Langkah Konseling Asam Urat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSELING GIZI PARIWISATA LANGKAH-LANGKAH KONSELING GIZI PADA PENDERITA ASAM URAT



Oleh : DIV A Semester 6



Ni Kadek Dessy Maharini NIM P07131217026



KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR PRODI GIZI DAN DIETETIKA PROGRAM SARJANA TERAPAN DENPASAR 2020



Contoh Kasus Ibu Putri Ariani umur 45 tahun pekerjaan pedagang, datang berkunjung ke poliklinik gizi sebuah rumah sakit karena merasakan nyeri pada kaki dan aktivitas sehari-hari merasa terganggu. Beliau ingin mengurangi rasa nyeri yang datang kadang-kadang tidak terduga. Tolong dibantu untuk pemecahan masalahnya. Penerapan Langkah-Langkah Konseling 1. Langkah 1 (Membangun dasar-dasar konseling) Pasien datang ke ruang konseling dengan rujukan dari poli umum yang bertujuan mendapatkan informasi gizi yang berkaitan dengan keluhan pasien dan membantu menyelesaikan masalahnya. Konselor memberikan informasi gizi sesuai kebutuhan pasien dengan terampil dan professional. Konselor memberikan salam, memperkenalkan diri, mengenal pasien, membangun hubungan dan menjelaskan tujuan konseling. a. Identitas Pasien : Nama



: Bu Putri Ariani



Umur



: 45 Tahun



Pekerjaan



: Pedagang



b. Perkenalan Diri : Pasien mengetuk pintu ruang konseling dan disambut dengan ramah oleh konselor gizi. Konselor



: Selamat pagi Ibu, silahkan masuk. (sambil tersenyum dan menjabat tangan pasien)



Pasien



: Selamat pagi, terimakasih Bu.



Konselor



: Mari silahkan duduk Bu. (lalu pasien duduk sambil merasa kesakitan) :



Perkenalkan nama saya Dessy dari Prodi Gizi dan Dietetika Program Sarjana Terapan Jurusan Gizi disini saya sebagai konselor ahli gizi yang akan membantu menyelesaikan masalah atau keluhan yang ibu alami.



Namun sebelum itu nama ibu siapa ya? (sambil meminta buku pasien) Pasien



: Terimakasih dik, saya Bu Putri Ariani saya ingin berkonsultasi masalah kesehatan saya. Kata dokter di poli umum kadar asam urat saya tinggi.



Konselor



: Baik Bu sebelum itu kita ukur tinggi badan sama timbang berat badan dulu ya.



Pasien



: Iya dik.



c. Menjelaskan Tujuan Konseling -



Mengenali masalah kesehatan dan gizi yang dihadapi pasien



-



Memahami penyebab terjadinya masalah kesehatan dan gizi



-



Mencari alternative pemecahan masalah kesehatan dan gizi



-



Memilih cara alternative pemecahan masalah yang paling sesuai bagi pasien



-



Membantu proses penyembuhan penyakit dengan memperbaiki gizi pasien



2. Langkah 2 (Menggali Permasalahan dengan Pengkajian Gizi) a. Pengukuran dan pengkajian data antropometri : Mengumpulkan data-data untuk dasar diagnosis dari semua aspek dengan metode assessment gizi. BB (kg) 70



TB (cm) 160



IMT 27,3



Status Gizi Overweight



b. Pemeriksaan dan pengkajian data biokimia : c. Pemeriksaan dan pengkajian data klinis dan fisik : Tekanan Darah



Suhu Tubuh



130/85 mmHg



370C



d. Menggali masalah dan Riwayat makan Konselor



: Akhir-akhir ini keluhan apa yang paling Ibu rasakan?



Pasien



: Jadi seperti ini dik, kaki saya sakit sekali. Nyeri nya itu dipersendian lutut lalu setiap jalan sedikit langsung merasa nyeri, tapi munculnya tidak setiap saat dan pekerjaan saya menjadi terganggu karena rasa nyeri sakitnya ini.



Konselor



: Sejak kapan mulai timbul rasa nyeri nya Bu?



Pasien



: Sudah ada seminggu jadi saya merasa sangat terganggu dan sakit sekali. Jadi saya ingin bertanya bagaimana cara menghilangkan rasa nyeri ini ya?



Konselor



: Sebelum cara menghilangkan rasa nyeri, boleh saya tahu Bu aktivitas keseharian Ibu dirumah bagaimana?



Pasien



: Saya biasanya setiap pagi ke pasar untuk belanja keperluan dagang, selanjutnya saya masak didapur, berdiri… Dan selepas itu saya mulai menyapu dihalaman rumah. Mandi lalu mulai buka warung sampai sore terkadang saya tidak dapat istirahat karena terlalu ramainya. Saya sempat mengeluh tapi saya tetap jalankan aktivitas ini sendiri.



Konselor



: Jadi aktivitas Ibu termasuk tingkat berat ya, karena ibu seorang pedagang dan rata-rata berdiri tanpa istirahat saat berdagang. Lalu bagaimana dengan kebiasaan makan Ibu?



Pasien



: Saya paling suka makan dengan lauk daging porsi yang banyak, kalau ngemil jarang palingan ngemil melinjo sambil minum kopi pagi hari.



Konselor



: Kalau makan makanan diwarung ada Bu?



Pasien



: Wah sering dik, terutama tipat cantok dengan bumbu kacang yang banyak.



Konselor



: Selain itu apa lagi Bu?



Pasien



: Itu saja yang biasanya saya konsumsi dik.



Konselor



: Baik, dari kebiasaan makan sehari Ibu. Jadi Ibu rata-rata konsumsi makanan yang banyak mengandung purin ya Bu. Dilihat dari porsi daging yang banyak yaitu banyaknya konsumsi lauk hewani selain itu juga ada unsur



kacangnya Bu. Kacang yang dipakai untuk bumbu tipat itu banyak kandungan purinnya apalagi makan melinjo dengan kopi ditambahkan lagi aktivitas Ibu yang berat yang jarang mengistirahatkan tubuh. Makanan dan aktivitas merupakan salah factor yang dapat menyebabkan tingginya kadar asam urat Ibu dan apabila itu rutin dilakukan menyebabkan nyeri dan bisa sakit Bu. Pasien



: Wah jadi daging juga termasuk makanan yang dilarang ya?



Konselor



: Iya Bu, mulai sekarang Ibu batasi konsumsi makananmakanan itu ya. Porsi makannya juga harus sesuai dan jangan makan makanan yang dapat memicu penyakit.



Pasien



: Tapi saya tidak bisa jika satu saja tidak mengonsumsi makanan kesukaan saya itu.



Konselor



: Nah itu dia Bu. Makanan yang sangat digemari atau makanan yang enak merupakan makanan yang banyak memicu



penyakit.



Bukan



berarti



tidak



boleh



mengonsumsinya tetapi mengurangi secara perlahan makanan dilarang tersebut Bu. Pasien



: Baiklah kalau begitu dik, saya akan mulai mencobanya



Konselor



: Baik Bu, semua informasi terkait riwayat makanan yang Ibu konsumsi sudah saya catat. Nanti akan saya berikan cara mengatur pola makan Ibu.



3. Langkah 3 (Menegakkan Diagnosis) Domain



Asupan



Intake makanan kurang bagus karena tidak sesuai



(Intake) Domain Klinis Domain Perilaku



dengan pengaturan pola makan. Kebiasaan makan yang salah dan porsi yang tidak



(Behaviour)



sesuai



yang



berhubungan



dengan



kurangnya



pengetahuan tentang fungsi makanan yang ditandai dengan gemarnya mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung purin.



Memilih solusi : Memilih alternative solusi, menggali altenatif penyebab masalah gizi dengan menegakkan diagnosis. Konselor



: Mohon maaf ya Bu sebelumnya, dari data klinis tensi Ibu masih dalam keadaan normal. Hanya saja status gizi Ibu itu Overweight atau kegemukan karena dari segi porsi sudah berlebihan. Semoga Ibu kedepannya saya harapkan dapat menjalankan diet atau saran serta anjuran dari saya agar kadar asam urat Ibu menurun dan rasa nyeri pada lutut Ibu juga berkurang. Yang paling penting adalah mengatur pola makan dan imbangi dengan aktivitas fisik yang ringan serta rutin untuk mengecek kadar asam urat Ibu. Memberikan Penjelasan Mengenai Asam Urat



Pengertian Asam Urat Penyakit asam urat atau gout adalah sejenis penyakit sendi yang terjadi akibat kadar asam urat yang terlalu tinggi dalam darah. Pada kondisi normal, asam urat larut dalam darah dan keluar melalui urine. Tetapi dalam kondisi tertentu, tubuh dapat menghasilkan asam urat dalam jumlah berlebih atau mengalami gangguan dalam membuang kelebihan asam urat, sehingga asam urat menumpuk dalam tubuh. Asam urat atau gout adalah salah satu penyakit artritis yang disebabkan oleh metabolism abnormal purin yang ditandai dengan meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Hal ini diikuti dengan terbentuknya timbunan kristal berupa garam urat di persendian yang menyebabkan peradangan sendi pada lutut dan atau jari (Sunita Almatsier, 2004). Asam urat dapat berubah menjadi kronis jika tidak mendapat pengobatan. Namun, asam urat bisa disembuhkan dan dicegah agar tidak kambuh. Kadar asam urat normal pada wanita yaitu 2,4 – 6 mg/dL dan pada laki-laki yaitu 3,0 – 7 mg/dL Gejala Asam Urat



Gejala penyakit asam urat umumnya berupa nyeri sendi mendadak dalam waktu singkat (akut), kemudian hilang dalam beberapa hari, dan muncul lagi setelah 6 atau 12 bulan. Dalam beberapa kasus, penderita penyakit asam urat mengalami gejala kronis, akibat serangan asam urat berulang yang terjadi dalam kurun waktu yang lama. Pada asam urat akut, nyeri hanya terjadi pada satu atau beberapa sendi, seperti di jempol kaki, lutut, atau pergelangan kaki. Gejala akan terasa parah selama 2 hari pertama, dan bisa berlangsung hingga 10 hari. Umumnya penderita akan merasakan nyeri hebat yang muncul mendadak saat malam hari. Selain itu, sendi yang terasa nyeri akan terlihat merah, bengkak, dan akan sangat sakit meski hanya



tersentuh



sedikit.



Beberapa



penderita



asam



urat



akut



juga



mengalami demam selama nyeri menyerang. Sedangkan pada asam urat kronis, gejala yang muncul adalah nyeri disertai radang sendi yang terjadi berulang, dan bisa mengakibatkan kerusakan sendi permanen, di mana sendi tidak bisa bergerak normal. Selain di ibu jari kaki, nyeri juga terjadi pada banyak sendi di tubuh, seperti siku, jari dan pergelangan tangan, serta tumit. Penyebab Asam Urat Purin adalah zat yang secara alami dihasilkan tubuh, tapi juga terdapat di beberapa jenis makanan. Untuk mengurai zat purin, tubuh akan secara alami menghasilkan asam urat. Sebagian besar asam urat dibuang melalui urine, dan sebagian lainnya dibuang melalui feses. Pada penderita penyakit asam urat, kadar asam urat dalam tubuh melebihi batas normal. Kondisi ini bisa terjadi bila tubuh menghasilkan terlalu banyak asam urat, atau tubuh sulit membuang kelebihan asam urat. Bila berlangsung dalam waktu lama, asam urat yang menumpuk dalam tubuh dapat membentuk semacam kristal tajam di sendi, sehingga menimbulkan nyeri, radang, bahkan pembengkakan. Faktor Resiko Penyakit Asam Urat Penyakit asam urat lebih sering menimpa pria, terutama dalam rentang usia 30-50. Meski demikian, wanita juga dapat mengalami penyakit ini, terutama setelah masa menopause.



Beberapa faktor lain yang dapat memicu naiknya kadar asam urat dalam darah adalah: 



Memiliki keluarga yang juga menderita penyakit asam urat.







Baru saja mengalami cedera atau menjalani operasi.







Mengonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi, seperti daging merah, jeroan hewan, dan beberapa jenis hidangan laut (misalnya teri, sarden, kerang, atau tuna).







Mengonsumsi minuman beralkohol dan minuman tinggi gula.







Menggunakan obat, seperti diuretik, aspirin, ciclosporin, dan beberapa obat kemoterapi.







Memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, sindrom metabolik, penyakit



jantung,



penyakit



ginjal,



penyakit



tiroid,



kolesterol



tinggi, leukemia, anemia, sleep apnea, hipertensi, dan obesitas. Penyakit asam urat masih menjadi masalah utama dalam dunia kesehatan, dibuktikan dari berbagai kasus komplikasi dari penyakit asam urat ini seperti gagal ginjal, batu ginjal dan lain-lain masih cukup tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh



kurangnya



kesadaran



masyarakat



yang



kurang



memperhatikan



kesehatannya seperti masih banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi makanan tanpa memperhatikan kandungan dari makanan tersebut. Factor aktivitas yang berlebihan juga dapat memperburuk dan mendukung adanya komplikasi penyakit asam urat tersebut (Damayanti, 2012). Tahapan Penyakit Asam Urat Tiga tahapan penyakit asam urat berdasarkan tingkat keparahannya adalah: 



Tahap pertama. Pada tahap ini kadar uric acid sudah naik di dalam darah, tetapi belum ada gejala penyakit yang muncul. Bisa saja Anda tidak akan pernah merasakan gejala kondisi ini Biasanya, orang yang mengalami hal ini, baru akan merasakan gejalanya pertama kali setelah terserang penyakit batu ginjal.







Tahap kedua. Uric acid telah membentuk kristal-kristal yang biasanya terjadi pada bagian jari kaki. Dalam tahap ini, Anda baru akan merasakan nyeri dan sakit pada sendi, tetapi tidak berlangsung lama. Selang beberapa



waktu kemudian, Anda baru akan mengalami gejala lainnya dengan intensitas dan frekuensi yang semakin sering. Tahap ketiga. Gejala terasa tak kunjung hilang dan kristal-kristal asam urat







yang terbentuk tidak hanya menyerang satu sendi saja. Bahkan, dalam tahap ini akan muncul gumpalan-gumpalan zat tersebut yang sudah mengkristal di bawah kulit. Kondisi ini menyebabkan rasa nyeri yang lebih parah dan dapat merusak tulang-tulang rawan. Sebagian besar orang yang menderita penyakit ini, hanya mengalami tahap satu atau dua saja. Cukup jarang orang yang menderita kondisi ditemukan telah mencapai tahapan ketiga. Sebagian besar penderita sudah dapat ditangani dengan baik pada tahap kedua. 4. Langkah 4 Memilih Rencana Intervensi Gizi -



Intervensi Gizi : Bekerja sama dengan klien untuk melihat alternative dalam memilih upaya pemecahan masalah (gizi dan perilaku)



-



Jenis diet yang diberikan Diet Rendah Purin



-



Tujuan diet : Untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin.



Kebutuhan Zat Gizi Pasien berdasarkan perhitungan Harris Benedict : Energy Protein Lemak Karbohidrat



2.477,6 kkal 62 g 55 g 434 g



Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi Pasien : 



Berat badan 70 kg







Tinggi badan 160 cm







IMT = 27.3 (Overweight)







BBI = (TB-100) – 10% (TB-100) = (160-100) – 10% (160-100) = 60 – 10% (60) = 60 – 6.0



= 54 kg Contoh menu diet Asam Urat 1. Makan Pagi Nama hidangan Nasi putih Telur ceplok air Tumis labu siam +wortel Susu skim



Berat (g) 75 50 100 20



URT 1 gls nasi 1 btr 1 gls 4 sdm



Berat (g) 100



URT 1 ptg sedang



Berat (g) 100 50 25 100 100



URT 1 ½ gls nasi 1 ptg sdg 1 ptg sdg 1 gls 1 ptg sedang



Berat (g) 100



URT 1 ptg sedang



Berat (g) 75 50 25 100 100



URT 1 gls nasi 1 ptg sdg 1 ptg sdg 1 gls 1 ptg sdg



2. Selingan Pagi Nama hidangan Semangka segar 3. Makan Siang Nama hidangan Nasi putih Ikan bakar Tempe goreng Cah sawi Pepaya potong 4. Selingan Sore Nama hidangan Pisang kukus 5. Makan Malam Nama hidangan Nasi putih Semur ayam Pepes tahu Tumis kacang panjang Buah pisang Total Zat Gizi Contoh Menu No. 1 2 3 4



Zat Gizi Energy Protein Lemak Karbohidrat



Jumlah 1.819,9 kkal 57,12 g 40,52 g 310,75 g



5. Langkah 5 Memperoleh komitmen. Pada langkah ini konselor dank lien membuat komitmen bersama yaitu : a. Sebagai konselor harus membuat komitmen terhadap klien berupa kepatuhan klien untuk melaksanakan diet dan memperbaiki pola makan pasien yang terlali banyak mengonsumsi lauk hewani yang tinggi akan kandungan purin seperti daging, selain itu juga sering konsumsi kacang-kacangan. b. Konselor juga membuat komitmen terhadap klien agar mengurangi aktivitas keseharian yang berat dan dapat mengistirahatkan tubuh. c. Konselor harus juga memastikan klien agar dapat melakukan kunjungan ulang agar bisa mengontrol kadar asam urat dalam darah maupun urine pada pasien. 6. Langkah 6 Monitoring dan Evaluasi Monitoring Tujuan dilakukan monitoring adalah untuk mengetahui pelaksanaan intervensional komitmen dan mengetahui tingkat keberhasilan. Konselor dapat bertanya apakah tingkat keberhasilan tercapai, apa factor pendukung dan factor penghambat. Langkah-langkah monitoring sebagai berikut : a. Monitoring perkembangan -



Pemahaman diet dan ketaatan diet



-



Apakah intervensi dilaksanakan sesuai rencana



-



Perubahan hasil lab/nyeri kaki menghilang



-



Identifikasi hasil



b. Mengukur hasil Pencapaian konseling dapat diukur dari indicator seperti perubahan hasil lab (kadar asam urat), perubahan keadaan fisik dan perubahan pola makan c. Evaluasi hasil



Bertujuan melihat keberhasilan atau kegagalan, ada dua evaluasi proses dan evaluasi dampak. -



Evaluasi proses : bagaimana proses konseling berlangsung, interaksi antara konselor dank lien, waktu pelaksanaan, metode, partisipasi klien.



-



Evaluasi dampak : melihat keberhasilan konselor, ketaatan diet dan perubahan perilaku.



d. Dokumentasi monitoring dan evaluasi -



Semua data terdokumentasi dengan baik



-



Penting untuk melihat terjadinya perubahan selama proses konseling



-



Jenis data yang didokumentasikan : data antropometri, biokimia, klinis, penyakit dan perubahan pola makan.



-



Dokumentasi disimpan dengan rapi.



Saat melakukan monitoring perkembangan selama konseling, konselor menanyakan beberapa hal tentang pemahaman diet yang telah diberikan. Berikut beberapa pertanyaan untuk memonitoring perkembangan selama konseling : a. Apakah Ibu memahami fungsi diet yang diberikan? b. Apakah Ibu sudah memahami makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan untuk dapat mengurangi tingginya kandungan purin? Beberapa pertanyaan ini konselor ajukan saat konseling sudah berakhir. Hal ini bertujuan untuk memonitoring pemahaman klien tentang diet yang diberikan dank lien mampu menjalankan diet sesuai yang telah disepakati.



Evaluasi Evaluasi adalah suatu penentuan nilai atau besarnya sukses dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ada empat dimensi dalam evaluasi yaitu sebagai berikut : a. Proses, evaluasi suatu proses adalah penentuan apakah sudah berdasarkan pendapat, catatan, data objektif atau subjektif b. Kriteria, evaluasi sebagai suatu hasil kegiatan apakah hasil tersebut diharapkan, apakah hasil tersebut diperoleh dalam waktu tertentu c. Stimulasi



atau



rangsangan,



evaluasi



suatu



sebagai



kegiatan,



dilaksanakan sevara bertahap atau insidensial d. Nilai, yaitu tujuan -



Evaluasi suatu penilaian terhadap tujuan



-



Tujuan jangka pendek, menengah dan panjang



Evaluasi yang akan dilakukan adalah evaluasi hasil. Evaluasi hasil bertujuan melihat keberhasilan atau kegagalan mulai dari ketepatan asupan gizi, ketaatan diet dan perubahan fisik serta perubahan perilaku. Konselor : Nah bagaimana Bu, apakah dengan pemaparan diet penyakit Ibu tadi sudah dipahami bagaimana pentingnya Ibu melakukan diet tersebut? Klient



: Sudah dik, mulai sekarang saya akan mengatur pola makan saya agar tidak terulang kembali dan supaya tidak semakin parah nantinya penyakit saya ini.



Konselor : Iya Bu, saya harap Ibu selalu mentaati diet yang telah diberikan dan selalu istirahat yang cukup. Semoga Ibu cepat sembuh dan kadar asam uratnya menurun ya Bu. Klien



: Terimakasih ya di atas saran dan informasi yang telah diberikan.



Konselor : Sama-sama Bu, hati-hati diperjalanan.



DAFTAR PUSTAKA Desak Putu Sukraniti dkk. 2018. Konseling Gizi. Kemenkes RI Pusat Pendidikan SDMK Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDMK. Sunita Almatsier, 2008. Penuntun Diet. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. https://www.alodokter.com/rematik-asam-urat/pengobatan diakses pada tanggal 23 Februari 2020