Laporan Mikrobiologi Acara 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan Tetap Praktikum MIKROBIOLOGI ACARA I “STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA ”



OLEH :



NAMA



: BAIQ FITRIANI YUSUF



NIM



: 180104028



SEMESTER / KELAS



: VI / B



TADRIS PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM 2021



KATA PENGANTAR Alhamduillah , Puji Syukur Saya Panjatkan Kehadirat Allah SWT.karena atas rahmat dan kasih sayang  Nya, laporan ini bisa Saya Selesaikan meskipun  jauh  dari  kata sempurna, Dan tidak lupa sholawat beserta salam saya haturkan kepada junj ungan alam Nabi besar Muhammad SWT. Dalam Penulisan Laporan ini tentunya tidak lepas dari bantuan dari pihak lain, baik Dalam bentuk moril dan material .sehingga penulis mengucapkan terimakasih kepada teman-Teman , dan ucapan terima kasih juga kepada dosen pengampu yang menyalurkan ilmunya untuk menambah wawasan saya, serta kakak-kakak baik Co./Ass maupun kakak-kakak yang Memberikan waktunya untuk membimbing saya. Harapan saya atas laporan ini semoga menjadi



kontribusi dalam proses



pembelajaran. Saya menyadari laporan ini membutuhkan pengayaan-pengayaan dengan ide dan saran yang bersifat membangun dan mendekati kesempurnaan.maka semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi penulis dan pembaca, Allah SWT tempat kembali segalanya dan kebenaran hanya miliknya ,maka semoga laporan ini bermanfaat .



Mataram, 18 mei 2021



Penulis



II



DAFTAR ISI COVER HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................ii KATA PENGANTAR ...........................................................................................iii DAFTAR ISI .........................................................................................................iv BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................................1 A. Latar Belakang .........................................................................................1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................2 C. Tujuan ......................................................................................................2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................4 BAB III METODOLOGI .....................................................................................5 A. Pelaksanaan. ............................................................................................5 B. Alat dan bahan ........................................................................................5 C. Cara Kerja ................................................................................................5 BAB IV PEMBAHASAN ....................................................................................6 A. Gambar hasil Pengamatan ....................................................................6 B. Pembahasan .............................................................................................8 .................................................................................................................. BAB V PENUTUP ...............................................................................................9 A. Kesimpulan ..............................................................................................9 B. Saran ......................................................................................................9 C. Evaluasi ....................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA



III



BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu hal yang terpenting dalam kegiatan yang bersinggungan dengan aktivitas mikrobiologi adalah proses sterilisasi. Tujuan utama dengan adanya adalah untuk meminimalisir atau meniadakan potensi kontaminasi dari mikroba yang tidak diinginkan. Kontaminasi yang timbul dari mikroba yang tidak diharapkan dikhawatirkan dapat menghambat aktivitas dari mikroba yang ditumbuhkan atau dapat membahayakan keselamatan dari pelaksana kegiatan tersebut. Metoda sterilisasi yang dilakukan diupayakan berlangsung secara cepat dan dapat meminimalkan atau menghilangkan potensi kontaminasi mikroba seefektif mungkin. Proses sterilisasi yang tidak sempurna dapat menyebabkan munculnya kontaminasi mikroba baik yang berasal dari peralatan tersebut atau kontaminasi mikroba dari lingkungan. Sterilisasi merupakan usaha untuk membebaskan alat dari segala bentuk kehidupan. Dalam melakukan suatu pekerjaan dalam praktek mikrobiologi sangat dipengaruhi oleh kebersihan suatu alat yang digunakan sehingga perlu dilakukan sterilisasi untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal pada saat melakukan biakan murni yaitu hanya satu spesies mikroba yang berkembang. Berdasarkan pemaparan diatas sterilisasi sangat penting dalam melakukan suatu percobaan, sehingga melatar belakangi praktikan dalam membuat laporan ini agar pengerjaan praktikan mikrobiologi selanjutnya dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan percobaan Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya. Mikroorganisme yang kita isolasi harus kita ketahui jenis media yang disukai sehingga dapat tumbuh dengan baik pada media. Dalam hal ini media ini akan 1



digunakan oleh mikroorganisme sebagai sumber energi untuk melakukan pertumbuhan dan perkembangbiakan maka hendaknya harus sesuai dengan komposisi bahan media. Berdasarkan hal tersebut di atas maka dilakukanlah praktikum ini untuk mempelajari macam- macam sterilisasi dan cara pembuatan media. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah cara pembuatan media ? 2. Bagiamanakah mengetahui cara dan macam-macam sterilisasi C. Tujuan 3. Mengetahui cara pembuatan media 4. Mengetahui cara dan macam-macam sterilisasi



2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari semua makluk hidup mikroskopik dalam sel tunggal, multi sel, maupun aselular sseperti bakteri, microfungi, kapang, mikroalga, ptotozoa dan archaca. Selain itu virus juga merupakan makhluk hidup makro aseluler sehingga sering di kaji dalam ilmu mikrobiologi meskipun tidak dapat sepenuhnya,dikatakan sebagai mahkluk hidup. (Hafsan 2011) Sterilisasi Secara umum Sterilisasi merupakan proses untuk mematikan semuamikroorganisme yang hidup. Adanya pertumbuhan mikro menyatakan bahwa pertambahan bakteri masih berlangsung dan tak sempurnanya proses sterilisasi.Jika proses sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora bakteri yangmerupakan bentuk paling resikan dari kehidupan mikroba tak akan terlihat lagi.Sterilisasi merupakan metode praktis yang dirancang untuk membersihkan darimikroorganisme,



atau



sengaja



untuk



menghambat



pertumbuhannya.Mikroorganisme sangat berbeda, dalam kelemahannya terdapat berbagai macamagen antimikroba (Suriawiria, 2005). Media kultur digunakan di laboratorium untuk penanaman mikroorganisme dan memberi



nutrisi



yang



dibutuhkan



untuk



pertumbuhan



dan



pemeliharaan



mikroorganisme. (Uthayasooriyan M. 2016 3 444-449) Media



merupakan



substrat



yang



berguna



untuk



menumbuhkan



dan



mengembangbiakkan bakteri. Pertumbuhan dan perkembangan bakteri dapat dilakukan pada media yang didalamnya telah terkandung zatzat nutris ini seperti karbon, nitrogen dan garam-garam anorganik, yaitu folat, sulfat, potasium, sodium magnesium, kalsium, besi dan mangan. Media pertumbuhan bakteri berdasarkan sifat dan fungsinya terbagi menjadi beberapa kelompok antara lain media transport, media diperkaya, media selektif (selective and differential media), media pengujian, media perhitungan jumlah dan media umum (universal media). Sedangkan berdasarkan bahan penyusunnya media dibedakan dua macam yaitu media sintetis dan media alami. Media sintetis yaitu media yang terdiri dari bahan-bahan yang telah diketahui 3



komposisinya seperti media Nutrient Agar. Media alami yaitu media yang terdiri dari bahan-bahan alami seperti ekstrak kentang, sari wortel dan umbi-umbian (Rizky, 2013). Sterilisasi dapat dilakukan baik dengan metode fisika maupun kimia (Tille, 2017). a. Sterilisasi dengan metode fisika dapat dilakukan dengan cara: 1) Pemanasan 2) Pemanasan kering 3) Pemijaran Metode ini dengan memanaskan alat biasanya berupa ose di atas api bunsen sampai ujung ose memijar. b. Pembakaran Pembakaran dilakukan untuk alat-alat dari bahan logam atau kaca dengan cara dilewatkan di atas api bunsen namun tidak sampai memijar. Misalkan: a) melewatkan mulut tabung yang berisi kultur bakteri di atas api Bunsen; b) memanaskan kaca objek di atas api busnen sebelum digunakan; c) memanaskan pinset sebelum digunakan untuk meletakkan disk antibiotic pada cawan petri yang telah ditanam bakteri untuk pemeriksaan uji kepekaan antibiotik. c. Hot air oven Sterilisasi dengan metode ini digunakan untuk benda-benda dari kaca/gelas, petri, tabung Erlenmeyer, tidak boleh bahan yang terbuat dari karet atau plastic. Oven Suhu 160-1800C selama 1.5-3 jam. Alat-alat tersebut terlebih dahulu dibungkus menggunakan kertas sebelum dilakukan sterilisasi. d. Insinerator Bahan-bahan infeksius seperti jarum bekas suntikan yang ditampung dalam safety box biohazard, darah, dilakukan sterilisasi dengan menggunakan insinerator. Hasil pemanasan dengan suhu 8700-9800 C akan menghasilkan polutan berupa asap atau debu. Hal ini yang menjadi kelemahan dari sterilisasi 4



dengan metode insenerasi. Namun, metode ini dapat meyakinkan bahwa bahan infeksius dapat dieliminasi dengan baik yang tidak dapat dilakukan dengan metode lainnya. e. Pemanasan basah Merupakan pemanasan dengan tekanan tinggi, contohnya adalah dengan menggunakan autoklav. Sterilisasi dengan metode ini dapat digunakan untuk sterilisasi biohazard (bakteri limbah hasil praktikum) dan alat-alat yang tahan terhadap panas (bluetip, mikropipet), pembuatan media, dan sterilisasi cairan. Pemanasan yang digunakan pada suhu 1210C selama 15 menit (Tille, 2017). Pemanasan basah dapat menggunakan Autoklaf manual, Metode ini menggunakan ketinggiian air harus tetap tersedia di dalam autoklaf. Sterilisasi menggunakan autoklaf manual tidak dapat ditinggal dalam waktu lama. Autoklaf manual setelah suhu mencapai 1210C setelah 15 menit, jika tidak dimatikan maka suhu akan terus naik, air dapat habis, dan dapat meledak.



5



BAB III METODOLOGI A. Pelaksanaan Hari / tanggal



: selasa, 2 Juni 2021



Waktu



: 07 - 30 WITA – ( Selesai)



Tempat



: laboratorium medica farma



B. Alat dan Bahan 1. Alat dan bahan sterelisasi a. Autoclave b. Alat gelas yan di strerilisasi c. Bahan yang di sterilisasi d. Kertas pembungkus e. Plastic tahan panas f. Kompor dan gas g. Sarung tangan 2. Alat dan bahan pembuatan medium a. Timbangan b. Cawan petri c. Gelas ukur 500 ml d. Labu Erlenmeyer 500 ml e. Labu Erlenmeyer 100 ml f. Tabung reaksi g. Kaca pengaduk h. Agar powder i. Aquades j. Kapas k. Alcohol



6



C. Cara Kerja 1. Sterilisasi menggunakan autoklaf: a. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf'. Jika air kurang dari batas yang ditentukan maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. b. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf Klep pengaman jangan dikencangkan terlebihdahulu. c. Autoklaf dinyalakan, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu121 °C. – 128 ° C d. Ditunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenulu kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudianklep pengaman



ditutup



(dikencangkan)



dan



ditunggu



sampai



selesai.



Penghitungan waktu 15 menit dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm. e. Jika alarm tanda selesai berbunyi maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preissure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klepklep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf denganhati-hati. 2. menyiapkan medium a. Menyiapkan medium Na dan Nb b. Menimbang Na 7 gram dalam 1 liter (25 ml) c. Menimbang Nb 3,5 gram dalam 1 liter( 25 ml ) d. Melarutkan Na dan Nb di masing –masing labu Erlenmeyer yang berbeda e. Semua tabung di tutup dengan kapas 3. Sterilisasi Medium a. Isilah otoklaf dengan air kran setinggi batas sarangan. b. Masukkan semua bahan dan alat yang akan disterilisasikan ke dalam otoklaf, lalu tutuplah otoklaf tersebut. .



7



c. Tunggulah sampai ada uap air yang keluar melalui celah katup, kemudian lipatlah katup tersebut sehingga posisinya mendatar. d.



Tunggulah sampai jarum manometer menunjukkan angka 15 yang berarti tekanan angka otoklaf telah mencapai 15 Ibs.



e. Setelah 15 menit, f. Tegakkan posisi katup air sehingga uap air keluar, kemudian bukalah tutup otoklaf dan keluarkan bahan dan alat yang telah disterilkan itu. Letakkan benda-benda ini di atas nampan (baki). Medium dalam cawan petri akan digunakan sebagai medium lempeng, letakkan dengan posisi mendatar. Medium dalam tabung reaksi akan dipakai sebagai medium miring, letakkan dengan posisi agak miring, dengan menyandarkannya pada tepi nampan. g. Tunggulah selama 2 atau 3 hari, apabila medium tetap bersih dan udak ditumbuhi bakteri atau jamur, berarti medium ini dapat dipakai Medium yang tidak segera dipakai dapat disimpan dalam almari es.



8



BAB IV PEMBAHASAN A. Gambar hasil pengamatan No 1



gambar lab



keterangan autoclave



2



proses natrium agar



3



alat pemanas untuk melarutkan nutrium agar



alat timbangan 4



9



penimbangan



5



proses penimbangan natrium broth



6



proses melarutkan natrium broth dalam labu Erlenmeyer dengan alcohol



7



proses sterilisasi basah, pengukusan dengan autoklaf natrium Na dan Nb



8



proses sterilisasi kering menggunakan oven dengan suhu 180 °C



B. Analisis prosedur Sterelisasi menggunakan autovlave, Sebelum melakukan sterilisasi kami mngecek



banyaknya air dalam autoklaf'. Jika air kurang dari batas yang



ditentukan maka dapat ditambah air sampai batas tersebut, Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir maka tutup harus dikendurkan. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih



10



dahulu. Autoklaf dinyalakan, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu121”C. Ditunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenulu kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan ditunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 menit dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm. Jika alarm tanda selesai berbunyi maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preissure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klepklep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf denganhati-hati. Untuk pembuatan media, pertama kami menimbang medium nutrient agar kemudian perhitungkan terlebih dahulu dengan seksama medium sebanyak yang diperlukan dengan berdasarkan perbandingan formula. Masukkan kedalam tabung reaksi masing-masing 10 ml untuk media tegak dan 7 mi untuk media miring. Setelah itu, semua tabung medium ditutup dengan kapas yang telah dibungkus dengan kain kasa. Sterilkan dengan autoklaf. Setelah disterilkan untuk media tegak biarkan tabung dalam keadaan berdiri dan untuk media miring tabung dimiringkan dengan catatan media tidak sampai menyentuh tutup tabung Pembuatan Nutrient Broth Komposisi untuk media NB sama dengan NA, tetapi tidak memakai agar sebagai pemadat. Proses pembuatan media NB lebih sederhana, yaitu tinggal melarutkan bacto pepton dan beef extract kemudian ditampung dalam labu Erlenmeyer dan siap disterilisasi. Proses ini tidak memerlukan panas karena bacto pepton dan beef extract akan mudah larut sempurna pada air dengan suhu kamar. . Tabung reaksi , Sumbat mulut tabung reaksi dengan kapas Kemudian mulut tabung reaksi yang sudah disumbat dengan kapas dibungkus dengan aluminium foil. Erlenmeyer Sumbat mulut Erlenmeyer dengan kapas Kemudian mulut Erlenmeyer yang sudah dibungkus dengan kapas disumbat dengan aluminium foil. Kemudian di masukkan ke dalam autoclave.



11



C. Pembahasan Pembahasan  Pada  praktikum  kali ini hal    paling utama  yang harus  dilakukan yaitu melakukan praktikum dengan fokus sehingga memini malisir kesalahan yang akan terjadi pada praktikum. Dalam praktikum ini mengharuskan kita untuk melakukan sterilisasi dan memastikan semua alat harus benar-benar steril Autoklaf digunakan untuk mensterilisasi alat-alat gelas, kayu, plastik, larutan dan medium yang tidak tahan terhadap suhu tinggi. Autoklaf juga dapat digunakan untk melisiskan mikroba. Adapun bagian-bagian dari autoklaf adalah panik luar, panik dalam untuk meletakkan alat dan saluran uap, bagian penutup terdiri dari penunjuk tekanan dan saluran uap, terdapat katup dan pengunci. Untuk mematikan spora diperlukan panas basah selama 15 menit pada suhu 121 o C. Ketika ingin menggunakan autoklaf, harus diisi dengan air sampai batas rang atau dasar yang berlubang-lubang tempat meletakkan alat. Alat-alat yang ingin disterilkan harus terlebih dahulu dibungkus dengan alumunium foil dan bagian mulutnya ditutup dengan kapas. Hal ini dilakukn untuk menghindari terbentuknya uap air didinding dan didalam alat-alat yang dipanaskan. Alat-alat yang ingin dipanaskan kemudian dimasukkan kedalam autoklaf, selanjutnya tutup dipasang hingga pas. Kran pengatur tempat keluar air dibiarkan terbuka sampai uap air saja dan semu udara terdesak keluar dengan demikian didalam bejana hanya terdapat tekann uap air saja. Besarnya tekanan yang digunakan tergantung pada jenis bahan atau alat yang disterilisasi. Sebelum disterilisasi menggunakan autoklaf, semua alat yang mempunyai lubang harus disumbat lubangnya dengan kapas dan dibungkus lagi dengan aluminium foil. Tujuan ditutup dengan kapas adalah agar semua alat yang disterilisasi benar-benar steril dari mikroba. Konsep kerja tyndalisasi mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air



12



Dalam proses pembuatan media ada natrium broth dan natrium agar, yang dimana masing –masing di timbang dengan ukuran yang brebeda-beda, natrium agar ( NA) 7 gram dalam 25 alkohol. Sedangkan natrium ( broth NB)3,5 gram dalam 25 ml alcohol. Kemudian disini kelompok kami membuat media NA ( Nutrient Agar) dan NB (Nutrient Broth).



13



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa sterilisasi alat itu sangant penting. Pada prkatikum mikro dimana kita mengetahui bahwasanya bagaimana tiap bakteri perlakuannya berbeda. Dan disini dapat disimpulkan bahwa alat yang benar-benar disterilisasi benar dapat mempengaruhi kerja saat praktikum



14



DAFTAR PUSTAKA Hafsan,2011. Mikrobiologi umum, makasar : alauddin university press Hidayati permata ika, 2016. diktat kuliah mikrobiologi dasar : FKIP UMP nining purwati, risa umami.



2021. Buku Petunjuk Praktikum: mikrobiologi ,



Laboratorium IPA Biologi UIN Mataram. Tille,P.M. 2017.



bailey & scott’s diagnostic microbiology. In basic medical



microbiology ( fourteenth, p 45) St. Louis Missouri: Elsevier Yusmaniar. 2017. Mikrobiologi dan parasitologi. Kementrian kesehatan republic Indonesia : pusat pendidikan sumber daya manusia kesehatan.



15



LAMPIRAN



16