Kumpulan Soal Board - Segala Univ - Batch 34 - JAWABAN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



PULMONOLOGI UGM



Kolektor: dr. Meldy Muzada Elfa



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Nama Peserta



dr. Meldy Muzada Elfa



Periode Ujian



24-26 September 2016



Asal FK



FK Universitas Gadjah Mada



Kategori Soal



Pulmonologi – Penyakit Paru Kerja



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



4A



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Terapi



Tingkat Kompetensi



4A Soal 1



Seorang pria berusia 45 tahun dirujuk ke poli penyakit dalam dari dokter perusahaan. Pasien sudah 3 tahun bekerja di perusahaan tambang yang sehari-hari menambang di terowongan. Pasien juga mengeluh demam, batuk berdahak dan kadang disertai sesak nafas. Pasien tidak merokok namun saat bekerja kadang tidak menggunakan masker dengan alasan tambah sesak. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 98 kali/menit, regular, frekuensi napas 28 kali/menit, temperatur axilla 37,7 °C. Bacaan foto toraks didapatkan nodul silikosis di lobus atas kanan paru dengan kalsifikasi. Tes tuberculin didapatkan hasil (+). Jika pasien ini dipertimbangkan untuk terapi infeksi TB laten, maka terapi profilaksis yang dianjurkan adalah: A. Levofloxacin 750 mg/hari B. INH 300 mg/hari C. OAT Kategori I D. Rifampisin 450 mg/hari E. Belum diberikan sampai hasil BTA +



Referensi



Rahmatullah, Pasiyan. 2014. Penyakit Paru Kerja. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. hal.1705-1723



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Idrus, Alwi. 2015. Penyakit Paru Kerja. Penatalaksanaan di Bidang Penyakit Dalam. Panduan Praktik Klinis. Hal 742-745



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Nama Peserta



dr. Meldy Muzada Elfa



Periode Ujian



24-26 September 2016



Asal FK



FK Universitas Gadjah Mada



Kategori Soal



Pulmonologi – Penyakit Vaskuler Paru



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



3A



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis



Tingkat Kompetensi



3A Soal 1



Seorang pria berusia 40 tahun dikonsulkan oleh subdivisi kardiologi dengan kecurigaan penyakit paru interstisial. Hasil echokardiografi didapatkan hasil hipertensi pulmonal, fraksi ejeksi ventrikel kiri baik dan tidak didapatkan adanya hipokinetik baik segmental maupun global. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 100 kali/menit, regular, frekuensi napas 28 kali/menit, temperatur axilla 36,7 °C. Pemeriksaan fisik jantung didapatkan wide split S2. Hasil rontgen paru tidak didapatkan infiltrat. Apakah rekomendasi pemeriksaan selanjutnya dan hasil yang diharapkan untuk mendukung diagnose hipertensi pulmonal karena kemungkinan penyakit interstisial paru: A. Angiografi paru dengan hasil trombus B. Analisa Gas Darah dengan hasil alkalosis respiratorik C. Spirometri dengan hasil restriktif D. Spirometri dengan hasil obstruktif E. Scan perfusi paru



Referensi



Diah, Muhammad. 2014. Hipertensi Pulmonal Primer. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. hal.1241-1250



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Nama Peserta



dr. Meldy Muzada Elfa



Periode Ujian



24-26 September 2016



Asal FK



FK Universitas Gadjah Mada



Kategori Soal



Pulmonologi – Interpretasi Pemeriksaan Thorax



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



3A



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Patofisiologi



Tingkat Kompetensi



3A Soal 1



Seorang pria berusia 63 tahun datang ke instalasi gawat darurat karena sesak nafas yang memberat. Pasien pernah didiagnosa tumor paru saat periksa di poliklinik paru, namun menolak semua rencana pemeriksaan lanjutan dan memilih pengobatan alternatif. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, denyut nadi 102 kali/menit, regular, frekuensi napas 34 kali/menit, temperatur axilla 36,3 °C. Pemeriksaan fisik thorak didapatkan redup di apex kanan atas, belum dilakukan rontgen thorak. Kelainan daerah kepala leher yang kemungkinan didapatkan pada kasus di atas adalah, kecuali: A. Ptosis B. Miosis C. Enoftalmus D. Tinitus E. Anhidrosis hemifasial



Referensi



Rumende, CM. 2014. Pemeriksaan Thoraks dan Paru. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. hal.154-165



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Nama Peserta



dr. wulan sari



Periode Ujian



24-26 September 2016



Asal FK



FK Universitas Gadjah Mada



Kategori Soal



Pulmonologi – timoma



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



3A



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnose



Tingkat Kompetensi



4A Soal 1



Laki laki usia 55 tahun datang dengan keluhan sesak napas, sulit menelan, sulit bicara, anggota tubuh terasa lemah. Dari pemeriksan fisik didapatkan ptosis pada kelopak mata. Dari hasil laborat didapatkan penurunan gama globulin. Dari hasil ct scan didapatkan massa berbtas tegasdi mediastinum anterior. Diagnosa untuk pasien diatas adalah A. TIMOMA B. TERATODERMOID C. TIROID D. KISTAMEDIASTINUM E. NEUROFIBROMA



Referensi



Amin zulkifli. 2014. Penyakit mediastinum. Buku ajar ilmu penyakit dalam edisi 6 jilid 2. Hal 16251630



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Nama Peserta



dr. wulan sari



Periode Ujian



24-26 September 2016



Asal FK



FK Universitas Gadjah Mada



Kategori Soal



Pulmonologi – sleep apneu



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



3A



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



terapi



Tingkat Kompetensi



3A Soal 1



Laki usia 65 tahun datang dengan keluhan sering mengantung di siang hari, sakit kepala di pagi hari, sering mendengkur dan merasa sering lupa.vital sign. Tensi 160/90, nadi 80, respirasi 20. TB 150. BB 90, LP 100.terapi untuk kasus diatas adalah A. CPAP B. Oksigen nasal kanul C. Oksigen NRM D. Beta blocker E. Calsium chanel blocker



Referensi



Sumardi. Hisyam barmawi, Riyanto bambang sigit, Budiono eko. 2014. Gangguan bernapas saat tidur. Buku ajar ilmu penyakit dalam edisi 6. Jilid 2. Hal 1700-1703



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Nama Peserta



dr. Meldy Muzada Elfa



Periode Ujian



24-26 September 2016



Asal FK



FK Universitas Gadjah Mada



Kategori Soal



Pulmonologi – terapi oksigen



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



3A



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Patofisiologi



Tingkat Kompetensi



3A Soal 1



Seorang pria berusia 63 tahun datang ke instalasi gawat darurat karena sesak nafas, batuk dahak warna putih.riwayat merokok + sudah 30 tahun.Kesadaran somnolen..tensi 130/90. Nadi 80 ireguler . rr 30x/menit.pemeriksaan fisik didapatkan hipersonor, barrel chest.Dilakukan agd selama tidur PaO2 40mmhg dan PO2/FiO2 100. Dokter memberikan oksigen dari dosis rendah dengan Fio2 0,24.dengan tujuan A. B. C. D. E.



Mengurangi efek hipoksia unntuk pemicu gerakan bernapas. Meningkatkan mismatch veentilasi perfusi Dapat terjadi retensi CO2 Bisa terjadi asidosis respiratorik Semua jawaban diatas benar



Referensi



Uyainah anna CM. 2014. Terapi oksigen Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. hal.40614065



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Nama Peserta Periode Ujian Asal FK Kategori soal Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tingkat Kompetensi



Indah Sapta Wardani 34 FK UGM Pulmonologi Emboli paru Patofisologi 3B



Soal Seorang paisen lelaki berusia 48 tahun yang dirawat di rumah sakit tiba tiba mengeluh sakit pada dada sebelah kiri disertai sesak nafas. Paisen pasca operasi tulang panggul dan hanya tirah baring dalam 6 hari terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70, frekuensi nadi 116 kali permenit, laju repirasi 26 kali permenit.pada pemeriksaan paru tidak didapatkan ronchi. Pasien dilakukan pemeriksaan saturasi oksigen dengan hasil 88 %, pemeriksaan EKG didapatkan S di lead I, Q dan T inverted di lead III. Hasil foto thorax dalam batas normal. Gambaran yang sesuai dengan patofisiologi gangguan yang didapatkan pada pasien ini adalah:



A. B. C. D. E.



Ellis damoseau line Hampton sign Mc Ginn White Pattern Inverted koma sign Horner’s Sign



Jawaban : C Referensi



Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid I, 2014, Halaman 1690-1699 Tromboemboli paru Pasiyan Rahmatullah.



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Nama Peserta Periode Ujian Asal FK Kategori soal Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tingkat Kompetensi



Indah Sapta wardani 34 FK UGM Pulmonologi Penyakit paru pada HIV Terapi 4A



Soal Seorang wanita usia 29 tahun, dengan keluhan batuk dan demam lebih dari 1 bulan, disertai penurunan berat badan lebih dari 10% dalam 2 bulan terakhir. Saat dilakukan pemeriksaan labolatorium didapatkan hasil tes HIV positif dengan pemeriksaan ELISA 3 tahap. Pemeriksaan CD4 menunjukkan angka 250 sel/liter. Dari pemeriksaan darah rutin didapatkan hasil Hb 9,2, lekosit 8.500, dan angka trombosit 250 ribu.pemeriksaan LED di atas normal. Pasien terdiagnosis tuberculosis paruu, dan saat ini sedang hamil 18 minggu. Pilihan terapi pada pasien tersebut adalah : A. ARV (AZT/3TC/EFV) dan Obat Anti Tuberculosis dimulai bersamaan B. ARV (AZT/3TC/EFV) diberikan selama 2 mingggu dan diikuti Obat Anti Tuberculosis C. ARV (TDF/3TC/EFV) diberikan selama 2 mingggu dan diikuti Obat Anti Tuberculosis D. Obat Anti Tuberculosis diberikan selama 2 mingggu dan diikuti ARV (AZT/3TC/EFV) E. Obat Anti Tuberculosis diberikan selama 2 mingggu dan diikuti ARV (TDF/3TC/EFV) Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid I, 2014, Halaman 863-871 Tuberculosis Paru Zulkifli Amin, Asril Bahar



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Nama Peserta



Indah sapta Wrdani



Periode Ujian



34



Asal FK



FK UGM



Kategori Soal



Pulmonologi



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Interpretasi spirometri



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis



Tingkat Kompetensi



4A Soal 1



1. Seorang pria berusia 60 tahun datang berobat kepoliklinik dengan keluhan batuk sejak 2 tahun yang memberat sejak 3 bulan terakhhir. Batuk dengan dahak berwarna putih kental. Ketika batuk kadang pasien merasa sesak. Pasien tidak mengeluhkan demam, keringat malam, atau penurunan berat badan. Pasien merokok 1 bungkus per hari sejak usia 20 tahun dan baru berhenti 3 bulan yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tinggi badan 160 cm, berat badan 58 kg, hemodinamik stabil, frekuensi nafas 22x/menit, teratur. Pemeriksaan paru didapatkan suara nafas vesikuler, tidak ada ronchi, terdapat ekspirasi memanjang. Dari pemeriksaan spirometri didapatkan : Spirometri pra pemberian bronkodilator Spirometri pasca pemberian bronkodilator FEV1 2.5 Liter



FEV1 2. 6 liter



FEV1 Prediction 3.5 liter



FEV1 Prediction 3.5 liter



FVC 3.7 liter



FVC 3.7 liter



FVC prediction 3.9 liter



FVC prediction 3.9 liter



Diagnosis pada pasien ini : a. Asma b. Penumonia c. Penyakit paru restriktitf d. Infeksi saluran nafas atas e. Penyakit paru obstruktif kronis Referensi



Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid I, 2014, Halaman 478-488



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Nama Peserta



dr. Puspito Dewi



Periode Ujian



24 – 26 September 2016



Asal FK



FK Universitas Gadjah Mada Yogyakarta



Kategori Soal



Pulmonologi



Lingkup Bahasan dalam Standar Kompetensi



Interpretasi Pemeriksaan Toraks



Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan



Pemeriksaan Penunjang



Tingkat Kompetensi



4A



Soal Nomor



1



Seorang wanita usia 70 tahun, penderita DM tipe 2 Obese yang telah mengalami komplikasi makroangiopati berupa stroke dengan gejala sisa kelumpuhan yang menyebabkan penderita mengalami inaktivitas yang dialaminya sejak 1 tahun terakhir. Sejak 1 minggu ini pada tungkai kanan penderita didapatkan pembengkakan yang dirasakan nyeri, tampak kemerahan dan pada perabaan hangat, pasien belum berobat. Saat ini pasien dibawa keluarganya ke UGD RS karena keluhan sesak nafas mendadak, nyeri dada dan laju nafasnya yang cepat. Dokter jaga UGD RS tersebut segera melakukan pemeriksaan terhadap pasien dengan hasil sebagai berikut : pasien dalam kondisi sadar, hemodinamik stabil, pada pemeriksaan paru ditemukan adanya suara gesek pleura (+) dan terdapat area konsolidasi paru kanan berupa gerak napas daerah paru kanan yang berkurang, fremitus raba yang mengeras, perkusi redup dan terdapat suara bronkial. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis pasti kasus tersebut di atas adalah : A. B. C. D. E.



Analisis gas darah Elektrokardiografi Sidikan paru perfusi dan ventilasi Angiografi paru Jawaban C dan D adalah benar



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Referensi



Rahmatullah, P. 2014. Tromboemboli Paru. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid II : hal 1690 – 1699



Nama Peserta



dr. Puspito Dewi



Periode Ujian



24 – 26 September 2016



Asal FK



FK Universitas Gadjah Mada Yogyakarta



Kategori Soal



Pulmonologi



Lingkup Bahasan dalam Standar Kompetensi



Tumor Mediastinum



Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan



Diagnosis



Tingkat Kompetensi



3A



Soal Nomor



2



Seorang laki-laki, usia 48 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan diare, nyeri dan mukanya memerah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya hipertensi, ptosis, miosis pupil, enoftalmus, anhidrosis yang terjadi ipsilateral serta paraplegia. Pada pemeriksaan penunjang urin didapatkan adanya Vinil Mandelic Acid (VMA) serta pada foto thorax aspek lateral didapatkan adanya massa di mediastinum posterior. Kemungkinan diagnosis pada pasien ini adalah : A. Germ cell neoplasma



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



B. C. D. E.



Limfoma Kista enterik Ganglioneuroma Neuroblastoma



Referensi



Amin, Z. 2014. Penyakit Mediastinum . Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid II : hal 1625 – 1630



Nama Peserta



dr. Puspito Dewi



Periode Ujian



24 – 26 September 2016



Asal FK



FK Universitas Gadjah Mada Yogyakarta



Kategori Soal



Pulmonologi



Lingkup Bahasan dalam Standar Kompetensi



Penyakit Vaskular Paru



Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan



Terapi



Tingkat Kompetensi



3A



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Soal Nomor



3



Seorang wanita, usia 35 tahun, dengan riwayat penyakit asma selama beberapa tahun dan terdapat polineuropati. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hipereosinofilia, ANCA (+), terdapat unfixed infiltrat pulmonal bilateral. Tidak didapatkan gejala gagal jantung kongestif maupun glomerulonefritis. Terapi yang dapat diberikan pada pasien ini adalah: A. B. C. D. E.



Glukokortikoid saja Glukokortikoid dan siklofosfamid ( 2 mg/kgBB/hari) Glukokortikoid dan azatioprin ( 2 mg/kgBB/hari) Glukokortikoid dan metrotreksat ( 15-25 mg/kgBB/hari) Glukokortikoid dan mikofenolat mofetil ( 2-3 gram/hari)



Referensi



Hamijoyo, L. 2014. Sindrom Vaskulitis. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid III : hal 3254 – 3276



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Nama Peserta Dr. kusnadi Periode Ujian 34 Asal FK FK UGM Kategori Soal Pulmonologi Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Hipertensi Pulmonal Jenis Soal/ jenis pertanyaan Diagnosis Tingkat kompetensi 3A Soal Seorang perempuan berusia 38 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak napas. Pasien merasa cepat lelah dan riwayat sinkop. Terdapat riwayat penggunaan obat penekan nafsu makan.. Pada pemeriksaan auskultasi paru didapatkan clear lung. Didapatkan pula distensi vena jugularisl, P2 mengeras; hepatomegali, shifting dullness (+) terdapat edema tungkai. Pemeriksaan foto rontgent adanya gambaran hilus inverted coma sign dan kardiomegali. Pemeriksaan EKG memperlihatkan pergeseran aksis ke kanan,Rs di V1, S di V6 dan P pulmonal. 1. Pemeriksaan baku emas untuk menegakkan diagnosis pasti pada pasien ini adalah : A. CT scan Thoraks B. Ekokardiografi C. Kateterisasi jantung kanan D. Scan perfusi paru E. Analisis gas darah Referensi



Muhammad Diah, Ali Ghani, 2014. Hipertensi Pulmonar Primer. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Hal. 1241 - 1250



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Nama Peserta Dr. kusnadi Periode Ujian 34 Asal FK FK UGM Kategori Soal Pulmonologi Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Gagal nafas Jenis Soal/ jenis pertanyaan Terapi Tingkat kompetensi 4A Soal Seorang lelaki berusia 71 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD karena sesak yang memberat dan gelisah. Awalnya pasien sesak napas yang memberat sejak 5 hari yang lalu disertai batuk berdahak warna kuning. Riwayat sesak disertai mengi sejak 7 tahun yang lalu. Pasien perokok 2 bungkus per hari sejak SMA. Pasien biasa menggunakan obat penghilang sesak inhalasi yang diberikan oleh dokter, namun keluhan saat ini tidak mereda meskipun sudah menggunkaan obat tersebut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan penderita tampak sakit berat, gelisah, TD 130/80 mmHg, Nadi 116 kali/menit, frekuensi pernafasan 30 kali/menit, temperature 37,8 0C, bentuk dada barel chest, whezing pada seluruh lapangan paru. Hasil AGD: pH 7,34; pO2 60 mmHg; pCO2 60 mmhG; HCO, 30 mEq/L; BE +4; saturasi O2 92%. 2. Terapi oksigen pada pasien ini adalah : A. Oksigen 6-8 L/menit dengan non rebreathig mask B. Oksigen 6-8 L/menit dengan rebreathing mask C. Oksigen 6-8 L/menit dengan simple mask D. Oksigen 1-2 L/menit intermittent dengan nasal kanul E. Oksigen 4-5 L/menit intermittent dengan nasal kanul Referensi



Zulkifli amin, Johanes purwoto, 2014. Gagal Nafas Akut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Hal. 4089 - 4098



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Nama Peserta Dr. Kusnadi Periode Ujian 34 Asal FK FK UGM Kategori Soal Pulmonologi Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Fibrosis Kistik Jenis Soal/ jenis pertanyaan Diagnosis Tingkat kompetensi 4A Soal Seorang lelaki berusia 28 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan batuk kronis yang berulang sejak ia masih kecil. Selama 1 minggu ini batuk makin parah dan dahak makin banyak dan kental. Nafsu makan menurun dan berat badan menurun. Akhir akhir ini pasien juga menderita sinusitis dan sudah berobat di poliklinik THT, Pada pemeriksaan fisik didapatkan penderita tampak kurus, dada seperti tong, terlihat otot bantu pernafasan,TD 130/70 mmHg, Nadi 104 kali/menit, frekuensi pernafasan 28 kali/menit, temperature 37,8 0C, pada auskultasi didapatkan ronkhi da apek kanan dan kiri. Rontgen toraks didapatkan hiperinflasi dengan diafragma mendatar dan nodul pada lobus atas.Rontgen sinus didapatkan pansinusitis. 3. Pemeriksaan penunjang yang menyokong penegakan diagnosis pada pasien ini adalah Kecuali : A. Analisa semen B. Uji keringat C. Uji faal paru D. CT scan thoraks E. Pengukuran beda potensial nasal Referensi



Alwinsyah A., E.N.Keliat, Azhar Tanjung, 2014. Fibrosis Kistik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Hal. 1677 -1681



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Nama Peserta



Silvikarina EDH



Periode Ujian



34



Asal FK



FK UGM



Kategori Soal



Pulmonologi



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Interpretasi spirometri Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis



Tingkat Kompetensi



4A Soal 1



2. Seorang opria berusia 50 tahun dating berobat kepoliklinik dengan keluhan batuk sejak 3 bulan yang memberat sejak 1 bulan terakhhir. Batuk terutama muncul malam hari. Batuk tidak berdahak. Ketika batuk kadang pasien merasa sesak. Tidak ada demam, keringat malam, atau penurunan bera badan. Saat usia 10 tahun kadang muncul keluhan bersin-bersin dan pilek dipagi hari. Pasien merokok 4 batang per hari sejak 15 tahun lalu. Ibu pasien memiliki riwayat alergi udang. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tinggi badan 163 cm, berat badan 60 kg, hemodinamik stabil, frekuensi nafas 18x/menit, teratur. Pemeriksaan paru didapatkan suara nafas vesikuler, tidak ada ronchi, terdapat ekspirasi memanjang. Dari pemeriksaan spirometri didapatkan : Spirometri pra pemberian bronkodilator Spirometri pasca pemberian bronkodilator FEV1 2.4 Liter



FEV1 2.8 liter



FEV1 Prediction 3.1 liter



FEV1 Prediction 3.1 liter



FVC 3.5 liter



FVC 3.5 liter



FVC prediction 3.65 liter



FVC prediction 3.65 liter



Diagnosis pada pasien ini : f. g. h. i. j.



Asma Penumonia Penyakit paru restriktitf Infeksi saluran nafas atas Penyakit paru obstruktif kronis



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Jawaban : a Referensi



Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid I, 2014, Halaman 478-488 Asma Bronkhial Heru Sundaru, Sukamto



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Nama Peserta



Silvikarina EDH



Periode Ujian



34



Asal FK



FK UGM



Kategori Soal



Pulmonologi



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Infeksi Pneumocystis Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis



Tingkat Kompetensi



4A Soal 2



3. Seorang laki-laki beusia 45 tahun, 3 tahun lalu diketahui terinfeksi HIV dan mendapatkan terapi antiretroviral. Berat badan menurun 10 kg selama 2 bulan terakhir dan terdapat penurunan progresif jumlah limfosit CD4 sampai nilai 94/mm2. 1 minggu sebelum berobat ke IGD, pasien mengelh sesak nafas, terdapat batuk namun tidak produktif. Pada pemeriksaan fisik pasien tampak sesak, suhu 38.3, frekuensi nadi 112x/menit, rr 30x/menit, tekanan darah 130/80. Pada auskultasi didapatkan bising nafas bronkovesikuler dan rhonki basah halus nyaring pada kedua lapang paru. Pada foto ronthgen thorax didapatkan gambaran infiltrate interstitial difus luas. Berdasarkan data diatas, kemungkinan penyebab infeksi oportunistik pada pasien : a. Sitomegalovirus b. PCP c. Mycoplasma pneumonia d. Cryptococcus e. Mycobacterium avium complex Jawaban : b Referensi



Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid I, 2014, halaman: 763-767 Infeksi Pneumocyctis



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Rudi Wisaksana



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Nama Peserta



Silvikarina EDH



Periode Ujian



34



Asal FK



FK UGM



Kategori Soal



Pulmonologi



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Tromboemboli paru Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis dan terapi



Tingkat Kompetensi



4A Soal 3



4. Seorang laki-laki usia 56 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas yang memberat 2 jam ini ini. Keluhan batuk, demam, dan penurunan berat badan disangkal. Pada pemeriksaan didapatkan kesadaran menurun, tekanan darah 80/ palpasi, nadi 124x/menit, respirasi 34x/menit, suhu 37. Pada pemeriksaan fisik paru didapatkan wheezing dan pada pemeriksaan jantung didapatkan bunyi p2 mengeras dan gallop pada sisi kanan jantung, Pada pemeriksaan extremitas didapatkan tungkai kanan yang lebih besar daripada tungkai kiri dan pemeriksaan akral dingin. Pemeriksaan D-dimer dapatkan hasil 700 mg/dl. Pasien telah dilakukan resusitasi adequate tetapi belum ada respon. Pasien memiliki riwayat 4 hari lalu dilakukan biopsi pada benjolan diparu. Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini ? a. Heparinisasi b. Embolektomi pulmonal c. Embolektomi pulmonal dan filter IVC d. Filter IVC e. Trombolitik Jawaban : c



KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)



Referensi



Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid I, 2014, Halaman 1690-1699 Tromboemboli paru Pasiyan Rahmatullah



PSIKOSOMATIK UDAYANA



Pembuat Soal



Dr. Ni Luh Made Dewi Jayanti



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Gangguan cemas



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis



Tingkat Kompetensi



4A



Soal Pasien adalah seorang tentara ,laki-laki 42 tahun. Pasien pensiun dini karena dinilai tidak bisa fokus lagi dan mengalami perubahan kepribadian. Pasien dibawa ke praktik saudara untuk mencari tau sebabnya. 7 bulan lalu, pasien terlibat dalam sebuah tugas ke daerah konflik. Saat itu, 2 sejawatnya tertembak mati di hadapan pasien. Setelah dinas terakhirnya itu, pasien sering merasa mendengar suara tembakan ,dan sering berdebar, keringat dingin, terbangun tengah malam dengan mimpi tersebut, dengan detil kejadian yang masih teringat secara rinci. Apa diagnosis pasien tersebut? A. Post traumatic stress disorder B. Obsesif kompulsif C. Depresi dengan ciri psikotik D. Schizofrenia hebefrenik E. Depresi berat



Referensi



PAPDI Edisi VI, Jilid III, Bab 39, hlm 3581



Pembuat Soal



Dr. Ni Luh Made Dewi Jayanti



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Gangguan cemas



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis



Tingkat Kompetensi



4A



Soal Seorang wanita 38 tahun datang dengan keluhan berdebar. Pasien telah tes darah dan banyak pemeriksaan ke berbagai dokter namun dikatakan normal. Keluhan tersebut timbul sewaktu waktu. Pencetusnya adalah ketika pasien merasa beberapa pekerjaan tertunda tidak sesuai jadwal yang ia susun. Seringkali pasien memeriksa berulangulang tentang kunci rumah karena takut lupa mengunci, dan selalu mencuci tangan setiap aktivitas apapun sehingga suami dan anaknya mengeluh tentang kebiasaan tersebut yang dinilai berlebihan. Apa diagnosis yang mungkin pada pasien ini ? A. Psikotik paranoid B. Obsesif kompulsif C. Panik D. Mania E. Bipolar



Referensi



PAPDI Edisi VI, Jilid III, Bab 39, hlm 3581



Pembuat Soal



Dr. Ni Luh Made Dewi Jayanti



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Gangguan cemas



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Tatalaksana



Tingkat Kompetensi



4A



Soal Seorang laki-laki berusia 32 th datang dengan keluhan berdebar-debar , tidak bisa tidur, dan berkeringat banyak. Keluhan tersebut terjadi setelah pasien melihat banyak laba-laba di kamarnya. Pasien merasa sangat takut dan takut kejadian tersebut terulang kembali. Bayangan tentang kejadian tersebut terulang terus dalam ingatan pasien. Tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan fisik dan penunjang. Tatalaksana yang harus dilakukan pada pasien ini adalah ? A. Antipsikotik B. Antidepresan C. Antianxietas D. Kombinasi antidepresan dan antianxietas E. Kombinasi antipsikotik dan antidepresan



Referensi



PAPDI Edisi VI, Jilid III, Bab 39, hlm 3581



Pembuat Soal



Dr. Gede Wira Mahadita Nomor peserta: 12.2012.001323



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Kompetensi



Dalam



Standar



Gangguan Cemas



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis



Tingkat Kompetensi



4A



Soal Laki-laki usia 33 tahun datang dengan keluhan mudah capek, dada terasa tertindih, dan banyak berkeringat serta gematar sejak 6 bulan yang lalu dan dirasakan paling berat di sore hari. Pasien juga mengeluh tidak bisa tidur. Sejak 4 tahun yang lalu pasien bekerja sebagai manager area di suatu perusahaan swasta dan dalam sebulan harus menyelesaikan target-target yang sudah ditetapkan. Rasa menyalahkan diri mengapa bekerja sebagai manager dan kehilangan minat terhadap pekerjaannya disangkal. 1. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah: A. Depresi B. Distimia C. Panic disorder D. Generalized anxiety disorder (GAD) E. Depresi berat Referensi



E.Mudjaddid. 2014. “Pemahaman Dan Penanganan Psikosomatis Gangguan Ansietas Dan Depresi Di Bidang Ilmu Penyakit Dalam.” In Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edited by Aru Sudoyo, Setyohadi Bambang, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata, and Siti Setiati, 6th ed. Jakarta: Interna Publishing.



Pembuat Soal



Dr. Gede Wira Mahadita Nomor peserta: 12.2012.001323



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Kompetensi



Dalam



Standar



Gangguan Cemas



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Tatalaksana



Tingkat Kompetensi



4A



Soal Laki-laki usia 23 tahun datang dengan keluhan tidak bisa tenang dan selalu merasa khawatir sejak 7 bulan yang lalu. Pasien selalu mengkhawatirkan apakah setelah lulus kuliah akan mendapat pekerjaan agar mampu membahagiakan orang tuanya yang telah menyekolahkannya. Pasien merasa sangat susah mengendalikan rasa cemasnya tersebut. Pasien juga mengeluhkan gemetar, berdebar dan sulit tidur. 2. Tatalaksana farmakologi pada tahap awal bagi pasien ini adalah: A. Buspiron B. Fluoxetin C. Kombinasi Buspiron dan Benzodiazepine D. Alprazolam E. Diazepam



Referensi



E.Mudjaddid. 2014. “Pemahaman Dan Penanganan Psikosomatis Gangguan Ansietas Dan Depresi Di Bidang Ilmu Penyakit Dalam.” In Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edited by Aru Sudoyo, Setyohadi Bambang, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata, and Siti Setiati, 6th ed. Jakarta: Interna Publishing.



Pembuat Soal



Dr. Gede Wira Mahadita Nomor peserta: 12.2012.001323



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Kompetensi



Dalam



Standar



Depresi



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Tatalaksana



Tingkat Kompetensi



4A



Soal Perempuan usia 54 tahun didiagnosis menderita kanker payudara sejak 5 bulan yang lalu. Semenjak saat itu pasien hanya mengurung diri di kamar, tidak lagi mau aktif pada kegiatan arisan yang biasa diikutinya dan tidak memperhatikan penampilannya. Sebelumnya pasien menderita DM dan hipertensi. 3. Tatalaksana yang diberikan pada pasien ini adalah: A. Buspiron B. Trazodon C. Fluoksetin D. Alprazolam E. Amitriptilin



Referensi



E.Mudjaddid. 2014. “Pemahaman Dan Penanganan Psikosomatis Gangguan Ansietas Dan Depresi Di Bidang Ilmu Penyakit Dalam.” In Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edited by Aru Sudoyo, Setyohadi Bambang, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata, and Siti Setiati, 6th ed. Jakarta: Interna Publishing.



Pembuat Soal



dr. Ni Ketut Donna Prisilia Tanjungsari



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Kompetensi



Dalam



Standar



Fibromialgia



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis



Tingkat Kompetensi



4A



Soal Seorang laki-laki 29 tahun dikonsulkan oleh TS Psikiatri dengan gangguan cemas disertai dengan keluhan nyeri dan kaku pada otot seluruh badan terutama saat baru bangun tidur yang menghilang dengan aktifitas. Keluhan ini memberat jika pasien terlalu lelah, mendengar suara keras dan stres. Pasien juga mengeluhkan mudah lelah, susah tidur. Kelainan pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada kedua daerah oksipital, servikal bawah, trapezius, supraspinatus, iga kedua, epikondilus lateral, gluteal, trokantus mayor,, pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah: a. Reumatoid artritis awal b. Lupus Erimatosus Sistemik c. Sindrom Sjogren d. Osteoartritis Difud F. Fibromialgia. Referensi



E Mudjaddid. Fibromialgia. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2014, edisi 6 Hal 3620



Pembuat Soal



dr. Ni Ketut Donna Prisilia Tanjungsari



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Kompetensi



Dalam



Standar



Fibromialgia



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Penatalaksanaan



Tingkat Kompetensi



4A



Soal Pernyataan berikut ini tentang Fibromialgia yang paling tepat adalah, kecuali: a. Pendekatan pengobatan dilakukan melalui kombinasi psikoterapi suportif, modifikasi perilaku, edukasi, memperbaiki kondisi fisik. b. Aspirin dan NSAIDs daat mengurangi gejala nyeri walaupun tidak optimal c. Antidepresan golongan trisiklik dosis rendah dapat mengurangi nyeri dan gangguan tidur d. Antidepresan golongan SSRI diberikan pada pasien fibromialgia yang disertai depresi e. Analgetik golongan opioat disarankan sebagai pilihan pengobatan utama . E Mudjaddid. Fibromialgia. Dalam: Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2014, edisi 6 Hal 3620



Pembuat Soal



dr. Ni Ketut Donna Prisilia Tanjungsari



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Kompetensi



Dalam



Standar



Gangguan Tidur



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis



Tingkat Kompetensi



4A



Soal Seorang perempuan 35 tahun datang kontol ke poliklinik dengan keluhan tidak nyenyak tidur sering terbangun malam dan sulit untuk tidur kembali, dan pasien selalu terbangun dengan perasaan tidak enak. Sebelumnya pasien sudah berobat rutin ke dengan diagnosis depresi sejak 1 bulan lalu, pasien meminum orat rutin Fluoksetin. Pada saat ini masalah pada pasien ini adalah: a. Gangguan Tidur Primer b. Gangguan Tidur Sekunder c. Parasomnia d. Gangguan tidur yang bermodifikasi G. Narkolepsi Referensi



Hanun Nasution. Gangguan Tidur. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2014, edisi 6 Hal 3657



Pembuat Soal



Dr. Prayuda



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Ketidakseimbangan Vegetatif



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis dan Tatalaksana



Tingkat Kompetensi



4A



Soal 1. Seorang pria 28 tahun datang dengan keluhan sering pusing, susah tidur, kadang disertai keluhan berdebar, dan susah buang air besar sejak 2 bulan terakhir. Pasien adalah seorang karyawan swasta yang baru saja mengalami Pemutusan hubungan kerja sejak 4 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan nadi 102x/menit, Tekanan darah 145/85, respirasi 10 x permenit. Gangguan Keseimbangan vegetatif yang terjadi pada kasus diatas adalah: A. Hipertoni simpatis B. Hipotoni simpatis C. Pseudo vagotoni D. Ataksia Vegetatif E. Amfotoni Jawab: A



Referensi



Ketidakseimbangan Vegetatif. S. Budihalim Mudjaddid, Buku ajar penyakit dalam Edisi VI, Jilid III, Bab 471, hlm 3574-3577



Pembuat Soal



Dr. Prayuda



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Ketidakseimbangan Vegetatif



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis dan Tatalaksana



Tingkat Kompetensi



4A



Soal 2. Seorang wanita 24 tahun datang dengan keluhan lemah, letih, sering cemas, pusing dan susah buang air besar, serta mengalami penurunan berat badan sejak 6 bulan terakhir. Keluhan berdebar disangkal. Pasien adalah seorang Mahasiswi arsitektur tahap akhir yang sedang menyusun skripsi. Pada pemeriksaan fisik ditemukan nadi 72x/menit, Tekanan darah 110/80, respirasi 18x permenit. Gangguan Keseimbangan vegetatif yang terjadi pada kasus diatas adalah: A. Hipertoni simpatis B. Hipotoni simpatis C. Pseudo vagotoni D. Ataksia Vegetatif E. Amfotoni Jawab: B



Referensi



Ketidakseimbangan Vegetatif. S. Budihalim Mudjaddid, Buku ajar penyakit dalam Edisi VI, Jilid III, Bab 471, hlm 3574-3577



Pembuat Soal



Dr. Prayuda



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Ketidakseimbangan Vegetatif



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis dan Tatalaksana



Tingkat Kompetensi



4A



Soal 3. Gejala Gangguan Keseimbangan vegetatif hipotoni simpatis adalah kecuali: A. Obstipasi B. Tremor C. Pusing D. Insomnia E. Takikardia Jawab: E



Referensi



Ketidakseimbangan Vegetatif. S. Budihalim Mudjaddid, Buku ajar penyakit dalam Edisi VI, Jilid III, Bab 471, hlm 3574-3577



Pembuat Soal



Dr. Candra Lasmono



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Gangguan panik



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis dan Tatalaksana



Tingkat Kompetensi



4A



Soal Seorang Laki-laki berusia 30 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan dada kiri sakit yang tidak menjalar disertai sesak nafas seperti tercekik seperti akan mati, dan disertai jantung berdebar-debar, dan tangan gemetar. Keluhan dirasakan mendadak selama 10 menit dan membaik dengan beristirahat. Keluhan ini telah dirasakan beberapa kali dalam waktu 4 bulan terakhir dan membuat pasien beberapa kali datang ke rumah sakit karena kuatir dengan penyakitnya. Pasien tidak mempunyai riwayat darah tinggi, Diabetes melitus disangkal, bukan perokok. Riwayat penyakit keluarga asma dan jantung disangkal. Kemungkinan diagnosis pasien diatas adalah : a. Sindrom koroner akut b. Gangguan panik c. Serangan Asma d. Gangguan cemas e. Perikarditis jawab B Referensi



PAPDI Edisi VI, Jilid III, Bab 39



Pembuat Soal



Dr. Candra Lasmono



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Gangguan cemasmenyeluruh



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis dan Tatalaksana



Tingkat Kompetensi



4A



Soal Seorang wanita 19 tahun datang ke praktek dengan keluhan berdebar-debar, otot tegang, tangan sering gemetar, sulit berkonsentrasi dan cepat lelah. Pasien Keluhan ini sudah dialami selama sejak 9 bulan yang lalu sejak pasien kuliah di fakultas hukum di salah satu perguruan tinggi terkenal. Pasien juga mengeluh sulit tidur pada malam hari. Karena dirasakan mengganggu, pasien akhirnya memutuskan berobat ke dokter. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya, dan tidak ada penyakit keturunan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan dalam batas normal. Diagnosis yang paling mungkin adalah : A. Gangguan panik B. Gangguan cemas menyeluruh C. Depresi D. Stres pasca trauma E. Gangguan psikotik Jawab: B Referensi PAPDI Edisi VI, Jilid III, Bab 39



Pembuat Soal



Dr. Candra Lasmono



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Gangguan cemas menyeluruh



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis dan Tatalaksana



Tingkat Kompetensi



4A



Soal Berikut ini merupakan pengelompokan sindrom ansietas berdasarkan DSM IVR, kecuali A. Generalized anxiety disorder B. panic disorder C. obsessive compulsive disorder D. post traumatic stress disorder E. Depresion disorder Jawab: E Referensi PAPDI Edisi VI, Jilid III, Bab 39



Pembuat Soal



Dr. Erwin Dharmawan



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Sindrom Hiperventilasi



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis dan Tatalaksana



Tingkat Kompetensi



4A



Soal



1. Gejala-gejala berikut yang tidak termasuk gejala sindrom hiperventilasi adalah: b. Kesemutan pada ujung-ujung jari tangan dan kaki c. Blurry eyes d. Nyeri otot e. Sesak nafas f. Angina pectoris Jawab: C Referensi



PAPDI Edisi VI, Jilid III, Bab 39, hlm 3610



Pembuat Soal



Dr. Erwin Dharmawan



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Sindrom Hiperventilasi



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis dan Tatalaksana



Tingkat Kompetensi



4A



Soal



2. Seorang wanita 19 tahun dibawa ke IGD dalam keadaan pingsan. Pengantar mengatakan bahwa sebelum pingsan pasien diputuskan oleh pacarnya. Pasien kemudian panik dan terengah-engah. Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit sebelumnya, dan tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan. Hal yang paling mungkin menyebabkan pingsan pada pasien ini adalah: A. Perubahan tekanan darah B. Perubahan kadar gula darah C. Perubahan kadar CO2 darah D. Perubahan kadar hormon tiroid E. Perubahan sensitivitas insulin Jawab: C Referensi PAPDI Edisi VI, Jilid III, Bab 39, hlm 3610



Pembuat Soal



Dr. Erwin Dharmawan



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Sindrom Lelah Kronis



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis dan Tatalaksana



Tingkat Kompetensi



4A



Soal



3. Seorang laki-laki, datang dengan keluhan rasa lelah yang dirasakan terus menerus. Pasien mengalami lelah yang bertambah bila melakukan pekerjaannya. Dan rasa lelah tidak hilang meski sudah beristirahat. Pasien juga mengeluh pegal-pegal, sakit kepala dan nyeri-nyeri sendi. Seringkali pasien juga mengalami demam yang tidak terlalu tinggi dan nyeri tenggorok. Pasien juga mengeluhkan sering tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya yang biasanya dapat dia selesaikan dengan mudah. Pada pemeriksaan didapatkan pembesaran kelenjar aksiler. Diagnosis pada pasien tersebut adalah: a. Depresi b. Fibromialgia c. Insomnia d. Sindrom Lelah kronis e. Sarkopenia Jawab: D Referensi PAPDI Edisi VI, Jilid III, Bab 39, hlm 3628



Pembuat Soal



Dr. I Gede Gupita Dharma



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Depresi



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis dan Tatalaksana



Tingkat Kompetensi



4A



Soal



1.Seorang pria 33 tahun datang dengan keluhan lemas badan. pasien sudah merasa seperti ini sejak 6 bulan terakhir. Pasien adalah seorang mahasiswa yang menjelang akhir masa studi, namun tugas-tugas masih terbengkalai. Pasien merasa tidak nyaman dengan lingkungan dan selalu menyendiri. Sudah lama tidak bermain gitar yang sebelumnya adalah hobi nya. Pasien merasa masa depannya tidak jelas dan tidak punya harapan tertentu setelah lulus kuliah. Napsu makan berkurang selama 6 bulan terakhir. Apa diagnosis paling mungkin pada pasien ini? a. Gangguan cemas b. Gangguan panik c. Depresi d. Schizoid e. Gangguan bipolar Jawab: C Referensi



PAPDI Edisi VI, Jilid III, Bab 39, hlm 3581



Pembuat Soal



Dr. I Gede Gupita Dharma



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Gangguan Tidur Pasien Psikosomatis



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis dan Tatalaksana



Tingkat Kompetensi



4A



Soal



2.Seorang wanita datang dengan keluhan merasa lelah atau hilang energi hampir setiap hari selama 3 bulan terakhir, berat badan juga dirasakan menurun selama 3 bulan tersebut, karena tidak ada nafsu makan. Penderita cenderung mengurung diri di kamarnya dan tidak berinteraksi dengan orang lain, Penderita sering ditemukan menangis sendiri di kamarnya dan mengatakan bosan hidup. Diagnosis yang paling mungkin pada penderita ini adalah a. GAD b. Panic Disorder c. Depresi d. OCD e. Post traumatic stress disorder Jawab: C Referensi Depresi, Penatalaksanaan llmu Penyakit Dalam, Panduan klinis praktis, halaman 676-679



Pembuat Soal



Dr. I Gede Gupita Dharma



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Depresi



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis dan Tatalaksana



Tingkat Kompetensi



4A



Soal



3.Seorang residen penyakit dalam, datang dengan keluhan sulit tidur. Pasien tidak mengalami kesulitan tidur pada awalnya, namun sering terbangun pada tengah malam dan sulit untuk kembali tertidur. Nafsu makan menurun, dan pasien merasa stres berkepanjangan perihal studinya maupun tempat kerjanya. Hal ini sudah berlangsung selama 5 bulan. Dan menyebabkan penurunan produktifitas kerjanya. Pernyataan yang sesuai seputar diagnosis dan terapi gangguan tidur yang kurang tepat adalah a. Benzodiazepin adalah pilihan terapi pada pasien ini b. Psikoterapi diberikan dan pemberian mianserin dapat dipertimbangkan c. Pasien sangat mungkin mengalami gangguan tidur akibat depresi d. Pemberian antidepressan golongan pertama perlu diperhatikan efek samping gangguan saraf otonom dan fungsi jantung e. Pemberian obat antidepresan baru akan memberikan efek sesudah 14 hari Jawab: A Referensi Depresi, Penatalaksanaan llmu Penyakit Dalam, Panduan klinis praktis, halaman 676-679



Pembuat Soal



dr. I Made Riastana



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Gangguan Cemas



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis



Tingkat Kompetensi



4A



Soal



Seorang pria 46 tahun datang berkali kali ke dokter yang berbeda dengan keluhan dada berdebar debar, sakit kepala, nyeri sendi dan sakit uluhati. pasien sudah merasa seperti ini sejak 6 bulan terakhir dan memberat dalam 2 bulan terakhir.pasien semakin sulit tidur dan paling tidak enak dirasakan saat sore hari, kadang kadang pasien masih bisa olah raga bulutangkis, Pasien adalah adalah manager personalia di sebuah hotel. 7 bulan yang lalu, pasien sempat di ancam anak buahnya karena memberhentikannya dari pekerjaan, Apa diagnosis paling mungkin pada pasien ini? a. Gangguan cemas b. Gangguan panik c. Penyakit Koroner d. Gangguan bipolar e. Depresi berat Jawaban A Referensi



Pemahaman dan penanganan psikosomatik Gangguan ansietas dan depresi Di bidang ilmu penyakit dalam E. Mudjaddid, Buku ajar penyakit dalam Edisi VI, Jilid III, Bab 39, hlm 3583



Pembuat Soal



dr. I Made Riastana



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Gangguan cemas



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Penatalaksanaan



Tingkat Kompetensi



4A



Soal



Seorang wanita 58 tahun datang dengan keluhan BAB hitam sedikit, nyeri ulu hati, berdebar debar dan gelisah sejak 6 bulan memberat sejak 2 bulan . Pasien darah lengkap dan dilakukan pemeriksaan jantung dikatakan tidak ada masalah, paisen pernah dibawa ke dokter 1 tahun yang lalu dan dilakukan endoscopy didapatkan ulkus peptikum,. Keluhan berdebar- debar dan tidak nyaman didada pertama muncul saat anaknya meninggal 7 bulan yang lalu, karena pendarahan lambung akibat penyakit hati. Penanganan terapi psiko- edukatif yang tepat pada pasien ini ? a. Pemberian obat ulkus peptikum b. Pemberian obat jantung c. Reedukasi d. Terapi spiritual e. Pemeriksaan jantung yang lengkap Jawaban C



Referensi



Kedokteran psikosomatik: Pandangan dari sudut Ilmu penyakit dalam S.Budihalim, E. Mudjaddid, Buku ajar penyakit dalam Edisi VI, Jilid III, Bab 39, hlm 3567-3568



Pembuat Soal



dr. I Made Riastana



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Gangguan cemas



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Tatalaksana



Tingkat Kompetensi



4A



Soal



Seorang perempuan berusia 58 th datang dengan keluhan berdebar-debar, tidak bisa tidur, dan berkeringat banyak, gelisah. Keluhan tersebut terjadi setelah pasien melihat kecelakaan lalu lintas 9 bulan yang lalu, yang menyebabkan korban meninggal dunia di tempat, dengan pendarahan dan luka yang hebat, anak Bayangan tentang kejadian tersebut terulang terus dalam ingatan pasien. Anak pasien pembalap nasional, keluhan dirasakan memberat setiap ada perlombaan balap motor, Tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan fisik dan penunjang. Tatalaksana yang harus dilakukan pada pasien ini adalah ? a. Anti angina pectoris b. Antidepresan c. fenotiazin d. Kombinasi antidepresan dan obat digitalis e. Kombinasi anti cemas dan obat shizofrenia Jawaban C



Referensi



Psikofarmaka dan psikosomatik E. Mudjaddid, s. Budi halim, d. Sukatman, Buku ajar penyakit dalam edisi VI, jilid III, bab 39, hlm 3579



Pembuat Soal



Dr. Cindy



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Sindrom Kolon Iritabel



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis dan tatalaksana



Tingkat Kompetensi



4A



Soal



1.



Berikut ini merupakan subtipe sindrom kolon iritabel, kecuali:



a.



IBS dengan konstipasi



b.



IBS dengan diare



c.



IBS tipe campuran



d.



IBS yang tidak terklasifikasi



e.



IBS dengan perdarahan saluran cerna



Jawab: E



Referensi



PAPDI edisi VI Jilid III bab 39 hlm 3595



Pembuat Soal



Dr. Cindy



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Sindrom Kolon Iritabel



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis dan tatalaksana



Tingkat Kompetensi



4A



Soal



2. Seorang pasien wanita, usia 35 tahun datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah, disertai mencret. Keluhan nyeri berpindah pindah dan hilang timbul 2-3x dalam seminggu dan telah berlangsung sejak 4 bulan yang lalu. Setelah BAB, nyeri perut menghilang. Demam disangkal, BAB berdarah disangkal, BAK normal, berat badan menurun disangkal. Pemeriksaan fisik ditemukan meteorismus (+), nyeri tekan (+), bising usus normal dan pada colok dubur tidak ditemukan darah. Pemeriksaan DL, WBC 10.000, Hb 11, PLT 196. Diagnosa paling mingkin pada pasien ini adalah: a.



Irritable Bowel Syndrome



b.



Irritable Bowel Disease



c.



Gastroenteritis kronis



d.



enteritis kronis



e.



Crohn disease



Jawab: A



Referensi



PAPDI edisi VI Jilid III bab 39 hlm 3595



Pembuat Soal



Dr. Cindy



Kategori Soal



Psikosomatis



Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi



Sindrom Kolon Iritabel



Jenis Soal/Jenis Pertanyaan



Diagnosis dan tatalaksana



Tingkat Kompetensi



4A



Soal



3.



Berikut ini adalah pilihan terapi untuk IBS dengan gejala Diare:



1.



Loperamide



2.



Cholesteramin resin



3.



Alosetron



4.



Polietilen glikol



Jawab: A Referensi



PAPDI edisi VI Jilid III bab 39 hlm 3595



1



GERIATRI UI KUMPULAN SOAL BOARD Soal Board Ibnu F Hantoro 1. Ulkus decubitus Laki-laki 75 tahun datang ke IGD dengan kondisi gelisah, bicara meracau. Pasien dilaporkan sering ngompol sejak 1 minggu terakhir. Riwayat trauma disangkal. Pada pemeriksaan fisik, pasien hanya mengenali namanya saja. Tekanan darah 138/70, frekuensi nafas 24x, nadi 89x dan suhu 38°C. Pemeriksaan diarea bikong kiri didapatkan luka berukuran 5cm x 5cm x 0,1 cm. Dasar luka berupa dermis kemerahan, dan tidak didapatkan jaringan nekrotik, dan tidak berbau serta tidak terdapat pus. Berdasarkan temuan diatas berapa stadium dari ulkus decubitus tersebut? a. Stadium I b. Stadium II c. Stadium III d. Stadium IV e. Tidak dapat ditentukan Referensi: Ham’s primary care geriatric halaman 338 2. Malnutrisi Wanita 70 tahun datang ke poliklinik geriatri mengeluh nafsu makan menurun sejak 4 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan skor Screening Mini Nutritional Assessment (MNA) 10, dan skor pengkajian (Malnutrition indication score) didapatkan skor 19. Bagaimanakah interpretasi temuan diatas? (malnutrisi) a. Pasien tidak mengalami malnutrisi b. Pasien kemungkinan mengalami malnutrisi c. Pasien berisiko malnutrisi d. Pasien malnutrisi e. Pasien malnutrisi berat Referensi: Brocklehurst’s Textbook of Geriatric medicine and Gerontology halaman 951 2



3. Imobilisasi Laki-laki 74 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan nyeri pada daerah bokong. Sejak tiga hari yang lalu pasien hanya dapat berbaring di tempat tidur setalah sebelumnya pasien mengalami jatuh saat berada dikamar mandi. Metode pemeriksaan fisik manakah yang paling tepat untuk menentukan diskrepansi panjang tungkai pasien dengan posisi berbaring? a. Mengukur panjang antara spina iliaka anterior inferior dengan malleolus medialis b. Mengukur panjang antara spina iliaka anterior inferior dengan malleolus lateralis c. Mengukur panjang antara spina iliaka anterior superior dengan malleolus medialis d. Mengukur panjang antara spina iliaka anterior superior dengan malleolus lateralis e. Mengukur panjang antara simfisis pubis dengan malleolus medialis Referensi: Ham’s primary care geriatric halaman 231



Soal Board Oldi Dedya 1. Gangguan tidur Wanita 75 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan badan terasa letih sepanjang hari sejak 1 bulan terakhir. Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien menghabiskan waktu lebih lama di tempat tidur untuk mencoba tidur. Tidur juga terasa tidak nyenyak dan pasien juga mengeluh sering terbangun pukul 3 pagi dan tidak dapat melanjutkan tidur kembali. Masalah gangguan tidur yang dihadapi pasien ? a. Sleep onset problem dan early morning awakening b. Sleep onset problem dan deep maintenance problem c. Rapid Eye movement (REM) problem dan Early morning awakening d. Maintenance problem, Rapid eye movement (REM) problem, dan early morning awakening e. Sleep onset problem, deep maintenance probem, dan early awakening Referensi: Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III bab gangguan tidur pada usia lanjut-Rejeki Andayani hal 3823 2. Instabilitas Wanita 70 tahun datang ke poliklinik geriatri untuk kontrol setelah pulang rawat akibat fraktur collum femur kanan dan telah dilakukan total hip replacement.Menurut keluarga yang turut mengantar pasien, semenjak suaminya meninggal 5 tahun lalu, pasien lebih banyak berbaring dan jarang beraktifitas, namun masih mampu berjalan sendiri dengan bantuan tongkat. Faktor apakah yang paling berperan menyebabkan gangguan pada kontrol postural pada pasien a. Demensia b. Defisit residual akibat stroke c. Menurunnya tonus otot d. Gaya berjalan e. Gangguan kognitif Referensi: Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III bab gangguan keseimbangan dan fraktur hal 3747 3. Ganguan pendengaran/gangguan penglihatan 3



Pasien wanita 72 tahun datang dengan keluhan penglihatan tidak jelas terutama maam hari. Pasien sempat berobat ke dokter mata dan mendapatkan kaca mata baca, namun menurut pasien pandangan masih kurang terang. Pasien diketahui tinggal bersama cucunya di sebuah rumah dengan penerangan lampu yang remang. Menurut pasien lingkungan sekitar rumah merupakan area terbuka dipinggir jalan besar sehingga jendela rumah sering kali ditutup agar debu tidak masuk rumah. Masalah gangguan penglihatan pasien disebabkan akibat ? a. degenerasi kehilangan kemampuan identifikasi warna b. kesulitan adaptasi gelap c. katarak d. glaukoma e. penurunan lapangan pandang Referensi: Gangguan Sensoris khusus pada usia lanjut. Dalam buku ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III edisi VI halaman 3697



Soal Board Ummi Madina Ulfa



1. Sarkopenia Wanita usia 70 tahun dengan Diabetes Mellitus tipe 2 dengan nefropati diabetikum kontrol pasca rawat inap akibat pneumonia ke Poliklinik Terpadu Geriatri dan mengeluhkan hilangnya berat badan sekitar 5 kg dalam 1 bulan terakhir, berat awal 49 kg. GDS 185 mg/dl, Kreatinin 1,5mg/dL, eGFR 34.9 mL/menit/1.73 m2). Bioimpedance analysis (BIA) massa otot sebesar 5.5 kg/m2 (cut off