Laporan Home Visit [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KELUARGA BINAAN (HOME VISIT)



DISUSUN OLEH: NAMA



: NANA ANDRIANI



NIM



: J1A119159



LOKASI PBL



: KEL. KAMPUNG SALO



FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2021



1



KATA PENGANTAR



Segala pujisyukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayat-Nya, sehingga saya dapat menyusun laporan Home Visit Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) Kelurahan Kampung Salo Kecamatan Kendari Kota Kendariini dengan mengangkat permasalahan “Hipertensi” dimasyarakat Kelurahan Kampung Salo tanpa hambatan dan dapat terselesaikan dengan baik. Saya selaku peserta Pengalaman Belajar Lapangan anggota kelompok 19 (Sembilan belas), mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: a. Bapak Drs. Yusuf Sabilu M.Si Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat b. Bapak Prof. Dr. H. Ruslan Majid, M.Kes selaku Wakil Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakatbidang Akademik. c. Bapak Dr Suhadi, SKM, M.kes.selaku Wakil Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat bidangUmum, Perencanaan Dan Keuangan d. Ibu Dr. Nani Yuniar S.sos,M.kes.selaku Wakil Dekan Fakultas Kesehatan Masayarakat bidang Kemahasiswaan dan alumni e. Ibu Dr. Asnia Zainuddin, M.Kes.selaku Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat



i



f. Bapak Laode Liaumin S.KM, M.Kes. selaku Pembimbing Lapangan Kelompok 19 Kelurahan Kampung Salo dan seluruh Dosen Pembimbing Lapangan PBL yang senantiasa mengawasi bimbingannya. g. Bapak Budi Utomo S.Pi, M.Si.selaku Kepala Kelurahan Kampung SaloKecamatan Kendari Kota Kendari. h. Tokoh -tokoh masyarakat dan tokoh -tokoh agama beserta seluruh masyarakat Kelurahan Kampung Salo atas kerja samanya sehingga pelaksanaan kegiatan home visit dapat berjalan sesuai jalur. i. Keluarga BapakMuh. Abdul Kasyim dan Ibu Arsiyayang telah meluangkan waktunya untuk kami lakukan home visit, dan j. Seluruh teman-teman kelompok yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu. Dalam penyusunan laporan ini, saya telah berusaha sebaik mungkin, tetapi saya menyadar imasihbanyak kekurangan yang semua adalah keterbatasan dan kemampuan saya walaupun laporan ini dapat kami selesaikan namun masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik dari pembaca dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.



Kendari, 27 September 2021



Pe nulis



ii



DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1 1.



Latar Belakang.......................................................................................................1



2.



Rumusan Masalah..................................................................................................2



3.



Tujuan Kegiatan.....................................................................................................3 Tujuan Umum:...........................................................................................................3 Tujuan Khusus:..........................................................................................................3



BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................4 a.



Program Indonesia Sehat (PIS)...............................................................................4 a.



Pengertian...........................................................................................................4



b.



Sasaran...............................................................................................................4



c.



Tujuan PIS-Pk....................................................................................................5



d.



Manfaat PIS-pk..................................................................................................5



b.



Hipertensi...............................................................................................................5



BAB III METODE HOME VISIT.....................................................................................8 a.



Cara Pemilihan.......................................................................................................8



b.



Lokasi & Waktu Kegiatan......................................................................................8



d.



Data Umum Responden..........................................................................................9



BAB IV A.



B.



HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................10



Pelaksanaan Kegiatan...........................................................................................10 a.



Observasi..........................................................................................................10



b.



Wawancara.......................................................................................................11 Pengamatan Objek kegiatan.................................................................................12



BAB V PENUTUP...........................................................................................................14 a.



Kesimpulan..........................................................................................................14



b.



Saran....................................................................................................................14



DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15



iii



iv



BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulanganan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan(RI, Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, 2016) PIS-PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan keluarga) merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat itu sendiri. Program Indonesia Sehat bertujuan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Program ini ,yang ditetapak kemudian direncanakan pencapaiannya melalui rencana strategis kementrian kesehatan tahun 2015-2019,yang ditetapkan melalui keputusan Menteri Kesehatan R.I. Home Visit merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka perbaikan Perilaku masyarakat maupun lingkup kecil seperti keluarga dengan cara memberikan tambahan pengetahuan dengan tujuan untuk merubah perilaku keluarga binaan agar dapat hidup sehat.Di dalam home visit ini dilakukan penyuluhan-penyuluhan yang lebih bersifat intens dan lebih mendekat dengan masyarakat. Keluarga yang menjadi binaan



1



merupakan keluarga yang terpilih secara random dan dilihat tingkatan PIS-PK nya yang tidak terpenuhi dari keluarga tersebut. Dan kegiatan pembinaan PIS-PK pada rumah tersebut akan lebih mengfokuskan pada masalah atau indikator yang masih kurang pada rumah tersebut, dimana pada rumah binaan atau responden kali ini



fokus pada masalah



hipertensi. Hipertensi adalah penyakit yang sering dibarengi oleh masalah kesehatan lain sehingga membutuhkan pengobatan lebih agresif. Hipertensi dapat memperbesar resiko terserang beberapa penyakit . komplikasi antara beberapa penyakit dapat mengancam jiwa, untuk mengurangi terhadap komplikasi tersebut dibutuhkan perawatan yang lebih intesif.(Azizah Julianti, 2015) Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan di Indinesia. Sekitar 95% hipertensi adalah hipertensi primer dan 5% adalah hipertensi sekunder(Sedayu Bagus, 2015) 2. Rumusan Masalah Adapun permasalahan dalam kegiatan ini adalah : 1. Bagaimana tingkat pengetahuan tentang hipertensi keluarga yang akan menjadi binaan? 2. Bagaimana memperdayakan anggota keluarga agar mampu melakukan PIS-PK untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan didalam rumah tangga?



2



3. Tujuan Kegiatan Adapun tujuan dari kegiatan home visit (rumah binaan) dengan indikator PIS-PK yang saya lakukan adalah sebagai berikut: Tujuan Umum: Guna memberikan informasi dan melakukan edukasi mengenai Program Indonesia



Sehat dengan



Pendekatan



keluarga



atau



PIS-PKuntuk



meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pemberdayaan masyarakat sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengetahui masalahnya sendiri, dalam tatanan rumah tangga, sehingga tercipta peningkatan indikator warna PIS-PK dari keluarga tersebut. Tujuan Khusus: 1. PIS-PK itu sendiri bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan tentang hipertensi masyarakat khususnya dari keluarga yang akan menjadi binaan dalam kegiatan home visit di Kelurahan Kampung Salo Kecamatan Kendari. 2. PIS-PK juga bertujuan untuk memberdayakan anggota rumah tangga yang akan menjadi binaan agar sadar dan mampu melakukan PIS-PK untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.



3



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



a. Program Indonesia Sehat (PIS) a. Pengertian Program Indonesia Sehat menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/ 52/2015. b. Sasaran Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah masyarakat dalam hal ini meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, sasaran ini didasarkan pada sasaran pokok RPJMN 2015-2019, yaitu: (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak, (2) meningkatnya pengendalian penyakit, (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan, (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta (6) meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.



4



c.



Tujuan PIS-Pk 1. Tujuan Umum Meningkatkan rumah tangga sehat di desa kabupaten/kota di seluruh Indonesia. 2. Tujuan Khusus Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan PIS-PK dan berperan aktif dalam gerakan PIS-PK di masyarakat Indonesia.



d.



Manfaat PIS-pk Mamfaat PIS-Pk itu sendiri adalah meningkatkanpengetahuan, kesadaran, serta kemauan hidup sehat bagi setiap individu dalam lingkungan hidup yang sehat sehingga dapat terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui adanya perilaku hidup sehat sehingga terwujud bangsa yang mandiri, maju dan sejahtera. Serta erpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat dibidang kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.



b. Hipertensi 1. Pengertian hipertensi Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari140 mmHg dan tekanan darah distolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup



5



istirahat/tenang ( Kemenkes RI 2013 ). Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah arteri persisten sebesar 140/90mmHg atau lebih baik sistol maupun distol pada umur 18 tahun atau lebih(Pande, 2015) 2. Penyebab Hipertensi Riwayat



keluarga



terutamahipertensi peningkatan



mempertinggi



primer



(esensial),



kadarsodium intraseluler



risiko hal



terkena



hipertensi,



iniberpengaruh



dengan



dan rendahnya rasioantara



potasium terhadap sodium.individu dengan orang tua penderitahipertensi mempunyai risiko dua kalilebih besar untuk menderita dari padayang yang



tidak



mempunyai



keluargadengan



riwayat



hipertensi.



MenurutDavidson, bila kedua orang tuanyapenderita hipertensi maka sekitar 45% akan turun ke anak-anaknya dan bila salah satu orang tuanya yang menderita hipertensi maka sekitar 30% akan turun ke-anaknya. (Lasria Simamora, 2019) Berdasarkan penyebabnya, selama ini dikenal dua jenis hipertensi, yaitu; hipertensi primer dan hipertensi sekunder.Hipertensi primer merupakan terminology yang di gunakan pada 95% khasus hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui. Onset hipertensi ini biasanya antara usia 25-55 tahun, dan jarang terjadi sebelum usia 20 tahun. Beberapa faktor risiko yaitu; pola hidup, faktor genetic manusia, system saraf simpatis, ketidakseimbangan antara modulator vasokontriksi dan vasodilitasi. (Sutters, 2017)



6



3. Klasifikasi Hipertensi Sesuai laporan joint national committee 7 (JNC) tekanan dara diklasifikasikan sebagai berikut 1. Tekanan darah normal adalah tekanan sistolik kurang dari (≥) 120mmHg dan diastolik kurang dari (≥)80mmHg; 2. Prehipertensi adalah tekanan sistolik 120-139mmHg dan atau diastolik 80-89 mmHg; 3. Hipertensi stage1 adalah tekanan darah sistolik



140-159mmHg



dan/atau diastolik 90-99 mmHg; 4. Hipertensi stage2 adalah tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan (≥)160 mmHg atau diastolik lebih dari atau sama dengan (≥) 100 mmHg(Artianigrum, 2015)



7



BAB III METODE HOME VISIT a. Cara Pemilihan Pemilihan responden atau rumah yang akan dibina atau tempat dilakukanya home visit yaitu dengan mengacu pada hasil identifikasi PIS-PK tatanan rumah tangga di kelurahan Kampung Salo,terdapat 5 rumah yang masuk dalam Indikator PIS-PK buruk dari 100 rumah yang disurvei dimana 43 rumah yang masuk dalam indikator PIS-PK baik, 52rumah yang masuk dalam indikator PIS-PK cukup. Setelah itu dari 5 rumah yang termasuk dalam indikator PIS-PK yang buruk atau masuk dalam indikator cukup , dipilih 1 rumah yang akan dikunjungi dan dijadikan rumah binaan dalam hal ini responden.



b. Lokasi & Waktu Kegiatan Kegiatan Home visit ini dilakukan oleh Mahasiswa PBL I dengan mengunjungi lokasi Rumah kediaman bapak Muh.Abdul Kasyim dan ibu Arsiya sebagai responden yang bertempat di RT 003/RW 001 Kelurahan Kampung Salo Kecamatan Kendari Kota Kendari waktu kegiatan yaitu tanggal 16-18 September 2021. c. Intervensi Intervensi yang di lakukan yaitu intervensi non fisik yang dilakukan melalui penyuluhan dengan menggunakan metode bercerita kepada responden, disini kuisioner juga digunakan sebagi alat bantu penyuluhan. 8



Selain itu menggunakan metode observasi untuk mengamati perubahan sikap dan tindakan PIS-PK di rumah binaan. d. Data Umum Responden Nama KK



: Hariman



Nama Responden



: Suwarti



Umur



: 58 tahun



Agama



: Islam



Pendidikan



: SMP



Pekerjaan



: Ibu Rumah Tangga



Alamat



: RT 003/RW 001 Kel. Kampung Salo Kec. Kendari Berdasarkan masalah kesehatan yang di temukan pada kegiatan



PBL I menunjukan bahwa rumah keluarga bapak Hariman dan Ibu Suwarti mempunyai PIS-PK yang tergolong pra-sehat (berwarna kuning). Hal ini dikarenakan salah satu anggota keluarga yang mengalami atau menderita hipertensi.



9



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN



A. Pelaksanaan Kegiatan a. Observasi Observasi atau pengamatan yaitu aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud memahami pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. A. Keluarga yang mengalami Hipertensi Berdasarkan hasil observasi melalui perbincangan maka diketahui bahwa anggota keluarga yang mengalami atau menderita hipertensi di dalam rumah adalah Ibu (Suwarti)dari rumah tangga ini. B. Awal mengalami Hipertensi Ibu ini mengalami atau menderita hipertensi 3(tiga) tahun terakhir dimana responden (Ibu) mengalami gejala-gejala hipertensi seperti sakit



kepala



parah,



pusing,



penglihatan



buram,



akibat



mengomsumsi makanan,seperti : kepiting, udang dan danging dalam waktu bersamaan seperti yang diketahui bahwa makanan tersebut adalah makanan berkolesterol tinggiyang mengakibatkan meningkatnya tekanan darah meningkat sebesar 180/90 mmHg. Selain itu



responden (ibu) yamg malas meluangkan waktunya 10



untuk berolahraga juga menjadi salah satu



faktor penyebab



menderita hipertensi. b. Wawancara Wawancara yang dilakukan berupa pertanyaan yang berkaitan dengan masalah disalah satu indikator PIS-PK yaitu hipertensi didalam tatanan rumah tangga. Adapun kesimpulan dari hasil wawancara dengan responden, yakni Ibu Suwarti sebagai berikut: A. Menurut responden hipertensi merupakan penyakit tekanan darah tinggi. B. Menurut responden penderita tekanan darah tinggi penting memeriksakan kesehatan tekanan darah ke pelayanan kesehatan. C. Menurut responden membatasi makanan berlemak merupakan salah satu usaha untuk mencegah tekanan darah tinggi. D. Menurut responden mengomsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi meningkat. E. Menurut responden selain mengomsumsi buah-buahan segar usaha lain untuk mencegah tekanan darah tinggi adalah olahraga teratur. F. Pada saat pre test responden masih ragu jika stroke merupakan salah satu komplikasi dari hipertensi. G. Menurut responden sakit kepala, stress, dan kelelahan merupakan salah satu penyebab hipertensi.



11



H. Menurut responden salah satu hal yang penting untuk memotivasi penderita



hipertensi



adalah



dukungan



keluarga



dalam



menjalankan perubahan gaya hidup. I. Menurut responden menjauhkan diri dari stress merupakan cara untuk mencegah tekanan darah tinggi. J. Pada saat pre-test, Menurut responden menjaga berat badan (BB) dalam kisaran normal tidak dapat mengurangi risio terjadinya penyakit hipertensi. B. Pengamatan Objek kegiatan Pengamatan objek dilakukan setelah diberikan intervensi fisik dan non fisik serta dilihat seberapa besar tingkat pemahaman objek tentang PIS-PK dan kemauan untuk melakukan tindakan tersebut. Hasil pengamatan terbagi kedalam dua tahap yaitu tahapan pre test sekaligus intervensi dan yang kedua adalah tahap post test dengan lampiran kegiatan sebagai berikut: a. Pre test di rumah binaan pertama dilakukan pada tanggal 16 September 2021 di kediaman Bapak Hariman dan Ibu Suwarti yang dilakukan dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana pengetahuan responden mengenai indikator yang akan ditanyakan. b. Pada hari yang sama pada saat pre test, dilakukan pula intervensi fisik yang berupa poster dan non fisik yakni penyuluhan mengenai hipertensi.



12



c. Setelah itu, dua hari kemudian tepatnya di tanggal 18 September 2021 dilakukan lagi post test di rumah binaan dengan indikator pertanyaan yang sama pada saat pre test pertanyaannya terdiri dari 10 pertanyaan dengan option Ya atau Tidak. Hal ini dilakukan untuk mengukur kembali bagaimana pengetahuan responden setelah diberikan intervensi dan edukasi. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada responden yaitu keluarga bapak Hariman dan ibu Suwarti dimana responden tersebut telah memiliki perubahan sikap yaitu ibu Suwarti telah mengetahui mengenai bahaya dan segala hal yang berkaitan dengan hipertensi,dan mulai mengatur pola hidup yang teratur serta lebih sering melakukan aktivitas fisik.



13



BAB V PENUTUP



a. Kesimpulan Dari hasil kegiatan home visit yang dilakukan dapat disimpulkan yaitu kegiatan home visit yang dilakukan pada kedua responden atau rumah binaan di keluarga bapak Hariman dan Ibu Suwarti serta Rumah sudah berhasil, hal ini didasarkan pada pengetahuan, perilaku tentang hipertensi sudah meningkat.



b. Saran Mengacu pada kegiatan home visit yang telah saya lakukan, maka saran yang dapat saya ajukan yaitu diharapkan agar peningkatan PIS-PK terus dilakukan oleh masryarakat setempat serta dapat menjadi acuan bagi pemerintah setempat dalam hal pengembangan sistem kesehatan baru untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.



14



DAFTAR PUSTAKA Artianigrum, B. (2015). faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi tidak terkendali pada penderita yang melakukan pemeriksaan rutin di puskesmas kedungmundu kota semarang tahun 2014. 14-15. Azizah Julianti, R. P. (2015). Hubungan Antara Obesitas dan aktivitas fisik dengan Darah pasien hipertensi. jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia , 9-12. Lasria Simamora, N. P. (2019). Pengaruh Riwayat Keluarga, Obesitas Dan Stress Psikosial Terhadap Kejadian Hipertensi Pada Ibu Pasangan Usia Subur Di Wilayah Kerja Puskesmas Simalingkar . Jurnal Mutiara Ners , 189-194. Pande, A. P. (2015). REVALENSI DAN FAKTOR RISIKO TERJADINYA HIPERTENSI PADA MASYARAKAT DI DESA SIDEMEN, KECAMATANSIDEMEN, KARANGASEM PERIODE JUNI-JULI 2014. RI, K. (2016). Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Jakarta. Sedayu Bagus, A. S. (2015). Karakteristik pasien hipertensi di bangsal rawat inap SMF Penyakit Dalam RSUP DR.M. Djamil Padang Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Andalas, 4 (1).



15



LAMPIRAN KUESIONER PRE TEST DAN POST TEST Nama Responden : Suwarti Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 58 Tahun Pendidikan terakhir : SMP Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : RT 003/RW 001 Kampung Salo Kec. Kendari 1. Penyakit Hipertensi merupakan penyakit tekanan darah tinggi ? Jawaban : Benar 2. Penderita Tekanan darah tinggi penting memeriksakan tekanan darah ke pelayanan kesehatan ? Jawaban : Benar 3. Membatasi makanan berlemak merupakan salah satu usaha untuk mencegah tekanan darah tinggi ? Jawaban : Benar 4. Apakah mengkonsumsi garam berlebihan akan menyebabkan tekanan darah meningkat ? Jawaban : Benar 5. Selain dari mengkonsumsi buah-buahan segar,usaha lain untuk mencegah tekanan darah tinggi adalah olahraga secara teratur ? Jawaban : Benar 6. Apakah stroke merupakan komplikasi dari hipertensi ? Jawaban : Salah 7. Apakah sakit kepala,stress dan kelelahan merupakan salah satu penyebab hipertensi ? 16



Jawaban : Benar



8. Apakah mengkonsumsi garam lebih dari satu sendok teh perhari dapat mengakibatkan hipertensi ? Jawaban : Benar 9. Apakah stress merupakan salah satu cara untuk mencegah tekanan darah tinggi? Jawaban : Salah 10. Apakah dengan rajin berolahraga dapat mengakibatkan hipertensi ? Jawaban : Salah



DOKUMENTASI PELAKSANAAN HOME VISIT



17



18