Laporan Audit TB [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN HASIL AUDIT CLINICAL PATHWAY PERIODE JANUARI – MARET 2019 RSUD dr. H. SOEWONDO KENDAL



RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. H. SOEWONDO KABUPATEN KENDAL 2019



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI.....................................................................



1



BAB I PENDAHULUAN.....................................................



2



BAB II PELAKSANAAN.....................................................



3



BAB III HASIL AUDIT.......................................................



5



BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI....................



20



1



BAB I PENDAHULUAN Evaluasi capaian kepatuhan terhadap Clinical Pathway ini dilakukan di RSUD dr. H. Soewondo Kabupaten Kendal



pada bulan



Januari - Maret 2019 (Triwulan 1) untuk mengetahui adanya perbaikan variasi dalam lima fokus area pemberian pelayanan. Berdasarkan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1 PMKP 5.1 dan Elemen Penilaian PMKP 5, evaluasi capaian kepatuhan DPJP dilakukan terhadap Clinical Pathway pada lima area prioritas pelayanan di RSUD dr. H. Soewondo Kabupaten Kendal yang meliputi kasus penyakit sebagai berikut : 1. Preeklampsia Berat 2. Hiperbilirubinemia Neonatus 3. Appendicitis Akut 4. Tuberkulosis 5. Stroke Non Hemoragik



2



BAB II PELAKSANAAN



1. Dilakukan oleh Tim PMKP, Tim Audit Clinical Pathway, dokter PIC dan dilakukan selama Januari hingga Maret 2019 (Triwulan 1) untuk mengevaluasi adanya perbaikan variasi pada lima fokus area pemberian pelayanan. 2. Dengan cara audit berkas rekam medik, membandingkan catatan perawatan pasien dengan Clinical Pathway. 3. Perhitungan sampel yang digunakan adalah dengan metode total sampling pada bulan dilakukannya evaluasi capaian kepatuhan DPJP terhadap Clinical Pathway. 4. Apabila terdapat variabilitas dalam perjalanan penyakit atau komplikasi, maka berkas rekam medik tersebut tidak digunakan sebagai populasi sampel pengambilan data. 5. Kepatuhan terhadap CP dinilai dari rata-rata total masing-masing kriteria pada tiap triwulan. Kriteria yang dinilai adalah : 1. Asesmen Awal Medis 2.



Asesmen Awal Keperawatan



3.



Pemeriksaan Laboratorium



4.



Pemeriksaan Radiologi/Imaging/EKG



5.



Konsultasi



6.



Asesmen Lanjutan Medis



7.



Asesmen Lanjutan Keperawatan



8.



Asesmen Lanjutan Gizi



9.



Asesmen Lanjutan Farmasi



10. Diagnosis Medis 11. Diagnosis Keperawatan 12. Diagnosis Gizi 13. Discharge Planning 14. Edukasi Medis 15. Edukasi dan Konseling Gizi 16. Edukasi Keperawatan 17. Edukasi Farmasi 18. Pengisian Form Edukasi Terintegrasi 19. Tata Laksana/Intervensi Medis 20. Tata Laksana/Intervensi Keperawatan 21. Tata Lakasana/Intervensi Gizi 3



22. Tata Laksana/Intervensi Farmasi 23. Monitoring dan Evaluasi DPJP 24. Monitoring dan Evaluasi Keperawatan 25. Monitoring dan Evaluasi Gizi 26. Monitoring dan Evaluasi Farmasi 27. Mobilisasi/Rehabilitasi Medis 28. Mobilisasi/Rehabilitasi Keperawatan 29. Mobilisasi/Rehabilitasi Fisioterapi 30. Outcome Medis 31. Outcome Keperawatan 32. Outcome Gizi 33. Outcome Farmasi 34. Kriteria Pulang Umum 35. Kriteria Pulang Khusus 36. Rencana Pulang/Edukasi Pelayanan Lanjutan



4



BAB III HASIL AUDIT 1. Hasil Audit Clinical Pathway Pre Eklamsia Berat dengan Sectio Cesarea (SC) Secara garis besar, terdapat peningkatan kepatuhan terhadap CP PEB dengan SC dari Triwulan 1 sebagaimana grafik berikut dari 45,85% hingga 50,58%, tetapi belum mampu memenuhi target kepatuhan terhadap CP sebesar 80% (Grafik 1).



KEPATUHAN TERHADAP CP PEB DENGAN SC 90.00%



80.00%



80.00%



80.00%



48.96%



50.58%



JANUARI



FEBRUARI



MARET



Capaian



45.85%



48.96%



50.58%



Target



80.00%



80.00%



80.00%



80.00% 70.00%



Prosentase



60.00%



50.00%



45.85%



40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%



Grafik 1. Progresi kepatuhan terhadap CP PEB dengan SC pada TW 1



Kesesuaian terhadap CP pada Triwulan I terdapat pada asesmen awal medis, asesmen awal keperawatan, konsultasi, asesmen lanjutan medis, asesmen lanjutan keperawatan, diagnosis medis, diagnosis keperawatan, edukasi medis, edukasi keperawatan, pengisian form edukasi terintegrasi, tata laksana medis, monitoring dan



evaluasi



DPJP,



mobilisasi/rehabilitasi



monitoring medis,



dan



outcome



evaluasi medis,



keperawatan, dan



rencana



pulang/edukasi pelayanan lanjutan. Seluruh kriteria-kriteria ini 100% sesuai dengan masing-masing komponen penilaian kriteria CP. (Grafik 2) Pada TW 1 ketidaksesuaian terhadap CP terdapat pada kriteria pemeriksaan laboratorium, EKG, asesmen lanjutan gizi, asesmen lanjutan farmasi, diagnosis gizi, discharge planning, edukasi dan konseling gizi, edukasi farmasi, tata laksana/intervensi farmasi, 5



monitoring dan evaluasi gizi, monitoring dan evaluasi farmasi, mobilisasi/rehabilitasi



keperawatan,



mobilisasi/rehabilitasi



fisioterapi, outcome keperawatan, outcome gizi, outcome farmasi, kriteria pulang umum dan kriteria pulang khusus. (Grafik 2) Kriteria-kriteria ini mendapatkan nilai 0% karena tidak lengkap sesuai dengan masing-masing komponen penilaian kriteria CP. Hal ini tidak lengkap sesuai dengan yang seharusnya yakni pemeriksaan darah rutin, proteinuria, SGOT dan SGPT. Kriteria-kriteria ini juga dinilai 0% jika tidak dilakukan sama sekali seperti tidak dilakukan EKG, tidak dilakukan diagnosis farmasi dan gizi. Nilai 0% juga diberikan jika hal tersebut sebenarnya dilakukan, tetapi tidak didokumentasikan/dicatat di berkas rekam medis, seperti mobilisasi keperawatan. (Grafik 2)



6



Grafik 2. Hasil Audit CP Preeklampsia Berat Triwulan 1 7



2. Hasil Audit Clinical Pathway Hiperbilirubinemia Neonatus Terdapat



peningkatan



kepatuhan



terhadap



CP



pada



triwulan 1 untuk hiperbilirubinemia neonatus sebagaimana dapat dilihat pada grafik berikut dari 61,02% ke 66,34%. Meskipun demikian, target kepatuhan terhadap CP sebesar 80% belum tercapai (Grafik 3)



KEPATUHAN TERHADAP CP HIPERBILIRUBINEMIA NEONATUS



90.00%



80.00%



80.00%



80.00%



80.00% 70.00%



66.34%



63.76%



61.02%



Prosentase



60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%



JANUARI



FEBRUARI



MARET



Capaian



61.02%



63.76%



66.34%



Target



80.00%



80.00%



80.00%



Grafik 3 Progresi kepatuhan terhadap CP Hiperbilirubinemia pada TW 2



Kesesuaian terhadap CP sebesar 100% terdapat pada asesmen awal medis, asesmen awal keperawatan, pemeriksaan laboratorium, konsultasi, asesmen lanjutan medis, asesmen lanjutan keperawatan, diagnosis medis, diagnosis keperawatan, discharge



planning,



edukasi



medis,



edukasi



keperawatan,



pengisian form edukasi terintegrasi, tata laksana medis, tata laksana keperawatan, monitoring dan evaluasi DPJP, monitoring dan



evaluasi



keperawatan,



monitoring



dan



edukasi



gizi,



mobilisasi/rehabilitasi keperawatan, outcome medis, outcome kepewatan,



kriteria



pulang



umum,



khusus,



pulang/edukasi pelayanan lanjutan. (Grafik 4) 8



dan



rencana



Kriteria



lain



mendapatkan



kesesuaian



dibawah



100%.



Kesesuaian diagnosis gizi 10%, edukasi dan konseling gizi 10%, edukasi farmasi 25%, tata laksana gizi 10%, tata laksana farmasi 10%,



monitoring



dan



evaluasi



farmasi



10%,



mobilisasi/rehabilitasi medis 10%, outcome gizi 10%, outcome farmasi 10%. Kriteria-kriteria ini mendapatkan nilai kesesuain yang rendah karena sedikitnya jumlah sampel populasi berkas rekam medis yang mendokumentasikan dilakukannya kriteriakriteria tersebut. Kriteria berikut mendapatkan nilai 0% karena tidak dilakukan sama sekali pada semua sampel populasi berkas rekam



medis.



Kriteria



radiologi/imaging,



tersebut



asesmen



antara



lanjutan



gizi,



lain



pemeriksaan



asesmen



farmasi, dan mobilisasi/rehabilitasi fisioterapi. (Grafik 4).



9



lanjutan



Grafik 2. Hasil Grafik Audit CP Hiperbilirubinemia Neonatus TW 1 10



3. Hasil Audit Clinical Pathway Appendicitis Akut Kepatuhan terhadap CP appendicitis akut menunjukkan angka yang konsisten diatas 80% pada triwulan 1 (Grafik 5).



KEPATUHAN TERHADAP CP APPENDICITIS AKUT 120.00%



99.00%



100.00%



80.00%



80.00%



80.00%



JANUARI



FEBRUARI



MARET



Capaian



80.00%



99.00%



100.00%



Target



80.00%



80.00%



80.00%



100.00%



Prosentase



80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00%



Grafik 5. Progresi kepatuhan terhadap CP Appendicitis Akut pada TW 1.



Kesesuaian 100% terhadap CP adalah pada kriteria asesmen awal medis, asesmen awal keperawatan, pemeriksaan laboratorium, asesmen lanjutan medis, asesmen lanjutan keperawatan, asesmen lanjutan gizi, asesmen lanjutan farmasi, diagnosis medis, diagnosis keperawatan, diagnosis gizi, discharge planning, edukasi medis, edukasi & konseling gizi, edukasi keperawatan, edukasi farmasi, pengisian form edukasi terintegrasi, tata laksana medis, tata laksana keperawatan, tata laksana gizi, tata laksana farmasi, monitoring dan evaluasi DPJP, monitoring dan evaluasi keperawatan, monitoring dan evaluasi gizi, monitoring dan evaluasi farmasi, mobilisasi/rehabilitasi keperawatan, outcome medis, outcome keperawatan, kriteria pulang



11



umum,



kriteria



pulang



khusus,



dan



rencana



pulang/edukasi



pelayanan lanjutan. (Grafik 6) Sementara itu, mobilisasi/rehabilitasi medis mendapatkan nilai 50% karena dilakukan hanya pada sebagain populasi sampel berkas



rekam



medis.



Pemeriksaan



radiologi/imaging/EKG,



konsultasi, mobilisasi/rehabilitasi fisioterapi, outcome gizi, outcome farmasi, dan kriteria pulang khusus mendapatkan nilai 0% karena tidak dilakukan (tidak didokumentasikan/dicatat di berkas rekam medis).(Grafik6).



12



13 Grafik 6. Hasil Audit CP Appendicitis Akut TW 1



4. Hasil Audit Clinical Pathway Tuberkulosis Kepatuhan terhadap CP tuberkulosis dari triwulan 1 menunjukkan grafik yang stabil pada kisaran 73,70% hingga 75,32%, tetapi belum mampu memenuhi target kepatuhan terhadap CP sebesar 80% (Grafik 7).



KEPATUHAN TERHADAP CP TUBERKULOSIS 81.00%



80.00%



80.00%



80.00%



80.00% 79.00%



Prosentase



78.00% 77.00% 75.32%



76.00% 75.00%



73.70%



73.86%



JANUARI



FEBRUARI



MARET



Capaian



73.70%



73.86%



75.32%



Target



80.00%



80.00%



80.00%



74.00% 73.00% 72.00% 71.00% 70.00%



Grafik 7. Progresi kepatuhan terhadap CP Tuberkulosis pada TW 1



Kesesuaian terhadap CP sebesar 100% terdapat pada kriteria asesmen awal medis, asesmen awal keperawatan, pemeriksaan radiologi/imaging/EKG, asesmen lanjutan medis, asesmen



lanjutan



keperawatan,



asesmen



lanjutan



asesmen



lanjutan



keperawatan,



pengisian



form



gizi,



edukasi



terintegrasi, monitoring dan evaluasi DPJP, monitoring dan evaluasi gizi, outcome medis, outcome keperawatan, outcome gizi, outcome farmasi, kriteria pulang umum, dan rencana pulang/edukasi pelayanan lanjutan. (Grafik 8)



14



Kriteria lain mendapatkan hasil tidak maksimal, seperti pemeriksaan laboratorium asesmen lanjutan gizi, asesmen lanjutan farmasi, diagnosis medis, diagnosis keperawatan, diagnosis gizi, edukasi medis, edukasi & konseling gizi, tata laksana



medis,



mendapatkan



tata



nilai



laksana



80%.



gizi



Edukasi



masing-masing keperawatan,



hanya edukasi



farmasi, monitoring dan evaluasi keperawatan masing-masing 25%. Hal ini disebabkan oleh tidak semua populasi berkas sampel melakukan kriteria tersebut (misal edukasi dan diagnosis gizi), adanya ketidaklengkapan meskipun kriteria tersebut dilakukan (misal pemeriksaan laboratorium tidak lengkap),



dan



ketidaktepatan/keterlambatan



waktu



pemeriksaan (misal pemeriksaan Tes Cepat Molekular (TCM) harusnya



dilakukan



terlambat



menjadi



memperpanjang



pada hari



waktu



hari



ketiga



kelima



atau



rawat/length



perawatan, keenam of



tetapi



sehingga



stay).



Kriteria



konsultasi, discharge planning, tata laksana keperawatan, mobilisasi



rehabilitasi



medis,



mobilisasi/rehabilitasi



keperawatan, mobilisasi/rehabilitasi fisioterapi, dan kriteria pulang



khusus



terdokumentasikan



mendapatkan di



berkas



15



nilai rekam



0%



karena



medis.



tidak



(Grafik



8)



Grafik 8. Hasil Audit CP Tuberkulosis TW 1 16



5. Hasil Audit Clinical Pathway Stroke Non Hemoragik Kepatuhan terhadap CP Stroke Non Hemoragik cukup baik di kisaran angka 90-100% dan sudah memenuhi kepatuhan terhadap CP. (Grafik 9)



KEPATUHAN TERHADAP CP STROKE NON HEMORAGIK 120.00% 99.00%



100.00%



80.00%



80.00%



80.00%



JANUARI



FEBRUARI



MARET



Capaian



92.29%



99.00%



100.00%



Target



80.00%



80.00%



80.00%



92.29%



100.00%



Prosentase



80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00%



Grafik 9. Progresi kepatuhan terhadap CP Stroke NonHemoragik pada TW 1



Kesesuaian terhadap CP sebesar 100% terdapat pada kriteria asesmen awal medis, asesmen awal keperawatan, pemeriksaan laboratorium, asesmen lanjutan medis, asesmen lanjutan keperawatan, asesmen lanjutan gizi, diagnosis medis, diagnosis keperawatan, edukasi medis, edukasi & konseling gizi, edukasi keperawatan, pengisian form edukasi terintegrasi, tata



laksana/intervensi



keperawatan,



pengisian



laksana/intervensi



medis, form



medis,



tata



laksana/



edukasi



tata



intervensi



terintegrasi,



tata



laksana/intervensi



gizi,



monitoring dan evaluasi DPJP, monitoring dan evaluasi gizi, 17



monitoring



dan



evaluasi



farmasi,



outcome



keperawatan,



outcome gizi, dan kriteria pulang khusus. (Grafik 10) Kriteria



lain



yang



meliputi



pemeriksaan



radiologi/imaging/EKG, konsultasi, asesmen lanjutan farmasi, diagnosis gizi, discharge planning, edukasi farmasi, tata laksana/intervensi keperawatan,



farmasi, mobilisasi



monitoring



dan



/rehabilitasi



evaluasi medis,



mobilisasi/rehabilitasi keperawatan, mobilisasi/ rehabilitasi fisioterapi, outcome medis, outcome farmasi, kriteria pulang umum, dan rencana pulang/edukasi pelayanan lanjutan bernilai 0% karena tidak dilakukan atau meskipun dilakukan tetapi tidak didokumentasikan di berkas rekam medis (misal mobilisasi pasien dilakukan tiap hari, tetapi tidak ditulis di rekam medis). (Grafik 10)



18



Gambar 5. Hasil Grafik Audit CP Stroke Non Hemoragik TW 1 19



BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1.



Kepatuhan terhadap Clinical Pathway berdasarkan ratarata kepatuhan terhadap lima Clinical Pathway selama Tri wulan 1 2019 dalam audit ini adalah sebesar 75,31%



2.



Kasus PEB dan hiperbilirubinemia neonatus tidak dapat memenuhi target kepatuhan CP sebesar 80%, sedangkan kasus appendicitis akut dan stroke nonhemoragik sudah memenuhi target kepatuhan CP selama triwulan 1.



3.



Dari evaluasi Clinical Pathway yang telah dilakukan, pemberi asuhan yakni Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) dan bagian keperawatan sebagian besar sudah memberikan



asuhan



sesuai



dengan



kriteria



dalam



Clinical Pathway. Akan tetapi, bagian gizi dan farmasi sebagian besar masih belum sesuai dengan kriteria dalam Clinical Pathway. 4.



Ketidaksesuaian dari dokter penanggung jawab pasien paling sering disebabkan oleh kurangnya pemeriksaan penunjang



(radiologi/imaging,



laboratorium)



yang



seharusnya dilakukan. 5.



Ketidaksesuaian dari bagian keperawatan paling sering disebabkan



oleh



tidak



terdokumentasikannya



mobilisasi/rehabilitasi keperawatan pada berkas rekam medis. 6.



Ketidaksesuaian dari bagian gizi disebabkan karena tidak



terdokumentasikannya



asesmen



gizi,



tata



laksana/intervensi gizi, monitoring/evaluasi gizi, dan outcome/hasil gizi pada berkas rekam medis.



20



7.



Ketidaksesuaian dari bagian farmasi disebabkan karena tidak terdokumentasikannya asesmen farmasi, edukasi farmasi,



tata



laksana/intervensi



farmasi,



monitoring/evaluasi farmasi, dan outcome/hasil farmasi pada berkas rekam medis.



21



B.



Rekomendasi 1.



Melakukan sosialisasi kepada



DPJP agar melakukan



perawatan medis sesuai dengan Clincal Pathway. 2.



Melakukan sosialisasi kepada bagian keperawatan untuk melakukan asuhan pasien sesuai dengan kriteria yang terdapat pada Clinical Pathway dan mendokumentasikan nya pada berkas rekam medis.



3.



Melakukan sosialisasi kepada bagian gizi dan farmasi untuk melakukan asuhan pasien sesuai dengan kriteria yang



terdapat



pada



Clinical



Pathway



dan



mendokumentasikan nya pada berkas rekam medis. 4.



Memaparkan hasil evaluasi Clinical Pathway dalam rapat Komite



Medik,



Komite



Kesehatan Lain



22



Keperawatan,



Komite



Tenaga