Laporan Best Practice [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN BEST PRACTICE PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN SMA NEGERI 1 POLEWALI TAHUN AJARAN 2019/2020 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DESCRIPTIVE TEXT MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA PESRTA DIDIK KELAS X IPS 2 SMAN 1 POLEWALI TAHUN AJARAN 2019/2020



NAMA PESERTA



: H. NUR ALAM, P. S. Pd., M. Pd



NUPTK



: 1751758659120002



SEKOLAH/TEMPAT TUGAS



: SMAN 1 POLEWALI



KOTA



: POLEWALI MANDAR



PROVINSI



: SULAWESI BARAT



GURU INTI



: HERNAWATI BT IBRAHIM



SULAWESI BARAT TAHUN 2019



i



HALAMAN PENGESAHAN



Laporan Best Practice dengan judul “IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DESCRIPTIVE TEXT MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA PESRTA DIDIK KELAS X IPS 2 SMAN 1 POLEWALI TAHUN AJARAN 2019/2020



Oleh: Nama



: H. Nur Alam P, S. Pd. I., M. Pd



Asal Sekolah



: SMA Negeri 1 Polewali



Telah disetujui dan disahkan pada / oleh Hari



: Jum’at



Tanggal



: 22 Desember 2019



Kepala SMA Negeri 1 Polewali



Drs. Muhammad Faezal, M. Si NIP.



ii



BIODATA PENULIS



Nama lengkap



: H. Nur Alam P, S. Pd. I., M. Pd



Tempat dan tanggal lahir



: Polmas, 19 April 1980



Alamat rumah



: Jl. Ahmad Yani Kab. Polman Sulawesi Barat



Telepon/HP



: 085299439926



Pekerjaaan



: Bahasa Inggris



Tempat tugas



: SMA Negeri 1 Polewali



Alamat



: Jl. H. Andi Depu No. 116 Polman Sulawesi Barat



iii



KATA PENGANTAR



Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan segala rahmat-Nyalah akhirnya penulis bisa menyusun laporan best practice berdasarkan kegiatan pembelajaran bahasa inggris kelas X dengan materi Descriptive text. Laporan ini disusun dengan tujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam pembelajaran bahasa inggris kelas X di SMA Negeri 1 Polewali melalui pembelajaran Descriptive Text dengan model Discovery Learning menggunakan media video. Rangkaian pembelajaran yang dilaksanakan berdasar hasil Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) berbasis zonasi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun dengan sintak pembelajaran Discovery Learning dengan konsep HOTS beserta saintifik learning (5M) berorientasi pada dimensi pengetahuan dan kecakapan. Besar harapan penulis mendapatkan masukan dan kritikan yang membangun dari pembaca sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa. Semoga hasil kegiatan dalam pengalaman pembelajaran ini bermanfaat dan dapat dikembangkan.



Polewali, Desember 2019 Penulis,



H. Nur Alam P, S.Pd. I., M. Pd



iv



DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul………………………………………………………….. i Halaman Pengesahan…………………………………………………... ii Bio Data Penulis ………………………………………………………. iii Kata Pengantar…………………………………………………….…… iv Daftar isi………………………………………………………….……. v BAB I : Pendahuluan A.



Latar belakang Masalah…………………………………………. 1



B.



Jenis Kegiatan…………………………………………………… 2



C.



Manfaat Kegiatan……………………………………………….. 2



BAB II : Pelaksanaan Kegiatan A.



Tujuan dan Sasaran……………………………………………… 4



B.



Bahan / materi Kegiatan………………………………………… 4



C.



Metode…………………………………………………………… 5



D.



Alat / Instrument………………………………………………… 6



E.



Waktu dan Tempat Kegiatan……………………………………. 6



BAB III : Hasil Kegiatan ……………………………………………… 7 BAB IV : Simpulan Dan Rekomendasi A.



Simpulan ………………………………………………………. 9



B.



Rekomendasi…………………………………………………… 9



Daftar Pustaka ……………………………………………………….. 10 Lampiran Kegiatan …………………………………………………… 11



v



BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa inggris pada tingkat sekolah menengah atas bertujuan untuk



memberikan pengalaman dalam menggunakan teks-teks berbahasa Inggris untuk memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural terkait fenomena dan kejadian tampak mata, melalui kegiatan berbicara, menyimak, membaca, dan menulis dalam ranah konkret dan asbtrak. Untuk mencapai tujuan pembelajaran ini perlu diciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Lingkungan belajar yang kondusif dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi. Komponen-komponen itu misalnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru dan peserta didik yang memainkan peranan serta dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana dan prasarana belejara yang tersedia. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan akan penguasaan bahasa inngris semakin meningkat. Hal ini tentu saja berdampak pada pola dan lingkungan pembelajaran yang yang dilaksanakan tak terkecuali pada tingkat sekolah menengah atas. Pola pembelajaran yang tidak berpusat pada peserta didik dan masih berada dalam tataran low order thinking skill dianggap sudah tidak sesuai dengan perkembangan teknologi. Untuk mengimbangi perkembangan zaman maka pola pembelajaran yang dirancang seyogyanya mampu menstimulus peserta didik untuk berpikir kritis sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Untuk memfasilitiasi peserta didik dengan kemampuan berpikir kritis , maka peserta didik perlu dibekali keterampilan berpikir tinggi higher order thinking skill (HOTS). Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi kurikulum 2013 adalah model pembelajaran discovery learning merupakan suatu teori pembelajaran sebagai bentuk proses belajar yang terjadi jika peserta didik tidak disajikan informasi tersebut secara mandiri. Model discovery learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Dicovery learning terjadi bila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Dengan diterapkannya model pembelajaran discovery learning diharapkan dapat menstimulasi peserta didik untuk 1



lebih aktif dalam pembelajaran khususnya pada peserta didik di kelas X IPS 2 SMAN 1 Polewali. Oleh karena itu setelah setelah mengikuti program PKP ( peningkatan kompetensi pembelajaran ) dalam penulisan laporan best practice penulis mencoba menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran discovery learning dengan judul “Implementasi Pembelajaran Descriptive Text Melalui Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Discovery Pada Peserta Didik Kelas X IPS 2 SMAN 1 Polewali Tahun Ajaran 2019/2020’



B.



Jenis Kegiatan Program



pengembangan



keprofesian



berkelanjutan



melalui



peningkatan



kompetensi pembelajaran berbasis zonasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Peningkatan pembelajaran menekankan pada pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS). Program ini dikembangkan dengan menekankan pada pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tinggi atau higher order thinking skill (hots). Keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah proses berfikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun presentasi, menganilisi dan membangun hubungan dengan melibatkan aktifitas mental yang paling dasar yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru profesional. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis menerapkan model discovery learning pada pembelajaran teks deskriptif dengan media video yang didiskripsikan menjadi sebuah teks yang berterima. . C. Manfaat Kegiatan 1. Bagi Penulis a.



Mengembangkan kemampuan guru dalam merancang model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik



b.



Meningkatkan proses hasil belajar dan pembelajaran



c.



Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun karya ilmiah



2. Bagi peserta didik a.



Meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik.



2



b.



Melatih kemampuan peserta didik dalam menelaah ragam bahasa lisan dan tertulis secara akurat dan lancar dan berterima dalam teks berbentuk descriptive



3. Bagi Sekolah Penerapan model pembelajaran discovery learning diharapkan dapat membantu memperbaiki pembelajaran Bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Polewali.



3



BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN A. Tujuan dan sasaran Tujuan Penulisan ini adalah: 1. Untuk



mengembangkan



menyenangkan, yang



model



pembelajaran



yang



efektif



,efesien



dan



dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses



pembelajaran Bahasa Inggris. 2. Menginspirasi guru untuk mengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran dengan berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi 3. Untuk meningkatkan kemampuan siswa mengungkapkan makna dalam langkah retorika dalam essai pendek sedehana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat,lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk descriptive. Sasaran pelaksanaan Best Practice ini adalah peserta didik kelas X / ganjil, SMA Negeri 1 Polewali. B. Bahan/Materi Kegiatan Bahan yang digunakan dalam best practice ini adalah materi kelas X Descriptive Text dengan KD dalam mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai berikut.



Materi Teks Descriptive Text



KD 3.4



3.4 Membedakan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks deskriptif lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait tempat wisata dan bangunan bersejarah terkenal, pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya



KD 4.4



4.4 Teks deskriptif 4.4.1Menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks deskriptif, lisan dan tulis, pendek dan sederhana terkait tempat wisata dan bangunan bersejarah terkenal



4



C. Cara melaksanakan Kegiatan Dalam melaksankan kegiatan pembelajaran ini, penulis mengambil materi Descriptive Text membedakan fungsi sosial, struktur teks, serta unsur kebahasaan teks lisan dan tulis untuk memberi dan meminta informasi terkait dengan tempat wisata dan bangunan bersejarah



terkenal,



pendek



dan



sederhana,



sesuai



dengan konteks



penggunaanya. Serta terampil dalam menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi social, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks deskriptif, lisan dan tulis, pendek dan sederhana terkait tempat wisata dan bangunan bersejarah terkenal dan sesuai konteks dengan disiplin, tanggung jawab selama proses pembelajaran serta mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik dalam kelompok dengan percaya diri dan cinta lingkungan dengan waktu 2 x 45 menit. Adapun Penerapan model pembelajaran ini dimulai dari teknik yaitu peserta didik diminta untuk menyimak video yang sudah disiapkan oleh guru, yang menayangkan sebuah tempat wisata di Indonesia yang dianggap cukup dikenal oleh peserta didik. Peserta didik diminta untuk mengamati dan memberikan gambaran atau deskripsi tentang objek wisata tersebut. Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model Discovery Learning. Sintak 1



(Stimulation)



(Data Collection)



(Data Processing)



- 1. Peserta didik membentuk kelompok terdiri dari 4 orang, kemudian mengamati video yang menayangkan sebuah tempat wisata (Transfer Knowledge) - 2. Peserta didik bersama guru melakukan tanya jawab secara lisan terkait dengan video tersebut. (Communication and Collaboration) - 3, Peserta didik diberi sebuah teks descriptive - 4. Peserta didik menentukan bagian-bagian atau struktur teks dari teks descriptive yang diberikan (Critical Thinking) 6. Peserta didik dalam kelompok menelaah makna yang terdapat dalam teks descriptive dengan mendiskusikan beberapa pertanyaan terkait teks yang diberikan. (Literacy, Communication, and Collaboration) 5



90



7. Secara bergantian perwakilan masing-masing kelompok melaporkan hasil telaah terhadap informasi yang terkandung dalam teks deskriptif dengan menjawab beberapa pertanyaan (Communication) (Verification)



8. Guru memberi konfirmasi dan penguatan terkait ketepatan kosa kata, struktur,pronounciation, dan intonation. (Communication) 9. Peserta didik secara individual mengerjakan lembar kerja (Communication)



C. Kegiatan Penutup 1. Peserta didik, dengan bimbingan guru, membuat resume tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. 2. Peserta didik menyampaikan kesulitan yang mereka hadapi saat pembelajaran di dalam kelas. 3. Guru memberikan apresiasi kepada seluruh peserta didik yang telah bekerjasama dengan baik dalam kelompok. 4. Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan mendatang



D. Media dan Instrumen Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah: (a). video pembelajaran tentang tempat wisata dan (b). lembar kerja siswa. Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan (a) uraian singkat.



E.Waktu dan Tempat Kegiatan Pembelajaran ini dilaksanakan pada tanggal 27 November tahun 2019 bertempat di kelas X SMA Negeri 1 Polewali.



6



BAB III HASIL KEGIATAN A. Hasil Penerapan pembelajaran discovery yang menekankan pada pembelajaran yang HOTS telah menambah pengalaman belajar peserta didik. Hal ini dapat terlihat dari proses pembelajaran yang lebih aktif dari sebelumnya. Peserta didik menunjukkan antusiasme dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah peserta didik yang menjawab pertanyaan dari guru, mengajukan pertanyaan, dan diskusi timbal balik yang terjadi baik antara guru dengan peserta didik maupun antara sesame peserta didik. Dari hasil kegiatan proses belajar dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning meningkatkan kemampuan siswa pada pembelajaran Descriptive Text dalam motivasi siswa dengan media video menstimulasi peserta didik menjadi lebih aktif. Pembelajaran yang sebelumnya cenderung didominasi oleh beberapa peserta didik maka pada pembelajaran dengan discovery telah menstimulus peserta didik secara merata untuk ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran.



B. Masalah yang Dihadapi Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa belajar dengan model Discovery Learning. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu menggunakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.



C. Cara Mengatasi Masalah Agar peserta didik yakin bahwa pembelajaran dengan discovery learning dapat membuat mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru perlu memberi penjelasan tentang apa, bagaimana, mengapa dan manfaat belajar yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS)



7



BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI



A.



Simpulan Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.



1. Pembelajaran dengan model Discovery Learning layak dijadikan praktik baik pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah. 2. Dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Discovery Learning yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.



B.



Rekomendasi Berdasarkan hasil pembelajaran dengan model pembelajaran Discovery Learning, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.



1. Model pembelajaran yang variatif hendaknya selalu dicoba sebagai upaya menciptakan proses pembelajaran aktif, inovatif, komunikatif, efektif dan menyenangkan. 2. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisinya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna. 3. Guru hendaknya mengembangkan model pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris untuk meningkatkan kompetensi menulis mereka. 4. Dalam upaya Membantu memperbaiki / meningkatkan proses hasil belajar dan mengajar guru hendaknya terus menggali potensi siswa guna meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara[speaking]teks bahasa inggris. 5.



Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).



6. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana da



8



prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.



9



DAFTAR PUSTAKA



Anita Lie. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia , 2005 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Bahasa Inggris SMA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Kemmis, S. dan Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Deakin: Deakin University. Pedoman Umum Pembelajaran Bahasa Inggris di SMA. Diunduh tanggal 20 Desember 2019 dari http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_INGGRIS/195802081986011WACHYU_SUNDAYANA/ESP_Material_Development/Pedoman_Guru_ING_SMA_05_Bag_ I.pdf



10



LK-7 JURNAL PRAKTEK MENGAJAR UNIT 2 (DESCRIPTIVE TEXT) Nama Peserta



: H. Nur Alam P.S.Pd.I.,M.Pd



Sekolah



: SMAN 1 Polewali



Jenjang



:X



Aspek Praktek Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan



Deskripsi



Dokumentasi



 Siswa memberi salam kepada guru sebelum memasuki ruang kelas  Siswa (menyiapkan dan berdoa)  Siswa membaca Al Fatihah sebelum belajar.  Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap



 Guru Menyampaikan tujuan Pembelajaran Kegiatan Inti 1



Proses Saintifik (5M)



Siswa mengamati Video Siswa bertanya jawab tentang materi pelajaran Siswa mencoba menjelaskan isi bacaan Siswa mencoba mengasosiasi dengan tempat wisata di sekitarnya Siswa mengomunikasikan hasil diskusi kelompok



2



Aktivitas Pembelajaran HOTS



a.



Transfer Knowledge



Siswa



mengamati



dan



menganalisa isi bacaan



b.



CriticalThinking, Creativity



Siswa bertanya jawab dalam kelompok



11



c.



Problem Solving



Siswa yang lain mencoba menjawab yang



dihadapi



permasalahan siswa



lain



dengan mencari solusi di internet 3



Kecakapan Abad 21 (PPK, Literasi,



Bekerja sama dam kelompok Bertanggung pada tugas yang diberikan guru Membaca bacaan tentang deskripsi tempat wisata



4



Dimensi Pengetahuan



5



Pelaksanaan Penilaian



Konseptual dan prosedural Test tulis Test unjuk



kerja



performance)



Kegiatan Penutup



Siswa melaporkan hasil kerja Gutru memberi umpan balik



12



(