Laporan Automatic Processing [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LABORATORIUM PSIKOLOGI LANJUT LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI KOGNITIF AUTOMATIC PROCESSING



DISUSUN OLEH : Nama NPM Kelas Tutor



: : : :



ADAM TIRTAPUTRA 10512115 SMPS04 KRISTINA DAMAYANTI



FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2015



1. Definisi



Pengenalan pola (pattern recognition) sehari-hari melibatkan sebuah interaksi rumit antara sensasi, memori, persepsi, dan pemrosesan kognitif dengan tujuan pengenalan terhadap pola tersebut. Sebagaimanapun rumitnya proses pengenalan suatu objek, sesungguhnya proses tersebut diselesaikan kurang dari sedetik (Solso, Maclin & Maclin, 2007). Aktivitas-aktivitas yang kita lakukan dan yang kita latih dengan baik akhirnya menjadi otomatis sehingga memerlukan lebih sedikit atensi dan memerlukan lebih sedikit usaha dibandingkan melakukan aktivitas yang baru atau yang belum kita kuasai sebelumnya. Respon yang lebih sering untuk dilatih akan diproses secara otomatis dan membutuhkan lebih sedikit atensi. Automaticity adalah hasil dari automatic processing dimana komponen perilaku dilakukan dengan konsisten dan dilakukan dengan cepat, dengan usaha minimal atau dengan perhatian yang minim pada pengolahan stimulus. Solso, Maclin & Maclin (2007) mengatakan agar pemrosesan otomatis dapat terjadi, informasi harus dapat mengalir bebas dari memori ke kendali seseorang atas tindakan-tindakannya. Jadi berdasarkan definisi-definisi yang telah dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemrosesan otomatis atau automatic processing adalah pemrosesan kognitif dimana sesuatu hal yang dilakukan tersebut berulang-ulang dengan usaha mental yang sangat minim. A. Ciri-ciri Automatic Processing : 1) Lebih cepat dibandingkan Consciousness Processing 2) Effortless, tanpa usaha yang banyak 3) No Awareness, tanpa kesadaran 4) Unavoidable, tidak dapat dihindari B. Karakteristik Pemrosesan Otomatis Pemrosesan informasi secara otomatis diteliti secara mendalam oleh Posner dan Snyder (dalam Solso, Maclin & Maclin, 2007) yang menyebutkan tiga karakteristik pemrosesan otomatis:



1) Pemrosesan otomatis terjadi tanpa ada niat sadar. Dalam eksperimeneksperimen priming, dampak terjadi tanpa adanya niat atau tujuan sadar dari partisipan penelitian. Sebagai contoh, partisipan lebih mudah mengenali kata NURSE (perawat) setelah sebelumnya melihat kata DOCTOR (dokter), kata dokter ini ini berfungsi sebagai pemicu. Dalam eksperimen priming, kata pemicu atau prime ini ditayangkan dengan sangat cepat sehingga partisipan tidak menyadarinya. Kata-kata pemicu ternyata terbukti mampu membuat partisipan mengenali kata-kata pemicu tersebut, meskipun partisipan mengaku pernah “melihat” kata-kata tersebut. 2) Pemrosesan



otomatis



tersembunyi



dari



kesadaran.



Sebagaimana



ditunjukan dalam contoh sebelumnya, dampak-dampak priming sebagian besar tidak disadari. Ita tidak “berpikir” mengenai pemrosesan otomatis. Gagasan ini memunculkan karakteristik ketiga dibawah ini. 3) Pemrosesan otomatis menggunakan hanya sedikit sumber daya sadar (atau bahkan tidak menggunakan sumber daya sadar sama sekali). Kita dapat mengikat tali sepatu kita tanpa berpikir dan bahkan tanpa sadar. Tindakantindakan tersebut terjadi secara otomatis dan tanpa memerlukan usaha. Studi-studi tentang otomatis penting karena mengajari kita bahwa dalam aktivitas kognitif kita yang rumit, terdapat suatu proses yang berlangsung di luar pengalaman sadar. Lebih lanjut lagi, keterampilan seperti mengetik, menyelam, memainkan biola, mengemudikan mobil bermain tenis, dan bahkan menggunakan bahasa bahasa dengan tepat dan membuat penilaian sosial tentang orang lain, adalah aktivitas-aktivitas yang telah terlatih dengan baik, sehingga data berlangsung secara otomatis. Penampilan atau kinerja yang terampil dalam aktivitas-aktivitas tersebut mungin membebaskan kita untuk lebih memusatkan kesadaran kita pada aktivitas-aktivitas sulit dan menantang yang memerlukan atensi (Solso, Maclin & Maclin 2007).



C. Dua aspek dalam Automatic processing menurut Fiedenberg & Silverman (2006): 1. Interference Dalam interfence theory atau Teori interferensi yang dapat dikatakan manusia lupa bukan karena kehilangan memori tetapi karena informasi lainnya menghalangi hal yang ingin diingati, gangguan konflik ini terbagi menjadi dua macam,yaitu : a. Proactive interference, terjadi ketika informasi yang dipelajari sebelumnya mengganggu pengingatan kembali suatu hal yang dipelajari kemudian. Ini dapat menjadi bermasalah ketika informasi yang baru tidak dapat digunakan dengan benar akibat diganggu informasi lama. Contohnya adalah seperti materi yang dipelajari sebelumnya membuyarkan hal yang baru misalnya untuk ujian besok. b. Retroactive interference, terjadi ketika informasi yang baru dipelajari mengganggu pengingatan/pemanggilan memori yang lama. Contohnya seperti pada saat malam kita sudah mempelajari materi untuk ujian besok tetapi pada saat berada di kelas ada suara gemuruh dari orang yang lain yang menyebabkan kita lupa akan materi yang telah kita pelajari semalaman. 2. Facilitation Mekanisme respon-stimulus yang menghasilkan respon otomatis disebut sebagai aturan produksi atau produksi. Dalam facilitation suatu stimulus digunakan untuk membantu melakukan pemrosesan otomatis. Innate automatic processing: a) Bawaan manusia: gerakan refleks sederhana sebagai mekanisme untuk menghindari stimuli yang berbahaya. Contohnya seperti rasa refleks kita terhadap benda panas. b) Berhubungan juga dengan memori manusia, manusia lebih sensitif terhadap informasi yang berkaitan dengan frekuensi, lokasi dan waktu



kejadian. Contohnya adalah seperti kita lebih mengingat jalan/lokasi dibandingkan rumus matematika. Eksperimen mengenai pemrosesan otomatis diciptakan dan dilakukan oleh Stroop melalui kegiatan penamaan warna yang disebut reverse stroop effect (dalam Barsalou, 1992). Stroop mempelajari interference melalui membaca dan menyebutkan warna. Stroop bereksperimen dengan membandingkan waktu untuk membaca kata nama-nama warna yang dicetak dengan tinta hitam (facilitation) dan waktu yang digunakan untuk membaca nama-nama warna yang dicetak dengan tinta dengan warna yang tidak sesuai (interference). Kemudian Stroop membandingkan juga waktu yang dibutuhkan untuk memberi nama-nama warna yang dicetak dengan tinta dengan warna yang tidak sesuai (interference) kata “hijau” di cetak dengan warna merah, jawaban yang benar adalah merah dengan waktu yang dibutuhkan untuk memberi nama warna pada kotak kotak (facilitation). Stroop ingin mengetahui perbedaan yang signifikan mengenai facilitation dan interference. 2.



Tujuan Tujuan



dari



praktikum



automatic



processing



ini



adalah



untuk



menggambarkan sulitnya untuk secara sadar mengesampingkan atau mengontrol suatu pemrosesan otomatis. Lalu sekaligus juga untuk melatih otak praktikan untuk fokus dalam satu atau beberapa aktivitas yang membutuhan keotomatisan pemrosesan dalam memasukkan informasi. 3. Point View Mengapa praktikum ini penting untuk praktikan? Karena ditujukan untuk menggambarkan sulitnya untuk secara sadar mengesampingkan atau mengontrol suatu pemrosesan otomatis. Lalu sekaligus juga untuk melatih otak praktikan untuk fokus dalam satu atau beberapa aktivitas yang membutuhan keotomatisan pemrosesan dalam memasukkan informasi. Bagaimana caranya? Dengan menjelaskan dengan 4 bagian dalam tes yang



dilakukan praktikan pada saat praktikum kognitif tentang automatic processing ini berlangsung, dimana pada tes 1 dan tes 2 yaitu tentang membaca tulisan bukan dengan warna sehingga kita dapat menggunakan pemrosesan otomatis untuk hal membaca sedangkan pada tes 3 dan tes 4 praktikan dinilai dengan menyebutkan warna dari bagian part tersebut sehingga praktikan dapat mempelajari terus-menerus dan menjadi terbiasa dengan tes yang diberikan pada saat praktikum berlangsung. Kemudian dalam automatic processing terdapat 2 aspek yang mempegaruhinya yaitu interference dan facilitation. Dimana dalam tes 4 bagian ini untuk bagian 1 dan 4 merupakan bagian facilitation, maksudnya adalah untuk bagian tes 1 dan 4 subjek hanya menyebutkan kata dan tidak ada warna dalam tes 1 sehingga subjek diberikan bantuan karena dipermudah dan juga tidak hambatan, kemudian juga pada tes 4 tidak ada penghambat seperti pada tes nomor 2 dan 3 tetapi hanya menyebutkan warna dengan tulisan yang hanya XXXX saja dan juga ini merupakan facilitation karena tidak ada hambatan. Kemudian yang merupakan interference adalah pada bagian tes nomor 2 dan tes nomor 3 dikarenakan pada tes nomor 2 adanya hambatan dalam tes tersebut dimana terdapat kata dan warna tetapi kita hanya melihat katanya saja dan mengabaikan warna yang ada pada tes nomor 2 tersebut, dan juga kemudian terdapat juga pada tes nomor 3 dimana terdapat kata dan warna tetapi kita hanya melihat warnanya saja dan mengabaikan kata yang ada pada tes nomor 3 tersebut, hal ini dapat dikatakan bahwa pada tes nomor 2 dan 3 subjek diberikan hambatan dengan perbedaan kata dan warna sehingga subjek menjadi harus mempelajari keotomatisan tersebut lebih lagi. Tetapi dengan seringnya dan berulang-ulang untuk menyelesaikan tes pada setiap bagian menyebabkan terbentuklah pemrosesan otomatis praktikan mengenai setiap bagian dari tes tersebut. 4. Pelaksanaan a. Langkah-langkah







Buka aplikasi Automatic Processing, dan maka akan muncul cognitive laboratory dengan judul praktikum automatic processing. Setelah muncul seperti itu kemudian klik START.







Setelah Klik Start maka pilih regular student. Isi NPM dengan NPM anda kemudian klik check, jika berhasil maka akan muncul Nama dan kelas anda masing-masing.







Setelah itu klik Next, maka akan tampil jendela materi mengenai automatic processing dan selanjutnya baca dan pelajari materi yang ada pada layar komputer tersebut. Kemudian setelah selesai mempelajari materi tersebut, klik tombol test.







Kerjakan semua tes sebelum mengerjakan quiz. Jendela quiz tidak akan tampil ketika Anda mengklik tombol Quiz sebelum semua tes telah dikerjakan.







Ketika praktikan mengklik tombol Test, maka jendela instruksi akan ditampilkan. Tes terdiri dari empat Part. Bacalah instruksi dengan baik dan kerjakan tes sesuai dengan instruksi masing - masing. Jika ingin mengerjakan tes klik tombol Play.







Terdapat 4 part dalam tes yang ada pada automatic processing ini. Part I dan Part II mengharuskan praktikan untuk menjawab berdasarkan arti (meaning) dari setiap kata. Contoh jika kata yang tampil adalah RED maka praktikan harus menjawab (mengetik) “R”, kemudian apabila ada tulisan GREEN maka praktikan harus mengetik “G”, dan sama juga halnya dengan BLUE maka praktikan harus mengetik ”B”.







Sedangkan untuk Part III dan Part IV pada tes ini mengharuskan praktikan untuk menjawab berdasarkan warna dari setiap kata sehingga praktikan harus menyebutkan warna dari setiap stimulus yang ada. Contoh jika kata yang tampil adalah RED tetapi tampil dengan warna BLUE maka Anda harus menjawab (mengetik) “B” atau XXXX tampil dengan warna GREEN maka Anda harus menjawab “G”.







Jika praktikan sudah selesai untuk mengerjakan setiap bagian dari tes, maka akan tampil nilai dan waktu pengerjaan yang praktikan kerjakan tadi. Klik Next untuk melanjutkan tes yang ada pada tes automatic processing.







Setelah praktikan selesai mengerjakan keempat bagian dari tes tersebut, praktikan akan diarahkan kembali ke jendela Materi. Klik tombol Quiz untuk mengerjakan soal Quiz yang disediakan untuk praktikan.







Setelah selesai mengerjakan soal Quiz, seperti pada tes maka akan tampil nilai Quiz praktikan. Klik Next untuk melanjutkan. Tetapi jangan lupa untuk mencatat setiap hasil dari tes dan juga mencatat hasil quiz yang didapat.







Setelah praktikan selesai mengerjakan seluruh tes dan quiz yang telah disediakan oleh asisten laboratorium, maka akan ada tampilan rangkuman nilai dari Part I sampai dengan Part IV kemudian juga ada tampilan untuk nilai quiz yang telah dikerjakan oleh praktikan. Klik Finish untuk menyelesaikan Praktikum. Jangan lupa untuk mencatat semuanya.







Selesai.



b. Hasil RESULT of ALL TESTS PART I PART II PART III PART IV QUIZ TOTAL SCORE



397 400 400 399 52 1648



00:01:04 00:01:22 00:01:21 00:01:05



5. Kesimpulan Dalam hasil praktikum yang dikerjakan oleh praktikan maka dapat disimpulkan untuk definisi dari pemrosesan otomatis adalah pemrosesan kognitif yang dilakukan secara berulang-ulang dimana hanya membutuhkan



usaha mental yang sedikit untuk mempelajari informasi yang telah dipelajari sebelumnya. Hal ini terjadi pada praktikum ini dikarenakan dengan melakukan 4 kali percobaan dari setiap bagian yang ada maka terbentuklah pemrosesan otomatis dari praktikan yang mengerjakan tes dari setiap part tersebut. Dua aspek dalam Automatic processing menurut Fiedenberg & Silverman (2006) adalah facilitation dan interference.



Eksperimen mengenai



pemrosesan otomatis diciptakan dan dilakukan oleh Stroop melalui kegiatan penamaan warna yang disebut reverse stroop effect (dalam Barsalou, 1992). Stroop mempelajari interference melalui membaca dan menyebutkan warna. Stroop bereksperimen dengan membandingkan waktu untuk membaca kata nama-nama warna yang dicetak dengan tinta hitam (facilitation) dan waktu yang digunakan untuk membaca nama-nama warna yang dicetak dengan tinta dengan warna yang



tidak sesuai (interference). Kemudian



Stroop



membandingkan juga waktu yang dibutuhkan untuk memberi nama-nama warna yang dicetak dengan tinta dengan warna yang tidak sesuai (interference) kata “hijau” di cetak dengan warna merah, jawaban yang benar adalah merah dengan waktu yang dibutuhkan untuk memberi nama warna pada kotak kotak (facilitation). Stroop ingin mengetahui perbedaan yang signifikan mengenai facilitation dan interference. Kemudian apabila dikaitkan dengan teori dari dua aspek pada pemrosesan otomatis dapat dikatakan bahwa pada tes 1 dan tes 4 merupakan tes facilitation dimana tidak ada hambatan melainkan bantuan dengan penjelasan penyelesaian masalah yang jelas dan juga untuk tes kedua dan ketiga merupakan interference dikarenakan pada tes itu terdapat hambatan dimana kata dan warna pada tes kedua tidak dilihat warnanya melainkan hanya melihat kata saja dan mengabaikan warna sedangkan pada tes ketiga sama seperti tes kedua tetapi mengabaikan kata sehingga hanya menyebutkan warnanya saja. Untuk hasilnya menurut saya lebih muda untuk bagian 1 dan 4 dikarenakan tidak ada hambatan atau tidak ada interference melainkan adanya facilitation atau bantuan dalam mengerjakan.



Automaticity adalah hasil dari automatic processing dimana komponen perilaku dilakukan dengan konsisten dan dilakukan dengan cepat, dengan usaha minimal atau dengan perhatian yang minim pada pengolahan stimulus. Hal ini terjadi pada praktikum ini dikarenakan dengan melakukan 4 kali percobaan dari setiap bagian yang ada maka terbentuklah pemrosesan otomatis dari praktikan yang mengerjakan tes dari setiap part tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa subjek praktikan telah terbiasa dengan tes dan telah memasukkan segalanya pada pemrossan otomatis dan mulai terbiasa untuk menulis atau mengetik huruf G, R dan B (G untuk hijau, R untuk merah dan B untuk biru).



Daftar Pustaka Barsalou, L. (1992). Cognitive psychology an overview for cognitive scientists. Lawrence Erlbaum Association: New Jersey.



Fiedenberg, F & Silverman, G. (2006). Cognitive sains: an introduction to the study of mind. United States of America: Hazelden. Solso, R. L., Maclin, O.H., & Maclin, M. K. (2007). Psikologi kognitif. Jakarta: Erlangga. Sternberg, R. J., & Sternberg, K. (2011). Cognitive psychology sixth edition. Belmont: Cangage learning.