Laporan Ekologi - Pengenalan Alat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENGENALAN ALAT-ALAT DI LABORATORIUM EKOLOGI Dosen Pengampu: Drs. Nugroho Edi Kartijono M,si. Drs. F. Putut Martin Herry Bodijantoro M,si.



Melisa Dwi Purwandari 4411412047 Rombel 2 Biologi 2012



FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014



I.



Judul : PENGENALAN ALAT-ALAT DI LABORATORIUM EKOLOGI



II.



Tujuan : 1. Untuk mengenal alat-alat yang terdapat di laboratorium ekologi. 2. Untuk mengetahui fungsi masing-masing alat-alat yang terdapat di laboratorium ekologi. 3. Untuk mengetahui prinsip kerja alat-alat yang terdapat di laboratorium ekologi.



III.



Landasan Teori : Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik atau interaksi



antara



makhluk hidup dengan lingkungannya, makhluk hidup dengan makhluk hidup lain, dan lingkungan dengan lingkungan lain. Unit utama ekologi adalah ekosistem. Ekosistem merupakan bagian dari lingkungan, ekosistem memiliki komponenkomponen tertentu yang memiliki fungsi oleh karena itu disebut sebagai suatu system. Komponen-komponen tersebut antara lain abiotik, biotik, fisika, kimiawi, dan sebagainya. Contoh faktor biotik adalah makhluk hidup baik itu manusia, hewan, ataupun tumbuhan. Contoh faktor abiotik yaitu suhu, kelembaban, iklim, curah hujan, dan sebagainya. Beberapa contoh faktor abiotik tersebut adalah sesuatu yang harus diukur oleh karena itu diperlukan alat-alat khusus yang tepat untuk mengukur faktor-faktor abiotik. Untuk itu penting bahwa kita harus mengenal dan mengetahui nama alat serta spesifikasi alat tersebut. Bukan hanya itu saja kita pun harus memahami bagaimana cara kerja alat tersebut dan apa prinsip kerjanya. Dalam hal ini ruang lingkup pengamatan ekologi lebih banyak dilingkungan. Berbagai factor lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupan suatu makhluk yang akan diamati. Untuk pengamatan tersebut diperlukan alat-alat. Alat-alat yang digunakan dalam ekologi mempunyai fungsi dan cara kerja yang berbeda. Oleh karena itu perlu adanya pengenalan alat-alat yang meliputi fungsi atau kegunaan alat, cara pemakaian dan pemeliharaannya. Sehingga ketika praktikum di lapangan mahasiswa mampu menggunakan alat-alat dengan benar dan tepat. Kesesuaian dan cara pemakaian alat akan sangat berpengaruh pada data yang kita ambil. IV.



Alat dan bahan :



1. Jala surber 2. Plankton net 3. Refraktometer 4. Salinometer 5. Secchi disk 6. Eickmen grab 7. Soil tester 8. Thermohygrometer analog 9. Luxmeter 10. Altibarometer 11. Anemometer digital 12. Thermohygrometer digital 13. Altimeter V.



Cara Kerja : 1. Menyiapkan alat-alat yang akan dikenalkan. 2. Mengenal nama dan bentuk masing-masing alat yang digunakan dalam praktikum ekologi 3. Memahami fungsi masing-masing alat. 4. Memahami prinsip beserta cara kerja dari alat-alat tersebut 5. Mempratekkan bagaimana prosedur kerja dari masing-masing alat tersebut di Kebun Wisata Pendidikan Universitas Negeri Semarang. 6. Mencatat hasil dari pengamatan tersebut



VI.



Hasil Pengamatan :



 Tabel nama dan fungsi alat No



Nama dan Gambar alat



Fungsi



Jala surber



Untuk mengambil sampel



Klasifikasi



(makrobenthos) pada daerah 1.



yang berarus air kuat dan



Klimatik



dasar perairan berpasir halus (sedikitberlumpur). Plankton net Mengambil sampel populasi



2.



plankton dari suatu perairan.



Akuatik



alat untuk mengukur Refraktometer



konsentrasi cairan solusi berdasarkan index refraksi. Semua konsentrat air dapat



3.



membuat cahaya berbelok



Terrestrial



berdasarkan hukum fisika SNELLIUS mengenai index bias. Salinometer



Alat untuk mengukur salinitas dengan cara



4.



mengukur kepadatan dari air



Terrestrial



yang akan dihitung salinitasnya 5.



Secchi disk



Untuk mengukur penetrasi cahaya



klimatik



Eickmen grab Alat untuk mengambil 6.



sedimen dasar pada daerah



Akuatik



perairan yang berlumpur.



Soil tester



untuk mengukur kadar 7.



keasaman tanah dan



Pedosfer dan klimatik



kelembaban tanah.



Thermohygrometer analog Untuk mengukur suhu dan



8.



kelembaban udara



Klimatik



Thermohygrometer digital Untuk mengukur suhu dan



9.



kelembaban udara



Klimatik



Untuk mengukur intensitas 10.



Luxmeter



atau jumlah cahaya di sekitar kita



Klimatik



Altimeter Untuk mengukur ketinggian 11.



benda atau tempat di atas



Klimatik



tingkat yang tetap



Anemometer digital alat yang digunakan untuk 12.



mengukur arah dan



Klimatik



kecepatan angin



GPS (Global Positioning System) Mengetahui posisi di permukaan bumi



13.



dalamkoordinat garislintang



Terrestrial



dan bujur



VII.



Pembahasan : Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum Ekologi mengenai pengenalan alat-alat laboratorium ekologi yang telah kami lakukan, kebanyakan alat – alat tersebut digunakan untuk mengukur. Hanya beberapa alat saja yang digunakan



untuk mengambil sampel, menyimpan bahan atau suatu benda, mengawetkan specimen, atau menganalisis bahan. Semua alat-alat tersebut berbeda cara pemakaiannya karena teknik pembuatannya berbeda. Alat-alat tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan jenis alat dan klasifikasi alat. Bila alat – alat tersebut di kelompokkan berdasarkan jenis alatnya terdiri dari tiga macam yaitu alat digital, alat elektrik, dan alat mekanik. Serta berdasarkan klasifikasinya alat – alat tersebut dapat dibedakan menjadi pedosfer, klimatik, aquatik dan terrestrial. Berikut ini adalah alat-alat ekologi berdasarkan jenis alatnya: A. Alat Digital Alat digital adalah suatu teknologi yang menggunakan nilai diskrit (diskontinu), meskipun diskrit tetapi informasi yang diwakili dapat berupa diskret, seperti angka, huruf atau ikon, atau terus menerus, seperti suara, gambar, dan pengukuran sistem kontinu lainnya. Alat-alat laboratorium ekologi yang termasuk alat digital adalah : Altimeter dan Anemometer digital B. Alat Elektrik Alat elektrik adalah alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik. Alat-alat laboratorium ekologi yang termasuk alat-alat elektrik adalah : Thermohygrometer digital dan Thermohygrometer analog C. Alat Analog Teknologi analog pada dasarnya hanyalah alat yang sederhana dengan program yang tertentu saja. Beberapa contoh alat-alat laboratorium Ekologi yang termasuk alat analog : Plankton net, Eickmen grab dan Secchi disk



Itulah alat-alat laboratorium ekologi yang dikelompokkan berdasarkan jenis alat. Berikut ini adalah penggolongan alat laboratorium ekologi berdasarkan klasifikasi: a) Pedosfer Pedosfer adalah lapisan paling atas dari permukaan bumi tempat berlangsungnya proses pembentukan tanah. Secara sederhana pedosfer diartikan sebagai lapisan tanah yang menempati bagian paling atas dari litosfer. Alat-alat yang termasuk ke dalam klasifikasi pedosfer adalah Soil tester. b) Klimatik Klimatik adalh unsure-unsur iklim seperti suhu, kelembaban udara, curah hujan, intensitas cahaya, dan sebagainya. Alat-alat yang termasuk ke dalam klasifikasi klimatik adalah sebagai berikut : Thermohygrometer digital, Thermohygrometer analog, Altimeter, Lux meter, Anemometer dan Secchi disk. c) Akuatik Akuatik adalah lingkungan perairan. Tentunya alat-alat yang termasuk dalam klasifikasi ini berfungsi dalam ekosistem akuatik. Eickmen grab dan Plankton net. d) Terrestrial Terrestrial mengacu pada hal-hal yang berkaitan dengan tanah, daratan, atau planet bumi. Alat yang termasuk dalam terrestrial adalah meteran. Berikut ini alah penjelasan masing-masing alat dari tabel pengamatan: Jala surber Spesifikasi:







Jala Surber yang sering digunakan mempunyai ukuran 25cm x 40cm ini dengan mata jaring 1 mm dan luas permukaan 1200 cm.



Prinsip kerja: 



Sistem kerja alat ini seperti jaring dengan cara meletakkan surber di aliran sungai yang memiliki arus dan surber diletakkan melawan arus. Agar benthos yang menempel pada batu dapat tertangkap oleh surber dibantu dengan tangan atau kaki.



Cara kerja: 1. Untuk penggunaan jala surber, jala tersebut diletakkan dengan bagian mulut jala melawan arus aliran air 2. Lalu daerah yang dibatasi oleh alat ini dibersihkan (diaduk) sehingga benthos yang melekat pada dasar perairan dapat hanyut dan tertangkap oleh jala Plankton net Spesikasi: 



Alat pengambilan sampel secara vertikal terbuat dari bahan nilon dan dibagian ujungnya diletakan pemberat seperti botol penampung



Prinsip kerja: 



mengumpulkan sample plankton di tabung (bucket) pada ujung jaring plankton net.



Cara kerja: 1. plankton net dimasukan ke dalam air 2. Setelah plankton sudah masuk ke dalam tabung reaksi, kemudian plankton net diangkat. Refraktometer Spesifikasi: Macam-macam raefraktometer



1. Refraktometer Kadar Gula H-UR-301 HEALTH (0-32 BRIX) 2. Refraktometer Kadar Salinitas (Kadar garam) H-UR-201 HEALTH (0-100%) 3. Refraktometer kadar protein serum dan urine H-UR-302 4. Refraktometer kadar alkohol H-UR-501 Prinsip Kerja: 



Pembiasan indeks cahaya dengan melihat batas air yang dicapai pada skala



Cara kerja: 1. Cek hand refraktometer dengan cara meneropong. Warna biru pada skala akan terlihat penuh 2. Kalibrasikan dengan satu tetes aquades, hingga terlihat skala menunjukan titik “0” 3. Lap sisa aquades lalu teteskan larutan yang akan diukur salinitasnya pada template yang tersedia lalu tutup 4. Lihat batas air pada teropong, lalu perhatikan skala yang dicapai, skala tersebut adalah nilai salinitas larutan tsb. Salinometer Spesifikasi: Bekerjanya berdasarkan daya hantar listrik,semakin besar salinitas semakin Besar pula daya hantar listriknya. Cara kerja: 1. Ambil gelas ukur yang panjang, isi dengan air sampel yang akan diukur salinitasnya 2. Salinitas akan terbaca pada skalanya. Secchi disk Spesifikasi:







Alat ini terdiri dari bagian plat pipih bulat berwarna putih dan hitam yang berfungsi sebagai penangkap cahaya sehingga jika tembus cahaya akan terlihat perbedaan warna dan ada tali yang sudah memiliki skala dalam meter.



Prinsip kerja: 



Jika keping masih terliha tmaka dapat dikatakan intensitas cahaya masih ada pada kedalaman tersebut.



Cara kerja: 1. Secchi disk dimasukan ke dalam kolam hingga bagian keping secchi disk tidak terlihat lagi. 2. Dihitung panjang tali yang terendam air kolam jika warna putih pada keping secchi disk tidak terlihat lagi. 3. Angkat perlahan-lahan dan catat kedalaman ketika disk mulai terlihat kembali 4. Kedalaman secchi merupakan rata-rata dari hilang dan muncul kembali. Eickmen grab Spesifikasi: 



Alat berbentuk box (persegi empat) yang dirangkai dengan beberapa bagian lainnya.



Prinsip kerja: 



Pengambil sedimen dasar perairan yang hasilnya tidak dipengaruhi oleh adanya aliran atau pergerakan air di dalam box sample tersebut sewaktu box diangkat dari dasar ke atas, sehingga sample sedimen yang telah diambil tersebut tidak mengalami perubahan.



Cara kerja: 1. Sebelum diturunkan ke dasar perairan, terlebih dahulu semua bagian harus sudah terangkai



2. Cek semua bagian mulai dari bagian releaser harus terkait, cangkul penutup box sample harus terbuka, box sample harus sudah terkunci dengan baik dan terakhir pasak penahan frame sudah dilepas 3. setelah box corer dalam keadaan tergantung siap untuk diturunkan. 4. Areal (ulur) kawat slim ata tali diturunkan sampai kedasar perairan dan melepas release. 5. Setelah releasernya terlepas,selanjutnya tali seling ditarik keatas secara otomatis dan cangkul penutup box sample bergerak menutup box sample tersebut sehingga sampai ke atas. 6. Buka pengunci box sample dan turunkan box sample tersebut pelan-pelan dengan membuka dongkrak secara hati-hati agar sample tidak rusak. 7. Untuk pengambilan sample sedimen yag baik hasilnya dilihat dari jernihnya bagian air permukaan yang ada di dalam box sample, berarti pada bagian permukaan sedimen tidak mengelami perubahan susunannya (rusak) sehingga masih terlihat keasliannya. Soil Tester Spesifikasi: 



untuk mengukur kadar keasaman tanah dan kelembaban tanah. Satuan yang digunakan adalah pH.



Prinsip kerja: 



bagian bawah dari soil tester akan menangkap adanya H+ dan OH – pada tanah sehingga dapat menentukan pH dari tanah tersebut (Prinsip elektroda). Dan juga bisa menangkap kadar air yang ada pada tanah tsb untuk menentukan kelembabannya.



Cara kerja: 1. Siapkan alat soil tester 2. Alat tersebut ditancapkan 3. Tunggu beberapa saat sambil ditekan satu kali tombolnya dan langsung lepaskan tekanan saat sudah menancap tanah.



4. Baca angka yang tertera pada alat tersebut (untuk kelembapan biasanya dalam %) 5. Jika ingin mengukur pH,tombol pada alat ini tombol ditekan selama kurang lebih 5 menit 6. Lihat angka yang tertera. Luxmeter Spesifikasi: 



Lux meter terdiri dari dua bagian, yaitu bagian utama yang terdapat tombol power dan pengaturan range untuk intensitas cahaya, dan bagian yang kecil yang terdapat bagian bulat putih untuk menangkap cahaya. Satuan yang digunakan adalah Lux.



Prinsip kerja: 



Alat ini didalam memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan format digital. Alat ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar panel. Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur intenstasnya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin besar. Jadi prinsip kerjanya yaitu bekerja dengan sensor cahaya.



Cara kerja: 1. Geser tombol ”off/on” kearah On. 2. Pilih kisaran range yang akan diukur ( 2.000 lux, 20.000 lux atau 50.000 lux) pada tombol Range. 3. Arahkan sensor cahaya dengan menggunakan tangan pada permukaan daerah yang akan diukur kuat penerangannya. 4. Lihat hasil pengukuran pada layar panel. Altimeter



Spesifikasi: 



Measuring air pressure, Sensors, Electronic Compass displays accurate heading while standing still, Baromatic altimeter with automatic pressure.



Prinsip kerja: 



Prinsip kerja altimeter menggunakan prinsip kerja tekanan udara (barometrik), yaitu setiap ketinggian memiliki lapisan udara dan tekanan yang berbeda-beda.



Cara kerja: 1. Untuk mengukur ketinggian, altimeter hanya tinggal diletakkan di tempat yang akan diukur ketinggiannya. 2. Dalam penggunaannya di dalam perjalanan sebaiknya tidak di masukan kedalam tas/ransel, karena hal ini dapat mempengaruhi prinsip kerja altimeter. 3. Selain sebagai penunjuk ketinggian altimeter juga dapat memperkirakan cuaca yang digunakan pada malam hari. Anemometer Spesifikasi: 



0.4 to 25.0 m/s, m/s, ft/min, km/h, knots, Data hold, 18 mm LCD. Lowfriction ball-bearing vane. Terdapat baling-baling dan pencacah angin



Prinsip kerja: 



Kerja Anemometer ini mengikuti prinsip tabung pitot, yaitu dihitung dari tekanan statis dan tekanan kecepatan.







Kecepatan angin adalah pergerakan udara per satuan waktu.







Satuan mil (mil laut) per jam disebut juga knot (kn); 1 kn = 1,85 km/j = 1,151mi/j = 0,514 m/d atau 1 m/d = 2,237 mi/j = 1,944 kn.







Tempat kerja alat: Anemometer digunakan di udara terbuka



Cara kerja:



1. Tekan tombol ON/OFF 2. Akan tampil semua item pengukuran pada layar 3. Menghadapkan baling-baling berlawanan dengan arah angin 4. Pada saat tertiup angin, baling-baling akan bergerak sesuai arah angin. 5. Di dalam anemometer terdapat alat pencacah yang akan menghitung kecepatan angin. 6. Hasilnya akan disesuaikan dengan Skala Beaufort Thermohygrometer Spesifikasi: 



Ada dua macam jenis thermohygrometer yaitu thermohygrometer analog dan thermohygrometer digital.



Prinsip kerja: 



Perhitungan didasarkan pada prinsip-prinsip fisika, suhu, tekanan dan massa, terutama kalibrasi dengan standar acuan, sehingga perhitungan ini menjadi pengukuran kelembaban.



Cara kerja: 1. Dengan meletakkan di tempat yang akan diukur kelembabannya, 2. kemudian tunggu dan bacalah skalanya. 3. Skala kelembaban biasanya ditandai dengan % dan kalau suhu dengan derajat Celcius. GPS (Global Positioning System) Spesifikasi: 



Alat ini berbentuk seperti ponsel atau handphone, memiliki tombol on-off dan tombol navigasi serta tombol menu.



Prinsip kerja:







Pada layar apabila dihidupkan akan terdapat data tentang penunjuk ketinggian, kompas sebagai penjuk arahnya, serta koordinat. GPS terhubung langsung dengan satelit yang terdapat diluar angkasa



Cara kerja: 1. Tombol power ditekan, 2. Lalu tombol page diklik dan akan muncul angka yang menunjukkan posisi dalam koordinat garis lintang dan bujur



VIII.



KESIMPULAN



Menurut hasil pengamatan yang kami lakukan pengetahuan tentang alat – alat laboratorium ekologi perlu dipelajari oleh setiap mahasiswa atau praktikan agar dapat menggunakan alat dengan baik sesuai dengan fungsi dan cara kerja alat ketika alat tersebut dibutuhkan. Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di Laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, serta terjadinya kecelakaan kerja. Cara memperlakukan alat dan bahan di Laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan.Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti: 1.Membawa alat sesuai petunjuk penggunaan. 2.Menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan. 3.Menjaga kebersihan alat 4. Menyimpan alat Bila hal-hal di atas tersebut sudah dapat kita lakukan diharapkan praktikum ekologi yang berlangsung dapat berjalan dengan baik karena kedisiplinan para praktikan dalam menggunakan alat.



LAMPIRAN



Tempat pengamatan: dibawah pohon bisbul kebun wisata pendidikan Universitas Negeri Semarang bagian barat. Waktu pengamatan: Selasa, 4 Maret 2014 pukul 16.35 s/d 17.28 WIB a. Soil tester Pengukuran



Hasil



Waktu pengamatan



pH tanah



6,7



16.48 - 16.51 WIB



Kelembaban tanah



10%



16.51 – 16.55 WIB



b. Thermohygrometer analog



Suhu



Pengukuran



Hasil



Kelembaban



Waktu



udara



max



Min



max



min



36,2oC



26oC



82%



46%



pengamatan 16.49 - 16.52 WIB



c. Lux meter Hasil



Waktu pengamatan



365 fc



16.58 – 17.01 WIB



Hasil



Waktu pengamatan



0 m/s



17.00 – 17.03



d. Anemometer