Kuliah 4. Built in Quality [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Built In Quality



BUILD IN QUALITY ( BIQ ) Pengertian : Kualitas dibangun / dibuat didalam proses , bukan melalui repair / perbaikan atau di proses selanjutnya. Setiap karyawan bertanggung jawab terhadap kualitas pekerjaannya masing – masing Konsepnya : Proses kerja yang benar , akan menghasilkan produk yang sesuai dengan kualitas yang diharapkan . Proses kerja benar



Qualitas baik



Konsumen puas



Keuntungan Meningkat



Pandangan produsen vs Konsumen / Pelanggan Produsen : Takut kesalahan yang tak terlihat diketahui konsumen Konsumen : Akan meninggalkan bila menemukan kesalahan yang tak terlihat Untuk itu : Jangan menutupi kesalahan produk



MODEL MANAJEMEN MUTU I = Inspeksi



P = Proses produksi



. QUALITY CONTROL Kualitas dikendalikan oleh Bagian Quality Control Organisasi Supplier



I



I



P



I



P



I



P



I



Konsumen



Pencegahan defect / cacat / produk out dari proses penerimaan material sampai penyerahan ke konsumen, dilakukan secara berlapis ( Quality Control ) yang bertanggung jawab kepada pimpinan Kelemahan organisasi . : - Banyak tenaga yang digunakan ( Cost up ) - Operator kurang perduli terhadap hasil pekerjaannya . - Kualitas produk yang diterima konsumen sepenuhnya tergantung kemampuan Inspektur untuk mendeteksi



2.



QUALITY BY INSPECTION Kualitas dipastikan melalui Inspeksi Organisasi



Supplier I



I



P



P



P



P



P



I



Konsumen



Tidak ada inspeksi Pencegahan defect / cacat / produk out dilakukan di penerimaan dan dioutput produk oleh bagian diluar produksi ( Quality Assurance ), QA bertanggung jawab kepada pimpinan organisasi Kelemahan : Kesalahan baru diketahui pada akhir proses Bila terjadi produk yang tidak sesuai , akan melibatkan jumlah produk serta kerugian yang banyak. Operator kurang perduli terhadap hasil pekerjaannya . Kualitas produk yang diterima konsumen sepenuhnya tergantung kemampuan Inspektur untuk mendeteksi



3. BUILD IN QUALITY Kualitas dibuat / dijaga dimasing – masing proses Organisasi Supplier



I



I



P+I



P+I



P+I



P+I



I



Konsumen



Operator juga sebagai Inspektur Pencegahan defect / cacat input dan output dilakukan oleh Inspeksi , sedangkan didalam proses produksi dilakukan oleh operator sendiri. “ Quality dibuat didalam proses “ , Operator bukan hanya mengerjakan , tetapi juga berfungsi sebagai Inspektur Kelemahan : Tidak bisa dilakukan operator yang kurang mampu . Diperlukan kejujuran dan disiplin yang tinggi . Control Point : Melakukan secara cara kerja / proses kerja yg benar Meningkatkan kemampuan operator ( Multi function ) Mengembangkan metode dan alat anti salah ( Pokayoke )



4. TOTAL QUALITY Seluruh inspeksi dilakukan oleh operator yang mengerjakan Organisasi Supplier



P+I



P+I



P+I



P+I



P+I



Konsumen



Operator juga sebagai Inspektur Seluruh inspektur ditiadakan Operator dilatih untuk dapat menjadi Inspektur untuk dirinya sendiri dan proses sebelumnya . Kelemahan



: Sangat tergantung dengan budaya organisasi . Kemampuan operator menjadi sangat dominan. Perlu perencanaan yang baik sebelum diimplementasikan. Review teratur baik hasil maupun proses. Control Point : Membudayakan build in quality diseluruh proses , baik proses produksi , maupun non produksi.



DEFINISI STANDAR KERJA Lembar petunjuk yang berupa instruksi atau cara kerja yang wajib dilakukan oleh semua yang terlibat dalam proses tersebut agar proses dan hasil kerja sesuai dengan standar yang diharapkan Standar-standarnya Standar-standarnyaadalah: adalah: Safety, Safety,Quality, Quality,Cost, Cost, Delivery, Delivery,



TUJUAN STANDAR KERJA 1. Petunjuk atau panduan melakukan proses.



kerja



bagi



yang



2. Sebagai Visual Control (bagi pimpinan kerja). 3. Menghindari terjadinya penyimpangan proses, & Menjaga agar proses tetap sama walau dilakukan oleh siapapun (Operator) 4. Salah satu sarana untuk implementasi BIQ 5. Sebagai alat/sarana untuk mendapatkan problem dan melakukan kaizen



Jenis Standar Kerja 1. WI ( Work Instruction / Instruksi Kerja ) Berbentuk order pekerjaan, isinya instruksi untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang menekankan pada :  urutan “ Apa yang harus dilakukan “ dan  waktu yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut



2. Prosedur Kerja ( Standard Operation Procedure ) Berbentuk petunjuk cara kerja dan point penting yang lebih rinci, isinya bertujuan memberi penjelasan “ bagaimana melakukan pekerjaan “ tersebut.



Definisi : Intruksi kerja yang menggambarkan dan mencatat kombinasi gerakan manusia dengan mesin di dalam kurun waktu tertentu ( Satu Cycle ).



Tujuan : Untuk menyelaraskan elemen kerja manusia dengan elemen kerja mesin.



.



Macam dan bentuk Instruksi kerja ; 1.



SWS ( Standard Work Sheet ) ,



a. Untuk batch system b. Untuk Conveyor system Merupakan Instruksi kerja yang mengatur gerakan orang bekerja a. Contoh SWS Batch System



Tujuan : Menentukan standar gerakan dalam 1 cycle, untuk mencegah kesulitan kerja dan menghindari lupa



Urutan gerakan orang Mesin / lokasi pekerjaan



2



1



4



Lay out pekerjaan



5



a. SWS Batch system



Untuk proses produk / benda kerja diam , Orangnya yang bergerak



9



7 8



3



6



b. SWS Conveyor system



Digunakan khusus di system produksi yang menggunakan full Conveyor , disisi SWS mempunyai arti tersendiri . selain merupakan urutan kerja , SWS juga menggambarkan posisi operator di tiap segmen b. Contoh SWS Conveyor system 1 2



4 3



5 6



7



Lay out pekerjaan



=Urutan gerakan



=Rack / meja / mesin



OUT



= Waktu kerja dikonveyor



KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN SWS & TSKK     



Tiap operator ada standar urutan kerja yang baku Siapa saja yang mengerjakan urutan harus sesuai Mengurangi / menanggulangi lupa Gerakan ( Faktor-faktor Muda ) dapat dilihat dengan jelas Mudah melakukan improvement



KELEMAHAN Banyak faktor yang mempengaruhi perubahan , sehingga SIKLUS PERBAIKAN TSKK,TSK,SWS & SUK perlu konsisten dan administrasi khusus Produktivitas Std Laksa Hasil? OK & Efektivitas Kerja nakan NG Revisi



34



Tulis di sini, sesuai urutannya Waktu mesin tidak bisa dijumlahkan Grand total berasal dari total waktu proses + total waktu gerak



Grand Total Juga disebut Cycle Time



27



7 34



Gambar Waktu disini



TABEL STANDAR KERJA KOMBINASI ( TSKK ) Penggabungkan waktu orang dan mesin otomatis PROSES MACHINING CYLINDER BLOCK KIJANG TACK TIME CICLE TIME NO



= 260 DETIK = 249 DETIK PROSES



Cicle time DETIK PROS



1.



Ambil Cylinder Block



2.



Keluarkan Cylinder block dari mesin drilling no.1



5



3.



Pasang Cilider block di Mesin drilling no. 1



10



4.



Proses Mesin drilling no. 1



5.



Check lubang hasil drilling Mesin no, 1



15



6.



Keluarkan Cylinder block dari mesin drilling no.2



5



7.



Pasang Cilider block di Mesin drilling no. 2



10



8.



Proses Mesin drilling no. 2



9.



Check lubang hasil drilling Mesin no, 2



MESIN



4



215



220 15



10. Keluarkan Cylinder block dari mesin milling no.1



10



11. Pasang Cilider block di Mesin milling no. 1



20



12. Proses Mesin milling no. 1



175



13. Check visual hasil Mesin milling no. 1



10



14. Balik cylinder block



10



15. Bersihkan bekas gram & check visual



60



16. Keluarkan Cylinder block dari mesin milling no.2



10



17. Pasang Cilider block di Mesin milling no. 2



15



18. Cylinder Mesin milling no. 2



80



19. Check visual hasil Mesin milling no. 2



10



20. Taruh ciclinder block di pallet



10



TOTAL WAKTU PROSES



209



SKALA WAKTU 20



40



60



80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300



STANDARD WORK SHEET ( Untuk produk & orang bergerak ) Bisa melihat gerakan orang & produk dan posisi tiap elemen



3. SOP ( Standard Operation Procedure ) Adalah penjabaran instruksi kerja secara detail dari tiap elemen di SWS dan TSKK, yang berhubungan dengan faktor-faktor Kualitas , Biaya , Keselamatan kerja dan Lingkungan Tujuan : Operator dapat mengerjakan tiap elemen kerja dengan cara yang benar sehingga Kualitas , Biaya , Keselamatn kerja dan Lingkungan dapat dikendalikan.



Key point adalah hal-hal penting yang harus dilaku kan / diperhatikan dalam melaksanakan tiap proses, dan wajib dilaksanakan oleh yang mengerjakan



DEFINISI SOP adalah Standarisasi Prosedur kerja yang menjelaskan " How to do " , bagaimana melakukan pekerjaan tersebut “ Proses yang benar , akan menghasilkan Produk yang benar “ SOP



6



Mesin C



4



5 SOP



SOP



Mesin D



7



Urutan kerja



Mesin B



2



8 9 Mesin E



3



1



Mesin A



SOP



SOP



TUJUAN PEMBUATAN SOP 1.



Sebagai panduan personil yang melakukan pekerjaan yang dianggap penting oleh Organisasi



2. Sebagai sarana untuk menyamakan sistem informasi yang berhubungan dengan sistem kerja , siapa saja yang mengerjakan memiliki pemahaman yang sama. 3. Alat untuk kontrol kesesuaian proses yang efektif 4. Menjadi dokumen Level III untuk aktivitas ISO 5. Tolak ukur Awareness / keperdulian terhadap pekerjaannya



Contoh SOP yang sudah jadi



Cara membuat SOP Proses Contoh



: Bagian dari nama pekerjaan yang akan dibuat prosedur : Untuk membuat kopi bisa kita bagi pekerjaan menjadi - Beli Kopi , Beli Gula , Masak air , Buat kopi Proses = Salah satu dari item tersebut : Nomor urut “ Item Prosedur yang akan dimasukkan ke dalam



No. SOP “ Prosedure : Detail / rincian aktivitas dari sebuah proses yang berkaitan dengan Quality , Cost dan Safety Tidak semua detail / rincian aktivitas harus ditulis , hanya yang betul betul perlu saja yang dimasukkan ke SOP Item Prosedur Prosedure Alasan Contoh No.: Untuk proses membuat kopiSOP Perlu



1. 2. 3. 4. 5. 6.



Ambil gelas Ambil sendok Ambil gula Ambil kopi Tuang air panas Aduk kopi



Tidak



------Quality & Cost Quality & Cost Safety Quality



Faktor Key point Ilustrasi Contoh



: Simbul pengaruh = Cost = Safety = Quality : Hal - hal penting yuang perlu diperhatikan / dilaksanakan dalam tiap prosedur , agar Quality , Cost dan Safety sesuai yang diharapkan : Menjelaskan point-point penting yang sulit dituangkan ke tulisan. : Untuk proses membuat kopi



No



Prosedure



Faktor



Key Point



Ilustrasi



I.



Ambil gula



I.1 I.2



Gunakan takaran warna putih Gula rata dengan takaran



II.



Ambil kopi



II.1 II.2



Gunakan takaran warna hitam Kopi rata dengan takaran



I.2 & II.2 Rata dengan takaran



III.



Tuang air panas



III.1 Lihat suhu di termos >90 derajat III.2 Volume air sama dengan tanda posisi air di dinding



IV.



Aduk kopi



IV.



Check / lihat , dibagian bawah gelas tidak ada endapan gula



Bata s



air



INFORMASI PENYIMPANGAN CARA KERJA vs KUALITAS CONTOH UNTUK KASUS KOPI PENYIMPANGAN KUALITAS



PENYIMPANGAN CARA KERJA



KOPI TIDAK MANIS



a. PROSEDUR AMBIL GULA b. PROSEDUR ADUK GULA c. TUANG AIR PANAS



KOPI TERLALU PAHIT



a. PROSEDUR AMBIL KOPI



KOPI HAMBAR



a. TUANG AIR PANAS



GULA BELUM LARUT



a. PROSEDUR ADUK GULA



LANDASAN BUILD IN QUALITY BEKERJA SESUAI PROSEDUR / STANDARD KERJA Analogi proses dan hasil A



Air Mendi dih 200 cc



Kopi enak 1 sendok



B



Kopi Enak 1 sendok



Gula pasir 1 sendok



Gula pasir 1sendok Masukkan Ke air yg Belum mendidih



Adukan Yang benar Air didih kan S/d 100 o c



Minuman Kopi yang Enak



?



Contoh diatas menggambarkan , dengan proses yang berbeda , ada kemungkinan hasilnyapun akan berbeda Bila ada proses lain yang ternyata membuahkan hasil yang lebih baik dan berpengaruh terhadap Safety, Quality ,Cost ,Delivery ,Moral , Productivity dan Environment , Kita harus menerima perubahan proses tersebut , dengan melalui syarat-syarat yang ada.