9 0 616 KB
13LAPORAN Identifikasi Resiko Infeksi - ICRA ( Infection Control Risk Assessment) Di Ruang IGD, ICU, Isolasi, Kamar Jenazah RSUD Mokoyurli Buol 2019 A. Pendahuluan Standar nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) untuk pencegahan infeksi di RS peru dilakukan kajian resiko untuk mennetukan Prioritas Program dan Pencegahan Infeksi RS. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Umum Daerah Mokoyurli turut berperan dalam memberikan masukan berkaitan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi mulai dari thap perencanaan, proses sampai dengan finising bangunan dengan melampirkan kajian Identifikasi Risiko Infeksi/ ICRA (Infection Control Risk Assesment) yang dikearkan ole PPIRS pada setiap akan melaksanakan konstruksi/renovasi bangunan B. Tujuan 1. Mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yang didapat dan ditularkan diantara pasien, staf, tenaga professional kesehatan, tenaga kontrak, siswa dan pengunjung. 2. Mengidentifikasi jenis aktivitas dengan mempertimbangkan pasien, petugas kesehatan dan resiko terhadap pengunjung C. Perencanaan 1. Tanggal : a. Ruangan IGD : 18 juli 2019 b. Ruangan ICU : 28 Juni 2019 c. Ruang Isolasi : 10 September 2019 d. Ruang Kamar jenazah : 23 September 2019 2. Lokasi : Ruang IGD, ICU Isolasi dan Kamar Jenazah 3. Kegiatan : Renovasi pembuatan dan penyekatan ruangan Isolasi di Unit IGD ,ICU dan Pembongkaran ruangan untuk Pembuatan pintu dan koridor di kamar jenazah
D. Analisa ICRA Aktivitas Konstruksi bangunan IGD berdasarkan :
1. Tipe 2. Kelompok Resiko 3. Level ICRA
: TIPE C : Resiko Tinggi : Level III
Aktivitas Konstruksi bangunan ICU berdasarkan : 1. Tipe : TIPE C 2. Kelompok Resiko : Resiko sangat Tinggi 3. Level ICRA : Level IV Aktivitas Konstruksi bangunan Isolasi berdasarkan : 1. Tipe : TIPE C 2. Kelompok Resiko : Resiko sangat Tinggi 3. Level ICRA : Level IV Aktivitas Konstruksi bangunan Kamar jenazah berdasarkan : 1. Tipe : TIPE C 2. Kelompok Resiko : Resiko Sedang 3. Level ICRA : Level III Kelompok Paisen Resiko Klpk Resiko Rendah Klpk Resiko Sedang/medium Klpk Resiko Tinggi KLpk Resiko sangat tinggi
TIPE A TIPE B I II I II I II II III/IV
TIPE C II III III/IV III/IV
TIPE D III/IV IV IV IV
Tipe proyek renovasi bangunan di Ruang IGD dan KAMAR JENAZAH dan Kamar jenazah termasuk dalam : Level III A. Sebelum Melakukan Renovasi 1. Lakukan pekerjaan dengan metode yang dapat meminimalisirkan debu dari aktivitas kontruksi 2. petugas renovasi menggunakan APD masker untuk meminimalisisr paparan debu. 3. Melakukan metode yang aktif untuk mencegah debu berterbangan dari tempatnya ke udara sebelum pelaksanaan proyek tutup area dengan penutup plastic/terpal rapat sehingga tidak ada paparan debu, kotoran , dan puing-puing bangunan B. Selama Renovasi 1. Petugas renovasi memakai APD masker dan baju kerja
2. Pasang papan pemberitahuan di area renovasi 3. Isolasi system HVAC (Heating ventilation dan Air conditioning) di area renovasi untuk mencegah kontaminasi 4. Sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan, petugas renovasi melakukan cuci tangan dan membersihkan diri 5. Pel basah atau vakum dua kali per 8 jam pada kegiatan kontruksi 6. Buang material dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran 7. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan 8. Tempatkan keset di pintu dibersihkan ketika sudah tidak efektif 9. Bersihkan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian proyek. C. Sesudah Renovasi 1. Jangan menghilangkan hambatan dari area kerja sampai proyek selesai setelah diperiksa oleh tim PPI dan kepala proyek 2. Hapus penutup area renovasi (terpal) secara hati-hati untuk meminimalkan penyebaran debu, kotoran dan puing-puing bangunan 3. Bersihkan area kerja dengan vacuum disaring dengan HEPA filter. 4. Area renovasi segera dibersihkan dengan pel yang di basahi cairan disinfektan 5. Setelah selesai, kembalikan system HVAC semula. Tipe proyek renovasi bangunan di Ruang ICU dan ISOLASI dan Kamar jenazah termasuk dalam : Level IV A. Sebelum Melakukan Renovasi 4. Lakukan pekerjaan dengan metode yang dapat meminimalisirkan debu dari aktivitas kontruksi 5. petugas renovasi menggunakan APD masker untuk meminimalisisr paparan debu. 6. Melakukan metode yang aktif untuk mencegah debu berterbangan dari tempatnya ke udara 7. sebelum pelaksanaan proyek tutup area dengan penutup plastic/terpal rapat sehingga tidak ada paparan debu, kotoran , dan puing-puing bangunan B. Selama Renovasi 1. Petugas renovasi memakai APD masker dan baju kerja 2. Pasang papan pemberitahuan di area renovasi
3. Isolasi system HVAC (Heating ventilation dan Air conditioning) di area renovasi untuk mencegah kontaminasi 4. Sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan, petugas renovasi melakukan cuci tangan dan membersihkan diri 5. Pel basah atau vakum dua kali per 8 jam pada kegiatan kontruksi 6. Tutup semua lubang pintu,pipa dan saluran 7. Menyediakan tempat untuk berganti pakaian, memakai APD dan membersihkan badan (mandi) sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan proyek. 8. Semua orang yang memasuki area proyek wajib memakai saptu tertutup. C. Sesudah Renovasi 1. jangan melepas penutup area proyek sebelum pekerjaan selesai diperiksa oleh tim PPI dan tim pembangunan rumah sakit 2. area penutup area renovasi (terpal) secara hati-hati untuk meminimalkan kontaminasi debu, kotoran dan puing-puing bangunan. 3. pengangkutan limbah dan renovasi ditempatkan dalam wadah yang tertutup rapat 4. bersihkan area berkas renovasi dengan kain pel yang sudah di basahi cairan desinfektan 5. setelah selesai, kembalikan system HVAC seperti semula.
Indentifikasi area di sekitar proyek renovasi untuk mengkaji pengaruh potensial: A. Renovasi Ruangan IGD NO
KATEGORI UNIT
NAMA UNIT
POTENSIAL RESIKO INFEKSI
1 2 3
Unit kanan Unit kiri Belakang
Kantor BPJS Poliklinik Kantor komite medik
Bising debu Bising debu Bising debu
B. Renovasi Ruangan ICU NO
KATEGORI UNIT
NAMA UNIT
POTENSIAL RESIKO INFEKSI
1 2 3 4
Unit kanan Unit kiri Depan Belakang
Ruangan anak Ruangan bedah Ruangan IBS Ruangan isolasi
Bising debu Bising debu Bising debu Bising debu
C. Renovasi Ruangan Isolasi NO
KATEGORI UNIT
NAMA UNIT
POTENSIAL RESIKO INFEKSI
1 2 2
Unit kanan Unit kiri Depan
Instalasi laundry IPRS Ruangan bedah
Bising debu Bising debu Bising debu
D. Renovasi Kamar Jenazah NO
KATEGORI UNIT
NAMA UNIT
POTENSIAL RESIKO INFEKSI
1 2 3
Unit kanan Depan Belakang
perinatologi incinerator Ruangan VVIP
Bising debu Bising debu Bising debu
E. Kesimpulan Renovasi runagn IGD, ICU, isolasi dan kamar jenazah bias dilakukan dengan tetap memperhatikan potensi resiko infeksi bagi petugas, pasien, dan lingkungan rumah sakit, F. Penutup Demikian hasil identifikasi resiko infeks – ICRA (Infection Control Risk Assesment) sebagai upaya PPI dalam pencegahan resiko infeksi sebelum dilakukan renofasi/atau pembangunan
Buol,
juni 2019
Ketua Tim PPI
dr. Dian Wahyuni
PENILAIAN PENGENDALIAN RESIKO INFEKSI MATRIKS TINDAKAN UNTUK KONTRUKSI DAN RENOVASI
Tahap 1 :
TIPE
AKTIVITAS/ KEGIATAN
TIPE A
Inspeksi dan aktivitas Non-invasif Termasuk, tetapi tidak terbatas pada : Pengangkatan plafon untuk inspeksi visual (terbatas untuk 1 ubin per 5 m2); Pengecetan (tetapi bukan pengamplasan) Instalasi penutup bidang Pekerjaan listrik; pekerjaan pipa saluran air yang ringan Kegiatan apa saja yang tidak menghasilkan debu atau perlu memotong dinding atau akses ke langit-langit, selain untuk pemeriksaan visual
TIPE B
Skala kecil, aktivitas durasi pendek yang menimbulkan debu minimal termasuk, tetapi tidak terbatas : Instalasi telepon dan computer kabel Akses keruangan Memotong dinding atau langit-langit dimana migrasi debu dapat dikontrol Pekerjaan yang menghasilkan debu sedang sampai tingkat tinggi, memerlukan pembongkaran atau penghapusan dari setiap komponen bangunan tetap atau rakitan Termasuk, tetap tdiak terbatas : Pembongkaran atau pengangkatan komponen bangunan built-in atau rakitan Pengamplasan dinding untuk mengecet atau memasang lapsian dinding Pangangkatan lapisan lantai / wallpaper, palfon, dan casework Konstruksi dinding baru Setiap kegiatan yang tidak dapat diselesaikan dalam satu shift kerja Proyek pembbongkaran dan penghancuran konstruksi bangunan Termasuk, tetapi tidak terbatas pada : Kegiatan/ aktivitas yang membutuhkan kerja shift berkelanjutan Memerlukan pembongkaran besar atau penghapusan system kabel langkap Konstruksi baru
TIPE C
TIPE D
Langkah Kedua Identifikasi group pasien yang beresiko
Risiko 1
Risiko 2
Risiko 3
Risiko 4
Rendah
Sedang
Tinggi
Highest
Area
- Perawatan pasien dan tidak tercakup dalam grup 3 atau 4 - Laundry - Kantin - Penerimaan/Pemulang an - Laboratorium tidak spesifik seperti grup 3 - Koridor umum (yang dilewati pasien, suplai dan linen) - Fisioterapi - Unit rawat jalan - Unit Gizi
perkantoran
Koridor Umum
HCU
Tempat Perawatan
IGD
Pasien
Laboratorium Klinik,
Imunosupresan Unit luka bakar
Spesimen
Klinik Lab
Unit rawat inap Ruang RR
Mikrobiologi,
Farmasi
Virologi
Stroke unit
ICU, BICU, PICU
Ruang Perawatan
Ruang Isolasi Tekanan Negatif
Bayi
Oncology
VK
Ruang Operasi
. Langkah Ketiga IC Matrix – Class Of Precaution : Contruction Project By Patiens Risk Contruction Project type
Patiens Risk Group
Type A
Type B
Type C
Type D
Low Risk Group
I
II
II
III/IV
Medium
I
II
III
IV
High Risk Group
I
II
III/IV
IV
Highest
II
III/IV
III/IV
IV
Risk
Group
Risk
Group Catatan : Persetujuan IC diperlukan bila kegiatan kontruksi dan tingkat risiko menunjukan kelas III atau IV, maka prosedur pengendalian diperlukan
. Langkah Keempat Diperlukan deskripsi tindakan pengendalian infeksi berdasarkan kelas
Kelas I.
Selama Pembangunan Proyek
Setelah Penyelesaian Proyek
1. Laksanakan pekerjaan dengan 1. Bersihkan area kerja setelah metode
meminimalisasi
timbulnya
debu
pelaksanaan
menyelesaikan tugas.
dari kegiatan
konstruksi 2. Segera meletakkan kembali ke tempat semula plafon atap yang diganti
untuk
pemeriksaan
yang kelihatan II.
1. Menyediakan
sarana
aktif 1. Lap permukaan kerja dengan
untuk mencegah debu udara dari penyebaran ke atmosfer; 2. Air kabut permukaan kerja untuk
mengendalikan
debu
pada waktu pemotongan;
dengan lakban; dan
2. Wadah
yang
konstruksi
berisi sebelum
limbah di
transportasi harus tertutup rapat 3. Pel basah dan/atau vakum dengan
3. Seal pintu yang tidak terpakai
4. Blokir
pembersihan/desinfektan;
HEPA filter, vakum sebelum meninggalkan area kerja;
tutup
ventilasi 4. Setelah selesai, mengembalikan
udara;
sistem HVACdimana pekerjaan
5. Tempatkan tirai debu di pintu
dilakukan.
masuk dan keluar area kerja; 6. Hilangkan atau isolasi sistem HVAC (Heating, Ventilation, dan Air Conditioning) yang sedang dilaksanakan; III
1. Untuk mencegah kontaminasi 1. Jangan menghilangkan barrier dari
sistem
maka
dari area kerja sampai proyek
hilangkan/lepaskan atau isolasi
selesai diperiksa oleh Komite
sistem HVAC di area, dimana
PPIRS, dibersihkan oleh bagian
pekerjaan sedang dilakukan;
kebersihan RS.
2. Lengkapi penting playwood,
saluran
semua yaitu
barrier 2. Hilangkanbarrier material dengan sheetrock,
palstik
untuk
hati-hati untuk meminimalisasi penyebaran dari kotoran dan
Kelas
Selama Pembangunan Proyek
Setelah Penyelesaian Proyek
menutup area dari area yang
puing-puing yang terkait dengan
tidak
konstruksi;
untuk
kerja
menerapkan
atau
metode 3. Vakum area kerja dengan HEPA
pengendalian kubus (gerobak
filtered vacuums
dengan penutup plastik dan 4. Area untuk lap basah dengan koneksi disegel ke tempat
pembersih/disinfektan/cleaner
bekerja dengan HEPA vakum 5. Setelah untuk menyedot debu sebelum keluar)
sebelum
selesai,
kembalikan
sistem HVAC
konstruksi
dimulai; 3. Menjaga tekanan udara negatif di dalam tempat kerja dengan menggunakan HEPA unit yang dilengkapi dengan penyaringan udara; 4. Wadah
tempat
konstruksi
limbah
sebelum
di
transportasi harus tertutup rapat 5. Tutup wadah transportasi atau gerobak. Pita penutup, jika tidak tutup yang kuat; IV
1. Mengisolasi sistem HVAC di
area
kerja
mencegah
untuk
kontaminasi
sistem saluran 2. Siapkan
1. Pembatas area kerja harus tetap
dipasang
proyek selesai di periksa oleh komite
pembatas
area
kerja atau terapkan metode kontrol kubus (menutup
sampai
K3,
dilakukan
KPPI,
dan
pembersihakn
oleh petugas kebersihan 2. Lakukan
pembongkaran
area kerja dengan plastik
bahan-bahan pembatas area
dan
kerja dengan hati hati untuk
menyegel
vakum
HEPA
dengan untuk
meminimalkan
penyebaran
menyedot debu keluar)
kotoran
puing-puing
sebelum
konstruksi
konstruksi
dan
Kelas
Selama Pembangunan Proyek dimulai
selama
proyek
konstruksi
Setelah Penyelesaian Proyek 3. Letakkan limbah konstruksi dalam wadah yang tertutup
3. Menjaga tekanan udara negatif dalam tempat kerja dengan menggunakan unit penyaringan udara HEPA 4. Menyegel lubang pipa dan saluran
rapat sebelum dibuang 4. Tutup wadah atau gerobak transportasi limbah 5. Vakum area kerja dengan penyaring HEPA 6. Lakukan pengepelan basah
5. Membuat anteroom dan mewajibkan
semua
personil untuk melewati ruangan
ini
mereka
dapat
menggunakan
sehingga disedot
dengan pembersih/desinfektan 7. Setelah pekerjaan selesai, rapihkan
kembali
sistem
HVAC
vakum
cleaner HEPA sebelum meninggalkan
tempat
kerja atau mereka bisa memakai pakaian kerja yang lepas setiap kali mereka
meningkalkan
tempat kerja 6. Semua personil memasuki tempat kerja diwajibkan untuk memakai penutup sepatu.
Sepatu
harus
diganti setiap kali keluar dari area kerja
Identifikasi Daerah sekitar area proyek, menilai dampak potensial Unit Below
Unit Above
Lateral
Lateral
Behind
Front
Risk Group
Risk Group
Risk Group
Risk Group
Risk Group
Risk Group
1)
Langkah Ke 5, Identifikasi kegiatan di tempat khusus, misalnya ruang perawatan, ruang farmasi /obat,dst.
2)
Langkah Ke 6, Identifikasi masalah yang berakitan dengan : ventilasi, pipa ledeng, listrik dalam hal terjadinya kemungkinan pemadaman.
3)
Langkah Ke 7, Identifikasi langkah-langkah pencegahan, menggunakan penilaian sebelumnya, apa jenis bariernya (misalnya barriernya dinding yang tertutup rapat ). Apakah HEPA filter diperlukan ? Catatan : Selama dilakukan konstruksi maka area yang direnovasi/konstruksi seharusnya diisolasi dari area yang dipergunakan dan merupakan area negatif terhadap sekitarnya.
4)
Langkah Ke 8, Pertimbangkan potensial risiko dari kerusakan air. Apakah ada risiko akibat merusak kesatuan struktur (misalnya : dinding, atap, plafon).
5)
Langkah Ke 9, Jam kerja : dapat atau pekerjaan akan dilakukan selama bukan jam pelayanan pasien.
6)
Langkah Ke 10, Buat rencana yang memungkinkan untuk jumlah ruang isolasi/ruang aliran udara negatif yang memadai.
7)
Langkah Ke 11, Buat rencana yang memungkinkan untuk jumlah dan tipe tempat/bak cuci tangan.
8)
Langkah Ke 12, Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan jumlah minimum bak/tempat cuci tangan tersebut ?
9)
Langkah Ke 13, Apakah PPIRS/ IPCN setuju dengan rencana relatif terhadap utilitas ruangan bersih dan kotor.
10)
Langkah Ke 14, Rencanakan untuk membahas masalah pencegahan tersebut dengan tim proyek (misalnya :arus lalu lintas, rumah tangga, pembersihan puing, bagaimana dan kapan).
Izin Kerja dari Tim Pencegahan dan Pengendalian infeksi RSUD Mokoyurli Kabupaten Buol No. Izin : Lokasi Konstruksi : Koordinasi Proyek : Kontraktor Kerja : Supervisor : Ya
Tidak
Tanggal Mulai Proyek : Perkiraan Durasi : Tanggal Izin kadaluarsa : Telepon : AKTIVITAS KONSTRUKSI
Ya
TIPE A : Inspeksi, aktivitas non invasif TIPE B : Skala kecil, durasi singkat, tingkat sedang sampai tinggi
KELAS I
KELAS II
KELAS III
Tanggal
Tidak
KELOMPOK RISIKO PENGENDALIAN INFEKSI KELOMPOK 1 : Risiko Rendah KELOMPOK 2 : Risiko Sedang
TIPE C : Aktivitas yang menghasilkan debu tingkat sedang sampai tinggi, membutuhkan waktu penyelesaian lebih dari 1 shift
Kelompok 3 : Risiko Medium/
TIPE D : Kegiatan konstruksi level tinggi, membutuhkan waktu penyelesaian yang panjang
Kelompok 4 : Risiko Paling Tinggi
1 Melakukan pekerjaan konstruksi dengan metode debu 3 minimal 2 Mengganti plafon yng digunakan untuk pemeriksaan visual 1 Menyediakan sarana aktif (peralatan lengkap) untuk 6 mencegah penyebaran debu ke udara
Pembongkaran minor untuk perombakan ulang
2 Memberikan kabut air pada permukaan kerja (basahi permukaan kerja) untuk mengendalikan debu saat pemotongan 3 proses Menyegel pintu yang tidak terpakai dengan lakban
7
Lakukan pengempelan basah dan/ atau vakum dengan dengan filter HEPA sebelum meninggalkan area kerja
4 Menutupi ventilasi udara
9
Meletakkan dust mat (keset debu) di pintu masuk dan keluar area kerja Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan, kembalikan seperti semula saat pekerjaan selesai
5 Membersihkan permukaan kerja dengan pembersih/desinfekstan 1 Memperolah izin dari tim pencegahan dan pengendalian infeksi sebelum kegiatan konstruksi dimulai
6
Vakum area kerja dengan alat vakum dengan penyaring HEPA
7
Lakukan pengempelan basah dengan pembersih /desinfektan
2 Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk mencegah kontaminasi sistem saluran
8
Lakukan pembongkaran bahan-bahan pembatas area kerja dengan hatihati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan puing-puing konstruksi
3 Siapkan pembatas HVAC diarea kerja atau terapkan metode kontrol kubus (menutup area kerja dengan plastik dengan menyegel dengan vakum HEPA untuk menyedot debu keluar) sebelum kontruksi dimulai
9
Letakkan limbah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dibuang
Meletakkan dlimbah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dibuang.
8
4 Menjaga tekanan udara negatif dalam area kerja dengan 10 Tutup wadah atau gerobak transportasi limbah menggunakan unit penyaringan udara HEPA 5 Pembatas area kerja harus tetap dipasang sampai 11 Setelah pekerjaan selesai rapikan kembali sistem HVAC proyek selesai diperiksa oleh TIM K-3, TIM PPI dan dilakukan pembersihan oleh petugas kebersihan.
Paraf KELAS IV 1 Memperoleh perizinan dari Tim PPI sebelum kegiatan konstruksi dimulai
2 Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk mencegah kontaminasi sistem saluran 3 Siapkan pembatas area atau terapkan metode kontrol kubus (menutup area kerja dengan plastik dan menyegel dengan vakum HEPA untuk menyedot dabu keluar) sebelum konstruksi dimulai 4 Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan alat vacum cleaner HEPA 5 Menyegel lubang, pipa, saluran dengan benar 6 Membuat ruang serambi/ anteroom dan mewajibkan semua personil untuk melewati ruangan ini sehingga
7 Semua personil yang memasuki area kerjadiwajibkan untuk memakai penutup sepatu. Sepatu harus diganti setipa kali keluar dari area kerja . Pembatas area kerja harus tetap dipasang sampai proyek selesai diperiksa oleh Tim K-3, Tim PPI dan dilakukan pembersihan oleh petugas kebersihan. 8 vakum area kerja dengan penyaring HEPA 9 Lakukan pengepelan basah dengan pembersih/disenfektan
10 Lakukan pembongkaran bahan-bahan pembatas area kerja dengan hatihati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dari puing-puing konstruksi. 11 Letakkan limbbah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dibuang. 12 Tutup wadah atau gerobak transportasi limbah. 13 Setelah pekerjaan selesai, rapikan kembali sistem HVAC
Persyaratan tambahan : Pimpinan Proyek Tanggal Paraf
Tim PPIRS/IPCN Tanggal Paraf
Izin diminta oleh : Tanggal :
Izin disahkan oleh : Tanggal :
Izin Kerja dari Tim Pencegahan dan Pengendalian infeksi RSUD Mokoyurli Kabupaten Buol No. Izin : Lokasi Konstruksi : Koordinasi Proyek : Kontraktor Kerja : Supervisor : Ya
Tidak
Tanggal Mulai Proyek : Perkiraan Durasi : Tanggal Izin kadaluarsa : Telepon : AKTIVITAS KONSTRUKSI
Ya
TIPE A : Inspeksi, aktivitas non invasif TIPE B : Skala kecil, durasi singkat, tingkat sedang sampai tinggi
KELAS I
KELAS II
KELAS III
Tanggal
Tidak
KELOMPOK RISIKO PENGENDALIAN INFEKSI KELOMPOK 1 : Risiko Rendah KELOMPOK 2 : Risiko Sedang
TIPE C : Aktivitas yang menghasilkan debu tingkat sedang sampai tinggi, membutuhkan waktu penyelesaian lebih dari 1 shift
Kelompok 3 : Risiko Medium/
TIPE D : Kegiatan konstruksi level tinggi, membutuhkan waktu penyelesaian yang panjang
Kelompok 4 : Risiko Paling Tinggi
1 Melakukan pekerjaan konstruksi dengan metode debu 3 minimal 2 Mengganti plafon yng digunakan untuk pemeriksaan visual 1 Menyediakan sarana aktif (peralatan lengkap) untuk 6 mencegah penyebaran debu ke udara
Pembongkaran minor untuk perombakan ulang
2 Memberikan kabut air pada permukaan kerja (basahi permukaan kerja) untuk mengendalikan debu saat pemotongan 3 proses Menyegel pintu yang tidak terpakai dengan lakban
7
Lakukan pengempelan basah dan/ atau vakum dengan dengan filter HEPA sebelum meninggalkan area kerja
4 Menutupi ventilasi udara
9
Meletakkan dust mat (keset debu) di pintu masuk dan keluar area kerja Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan, kembalikan seperti semula saat pekerjaan selesai
5 Membersihkan permukaan kerja dengan pembersih/desinfekstan 1 Memperolah izin dari tim pencegahan dan pengendalian infeksi sebelum kegiatan konstruksi dimulai
6
Vakum area kerja dengan alat vakum dengan penyaring HEPA
7
Lakukan pengempelan basah dengan pembersih /desinfektan
2 Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk mencegah kontaminasi sistem saluran
8
Lakukan pembongkaran bahan-bahan pembatas area kerja dengan hatihati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan puing-puing konstruksi
3 Siapkan pembatas HVAC diarea kerja atau terapkan metode kontrol kubus (menutup area kerja dengan plastik dengan menyegel dengan vakum HEPA untuk menyedot debu keluar) sebelum kontruksi dimulai
9
Letakkan limbah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dibuang
Meletakkan dlimbah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dibuang.
8
4 Menjaga tekanan udara negatif dalam area kerja dengan 10 Tutup wadah atau gerobak transportasi limbah menggunakan unit penyaringan udara HEPA 5 Pembatas area kerja harus tetap dipasang sampai 11 Setelah pekerjaan selesai rapikan kembali sistem HVAC proyek selesai diperiksa oleh TIM K-3, TIM PPI dan dilakukan pembersihan oleh petugas kebersihan.
Paraf KELAS IV 1 Memperoleh perizinan dari Tim PPI sebelum kegiatan konstruksi dimulai
2 Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk mencegah kontaminasi sistem saluran 3 Siapkan pembatas area atau terapkan metode kontrol kubus (menutup area kerja dengan plastik dan menyegel dengan vakum HEPA untuk menyedot dabu keluar) sebelum konstruksi dimulai 4 Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan alat vacum cleaner HEPA 5 Menyegel lubang, pipa, saluran dengan benar 6 Membuat ruang serambi/ anteroom dan mewajibkan semua personil untuk melewati ruangan ini sehingga
7 Semua personil yang memasuki area kerjadiwajibkan untuk memakai penutup sepatu. Sepatu harus diganti setipa kali keluar dari area kerja . Pembatas area kerja harus tetap dipasang sampai proyek selesai diperiksa oleh Tim K-3, Tim PPI dan dilakukan pembersihan oleh petugas kebersihan. 8 vakum area kerja dengan penyaring HEPA 9 Lakukan pengepelan basah dengan pembersih/disenfektan
10 Lakukan pembongkaran bahan-bahan pembatas area kerja dengan hatihati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dari puing-puing konstruksi. 11 Letakkan limbbah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dibuang. 12 Tutup wadah atau gerobak transportasi limbah. 13 Setelah pekerjaan selesai, rapikan kembali sistem HVAC
Persyaratan tambahan : Pimpinan Proyek Tanggal Paraf
Tim PPIRS/IPCN Tanggal Paraf
Izin diminta oleh : Tanggal :
Izin disahkan oleh : Tanggal :
Izin Kerja dari Tim Pencegahan dan Pengendalian infeksi RSUD Mokoyurli Kabupaten Buol No. Izin : Lokasi Konstruksi : Koordinasi Proyek : Kontraktor Kerja : Supervisor : Ya
Tidak
Tanggal Mulai Proyek : Perkiraan Durasi : Tanggal Izin kadaluarsa : Telepon : AKTIVITAS KONSTRUKSI
Ya
TIPE A : Inspeksi, aktivitas non invasif TIPE B : Skala kecil, durasi singkat, tingkat sedang sampai tinggi
KELAS I
KELAS II
KELAS III
Tanggal
Tidak
KELOMPOK RISIKO PENGENDALIAN INFEKSI KELOMPOK 1 : Risiko Rendah KELOMPOK 2 : Risiko Sedang
TIPE C : Aktivitas yang menghasilkan debu tingkat sedang sampai tinggi, membutuhkan waktu penyelesaian lebih dari 1 shift
Kelompok 3 : Risiko Medium/
TIPE D : Kegiatan konstruksi level tinggi, membutuhkan waktu penyelesaian yang panjang
Kelompok 4 : Risiko Paling Tinggi
1 Melakukan pekerjaan konstruksi dengan metode debu 3 minimal 2 Mengganti plafon yng digunakan untuk pemeriksaan visual 1 Menyediakan sarana aktif (peralatan lengkap) untuk 6 mencegah penyebaran debu ke udara
Pembongkaran minor untuk perombakan ulang
2 Memberikan kabut air pada permukaan kerja (basahi permukaan kerja) untuk mengendalikan debu saat pemotongan 3 proses Menyegel pintu yang tidak terpakai dengan lakban
7
Lakukan pengempelan basah dan/ atau vakum dengan dengan filter HEPA sebelum meninggalkan area kerja
4 Menutupi ventilasi udara
9
Meletakkan dust mat (keset debu) di pintu masuk dan keluar area kerja Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan, kembalikan seperti semula saat pekerjaan selesai
5 Membersihkan permukaan kerja dengan pembersih/desinfekstan 1 Memperolah izin dari tim pencegahan dan pengendalian infeksi sebelum kegiatan konstruksi dimulai
6
Vakum area kerja dengan alat vakum dengan penyaring HEPA
7
Lakukan pengempelan basah dengan pembersih /desinfektan
2 Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk mencegah kontaminasi sistem saluran
8
Lakukan pembongkaran bahan-bahan pembatas area kerja dengan hatihati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan puing-puing konstruksi
3 Siapkan pembatas HVAC diarea kerja atau terapkan metode kontrol kubus (menutup area kerja dengan plastik dengan menyegel dengan vakum HEPA untuk menyedot debu keluar) sebelum kontruksi dimulai
9
Letakkan limbah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dibuang
Meletakkan dlimbah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dibuang.
8
4 Menjaga tekanan udara negatif dalam area kerja dengan 10 Tutup wadah atau gerobak transportasi limbah menggunakan unit penyaringan udara HEPA 5 Pembatas area kerja harus tetap dipasang sampai 11 Setelah pekerjaan selesai rapikan kembali sistem HVAC proyek selesai diperiksa oleh TIM K-3, TIM PPI dan dilakukan pembersihan oleh petugas kebersihan.
Paraf KELAS IV 1 Memperoleh perizinan dari Tim PPI sebelum kegiatan konstruksi dimulai
2 Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk mencegah kontaminasi sistem saluran 3 Siapkan pembatas area atau terapkan metode kontrol kubus (menutup area kerja dengan plastik dan menyegel dengan vakum HEPA untuk menyedot dabu keluar) sebelum konstruksi dimulai 4 Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan alat vacum cleaner HEPA 5 Menyegel lubang, pipa, saluran dengan benar 6 Membuat ruang serambi/ anteroom dan mewajibkan semua personil untuk melewati ruangan ini sehingga
7 Semua personil yang memasuki area kerjadiwajibkan untuk memakai penutup sepatu. Sepatu harus diganti setipa kali keluar dari area kerja . Pembatas area kerja harus tetap dipasang sampai proyek selesai diperiksa oleh Tim K-3, Tim PPI dan dilakukan pembersihan oleh petugas kebersihan. 8 vakum area kerja dengan penyaring HEPA 9 Lakukan pengepelan basah dengan pembersih/disenfektan
10 Lakukan pembongkaran bahan-bahan pembatas area kerja dengan hatihati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dari puing-puing konstruksi. 11 Letakkan limbbah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dibuang. 12 Tutup wadah atau gerobak transportasi limbah. 13 Setelah pekerjaan selesai, rapikan kembali sistem HVAC
Persyaratan tambahan : Pimpinan Proyek Tanggal Paraf
Tim PPIRS/IPCN Tanggal Paraf
Izin diminta oleh : Tanggal :
Izin disahkan oleh : Tanggal :
Checklist Pra-Konstruksi Tanggal/waktu Survey lokasi Renovasi Koordinasi Renovasi KRITERIA A Apakah konstruksi dapat mempengaruhi akses keluar dari area perawatan yang berbatasan dengan lokasi pembangunan ? B Apakah terdapat salah satu dari bahaya lingkungan dibawah ini ? 1). Asbes 2). Bahan kimia berbahaya 3). Ruang sempit 4). Lainnya (misalnya masalah pengendalian infeksi) C Apakah salah satu dari sistem berikut ini dapat berdampak buruk ? 1). Alarm Kebakaran 2). Sprinkler/Penyemprot air 3). Listrik 4). Air Domestik 5). Oksigen 6). Limbah 7). Heating Ventilation Air Conditioner (HVAC) D Pengendalian Infeksi Melakukan edukasi kepala bagian teerkait, staf medis, petugas kesehatan lingkungan, dan staf lain tentang risiko pasien immuno-supresi terhadap debu konstruksi. 1). Kontraktor diberikan salinan, pengelolaan, bahan berbahaya, defenisi kode darurat, dan dokumentasi lainnya yang harus dikaji untuk mengurangi risiko cedera dan penyakit pada karyawan 2). Dokumen tersebut dikaji bersama kontraktor beserta pertanyaan dan jawabannya. 3). Pengkajian lokasi dan metode pemasangan barrier debu sementara 4). Menilai efisiensi yang berkaitan dengan kemampuan penghambat debu (dust barrier) terhadap pencegahan keluarnya partikular udara 5). Menilai efektifitas ventilasi aliran udara negatif dan sistem filtrasi\
YA
Tidak
Ket
KRITERIA 6). Terdapat peralatan untuk menangkap partulat seperti vakum dan peralatan HEPA yang sesuai dengan urutan kerja 7). 8). 9). 10).
Evaluasi rencana pembersihan dan pengendalian Pengkajian dan evaluasi pola kontrol sirkulasi dan lalu lintas Terdapat exhaust fan dan berfungsi dengan baik Terdapat unit filtrasi HEPA didaerah perawatan pasien yang berdekatan dengan area konstruksi dan berfungsi dengan baik
11). 12). E 1). 2).
Tersedianya ruang isolasi yang memadai Matras rekat yang tersedia dilokasi (keset) Keselmatan Jiwa Apakah ada jalan keluar yang disetujui diblokir ? Apakah lalu lintas keEmergency Room diblokir? Jika ya,. Apakah itu kembali 3). Apakah renovasi mempengaruhi area yang digunakan ? 4). Apakah modifikasi signifikan terjadi untuk asap atau api dinding penghalang? 5). Apakah proyek menambahkan selain struktur yang ada?
IPCN
(
B. Ruang ICU
IPCN
)
(
)
Tanggal/waktu Survey lokasi Renovasi Koordinasi Renovasi KRITERIA A Apakah konstruksi dapat mempengaruhi akses keluar dari area perawatan yang berbatasan dengan lokasi pembangunan ? B Apakah terdapat salah satu dari bahaya lingkungan dibawah ini ? 1). Asbes 2). Bahan kimia berbahaya 3). Ruang sempit 4). Lainnya (misalnya masalah pengendalian infeksi) C Apakah salah satu dari sistem berikut ini dapat berdampak buruk ? 1). Alarm Kebakaran 2). Sprinkler/Penyemprot air 3). Listrik 4). Air Domestik 5). Oksigen 6). Limbah 7). Heating Ventilation Air Conditioner (HVAC) D Pengendalian Infeksi Melakukan edukasi kepala bagian teerkait, staf medis, petugas kesehatan lingkungan, dan staf lain tentang risiko pasien immuno-supresi terhadap debu konstruksi. 1). Kontraktor diberikan salinan, pengelolaan, bahan berbahaya, defenisi kode darurat, dan dokumentasi lainnya yang harus dikaji untuk mengurangi risiko cedera dan penyakit pada karyawan 2). Dokumen tersebut dikaji bersama kontraktor beserta pertanyaan dan jawabannya. 3). Pengkajian lokasi dan metode pemasangan barrier debu sementara 4). Menilai efisiensi yang berkaitan dengan kemampuan penghambat debu (dust barrier) terhadap pencegahan keluarnya partikular udara 5). Menilai efektifitas ventilasi aliran udara negatif dan sistem filtrasi\
YA
Tidak
Ket
KRITERIA 6). Terdapat peralatan untuk menangkap partulat seperti vakum dan peralatan HEPA yang sesuai dengan urutan kerja 7). 8). 9). 10).
Evaluasi rencana pembersihan dan pengendalian Pengkajian dan evaluasi pola kontrol sirkulasi dan lalu lintas Terdapat exhaust fan dan berfungsi dengan baik Terdapat unit filtrasi HEPA didaerah perawatan pasien yang berdekatan dengan area konstruksi dan berfungsi dengan baik
11). 12). E 1). 2).
Tersedianya ruang isolasi yang memadai Matras rekat yang tersedia dilokasi (keset) Keselmatan Jiwa Apakah ada jalan keluar yang disetujui diblokir ? Apakah lalu lintas keEmergency Room diblokir? Jika ya,. Apakah itu kembali 3). Apakah renovasi mempengaruhi area yang digunakan ? 4). Apakah modifikasi signifikan terjadi untuk asap atau api dinding penghalang? 5). Apakah proyek menambahkan selain struktur yang ada?
C, Ruang Isolasi
Tanggal/waktu Survey lokasi Renovasi Koordinasi Renovasi KRITERIA A Apakah konstruksi dapat mempengaruhi akses keluar dari area perawatan yang berbatasan dengan lokasi pembangunan ? B Apakah terdapat salah satu dari bahaya lingkungan dibawah ini ? 1). Asbes 2). Bahan kimia berbahaya 3). Ruang sempit 4). Lainnya (misalnya masalah pengendalian infeksi) C Apakah salah satu dari sistem berikut ini dapat berdampak buruk ? 1). Alarm Kebakaran 2). Sprinkler/Penyemprot air 3). Listrik 4). Air Domestik 5). Oksigen 6). Limbah 7). Heating Ventilation Air Conditioner (HVAC) D Pengendalian Infeksi Melakukan edukasi kepala bagian teerkait, staf medis, petugas kesehatan lingkungan, dan staf lain tentang risiko pasien immuno-supresi terhadap debu konstruksi. 1). Kontraktor diberikan salinan, pengelolaan, bahan berbahaya, defenisi kode darurat, dan dokumentasi lainnya yang harus dikaji untuk mengurangi risiko cedera dan penyakit pada karyawan 2). Dokumen tersebut dikaji bersama kontraktor beserta pertanyaan dan jawabannya. 3). Pengkajian lokasi dan metode pemasangan barrier debu sementara 4). Menilai efisiensi yang berkaitan dengan kemampuan penghambat debu (dust barrier) terhadap pencegahan keluarnya partikular udara 5). Menilai efektifitas ventilasi aliran udara negatif dan sistem filtrasi\
YA
Tidak
Ket
KRITERIA 6). Terdapat peralatan untuk menangkap partulat seperti vakum dan peralatan HEPA yang sesuai dengan urutan kerja 7). 8). 9). 10).
Evaluasi rencana pembersihan dan pengendalian Pengkajian dan evaluasi pola kontrol sirkulasi dan lalu lintas Terdapat exhaust fan dan berfungsi dengan baik Terdapat unit filtrasi HEPA didaerah perawatan pasien yang berdekatan dengan area konstruksi dan berfungsi dengan baik
11). 12). E 1). 2).
Tersedianya ruang isolasi yang memadai Matras rekat yang tersedia dilokasi (keset) Keselmatan Jiwa Apakah ada jalan keluar yang disetujui diblokir ? Apakah lalu lintas keEmergency Room diblokir? Jika ya,. Apakah itu kembali 3). Apakah renovasi mempengaruhi area yang digunakan ? 4). Apakah modifikasi signifikan terjadi untuk asap atau api dinding penghalang? 5). Apakah proyek menambahkan selain struktur yang ada?
D. Ruang Kamar Jenazah
Tanggal/waktu Survey lokasi Renovasi Koordinasi Renovasi KRITERIA A Apakah konstruksi dapat mempengaruhi akses keluar dari area perawatan yang berbatasan dengan lokasi pembangunan ? B Apakah terdapat salah satu dari bahaya lingkungan dibawah ini ? 1). Asbes 2). Bahan kimia berbahaya 3). Ruang sempit 4). Lainnya (misalnya masalah pengendalian infeksi) C Apakah salah satu dari sistem berikut ini dapat berdampak buruk ? 1). Alarm Kebakaran 2). Sprinkler/Penyemprot air 3). Listrik 4). Air Domestik 5). Oksigen 6). Limbah 7). Heating Ventilation Air Conditioner (HVAC) D Pengendalian Infeksi Melakukan edukasi kepala bagian teerkait, staf medis, petugas kesehatan lingkungan, dan staf lain tentang risiko pasien immuno-supresi terhadap debu konstruksi. 1). Kontraktor diberikan salinan, pengelolaan, bahan berbahaya, defenisi kode darurat, dan dokumentasi lainnya yang harus dikaji untuk mengurangi risiko cedera dan penyakit pada karyawan 2). Dokumen tersebut dikaji bersama kontraktor beserta pertanyaan dan jawabannya. 3). Pengkajian lokasi dan metode pemasangan barrier debu sementara 4). Menilai efisiensi yang berkaitan dengan kemampuan penghambat debu (dust barrier) terhadap pencegahan keluarnya partikular udara 5). Menilai efektifitas ventilasi aliran udara negatif dan sistem filtrasi\
YA
Tidak
Ket
KRITERIA 6). Terdapat peralatan untuk menangkap partulat seperti vakum dan peralatan HEPA yang sesuai dengan urutan kerja 7). Evaluasi rencana pembersihan dan pengendalian 8). Pengkajian dan evaluasi pola kontrol sirkulasi dan lalu lintas 9). Terdapat exhaust fan dan berfungsi dengan baik 10). Terdapat unit filtrasi HEPA didaerah perawatan pasien yang berdekatan dengan area konstruksi dan berfungsi dengan baik 11). Tersedianya ruang isolasi yang memadai 12). Matras rekat yang tersedia dilokasi (keset) E Keselmatan Jiwa 1). Apakah ada jalan keluar yang disetujui diblokir ? 2). Apakah lalu lintas keEmergency Room diblokir? Jika ya,. Apakah itu kembali 3). Apakah renovasi mempengaruhi area yang digunakan ? 4). Apakah modifikasi signifikan terjadi untuk asap atau api dinding penghalang? 5). Apakah proyek menambahkan selain struktur yang ada?
FORMULIR PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI/KONSTRUKSI Lokasi Renovasi : Ruang IGD
Tanggal pemantauan : KELAS III NO. 1
KEGIATAN
YA
TIDAK
NA
KET
Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk mencegah kontaminasi sitem saluran
2
siapkan pembatas area kerja atau terapkan metode kontrol kubus (menutup arrea kerja dengan p;astik dan menyegel dengan vakum HEPA untuk menyedot atau keluar) sebelum konstruksi dimulai
3
Menjaga tekanan udara negatif dalam tempat kerja dengan menggunakan unit penyaringan udara HEPA
4
Letakkan limbah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dibuang
5
Tutup wadah atau gerobak tranportasi limbah
IPCN
(
IPCN
)
(
)
FORMULIR PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI/KONSTRUKSI
Lokasi Renovasi : Kamar Jenazah Tanggal pemantauan :
KELAS III NO. 1
KEGIATAN
YA
TIDAK
NA
KET
Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk mencegah kontaminasi sitem saluran
2
siapkan pembatas area kerja atau terapkan metode kontrol kubus (menutup arrea kerja dengan p;astik dan menyegel dengan vakum HEPA untuk menyedot atau keluar) sebelum konstruksi dimulai
3
Menjaga tekanan udara negatif dalam tempat kerja dengan menggunakan unit penyaringan udara HEPA
4
Letakkan limbah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dibuang
5
Tutup wadah atau gerobak tranportasi limbah
IPCN
(
IPCN
)
(
)
FORMULIR PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI/KONSTRUKSI Lokasi Renovasi : Ruang ICU Tanggal pemantauan : KELAS IV NO.
KEGIATAN
YA
TIDAK
NA
KET
1
Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk mencegah kontaminasi sitem saluran
2
siapkan pembatas area kerja atau terapkan metode kontrol kubus (menutup arrea kerja dengan p;astik dan menyegel dengan vakum HEPA untuk menyedot atau keluar) sebelum konstruksi dimulai
3
Menjaga tekanan udara negatif dalam tempat kerja dengan menggunakan unit penyaringan udara HEPA
4
Menyegel lubang, pipa, dan saluran
5
Membuat anteroom dan mewajibkan semua personel untuk melewati ruangan ini sehingga mereka dapat disedot menggunakan vacuum cleaner HEPA sebelum meninggalkan tempat kerja atau mereka bisa memakai pakaian kerja yang lepas setiap kali mereka meninggalkan tempat kerja
6
Semua personil memasuki tempat kerja diwajibkan untuk memakai penutup sepatu, sepatu harus diganti setiap kali keluar dari area kerja
IPCN (
IPCN )
(
)
FORMULIR PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI/KONSTRUKSI Lokasi Renovasi : Ruang Isolasi Tanggal pemantauan : KELAS IV NO. KEGIATAN 1 Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk mencegah kontaminasi sitem saluran
YA
TIDAK
NA
KET
2
siapkan pembatas area kerja atau terapkan metode kontrol kubus (menutup arrea kerja dengan p;astik dan menyegel dengan vakum HEPA untuk menyedot atau keluar) sebelum konstruksi dimulai
3
Menjaga tekanan udara negatif dalam tempat kerja dengan menggunakan unit penyaringan udara HEPA
4
Menyegel lubang, pipa, dan saluran
5
Membuat anteroom dan mewajibkan semua personel untuk melewati ruangan ini sehingga mereka dapat disedot menggunakan vacuum cleaner HEPA sebelum meninggalkan tempat kerja atau mereka bisa memakai pakaian kerja yang lepas setiap kali mereka meninggalkan tempat kerja
6
Semua personil memasuki tempat kerja diwajibkan untuk memakai penutup sepatu, sepatu harus diganti setiap kali keluar dari area kerja
IPCN (
IPCN )
(
)