Makalah Media Dan Teknologi Pembelajaran (Kelompok 6) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STRATEGI DAN KAITANNYA DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN



DOSEN PEMBIMBING : Dra. Asnimar, M.Pd



DI SUSUN OLEH Kelompok 5 7. Winarni Jhon



(06131281520127)



6. Tya Mutiara



(06131281520126)



19. Madian Anggraini



(06131381520028)



22. Titis Punto Utomo



(06131381520056)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016



BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Hingga kini perkembangan teknologi sangat pesat. Teknologi sangat mempengaruhi segala aspek kehidupan. Teknologi merupakan perkembangan suatu media / alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah. Sehingga dengan teknologi tersebut diharapkan mampu memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada. Teknologi ini juga erat kaitannya dengan media. Media adalah alat atau sarana untuk menyebarluaskan informasi, seperti surat kabar, radio, dan televisi. Teknologi maupun media juga digunakan dalam aspek pendidikan. Teknologi dan media mempunyai peran dalam kegiatan belajar. Teknologi dan media bisa digunakan untuk menjadi penunjang pembelajaran maupun sumber belajar utama. Pendidikan juga ingin menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga sangat memerlukan teknologi dan media. Siswa yang memiliki kemampuan penerimaan informasi yang berbeda-beda, menjadi sebuah permasalahan yang harus dipecahkan. Untuk itulah teknologi dan media menjadi sebuah solusi untuk mempermudah penyampaian informasi sesuai karakteristik masing-masing siswa.



2. RUMUSAN MASALAH 



Apa pengertian strategi presentasi, demontrasi, drill and practice, tutorial, diskusi, cooperative learning, games, simulasi, discovery, problem solving, teachercentered, students centered, creating learning experience dan learning context and setting serta kaitannya dengan media pembelajaran ?



3. TUJUAN 



Untuk mengetahui dan memahami strategi presentasi, demontrasi, drill and practice, tutorial, diskusi, cooperative learning, games, simulasi, discovery, problem solving, teacher-centered, students centered, creating learning experience dan learning context and setting kaitannya dengan media pembelajaran



BAB II PEMBAHASAN



1. STRATEGI DAN KAITANNYA DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN a. Presentasi 1) Pengertian Presentasi Presentasi adalah sebentuk komunikasi. Komunikasi presentasi dilakukan secara terpadu: lewat suara, gambar, dan bahasa tubuh. Presentasi merupakan kegiatan berbicara di depan orang banyak atau salah satu bentuk komunikasi. presentasi adalah topik pengajuan kegiatan, pendapat atau informasi kepada orang lain. 2)Kaitan Presentasi dengan media pembelajaran Dalam sebuah presentasi, sebuah sumber menyajikan, mendramatisasi, atau menyebarkan informasi kepada pemelajar. Komunikasi dikendalikan oleh sumber, dengan respons segera yang terbatas atau interaksi dengan pemelajar. Seorang guru yang menyajikan presentasi mungkin menyelipkan pertanyaan, di mana para siswa mungkin langsung menjawabnya atau diharuskan menjawab. Atau, para siswa bisa bertanya ketika bahan pengajaran sedang disajikan. Guru bisa memilih untuk mengendalikan interaksi di dalam presentasi. Sumber informasi juga bisa berupa buku ajar, situs internet, rekaman audio, video, dan seterusnya. Membaca buku, mendengarkan rekaman audio, melihat tayangan video, dan menyimak perkuliahan merupakan contoh-contoh dari strategi presentasi. Metode presentasi dan penjelasan dimaksudkan untuk membantu siswa mengembangkan pengetahuan deklaratif baru. Ada dua hasil belajar utama yang inggin dicapai melalui metode presentasi dan penjelasan yaitu membantu siswa mengembangkan struktur konseptual dan mengembangkan kebiasaan mendengarkan dan berpikir. Perlu dicatat bahwa metode presentasi dan penjelasan sangat tidak efektif digunakan untuk mengembangkan pengetahuan prosedural, berpikir tingkat tinggi, dan kemampuan pemecahan masalah. Dalam konteks pembelajaran, sebelum menggubakan metode presentasi dan penjelasan, ada beberapa konsep yang perlu diketahui oleh guru. Konsep-konsep tersebut, yaitu : (1) Belajar terjadi dalam pengaturan manusia. Lingkungan belajar yang kaya membantu koneksi jaringan otak. Emosi dan perasaan yang dialami siswa sangat mempengaruhi kognisi. (2) Tujuan utama dari presentasi dan penjelasan adalah memberikan pengetahuan deklaratif.



(3) Mengetahui pengetahuan awal siswa merupakan kunci untuk melaksanakan pembelajaran. Pengetahuan awal dapat dijadikan sebagai scaffolding untuk merencakan presentasi dan penjelasan.



Langkah-langkah yang perlu diperhatikan agar metode presesntasi dan penjelasan efektif digunakan yaitu : a. Perencanaan presentasi dan penjelasan. Pada tahap ini yang dilakukan oleh guru adalah :  Memperhatikan pengetahuan awal, kesiapan, dan perkembangan intelektual anak,  Memilih konten,  Memperhatikan lingkungan kelas. (2) Menyampaikan presentasi dan penjelasan. Pada tahap ini, ada empat fase yang perlu dilakukan oleh guru, yaitu :    



Upaya untuk mendapatkan perhatian, Melakukan pengorganisasian awal, Menyajikan materi baru, Memantau dan memeriksa pemahaman serta penguatan pikiran siswa.



Oleh karena itu, tugas pertama guru ketika sudah memutuskan untuk menggunakan presentasi atau menjelaskan adalah untuk mendapatkan perhatian siswa. Prinsip-prinsip dan strategi khusus untuk mendapatkan perhatian siswa, yaitu :  







Perhatian dipengaruhi oleh apa yang sudah kita ketahui. Mengingatkan siswa apa yang sudah mereka ketahui adalah cara untuk menarik perhatian. Perhatian dipengaruhi oleh kejutan dan dramatis. Menebarkan pandangan mata. Memakai kostum khusus, atau menyanyikan sebuah lagu akan cenderung dapat menarik perhatian siswa. Perhatian dipengaruhi oleh rasa ingin tahu. Penggunaan kata-kata unik, gambar, dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan pada gilirannya akan menarik perhatian siswa.



Bekaitan dengan pengorganisasian materi, Ausubel menyarankan bahwa penyelenggaraan konten yang disajikan di awal harus sedikit lebih abstrak. (Mayer, 2003) telah menyarankan bahwa penggunaan contoh-contoh konkret dari pelajaran lebih baik daripada yang bersifat abstrak. Joyce, Weil, dan Calhoun (2000) mengategorikan pengorganisasian menjadi dua jenis: a. Organisator ekspositori, di mana ide-ide dasar atau konsep abstraksi yang dipresentasikan pada tingkat yang lebih tinggi dan berfungsi sebagai perancah intelektual untuk menggantung informasi baru; dan



b. Organisator komparatif digunakan untuk menunjukkan ide baru atau konsep yangsudah diketahui. Menyajikan atau menjelaskan materi pembelajaran yang baru memiliki pengaruh paling besar terhadap minat belajar siswa. Memfasilitasi belajar siswa, dengan melakukanpenjelasan yangburuk dapat menyebabkan kebingungan. Upayakan untuk kejelasan dan kemampuan guru mengajar dalam bagian-bagian kecil harus jelas dan spesifik secara konsisten ditunjukkan untuk mempengaruhi pemahaman siswa secara signifikan. Sering ditemukan penyajian materi oleh guru tidak jelas. Kurangnya kejelasan disebabkan terutama oleh penyaji tidak memiliki pemahaman menyeluruh tentang subjek mereka, persiapannya jelek, atau penggunaan contoh yang tidak memadai dan perangkat penting lainnya. Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk membuat presentasi dan penjelasan menjadi efektif, yaitu : a. Gunakan contoh. Contoh adalah salah satu perangkat terbaik untuk membuat materi baru yang berarti kepada siswa. b. Gunakan contoh perangkat aturan yang dapat digunakan secara efektif ketika penyaji menjelaskan suatu prinsip generalisasi yang penting. c. Menjelaskan sebuah link. Menjelaskan sebuah link adalah ungkapan yang digunakan untuk menjelaskan preposisi dan konjungsi yang menentukan penyebab, akibat, atau tujuan dari sebuah ide atau peristiwa. d. Gunakan penguatan verbal dan transisi. Banyak presentasi atau penjelasan mengandung beberapa ide-ide penting. Penguatan verbal dan transisi membantu siswa berpindah dari satu ide ke ide yang lain.



Keuntungan presentasi dalam kegiatan pembelajaran, yaitu : 



Menyajikan (hanya) sekali. Guru hanya harus menyajikan informasi sekali saja bagi seluruh siswa untuk mendengarkannya.







Strategi mencatat. Siswa bisa menggunakan sejumlah strategi mencatat untuk menangkap informasi yang disajikan.







Sumber informasi. Sumber daya teknologi dan media bisa bertindak sebagai sumber informasi berkualitas.







Presentasi siswa. Para siswa bisa menyajikan informasi yang telah mereka pelajari ke seluruh kelas.



Keterbatasan presentasi dalam kegiatan pembelajaran, yaitu : 



Sulit bagi beberapa siswa. Tidak seluruh siswa merespons dengan baik terhadap format presentasi untuk mempelajari informasi.







Berpotensi membosankan. Tanpa interaksi, presentasi bisa menjadi sangat membosankan







Kesulitan mencatat. Para siswa mungkin harus belajar bagaimana mencatat hal-hal penting dari presentasi.







Kesesuaian umur. Para siswa yang berusia lebih mudah mungkin mengalami kesulitan mengikuti presentasi yang panjang.



b. Demonstrasi 1) Pengertian Demostrasi Demonstrasi



adalah



cara



penyajian



bahan



pelajaran



dengan



memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya atau tiruan yang sering disertai penjelasan lisan. Dalam sebuah demonstrasi, para pemelajar melihat contoh nyata atau aktual dari sebuah keterampilan atau prosedur untuk dipelajari. Demonstrasi mungkin dirwkan dan diputar ulang melalui sarana media seperti video. Jika ingin interaksi dua arah atau praktik pembelajaran dengan umpan balik, diperlukan instruktor atau tutor yang hadir secara langsung (live). Tujuannya agar para pemelajar meniru tingkah laku fisik (misalnya membuka program peranti lunak di komputer) atau untuk mengadopsi sikap atau nilai-nilai yang diperlihatkan oleh seseorang yang bertindak sebagai model, seperti bagaimana mengajukan pertanyaan ketika bekerja dalam kelompok kooperatif.Dalam beberapa kasus, intinya adalah sekedar menampilkan bagaimana sesuatu bekerja, seperti efek panas pada lempeng bimetalik. Belajar langsung di tempat sering kali menggunakan demonstrasi satu per satu, dimana siswa yang berpengalaman memperlihatkan kepada siswa lainnya bagaimana menjalankan sebuah prosedur, seperti "salin/tempel" (copy/paste) dalam program pengolahan kata. Kegiatan ini memungkinkan pertanyaan untuk diajukan dan dijawab sehingga kesalahan dan salah persepsi bisa diatasi.



2) Kaitan Demostrasi Dengan Media Pembelajaran Sebagai seorang guru Anda bisa menggunakan teknologi dan media untuk membantu Anda dengan demonstrasi di dalam ruang kelas Anda. Anda bisa



menyiapkan video demonstrasi di depan kelas, memperlihatkannya kepada seluruh kelas dan membahas bersama mereka tentang apa yang mereka lihat. Adalah bermanfaat melakukan hal tersebut sehingga Anda tidak harus melaksanakan demonstrasi dan memandu pengamatan mereka pada saat bersamaaan. Ini terutama efektif dengan prosedur yang rumit atau proyek yang kompleks. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan benda aktual untuk demonstrasi, hanya pastikan bahwa setiap orang bisa menyaksikan dengan baik mengenai apa yang Anda tampilkan. Sebuah kamera dokumen bermanfaat dalam memberikan seluruh siswa Anda pandangan lebih dekat tentang apa yang sedang Anda lakukan. Demonstrasi bisa digunakan dengan seluruh kelas, kelompok kecil, atau individual yang membutuhkan penjelasan tambahan tentang bagamana melaksanakan sebuah tugas. Para siswa bisa menyajikan demonstrasi kepada sesama rekan mereka mengenai keterampilan atau prosedur baru yang telah mereka pelajari. Misalnya, seorang siswa yang telah mengetahui bagaimana memindahkan sebuah foto dari kamera digital ke komputer bisa diminta untuk memperlihatkannya kepada rekanrekan mereka atau seluruh kelas. Menggunakan peralatan yang tersedia di laboratorium kimia, asisten laboratorium kimia bisa memperlihatkan prosedur khusus yang mereka gunakan dalam menyelesaikan sebuah tugas kepada seluruh kelas.



Keuntungan 



Melihat sebelum melakukan. Para siswa diuntungkan dengan melihat sesuatu dikerjakan sebelum mereka harus melakukannya sendiri.







Panduan tugas. Seorang guru bisa memandu sekelompok siswa untuk menyelesaikan sebuah tugas.







Penghematan suplai. Sejumlah suplai yang terbatas diperlukan karena tidak semua orang akan menangani beberapa material.







Keamanan. Dengana adanya ciri keamanan, demonstrasi memungkinkan guru mengendalikan potensi bahaya bagi para siswa ketika menggunakan benda-benda tajam atau mesin-mesin yang berbahaya.



Keterbatasan







Tidak langsung dikerjakan. Demonstrasi bukan merupakan pengalaman langsung dikerjakan bagi para siswa kecuali mereka ikut mengerjakannya saat guru memperlihatkan tahapan atau keterampilannya.







Pandangan yang terbatas. Setiap siswa mungkin tidak memiliki pandangan yang setara terhadap demonstrasi, sehingga beberapa siswa mungkin melewatkan beberapa aspek pengalaman tersebut.







Masalah mengikuti. Tentu saja tidak semua siswa bisa mengikuti demonstrasi ketika hanya satu tahapan tunggal yang digunakan.



c. Drill and Practice 1. Pengertian Drill and Practice Drill Secara Bahasa bisa diartikan berlatih mencakup didalamnya aktifitas menghapal, mengeja kata, dan sebagainya. Practice atau praktek dapat dikategorikan di dalamnya seperti menulis, melaksanakan berbagai gerak dlm olahraga, dan lain sebagainya.Atau secara singkatnya, drill and practice dapat juga disebut ‘berlatih dan praktek.



2. Kaitan Demostrasi Dengan Media Pembelajaran Dalam latihan dan praktik (drill and practice), para pemelajar dibimbing melewati serangkaian latihan praktis yang dirancang untuk menyegarkan kembali atau meningkatkan penguasaan pengetahuan konten spesifik atau sebuah keterampilan baru. Strategi ini mengasumsikan bahwa para pemelajar telah menerima instruksi mengenai konsep, prinsip, atau prosedur yang akan mereka praktikkan. Agar efektif, latihan dan praktik harus menyertakan umpan balik untuk memerkuat respons yang benar dan memerbaiki kesalahan yang mungkin dibuat para pemelajar di sepanjang penerapannya. Tujuan dari latihan dan praktik adalah bahwa para siswa akan menguasai atau mempelajari informasi tanpa kesalahan. Latihan dan praktik umum digunakan untuk tugas-tugas seperti belajar matematika, belajar bahasa asing, dan mengembangkan kosakata. Format media dan sistem pengajaran tertentu biasanya bagus diterapkan untuk metode latihan dan praktik ini. Banyak aplikasi komputer memberikan kesempatan kepada siswa untuk menelaah kembali informasi dan mempraktikkan pengetahuan atau keterampilan



mereka sambil menikmati permainan. Kaset audio, kartu flash, dan worksheet dapat digunakan secara efektif untuk pengajaran mengeja, aritmatika, dan bahasa. Para siswa bisa dipasang-pasangkan untuk bekerja melalui metode latihan dan praktik. Guru akan memasangkan siswa yang telah menguasai informasi dengan siswa yang masih harus berusaha mengembangkan penguasaan tersebut. Atau, guru mungkin memasangkan siswa dengan kemampuan yang sama, yang menggunakan unsur praktik dari strategi ini untuk memberikan kesempatan kepada kedua siswa untuk belajar bersama. Pekerjaan rumah, bila dirancang untuk membantu siswa mempraktikkan informasi yang di berikan di kelas, bisa dianggap sebagai bentuk dari latihan dan praktik. Guru harus mempertimbangkan manfaat dari pekerjaan rumah dan seberapa bagus kesiapan siswa untuk menyelesaikan PR tersebut. Banyak orang tua merasa frustrasi dengan adanya PR ini sehingga menganggapnya sulit bagi anak-anak mereka karena mereka sendiri tidak mengerti materi itu. Membagikan tugas PR sebaiknya menyertakan penelaahan materi, beberapa contoh praktis yang mewakili apa yang telah dikerjakan di kelas, dan mungkin beberapa soal atau tugas yang menantang sebagai tugas tambahan. Para siswa akan mendapati PR memiliki nilai tambah ketika PR memberikan mereka praktik yang mereka butuhkan untuk memperkuat apa yang telah mereka pelajari di kelas.



Keuntungan 



Umpan balik untuk memperbaiki (corrective feedback). Para siswa mendapatkan umpan balik sebagai tindak perbaikan atas respons mereka.







Memisah-misah informasi. Informasi disajikan dalam potongan kecil. Yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menelaah kembali bahan-bahan pelajaran dalam potongan kecil.







Praktik yang telah terbentuk. Praktik dibentuk menjadi potongan-potongan kecil informasi, yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk langsung mencoba pengetahuan baru melalui cara-cara yang positif.



Keterbatasan







Repetitif. Tidak seluruh siswa merespons dengan baik sifat repetitif dari latihan dan praktik.







Berpotensi membosankan. Beberapa materi latihan dan praktik berisi terlalu banyak hal, yang artinya para siswa bisa menjadi bosan karena terlalu banyak pengulangan.







Potensi belajar. Jika seorang siswa melakukan kesalahan yang sama, menerapkan materi latihan dan praktik tidak membantu siswa dalam belajar.



d. Tutorial 1. Pengertian Tutorial Tutorial (tutoring) adalah bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh tutor kepada mahasiswa (tutee) untuk membantu kelancaran proses belajar madiri mahasiswa secara perorangan atau kelompok berkaitan dengan materi ajar. Tutorial dilaksanakan secara tatap muka atau jarak jauh berdasarkan konsep belajar mandiri. Konsep belajar mandiri dalam tutorial mengandung pengertian, bahwa tutorial merupakan bantuan belajar dalam upaya memicu dan memacu kemandirian, disiplin, dan inisiatif diri mahasiswa dalam belajar dengan minimalisasi intervensi dari pihak pembelajar/tutor. Prinsip pokok tutorial adalah “kemandirian mahasiswa” (student’s independency). Tutorial tidak ada, jika kemandirian tidak ada. Jika mahasiswa tidak belajar di rumah, dan datang ke tutorial dengan ‘kepala kosong’, maka yang terjadi adalah “perkuliahan” biasa, bukan tutorial. Dengan demikian, secara konseptual tutorial perlu dibedakan secara tegas dengan “kuliah” (lecturing) yang umum berlaku di perguruan tinggi tatap muka, di mana peran dosen sangat besar.



2. Kaitan Tutorial Dengan Media Pembelajaran



Dalam tutorial, seorang tutor- dalam bentuk manusia, peranti lunak komputer, atau materi catatan khusus- menyajikan konten, mengajukan pertanyaan atau persoalaan, meminta respon para pembelajar, menganalisis respon tersebut, memberikan umpan balik yang tepat dan menyediakan praktik hingga para pemelajar menunjukkan level dasar kompetensi. Pemberian tutor paling sering dilakukan satu lawan satu dan sering di gunakan untuk mengajarkan keterampilan dasar, seperti membaca atau aritmatika. Perbedaan antara tutorial latihan dan praktik adalah bahwa tutorial memperkenalkan dan mengajarkan materi baru, sedangkan latihan dan praktik fokus pada konten yang



diajarkan dalam format lainnya ( misalnya, penceramahan). Para siswa sering kali bekerja mandiri atau satu lawan satu dengan seseorang saat mereka di berikan paket- kumpulan kecil informasi yang dirancang untuk di bentuk menjadi sekumpulan pengetahuan dan praktik dengan umpan balik. Sering kali pusat belajar ( learning center), sebuah tempat yang dibuat disisi lain dalam kelas, bisa digunakan siswa untuk belajar sendiri. Pelaksanaan tutorial meliputi instruktur kepemelajar (misalnya, dialog sokratik), pemelajar ke pemelajar, komputer ke pemelajar, dan cetakan ke pemelajar. Komputer secara khusus dibuat untuk menjalankan peran tutor karena kemampuannya menyampaikan menu respons yang kompleks terhada berbagai masukan yang berbeda dari para siswa. Seorang guru bisa bekerja dengan seorang siswa, memandu mereka dengan cermat sesuai dengan kemajuan mereka. Membantu mereka memahami materi yang baru saja diberikan. Ini sering kali membantu bagi siswa yang kesulitan bekerja dalam kelompok besar atau membutuhkan bantuan tambahan saat mempelajari materi baru. Guru mungkin saja mempertimbangkan menggunakan teknologi dan media sebagai cara menyampaikan tutorial. Banyak program peranti lunak komputer dirancang untuk menyampaikan pengajaran kepada siswa. Misal, Sistem belajar terpadu (ILS). Selain itu banyak juga materi tutorial tersedia dalam bentukcetakan ataupun audio. Guru bisa dengan mudah mendapatkan materi yang tersedia, mungkin yang berada di pusat media sekolah, likasi terpusat dilingkungan sekolah.



Keuntungan Strategi Tutorial 



Bekerja mandiri, para siswa bisa bekerja mandiri mengenai materi baru dan menerima umpan balik tentang kemajuan mereka.







Menakar sendiri kemajuan, para siswa bisa bekerja berdasar tingkat kemajuan mereka sendiri, mengulang informasi jika mereka harus menelaahnya sebelum berlanjut ke bagian material berikutnya.







Individualisasi, tutorial yang berbasis komputer bisa merespon masukan (input) para siswa dan mengarahkan proses belajar mereka menuju topik baru untuk meneruskan proses belajar mereka atau melakukan perbaikan untuk penelaahan.



Keterbatasan Strategi Tutorial 



Berpotensi membosankan. Pengulangan bisa menjadi memboankan jika penyajian materi hanya dilakukan dalam satu pola.







Berpotensi membuat frustasi. Para siswa bisa menjadi frustasi jika mereka merasa tidak menghasilkan kemajuan saat terus berupaya dalam tutorial tersebut.







Berpotensi kekurangan panduan. Kurangnya panduan guru saat bekerja bisa berarti bahwa seorang siswa bisa begitu menguasai materi tersebut secara efektif.



e. Diskusi 1.Pengertian Diskusi Diskusi adalah aktivitas dari sekelompok siswa, berbicara saling bertukar informasi maupun pendapat tentang sebuah topik atau masalah, dimana setiap anak ingin mencari jawaban/penyelesaian problem dari segala segi dan kemungkinan yang ada. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: 1994). 2.Kaitan Diskusi Dengan Media Pembelajaran Sebagai salah satu strategi, diskusi adalah pertukaran gagasan atau opini diantara para siswa atau guru. Strategi ini bisa digunakan dalam tahap pengajaran dan pembelajaran apapun dalam kelompok kecil atau besar. Diskusi merupakan cara yang bermanfaat dalam menakar pengetahuan , keterampilan dan sikap dari sekelompok siswa sebelum mengakhiri tujuan pengajaran, terutama ketika memperkenalkan topik baru atau pada permulaan tahun ajaran baru ketika guru ketika guru belum memahami para siswa. Dalam konteks ini, diskusi bisa membantu guru menjalin hubungan dengan dan didalam kelompok yang menggalakkan pembelajaran kooperatif dan kolaboratif. Diskusi bisa dipimpin guru dengan mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan respon dari siswa. Ketika mengajukan pertanyaan dalam sebuah diskusi, guru harus memastikan pertanyaan tersebut terfokus pada hal-hal yang menurut harus dipertimbangkan. Jangan mengajukan pertanyaan yang menghasilkan respon faktual yang sederhana karena pertanyaan seperti itu tidak membuat para siswa memikirkan topik atau masalah.



Keuntungan Strategi Diskusi 



Menarik. Diskusi sering kali lebih menarik bagi siswa ketimbang duduk dan menyimak seseorang menguraikan kata-kata.







Menantang. Para siswa bisa di tantang untuk memikirkan tentang topik dan menerapkan apa yang telah mereka ketahui.







Insklusif. Diskusi memberikan kesempatan bagi seluruh siswa untuk bicara ketimbang hanya segelintir siswa saja yang menjawab pertanyaan guru.







Kesempatan bagi gagasan baru. Para siswa mungkin menghasilkan gagasan baru untuk presentasi informasi.



Keterbatasan Strategi Diskusi 



Berpotensi melibatkan partisipasi terbatas. Tidak seluruh siswa berpartisipasi, sehingga penting bagi guru untuk memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan untuk berbicara.







Terkadang tidak menantang. Terkadang para siswa tidak belajar melampaui apa yang telah mereka ketahui dan tidak tertantang memperluas pelajaran mereka.







Tingkat kesulitan. Beberapa pertanyaan yang diajukan untuk merangsang diskusi mungkin terlalu sulit bagi siswa untuk dipikirkan yang didasarkan pada tingkat pengetahuan mereka.







Kesesuaian usia. Diskusi mungkin bukan merupakan strategi yang efektif untuk diterapkan kepada siswa yang lebih muda, kecuali kalau diarahkan oleh guru.



Integrasi Diskusi bisa menjadi cara yang efektif untuk memperkenalkan sebuah topik baru. Beberapa macam media lebih efektif bagi diskusi ketimbang bentuk media lain. Menampilkan sebuah video bisa memberikan pengalaman umum dan jika menampilkan isu yang tepat., memberikan sesuatu untuk siswa untuk didiskusikan. Dengan mengarahkan diskusi menuju hasil-hasil belajar, guru mungkin mendapati para siswa akan menentukan sendiri kebutuhan untuk mempelajari lebih jauh tentang topik tersebut sebelum mereka bisa sepenuhnya berpartisipasi dalam sebuah diskusi. Diskusi pasca presentasi sangatlah penting bagi forum untuk tanya jawab dan untuk memastikan bahwa seluruh siswa mengerti apa yang diinginkan guru. Diskusi semacam itupenting dalam membantu tiap pembelajar menginternalisasikan pesanuntuk melibatkannya ke dalam kerangka kerja mental mereka.



f. Cooperative learning Penelitian telah lama mendukung pernyataan bahwa para siswa belajar dari pelajar lainnya satu sama lain ketika mereka mengerjakan proyek sebagai sebuah tim



(Slavin, 1989-1990; Harris, 1998). Dua atau tiga siswa di sebuah terminal komputer belajar lebih banyak saat mereka melaksanakan sebuah diskusi sembari mengerjakan tugas yang dibebankan. Beberapa program komputer, seperti Sim-Earth: The Living Planet, memungkinkan bagi beberapa siswa untuk bekerja secara interaktif pada komputer yang terpisah. Belajar kooperatif merupakan strategi pengelompokan di mana para siswa bekerja sama untuk saling mendapat keuntungan dari potensi belajar anggota lainnya. Johnson dan Johnson (1999) menyatakan bahwa agar berhasil, kelompok belajar kooperatif membutuhkan hal-hal berikut ini: 



Para anggota yang memandang peran mereka sebagai bagian dari keseluruhan tim.







Keterlibatan interaktif di antara anggota kelompok.







Akuntabilitas individual dan kelompok.







Anggota yang memiliki keterampilan antarpersonal dan kepemimpinan.







Kemampuan memahami belajar personal dan fungsi kelompok. Banyak pendidik telah mengkritik suasana kompetitif yang dominan dalam



ruang kelas. Mereka meyakini bahwa situasi belajar kooperatif mirip dengan keharusan kerja sama sosial di dunia kerja di masa depan. Terdapat cara-cara untuk menakar pembelajaran siswa dalam kelompok kooperatif, seperti portofolio. Kompetisi dalam ruang kelas mengganggu belajar siswa satu sama lain, sementara pembentukan kelompok kooperatif memungkinkan para siswa mendapatkan pengetahuan satu sama lain. Guru bisa menciptakan kelompok kooperatif formal yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan belajar spesifik akan tercapai. Kelompok-kelompok formal ini sebaiknya tidak berlangsung lebih lama daripada tugas belajar spesifik (Marzano, Pickering, & Pollock, 2001). Sebagai seorang guru, Anda mungkin ingin memberikan peran spesifik bagi tiap anggota kelompok, seperti perekam, pencatat waktu, pengatur tugas, dan lain-lain. Pengalaman belajar kooperatif bisa bersifat informal pula. Para siswa mungkin menentukan kebutuhan belajar mereka sendiri dan bekerja sama dengan siswa lain untuk meningkatkan pengalaman belajar mereka.



Keuntungan







Manfaat belajar. Mengelompokkan siswa dengan kemampuan yang beragam memberikan keuntungan bagi seluruh siswa.







Formal atau informal. Kelompok bisa bersifat formal atau informal berdasarkan kebutuhan belajar.







Kesempatan belajar. Kelompok berjangka panjang bisa dibuat, yang menciptakan kesempatan belajar yang beragam.







Area konten. Seluruh area konten bisa disertakan dalam aktivitas belajar kelompok.



Keterbatasan 



Keterbatasan ukuran. Kelompok harus tetap berukuran kecil, sebab jika tidak, belajar akan menjadi tidak seimbang.







Berpotensi berlebihan-digunakan. Sebagai sebuah strategi, belajar kooperatif bisa digunakan secara berlebihan dan bisa kehilangan keefektifannya.







Keterbatasan anggota kelompok. Pengelompokan berdasarkan satu kemampuan saja tidak meningkatkan kesempatan belajar bagi seluruh anggota.



Integrasi Para siswa bisa belajar secara kooperatif tidak hanya dengan mendiskusikan materi teks dan menyaksikan media, tetapi juga dengan membuat media. Sebagai misal, rancangan dan produksi sebuah presentasi video atau grafik sebagai proyek kurikulum menyajikan kesempatan bagi belajar kooperatif. Guru sebaiknya bertindak sebagai mitra kerja dengan para siswa dalam situasi belajar semacam itu. Jika ruang kelas



hanya memiliki satu komputer untuk digunakan, maka



pembentukan kelompok kooperatif dimungkinkan sehingga seluruh siswa bisa mengaksesnya. Program-program seperti Oregon Trails dapat digunakan dengan mudah oleh tim para siswa. Dengan mengelompokkan siswa, Guru dapat memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk mengunakan komputer, di mana jika tidak dikelompokkan , kesempatan itu tidak mungkinkan. Beberapa program peranti lunak bisa mengakomodasi pengelompokan kooperatif karena adanya sifat kolaboratif atau sifat umum dari pengalaman tersebut. Guru bisa meminta kelompok siswa menyiapkan presentasi mengenai topiktopik di dalam sebuah area konten untuk dipresentasikan di hadapan kelas. Jadi, tiap



kelompok menjadi “ahli” tentang satu topik dari keseluruhan konten yang ada. Dengan meminta mereka menyiapkan presentasi, para siswa menyiapkan materi sehingga bisa dipahami oleh siswa lainnya. g. Games Permainan memberikan lingkungan kompetitif yang didalamnya para pemelajar mengikuti aturan yang telah ditetapkan saat mereka berusaha mencapai tujuan pendidikan yang menantang, ini merupakan teknik yang sangat memotivasi terutama untuk konten yang membosankan dan repetitive. Permainan mungkin melibatkan satu pemelajar atau satu kelompok pemelajar. Permainan sering kali mengharuskan para pemelajar untuk menyelesaikan masalah. Dengan melakukan permainan para siswa mulai mengenali pola yang ada dalam situasi tertentu (Moursund,2006). misalnya anak-anak kecil yang memainkan permainan konsentrasi akan belajar mencocokkan pola dan meningkatkan kemampuan mengingat kembali mereka. Permainan juga bisa memberikan pengalaman belajar yang beraneka ragam. Terdapat banyak papan permainan yang bisa digunakan untuk para siswa seperti program peranti lunak latihan dan praktik computer sering kali juga bisa dijadikan permainan.



Keuntungan strategi permainan : 



Keterlibatan. Para siswa terlibat dengan cepat dalam belajar melalui permainan.







Sesuai dengan hasil. Permainan dapat disederhanakan agar sesuai dengan tujuan belajar.







Beragam suasana. Permainan dapat digunakan dalam berbagai suasana ruang kelas,mulai dari seluruh kelas hingga kegiatan individual.







Mendapatkan perhatian. Permainan bisa menjadi cara efektif untuk mendapatkan perhatian para siswa untuk mempelajari topic atau keterampilan spesifik.



Keterbatasan strategi permainan : 



Pertimbangan persaingan. Karena adanya keinginan untuk menang, permainan bisa bersifat kompetitif, kecuali kalau diawasi dengan baik.







Tingkat kesulitan. Mungkin merasa struktur permainan terlalu cepat atau sulit bagi mereka untuk turut serta.







Mahal. Beberapa permainan terutama permainan computer, bisa sangat mahal untuk dibeli.







Niat yang salah arah. Tujuan belajar mungkin hilang karena adanya keinginan untuk menang ketimbang sekedar belajar.



Integrasi Terdapat berbagai macam permainan. Puzzle, termasuk puzzle kata adalah yang populer kerumitan sebuah puzzle penting untuk dipertimbangkan ketika memperkenalkan para siswa kepada permainan tersebut. Puzzle lintas kata Sudoku, puzzle jigsaw, dan puzzle logika semuanya merupakan jenis puzzle yang efektif yang bisa digunakan siswa. Puzzle bisa digunakan untuk menerapkan informasi yang harus mereka pelajari, sebagai misal kata-kata ejaan atau ibu kota negara. Contoh permainan yang lain ialah permainan bingo, guru bisa menyediakan kartu bagi para siswa dan menggunakan kartu flash,papan putih, atau sebuah proyektor untuk membuat soalsoal matematika yang harus diselesaikan, Para siswa akan meletakkan angka yang tepat pada kartu bingo mereka. Beberapa acara televise bisa dijadikan permainan ruang kelas yang populer jeopardy seringkali ditiru di dalam ruang kelas, guru bisa mngumpulkan informasi yang terkait dengan topic belajar tertentu dan menantang para siswa untuk mencoba “mengajukan pertanyaan yang tepat “.



h. Simulasi Simulasi melibatkan para pemelajar menghadapi situasi kehidupan nyata dalam versi diperkecil. Simulasi dimungkinkan praktik reaistik tanpa harus mngeluarkan biaya dan resiko. Simulasi mungkin melibatkan dialog peserta, manipulasi materi dan perlengkapan atau interaksi dengan komputer. Simulasi dapat digunakan untuk seluruh kelas atau kelompok kecil yang bekerja sama. Aktivitas simulasi memberikan pengalaman kepada para siswa yang mungkin saja tidak mereka dpatkan di dunia nyata. Sebagai misal, guru dapat memberikan peran kepada tiap siswa sebagai bagian misi ke planet mars. Tiap siswa akan mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi bagi pembelajaran bagi para siswa lainnya. Dengan memberikan peran, jumlah material atau informasi yang dikumpulkan bisa diperluas.



Selain sebagai bermain peran, simulasi bisa mewakili sesuatu yang terlalu besar atau terlalu kompleks untuk ditampilkan di runag kelas. Sebagai misal, ketimbang membawa seluruh mesin mobil keruang kelas, sesuatu yang sulit dan merepotkan, guru bisa membawa model yang lebih kecil dan berwarna sehingga para siswa bisa merekayasa tentang pembakaran internal. Mesin simulasi tersebut menampilkan sisi dalam mesin kepada para siswa untuk membantu mereka memahami konsep yang sedang disajikan, tetapi melindungi mreka dalam bahaya menyalakan mesin yang sesungguhnya. Peranti lunak komputer bisa memberikan pengalaman tersimulasi. The whole frok project, melibatkan para siswa sekolah lanjutan, tentang kajian rumit tentang menggunakan jeni-jenis informasi, seperti pencitraan MRI, yang tidak mungkin mereka akses didalam ruang kelas. Para siswa bisa menggunakan komputer untuk mengumpulkan data yang mereka butuhkan, dan menerapkan informasi untuk, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka.



Keuntungan Strategi Simulasi 



Keamanan. Simulasi menyediakan cara yang aman untuk terlibat dalam pengalaman belajar.







Reka ulang sejarah. Simulasi mungkin satu-satunya cara untuk terlibat dalam situasi, misal memainkan peran dalam sejarah romawi kuno.







Langsung dilaksanakan. Para siswa memiliki kesempatan untuk pengalaman langsung.







Berbagai tingkat kemampuan. Para siswa dengan seluruh tingkatan kemampuan bisa disertakan dalam pengalamanan belajar.



Keterbatasan Strategi Simulasi 



Representasi yang diragukan. Sebuah simulasi mungkin tidak sepenuhnya representatif atau memberikan rasa aman yang palsu bagi beberapa siswa.







Kompleksitas. Sebuah aktivitas mungkin menjadi lebih kompleks atau mendalam untuk suasana ruang kelas.







Sesuatu yang baru mungkin sulit. Mungkin sulit untuk menciptakan simulasi baru untuk suasana kelas.







Keharusan menanya ulang. Guru harus memberikan waktu setelah percobaan untuk menanya ulang para siswa tentang pengalaman mereka selama simulasi.



Integrasi Keterampilan antar personal dan percobaan laboratorium dalam ilmu-ilmu fisika merupakan bidang studi yang populer untuk simulasi. Dalam beberapa simulasi beberapa siswa merekayasa model matematis untuk memperoleh pengaruh pengubahan variabel tertentu.seperti pengendalian kecepatan pemain skidengan mengubah tingkat kemiringan. Bermain peran merupakan salah satu contoh dari strategi simulasi. Peranti lunak seperti Decision. Decision dari Iom Snyder, menyediakan peran untuk tiap anggota sebuah kelompok, sebuah situasi kehidupan nyata yang harus diselesaikan dan informasi untuk membantu para anggota kelompok saat mereka menjalakan proses tersebut. Decision merupakan salah satu contoh bagaimana satu komputer di dalam ruang kelas dapat digunakan untuk seluruh kelas.



i. Discovery Strategi penemuan (discovery) menggunakan pendekatan induktif, atau penyelidikan, untuk belajar strategi ini menyajikan masalah untuk diselesaikan melalui percobaan dan kesalahan. Tujuan strategi penemuan adalah untuk memacu pemahaman konten yang lebih mendalam melalui keterlibatan dengan konten tersebut. Aturan atau prosedur yang ditemukan para pemelajar mungkin berasal dari percobaan sebelumnya, berdasarkan informasi dalam buku referensi atau yang tersimpan dalam database computer. Sebuah pendekatan umum untuk penemuan yaitu menggunakan “metode ilmiah”, yang meliputi pembentukan hipotetis, atau pertanyaan, mencoba solusi yang mungkin, dan menganalisis informasi yang dipelajari untuk menentukan apakah pendekatan tersebut berhasi. Jadi seorang siswa “menemukan “ jawaban atas sebuah pertanyaan. Walaupun penemuan merupakan pendekatan yang bagus, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menggunakan strategi ini untuk para siswa. Pertama, tidak selalu lebih baik membiarkan para siswa menemukan cara mereka sendiri melalui suatu kemampuan atau keterampilan ketimbang memberikan mereka pengajaran langsung (Marzano, Pickering, &cPollock, 2001 ).



Yang



kedua



ketika



menggunakan



penemuan



adalah



penting untuk



menyisihkan waktu merancang pengajaran dengan cermat, menjamin bahwa terdapat panduan di setiap tahapan disepanjang prosesnya. anda mesti mengantisipasi kemungkinan munculnya masalah atau halngan yang mungkin ditemui para siswa anda saat mereka mengerjakan percobaan tersebut. Yang ketiga anda akan ingin merancang pengalaman anda menggunakan pendekatan perancah ( scaffold ), yakni membangun pengetahuan berdasarkan pengetahuan sebelumnya saat para siswa mengalami kemajuan selama pengalaman pembelajaran itu. Ini butuh waktu persiapan dan pengaturan. Dan anda harus mempertimbangkan apa yang mungkin terjadi jika para siswa gagal menyelesaikan sebuah tahapan saat berlangsungnya sebuah percobaan. Yang keempat ketika menata pelajaran penemuan, anda sebaiknya yakin bahwa para siswa memiliki kesempatan untuk menerapkan keterampilan baru sebelum berpindah ke tingkat percobaan baru.ini merupakan aspek lainnya dari kebutuhan menyusun tingkatan dalam pelajaran tersebut. anda mungkin saja memulai dengan menentukan kategori yang pengetahuan dan keterampilannya dibutuhkan dalam mata pelajaran, kemudian membaginya menjadi komponen percobaan penemuan. Dengan cara tersebut anda bisa yakin bahwa seluruh siswa menguasai keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan agar berhasil menyelesaikan percobaan dan mencapai tujuan.



Keuntungan strategi penemuan : 



Keterlibatan. Pembelajaran penemuan sangat melibatkan bagi para siswa di seluruh tingkat pembelajaran.







Langkah-langkah yang berulang. Anda bisa menggunakan prosedur atau langkahlangkah yang telah diajarkan sebelumnya.







Kendali siswa atas pembelajaran. Penemuan membuat siswa merasa bisa mengendalikan proses belajar mereka sendiri.



Keterbatasan strategi penemuan : 



Faktor waktu. Penemuan bisa memakan banyak waktu dari segi perancangan pelaksanaan.







Penyiapan itu penting. Perencanaan untuk belajar penemuan membutuhkan pemikiran seluruh kemungknan masalah yang mungkin ditemui para siswa.







Salah paham. Pembelajaran penemuan bisa mengakibatkan salah pengertian mengenai sebuah arah konten.



Integrasi Teknologi dan media pengajaran bisa membantu meningkatkan penemuan atau penyelidikan. Sebagai misal, video bisa digunakan untuk pengajaran penemuan dalam ilmu-ilmu fisik. Belajar penemuan juga dapat menjadi sarana membantu para siswa untuk mendapatkan informasi yang ingin mereka ketahui mengenai topic atau minat tertentu. Penyelidikan siswa, atau penelitian informasi, merupakan metode yang memakan banyak waktu tetapi efektif bagi para siswa untuk menelusuri pengetahuan melampaui batas-batas buku teks mereka. Pencarian informasi semacam itu pada umumnya mendorong pada penemuan informasi yang baru, baik bagi para siswa maupun guru. Spesialis media sekolah merupakan rekan yang sangat penting dalam memandu para siswa dan guru selama proses penyelidikan informasi, memberikan bantuan mengenai prosedur dan panduan pencarian dalam menafsirkan informasi. Pusat media sekolah menyediakan baik itu materi yang terkait konten maupun fasilitas produksi media bagi para siswa yang ingin membuat presentasi alternative mengenai apa yang telah mereka pelajari internet merupakan sumber daya yang berharga bagi para siswa untuk belajar mengenai topic yang mereka pilih sendiri.



j. Problem Solving Strategi pemecahan



masalah



(problem solving)



adalah



penggunaan strategi kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih peserta didik menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama. Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.



Adapun keunggulan strategi problem solving sebagai berikut: 1) Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.



2) Berpikir dan bertindak kreatif. 3) Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis 4) Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan. 5) Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan. 6) Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.



Adapun kelemahan strategi problem solving sebagai berikut: Memerlukan



alokasi



waktu



yang



lebih



panjang



dibandingkan



dengan metodepembelajaran yang lain.



Ciri-ciri strategi pembelajaran Problem Solving: Ciri-ciri strategi pembelajaran problem solving secara umum adalah sebagai berikut: 1) Diawali dari sebuah masalah 2) Adanya tuntutan dari peserta untuk berpikir dan bertindak kreatif. 3) Adanya tuntutan bagi peserta untuk memecahkan masalah 4) Merangsang perkembangan kemajuan berfikir peserta didik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.



Tujuan strategi pembelajaran Problem Solving: Tujuan dari digunakannya stategi pembelajaran Problem



Solving adalah



sebagai berikut: 1) Melatih peserta berpikir cepat dan tepat 2) Melatih peserta untuk jeli menemukan masalah 3) Melatih kemampuan berpikir dalam menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi



Langkah-langkah dalam pelaksanaan strategi pembelajaran Problem Solving: Berikut



ini adalah langkah-langkah penting dalam pelaksanaan strategi



pembelajaran problem solving 1) Menemukan permasalahannya, penyebutan problema yang singkat dan jelas akan semakin baik.



Langkah



pertama



menekankan



bahwa



peserta



didik



harus



membahas



permasalahan yang ditemui sekarang, semakin sederhana dan semakin jelas makin baik. 2) Mencari berbagai metode penyelesaian yang memungkinkan 3) Mempertimbangkan setiap cara penyelesaian pragmatis dan dampaknya. 4) Memilih salah satu metode penyelesaian 5) Langkah penyelesaian yang kongkret 6) Pelaksanaan metode penyelesaian tersebut 7) Menilai proses penyelesaian problema secara keseluruhan, pikirkan dengan seksama apakah masih ada yang perlu dirombak, dan tentukan tingkatan nilai 1 hingga 10, untuk melakukan penilaian terhadap tingkatan yang dicapai diri sendiri.



k. Teacher Centered Guru merupakan kunci bagi perancangan pengajaran. Dalam strategi pembelajaran yang berpusat pada guru , guru merupakan fokusnya yang bertindak mengarahkan belajar melalui cara-cara yang mengandung tujuan. Apa yang guru rencanakan sangat penting bagi pembelajaran yang berhasil.



l. Student Centered Strategi yang berpusat pada siswa atau student centered fokus pada siswa yang memimpin dan mengarahkan situasi belajar. Guru masih bertanggung jawab atas perencanaan dan pengembangan mata pelajaran yang fokus pada siswa di pusat pembelajaran. Peran guru beralih menjadi memfasilitasi belajar, seringkali dengan bekerja sama dengan individual atau kelompok kecil dan membantu para siswa untuk fokus pada pencapaian hasil yang diinginkan.



m. Learning Context and Setting Keragaman strategi pengajaran yang tersedia bagi guru sangat banyak dan mencakup situasi belajar yang berbeda-beda. Ketika sedang memilih stategi, guru perlu mempertimbangkan para siswa dalam ruang kelas. Apa saja pengalaman mereka sebelumnya? Apakah mereka membutuhkan keterampilan ataupun pendahuluan sebelum mereka diberikan masalah yang rumit untuk diselesaiakan?



Atau apakah mereka sudah siap untuk mengemban banyak dari tanggung jawab mereka sendiri atas belajar mereka? Dan, sembari mempertimbangkan strategi untuk dipadukan ke dalam pengajaran, guru perlu mempertimbangkan pengalaman macam apa yang dimiliki para siswa dengan sumber daya teknologi dan media tertentu. Seabagi misal, apakah siswa memiliki kemampuan untuk melakukan pencarian dengan aman dan efesien di internet? Atau, apakah penggunaan internet terlalu rumit bagi mereka tanpa pengajaran pendahuluan mengenai prosedur pencarian.



n. Belajar Mandiri Terstruktur Banyak dari penelitian Skinner yang belakangan berkembang di sekitar gagasan bahwa para siswa bisa mempelajari informasi dan mendapatkan keterampilan tanpa pengajaran langsung dari guru. Siswa bisa mempelajari informasi tanpa intervensi langsung. Guru menyiapkan situasi belajar yang diarahkan sendiri, menggunakan materi yang telah dipilih atau kembangkan sendiri. Para siswa akan belajar berdasarkan kemajuan mereka sendiri dan mampu mengulang materi jika mereka perlukan. Pusat belajar bisa dirancang untuk memberikan kegiatan belajar mandiri kepada siswa. Guru bisa gunakan berbagai macam materi pengajaran misalnya teks, audio-tape, video, dan sebagainya. Tujuan pusat belajar bisa difokuskan pada memperluas belajar siswa mengenai sebuah topik yang sedang disajikan sebagai bagian dari kelas.



BAB III PENUTUP



KESIMPULAN 



Peran teknologi dan media dalam pembelajaran sangat penting. Karena dengan teknologi dan media dapat mempermudah pembelajaran serta penyampaian informasi yang efektif. Guru sangat bertanggung jawab dalam proses pembelajaran di kelas.







Strategi dan media pembelajaran sangat dibutuhkan oleh setiapguru karena keduanya adalah hal yang penting dalam kegiatan belajar mengajar.Tiap proses belajar memiliki strategi pembelajaran tertentu. Gunanya agar siswadapat mengikuti proses belajar serta mampu mencapai manfaat belajar yangmaksimum. Seorang guru bisa menggunakan berbagai bentuk strategi yangdigunakan agar siswa tidak merasa bosan pada saat proses belajar mengajar berlangsung sehingga kelas akan terasa lebih hidup dan menyenangkan.



DAFTAR PUSTAKA Heinich R, Molenda M, Russel James D, Smaldino Sharon E, 1982. Instructional Media and Technologies for Learning, 9. Publishing by John Wiley & Sons Inc. Teknologi, media dan Pembelajaran. (online) http://arjunabelajar.wordpress.com. Diakses pada tanggal 15 Januari 2017



Kelompok 5



1. 2. 3. 4. 5. 6.



7. Winarni Jhon



(06131281520127)



6. Tya Mutiara



(06131281520126)



19. Madian Anggraini



(06131381520028)



22. Titis Punto Utomo



(06131381520056)



Apa kekurangan dari strategi drill and practice ? Apa saja yang menjadi dasar pertimbangan dalam memilih strategi pembelajaran ? Apa kelebihan dari strategi pembelajaran presentasi ? Bagaimana cara menerapkan strategi pembelajaran diskusi yang efektif di kelas ? Bagaimana cara memilih strategi pembelajaran yang tepat bagi anak kelas rendah ? Bagaimana cara memilih strategi pembelajaran yang tepat bagi anak kelas tinggi ?