik dalam memilih media pembelajaran, di antaranya yaitu:17 1. Tujuan instruksional 2. Keefektifan 3. Siswa 4. Ketersediaan 5. Biaya pengadaan 15



Arsyad, Media Pembelajaran, 74. Nana Sudjana dan Ahmad Rifai, Media Pengajaran (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1991), 186. 17 I Nyoman Sudana Degeng, Media Pendidikan (Malang: FIP IKIP Malang, 1993), 103. 16



9



6. Kualitas teknis Selanjutnya menurut Basuki Wibawa dan Farida Mukti kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran adalah:18 1. Tujuan 2. Karakteristik siswa 3. Alokasi waktu 4. Ketersediaan 5. Efektivitas 6. Kompatibilitas 7. Biaya Sedangkan Azhar Arsyad menuturkan bahwa kriteria memilih media pembelajaran adalah sebagai berikut:19 1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran 3. Praktis, luwes, dan tahan 4. Guru terampil menggunakannya 5. Pengelompokan sasaran 6. Mutu teknis. Beberapa pendapat para ahli tersebut tentunya saling melengkapi antara pendapat yang satu dengan pendapat yang lain. Namun dengan mengacu dari pendapat para ahli tersebut, penulis simpulkan beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran. Di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Sesuai dengan Materi, Metode, dan Tujuan Pembelajaran Media pembelajaran yang akan digunakan harus disesuaikan dengan bahan atau kajian yang akan diajarkan dalam suatu program pembelajaran. Namun tidak semua materi dapat disajikan dengan gamblang melalui media pembelajaran, terkadang harus disajikan dalam konsep atau symbol



18



Basuki Wibawa dan Farida Mukti, Media Pengajaran (Jakarta: Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikti Dipdikbud, 1993), 121. 19 Arsyad, Media Pembelajaran, 78.



10



atau sesuatu yang lebih umum baru kemudian disertakan penjelasan. Hal ini juga dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan dan memerlukan proses serta keterampilan khusus dari peserta didik untuk memahami hingga menganalisis materi yang disajikan. Pertimbangan lainnya dari bahan dan pokok bahasan tersebut sampai sejauh mana kedalaman yang harus dicapai. Media pembelajaran yang dipilih hendaknya mampu mendukung isi bahan pembelajaran dan diselaraskan menurut kemampuan dan kebutuhan siswa dalam mendalami isi materi. Dengan demikian dapat dipertimbangkan media apa yang sesuai untuk penyampaian bahan tersebut. Memilih media pembelajaran juga harus berdasarkan tujuan instruksional dan mengacu kepada setidaknya dua dari tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini bertujuan agar media pembelajaran sesuai dengan arahan dan tidak melenceng dari tujuan. Media pembelajaran juga bukan hanya mampu mempengaruhi aspek intelegensi siswa namun juga aspek sikap dan perbuatan. 2. Sesuai dengan Kemampuan Pendidik Paling penting dalam kriteria pemilihan media pembelajaran yang tepat adalah tentunya wajib disesuaikan dengan kemampuan para pendidik dalam mengunakan media pembelajaran. Sebab, secangih apapun sebuah media pembelajaran jika pemggunanya tak mampu mengunakannya secara optimal, maka manfaat yang seharusnya diperoleh tidak akan bisa didapatkam secara optimal. Dengan demikian, maka harus terdapat konektifitas antara skill user dan media pembelajaran yang akan digunakan 3. Sesuai dengan Keadaan Peserta Didik Kriteria pemilihan media yang baik adalah disesuaikan dengan keadaan peserta didik, baik keadaan psikologis, filosofis, maupun sosiologis peserta didik. Ketiga hal tersebut mencakup banyak hal seperti kebutuhan, bakat, motivasi atau minat belajar, kepribadian, tingkat



11



kemampuan, dan gaya belajar peserta didik. Penggunaan media juga harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi aktif peserta didik.20 4. Sesuai dengan Kondisi Lingkungan Belajar Yang dimaksud dalam poin ini adalah, media pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan belajar. Media pembelajaran yang membutuhkan tenaga listrik tidak bisa dipakai di tempat belajar yang tidak tersedia listrik atau sebaliknya media pembelajaran yang canggih berbasis teknologi moderen juga tidak bisa digunakan di sekolah pedesaan yang memiliki latar belakang minim pengetahuan



akan



teknologi.



Agar



media



pembelajaran



dapat



dimanfaatkan dengan baik, maka harusnya disesuaikan penggunaannya dengan kondisi dan situasi pembelajaran yang dilakukan. Media pembelajaran tidak harus mahal dan selalu berbasis teknologi. Pemanfaatan lingkungan dan sesuatu yang sederhana namun secara tepat digunakan akan lebih efektif dibandingkan penggunaan media pembelajaran yang mahal dan rumit. Sederhana, mudah digunakan, harga terjangkau, dan dapat bertahan lama serta dapat digunakan secara terusmenerus patut menjadi salah satu pertimbangan utama dalam memilih media pembelajaran. 5. Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran Guru harus berhati-hati dalam memilih media pembelajaran karena ada media pembelajaran yang jika tidak hati-hati dalam penggunaannya dapat mengakibatkan kecelakaan. Media pembelajaran yang dipilih haruslah media pembelajaran yang aman bagi pendidik dan peserta didik sehingga hal-hal yang tidak diinginkan saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung tidak terjadi.Contoh media pembelajaran yang kurang aman misalnya penggunaan alat-alat yang mudah terbakar, tajam, panas, atau bahan-bahan kimia bersifat korosif.



20



Fadillah, Desain Pembelajaran PAUD; Tinjauan Teoritik dan Praktik, 210.



12



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Media pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat diartikan semua aktifitas yang ada hubungannya dengan materi pendidikan agama Islam, baik yang berupa alat yang dapat diperagakan maupun teknik/metode yang secara efektif dapat digunakan oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Terdapat dua macam media dalam pembelajaran PAI, yaitu media yang bersifat materi yang mencakup media cetak dan media elektronik serta media yang bersifat nonmateri seperti suri tauladan, perintah dan larangan, serta ganjaran dan hukuman. Dalam memilih media pembelajaran harus memperhatikan prinsip efektivitas dan efisiensi, prinsip taraf berfikir peserta didik, dan prinsip interaktivitas peserta didik terhadap media pembelajaran. Dalam memilih media pembelajaran harus memperhatikan beberapa kriteria sebagai berikut: 1. Sesuai dengan materi, metode, dan tujuan pembelajaran. 2. Sesuai dengan kemampuan pendidik. 3. Sesuai dengan kondisi peserta didik. 4. Sesuai dengan kondisi lingkungan belajar. 5. Keamanan pengunaan media pembelajaran.



B. Saran Demikian makalah ini kami buat. Tentunya masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis memohon kepada pembaca kritik dan saran yang bersifat membangun. Apabila dijumpai beberapa kesalahan, kami mohon agar dibenarkan sebagaimana mestinya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.



13



DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013. Baharun, Hasan. “Penerapan Pembelajaran Active Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Madrasah.” Jurnal Pendidikan Pedagogik (2015). ———. Pengembangan Kurikulum : Teori Dan Praktik. Jakarta: Rajawali Press, 2017. Daulay, Haidar Putra. Pemberdayaan Pendidikan Islam Di Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009. Degeng, I Nyoman Sudana. Media Pendidikan. Malang: FIP IKIP Malang, 1993. Fadillah, Muhammad. Desain Pembelajaran PAUD; Tinjauan Teoritik Dan Praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012. Kemendikbud. KBBI. V. Badan Bahasa Kemendikbud, 2016. Nata, Abuddin. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009. Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2002. Sadiman, Arif S. Media Pendidikan. IV. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996. Sadiman, Arif S., R. Rahardjo, Anung Haryono, and Rahardjito. Media Pendidikan; Pengertian Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008. Sanjaya, Wina. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011. Sudjana, Nana, and Ahmad Rifai. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1991. Usman, Basyiruddin, and Asnawir. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press, 2002. Wibawa, Basuki, and Farida Mukti. Media Pengajaran. Jakarta: Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikti Dipdikbud, 1993.