15 0 6 MB
KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Jl. Keritang No. 12 Tembilahan
LAPORAN PENDAHULUAN Kegiatan : Pembangunan Sarana dan Prasarana Gedung Balai Nikah TA. 2016
P a g e | ii
KATA PENGANTAR
CV. SIGMA MOMEN CONSULTANT, yang berkedudukan di Tembilahan tepatnya di Jalan Gunung Daek Lr. H. Sulaiman No. 03 Kel. Tembilahan Kota, telah melaksanakan peninjauan ke lokasi pekerjaan yang di kenal dengan survey pendahuluan pada pekerjaan “PerencanaanPerencanaan Pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kecamatan Tembilahan” yang berlokasi di Tembilahan Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Dari hasil survey ini akan diperoleh informasi tentang situasi dan kondisi lapangan secara umum, seperti lebar dan kondisi bangunan, serta situasi dan kondisi disekitar Rencana Pembangunan Kantor KUA tersebut. Laporan hasil survey ini akan di rangkum dalam suatu laporan survey yang berisikan
tentang Pendahuluan,
Konsep Desain, Metodologi Pekerjaan, Rencana Kegiatan dan Organisasi. Dengan selesainya laporan survey ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak perencana untuk menentukan desain bangunan yang akan dipergunakan.
Tembilahan,
April 2016
Tim Konsultan,
CV. SIGMA MOMEN Consultant
P a g e | iii
DAFTRAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1.1 Latar Belakang ............................................................................................................
1
1.2 Tujuan dan Sasaran ...................................................................................................
5
1.3 Lingkup Pekerjaan.....................................................................................................
6
1.4 Sistematika Penulisan ..............................................................................................
7
BAB II KONSEP DESAIN .............................................................................................................. 2.1 Konsep Dasar...............................................................................................................
8
2.2 Strategi Pengembangan...........................................................................................
8
2.3 Elemen Desain.............................................................................................................
9
2.4 Kriteria Perencanaan (terukur) ...........................................................................
10
2.5 Analisa Bentuk ............................................................................................................
11
2.6 Analisa Kebutuhan Ruang ......................................................................................
15
BAB III METODOLOGI PEKERJAAN ................................................................................... 3.1 Pendekatan Teknis ....................................................................................................
19
3.2 Metodologi Konseptual............................................................................................
20
3.3 Metodologi Pendekatan Skematik.......................................................................
22
3.4 Metodologi Desain Skematik .................................................................................
22
3.5 Metodologi Pengembangan Desain.....................................................................
22
P a g e | iv
3.6 Metodologi Construction Document ..................................................................
22
3.7 Metodologi Princing..................................................................................................
23
BAB IV RENCANA KEGIATAN DAN ORGANISASI .......................................................... 4.1 Jadwal Pelaksanaan ..................................................................................................
24
4.2 Struktur Organisasi ...................................................................................................
25
4.3 Uraian Tugas Tenaga Ahli .......................................................................................
27
4.4 Pelaporan ......................................................................................................................
30
4.5 Asistensi dan Persentasi .........................................................................................
31
BAB V PENUTUP ............................................................................................................................ 5.1 Kesimpulan .................................................................................................................
33
5.2 Saran ...............................................................................................................................
33
LAMPIRAN
Page |v
DAFTRAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Kabupaten Indragiri Hilir ..........................................................................
2
Gambar 1.2 Peta Kecamatan Tembilahan ..............................................................................
5
Gambar 2.1 Bentuk Massa yang digunakan ..........................................................................
12
Gambar 2.2 Konsep Modernitas ................................................................................................
13
Gambar 2.3 Transformasi Budaya ............................................................................................
13
Gambar 2.4 Point Of Interest Terminal yang Digunakan .................................................
14
Gambar 2.5 Hubungan Keterkaitan Antar Fungsi ..............................................................
15
Gambar 2.6 Hubungan Keterkaitan Antar Ruang ...............................................................
17
Gambar 3.1 Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan...................................................................
21
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Konsultan ..........................................................................
26
P a g e | vi
DAFTRAR TABEL
Tabel 2.1 Kebutuhan Ruang Kantor KUA Kecamatan Tembilahan ..............................
18
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan .................................................................................
24
Tabel 4.2 Jadwal Penugasan Personil ......................................................................................
27
Page |1
P Bab I
1.1
Latar Belakang Kabupaten Indragiri Hilir terletak di pantai Timur pulau Sumatera,
merupakan gerbang selatan Propinsi Riau, dengan luas daratan 11.605,97 km² dan peraiaran 7.207 Km² berpenduduk kurang lebih 683.354 jiwa yang terdiri dari berbagai etnis, Indragiri Hilir yang sebelumnya dijuluki ”Negeri Seribu Parit” yang sekarang terkenal dengan julukan “NEGERI SERIBU JEMBATAN” dikelilingi perairan berupa sungai-sungai besar dan kecil, parit, rawa-rawa dan laut, secara fisiografis Kabupaten Indragiri Hilir beriklim tropis merupakan sebuah daerah dataran rendah yang terletak diketinggian 0 - 4 meter di atas permukaan laut dan dipengaruhi oleh pasang surut. Posisi letak geografi , 0 0 36 ‘ LU (Lintang Utara), 1 0 07 ‘ LS (Lintang Selatan), 104 0 10 ‘ BT (Bujur Timur) dan 102 0 32 ‘ BT (Bujur Timur). Adapun batas – batas wilayah Kabupaten Indragiri Hilir adalah : a.
Sebelah Utara berbatas dengan Kabupaten Pelalawan
b.
Sebelah Selatan berbatas dengan Kab. Tanjung Jabung Prop. Jambi
c.
Sebelah Barat berbatas dengan Kabupaten Indragiri Hulu
d.
Sebelah Timur berbatas dengan Propinsi Kepulauan Riau
Kabupaten INHIL merupakan salah satu Kabupaten yang maju yang telah
Page |2
banyak
mengalami
perkembangan
diseluruh
wilayah
Kecamatan.
Perkembangan yang terjadi di wilayah Kabupaten INHIL ini, tidak terlepas dari perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu perkembangan SDM yang dapat dirasakan adalah semakin meningkatnya jumlah penduduk.
Gambar 1.1 Peta Kabupaten Indragiri Hilir
Menciptakan SDM yang berkualitas dalam membangun daerah, maka tidak hanya dilakukan dengan meningkatkan kualitas dijalur sektor Pendidikan, Kesehatan, Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Energi, Expore dan Impor, Transportasi dan Komunikasi dan lain-lain sebagainya. Sumber Daya Manusia (SDM) juga harus ditingkatkan melalui sektor Bidang Agama, maka diperlukanlah Pemerintah Kabupaten INHIL untuk memberikan dukungan
Page |3
berupa sarana dan prasarana bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas SDM yang lebih baik. Salah satu kualitas di Bidang Agama yang bisa diatasi pada saat ini yaitu berupa peningkatan dan perbaikan sarana gedung yang mulai rusak akibat di makan usia atau akibat faktor-faktor lain dan atau membangun fasilitas lainnya. Fasilitas ataupun sarana dan prasana yang mendukung untuk meningkatkan kualitas di Bidang Agama adalah Kantor Urusan Agama (KUA). Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan tempat atau wadah yang resmi dalam melaksanakan pernikahan yang didasarkan pada hukum yang berlaku di negara ini. Oleh karena itu sebuah Gedung yang memadai sangat bermakna untuk menunjang kegiatan dan program yang ingin di capai oleh sebuah Kantor Urusan Agama, mencapai cita-cita yang diinginkan oleh negara dan bangsa Indonesia Kantor Urusan Agama sangat berperan penting dalam mensukseskan agar tidak terjadinya pernikahan yang tidak resmi atau yang tidak diinginkan, sehingga harus ada unsur penunjang lainnya berupa sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai pada sebuah kantor untuk melayani masyarkat yang ingin berurusan secara resmi dan kegiatan lainya. Undang - undang dan peraturan lainnya yang mendukung dan mengikat terhadap kegiatan yang dilaksanakan didalamnya antara lain : a. Undang - undang RI Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. b. Undang - undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan. c. Undang - undang Nomor 51 PRP Tahun 1960 Tentang pelarangan pemakaian tanah tanpa Izin yang berhak. d. Undang - undang Nomor 23 tahun 2007 tentang Pengelola Zakat.
Page |4
e. Peraturan pemerintah RI Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-undang nomor 41 tentang Wakaf. f. PMA Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pencatatan Nikah.. Mewujudkan terlaksananya proses pernikahan yang baik dan berjalan lancar dan memudahkan dalam proses pelayanan terhadap masyarakat yang ingin menikah secara hukum harus didukung dengan adanya balai nikah atau gedung Kantor Urusan Agama (KUA) yang bisa menampung dan melaksanakan kegiatan tersebut dengan baik dan lancar. Dimana juga harus tersedia ruangan para pegawai yang akan melayani orang - orang dalam mendaftarkan pernikahannya, maka dengan itu dibutuhkan sebuah gedung atau kantor yang memadai untuk melaksanakan kegiatan tersebut dan kegiatan lainnya. Pada tahun 2016 ini Pemerintah Pusat menganggarkan untuk biaya pembangunan gedung kantor KUA di Kabupaten Indragiri Hilir tepatnya kantor KUA Kecamatan Tembilahan, yaitu membangun Kantor Urusan Agama dengan menggunakan Dana APBN Tahun Anggaran 2016 yang diharapkan mampu untuk dilaksanakan kegiatan tersebut diatas. Melihat permasalahan yang ada saat sekarang ini yaitu Gedung Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tembilahan yang ada merupakan gedung kantor lama Kementerian Agama Kabupaten Indragiri Hillr yang dipinjam pakai untuk digunakan sebagai kantor KUA Kec. Tembilahan. Agar pelayanan Kantor Urusan Agama Kecamatan Tembilahan lebih ditingkatkian dengan lebih baik, serta untuk dapat mewujudkan gedung KUA yang memenuhi standar, maka pemerintah daerah melalui Kementerian Agama Kantor Kabupaten Indragiri Hilir telah merencanakan atau melaksanakan perbaiakan sarana dan prasarana
Page |5
keagaaman. Salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun ini yaitu berupa “ Perencanaan Pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kecamatan Tembilahan “.
Gambar 1.2 Peta Kecamatan Tembilahan
1.2
Tujuan dan Sasaran Tujuan dari Pelaksanaan Pekerjaan “Perencanaan Pembangunan Gedung
Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kecamatan Tembilahan” dengan lokasi di Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indrairi Hilir adalah sebagai berikut :
Page |6
a. Membangun gedung bangunan baru bagi gedung Kantor Urusan Agama Kecamatan yang belum memiliki bangunan sendiri dengan tujuan utama memberikan standar pelayanan prima kepada masyarakat. b. Mewuiudkan pelayanan jasa perkawinan serta fungsi lainnya kepada umat dengan kondisi bangunan yang kondusif, nyaman, aman, indah dan sehat. c. Mewujudkan pembangunan gedung Kantor Urusan Agama kecamatan yang menghasilkan suatu bangunan dan gedung yang referensentatif, memenuhi
syart
-
syara
teknis
yang
ditetapkan
dan
dapat
dipertanggungjawabkan dari segi arsitektur, stuktur, dan fungsional serta system utilitas sehingga mampu meningkatkan pelayanan kepada umat terutama calon pengantin.
1.3
Lingkup Pekerjaan Lingkup tugas yang dilaksanan oleh konsultan perencanaan adalah
menyusun dokumen perencanaan dan dokumen lelang dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Kantor KUA Kecamatan yang terdiri dari : 1. Persiapan perencanaan 2. Survai pendahuluan 3. Menyusun pra rencana 4. Existensi dan perubahan 5. Penyusunan rencana pelaksanaan
Page |7
6. Penyusunan rencana detail 7. Pembuatan dokumen perencanaan
Sistimatika Penulisan
1.4
Sistimatika
laporan
pendahuluan
pada
Pelaksanaan
Pekerjaan
“Perencanaan Pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kecamatan Tembilahan” Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir adalah sebagai berikut : Bab I
Pendahuluan menjelaskan latar belakang perencanaan dari tujuan dan sasaran, ruang lingkup pekerjaan survei dan sistimatika penulisan.
Bab II
Konsep Desain pekerjaan Perencanaan Pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kecamatan Tembilahan berisikan uraian tentang beberapa hal yang meliputi konsep dasar, strategi pengembangan, elemen desaint dan kereteria perencanaan.
Bab III
Metodologi Pekerjaan berisi tentang desain konseptual, tahap pendekatan skematik (schematic approach), tahap desain skematik (schematic
desain),
dan
pengembanagan
desaint
(design
development) dan kereteria Bab IV
Rencana Kegiatan dan Struktur Organisasi
memuat jadwal
pelaksanaan, organisasi - pekerjaan Bab V
Penutup berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil laporan pendahuluan
Page |8
K Bab II
2.1
Konsep Dasar Pelaksanaan Pekerjaan “Perencanaan Pembangunan Gedung Balai Nikah
dan Manasik Haji KUA Kecamatan Tembilahan” dengan lokasi Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indrairi Hilir mengambil konsep pembangunan baru yaitu dengan membangun keseluruhan bangunan yang telah direncanakan dan ditetapkan, baik dengan menyediakan ruang yang diperlukan serta bentuk massa bangunan disesuaikan dengan kebutuhan. Adapun pelaksanaan konsep ini mengacu pada pertimbangan elemenelemen citra, elemen perancangan serta elemen estetika kawasan. Adapun konsep perancangan bangunan adalah dengan menerapkan seni-seni arsitektur yang ada di daerah Riau yang notabenennya adalah berbudaya melayu.
2.2
Strategi Pengembangan
Strategi yang akan dilakukan dalam pembangunan Pelaksanaan Pekerjaan “Perencanaan Pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kecamatan Tembilahan” dengan lokasi Tembilahan Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indrairi Hilir antara lain adalah sebagai berikut :
Page |9
a.
Mendesain bentuk massa bangunan yang lebih fungsional dan dapat memenuhi kebutuhan ruang bagi aktivitas yang ada didalamnya.
b.
Melakukan pengelompokan aktivitas dilakukan agar tercipta keteraturan di dalam lingkungan dan diharapkan aktivitas yang ada terakomodasi oleh ruang – ruang yang direncanakan.
c.
Perancangan instalasi kelistrikan, air bersih, sanitasi dan drainase yang dapat di pantau sehingga mempermudah dalam pemeliharaan bangunan.
2.3
Elemen Desain
Lahan rencana berlokasi di Tembilahan, tetapnya di jalan Bunga Kelurahan Tembilahan Hilir Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir. Aktivitas utama yang ada dikantor KUA Kecamatan Tembilahan adalah sebagai tempat balai nikah dan kegiatan keagamaan lainnya. Bentuk dan masa bangunan ditentukan dengan perencanaan kawasan dan sesuai dengan fungsi bangunan dan lingkungan sekitarnya. Adapun bentuk dan masa bangunan yang direncaakan merupakan bangunan berlantai 1 (satu). Bentuk bangunan menerapkan arsitektur budaya melayu. Sebagai tempat bangunan kantor, maka direncanakan tata pencahayaan alami dan pertukaran udara yang baik untuk proses kegiatan-kegiatan didalam gedung tersebut. Untuk memberi kesan tersendiri, dilakukan penandaan dengan fungsi sebagai karekteristik budaya yang ada. Bangunan ini diaharapkan dapat memberikan kesan/citra budaya sebagai laskar budaya dari para penghuninya.
P a g e | 10
2.4
Kreteria Perencanaan (terukur)
Kriteria ini terkait dengan kebijaksanaan yang ada/berlaku di kota/wilayah. Hal – hal yang berkaitan dengan kriteria terukur ini meliputi Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maupun Garis Sempadan Bangunan (GSB). a.
Akses Merupakan kriteria tak terukur yang memperjelas tingkat pencapaian terhadap lokasi. Pertimbangan terhadap akses dalam perancangan sekolah ini diharapkan memiliki aspek positif di mana pembangunan secara langsung mampu mendukung kelangsungan aktivitas pada tapak (site) perancangan.
b.
View Merupakan sesuatu yang berhubungan dengan aspek pandangan atau kejelasan untuk orientasi manusia.
c.
Compatibility Merupakan kriteria yang melihat aspek kesesuaian antar bangunan, terutama kesesuaian dengan kawasan sekitar, meskipun dalam lingkup bangunan tunggal. Bangunan sekolah ini mempunyai ciri tersendiri secara arsitektur
d.
Livability Kriteria ini terkait dengan aspek kenyamanan bangunan, baik dari segi pola maupun
skala.
Kenyamanan
dalam
hal
ini
berupa
kenyamanan
P a g e | 11
penglihatan/pandangan, hubungannya dengan lingkungan hidup, serta hal lain yang terkait dengan kenyamanan dari lingkungan binaan. e.
Identitas/Identity Merupakan kriteria yang memberikan ciri tersendiri bagi suatu kawasan dan atau bangunan. Penerapan kriteria ini dalam perancangan gedung kantor untuk memberikan kejelasan, lebih dikenali, diingat dan menarik.
f.
Sense Merupakan kriteria yang memiliki hubungan dengan suatu tempat, dalam arti bahwa perancangan tidak hanya sesuai dengan kondisi lingkungan fisik namun juga sesuai dengan perasaan manusia, khususnya atas pola budaya masyarakat terhadap bangunan dan lingkungan sekitarnya.
2.5
Analisis Bentuk
Peranan bentuk dalam penampilan bangunan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tembilahan sangat dibutuhkan dalam pembentukan citra kawasan. Aspek-aspek yang diperhatikan dalam analisa bentuk adalah : a. Gubahan Massa, pemilihan massa bangunan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tembilahan dapat ditentukan dengan melihat beberapa aspek yaitu :
Dapat mencerminkan fungsi didalamnya (Clarity/kejelasan).
Pemilihan bentuk massa disesuaikan dengan bentuk site atau tanggap terhadap site yang akan ditempati.
P a g e | 12
Bentuk yang memberikan kesan luas bagi pengguna dan pengelola pendidikan.
Gubahan massa disusun secara linier terhadap ruas jalan di lokasi pembangunan. Gubahan massa yang diambil merupakan massa yang efisien dan
efektif dalam pemanfaatan ruang dan fungsi. Bentuk-bentuk mengotak atau persegi adalah bentuk yang dapat secara maksimal memanfaatkan ruang. Bentuk kotak juga sangat mencerminkan fungsi bangunanbangunan gedung kantor yang menjadi fungsi utama Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tembilahan. Bentuk kotak juga merupakan kristalisasi dari konsep modernitas dan minimalis dalam penerapan bentuk arsitektur.
Gambar 2.1 Bentukan Massa Yang Digunakan (Linieritas dan Simetris) Bentukkan massa secara vertical juga perlu mendapat perhatian, agar beban angin tidak mempunyai pengaruh buruk terhadap bangunan. Bentuk vertical yang membesar dibagian atas akan membuat angin terperangkat pada bagian bawah sehingga akan menimbulkan beban pada bangunan. Bentuk yang mengecil pada bagian atas akan mengurangi atau bahkan menghilangkan beban angin terhadap bangunan.
P a g e | 13
b. Fasade, merupakan komponen arsitektural bangunan yang dominant dan yang pertama kali diapresiasi oleh pengguna bangunan. Fasade juga berfungsi pembentuk kontinuitas, kesatuan bentuk dan fungsi bangunan yang mewadahi fungsi-fungsi bangunan. Disamping itu penerapan konsep budaya pada fasade bangunan digunakan sebagai perwujudan identitas kewilayahan. 1) Modernitas Fasade disusun secara dinamis dan harmonis untuk menghindari kejenuhan bentuk atau kemonotonan bentuk.
Gambar. 2.2 Konsep Modernitas 2) Budaya
Gambar 2.3 Transformasi Budaya
P a g e | 14
c. Bentuk Atap, pada bangunan menggunakan gabungan atap-atap datar / plat daag dan penggunaan atap-atap pelana dengan konsep atap melayu. Hal ini untuk pencerminan budaya setempat. d. Point Of Interest, main entrance sebagai titik masuk bangunan dari luar site perlu ditonjolkan seperti konsep Boldness agar terdapat perbedaan dengan bangunan lainnya. Penataan Main entrance bisa menjorok keluar bangunan atau menekuk kedalam bangunan. Prinsipnya harus berbeda dan menonjol terhadap sekitarnya. Untuk memberikan kesan dekat dan mudah dicapai maka main entrance dibuat menghadap langsung jalur sirkulasi luar dan menjorok keluar, jika main entrance dibuat tenggelam kedalam bangunan cenderung terkesan jauh. Bagian bangunan yang diberi main entrance yang menonjol adalah bangunan kantor sebagai pusat kegiatan administrasi sedangkan side entrance dibuat berbeda agar ada kejelasan bagi pengunjung mana yang utama dan tidak.
Gambar 2.4 Point Of Interest Terminal Yang Direncanakan e. Bukaan, unsur alam dapat turut menyemarakkan ruang dalam dengan memberikan bukaan pada ruang berupa jendela ruang. Bukaan juga akan
P a g e | 15
memberikan kesan vital pada ruang. Ruangan akan menjadi terasa hangat tanpa memberikan kesan panas pada ruang. f. Elemen, penggunaan elemen-elemen pelengkap yang dapat menciptakan kesan ruang perlu diterapkan untuk kenyemanan dan keindahan ruang. Elemen kayu dan batu dapat memberikan yang berbeda pada ruang, elemen batu menciptakan kesan ruang dingin sedangkan kayu menciptakan kesan ruang hangat. g. Warna, unsur warna juga dapat menciptakan kesan ruang yang berbedabeda. Warna-warna yang digunakan sesuai dengan Keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam No. 188 Tahun 2015 adalah :
2.6
Dinding warna hijau toska.
Atap/Genteng, tiang, kusen, dan listplank warna hijau tua.
Analisis Kebutuhan Ruang
a. Analisis Hubungan Keterkaitan Antar Ruang Hubungan
antar
aktivitas/fungsi/ruang
adalah
hubungan
keterkaitan antarkegiatan yang diwadahi dalam sebuah tapak/struktur. FUNGSI KANTOR KUA
FUNGSI PENUNJANG
FUNGSI UTAMA
FUNGSI PELAYANAN
Gambar 2.5 Hubungan Keterkaitan Antar Fungsi
P a g e | 16
Keterangan : Hubungan langsung dan erat Hubungan tidak langsung karena ditangani pihak ketiga Hubungan ruang ditentukan dari pengamatan tentang pola kegiatan yang terjadi oleh perilaku pengguna bangunan. Perilaku yang menjadi pertimbangan yaitu perilaku Kepala KUA, Penghulu, Staf, Balai Nikah, Penyuluh Agama, dan Pengawas Pendais. Ruang-ruang
kantor
cenderung
bersifat
terbuka
dalam
hubungannya. Adanya hubungan yang terbuka ini mengakibatkan hubungannya dengan ruang-ruang lain menjadi erat. Hubungan ruangruang terhadap ruang service seperti pantry hubungannya tidak langsung meskipun mempunyai hubungan yang erat. Ketidak langsungan ini karena posisinya harus tertutup tetapi tetap mempunyai hubungan yang erat dengan ruang-ruang lainnya.
P a g e | 17
RUANG KEPALA KUA RUANG STAF RUANG PENGHULU RUANG BALAI NIKAH RUANG PENYULUH AGAMA RUANG PENGAWAS PENDAIS RUANG TAMU/RESEPSIONIS RUANG KOMPUTER RUANG ARSIP MUSHALLA THOILET DAN TEMPAT WUDHU PANTRY KORIDOR TERAS
Gambar 2.6 Hubungan Keterkaitan Antar Ruang Keterngan : Hubungan Erat Hubungan Tidak Erat Tidak Ada Hubungan b. Analisis Kebutuhan Ruang Dasar untuk menentukan jenis ruang adalah tuntutan dari kegiatan pelaku kantor KUA Kecamatan Tembilahan Berdasarkan aktifitas yang terjadi maka kebutuhan ruang dapat dikelompokkan menjadi : 1.
Kelompok Aktifitas Kepala KUA.
P a g e | 18
2.
Kelompok Aktifitas Penghulu.
3.
Kelompok Aktifitas Staf.
4.
Kelompok Aktifitas Balai Nikah.
5.
Kelompok Aktifitas Penyuluh Agama.
6.
Kelompok Aktifitas Pengawas Pendais.
7.
Kelompok Aktifitas Manasik Haji
Untuk lebih rincinya kebutuhan minimal ruangan berdasarkan peraturan Keputusan Direktorat Jendral BIMAS No. 188 Tahun 2015 dalam tabel berikut ini : Tabel 2.1 Kebutuhan Ruang Kantor KUA Kecamatan Tembilahan No
Fungsi Ruangan
Luas Standar (M2)
Keterangan
1
2
3
4
A B D
Luas tanah minimal 300,00 Halaman/areal parkir 200,00 Luas Bangunan *) 200,00 Terdiri dari : 1 Ruang Tamu dan Resepsionis 28,00 2 Ruang Kepala KUA 14,00 3 Ruang Penghulu (3 Orang) 17,00 4 Ruang Staf/Pelaksana (Kap. 6 Orang) 31,00 5 Ruang Balai Nikah 18,00 6 Musholla 7,00 7 Toilet dan Tempat Wudhu (2 Tolet) 9,00 8 Pantry (Dapur Kering) 4,00 9 Ruang Arsip 11,50 10 Ruang Penyuluhan Agama 6,50 11 Ruang Pengawas Pendais 11,00 12 Ruang Komputer 6,50 13 Teras 13,00 14 Koridor 16,00 Total Luas Ruangan 192,50 Sisa Luas 7,50 *) Luas tanah > 400 m2 bangunan tidak bertingkat dan luas tanah < 400 m2 bangunan dibuat bertingkat tiap lantai 100 m2
P a g e | 19
M Bab III
Kajian pra rancangan merupakan tahap pra rancangan sebelum memasuki tahap perencanaan. Dalam tahap ini akan dihasilkan suatu kajian block plan yang belum sempurna, untuk kemudian dilanjutkan tahap selanjutnya yakni perencanaan. 3.1
Pendekatan Teknis
Pada pekerjaan “Perencanaan Pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kecamatan Tembilahan” yang akan dikerjakan, dibagi menjadi 7 kelompok yaitu :
Persiapan perencanaan
Survai pendahuluan
Menyusun pra rencana
Existensi dan perubahan
Penyusunan rencana pelaksanaan
Penyusunan rencana detail
Pembuatan dokumen perencanaan
Pekerjaan persiapan dilakukan untuk mempelajari materi pekerjaan, persiapan administrasi, membentuk tim pelaksana dan penyusun program kerja. Hasil dari pekerjaan persiapan digunakan sebagai dasar tim untuk melaksanakan
P a g e | 20
survey Pendahuluan guna mengetahui gambaran secara umum kondisi lapangan. Pengukuran Detail dilaksanakan untuk mendapatkan data lapangan yang akurat dan presisi. Hasil perencanaan diasistensikan ke pemberi tugas dan dilanjutkan dengan dokumen lelang. Langkah penyelesaian pekerjaan ini secara jelas disajikan pada Gambar. 4.1. Bagan Alur Pelaksanaan Pekerjaan.
3.2
Metodologi Konseptual
Dalam tahap ini, perencanan (konsultan) akan melakukan pekerjaan antara lain : a.
Pengukuran bangunan yang ada serta luas lahan yang akan di bangun dengan alat ukur meteran yang panjang jangkauan 100 (Seratus) meter.
b. Penyelidikan tanah, meliputi jenis tanah yang ada dilokasi, dan tinggi air pasang maksimal. c. Survei lingkungan, meliputi survei lalu lintas di sekitar lokasi untuk menentukan jalan masuk utama dan jalan masuk sekunder serta drainase, sumber listrik, air, telepon dan bahan-bahan pendukung. d. Kebutuhan ruang, untuk mendapatkan luasan bangunan disesuaikan dengan kebutuhan standar ruang. e. Surveiy perizinan (IMB) yang meliputi data – data peraturan dan peraturan dari pemerintah daerah.
P a g e | 21
Mulai
Pekerjaan Persiapan - Pengurusan administrasi Kegiatan - Penyusunan Team Pelaksana - Penyusunan Rencana Kerja
Revisi
Laporan Pendahuluan Asistensi Tidak
Setuju
Bahan Bangunan - Kemudahan - Ketersediaan
-
Pekerjaan Persiapan Kontrol data sekunder Gambar Existing Penampang Penggambaran
-
Laporan Antara Perhitungan Penggambaran Penggambaran Detail
Diskusi / Asistensi
Data Pendukung - Data Banjir - Data Pasang Surut
Revisi
Tidak
Laporan Akhir Dokumen Perencanaan Lengkap Dokumen Lelang
Selesai
Gambar 3.1. Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan
P a g e | 22
3.3
Metodologi Pendekatan Skematik (Schematic Approach)
Dalam tahap ini, konsultan perencana akan mengolah data – data survei lokasi eksisting dari peraturan tata bangunan sebagai masukan dalam pembuatan schematic approach. Laporan ini yang disetujui oleh pemberi tugas akan digunakan sebagai data dalam perencanaan tahap schematic design.
3.4
Metodologi Desain Skematik (Schematik Design)
Tahapan ini selain berpedoman pada tahap pendekatan skematik akan dilakukan pembuatan desain skematik untuk pekerjaan arsitektur dan struktur.
3.5
Metodologi Pengembagangan Desain (Design Develovment)
Tahapan ini merupakan penyiapan dokumen design development yang terdiri atas gambar – gambar detail arsitektur dan struktur, dengan skala yang lebih detail berupa one line diagram untuk dikembangkan dalam tahap construction document. Selain itu dalam tahapan ini juga akan dikeluarkan perhitungan – perhitungan struktur, sebagai data untuk pembuatan gambar – gambar tahap construction document.
3.6
Metodologi Construction Document
Merupakan tahap penyiapan dokumen untuk pelaksanaan pembangunan yang terdiri atas gambar – gambar desain rinci bidang arsitektur dan struktur, untuk keperluan lelang.
P a g e | 23
3.7
Metodologi Pricing
Merupakan tahap yang bersamaan dengan tahap construction document di mana konsultan perencanaan membuat rancangan anggaran biaya serta spesifikasi teknis untuk digunakan dalam pelaksanaan konstruksi.
P a g e | 24
R Bab IV
4.1
Jadwal Pelaksanaan
Berdasarkan metodologi pendekatan yang telah diuraikan, maka dapat diperkirakan jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan “Perencanaan Pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kecamatan Tembilahan” adalah 1 (satu) Bulan atau 30 (tiga puluh) hari kalender, dengan jadwal pelaksanaan dan Jadwal Rencana Penyerahan Laporan dapat dilihat pada Table dibawah ini : Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No
Uraian Pekerjaan
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Minggu Ke I
1.
Persiapan Perencanaan
2.
Survai Pendahuluan
3.
Penyusunan Pra Rencana
4.
Exitensi dan Perubahan
5.
Penyusunan Rencana Pelaksanaan
6.
Penyusunan Rencana Detail
7.
Pembuatan Dokumen Perencanaan
8.
Pelaporan -
Laporan Pendahuluan
-
Laporan Antara
-
Laporan Akhir
II
III
IV
Ket
P a g e | 25
4.2
Struktur Organisasi
Struktur
organisasi
konsultan
dalam
melaksanakan
Pekerjaan
“Perencanaan Pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kecamatan Tembilahan” ini disajikan dalam gambar 4.1. Dari gambar tersebut posisi team leader yang memegang peranan dalam menjembatani dan memfasilitasi komunikasi dan informasi dari dan antara masing-masing Tenaga Ahli dalam tim konsultan. Sesuai dengan Kerangka Acuan, team leader juga berperan penting dalam menjembatani komunikaksi antara tim konsultan dengan pihak pemberi tugas. Pada dasarnya, tugas konsultan adalah untuk membantu Kementerian Agama Kabupaten Indragiri Hilir dalam penyusunan dokumen Perencanaan “Perencanaan Pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kecamatan Tembilahan”. Berdasarkan gambar struktur organisasi, susunan tim konsultan yang akan menangani pekerjaan ini terdiri dari Team Leader (S1 Teknik Sipil/Ahli Sipil dan Perencanaan). Di samping tim tenaga ahli tersebut di atas, anggota tim juga dilengkapi dengan tenaga pendukung sebagai pembantu tenaga ahli dalam proses tabulasi dan analisis data serta penyusunan laporan maupun pengurusan administrasi. Adapun tenaga pendukung adalah sebagai berikut :
P a g e | 26
PENANG. JAWAB OPRASIONAL SUPARDI, ST
Ahli Sipil Perencanaan SUPARDI, ST
Ahli Arsitektur AHMAD ABDILLAH, ST
Drafter/Autocad
Surveyor
Adm/Op. Komputer
Office Boy
RICO SAPUTRA
ROLLI SAGITA
HAPSAH
M. JULDIN
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Konsultan Dalam
mempersiapkan
susunan
anggota
tim
konsultan,
pihak
perusahaan berusaha sekuat mungkin agar personil dan direktur dapat menjamin keberhasilan program yang akan dilaksanakan. Mengingat karakter kegiatan yang spesifik dan mempersyaratkan keahlian di bidang perencanaan pembangunan gedung, maka penyusunan tim konsultan mempertimbangkan beberapa faktor penting antara lain : a.
Kemampuan dasar yang memadai
b.
Penguasaan medan dan pengenalan lokasi yang akan ditangani
c.
Pengalaman sejenis khususnya dalam bidang keahlian masing-masing
d.
Kemampuan bekerja secara mandiri dan kemampuan bekerjasama dalam tim
P a g e | 27
Hal diatas merupakan kreteria yang diberlakukan oleh perusahaan konsultan dalam melakukan seleksi untuk mendapatkan tim yang tangguh dan dapat diandalkan. Susunan anggota tim konsultan yang diusulkan serta jadwal penugasan dalam sebagai berikut : Tabel 4.2 Jadwal Penugasan Personil No.
Uraian
I 1 2 II 1 2 3 4
Jumlah
Tenaga Ahli Supardi, ST Ahmad Abdillah, ST Tenaga Pendukung Hapsah Rico Saputra Rolli Sagita M. Juldin
4.3.
Minggu Ke I
II
III
Ket.
IV
1 1 1 1 1 1
Uraian Tugas Tenaga Ahli
Untuk memastikan bahwa setiap kegiatan dapat diselesaikan dengan baik, maka perlu dibuat uraian tugas dan tanggung jawab dari setiap anggota tim sebagai berikut : 1. Ahli Sipil dan Perencanaan Ahli Sipil dan Perencanaan adalah seorang Sarjana Teknik Sipil dari suatu Perguruan Tinggi/Akademi atau Lembaga Teknologi, International atau Indonesia yang diakui. Tugas-tugasnya mencakup seperti tersebut dibawah ini : a. Merencanakan
dan
pengukuran/rekayasa
meneliti lapangan
ketepatan dan
dari
mengambil
semua
keputusan-
P a g e | 28
keputusan yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan pengembalian kondisi dan minor mendahului pekerjaan utama serta terinci lainnya. b. Melakukan perencanaan secara teratur dan memeriksa semua lokasi dilapangan dimana pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan supaya ada kejelasan dalam pelaksanaan. c. Menjamin bahwa Pelaksana memahami isi dokumen Kontrak secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta gambar-gambar
dan
dapat
menerapkan
teknik
pelaksanaan
konstruksi yang tepat, cocok dengan keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan. d. Melakukan
analisa,
perhitungan
dan
perencanaan
struktur/
konstruksi bangunan. e. Menyusun pelaporan dan perhitungan struktur. f. Melakukan koordinasi dan menjadi Leader, terhadap tenaga ahli yang lain dan tenaga pendukung yang ada. g. Membuat analisa teknis dan persyaratan bahan. h. Mampu dalam memberikan pemecahan terhadap permasalahan yang muncul dalam tahap pelaksanaan akibat kesalahan perencanaan. i.
Melakukan kontrol kualitas dokumen perencanaan.
j.
Mampu dalam memecahkan permasalahan yang muncul dalam tahap pelaksanaan akibat kesalahan perencanaan.
2. Ahli Arsitektur Ahli Arsitektur adalah seorang Sarjana Arsitektur dari suatu Perguruan Tinggi/Akademi atau Lembaga Teknologi, International atau Indonesia
P a g e | 29
yang diakui. Tugas-tugasnya mencakup seperti tersebut dibawah ini : a. Membuat
kerangka
umum/konsep
rencana
arsitektur,
dan
pengembangan disainnya. b. Melakukan analisa yang berkenaan dengan perencanaan teknis arsitektur gedung/bangunan. c. Melakukan koordinasi dengan tenaga Ahli Sipil dan tenaga pendukung yang ada. d. Membuat/menyusun perencanaan dan pra rancangan (Schematic Design), dari awal sampai selesai. e. Mampu dalam memecahkan permasalahan yang muncul dalam tahap pelaksanaan akibat kesalahan perencanaan. f. Pengembangan rancangan dan gambar kerja. 3. Juru Gambar (Drafter) Mempunyai pengalaman dalam bidang pembuatan gambar-gambar teknik khususnya bangunan gedung. Dapat bekerja dengan cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi serta mempunyai latar belakang pendidikan minimal SMK. Juru gambar bertanggung jawab atas pembuatan gambargambar rencana yang dibutuhkan dan detail yang diperiksa oleh Ahli Arsitektur dan Ahli Sipil. 4. Teknisi Surveyor/Lapangan Surveyor yang akan ditempatkan adalah seorang tamatan minimal STM/SMK yang berpengalaman dalam bidang surveyor/pengukuran,
P a g e | 30
dimana
tugas
dan
tanggung
jawab
teknisi
lapangan
adalah
mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dari lapangan dan tanggung jawab atas ketelitian hasil yang didapat. 5. Tenaga Administrasi Berpengalaman dalam bidang administrasi umum dan administrasi proyek pekerjaan bagunan gedung.
Mampu mengetik secara cepat
dengan rapi dan benar serta dapat menggunakan Miccrosoft Office. 6. Office Boy Office Boy bertugas melengkapi segala kebutuhan yang dibutuhkan dikantor dan selalu menjaga kebersihan kantor.
4.4
Pelaporan
Selama menjalani tugas pelayanan jasa konsultan Perencanaan pelaksanaan Pekerjaan “Perencanaan Pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kecamatan Tembilahan”, konsultan akan menyerahkan beberapa jenis laporan diantaranya adalah sebagai berikut : a.
Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan merupakan laporan tahap pertama, yang diselesaikan 1 (satu) minggu setelah Surat Perintah Kerja (SPK) diterbitkan. Laporan ini berisikan tentang Pendahuluan, Konsep Desain, Tahapan Pekerjaan, Rencana Kegiatan dan Organisasi serta data-data yang dibutuhkan dalam perencanaan dan jadwal kegiatan
P a g e | 31
serta mobilisasi tenaga ahli. Laporan Pendahuluan ini diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 5 eksemplar atau buku. b.
Laporan Antara Laporan antara merupakan laporan tahap kedua setelah laporan pendahuluan diserahkan kepada pemberi tugas. Laporan antara ini berisikan tentang Pendahuluan, Konsep Desain, Perhitungan Struktur dan Gambar Draf Perencanaan. Laporan antara diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 5 eksemplar atau buku.
c.
Laporan Akhir Laporan ini akan diserahkan kepada pemberi tugas sebelum berakhir waktu pelaksanaan pekerjaan dan laporan akhir ini berisikan tentang Pendahuluan, Konsep Desain, Volume Pekerjaan, Analisis Biaya, Spesifikasi, Syarat - Syarat Teknis dan Gambar Perencanaan Pekerjaan. Laporan akhir ini diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 5 eksemplar atau buku.
4.5
Asistensi dan Presentasi
Setiap laporan yang disusun akan diasistensikan ke Pejabat Pembuat Komitmen, Direksi Teknis dan Kuasa Pengguna Anggaran untuk menjamin bahwa perencanaan yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan perencanaan yang berlaku serta dapat dipertanggung jawabkan secara teknis.
P a g e | 32
Konsultan juga akan melakukan presentasi di hadapan instansi terkait mengenai
hasil-hasil
perencanaan
teknis
ini
yang
dilaksanakan sebelum difinalkan dalam laporan Akhir.
rencananya
akan
P a g e | 33
P Bab V
5.1
Kesimpulan
Demikian keseluruhan isi laporan pendahuluan ini kiranya dapat diterima oleh Pihak Satuan kerja dan PPK di Kementerian Agama Kabupaten Indragiri Hilir.
5.2
Saran
Apa yang telah ditugaskan sangat bernilai, kiranya pekerjaan selanjutnya dapat kami laksanakan dengan lebih baik.
L
ampiran
Foto Dokumentasi Lapangan
Kegiatan : Pembangunan Sarana dan Prasarana Gedung Balai Nikah TA. 2016
Pekerjaan : Perencanaan Pemb. Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kec. Tembilahan
Lokasi : Kec. Tembilahan
Foto Dokumentasi
Lokasi Rencana Pembangunan Kantor KUA
Lokasi Rencana Pembangunan Kantor KUA
Kegiatan : Pembangunan Sarana dan Prasarana Gedung Balai Nikah TA. 2016
Pekerjaan : Perencanaan Pemb. Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kec. Tembilahan
Lokasi : Kec. Tembilahan
Foto Dokumentasi
Lokasi Rencana Pembangunan Kantor KUA
Lokasi Rencana Pembangunan Kantor KUA
Kegiatan : Pembangunan Sarana dan Prasarana Gedung Balai Nikah TA. 2016
Pekerjaan : Perencanaan Pemb. Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kec. Tembilahan
Lokasi : Kec. Tembilahan
Foto Dokumentasi
Lokasi Rencana Pembangunan Kantor KUA
Lokasi Rencana Pembangunan Kantor KUA
Kegiatan : Pembangunan Sarana dan Prasarana Gedung Balai Nikah TA. 2016
Pekerjaan : Perencanaan Pemb. Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kec. Tembilahan
Lokasi : Kec. Tembilahan
Foto Dokumentasi
Survai Lokasi Bersama Tim TPT dan PPK
Survai Lokasi Bersama Tim TPT dan PPK
Kegiatan : Pembangunan Sarana dan Prasarana Gedung Balai Nikah TA. 2016
Pekerjaan : Perencanaan Pemb. Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kec. Tembilahan
Lokasi : Kec. Tembilahan
Foto Dokumentasi
Kantor Kemenag Kab. Inhil dipinjam sebagai Kantor KUA Kec. Tembilahan
L
ampiran
Peta Lokasi Rencana
Lokasi Rencana Pembangunan