Kritik Jurnal 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TELAAH JURNAL Judul



: Kesiapsiagaan Masayarakat Desa Siaga Bencana Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi Di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh (Febriana, Sugiyanto, & Abubakar, 2015).



Penulis



: Febriana, Didik Sugiyanto, Yusya Abubakar



Publikasi



: Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA) Volume 2, No. 3, Agustus 2015



Judul Skripsi : Hubungan Antara Pengetahuan Dan Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Pada Siswa SMA Citra Nusa Cibinong. Penelaah



: Aggita Cahyani



Komponen



Pertanyaan untuk membantu telaah jurnal



jurnal 1. Pendahuluan Masalah penelitian yang disampaikan peneliti :  Aceh merupakan daerah rawan bencana walaupun dengan skala kecil dan mempunyai dampak yang cukup besar  Masih kurangnya pemahaman tentang penyelamatan diri atau kesiapsiaagaan dalam mengahadapi bencana  Masih adanya korban jiwa ketika terjadi bencan gempa bumi Besar masalah menurut peneliti (berdasarkan prevalensi atau insiden masalah, adanya peningkatan masalah dibandingkan sebelumnya atau dibandingkan dengan area lain) :  Pada tahun 2004 terjadi gempa bumi dan tsunami di Aceh dan sekitarnya dan menewaskan sekitar 170 ribu jiwa  Nisa, Sumatera juga terjadi gempa bumi pada tangal 28 Maret 2005 yang mengakibatkan 1.000 orang meninggal  Pada tahun 2006 gempa di Yogyakarta juga menewaskan sekitar 5.782 jiwa  Adapun tanggal 12 September 2007 di Bengkulu, Sumatera yang



mengakibatkan 70 jiwa meninggal.



Dampak masalah jika tidak diatasi :  Dampak dari masalah tersebut jika tidak teratasi maka akan tetap adanya



korban



jiwa



jika



masyarakat



kurang



memahami



kesiapsiaagan bencana gempa bumi. Kesenjangan yang terjadi/perbandingan antara masalah yang ada dengan harapan/target  Berdasarkan yang peneliti jelaskan pada penelitian ini bahwa pengetahuan



sangat



penting



untuk



kesiapsiagaan



bencana



walaupun sebelumnya sudah pernah merasakan terjadinya bencana gempa bumi.



Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh peneliti?  Tujuan yang ditetapkan peneliti sesuai dengan masalah penelitian yaitu untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat desa siaga bencana dalam menghadapi gempa bumi di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh. 2. Desain penelitian



Apa desain penelitian yang digunakan oleh peneliti?  Peneliti



tidak



menjelaskan



lebih



rinci



menggunakan



penelitian apa dalam penelitian ini, tetapi peneliti



desain



menggunakan



metode wawancara yang berpedoman pada keosioner dalam penelitian tersebut. 3. Populasi dan Siapa populasi target? sample







Pegawai BPBD Kota Banda Aceh dan masyarakat Kecematan Meuraxa, Banda Aceh.



Siapa sample penelitian?  Sampel penelitian ini yaitu 15 orang pegawai BPBD Kota Banda Aceh dan masyarakat Kecematan Meuraxa kota Banda Aceh yang dikategorikan dalam tiga bagian, yaitu 1) daerah pesisir atau bibir pantai; 2) Daerah mendekati pantai; Gampong Cot Lamkuweuh, dan 3) Daerah Jauh Dari Pantai; Gampong Surien. Apakah kriteria inklusi dan eksklusi?  Pada penelitian ini peneliti tidak menjelaskan secara rinci mengenai kriteria inklusi dan eksklusi.



Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sample dari populasi target?  Peneliti mengunakan teknik sampling nonprobability sampling dengan duanjenis, yaitu; 1) sampling incidental dimana data didapat berdasarkan kebetulan untuk senagian besar masyarakat pada setiap



gampong,



dan



2)



sampling



purposive



(berdasarkan



perbandingan) untuk aparatur gampong.



Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa yang digunakan untuk menentukan jumlah sample?  Dari total sampel yang berjumlah 60 orang, penentuan sampel dipilih berdasarkan minimal ukuran sampel yaitu hanya 30 orang saja.



4. Pengukuran data



Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?  Variable independen adalah kesiapsiagaan masayarakat



 Variable dependen adalah bencana gempa bumi



Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?  Metode yang digunakan yaitu metode instrument kuesioner dan alat rekam saat wawancara.



Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?  Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara dan kuesioner



yang



diadaptasi



dari



panduan



kesiapsiagaan



masayarakat dalam menghadapi bencana pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI-UNESCO/ISDR, 2006) Bagaimana validitas dan reliabilitas alat ukur/instrument yang digunakan? 



Menelaah seluruh data dari bebagai sumber







Melakukan reduksi data atau memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian agar menjadi rangkuman. Tetapi jika terdapat data yang tidak diperlukan maka akan di buang.







Memilih dan mnegelompokkan data yang sudah direduksi. Jika ada data yang kurang maka akan dilakukan penyempurnaan data dengan melakukan wawancara ulang atau menggunakan data yang sudah tersedia.







Terakhir melakukan pemeriksaan keabsahan data untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian.



Apakah peneliti menguji validitas dan reliabilitas alat ukur? 



Peneliti melalukan validitas dan reabilitas dalam penelitian.



Siapa yang melakukan pengukuran/pengumpulan data? Apakah



dilakukan pelatihan khusus untuk obsever?  Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti dan tidak ada pelatihan khusus untuk pengumpulan data. 5. Analisis data



Uji statistic apa yang digunakan untuk menguji hipotesis/analisis data?  Peneliti tidak menjelaskan uji statistic apa yang digunakan dalam penelitian. Program



atau



software



statistik



yang



digunakan



untuk



menganalisis data  Peneliti tidak menjelaskan mengunakan program atau software statistic apa untuk menganaisa data. 6. Alur



Alur penelitian



penelitian dan



data



base line



 Pertama peneliti melakukan penelitian dengan wawancara dan membagikan kuesioner yang berupa pedoman wawancara. Lalu setelah mendapat data dari wawancara, peneliti mengaitakan data dengan hasil penelitian terdahulu. Selanjutnya penelti melakukan validitas dan reabilitas untuk kesimpulan hasil dari penelitian. Karakteristik responden dan data baseline  Peneliti tidak menjelasakan lebih jauh untuk karakteristik yang di butuhkan dalam penelitian ini.



7. Hasil penelitian



Hasil penelitian  Didapatkan hasil dari kesiapsiagaan pegawai BPBD dalam 4 aspek rata-rata dalam kategori baik yaitu sebanyak 82%.  Jika hasil dari kesiapsiagaan aparatur gambpong Cot Lamkuweuh dalam 4 aspek juga masuk dalam rata-rata yang baik dengan hasil 72%.  Untuk aparatur gampong Surien sama dengan aparatur gampong



Deah Baro termasuk dalam kategori baik dengan preentasi 88%.  Pada kesiapsiagaan masyarakat kecamatan meuraxa dalam aspek pengetahuan berada pada kategori cukup dengan 63%, sedangkan untuk aspek sikap, rencana tanggap darurat, dan sistem peringatan bencana berada pada kategori baik denganhasil 69%, 67%, dan 76%. Berdasarkan hasil diatas maka disimpulkan  Berdasarkan data yang didapat dapat disimpulkan jika tingkat pengetahuan masyarakat masih belum cukup meskipun keempat aspek sudah cukup baik.



8. Diskusi /



Interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian  Peneliti membuat intrepretasi yang rasional dan ilmiah sesuai teoriteori dan kondisi yang ada di Indonesia berdasarkan kasus-kasus yang terjadi



belakangan ini. Seperti menjelaskan geografis



Indonesia yang berada di tengah lempeng bumi, menjabarkan kasus gempa bumi di Indonesia beserta korban yang terkena dampaknya, dan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian.



Perbandingan



hasil



penelitian



dengan



penelitian-penelitian



terdahulu serta teori yang saat ini untuk menunjukkan adanya prevalensi :  Peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan pernyataan Gunawan (2008) yang mendukung jika kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana didapat dari pengalaman yang pernah terjadi sebelumnya.  Tetapi berbanding terbalik ketika membandingkan penelitian dengan pernyataan dari Dodon (2013) yang dimana Dodon mneyatakan jika tingkat kesiapsiagaan terhadap bahaya bencana lebih rendah



dibanding kesiapsiagaan saat terjadi bencana dan setelahnya.  Peneliti juga membandingkan dengan pernyataan dari Anderson dan



King



(2005)



yang



menyatakan



jika



pengetahuan



dan



kesiapsiagaan dibuthkan dalam mitigasi bencana. pernyataan tersebut sama dengan LIPI-UNESCO/ISDR (2006),  Jika



pengalaman



bencana,



mempengaruhi



peneliti



mendapat



kesiapsiagaan



hasil



yang



menghadapi



sama



dengan



membandingkan hasil penelitian oleh Gunawan (2008).  Peneliti juga membandingkan dengan pernyataan Herdwinarti dan Sudaryono (2013) yang dimana ia mengatakan kesiapsiagaan masyarakat yang tepat dan efektif tergantung dari sejauh mana mereka tanggap dan merespon bencana.  Dan peneliti juga membandingkan dengan Priyanto (2006) yang menyatakan



bahwa



masyarakat



yang



belum



pernah



unya



pengalaman dalam bencana akan menghiraukan kesiapsiaagan bencana.



Penjelasan



peneliti



penelitiannya



tentang



dengan



makna



dan



prevalensi



hasil



perkembangan



ilmu



kesehatan



serta



terhadap pemecahan masalah :  Peneliti menjelaskan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan



masyarakat



yang



masih



belum



cukup



dalam



menghadapi bencana.



Kemampulaksanaan applicability hasil penelitian menurut peneliti :  Peneliti



tidak



menjeaskan



secara



jelas



kemampulaksaan



(applicability) hasil penelitian pad atatan klinik amupun tatan lainnya. Replikasi hasil penelitian ini pada setting praktik klinik lainnya :



 Penelitian ini dapat di replikasi pada daerah lain agar mengetahui tingkat pengetahuan tentang kebencanaan teruatam daerah yang rawan terjadinya bencana.



Penjelasan peneliti tentang kekuatan dan kelemahan penelitian :  Peneliti cukup detail menjelaskan kondisi Indonesia sebagai negara yang rawan bencana, serta dimasukkan juga contoh kasus beserta teori yang berkaitan. Dan peneliti juga cukup banyak memasukkan perbandingan dengan penelitian yang sudah ada sebelumnya yang akan memperkuat penelitian.  Menurut saya, kelemahan dari penelitian ini kurang menjelaskan tentang uji statistic yang digunakan. Level evidence penelitian :  Level evidence penelitian ini adalah II a.



9. Kesimpulan saran



Kesimpulan  Dari penelitian ini dapat disimpulkan jika pada pegawai BPBD dan aparatur gampong kecamatan Meruaxa berada dalam kategori baik. Berbeda dengan masyarakat desa siaga bencana yang dimana tingkat pengetahuan lebih rendah dibanding dengan ketiga aspek yang lain.



Saran  Diharapkan untuk dilakukan pelatihan atau simulasi bencana yang sebelumnya ada penyuluhan tentang kesiapsiagaan bencana. Dan dipastikan jika masayarakat mengikuti penyuluhan dan simulasi yang di adakan. 10.



Daftar



Anderson and King. 2005. Mitigation of The Impact of Tropical



pustaka



Cyclones in Northern Australia through Community Capacity Enhancement. Volume 10, Issue 3, pp 367-392. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2012. Peraturan Kepala Banda Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana. BNPB Dodon. 2013. Indikator dan Perilaku Kesiapsiagaan Masyarakat di Permukiman Padat Penduduk dalam Antisipasi Berbagai Fase Bencana Banjir. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 24 No. 2, Agustus 2013, hlm.125 – 140 Ella dan Usman. 2008. Mencerdasi Bencana. Jakarta: Grasindo. Febriana, Sugiyanto, D., & Abubakar, Y. (2015). Kesiapsiagaan Masyarakat Desa Siaga Bencana Dalam Menghadapi Gempa Bumi



Di



Kecamatan



Meuraxa



Kota



Banda



Aceh.



Ilmu



Kebencanaan (JIKA) Pascasarjana Univeritas Syiah Kuala, 2(3), 41–49. Gunawan. 2008. Kondisi Sosial Masyarakat dalam Manajemen Bencana. Yogyakarta. Herdwinarti, F., dan Sudaryono. 2013. Perbedaan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Ditinjau dari Tingkat Self-Efficacy pada Anak Usia Sekolah Dasar di Daerah Dampak Bencana Gunung Kelud. Universitas Airlangga. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial Volume 2, No. 01, Februari 2013. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)-UNESCO/ISDR. 2006. Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami. Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian



Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta. Moleong, J. 2007. Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rosdakarya Nasution, S. 2011. Metode Research (Penelitian Ilmiah.). Bumi Aksara. Jakarta Paramesti, C. A. 2011. Kesiapsiagaan Masyarakat Kawasan Teluk Pelabuhan Ratu terhadap Bencana Gempa Bumi dan Tsunami. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. Vol. 22 No. 2, Agustus 2011, hlm. 113-128. Priyanto, A. 2006. Promosi Kesehatan Pada Situasi Emergensi Edisi 2. Jakarta. PSB-UGM. 2009. Reorientasi Pendidikan Kebencanaan dalam Rangka Pengurangan Risiko Bencana. Seminar Nasional. Reorientasi Pendidikan Kebencanaan Yogyakarta Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA. Sutton, J., and Tierney, K. 2006. Disaster Preparedness: Concepts, Guidance and Research. University of Colorado. Colorado.