13 0 2 MB
LAPORAN KASUS
GIZI BURUK PADA ANAK
Disusun Oleh : Mairrokhman Difa
1102013161
Natasya Kriswandhany
1102015161
Pembimbing: dr. Ani Ariani, Sp.A
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI RSUD KABUPATEN BEKASI PERIODE 26 APRIL 2021 – 6 JUNI 2021
GIZI BURUK Pendahuluan Balita gizi buruk adalah balita dengan indeks BB/PB (atau BB/TB) kurang dari -3 SD, Masalah gizi (malnutrisi), disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan antara satu sama lain, kurangnya ketersediaan pangan pada tingkat rumah tangga dan penyakit infeksi, sedangkan penyebab tidak langsung yaitu pola asuh yang tidak memadai serta masih rendahnya akses pada kesehatan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat. Masalah sosial-ekonomi juga turut memberikan andil, diantaranya adalah kemiskinan.
Definisi Gizi buruk adalah keadaan dimana tubuh tidak mendapat asupan gizi yang cukup, malnutrisi dapat juga disebut keadaaan yang disebabkan oleh ketidak seimbangan di antara pengambilan makanan dengan kebutuhan gizi untuk mempertahankan kesehatan. Ini biasa terjadi karena asupan makan terlalu sedikit ataupun pengambilan makanan yang tidak seimbang. Selain itu, kekurangan gizi dalam tubuh juga berakibat terjadinya malabsorpsi makanan atau kegagalan metabolik. Gizi buruk juga didefinisikan sebagai terdapatnya edema pada kedua kaki atau adanya severe wasting (BB/TB < 70% atau -2 SD dan/ atau LiLA ≥ 12,5 cm dan tidak ada pitting edema bilateral. Bila balita keluar dari layanan rawat inap setelah sembuh maka anjurkan untuk control teratur, 1x/minggu pada bulan pertama, 1x/2 minggu pada bulan kedua, selanjutnya 1x/bulan sampai 6 bulan lebih. Selain itu, anjurkan juga untuk melengkapi imunisasi dasar ataupun ulangan sesuai program pengembangan imunisasi Kriteria Pemulangan Anak Gizi Buruk dari Rawat Inap10 Persiapan untuk tindak lanjut di rumah dapat dilakukan sejak anak dalam perawatan, misalnya melibatkan ibu dalam kegiatan merawat anaknya. Kriteria sembuh bila BB/TB atau BB/PB > -2 SD dan tidak ada gejala klinis. Anak dapat dipulangkan bila memenuhi kriteria pulang sebagai berikut : 1.
Edema sudah berkurang atau hilang, anak sadar dan aktif
2.
BB/PB atau BB/TB > -3 SD
3.
Komplikasi sudah teratasi
4.
Ibu telah mendapat konseling gizi
5.
Ada kenaikan BB sekitar 50 g/kg BB/minggu selama 2 minggu berturut-turut
6.
Selera makan sudah baik, makanan yang diberikan dapat dihabiskan
Pencegahan
Pola makan: Penyuluhan pada masyarakat mengenai gizi seimbang
Pemantauan tumbuh kembang dan penentuan status secara berkala
Ditekankan perlunya bahan makanan yang bergizi baik di samping kuantitasnya
Menghindari faktor infeksi, karena infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan status gizi.
Komplikasi Hipotermi, Hipoglikemi, Ensefalopati, Diare, gagal jantung, infeksi Prognosis Tingkat kegagalan pertumbukan dan beratnya hipoproteinemia, hypoalbuminemia ketidakseimbangan elektrolit merupakan predictor prognosis yang lebih buruk.
dan
DAFTAR PUSTAKA 1. Pedoman Pelayanan gizi Rumah Sakit KEMENKES RI 2003 2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) KLB-Gizi Buruk. Departemen Kesehatan RI, 2008. 3. Heird, WC. Food Insecurity, Hunger, and Undernutrition In Nelson Textbook of Pediatrics, 19th ed. P. 167-73. Philadelphia: Sauders Elsevier. 4. UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI. 2011. Asuhan Nutrisi Pediatrik. Ikatan Dokter Anak Indonesia 5. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2013. Available at : https://www.idai.or.id/ professional-resources/kurva-pertumbuhan/kurva-pertumbuhan-who.
(Diakes
pada 28 April 2021) 6. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2013. Available at : https://www.idai.or.id/ professional-resources/kurva-pertumbuhan/cdc-modified-21-april-2001 . (Diakes pada 28 April 2021) 7. Muller O, Krawinkel M. Malnutrition and Health in Developing Countries. CMAJ 173:279-86 8. World Health Organization. Gizi Buruk. Dalam Buku Saku Pelayanan Kesehatan 9.
KEMENKES RI. 2011. Buku Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk. KEMENKES RI
10. KEMENKES RI. 2011. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku I. Kemenkes RI
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN Nama
: An. Maulana Faris
Usia
: 1 tahun 3 bln
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Alamat
: Perum gramapuri persada blok S.7 / 20
Pemeriksaan
: 29 / 4 / 2021
Berat Badan
: 5 kg
Tinggi Badan
: 66 cm
IDENTITAS ORANG TUA PASIEN Nama : Ny. Sudarmiyatun Usia
: 35 tahun
Agama
: Islam
Alamat
: Perum gramapuri persada blok S.7 / 20
Status
: Ibu Pasien
ANAMNESIS Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis dengan ibu pasien pada tanggal 29 april 2021 di ruang bangsal Sakura kamar 1 RSUD Kabupaten Bekasi pukul 13.00 WIB. A. Keluhan Utama Demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS) B.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien An. MF datang ke IGD RSUD Kabupaten Bekasi pada tanggal 28 April 2021 pukul 8.15 dengan keluhan demam sejak 2 hari SMRS. Demam di sertai penurunan
nafsu makan dan keadaan pasien melemas. Pasien mengalami demam naik turun 2 hari SMRS, demam tidak terlalu tinggi, tidak disertai menggigil, dan tidak kejang. Ibu pasien tidak mengukur suhu pasien. Demam disertai dengan keluhan batuk berdahak namun dirasakan tidak sering. Ibu pasien juga mengatakan pasien mengalami diare sejak 4 bulan, diare terus-menerus, sebanyak 3-4 kali sehari, berwarna kuning kecoklatan disertai dengan ampas, namun tidak ada darah dan lendir. Pasien sering rewel, masih ingin makan dan minum, tetapi pada BAK terlihat pada pampers pasien sedikit dan kering. Ibu pasien mengatakan pasien mempunyai riwayat kejang 2 x di saat usia 3 bulan dan 4 bulan Ibu pasien mengatakan pasien tumbuh tidak sesuai dengan usianya dan terhenti sejak usia 3 bulan. Pada saat itu pasien sedang tidak menderita penyakit tertentu dan minum ASI dengan jadwal normal. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat keluhan serupa
: Disangkal
Riwayat asma
: Disangkal
Riwayat alergi
: Disangkal
Riwayat penyakit jantung
:Disangkal
Riwayat infeksi SSP
: Disangkal
Riwayat kejang
: 2 x lebih 15 menit, saat usia 3bln dan 4bln.
Riwayat oprasi
: Tumor intralumen dan ileus paralitik oprasi januari 2021
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada yang memiliki keluhan serupa dengan pasien. Pasien merupakan anak ke-2 dan kakak pasien memiliki pertumbuhan normal sesuai dengan usia.
Riwayat Lingkungan dan Kebiasaan Ibu pasien mengatakan bahwa ayah pasien tidak merokok. Lingkungan rumah pasien masih banyak yang merokok, terkadang suami pasien mengajak tetangga untuk
mengobrol di teras rumah pasien dan membiarkan tetangga pasien merokok.
Riwayat Kehamilan dan Persalinan Pasien merupakan anak dua dari dua bersaudara. Riwayat penyakit selama kehamilan, anemia, perdarahan, trauma, merokok, dan konsumsi alkohol disangkal. Pasien lahir caesar di RSUD Karawang dengan berat badan lahir 3,4 kg , Panjang badan 50 cm langsung menangis kuat setelah lahir serta tidak ada kebiruan. Ibu tidak mengingat lingkar kepala.
Riwayat Imunisasi Ibu pasien mengatakan bahwa pasien hanya mendapatkan imunisasi saat lahir dan imunisasi oral, dan di suntik saat usia 4 bulan selain itu ibu tidak mengingat imuniasi apa saja dan tidak pernah melakukan imunisasi kembali
Macam
Waktu
BCG
Lahir -1bulan
HEP.B
1, 2, 3 dan 4 bulan
Polio
2, 3, 4 bulan
DTP
2, 3, 4 bulan
Hib
2, 3, 4 bulan
PCV
2 dan 4 bulan
Rotavirus
2 dan 4 bulan Tabel 1. Riwayat Imunisasi
Kesan: Anak belum mendapatkan imunisasi dasar sesuai dengan usianya
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan Pasien lahir dengan berat badan lahir 3400 gram. Berat badan pasien tidak bertambah setiap bulannya. Saat ini, pasien berusia 1 tahun 3 bulan dengan berat badan
5 kg dan tinggi badan 68 cm Perkembangan Usia
1 tahun
Motorik
Motorik
Kasar
Halus
Bahasa
Personal Sosial
Duduk,
Meraih,
Memanggil
Memasukkan
Tengkurap-
menggapai
mama, papa benda ke mulut
Terlentang sendiri, Merangkap Tabel 2. Perkembangan
Kesan: Anak tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usianya
Riwayat Nutrisi ASI
: Diberikan sejak lahir hingga sekarang
MPASI
: Diberikan sejak usia 6 bulan
Susu formula : Diberikan sejak usia 1 tahun sampai sekarang Makanan
: Sejak usia 8 Bulan pasien sudah diberikan bubur saring dengan lauk pauk dan sayuran yang dihancurkan. Sampai saat ini pasien masih mengonsumsi bubur saring dengan lauk pauk dan sayuran.
PEMERIKSAAN FISIK Status Generalis a. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang b. Kesadaran
: Composmentis
c. AVPU
: Alert
d. Tanda vital - Nadi
: 121 x/menit
- Respirasi
: 34 x/menit
- Suhu
: 38o C
- SpO2
: 97%
Status Gizi Antropometri Berat Badan
: 5 kg
Tinggi Badan
: 66 cm
BB/U : Sangat kurang (Z-Scores