10 0 312 KB
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PEREKATAN KAYU
DISUSUN OLEH NAMA
: KUSMAYADI
NIM
: 12/14778/KH
JURUSAN
: KEHUTANAN
FAKULTAS : KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA 2014
DAFTAR ISI
A. TUJUAN ...................................................................................................
1
B. CARA KERJA ..........................................................................................
1
C. DASAR TEORI ........................................................................................
1
D. HASIL PENGAMATAN ..........................................................................
2
E. PEMBAHASAN .......................................................................................
5
F. KESIMPULAN .........................................................................................
6
G. DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
7
ACARA I FAKTOR BAHAN DIREKAT (KAYU)
A. TUJUAN 1. Mengenal semua sifat dasar kayu yang berhubungan erat dengan proses perekatan. 2. Mengetahui hubungan sifat dasar dengan sifat perekat yang dihasilkan.
B. CARA KERJA 1. Mengumpulkan data bahan direkat kayu (minimal 15 jenis kayu) yang telah diuji sifat perekatannya meliputi sifat dasar, dan kekuatan rekat yang dihasilkan. 2. Melakukan analisis hubungan antara sifat dasar kayu sebagai bahan direkat dan kekuatan rekat yang dihasilkan dengan analisis regresi dari faktor yang diketahui. 3. Menyajikan peringkat kontribusi pengaruh dari setiap sifat dasar pada kekuatan rekat yang dihasilkan dan melakukan pembahasan per faktor.
C. DASAR TEORI Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam. Pohon sebagai penghasil kayu mengalami proses pertumbuhan yang menyebabkan terbentuknya riap tumbuh, lingkaran tahun, kayu gubal, kayu teras, kayu juvenil, kayu dewasa, dan kulit (Sushardi, 2010). Secara umum sudah diketahui bahwa untuk memperoleh hasil perekatan yang baik harus dipelajari beberapa faktor yang mempengaruhi hasil perekatan. Salah satu faktor tersebut adalah faktor bahan direkat (kayu) seperti struktur anatomi, sifat fisika, dan sifat kimia kayu. Sifat – sifat tersebut berkemungkinan besar mempengaruhi kebarhasilan perekatan (Prayitno, 2001). Struktur anatomi kayu yang mempengaruhi perekatan
1
di antaranya adalah sel – sel penyusun dan arah serat. Sifat fisika yang bersama – sama sangat mempengaruhi keberhasilan perekatan adalah kadar air, porusitas, berat jenis, dan wetabilitas kayu. Sifat kimia yangan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan perekatan adalah ekstraktif kayu. Sementara itu sifat permukaan kayu dan komponen kimia menentukan kemudahan pembasahan permukaan kayu oleh bahan perekat (Prayitno, 2001).
D. HASIL PENGAMATAN No
Jenis Kayu
Keteguhan pukul
Keteguhan geser
1
Langsat lutung
40.90
48.7
2
Terap
4.78
57.86
3
Kenanga
19.64
14.8
4
Sekuang
19.03
95.25
5
Tapos
23.27
112.8
6
Cempaka
10.84
79.42
7
Kayu Hujan
6.49
71.71
8
Kandis
34.09
34.09
9
Gmelina
6.47
46.99
10
Ramin
15.78
80.36
11
Sepalis
30.34
98.11
12
Mahang
13.84
78.88
13
Membacang
1.85
98.29
14
Mendarahan
4.44
71.58
15
Anggerit
32.70
145.89
2
Perhitungan : Model Summary
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
1
Adjusted R
.069
.005
-.072
33.98762
a. Predictors: (Constant), Keteguhan_Pukul b
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
70.962
1
70.962
Residual
15017.056
13
1155.158
Total
15088.018
14
F
Sig.
.061
.808
a
a. Predictors: (Constant), Keteguhan_Pukul b. Dependent Variable: Keteguhan_Geser Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 72.438
15.647
.182
.735
Keteguhan_Pukul a. Dependent Variable: Keteguhan_Geser
3
Coefficients Beta
t
.069
Sig. 4.629
.000
.248
.808
Grafik Hubungan Keteguhan Geser dan Keteguhan Pukul
4
E. PEMBAHASAN Kayu merupakan produk olahan hasil hutan yang memiliki berbagai sifat baik itu sifat kimia, sifat mekanik, sifat fisika, serta sifat-sifat lainnya seperti halnya sifat pembakaran dan sifat terhadap suara. Pengujian kayu terutama dalam hal perekatan kayu sangatlah penting dikarenakan kayu memiliki sifat mudah untuk direkatkan tergantung dari sifat kayunya bahan perekat yang digunakan. Pengambilan sampel sebanyak 15 jenis kayu dan parameter yang digunakan dalam hal pengamatan terhadap kerekatan kayu yaitu nilai keteguhan pukul dan nilai keteguhan geser pada arah radial pada kayu kering. Dalam hal pengamatan nilai yang paling besar keteguhan pukulnya yaitu dari jenis Langsat lutut (Aglaia subcuprea) dengan nilai 40.90 kgm/dm2 dan keteguhan pukul paling terendah yaitu dari jenis membacang (Mangifera altissima) senilai 1.85 kgm/dm2. Sedangkan keteguhan geser yang terbesar yaitu dari jenis Anggerit (Neonauclea schlechteri) dengan nilai 145.89 kg/cm2 dan keteguhan geser paling terendah yaitu dari jenis kenanga (Cananga odorata) senilai 14.8 kg/cm2. Dari data yang diambil keteguhan pukul dijadikan variabel bebas sedangkan keteguhan geser merupakan variabel terikat. Hubungan dua variabel ini menunjukkan hubungan yang tidak begitu kuat dan sangat rendah dikarenakan nilai R sebesar 0.069 yang artinya nilai tersebut lebih kecil dari nilai tabel interprestasi yaitu 0 – 1. Begitu juga halnya dengan nilai koefisien determinasinya (R Square) menunjukkan kecocokan model yang kurang baik dikarenakan nilai koefisien determinasinya sebesar 0.005 dan sangat kecil dari nilai tabel interprestasi yaitu 0 – 1. Dari hasil tabel Analysis of (Variance Anova) diungkapkan bahwa keragaman data aktual variabel terikat (keteguhan geser) bersumber dari model regresi dari residual. Dalam pengertian sederhana untuk kasus ini adalah besar dan kecilnya variasi keteguhan geser disebabkan oleh faktor yang lainnya yang mempengaruhi. Besarnya kontribusi variabel terikat(keteguhan geser) terhadap
5
variabel bebas (keteguhan pukul) yaitu sebesar 5% yang diperoleh dari nilai koefisien determinasinya (R Square) sebesar 0.005 x 100% yang artinya 95% lagi dipengaruhi oleh faktor lainnya. Dari hasil pengamatan dapat diambil persamaan regresinya yaitu Y= 72.438 + 0.182X dengan nilai R2 sebesar -0.72 yang artinya korelasinya sangat rendah atau variabel bebasnya hanya sedikit mempengaruhi variabel terikatnya.
F. KESIMPULAN Dari hasil pengamatan dan pembahasan yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sifat mekanika kayu dalam hal ini sifat keteguhan geser kayu tidak berpengaruh nyata dan sangat rendah terhadap sifat mekanika kayu lainnya yaitu keteguhan pukul karena besaran nilai koefisien determinasinya (R 2) sebesar 5%. 2. Keteguhan geser kayu dapat berpengaruh terhadap sifat kayu lainnya dikarenakan besaran nilai koefisien determinasinya (R 2) sebesar 95% dipengaruhi oleh faktor lainnya.
6
DAFTAR PUSTAKA Abdurahim, S; YI. Mandang dan U. Sutisna. 2004 .Atlas Kayu Indonesia Jilid III (Ed). Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Bogor. Anonim. 2014. Petunjuk Praktikum Perekatan Kayu. Fakultas Kehutanan Instiper. Yogyakarta.
7