Lampiran 8 Role Play Timbang Terima [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Lampiran 8 Topik



: Laporan hasil pelaksa naan timbang terima



Saran



: Sistem MAKP Tim Krissan



Hari/Tanggal : Senin/ 3 September 2018 Waktu



: 07.00 – Selesai



1. Latar belakang Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat I capai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat. Hal ini dapat di wujudkan dengan memulai komunikasiyang efektif antar perawat maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus di tingkatkan efektivitasnya adalah saat pergantian dinas tau saat timbang terima pasien (Nursalam,2013). Masing-masing perawat berperan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab masing-masing. Menurut Alvarado,Lee, Christoffersen dan Fram (2006), aktifitas komunikasi seperti berbagai informasi tentang rencana asuhan keperawatan, identifikasi keselamatan pasien, dan kelanjutan informasi antara perawat pada pergantian dinas biasanya disebut operan atau timbang terima. Timbang terima merupakan waktu dimana terjadi perpindahan atau transfer tentang pasien dari perawat satu ke perawat yang lain. Tujuan dari timbang terima ini adalah menyediakan waktu, informasi yang akurat tentang rencana keperawatan, terapi, kondisi terbaru, dan perubahan yang akan terjadi dan antisipasinya. Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien (Nursalam,2013). Keakuratan data yang di berikan saat timbang terim sangat penting. Karena timbang terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan tanggung jawab dan tanggung gugat dari seorang perawat. Bila timbang terima tidak dilakukan dengan baik, maka akan muncul kerancuan dari tindakan keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi yang bisa di gunakan sebagai daar pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan kualitas pelayanan keperawatan dan menurunkan tingkat kepuasan pasien. Kegiatan timbang terima yang telah dilakukan perlu di pertahankan dan di tingkatkan kualitasnya(Frisen,2012).



Hasil studi pendahuluan pada bulan September 2018 pergantian dinas di Ruang Krissan RSUD Bangil dilakukan dengan timbang terima antar perawat. Kondisi pada saat timbang terima semua perawat mengikuti dengan dilakukan di nurse station dan keliling ruangan pasien. Isi dan substansi timbang terima yang di lakukan selama ini adalah identitas pasien, diagnose medis, diagnose keperawatan, program terapi yang sudah di lakukan dan rencana tindakan yang akan dilakukan. Strategi timbang terima dilakukan secara lisan dan tertulis dan dilakukan di dalam ruang perawat dan melihat langsung pasien. 2. Tujuan a. Tujuan Umum Mengomunikasikan segala informasi yang berkaitan dengan kondisi klien. b. Tujuan Khusus 1) Menyampaikan laporan jumlah pasien yang di rawat, keluhan serta terapi yang di butuhkan. 2) Menyampaikan diagnosis keperawatan klien. 3) Menyampaikan laporan tindakan keperawatan dan tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan oleh klien. 4) Menyampaikan hal yang penting yang harus di tindaklanjuti oleh dinas sift berikutnya. 5) Menyusun rencana kerja untuk dinas sift berikutnya 6) Mendokumentasikan timbang terima. 3. Manfaat a. Bagi Perawat 1) Meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar perawat. 2) Menjalin hubungan yang bertanggung jawab antara perawat. 3) Meningkatkan kualitas pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap penderita yang berkesinambungan. b. Bagi Klien Klien dapat menyampikan masalah secara langsung pada saat perawat melakukan validasi data.



4. Sasaran Untuk kepala ruang, ketua tim, perawat pelaksana dapat : 1) Komunikasi yang obyektiv antar sesame petugas kesehatan. 2) Pemahaman dalam penggunaan terminology keperwatan 3) Kemampuan menginterpretasi medical record 4) Kemampuan mengobservasi dan menganalisa pasien 5) Pemahaman tentang prosedur klinik. 5. Materi a) Pengertian Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan pasien (Nursalam,2012). Timbang terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian sift. Selain laporan antar sift, dapat di sampaikan juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum di laksanakan. b) Tujuan 1) Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien secara umum. 2) Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu di tindak lanjuti oleh dinas berikutnya. 3) Tersusun rencana kerja untuk dinas berikutnya. c) Langkah – Langkah 1) Kedua klompok sift dalam keadaan sudah siap 2) Sift yang akan menyerahkan perlu mempersiapkan hal – hal apa yang akan disampaikan. 3) Ketua tim atau perawat pelaksana menyampaikan kepada penanggung jawab sift selanjutnya meliputi: a. Kondisi atau keadaan pasien secara umum b. Tindak lanjut atau yang menerima operan c. Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan d. Penyampaian operan di atas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru.



e. Ketua tim atau perawat pelaksanan dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara langsung melihat keadaan pasien. d) Prosedur Timbang Terima Hal-hal yang perlu diperhatiakan dalam prosedur ini meliputi : a. Persiapan 1) Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap. 2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan. b. Pelkasanaan Dalam penerapan sistem MAKP : im timbang terima dilaksanakan oleh Katim kepada perawat pelaksana yang mengganti jaga pada sift berikutnya : 1. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian sift 2. Di



nurse



station



perawatan



berdiskusi



untuk



melaksanakan timbang terima dengan mengkaji secara komprehensif



yang



berkaitan



tentang



masalah



keperawatan pasien, rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta



hal- hal penting lainnya



yang perlu di limpahkan. 3. Hal-hal



yang



sifatnya



khusus



dan



memerlukan



perincian yang lengkap sebaiknya di catat untuk kemudian di serah terimakan kepada perawat jaga berikutnya. 4. Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah : 1) Identitas pasien dan diagnose medis 2) Masalah keperawatan yang masih ada 3) Data focus ( keluhan subyektif dan obyektif) 4) Tindakan keperawatan yang sudah ada dan belum di laksanakan 5) Intervensi kolabarotif dan dependensi 6) Rencana umum dan persiapan yang perlu di lakukan dalam kegiatan selanjutnya



5. Perawat



yang



melakukan



timbang



terima



dapat



melakukan klarifikasi Tanya jawab terhadap hal – hal di timbang terima kan dan berhak menanyakan mengenai hal –hal yang kurang jelas 6. Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan singkat. 7. Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci 8. Kepala ruangan dan semua perawat keliling setiap bed pasien dan melakukan validasi data 9. Pelaporan untuk timbang terima di tulis secara langsung pada buku laporan ruangan oleh ketua tim atau perawat pelaksana.



e) Alur Timbang Terima Pasien Diagnosa medis masalah kolaboratif



Diagnosa Keperawatan



Rencana Tindakan



Yang telah dilakukan



Yang akan dilakukan



Perkembangan Keadaan Pasien



Masalah: Teratasi sebagian belum baru



6. Metode 



Karu memimpin







Diskusi







Tanya jawab



7. Media 



Status pasien







Buku timbang terima







Alat tulis







Sarana dan prasarana perawatan



8. Pengorganisasian 1) Kepala Ruang 2) Ketua Tim



: :



3) Perawat Pelaksana (pagi): 4) A 5) Perawat penanggung jawab (sore): 6) Perawat pelaksana



:



7) Pembimbing Klinik



: Kharisma Hasyim, S.Kep., Ns.



8) Pembimbing Institusi



:



9. Prosedur Kegiatan TAHAP Persiapan



KEGIATAN  Kedua



WAKT



TEMPA



PELAKSA



U



T



NA



Nurse



Karu,



Station



dan PA



kelompok 5



dinas sudah siap Menit dan berkumpul di Nurse Station



PP



 Kelompok ruangan membuka



acara



timbang terima di lanjutkan dengan Doa bersama. Pelaksana an



 Katim 1 dan katim 2



dinas



pagi



melakukan timbang



terima



pada katim 1 dan katim



2



yang



dinas sore, hal hal yang



perlu



disampaikan saat timbang terima : 1) Identitas klien dan diagnose medis 2) Maslah keoerawatan yang muncul. 3) Data



focus



(Keluhan subyektif dan obyekti) 4) Rencana keperawatan yang



sudah



atau



belum



dilaksanakan. 5) Tindakan kolaboratif 6) Persiapan rencana



umum



yang



perlu dilakukan (pemeriksaan penunjang, konsul, prosedur tindakan tertentu), perlu disampaikan



Bed



Karu,



untuk



Klien



dan PA



di



tindak lanjuti  Katim 1 dan katim 2



yang



siang



dinas



melakukan



klarifikasi.  Katim 1 dan katim 2 yang dinas pagi serta katim 1 dan katim



2



yang



dinas



siang



bersama – sama ke



bed



melihat



pasien keadaan



klien.  Memberikan informasi kepada klien dan keluarga nama perawat sift siang berikutnya.  Memberikan kesempatan kepada sift jaga siang



untuk



PP



melakukan klarifikasi



semua



masalah yang ada termasuk



daftar



alat-alat dan obat Penutup



 Perawat



kembali 5



ke nurse station . Menit diskusi



Nurse



Karu,



Station



PA



PP,



tentang



hasil validasi  Tim



yang



dinas



malam mengoperkan tugas



dan



menyerahkan semua



berkas



catatan perawatan kepada



tim



yag



Karu



akan menjalankan tugas (dinas pagi)  Karu



menutup



timbang terima 10. Strategi Pelaksanaan Timbang Terima Keperawatan 1) PRE KONFERENS a. Kepala Ruangan



:



Membuka dan fasilitator



b. Ketua Tim



: - Membuat intervensi selanjutnya - Melakukan vaslidasi data .



c. Perawat Pelaksana



: - Menjelaskan data pasien - Menjelaskan implementasi yang sudah dilakukan. - Melakukan evaluasi (SOAP)



11. Evaluasi a. Evaluasi Struktur Persiapan dari kelompok kami memberikan kuesioner kepada perawat dan melakukan observasi dengan melihat SOP, setelah data terkumpul kelompok memersiapkan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan, dan tidak ada kendala dalam proses timbang terima, persiapan lain dari kelompok yaitu, membuat format laporan harian SOAP, perhitungan BOR, aktivitas supervisi kepala ruang, setelah format siap dilakukan role play timbang terima, struktur pembagian tugas, timbang terima, dan kelompok aktivitas katim dan aktivitas PP, untuk proses pengajuan dan pembuatan format tidak ada kendala. b. Evaluasi Proses Proses role play timbang terima dilakukan selama 3 minggu yaitu di mulai tanggal 3-16 September 2018. Proses role play timbang terima di sesuaikan dengan alur timbang terima yaitu melakuakan timbang terima di nurse station dan bed pasien tidak hanya dengan pagi hari saja melainkan dilakukan dinas sore dan dinas malam. Isi timbang terima mencakup jumlah pasien diagnose keperawatan, intervensi yang belum atau sesudah dilakukan c. Evaluasi hasil



Gambar 5.3 Diagram Efisiensi Timbang Terima



Berdasarkan dari diagram diatas diketahui bahwa role play timbang terima dikatagorikan baik 91% dan cukup 9% Setelah dilakukan timbang terima setipa pergantian shift perawat lebih mengetahui kondisi dan perkembangan pasien secara langsung. Sehingga komunikasi antar perawat berjalan dengan baik.



DAFTAR PUSTAKA Nursalam. 2013. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional ed.4, Salemba Medika, Jakarta.