Laporan Hasil Praktikum PPM [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perawatan dan Perbaikan Mesin



Dosen Pengampu : Prof. Dr. Thomas Sukardi M.Pd.



Disusun Oleh : 1. 2. 3. 4.



Lukas Nico Libero /19503241008 Faudat Al Zihan /19503241025 Edi Kurniawan /19503241017 Raden Muhammad Ferry Fadly /19503241022



JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2021



BONGKAR PASANG CHUCK RAHANG 3 DAN 4



I.



Tujuan Praktikum 1. Mengetahui langkah langkah dalam pembongkaran dan pemasangan chuck rahang 3 dan 4 2. Mengetahui kerusakan yang dapat terjadi dalam chuck rahang 3 dan 4 3. Mengetahui cara penanganan dan pencegahan kerusakan yang terjadi dalam chuck rahang 3 dan 4 4. Mengetahui cara perakitan chuck rahang 3 dan 4 yang benar.



II.



Dasar Teori Chuck dalam mesin bubut terdiri dari beberapa jenis, dua di antaranya adalah cekam sepusat (Self Centering Chuck) dan cekam tidak sepusat (Independent Chuck). Cekam sepusat memiliki pergerakan rahang pada cekam selaras dan searah menjauhi ataupun mendekati garis sumbu apabila salah satu lubang kunci cekam diputar. Chuck ini biasanya digunakan untuk menjepit benda kerja yang memiliki bentuk silindris. Cekam tidak sepusat memiliki rahang yang dapat digerakkan secara independent satu lubang kunci satu rahang pergerakannya mendekati atau menjauhi garis sumbu dan rahang yang lain tidak mengikuti gerakan rahang yang diputar. Chuck ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang memiliki bentuk tidak silindris serata yang tidak beraturan dan bisa melakukan pembubutan secara eksentrik.



III.



Alat 1. Tang 2. Kunci L satu set 3. Kunci pas satu set 4. Kuas 5. Palu 6. Obeng – dan + 7. Nampan



IV.



Langkah kerja 1. Gunakan kunci L dengan ukuran yang sesuai untuk membuka baut yang ada di chuck rahang 3 atau 4 2. Letakkan part chuck rahang 3 atau 4 dengan tertata rapi pada Nampan yang telah disiapkan 3. Perhatikan dan identifikasi kerusakan yang terjadi pada chuck 3 atau 4



4. Lakukan pembersihan bagian – bagian chuck 3 atau 4 dengan kuas sebelum disatukan kembali 5. Perhatikan angka pada chuck rahang 3 dalam pemasangan rahangnya agar pergerakan ketiga penjepit sama 6. Untuk chuck rahang 4 dalam pemasangannya dapat dilakukan secara acak 7. Rapikan kembali peralatan yang telah digunakan kedalam tempatnya V.



Hasil Pengamatan



1. Chuck rahang 3 a. Kerusakan -



Ulir rahang dan Ulir obat nyamuk sudah mulai mengalami kerusakan dan aus



-



Pada beberapa bagian ada baut yang hilang



-



Pada bagian ulit baut untuk pengencang rahang mengalami keausan



-



Pelumasan pada bagian – bagian ulir chuck kurang sehingga rahang sulit digerakkan



b. Perawatan -



Penggantian komponen – komponen yang sudam mulai aus pada cekam



-



Memberi pelumasan pada bagian dalam cekam untuk mengurangi terjadinya aus



-



Membongkar dan membersihkan bagian dalam cekam jika cekam mulai sulit digerakkan



2. Cekam rahang 4 a. Kerusakan -



Ulir rahang dan ulir pada baut pengencang mulai mengalami keausan



-



Beberapa bagian kehilangan bautnya



-



Kurangnya pelumasan pada ulir dan rahang cekam



b. Perawatan -



Pelumasan pada ulir dan rahang perlu ditambahi bila chuck terasa sulit untuk digerakkan



-



Membongkar dan membersihkan bagian dalam cekam jika cekam mulai sulit digerakkan



3. Prediksi kerusakan a. Pada bagian ulir dalam cekam mengalami keausan karena pelumas mulai mengering b. Kurangnya maintenance dan pengecekan pada bagian dalam cekam c. Umur chuck yang sudah terlalu lama



VI.



Lampiran



BONGKAR PASANG ERETAN



I.



Tujuan Praktikum 1. Mengetahui langkah langkah dalam pembongkaran dan pemasangan eretan 2. Mengetahui kerusakan yang dapat terjadi dalam eretan 3. Mengetahui cara penanganan dan pencegahan kerusakan yang terjadi dalam eretan 4. Mengetahui cara perakitan chuck eretan yang benar.



II.



Dasar Teori Eretan



merupakan



penopang



dan



pembawa



pahat



bubut.



Pada Carriage terdapat eretan melintang dan eretan kombinasi yang berguna untuk mengatur gerak dan posisi pahat. Pada carriage juga terdapat tool holder dan juga tuas menggerakkan carriage secara manual maupun otomatis. Eretan terdiri dari beberapa jenis, yaitu : 1. Eretan bawah yang berjalan sepanjang alas mesin 2. Eretan melintang yang bergerak tegak lurus terhadap alas mesin 3. Eretan atas yang digunakan untuk menjepit pahat bubut, dan dapat diputar ke kanan dan kekiri dengan sudut yang diinginkan, khususny dalam mengerjakan benda berbentuk konis. Dalam pengoreasiannya, eretan ini dapat digerakan secara manual atau otomatis. III.



Alat 1. Tang 2. Kunci L satu set 3. Kunci pas satu set 4. Kuas 5. Palu 6. Obeng – dan + 7. Nampan



IV.



Langkah kerja 1. Gunakan kunci L dan kunci pas dengan ukuran yang sesuai untuk membuka baut yang ada di eretan 2. Lakukan pembongkaran mulai dari bagian terluar ke bagian terdalam 3. Lepaskan dan letakkan setiap part eretan dengan tertata rapi pada Nampan yang telah disiapkan 4. Perhatikan dan identifikasi kerusakan yang terjadi pada eretan



5. Lakukan pembersihan bagian – bagian eretan dengan kuas sebelum disatukan kembali 6. Lakukkan pemasangan kembali part eretan dengan teliti bagian per bagian dengan urut 7. Perhatikan dalam pemasangan baut untuk menghindari pemasangan baut yang tertukar 8. Rapikan kembali peralatan yang telah digunakan kedalam tempatnya V.



Hasil Pengamatan



1. Eretan atas a. Kerusakan -



Pergerakan poros sesak dan sulit karena pelumas sudah mengering



-



Banyak baut yang hilang di berbagai titik



-



Poros pada eretan atas tidak dapat bergerak karena ulir sudah aus dan harus diganti



-



Beberapa handle tidak ada



b. Perawatan -



Penggantian poros eretan atas



-



Pemberian pelumasan



-



Mengganti handle yang hilang



2. Eretan melintang a. Kerusakan -



Beberapa handle tidak ada



-



Plat pengganjal mudah slip sehingga susah untuk digerakkan



-



Ulir pada poros sudah aus dan sulit digerakkan



-



Banyak baut yang hilang dibeberapa titik



b. Perawatan -



Pengecekan komponen secara rutin



-



Pelumasan pada komponen eretan melintang



-



Pengecekan poros ulir secara berkala



-



Mengganti poros ulir yang sudah aus



3. Eretan memanjang a. Kerusakan -



Roda gigi mengalami kerenggangan



-



Handle untuk feed shaft hilang, sehingga poros ikut bergerak



-



Baut tidak bisa dikencangkan atau aus



-



Poros eretan memanjang terkadang sulit digerakkan



b. Perawatan



VI.



-



Mengganti tuas otomatis



-



Mengganti feed shaft



-



Mengganti baut – baut yang hilang



Lampiran



BONGKAR PASANG GEAR BOX MESIN BUBUT I.



Tujuan Praktikum a. Mengetahui prosedur pembongkaran dan pemasangan gear box mesin bubut. b. Mengetahui kerusakan yang terdapat pada gearbox. c. Mengetahui penanganan terhadap kerusakan dan pencegahan terhadap kerusakan setelah dilakukan pembongkaran. d. Mengetahui cara pemasangan gearbox dengan benar.



II.



Dasar Teori Gearbox atau transmisi adalah salah satu komponen utama motor yang disebut sebagai sistem pemindah tenaga, transmisi berfungsi untuk memindahkan dan mengubah tenaga dari motor yang berputar, yang digunakan untuk memutar spindel mesin maupun melakukan gerakan feeding. Transmisi juga berfungsi untuk mengatur kecepatan gerak dan torsi serta berbalik putaran, sehingga dapat bergerak maju dan mundur. Transmisi manual atau lebih dikenal dengan sebutan gearbox, mempunyai beberapa fungsi : 1. Merubah momen puntir yang akan diteruskan ke spindel mesin. 2. Menyediakan rasio gigi yang sesuai dengan beban mesin. 3. Menghasilkan putaran mesin tanpa selip.



III.



Alat



1. Tang 2. Kunci L satu set 3. Kunci pas satu set 4. Kuas 5. Palu 6. Obeng – dan + 7. Nampan



IV.



Langkah Kerja 1. Lepaskan baut pada saluran oli untuk mengeluarkan dahulu oli yang ada di dalam gearbox. 2. Lepaskan parking gear box dari frame. 3. Lepaskan baut pengikat dari out cover sehingga shaft terlepas dari kedudukannya dan lepaskan pula worm wheel dari frame. 4. Lakukan pemeriksaan pada bagian-bagian komponen gear box dengan teliti. 5. Amati bagian – bagian gearbox yang mengalami kerusakan dan bersihkan juga komponen gearbox. 6. Pasang kembali komponen – komponen gearbox sesuai dengan urutannya dan uji fungsi kerjanya kembali.



V.



Data Pengamatan 1. Identifikasi Kerusakan : a. Terdapat kotoran didalam gerabox yang dapat menyebabkan penyumbat atau menghambat kerja gearbox. b. Terdapat gear yang sudah aus apabila dibiarkan dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen gear yang lain. c. Beberapa baut pada parking gear ada yang hilang. d. Tuas spindel untuk pemidah transmisi gearbox susah untuk digerakkan atau perpindahan transmisi tidak dapat berjalan dengan baik. 2. Perawatan : a. Mengeluarkan komponen gearbox dan melakukan pembersihan dalam komponen gearbox. b. Mengganti oli pada gearbox secara berkala. c. Penggantian gear yang aus dengan yang baru. d. Penggantian baut yang hilang pada gearbox. e. Pelumasan pada gearbox secara rutin.



VI.



Lampiran



BONGKAR PASANG TAILSTOCK



I.



Tujuan Praktikum 1. Mengetahui langkah langkah dalam pembongkaran dan pemasangan tailstock 2. Mengetahui kerusakan yang dapat terjadi dalam tailstock 3. Mengetahui cara penanganan dan pencegahan kerusakan yang terjadi dalam tailstock 4. Mengetahui cara perakitan tailstock yang benar.



II.



Dasar Teori Kepala lepas atau (Tailstock) adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya di sebelah kanan dan dipasang di atas alas atau meja mesin. Bagian ini berguna untuk tempat pemasangan senter yang digunakan sebagai penumpu ujung benda kerja dan sebagai tempat dudukan penjepit mata bor pada saat melakukan pengeboran. Kepala lepas ini dapat digerakkan atau digeser sepanjang meja mesin, dan dikencangkan dengan perantara mur dan baut atau dengan tuas pengencang. Salain digeser sepanjang meja mesin, kepala lepas juga dapat digerakkan maju mundur. Untuk pembubutan benda konis/



III.



Alat 1. Tang 2. Kunci L satu set 3. Kunci pas satu set 4. Kuas 5. Palu 6. Obeng – dan + 7. Nampan



IV.



Langkah kerja 1. Gunakan kunci L dan kunci pas dengan ukuran yang sesuai untuk membuka baut yang ada di tailstock 2. Lakukan pembongkaran mulai dari bagian terluar ke bagian terdalam 3. Lepaskan dan letakkan setiap part tailstock dengan tertata rapi pada Nampan yang telah disiapkan 4. Perhatikan dan identifikasi kerusakan yang terjadi pada tailstock 5. Lakukan pembersihan bagian – bagian tailstock dengan kuas sebelum disatukan kembali



6. Lakukkan pemasangan kembali part tailstock dengan teliti bagian per bagian dengan urut 7. Perhatikan dalam pemasangan baut untuk menghindari pemasangan baut yang tertukar 8. Rapikan kembali peralatan yang telah digunakan kedalam tempatnya V.



Hasil Pengamatan



1. Kerusakan a. Ada handle yang tidak ada b. Bagian pengunci antara tailstock dan meja mesin tidak sesuai atau bukan pasangannya c. Handle untuk maju mundur tail stock sulit digerakkan atau sesak d. Baut pengunci handle aus 2. Perawatan a. Mengganti bagian – bagian yang hilang b. Memberi pelumas pada bagian bearing agar tidak aus dan sesak c. Mengganti baut pengunci handle yang aus d. Mengganti pengunci tailstock dengan meja mesin dengan komponen yang sesuai



VI.



Lampiran



BONGKAR PASANG DONGKRAK HIDROLIK



I.



Tujuan Praktikum 1. Mengetahui langkah langkah dalam pembongkaran dan pemasangan dongkrak hidrolik 2. Mengetahui kerusakan yang dapat terjadi dalam dongkrak hidrolik 3. Mengetahui cara penanganan dan pencegahan kerusakan yang terjadi dalam dongkrak hidrolik 4. Mengetahui cara perakitan dongkrak hidrolik yang benar.



II.



Dasar Teori Dongkrak hidrolik adalah alat yang digunakan untuk mendongkrak sebuah benda yang sangat berat. Contohnya mesin, kendaraan, dll. Dongkrak Hidrolik disebut dengan hidrolik karena memang menggunakan liquid atau cairan khusus sebagai salah satu faktor yang dapat membantu pada saat proses pengangkatan. Sedangkan Sistem hidrolik adalah sebuah sistem yang menggunakan tenaga fluida liquid untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang sederhana. Untuk mengangkat kendaraan harus diputar tutup pengalir pembalik minyak dengan batang pompa yang juga berfungsi sebagai kunci, sesudah torak pengangkat pada kedudukan yang rendah . Setelah itu, batang pompa digeserkan naik turun, di mana pompa mengapit minyak dari ruangan persediaan ke bawah torak pengangkat. Bila dipompa terus pada kedudukan yang tinggi katup pengaman kecil bekerja. Untuk menurunkan dilakukan dengan cara memutar sekrup ke kiri sampai putaran memakai batang pompa, di mana katup pengalir pembalik minyak terbuka.



III.



Alat 1. Tang 2. Kunci L satu set 3. Kunci pas satu set 4. Kuas 5. Palu 6. Obeng – dan + 7. Nampan



IV.



Langkah kerja 1. Gunakan kunci L dan kunci pas dengan ukuran yang sesuai untuk membuka baut yang ada di dongkrak hidrolik 2. Lakukan pembongkaran mulai dari bagian terluar ke bagian terdalam 3. Lepaskan dan letakkan setiap part dongkrak hidrolik dengan tertata rapi pada Nampan yang telah disiapkan 4. Perhatikan dan identifikasi kerusakan yang terjadi pada dongkrak hidrolik



5. Lakukan pembersihan bagian – bagian dongkrak hidrolik dengan kuas sebelum disatukan kembali 6. Lakukkan pemasangan kembali part dongkrak hidrolik dengan teliti bagian per bagian dengan urut 7. Perhatikan dalam pemasangan baut untuk menghindari pemasangan baut yang tertukar 8. Rapikan kembali peralatan yang telah digunakan kedalam tempatnya V.



Hasil Pengamatan



1. Kerusakan a. Cairan hirolis tidak ada sehingga dongkrak tidak dapat berfungsi b. Karet seal sudah rusak c. Bagian dalam dongkrak mengalami pengerakan dan kotor d. Banyak ulir yang aus dan tidak kencang e. Elastisitas pegas menurun 2. Perawatan a. Mengisis cairan hidrolis yang baru b. Mengganti karet seal yang rusak c. Membersihkan kerak dan kotoran dalam dongkrak d. Penggantian atau perbaikan pada poros ulir e. Penggantian pegas yang melemah dengan yang baru f.



Penambahan oli



VI.



Lampiran



BONGKAR PASANG POMPA COOLANT



I.



Tujuan Praktikum 1. Mengetahui langkah langkah dalam pembongkaran dan pemasangan pompa coolant 2. Mengetahui kerusakan yang dapat terjadi dalam pompa coolant 3. Mengetahui cara penanganan dan pencegahan kerusakan yang terjadi dalam pompa coolant 4. Mengetahui cara perakitan pompa coolant yang benar.



II.



Dasar Teori Coolant pump pada mesin bubut berfungsi untuk mensirkulasi cairan pendingin agar dapat bersirkulasi secara kontinu. Dengan cara ciran pendingin disalurkan melalui saluran tekan ke objek yang didinginkan dan ciran pendingin kembli ke bak penampung melalui sebuah filter, kemudian cairan akan terhisap oleh pompa melalui saluran isap. Sistem coolant pump pada mesin bubut telah dibuat perawatannya, perawatan yang dibuat adalah perawatan terencana. Perawatan yang dilakukan yaitu perawatan pencegahan yang dilakukan secara periodik pertahunnya. Perawatan yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan dan perbaikan pada komponen – komponen sistem coolant pump



III.



Alat 1. Tang 2. Kunci L satu set 3. Kunci pas satu set 4. Kuas 5. Palu 6. Obeng – dan + 7. Nampan



IV.



Langkah kerja 1. Gunakan kunci L dan kunci pas dengan ukuran yang sesuai untuk membuka baut yang ada di pompa coolant 2. Lakukan pembongkaran mulai dari bagian terluar ke bagian terdalam 3. Lepaskan dan letakkan setiap part pompa coolant dengan tertata rapi pada Nampan yang telah disiapkan 4. Perhatikan dan identifikasi kerusakan yang terjadi pada pompa coolant 5. Lakukan pembersihan bagian – bagian pompa coolant dengan kuas sebelum disatukan kembali 6. Lakukkan pemasangan kembali part pompa coolant dengan teliti bagian per bagian dengan urut



7. Perhatikan dalam pemasangan baut untuk menghindari pemasangan baut yang tertukar 8. Rapikan kembali peralatan yang telah digunakan kedalam tempatnya V.



Hasil Pengamatan



1. Bearing a. Kerusakan -



Ada bagian bearing yang penyok



-



Pada bagian tertentu melai berkarat



-



Bagian ulir berkarat



-



Beberapa baut mulai aus



b. Perawatan -



Penggantian bearing yang rusak



-



Membersihkan karat pada bagian bearing



-



Melakukan pelumasan dengan oli



2. Rotor a. Kerusakan -



Gasket pada bagian sambungan body tidak ada



-



Bagian kincir rotor dibeberapa titik mengalami kerusakan



-



Bagian dalam body rotor kotor



b. Perawatan -



Pemberian gasket pada sambungan body



-



Bagian kincir rotor perlu diganti



-



Pembersihan bagian dalam body rotor



3. Kumparan body atas a. Kerusakan -



Pada beberapa titik lilitan mengalami kerusakan



-



Pemasangan kumparan pada body tidak benar sehingga tidak dapat dilepas



b. Perawatan -



Penggantian pada bagian lilitan



-



Memasang kembali bagian kumparan dengan benar



4. Pipa a. Kerusakan -



Pada bagian sambungan tidak diberi sealtip



b. Perawatan -



Memberi sealtip pada setiap bagian sabungan ulir pipa



VI.



Lampiran