Langkah2 Menghitung Rab [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Wo Ci
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Langkah - Langkah Membuat RAB RAB (Rencana Angaran Biaya) adalah banyaknya biaya yang dibutuhkan baik upah maupun bahan dalam sebuah perkerjaan proyek konstruksi, baik Rumah, gedung, jembatan, dan lain-lain, nah berikut ini tak berikan langkah-langkah cara menghitung RAB agar anda dapat lebih cermat menghitung RAB melalui tahapdemi tahap, sehingga dapat mengurangi pembengkakan biaya sehingga kita bisa hasil yg maksimal dengan biaya yang efisien, Berikut Langkah - Langkah nya : 1. Membuat item Pekerjaan dan Menghitung Volume Pekerjaan Sebelum kita membuat membuat RAB kita terlebih dahulu meguraikan pekerjaan menjadi bentuk pokok-pokok pekerjaan yang akan menunjukkan lingkup pekerjaan tersebut. Berikut ini Contoh Item Pekerjaan :



Setelah Menguraikan Item Pekerjaan Kemudian Baru Menghitung Volume Setiap Item Pekerjaan Tersebut Contoh : Kita Mempunya Lahan dengan Panjang 4m dan Lebar 5m maka Volume Dari Lahan tersebut adalah (P) 4 x (L) 5 = 20 M2 (meter Persegi), setelah semua item pekerjaan dihitung semua volume nya kita lanjut ke tahap berikut nya : 2. Membuat Daftar Harga Satuan Upah dan Bahan Dalam Membuat Harga Satuan Upah dan Bahan Kita Bisa Melakukan Survey Ke toko Material atau Mengikuti Harga Standar Setiap Masing Daerah Berikut ini contoh Harga Satuan.



Setelah Kita Selesai Membuat Harga Satuan Upah Dan Bahan Kemudian Kita Ke Tahap No 3.



3. Membuat Analisa Pekerjaan Per Item Pekerjaan Analisa Pekerjaan Adalah Perhitungan Kebutuhan Bahan, Upah Dan Alat Untuk Melaksanakan Pekerjaan Analisa Pekerjaan Bisa Mengacu dan Merujuk Ke SNI. Berikut Ini Contoh Analisa Pekerjaan



Setelah Kita Membuat Analisa Pekerjaan kita menuju langkah yang terakhir, yaitu membuat RAB. 4. Membuar Rencana Anggaran Biaya



RAB dibuat dari Analisa yg kita Buat berdasarkan Hasil Kali dari Volume Item pekerjaan dengan Hasil Analisa Setiap Item pekerjaan Contoh untuk membuat 1m kubik beton dianalisa didapatkan nilai 300.000 berarti kita tinggal mengalikan volume keseluran pekerjaan beton dengan Hasil analisa pekerjaan beton tersebut. Contoh gambar nya seperti ini :



Rumus Menghitung Volume Pekerjaan Rumus mengitung volume pekerjaan pada halaman ini kami peruntukan bagi Anda yang telah membeli Software Rab, dengan harapan dapat membantu mempermudah dalam menghitung volume pekerjaan. Kebenaran nilai volume pekerjaan sangat menentukan validitas nilai RAB yang diperoleh. Kebenaran dalam editing untuk menyesuaikan harga satuan bahan material dan upah kerja setempat, juga sangat menentukan validitas nilai RAB. Oleh karena itu dalam melakukan editing volume pekerjaan dan harga satuan bahan dan upah harus benar-benar dilakukan dengan seksama.



Data harga setempat bisa didapatkan dari toko-toko material setempat dengan menggunakan nomor telpon toko material yang ada di buku telpon. Sedangkan harga upah tukang dan pekerja bisa didapat dari harga umum setempat. Untuk menghitung volume pekerjaan, Anda memerlukan gambar-gambar : denah, potongan, gambar penjelasan apabila ada. Minimal Anda memiliki gambar denah yang lengkap ukurannya. Dengan gambar denah saja, sebenarnya Anda sudah dapat menghitung sebagian besar volume pekerjaan. Satuan Volume pekerjaan dalam RAB Bangunan adalah : m3, m2, bh, unit



A. PEKERJAAN PONDASI Galian tanah pondasi ( m3) -> Volume = luas penampang galian x panjang galian Pasangan Pondasi Batu Kosong (m3) -> volume = luas penampang pasangan x panjang pasangan Pasangan Pondasi Batu (m3) -> volume = luas penampang pasangan pondasi x panjang pondasi Urugan tanah pondasi ( m3) -> Volume = volume galian tanah – (vilume pasangan pondasi + batu kosong)



B. PEKERJAAN BETON (adukan 1pc:2psr:3krikil) Sloof Beton Tulang ( m3) -> Volume=: luas penampang sloof x panjang sloof Kolom ( m3) -> Volume = luas penampang kolom x panjang kolom Ring Balk, sofi-sofi (m3) -> Volume = luas penampang x panjang ring balk Tangga Beton ( m3) -> Volume = lebar tangga x panjang tangga x tebal anak tangga Plat Lantai 10 ( m3) -> Volume = panjang x lebar lantai x tebal lantai



C. PEKERJAAN PASANGAN DINDING Pasang dinding bata (m2) -> Luas = panjang x tinggi pasangan – luas kusen Plesteran ( m2) ->Luas = 2 x luas pasangan dinding bata Acian semen ( m2) ->Luas = luas plesteran Pasangan keramik keramik dinding ( m2) ->Luas = tinggi x lebar pasangan



D. PEKERJAAN ATAP Rangka Atap ( m2) Rangka atap bentuk Atap Limas : gunakan rumus luas trapezium. Hitung setiap bidang trapesium dengan menggunakan gambar. Rangka atap bentuk Atap lurus : gunakan rumus luas persegi panjang. Hitung setiap bidang persegi panjang, gunakan ukuran yang ada di gambar rumah anda. Tutup atap genting plentong ( m2) ->Luas = luas rangka atap Genting bubung plentong ( m') ->Panjang = gunakan ukuran yang ada digambar Listplang kayu kamper medan 2/20 ( m') ->Panjang = gunakan gambar Talang sudut (seng) ( m') ->Panjang = lihat gambar rumah anda.



E. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT Langit-langit ( m2) ->Luas = jumlahkan luas setiap ruangan (gunakan ukuran denah rumah) List gypsum ( m') ->Panjang = gunakan gambar denah F. PEKERJAAN LANTAI Lantai keramik ( m2) ->Luas = gunakan ukuran gambar denah – jumlah luas semua ruangan



Lantai keramik, kamar mandi ( m2) ->Luas = panjang x lebar kamar mandi Plint Keramik 10 x 40, dalam ( m') ->Panjang = gunakan denah rumah



G. PEKERJAAN KAYU Kusen pintu dan jendela, kayu balok kamper samarinda ( m3) ->Volume = luas penampang kayu x jumlah panjang kayu kusen Daun pintu panel, kayu papan kamper samarinda ( m2) ->Luas = jumlah pintu x panjang x lebar pintu Daun pintu triplek, rangka kayu papan kamper samarinda ( m2) ->Luas = jumlah pintu x panjang x lebar pintu Daun jendela ram kaca, kayu papan kamper samarinda ( m2) ->Luas = jumlah jendela ram x panjang x lebar jendela Daun pintu triplek lapis formika, rangka papan kamper samarinda ( m2) ->Luas = jumlah pintu x panjang x lebar pintu.



H. PEKERJAAN KACA DAN KUNCI Pasang kaca jendela 5 mm ( m2) ->Luas = jumlah jendela x luas kaca yang akan dipasang Pasang kunci tanam ( bh) ->Jumlah = jumlah kunci yang akan dipasang Pasang kunci kamar mandi ( bh) ->Jumlah = jumlah pintu kamar mandi Pasang engsel pintu ( bh) ->Jumlah = jumlah pintu Pasang engsel jendela ( bh) ->Jumlah = jumlah jendela Pasang tulak angin ( bh) ->Jumlah = jumlah jendela



I. PEKERJAAN SANITASI Pasang closet duduk ( bh) = jumlah kloset yang akan dipasang Pasang closet jongkok ( bh) = jumlah kloset duduk yang akan dipasang Pasang washtafel ( bh)= jumlah washtafel yang akan dipasang Pasang bak mandi fibergalass ( bh) = jumlah bak mandi yang akan dipasang Pasang bak cuci piring stainless ( bh) = jumlah bak cuci yang akan dipasang Septictank uk 2 x 1.5 x 1.5 + rembesan (unit) = jumlah unit yang akan dibuat Keran air ( bh) = jumlah keran Pipa pvc 1/2" instalasi air ( m') = panjang pvc yang akan dipasang Pipa pvc 4" AW saluran air hujan dan air limbah ( m') = panjang pvc yang akan dipasang J. PEKERJAAN PENGECATAN Pengecatan kusen, dengan cat kayu ( m2) ->Luas = keliling penampang kayu x panjang kayu kusen Pengecatan pintu dan jendela, dengan cat kayu ( m2) ->Luas= 2 x jumlah pintu x panjang x lebar pintu dan jendela Pengecatan Plapond 3x, dengan cat tembok Vinilex ( m2) ->Luas = luas plapond Pengecatan tembok 3x dengan Cat Vinilex ( m2) ->Luas = luas acian



Cara menghitung volume galian tanah dalam RAB Pekerjaan



galian



tanah



banyak



dilakukan



dalam



proses



pelaksanaan



pembangunan gedung maupun infrastruktur seperti jalan raya, pelabuhan, bandar udara dan lainya. Disini kita coba uraikan sebuah tutorial cara menghitung volume m3 galian tanah, meskipun terlihat sederhana namun seringkali



mengalami kesulitan bagi yang belum mengetahui langkah jitu dalam menghitungnya, misalnya pada daerah dengan ketinggian muka tanah naik turun maka harus dibuat peta kontur terlebih dahulu sehingga dapat diketahui bentuk potongan tanah sebagai dasar untuk mencari nilai volumenya.



Rumus volume galian tanah Perhitungan menggunakan satuan kubik yaitu dalam m3, cm3 atau satuan lainya. Namun untuk mempermudah dalam proses perhitungan RAB maka lebih banyak menggunakan satuan m3. jumlah pekerjaan galian tanah dapat dihitung dengan rumus umum sebagai berikut:  Vgt = Lpgt x Pgt  Volume galian tanah = Luas penampang potongan galian tanah x panjang galian tanah. Rumus ini dapat berubah-ubah menyesuaikan bentuk tanah yang dihitung.



Contohnya pekerjaan galian tanah Sebuah pekerjaan pondasi batu kali rumah tinggal memerlukan penggalian tanah terlebih dahulu dengan bentuk penampang trapesium ukuran lebar bawah 70 cm, lebar atas 150 cm, tinggi 100 cm dan panjang galian 33 m. selengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah yang sebelumnya telah kita samakan terlebih dahulu kedalam satuan m dengan maksud untuk mempermudah proses perhitungan volume tanah nantinya.



1. Contoh perhitungan volume galian tanah Dari gambar tanah tersebut maka dapat kita hitung volumenya dengan langkah sebagai berikut: Rumus luas penampang trapesium adalah jumlah sisi sejajar dibagi dua x tinggi trapesium. Luas penampang galian tanah = (( 0,7 m + 1,5 m)/2) x 1 m = 1,1 m2 Volume galian tanah = 1,1 m2 x 33 m = 36,3 m3 Jadi dapat kita ketahui bahwa volume pekerjaan penggalian tanah pada gambar diatas adalah 36,3 m3. Langkah diatas merupakan gambaran umum untuk mencari volume galian tanah, pada kondisi lain dapat menyesuaikan bentuk dan ukuran tanah yang akan dihitung. Contohnya jika kita hendak menggali kubur dengan ukuran 1 m x 2 m sedalam 2 m. berapa jumlah tanah yang harus digali?mudah saja, volumenya adalah (1 m x 2 m) x 2 m = 4 m3.



2. Cara menghitung volume material pasir urug Dalam rangkaian proses pembangunan rumah tinggal maka setelah melakukan pekerjaan penggalian tanah lalu dilanjutkan kelangkah berikutnya yaitu pekerjaan urugan pasir sebagai dasar pemasangan pondasi batu kali. Cara menghitung volume material pasir urug cukup mudah yaitu dengan mencari isi dalam satuan m3.



Macam-macam penggunaan urugan pasir 1. Sebagai lantai kerja pada pasangan pondasi batu kali. 2. Untuk peninggian lantai rumah tinggal. 3. Lapangan futsal lantai pasir. 4. Pekerjaan urugan jalan raya. 5. Gudang penyimpanan pasir sehingga tempat yang ada masih dapat menampung material yang masuk. 6. Pekerjaan landscape atau taman, contohnya urugan sebelum pemasangan paving block. Contoh perhitungan volume pekerjaan pasir urug Pekerjaan urugan pasir pada pasangan pondasi batu kali dengan ketebalan 5 cm, lebar 50 cm dan panjang 99 m, berapa total kebutuhan pasir yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini? mari kita hitung bersama.



Gambar pekerjaan pasir urug



Langkah perhitungan. V=lxtxp Volume pasir urug = lebar x tinggi x panjang V = 0,5 m x 0,05 m x 99 m = 2,475 m3. Angka keamanan atau safety factor bisa ditambahkan untuk mengantisipasi kekurangan bahan saat pelaksanaan atau ada pekerjaan tambahan yang tidak terduga sehingga kebutuhan melebihi jumlah sebelumnya. Jumlah safety factor bisa dipakai antara 2% sampai dengan 5%.  Misalnya kita pakai angka keamanan sebesar 5% x 2,475 m3 =0,12375 m3.  Maka total pasir yang dibutuhkan adalah 2,475 m3 + 0,12375 m3 = 2,58975 m3.



Untuk menghitung kebutuhan pasir dalam satuan truck atau mobil colt maka perlu dicari terlebih dahulu berapa kapasitas angkut satu mobil, sehingga dapat dilanjutkan kelangkah berikutnya yaitu membagi total kebutuhan pasir urug dengan daya angkaut satu mobil. Contohnya jika 1 mobil colt merek hargasatuan.com mampu mengangkut pasir sebanyak 2m3. maka jumlah pasir yang perlu dibeli di toko bangunan adalah:



 V = 2,58975 m3 : 2 m3 = 1,299375 m3.  Jadi pasir yang perlu didatangkan sebanyak 1,3 mobil colt. Demikian contoh cara menghitung kebutuhan urugan pasir ini, untuk kondisi dan situasi lainya dapat menyesuaikan keadaan namun pada intinya rumusnya tidak jauh berbeda hanya beda penerapan saja. jadi selamat berhitung dan membeli pasir dalam jumlah yang pas.



3. Volume pekerjaan pasangan pondasi batu kali Setelah sebelumnya membahas tentang cara menghitung volume m3 galian tanah lalu dilanjutkan dengan tutorial cara menghitung volume material pasir urug. selanjutnya kita akan membuat uraian tentang pondasi rumah tinggal. contonya suatu pekerjaan pasangan pondasi batu kali berbentuk trapesium dengan ukuran penampang lebar bawah 50 cm, lebar atas 100 cm, tinggi 70 cm. pemasangan pondasi sepanjang 99 m, berapa volume pekerjaan pasangan pondasi batu kali? Contoh penggunaan pasangan batu kali  Pekerjaan pondasi.  Talud sungai.  Pasangan tembok penahan tanah, misalnya pada daerah yang rawan longsor.  Pekerjaan landscape / taman.  Pekerjaan pembuatan jalan raya.



Perhitungan volume pondasi batu kali  Luas penampang potongan = ((0,5 m + 1m)/2) x 0,7 m = 0,35 m2.  Volume = luas penampang x panjang pondasi.  Volume = 0,35 m2 x 99 m = 34,65 m3.  Angka keamanan atau safety factor diambil 2 % s/d 5 %.  misalnya dipakai 5 % x 34,65 m3 = 1,7325 m3.  Total volume pondasi batu kali = 34,65 m3 + 1,7325 m3 = 36,3825 m3. Untuk mencari kebutuhan batu kali dalam satuan truck maka perlu dicari terlebih dahulu berapa daya muat satu truck. contohnya jika satu truck mampu menampung sebanyak 4 m3, maka total volume adalah  Volume = 36,3825 m3 : 4 m3 = 9,1 truck dibulatkan 10 truck. Jadi jumlah batu kali yang diperlukan adalah 10 truck. Bentuk pondasi lainya dapat dihitung dengan rumus yang prinsipnya adalah luas penampang dikalikan panjang pemasangan.



Cara menghitung koefisien analisa harga satuan pada SNI



Koefisien analisa harga satuan adalah angka yang menunjukkan jumlah kebutuhan bahan atau tenaga kerja dalam satuan tertentu. Dalam hal ini adalah bahan atau tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membangun suatu bangunan. Angka-angka ini digunakan untuk menghitung RAB (rencana anggaran biaya) suatu pekerjaan bangunan. Biasa yang kita gunakan adalah koefisien yang diambil dari SNI 2008. Seperti pada artikel-artikel sebelumnya sudah kita bahas tentang penggunaan SNI 2008. Lalu dari mana asal usul angka tersebut? Nah pada artikel ini kita akan membahas semua itu. Sebagai contoh untuk menjelaskan kita akan menggunakan angka koefisien dari SNI 2008 yaitu pekerjaan pasangan bata merah dengan perbandingan campuran PC: PS = 1:6. 



koefisien pasangan bata merah



Dari tabel di atas dapat diketahui nilai koefisien pada kolom indeks. Untuk memasang bata merah dengan luasan 1 m2 memerlukan 70 buah bata. Angka 70 ini tentu berdasarkan penelitian ditambah dengan safety factornya. Berdasarkan pengalaman pribadi, sebenarnya untuk memasang 1 m2 hanya membutuhkan sekitar 60 buah. Namun pada SNI ini menjadi 70 karena sudah ditambah dengan



nilai safety factornya. Begitu juga dengan semen dan pasir, setiap pasangan 1 m2 membutuhkan 8,32 kg semen dan 0,049 m3 pasir. Untuk tenaga kerja menggunakan satuan OH (orang per hari) yang artinya adalah untuk memasang 1 m2 bata merah hanya memerlukan 1 pekerja dengan durasi pekerjaan 0,3 hari. Artinya dalam 1 hari pekerja bisa menghasilkan lebih dari 1 m2 pasangan bata. 1/0.3 x 1 m2 = 3.33 m2. Sedangkan untuk tukang batunya mempunyai produktivitas 1/0.1x 1 m2 = 10 m2 pasangan dinding.



Siapa yang menentukan angka koefisien di SNI?  Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan adalah revisi dari SNI 03-6897-2002 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding, yang disesuaikan dengan keadaan di Indonesia dengan melakukan modifikasi terhadap indeks harga satuan. Standar ini disusun oleh Panitia Teknik Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil melalui Gugus Kerja Struktur dan Konstruksi Bangunan pada Subpanitia Teknis Bahan, Sains, Struktur dan KonstruksiBangunan.



Tata



cara



penulisan



disusun



mengikuti



Pedoman



Standardisasi Nasional 08:2007 serta telah dibahas dalam rapat konsensus yang diselenggarakan pada tanggal 7 s/d 8 Desember 2006 oleh Subpanitia Teknis yang melibatkan para nara sumber, pakar dan lembaga terkait. 



Asal perhitungan SNI ini? Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan ini disusun berdasarkan pada hasil penelitian Analisis Biaya Konstruksi di Pusat Litbang Permukiman 1988 – 1991. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dengan melakukan



pengumpulan data sekunder analisis biaya yang diperoleh dari beberapa BUMN, Kontraktor dan data yang berasal dari analisis yang telah ada sebelumnya yaitu BOW. Dari data sekunder yang terkumpul dipilih data dengan modus terbanyak. Tahap kedua adalah penelitian lapangan untuk memperoleh data primer sebagai cross check terhadap data sekunder terpilih pada penelitian tahap pertama. Penelitian lapangan berupa penelitian produktifitas tenaga kerja lapangan pada beberapa proyek pembangunan gedung dan perumahan serta penelitian laboratorium bahan bangunan untuk komposisi bahan yang digunakan pada setiap jenis pekerjaan dengan pendekatan kinerja/performance dari jenis pekerjaan terkait.  Berikut diagram penelitiannya. 



diagram penelitian. sumber: SNI 2008