Lampiran 3 Matriks Programa Penyuluhan Pertanian Kabupaten Bangka TAHUN: 2013 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAMPIRAN 3 MATRIKS PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN KABUPATEN BANGKA TAHUN : 2013 Sasaran No



Keadaan



Tujuan



Masalah



Pelaku Utama



Wanita Taruna Petani L P L Tani Tani Dewasa 1.



2.



3.



4.



KEGIATAN PENYULUHAN



Pelaku Petugas Usaha P



Materi 12.



Kegiatan/ Metoda



5.



6.



7.



8. 9. 10. 11.



1.



Jumlah desa yang bebas penyakit zoonosis baru sebanyak 95%.



Memfasilitasi peningkatan jumlah desa bebas penyakit zoonosis menjadi 100%.



Masih terdapat desa yang belum bebas dari penyakit zoonosis















√ √







√ 1. Penanganan Penyakit Zoonosis 2. Pemantauan Lalu lintas ternak



- Penyuluhan - Monitoring - Pelatihan



2.



Persentase konversi lahan pertanian adalah sebesar 10%



Memfasilitasi penurunan konversi lahan pertanian menjadi 5% (1.000 hektar)



Masih relatif tingginya konversi lahan pertanian menjadi lahan usaha lainnya















√ √







√ Pembagian Tata Ruang



- Survey CP/CL - Penyuluhan - Monitoring



3.



Lahan pertanian yang terairi secara kontinyu sebesar 12,16%



Memfasilitasi lahan pertanian yang terairi secara kontinyu sebesar 12,16%



Berkurangnya sumber air untuk pengairan akibat alih fungsi lahan secara sporadis















-



-







√ - Konservasi Sumber Daya Air



- Penyuluhan - Monitoring



4.



Sawah yang terairi secara kontinyu seluas 503 Ha



Memfasilitasi sawah yang terairi secara kontinyu 100% (613 Ha)



Sumber air irigasi terus berkurang.















-



-







√ Perawatan dan perbaikan Jaringan irigasi



5.



Sawah yang memiliki Jalan Usaha Tani sebanyak 80% (20 Km).



Memfasilitasi peningkatan sawah yang memiliki jalan usaha tani menjadi 92% (31 Km)



Masih terdapat sawah yang belum memiliki jalan usaha tani















-



-







6.



Belum terdapat sentra ekonomi pertanian yang memiliki Unit Penyewaan Jasa Alsintan (UPJA)



Memfasilitasi peningkatan sentra ekonomi pertanian yang memiliki Unit Penyewaan Jasa Alsintan (UPJA) sebesar 1%



Masih rendahnya kesadaran pelaku utama untuk mengembangkan sentra ekonomi pertanian















-



-



7.



Tidak ada produk hewan dan hasil olahannya yang tidak layak konsumsi



Memfasilitasi produk hewan dan hasil olahannya yang tidak layak konsumsi sebanyak 0%.















-



-



Vol



13.



Lokasi



14.



5 Kec.



15.



Waktu 16.



1. Kecamatan Belinyu 2. Kecamatan Pemali 3. Kec. Sungailiat 4. Kec. Merawang 5. Kec. Mendo Barat



Jan-Des



Seluruh Desa di 8 Kecamatan : 1. Kec.Belinyu 200 Ha 2.Kec. R.Silip 150 Ha 3. Kec. S.Liat 150 Ha 4. Kec. Pemali 200 Ha 5. Kec. Bakam 50 Ha 6. Kec. P.Besar 20 Ha 7. Kec.Merawang 170 Ha 8. Kec. M.Barat 50 Ha



Jan-Des



5 Kec.



Kec.R.Silip 207 Ha Kec.P.Besar 60 Ha Kec.M.Barat 123 Ha Kec.Merawang 107 Ha Kec. Bakam 6 Ha



Jan-Des



- Penyuluhan - Monitoring



5 Kec.



Kec.R.Silip 207 Ha Kec.P.Besar 60 Ha Kec.M.Barat 123 Ha Kec.Merawang 107 Ha Kec. Bakam 6 Ha



Jan-Des



√ Pembangunan Jalan Usaha Tani



- Penyuluhan - Monitoring



3 Desa



3 Desa di 3 Kecamatan



Jan-Des







√ Manajemen Usaha Penyewaan Alsintan



- Pelatihan - Penyuluhan - Monitoring



1 Desa



Desa Mendo Kec. Mendo Barat



Jan-Des







√ Pengolahan produk hewan dan olahannya



- Penyuluhan - Monitoring



-



8 Kecamatan



Jan-Des



Sumber Penanggung Pelaksana Ket Biaya Jawab 17.



18.



19.



20.



1. 8.



2. Peternak yang mematuhi ketentuan peternakan sebanyak 80% (70 orang peternak komersial). peternak komersial).



3. Memfasilitasi peningkatan peternak yang mematuhi ketentuan peternakan menjadi 90% (79 orang peternak komersial)



4. Masih kurangnya kesadaran sebagian peternak komersial tentang ketentuan peternakan yang benar.



5. √



6. √



7. √



8. 9. 10. 11. 12. - - √ √ Ketentuan Peternakan Skala Komersial



13. - Pelatihan - Penyuluhan - Monitoring



14. 6 Kec.



15. 1.Kel.Kutopanji Kec. Belinyu ( 1 org) 2. Kuday dan Rebo Kec. S.Liat (2 org) 3. Pemali Kec.Pemali (1 org) 4. Pagarawan Kec. Merawang (1 org) 5. P.Niur Kec.R.Silip(1 org) 6. Petaling Kec.M.Barat (1 org) 7.Bakam Kec.Bakam (1 org)



16. Jan-Des



9.



Usaha pertanian yang menerapkan pola kemitraan sebanyak 40%



Memfasilitasi peningkatan usaha pertanian yang menerapkan pola kemitraan menjadi 45%.



Masih kurangnya kesadaran dan pengetahuan pelaku utama dan pelaku usaha untuk menerapkan pola kemitraan















-



-







√ 1. Pengembangan Pola Kemitraan 2. Pembangunan Saung



- Penyuluhan - Pelatihan - Survey



1 Kec.



Kec. Riau Silip



Jan-Des



10. usaha peternakan yang menerapkan pola kemitraan sebanyak 40%



Memfasilitasi peningkatan usaha peternakan yang menerapkan pola kemitraan menjadi 45%.



Masih kurangnya kesadaran dan pengetahuan pelaku utama dan pelaku usaha untuk menerapkan pola kemitraan















-



-







√ 1.Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Agribisnis Peternakan Lembaga Mandiri (LM3) 2. Pembuatan kandang dan peralatan 3. Pembuatan Kebun HMT 4. Penguatan kelembagaan



- Penyuluhan - Pelatihan - Monitoring



11. Lahan tidur yang dimanfaatkan untuk pertanian sebesar 80%



Memfasilitasi peningkatan lahan tidur yang dimanfaatkan untuk pertanian menjadi 100%.



Masih rendahnya motivasi pelaku utama dan usaha untuk memanfaatkan lahan tidur















-



-







√ 1. Pembagian Tata Ruang 2. Pemanfaatan Lahan Pertanian



- Penyuluhan - Survey - Identifikasi CP/CL



-



Seluruh Desa di 8 Kecamatan (20% per kecamatan)



Jan-Des



12. Lahan tidur yang dimanfaatkan untuk peternakan sebesar 80%



Memfasilitasi peningkatan lahan tidur yang dimanfaatkan untuk peternakan menjadi 100%.



Masih rendahnya motivasi pelaku utama dan usaha untuk memanfaatkan lahan tidur















-



-







√ 1. Pembagian Tata Ruang 2. Prospek Usaha Peternakan



- Penyuluhan - Survey - Identifikasi



-



Seluruh Desa di 8 Kecamatan (20% per kecamatan)



Jan-Des



13. Limbah pertanian yang diolah menjadi produk bernilai ekonomi sebanyak 60%.



Memfasilitasi peningkatan limbah pertanian yang diolah menjadi produk bernilai ekonomi menjadi 70%.



Masih kurangnya kesadaran dan pengetahuan pelaku utama untuk memanfaatkan limbah pertanian















√ √







√ Pemanfaatan Limbah Pertanian Bantuan APPO 30 unit



- Penyuluhan - Monitoring - Pelatihan



-



1. Kec.Merawang(10 unit) 2. Kec.M. Barat (10 unit) 3. Kec. Bakam (10 unit)



Jan-Des



14. Limbah peternakan yang diolah menjadi produk bernilai ekonomi sebanyak 60%



Memfasilitasi peningkatan limbah peternakan yang diolah menjadi produk bernilai ekonomi menjadi 70%.



Masih kurangnya kesadaran dan pengetahuan pelaku utama untuk memanfaatkan limbah peternakan















√ √







√ Pemanfaatan Limbah Peternakan Bantuan APPO 30 unit



- Penyuluhan - Monitoring - Pelatihan



-



1. Kec. Belinyu 2. Kec. Pemali 3. Kec. Sungailiat



Jan-Des



15. Persentase kelompok usaha tani yang produktif sebanyak 70%.



Memfasilitasi peningkatan kelompok usaha tani yang produktif menjadi 100%.



Masih kurangnya pengetahuan pelaku utama tentang pengelolaan kelompok usaha tani















√ √







√ Pengembangan dan Pembinaan Kelembagaan Petani



- Penyuluhan - Monitoring



-



8 Kecamatan



Jan-Des



1 Paket Desa Kayu Besi Kec. Puding Besar



Jan-Des



17.



18.



19.



20.



1. 2. 16. Persentase peningkatan produktivittas kelompok usaha tani sebesar 70%.



3. Memfasilitasi peningkatan produktivitas kelompok usaha tani menjadi 75%.



4. Masih kurangnya pengetahuan pelaku utama tentang pengelolaan kelompok usaha tani



5. √



6. √



7. √



8. 9. 10. 11. 12. √ √ √ √ Pengembangan dan Pembinaan Kelembagaan Petani



13. - Penyuluhan - Monitoring



17. Ragam komoditas unggulan peternakan yang benih/bibit unggul sebanyak 3 komoditi



Memfasilitasi mempertahankan ragam komoditas unggulan peternakan yang menerapkan benih/bibit yang unggul sebanyak 3 komoditi



Masih rendahnya pengetahuan pelaku utama tentang penerapan benih/ bibit unggul dalam usaha peternakan















√ √







√ Teknis Budidaya Peternakan



18. Ragam komoditas unggulan pertanian yang menerapkan teknologi produksi yang unggul sebanyak 2 komoditi



Memfasilitasi ragam komoditas unggulan pertanian yang menerapkan teknologi produksi yang unggul sebanyak 2 komoditi (Jagung dan kacang tanah)



Masih rendahnya pengetahuan pelaku utama tentang penerapan teknologi produksi yang unggul dalam usaha pertanian















√ √







19. Lahan tidur yang dimanfaatkan untuk perkebunan sebesar 80%



Memfasilitasi peningkatan lahan tidur yang dimanfaatkan untuk perkebunan menjadi 100%.



Masih rendahnya motivasi pelaku utama dan usaha untuk memanfaatkan lahan tidur















√ √



20. Limbah perkebunan yang diolah menjadi produk bernilai ekonomi sebanyak 60%.



Memfasilitasi peningkatan limbah perkebunan yang diolah menjadi produk bernilai ekonomi menjadi 70%.



Masih kurangnya kesadaran dan pengetahuan pelaku utama untuk memanfaatkan limbah perkebunan















21. Kelompok usaha perkebunan yang produktif sebesar 15% (30 kelompok)



Memfasilitasi peningkatan kelompok usaha perkebunan yang produktif menjadi 70%.



Masih kurangnya pengetahuan pelaku utama tentang pengelolaan kelompok usaha perkebunan











22. Produktivitas kelompok usaha perkebunan adalah 60%.



Memfasilitasi peningkatan produktivitas kelompok usaha perkebunan menjadi 65%.



Masih kurangnya pengetahuan pelaku utama tentang pengelolaan kelompok usaha perkebunan







23. Komoditas perkebunan yang menerapkan benih/ bibit yang unggul sebanyak 2 komoditi



Memfasilitasi ragam komoditi unggulan perkebunan yang menerapkan benih/bibit yang unggul sebanyak 3 komoditi



Masih perlunya ditingkatkan pengetahuan pelaku utama tentang penerapan benih/ bibit yang unggul dalam usaha perkebunan



24. Komoditas perkebunan yang menerapkan teknologi produksi yang unggul sebanyak 2 komoditi



Memfasilitasi ragam komoditi unggulan perkebunan yang menerapkan teknologi produksi yang unggul sebanyak 3 komoditi



25. Produktivitas komoditas unggulan perkebunan sebesar 65%.



Memfasilitasi peningkatan produktivitas komoditas unggulan perkebunan menjadi 70%



14. -



15. 8 Kecamatan (5% per kecamatan)



16. Jan-Des



- Penyuluhan - Monitoring



Sapi di Kec. R.Silip dan Belinyu Ayam Buras di Pemali, Merawang dan Belinyu Ayam ras di M.Barat Babi di Kec.Merawang



Jan-Des



√ Teknis Budidaya Pertanian



- Penyuluhan - Monitoring



Kacang Tanah di Kec.Belinyu, R.Silip, Pemali dan S.Liat Jagung di Kec.Bakam Merawang,Belinyu, S.Liat



Jan-Des







√ 1. Pembagian Tata Ruang Perwilayahan 2. Prospek Usaha Perkebunan



Seluruh desa di 8 Kecamatan (20% per kecamatan)



Jan-Des



√ √







√ Pemanfaatan Limbah Perkebunan



- Pelatihan - Penyuluhan - Monitoring - Identifikasi CP/CL - Pelatihan - Penyuluhan - Monitoring



1. Kec. Puding Besar 2. Kec. Riau Silip 3. Kec. Bakam 4. Kec. Mendo Barat



Jan-Des







√ √







√ Manajemen Usaha Kelompok



- Pelatihan - Penyuluhan - Monitoring



1. Kec. Puding Besar 2. Kec. Riau Silip 3. Kec. Bakam 4. Kec. Mendo Barat



Jan-Des











√ √







√ Manajemen Usaha Kelompok



- Pelatihan - Penyuluhan - Monitoring



1. Kec. Puding Besar 2. Kec. Riau Silip 3. Kec. Bakam 4. Kec. Mendo Barat



Jan-Des















√ √







√ Penerapan Benih/Bibit Unggul Perkebunan Yang Unggul



- Pelatihan - Penyuluhan - Monitoring



Kelapa sawit di pemali, Bakam, Riau Silip dan Belinyu Karet di M.barat, Pemali dan R.Silip



Jan-Des



Masih perlunya ditingkatkan pengetahuan pelaku utama tentang penerapan teknologi produksi yang unggul dalam usaha perkebunan















√ √







√ Teknologi Produksi Tanaman perkebunan Yang Unggul



- Pelatihan - Penyuluhan - Monitoring



Kelapa sawit di pemali, Bakam, Riau Silip dan Belinyu Karet di 8 kecamatan



Jan-Des



Masih harus ditingkatnya pengetahuan pelaku utama tentang peningkatan produktivitas komoditas unggulan perkebunan















√ √







√ Peningkatan produktivitas Tanaman perkebunan



- Pelatihan - Penyuluhan - Monitoring



Kelapa sawit di Pemali, Bakam, R.Silip dan Belinyu Karet di 8 kecamatan



Jan-Des



17.



18.



19.



20.



1. 2. 26. Jumlah benih/bibit unggul yang dihasilkan yaitu bibit karet sebanyak 400.000 bibit/tahun



3. Memfasilitasi peningkatan jumlah benih/bibit unggul perkebunan yaitu bibit karet menjadi 500.000 bibit/thn



4. Belum ada benih/bibit unggul perkebunan yang dihasilkan.



5. √



6. √



7. √



8. 9. 10. 11. 12. √ √ √ √ Benih/bibit unggul perkebunan



13. - Penyuluhan - Monitoring



14. 8 Kec.



27. Ragam komoditas perkebunan yang terjamin kontinuitas produksinya sebanyak 5 komoditi



Memfasilitasi ragam komoditas perkebunan yang terjamin kontinuitas produksinya sebanyak 5 komoditi



Masih rendahnya pengetahuan pelaku utama untuk menjamin kontinuitas komoditas perkebunan















√ √







√ Peningkatan Produktivitas Tanaman Perkebunan



- Penyuluhan - Pelatihan - Monitoring



8 Kec.



8 Kecamatan komoditas lada, karet, kelapa sawit, kakao dan kelapa



Jan-Des



28. Jumlah komoditas perkebunan yang terjamin kontinuitas produksinya sebanyak 5 komoditi



Memfasilitasi jumlah komoditas perkebunan yang terjamin kontinuitas produksinya sebanyak 5 komoditi



Masih rendahnya pengetahuan pelaku utama untuk menjamin kontinuitas komoditas perkebunan















√ √







√ Peningkatan Produktivitas Tanaman Perkebunan



- Penyuluhan - Pelatihan - Monitoring



8 Kec.



8 Kecamatan komoditas lada, karet, kelapa sawit, kakao dan kelapa



Jan-Des



29. Volume produksi tanaman perkebunan yang dijual melalui pasar sebesar 750.000 ton



Memfasilitasi peningkatan volume produksi tanaman perkebunan yang dijual melalui pasar menjadi 900.000 ton



Masih rendahnya volume produksi tanaman perkebunan yang dijual melalui pasar.















√ √







√ Pembuatan Jalan Produksi



- Penyuluhan - Pelatihan - Monitoring



3 Kec



3 Kecamatan



Jan-Des



30. Jumlah desa yang memiliki penyuluh pertanian produktif sebanyak 78% (55 desa).



Meningkatkan jumlah desa pertanian yang memiliki penyuluh produktif menjadi 85% (60 desa)



- Masih kurangnya jumlah dan tingkat pengetahuan penyuluh pertanian - Penyuluh pertanian yang ada tidak menetap di wilayah kerja binaannya



-



-



-



-



-











-



Penambahan Tenaga penyuluh



1 org



Kec. Mendo Barat



April



31. Jumlah desa yang memiliki penyuluh perkebunan produktif sebanyak 78% (55 desa).



Meningkatkan jumlah desa perkebunan yang memiliki penyuluh produktif menjadi 85% (60 desa)



Masih kurangnya jumlah dan tingkat pengetahuan penyuluh perkebunan



-



-



-



-



-











-



Penambahan Tenaga penyuluh



1 org



Kec. Bakam



April



32. Jumlah penyuluh pertanian yang berkualitas sebesar 60%.



Meningkatkan jumlah penyuluh pertanian yang berkualitas menjadi 70%.



Masih kurangnya jumlah dan pengetahuan penyuluh pertanian



-



-



-



-



-











-



Diklat Tehnis dan non tehnis bagi Penyuluh



10 org



Dalam dan Luar Daerah



33. Persentase desa dengan usaha agribisnis pedesaan yang mampu menjamin pembiayaan gapoktan desa sebanyak 80%.



Meningkatkan desa dengan usaha agribisnis pedesaan yang mampu menjamin pembiayaan gapoktan desa menjadi 90 %.



Masih kurangnya pengetahuan pelaku utama dalam mengelola dana bantuan untuk pembiayaan gapoktan















√ √







√ Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan



- Pelatihan - Monitoring - Penyuluhan



10 8 Kecamatan Gapoktan



Jan-Des



34. Jumlah dana bergulir untuk Gapoktan sebesar 5 M.



Meningkatkan jumlah dana bergulir untuk Gapoktan menjadi 6 M.















√ √







√ Peningkatan kemampuan lembaga petani



- Pelatihan - Monitoring - Penyuluhan



10 8 Kecamatan Gapoktan



Jan-Des



35. Jumlah KK menerapkan pola pangan harapan sebesar 88,1%



Meningkatkan jumlah KK yang menerapkan pola pangan harapan menjadi sebesar 90%



Masih kurangnya pengetahuan pelaku utama dalam mengelola dana bantuan untuk pembiayaan gapoktan Pola pangan masyarakat di ekosistem pertanian cenderung tinggi karbohidrat



36. Persentase desa rawan pangan sebesar 12,8%.



Persentase desa rawan pangan turun menjadi 0%.



Masih cukup tingginya jumlah desa rawan pangan.







- Analisis Pola Pangan Harapan - Penerapan Pola Pangan Harapan √







√ √







√ Pengembangan Desa Mandiri Pangan



15. 8 Kecamatan



16. Jan-Des



Jan-Des



- Penyuluhan - Pelatihan - Survey



-



8 Kecamatan



Jan-Des



- Pelatihan - Penyuluhan - Monitoring



-



8 Kecamatan



Jan-Des



17.



18.



19.



20.



1. 2. 37. Persentase penurunan jumlah penduduk rawan pangan sebesar 10%.



3. Persentase penurunan jumlah penduduk rawan pangan menjadi 12,5%.



4. Masih rendahnya laju penurunan jumlah penduduk rawan pangan.



5. √



6. √



7. √



8. 9. 10. 11. 12. √ √ √ √ Pengembangan Desa Mandiri Pangan



13. - Pelatihan - Penyuluhan - Monitoring



14. 15. 13 Desa Kec.Mendo Barat, Puding Besar, Belinyu,Bakam dan R.Silip



16. Jan-Des



38. Jumlah desa mandiri pangan yang dikembang kan sebanyak 16 Desa.



Meningkatkan jumlah desa mandiri pangan yang dikembang kan menjadi 19 Desa.



Masih rendahnya jumlah desa mandiri pangan.















√ √







√ Pengembangan Desa Mandiri Pangan



- Pelatihan - Penyuluhan



3 Desa Kec. Bakam



Jan-Des



39. Belum ada lumbung desa yang dikelola dengan baik



Jumlah lumbung desa yang dikelola dengan baik sebanyak 3 lumbung desa.



Masih kurangnya jumlah lumbung desa dan pengetahuan pelaku utama tentang pengelolaan lumbung desa















-



-







√ Pengembangan Lumbung Pangan



- Pelatihan - Penyuluhan - Monitoring



3 Desa Desa Berbura, Desa Riding Panjang, Desa Labu



Jan-Des



40. Persentase ketersediaan pangan sehat bagi masyarakat sebesar 90%.



Memfasilitasi ketersediaan pangan sehat bagi masyarakat menjadi 100%.



Masih kurangnya kesadaran pelaku utama dalam penggunaan pupuk dan pestisida secara bijaksana















√ √







√ Sosialisasi dan uji mutu pangan



- Sosialisasi - Uji Lab - Penyuluhan - Koordinasi



Sentra Produksi Kec.Merawang, S.liat Mendo Barat, Bakam Puding Besar



Jan-Des



41. Persentase pemenuhan kebutuhan pangan lokal sebesar 31%.



Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan pangan lokal menjadi 75%



Masih rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan pangan lokal















√ √







√ Diversifikasi pangan dan peningkatan produktivitas pangan



- Pelatihan - Penyuluhan - Monitoring



8 Kecamatan



Jan-Des



42. Persentase ketersediaan protein hewani sebesar 100%.



Memfasilitasi ketersediaan protein hewani sebesar 100%



Ketersediaan protein hewani cenderung berfluktuasi















√ √







√ Analisa Neraca Bahan Makanan



- Survey - Analisis



1 kali



Instansi Terkait, Pedagang Pengumpul Distributor



Jan-Des



43. Persentase ketersediaan protein nabati sebesar 100%.



Memfasilitasi ketersediaan protein nabati sebesar 100%



Ketersediaan protein nabati cenderung berfluktuasi















√ √







√ Analisa Neraca Bahan Makanan



- Survey - Analisis



1 kali



Instansi Terkait, Pedagang Pengumpul Distributor



Jan-Des



44. Produksi pangan sebesar 31%



Memfasilitasi peningkatan produksi pangan menjadi 95%



Masih rendahnya produksi pangan















√ √







√ Peningkatan produksi dan produktifitas pangan



- Pelatihan - Penyuluhan - Monitoring



8 Kecamatan 1. S.Liat 0,05% 2. Pemali 0,45% 3. Bakam 3,35% 4. Belinyu 2,83% 5. R.Silip 18,9% 6. Merawang 6,49% 7. Puding Besar 9% 8. Mendo Barat 17,9%



Jan-Des



45. Ketersediaan bahan pangan (beras) per 1000 penduduk sebesar 100%.



Memfasilitasi ketersediaan bahan pangan (beras) per 1000 penduduk sebesar 100%.



Ketersediaan bahan pangan (beras) tergantung dari luar daerah















√ √











Koordinasi dg Instansi terkait



3 kali



Kabupaten



Jan-Des



46. Konsumsi dan keamanan pangan sebesar 88,1%.



Menjamin konsumsi dan keamanan pangan sebesar 100%.



Konsumsi dan keamanan pangan masih kurang dari 100%







Koordinasi dg Instansi terkait



3 kali



Kabupaten



Jan-Des



-



47. Distribusi pangan terjamin 100%



Menjamin distribusi pangan sebesar 100%.



Distribusi pangan sangat tergantung kepada akses



-



Koordinasi dg Instansi terkait



3 kali



Kabupaten



Jan-Des



-







-







-



√ √



√ √



















17.



18.



19.



20.