Kelompok 6 - Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran [PDF]

  • Author / Uploaded
  • gissa
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRINSIP PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN



MAKALAH



UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Media Pembelajaran yang dibina oleh Dr. Endang Suarsini, M. Ked.



Oleh Kelompok 6/ Offering A Dwi Darmayanti Koko Murdianto Regia Ilmahani



(150341601390) (150341605345) (150341600415)



UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI September 2017



Daftar Isi



Halaman Sampul ................................................................................................ i Daftar Isi............................................................................................................. ii Kata Pengantar ................................................................................................... iii BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1 1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2 BAB II Pembahasan 2.1 Dasar Pemilihan Media ............................................................................... 3 2.2 Sifat Pemanfaatan Media ............................................................................. 6 2.3 Kriteria Pemilihan Media ............................................................................. 7 2.4 Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran .......................................... 9 BAB III 3.1 Simpulan ...................................................................................................... 13 Daftar Pustaka .................................................................................................... 14



ii



KATA PENGANTAR Syukur alhamdulilah penulis mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan



Makalah ini



dengan judul



“Prinsip



Pemilihan



Media



Pembelajaran”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian tugas akhir ini tidak lepas dari peran serta beberapa pihak yang telah memberikan saran, bimbingan, pengarahan, dan petunjuk serta fasilitas. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada. 1. Dr. Endang Suarsini, M.Ked, selaku dosen pengampu mata kuliah Media Pembelajaran yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, serta petunjuk dalam penyelesaian makalah ini. 2. Petugas perpustakaan Biologi dan perpustakaan pusat Universitas Negeri Malang yang telah menyediakan referensi untuk penulis. 3. Teman-teman offering A yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini. Penulis menyadari bahwa makalah yang telah penulis buat ini tidak lepas dari kekurangan dan jauh dari sempurna, maka dengan segala kerendahan hati penulis mengharap kritik, saran, dan masukan dari semua pihak demi perbaikan. Semoga yang penulis sajikan dapat bermanfaat guna menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. Malang, 5 September 2017



Penulis



iii



BAB I PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru atau dosen dan siswa/mahasiswanya bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpanganpenyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan



oleh



adanya



kecenderungan



verbalisme,



ketidaksiapan



siswa/mahasiswa, kurangnya minat dan kegairahan, dan sebagainya. Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan tersebut disamping penyaji stimulus informasi, sikap, dan lain-lain, juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan sacara tepat guna. Berikut ini akan dijelaskan kriteria pemilihan media dan prosedur pemilihan media pembelajaran yang tepat agar dapat digunakan secara tepat guna.



1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana dasar pemilihan media pembelajaran? 2. Bagaimana sifat pemanfaatan media pembelajaran? 3. Bagaimana kriteria pemilihan media pembelajaran? 4. Bagaimana prinsip pemilihan media pembelajaran?



1



1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah dapat dirumuskan tujuan sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui dasar pemilihan media pembelajaran 2. Untuk mengetahui sifat pemanfaatan media pembelajaran 3. Untuk mengetahui kriteria pemilihan media pembelajaran 4. Untuk mengetahui prinsip pemilihan media pembelajaran



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Dasar Pemilihan Media Pemilihan media pembelajaran merupakan hal yang sangat penting, oleh karenanya banyak yang harus dipertimbangkan ketika melakukan pemilihan media pembelajaran, agar pesan dari materi yang diajarkan dan dapat diterima dengan baik oleh peserta didik, diantara dasar atau landasan yang harus diperimbangkan dalam pemilihan media antara lain karakteristik siswa, tujuan belajar, karakteristik materi pelajaran. 2.1.1 Karakteristik Siswa Menurut Munadi (2013) karakter siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan pengalamanya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa karakteristik siswa adalah sesuatu yang baku yang ada pada siswa dan tentunya pada setiap siswa berbeda, setidak-tidaknya ada tiga hal yang berkaitan dengan karakteristik siswa, antara lain sebagai berikut. 1. Karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan kemampuan awal atau prerequisite skills, yakni kemampuan yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kemampuan ini merupakan hasil dari berbagai pengalaman masing-masing siswa. 2. Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang, lingkungan hidup, dan status sosial. 3. Karakter yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian, yang berkenaan dengan fungsi-fungsi, antara lain fungsi kognitif, yang mencangkup taraf intelegensia dan daya kreatifitas, bakat khusus, organisasi kognitif, taraf kemampuan berbahasa, daya fantasi, gaya belajar, teknikteknik belajar. fungsi konatif-dinamik mencangkup karakter-hasratberkehendak, motivasi belajar, perhatian-konsentrasi, fungsi afektif, yang mencangkup tempramen, perasaan, sikap, minat, fungsi sensorik-motorik dan beberapa hal lain yang yang menyangkut kepribadian siswa seperti



3



individualitas biologi, kondisi mental, vitalitas psikis, dan perkembangan kepribadian. Disisi lain juga ada modalitas belajar atau gaya belajar yang dimana juga berperan dalam membedakan karakteristik siswa. Marsh berpendapat bahwa setiap siswa memiliki gaya belajarnya sendiri (Suyono dan Hariyanto, 2012). Dengan mengetahui modalitas belajar peserta didik guru akan lebih mudah mengatur dan memilih media yang tepat untuk peserta didik sesuai dengan karakteristiknya. Menurut Suyono dan Hariyanto (2012) modalitas belajar dimaknai sebagai gaya belajar yang khas setiap individu. Menurut Bobbi de Porter dan Micke Hernacki (dalam Suyono dan Hariyanto, 2012), membagi gaya belajar ini menjadi tiga bagian yang biasa disebut VAK (Visual, Auditory, Kinestethic). Modalitas belajar ada tiga macam yang pokok, tetapi sering kali terjadi seorang anak memiliki gabungan beberapa modalitas belajar. Modalitas belajar yang pertama yaitu modalitas belajar Visual, misalnya membaca buku, melihat demonstrasi yang dilakukan guru, melihat contoh-contoh yang terbesar di alam atau fenomena alam dengan cara observasi, atau melihat pembelajaran yang disajikan melalui TV atau video kaset. Modalitas belajar yang kedua, yaitu modalitas belajar Audio, seorang anak akan lebih mudah belajar dengan cara mendengarkan. Disini penerapan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi lebih efektif. Siswa dapat belajar melalui mendengarkan radio pendidikan, kaset pembelajaran, video kaset, modalitas belajar yang ketiga yaitu modalitas belajar kinestetik, siswa belajar melalui gerakan-gerakan fisik. Misal, dengan berjalan-jalan, menggerak-gerakkan kaki atau tangan, melakukan eksperimen yang memerlukan aktivitas fisik dan sebagainya (Suyono dan Hariyanto, 2012) Dengan demikian dapat kita ketahui bahwasanya dalam pembelajaran, seorang pendidik tidak bisa menyama ratakan apa semua kemampuan peserta didik, bahwasanya setiap siswa memiliki karakteristik dan modalitas belajar yang berbeda-beda, oleh karenanya seorang guru harus bisa memahami karakter materi yang akan diajarkan serta memahami kondoso siswa, yang kemudian dengan itu seorang guru bisa memilih media yang tepat untuk digunakan dalam penyampaian materi.



4



2.1.2 Tujuan belajar Secara garis besar tujuan belajar dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dapat dikatakan sebagai standar kompetensi yang biasanya ditetapkan oleh perumus kurikulum atau guru yang berupa silabus atau hand out., sebagai contoh: “siswa dapat melaksanakan tata cara berwudhu dengan baik dan benar”. Adapun tujuan khusus dapat dikatakan sebagai kompetensi dasar yang meliputi beberapa komponen, diantarany Audience (sasaran), Behaviour (prilaku), Condition (kondisi), Degree (kriteria keberhasilan). Menurut Yudhi (2013), seorang guru harus mempunyai rumusan dalam mencapai tujuan belajar. Secara umum tujuan pembelajaran yang harus dicapai meliputi 3 aspek, antara lain sebagai berikut. a. Kognitif (ilmu pengetahuan) b. Afektif (kepribadian atau sikap) c. Psikomotorik (keterampilan atau penampilan) Ketiga aspek tujuan pembelajaran tersebut dimaksudkan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Dengan tujuan tersebut, seorang guru juga dituntut untuk pandai–pandai dalam memilih media pembelajaran yang cocok dan sesuai dengan materi yang akan diajarkan dan kompetensi yang ingin dicapai. Pemilihan media yang sesuai akan membantu guru dalam pencapaian tujuan yang berkenaan dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Misalnya, jika tujuan pembelajaran tersebut bersifat motorik (gerak), maka materi dapat disampaikan dengan menggunakan media film atau video.



2.1.3 Karakteristik Materi Pelajaran Sifat materi atau bahan ajar sangat beragam, oleh karenanya model pembelajaran yang dilakukan oleh siswa menuntut adanya aktivitas dan prilaku yang berbeda-beda. Adanya perbedaan tersebut mempengaruhi pemilihan media dan teknik pemanfaatannya.



5



Menururt Diedrich (dalam Suyono dan Hariyanto, 2012), ada kelompok aktivitas siswa dalam belajar, diantaranya: a. Visual



activities



(membaca,



memperhatikan



gambar,



memperhatikan



demonstrasi). b. Oral activities (menyatakan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, diskusi, interupsi). c. Listening activities (mendengarkan percakapan, mendengarkan ceramah, mendengarkan musik). d. Writing activities (menulis karangan, menyusun cerita, menyalin). e. Drawing activities (menggambar, membuat grafik, peta, atau diagram). f. Motor activities (melakukan percobaan, membuat kontruksi, berkebun, berternak). g. Mental activities (memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan). h. Emotional activities (bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup). Klasifikasi aktivitas yang telah diuraikan tersebut sebagai wujud implementasi bahan ajar. Oleh karenanya, dengan aktivitas belajar yang bervariasi maka diperlukan media pembelajaran yang beragam pula. Apabila semua aktivitas tersebut didukung oleh media pembelajaran yang tepat, maka proses pembelajaran akan lebih efisien dan mendukung lingkungan yang kondusif. Adanya media pembelajaran ini menuntut seorang guru untuk kreatif dan selektif dalam merencanakan dan menciptakan media sebagai alat pendukung aktifitas belajar siswa.



2.2. Sifat Pemanfaatan Media Sifat pemanfaatan media pembelajaran secara umum dapat dibagi menjadi dua macam, antara lain sebagai berikut. 1. Primer Media yang diperlukan atau harus digunakan guru untuk membantu siswa dalam proses pembelajarannya(Munadi, 2013) Dalam hal ini sifat yang paling utama



6



dalam penggunaan media yaitu guru menggunakan media dalam proses pengajaran didalam kelas sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu guru dituntut untuk memanfaatkan media hingga menjadi satu kesatuan yang utuh dalam perencanaan pembelajaran di kelas, yakni meliputi karakteristik siswa, tujuan, materi, waktu yang tersedia, dan lain-lain. 2. Sekunder Media ini bertujuan untuk memberikan pengayaan materi. Media sekunder ini bisa disebut juga sebagai media pembelajaran dalam arti luas, yakni dapat dijadikan sumber belajar dimana para siswa dapat belajar secara mandiri atau berkelompok. Media opsional ini dapat dibuat guru sendiri atau bersama-sama dengan para siswaanya. Bila media tersebut dibuat oleh para siswa, maka guru sebagai pengarah dari keseluruhan rancangannya(Suyono dan Hariyanto, 2012).



2.3 Kriteria Pemilihan Media Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem pengajaran secara keseluruhan. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih media antara lain sebagai berikut. 1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik (Arsyad, 2014). Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan/dipertunjukkan oleh siswa, seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan fisik atau pemakaian prinsip-prinsip seperti sebab dan akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan perubahan, dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkatan lebih tinggi. Salah satu contohnya video misalnya, dengan materi akhlak terpuji pada mata pelajaran aqidah akhlak. Guru dapat menggunakan video yg berisi tentang akhlak terpuji beserta sebab dan akibat dari akhlak terpuji. Dari media ini siswa dapat mencerna dengan baik isi materi yang diberikan oleh guru dan dengan ini tujuan guru tercapai dengan baik.



7



2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi (Suyono dan Hariyanto, 2012). 3. Praktis, luwes, dan bertahan Jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan (Suyono dan Hariyanto, 2012). Media yang mahal dan memakan waktu lama untuk memproduksinya bukanlah jaminan sebagai media yang terbaik. Kriteria ini menuntun para guru utuk memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimana pun dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana. Contohnya, gambar. Guru dapat menggunakan media gambar dalam mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam. 4. Guru terampil menggunakannya Hal ini merupakan salah satu kriteria utama. Apa pun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat menentukan oleh guru yang menggunakannya. 5. Pengelompokan sasaran Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan (Suyono dan Hariyanto, 2012). Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompk kecil, dan perorangan. 6. Mutu teknis Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu (Suyono dan Hariyanto, 2012). Sebagai contoh, visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.



8



2.4. Prinsip-prinsip Pemilihan Media Pembelajaran Secara umum menurut Rahardjo (1986) terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, antara lain sebagai berikut. 1. Harus ada kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi, apakah untuk pembelajaran kelompok atau individu dan apakah sasarannya siswa masyarakat pedesaan ataukah masyarakat perkotaan. 2. Karakteristik Media Pembelajaran (familiaritas media), Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya. 3. Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau dikompetisikan. Dengan demikian guru bisa menentukan pilihan media pembelajaran mana yang akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang dapat dibandingkan. Apabila dilakukan pengelompokkan dalam prinsipprinsip pemilihan media dapat digolongkan dalam 2 bagian untuk dijadikan pertimbangan, diantaranya: a. Prinsip pemilihan media Melihat dari segi teori belajar, menjadikan kondisi dan prinsip psikologi yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan media. b. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Bagi guru.



2.4.1



Prinsip Pemilihan Media Belajar Berdasarkan Segi Teori Belajar



Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip psikologi yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media antara lain sebagai berikut. 1. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan



9



latihan, pengalaman yang dialami siswa harus relevan dengan dan bermakna baginya. Oleh karena itu, perlu untuk melahirkan minat itu dengan perlakuan yang memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media pembelajaran itu. 2. Perbedaan individual. siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda. Faktor-faktor seperti kemampuan intelegensi, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui media harus berdasarkan kepada tingkat pemahaman. 3. Tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar. Di samping itu pernyataan mengeanai tujuan belajar yang ingin di capai dapat menolong perancag dan penulis materi pelajaran. Tujuan ini akan menentukan bagian isi yang mana yang harus mendapatkan perhatian pokok dalam media pembelajaran. 4. Organisasi isi, pembelajran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau ketrampilan fisik yang akan dipelajarai diatur dan diorganisasikan kedalam urutan-urutan yang bermakna. Siswa akan memahami dan mengingat lebih lama materi pelajaran yang secara logis disusun dan di urut-urutkan secara teratur. Disamping itu, tingkatan materi yang akan disajikan tetap berdasarkan kompleksitas dan kesulitan isi materi. 5. Persiapan sebelum belajar, siswa sebaiknya telah menguasai secara baik pelajaran dasar atau memilki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang mungkin merupakan prasyarat untuk penggunaan media dengan sukses. 6. Emosi, Pelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat berpengaruh dan bertahan. Media pembeljaran adalah cara yang sangat baik untuk menghasilkan respon emosional. Seperti rasa takut, cemas, empati, cinta kasih, dan kesenangan.



10



2.4.2



Prinsip Pemilihan Media Bagi Guru Dalam pemilihan media pembelajaran tidak hanya berdasarkan atas prinsi-



prinsip pemilihan atas teori belajar. Guru juga haruslah memiliki pertimbangan lain atau prinsip-prinsip yang dimilki oleh guru dalam pemilihan media pembalajaran. Berikut ini beberapa prinsip menurut Ibrahim (1982) yang harus diperhatikan saat guru memilih media untuk pembelajaran yang akan dilaksanakannya. 1. Ketepatan dengan tujuan pembelajaran, artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. 2. Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip yang sangat memerlukan bantuan media agar mudah dipahami siswa. 3. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah memperolehnya, setidak-tidaknya dapat dibuat oleh guru pada saat mengajar atau mungkin sudah tersedia di sekolah. 4. Ketrampilan guru dalam menggunakan media, apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru harus dapat menggunakan dalam proses pembelajaran. 5. Tersedianya waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa pada saat pelajaran berlangsung. 6. Sesuai dengan taraf berfikir siswa sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat dipahami siswa.



11



BAB III PENUTUP



3.1 Simpulan Berdasarkan paparan materi yang telah dijabarkan pada bab 2, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Memilih media pembelajaran hendaknya dilakukan secara selektif, dan membutuhkan prosedur yang tepat sehingga sesuai dengan karakteristik siswa, tujuan pembelajaran dan karakteristik materi pelajaran. 2. Secara umum terdapat 2 jenis sifat pemilihan media, sekunder dan primer. 3. Terdapat berbagai kriteria dalam pemilihan media yang harus diperhatikan. 4. Prinsip-prinsip dalam pemilihan media juga harus diperhatikan, dan dapat dikelompokkan menjadi 2: sesuai dengan teori belajar dan prinsip pemilihan media bagi guru.



12



DAFTAR RUJUKAN



Azhar, Arsyad. 2014. Media Pembelajaran, PT. Rajagrafindo Persada: Jakarta, Edisi Revisi cetakan ke-17. Ibrahim. 1982. Media Instruksional, Malang : Sub. Penulis buku pelajaran proyek peningkatann perguruan tinggi. Munadi, Yudhi. 2013, Media Pembelajaran, Jakarta: Gp Press Group Rahardjo, R. 1986. “Media Pembelajaran”. Dalam Miarso, Yusufhadi dkk. 1986. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali. Suyono dan Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya



13