12 0 481 KB
LEMBAR PERSETUJUAN DIKLAT PENJAMAH MAKANAN PERSONAL HYGIENE PENJAMAH MAKANAN DI SUBDEP GIZI RUMIKTAL DR. RAMELAN
Disusun oleh :
Kori Ainil Fitri
1503410002
Tasya Adinda
1503410008
Hibatullah Imanuna
1503410018
Mengetahui Kepala Subdep Gizi
Menyetujui Pembimbing,
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
I Wayan Dwija Karyasa, S.Gz. MPH
Suzanna Primadona, SKM, M.Kes
Letkol Laut (K) NRP 12990/ P
NIP.196405061987032003
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen, dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian diet yang tepat .Penyelenggaraan makanan yang hygienis dan sehat menjadi prinsip dasar penyelenggaraan makanan di rumah sakit karena pelayanan makanan Rumah Sakit diperuntukkan untuk orang sakit dengan ancaman penyebaran kuman pathogen yang tinggi. Makanan yang tidak dikelola dengan baik dan benar oleh penjamah makanan dapat menimbulkan dampak negatif seperti penyakit dan keracunan akibat bahan kimia, mikroorganisme, tumbuhan atau hewan, serta dapat pula menimbulkanalergi (Depkes Ditjen PPM danPL , 2001). Menurut penelitianHiasinta (2011), faktor kebersihan penjamah atau petugas makanan dalam istilah populernya disebut hygiene perorangan merupakan prosedur menjaga kebersihan dalam pengelolaan makanan yang aman dan sehat. Prosedur menjaga kebersihan merupakan perilaku bersih untuk mencegah kontaminasi pada makanan yang ditangani. Penjamah yang penting bagi pekerja pengolah makanan adalah pencuci tangan, kebersihan dan kesehatan diri. Di Amerika Serikat 25% dari semua penyebaran penyakit melalui makanan disebabkan pengolahan makanan yang terinfeksi dan hygiene perorangan yang buruk . Penyelenggaraan makanan di rumah sakit harus optimal dan sesuai dengan mutu pelayanan standar kesehatan serta indikasi penyakitpasien (Depkes RI, 2005). Penjamah makanan atau tenaga pengolah adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengelolaan, pengangkutan sampai denganpenyajian” (Kemenkes No. 1098). Penerapan hygiene dan sanitasi makanan yang tidak tepat dan kurangnya pengetahuan dengan penjamah makanan merupakan factor yang berperan dalam penyebaran penyakit bawaan makanan (L.Sharif,2013). Apabila makanan yang diolah tidak higiene maka dapat berdampak pada kesehatan manusia yang mengkonsumsi makanan tersebut yaitu dapat mengakibatkan munculnya penyakit akibat makanan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan di unit produksi Subdep Gizi Rumkital Dr Ramelan menunjukkan bahwa 68% penjamah makanan masih dalam kategori sedang dalam personal hygiene. Beberapa hal yang belum tepat mengenai personal hygiene di unit produksi Subdep Gizi Rumkital Dr Ramelan adalah kurangnya kebiasaan mencuci tangan, berbicara pada saat pengolahan makanan dan tidak menggunakan APD lengkap, Berdasarkan uraian diatas penulis bermaksud ingin mengadakan penyuluhan dengan judul “pentingnya higiene personal bagi penjamah makanan” untuk meningkatkan pengetahuan penjamah makanan di Subdep Gizi Rumkital Dr. Ramelan.
2. Tujuan 1.
Tujuan Umum Setelah
selesai
mengikuti
pelatihan,
peserta
diharapkan
dapat
meningkatkan pengetahuan tentang higiene personal terutama . 2.
Tujuan Khusus Setelah selesai mengikuti pelatihan, diharapkan penjamah makanan dapat: 1) Menjelaskan tentang tujuan personal higiene 2) Menjelaskan tentang perananpenjamahmakanan 3) Menjelaskan tentang faktor yang mempengaruhi personal higiene 4) Menjelaskan
tentang
dampak
yang
ditimbulkantidakmenjaga
personal hygiene
3
BAB II PELAKSANAAN PENYULUHAN
A. Peserta atau Sasaran Penyuluhan Penjamah makanan di Instalasi Gizi Rumkital Dr. Ramelan B. Waktu Pelaksanaan Penyuluhan Hari
: Jumat, 15 Februari 2019
Tempat
: Instalasi Gizi Rumkital Dr. Ramelan
C. Pelaksana Penyuluh pada penyuluhan tentang “Pentingnya higiene personal bagi penjamah makanan di Instalasi Gizi Rumkital Dr. Ramelan adalah Kori Ainil
4
, Tasya Adinda dan Hibatullah Imanuna (Mahasiswa D-IV Jurusan Gizi Poltekkes Malang). D. Sarana Prasarana Penyuluhan Poster, video, PPT, pre dan post test
E. Susunan / Jadwal Kegiatan Penyuluhan Tabel 1 Susunan Acara Penyuluhan “Pentingnya Higiene Personal bagi Penjamah Makanan” No
Waktu
Sesi
1
08.30 – 08.35
I
2
08.40 – 08.55
II
Kegiatan
Pengisi Acara
Pembukaan Penyuluhan Penyuluh dan pretest Penyampain materi : 1. Pengertian higiene 2. Tujuan personal higiene 3. Peranan penjamah Penyuluh makanan 4. Faktor yang mempengaruhi personal higiene 5. Dampak yang
Metode
Durasi
-
5 menit
Ceramah dan tanya jawab
15 menit
5
ditimbulkan tidak menjaga personal higiene 3
09.00– 09.05
III
Posttest dan Penutup
Penyuluh
-
5 menit
BAB III EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN
A. Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan 1. Evaluasi Hasil Pre Test dan Post Test Pengetahuan mengenai personal hygiene sangat berperan penting khususnya penjamah makanan sehingga dapat menjaga kulaitas makanan yang dihasilkan. Metode yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan penjamah makanan adalah dengan ceramah adalah salah satu cara yang digunakan untuk menyampaikan atau menjelaskan suatu pengertian atau pesan secara lisan yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu oleh seorang pembicara kepada sekelompok pendengar dengan dibantu beberapa alat peraga yang diperlukan (Suparias, 2013).
6
Pengetahuan penjamah makana dinilai berdasarkan jawaban responden terhadap pertanyaan yang diberikan sesuai dengan kuesioner yang diajukan. Peningkatan pengetahuan penjamah makanan dengan metode ceramah sebelum dan sesudah diberikan intervensi dapat dilihat pada tabel 2 Tabel
2.
Peningkatan
Pengetahuan
pada
Penyuluhan
dengan
Metode Ceramah Metode penyuluhan
Rata-rata
Nilai Min
Max
Pre-test ceramah
80
80
100
Post test ceramah
100
100
100
Evaluasi pelaksanaan penyuluhan merupakan kegiatan untuk mengukur perilaku yang telah terjadi kearah yang lebih baik. Adapun dalam pelaksanaan evaluasi menggunakan pre test dan post test. Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dengan rata-rata pre test 80 menjadi 100. Penyuluhan dengan metode ceramah juga dapat atau merangsang pemikiran audience sehingga komunikasi dua arah dimana dilakukan secara tatap muka penyuluh dan audience. Komunikasi dua arah akan menyisakan ingatan pada audience . Oleh karena ituk tejadi peningkatan pengetahuan antara pre dan post test pada penyuluhan dengan metode ceramah.
7
25
Persentase
20
15 Pre test
10
Post test
5
0 Baik
Cukup
kurang
Nilai Pre Test dan Post Test
Gambar 1 .Distribusi Persentase Tingkat Pengetahuan Penjamah Makanan Tentang Pentingnya Personal Higiene
Nilai pre test dan post test diperoleh dengan menghitung skor jawaban yang
benar
dikalikan
100%.
Kemudian
dikategorikan
pengetahuan
baik,dengan nilai >80%, pengetahuan sedang dengan nilai 60-79% dan pengetahuan kurang dengan nilai