Laporan Kasus Hemoroid [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DAFTAR ISI



Halaman DAFTAR ISI.........................................................................................................1 BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................2 BAB II ILUSTRASI KASUS 2.1 Identitas Penderita............................................................................................3 2.2 Anamnesis........................................................................................................3 2.3 Pemeriksaan Fisik............................................................................................3 2.4 Pemeriksaan Penunjang...................................................................................5 2.5 Resume ............................................................................................................6 2.6 Diagnosa..........................................................................................................6 2.7 Tatalaksana.......................................................................................................6 2.8 Prognosis..........................................................................................................6 2.10 Catatan perkembangan………………………………...……………………..7 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Definisi………………………………………………………...……………8 3.2 Etiologi…………………………………………………….8 3.3 Faktor Risiko………………………………………………………………..8 3.4 Klasifikasi hemoroid………………………………………………………..9 3.5 Patogenesis…………………………………………………………………10 3.6 Diagnosis…………………………………………………………………...10 3.7 Diagnosis Banding………………………………………………………….11 3.8 Penatalaksanaan…………………………………………………………….12 BAB IV KESIMPULAN………………………………………………………...13 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………...14



BAB I 1



PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang



Penyakit hemoroid merupakan gangguan anorektal yang sering ditemukan. Hemoroid adalah pelebaran dan inflamasi dari pleksus arteri-vena di saluran anus yang berfungsi sebagai katup untuk mencegah inkontinensia flatus dan cairan. Hemoroid, dikenal di masyarakat sebagai penyakit wasir atau ambeien yang merupakan penyakit yang sering dijumpai dan telah ada sejak zaman dahulu. Kejadian hemoroid cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang, dimana usia puncaknya adalah 45-65 tahun. Sekitar setengah dari orang-orang yang berumur 50 tahun pernah mengalami hemoroid. Hal tersebut terjadi karena orang lanjut usia sering mengalami konstipasi, sehingga terjadi penekanan berlebihan pada pleksus hemoroidalis karena proses mengejan. Beberapa faktor risiko terjadinya hemoroid antara lain adalah keturunan, kurangnya makan makanan yang berserat, kurang minum air, proses mengedan yang sulit, pola buang air besar yang salah (lebih menggunakan jamban duduk & terlalu lama duduk di jamban), adanya tekanan intraabdomen yang meningkat karena kehamilan, usia tua, konstipasi kronik, kurang olahraga dan pergerakan minimal. Faktor usia merupakan faktor yang tidak dapat diubah, dengan bertambahnya usia terjadi banyak perubahanperubahan pada saluran gastrointestinal seperti jaringan ikat pada kanalis anal melemah sehingga hemoroid menonjol ke dalam lumen kanalis anal. Feses lebih sulit dieliminasi akibat konsumsi serat yang rendah, diikuti dengan konsumsi air yang kurang dapat menyebabkan feses menjadi kering dan keras. Hal ini menyebabkan terjadinya konstipasi yang merupakan risiko terjadinya hemoroid karena harus mengejan lebih kuat saat defekasi (Kusharto, 2006; Makmun, 2011). Faktor risiko kejadian lainnya adalah aktivitas fisik. Aktivitas fisik dapat dipengaruhi oleh pekerjaan. Orang-orang dengan pekerjaan terlalu lama duduk, terlalu lama berdiri atau pekerjaan berat seperti kuli berada pada risiko tinggi untuk kejadian hemoroid (Ansari et al, 2014). Seseorang dengan pekerjaan yang berat tentu akan memiliki aktivitas fisik yang berat pula. Aktivitas fisik berat memiliki risiko 2,79 kali terhadap kejadian hemoroid.



BAB II LAPORAN KASUS 2



2.1 Identitas Pesien Nama Umur Jenis kelamin Agama Suku Alamat RM Tanggal Masuk Tanggal Pemeriksaan



: Tn. V : 18 tahun : Laki-laki : Protestan : Batak : Jl. Soekarno hatta, bukit kapur, dumai : 367667 : 18 october 2018, jam 00.10 wib : 18 october 2018



2.2 Anamnesis a. Keluhan Utama



: keluar benjolan di lubang anus



b.



Riwayat penyakit sekarang Pasien datang ke IGD RSUD Dumai jam 00:10 wib dengan keluhan keluar benjolan dari lubang anus tidak dapat dimasukkan lagi dengan sendirinya sejak 4 hari yang lalu SMRS, awal muncul benjolan 4 bulan yang lalu namun masih dapat masuk dengan sendirinya terkadang dengan bantuan jari, keluar darah menetes 2x saat BAB keras, terasa nyeri (+), hari senin (15 oct 2018) pasien berobat ke puskesmas bukit kapur, tidak ada perubahan, masih terasa nyeri, BAB keras dan darah menetes. c.



Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat DM (-), riwayat hipertensi (-), asma (-)



d.



Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki keluhan yang sama



e.



Riwayat Penggunaan Obat Hemoroid sup, as.Mefenamat terakhir dikonsumsi jam 15.00 wib



f.



Riwayat Kebiasaan Sosial Pasien belum menikah, pasien berkerja di bagian laboratorium di kota duri, kebiasaan pasien sering kali jongkok lama saat buang air besar sambil main hp. 2.3 Pemeriksaan Fisik a. Vital Sign Kesadaran : compos mentis Keadaan Umum : Sedang Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 80 x/menit, reguler Frekuensi Nafas : 22 x/menit Temperatur : 37,00C (aksila) BB : 60 kg b. Status General 3



Kulit Warna Turgor Ikterus Anemia Sianosis



: Sawo matang : kembali cepat : (-) : (-) : (-)



Kepala Bentuk Rambut Mata Telinga Hidung



: Kesan Normocephali : Tersebar rata, Berwarna hitam. : Cekung (-/-), Refleks cahaya (+/+), Sklera ikterik (-/-), Konjungtiva anemis (-/-) : Sekret (-/-), Perdarahan (-/-) : Sekret (-/-), Perdarahan (-/-)



Bibir Lidah Tenggorokan Faring



: Pucat (-), Sianosis (-), bibir tidak tampak kering. : Oral trush (-), Tremor (-) : Tonsil dalam batas normal : Hiperemis (-)



Mulut



Leher Bentuk simetris, pembesaran KGB (-), Peningkatan JVP (-) Axilla Pembesaran KGB (-) Thorax Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi



: Dada simetris kiri dan kanan : Nyeri tekan (-/-), fokal fremitus kanan = kiri : sonor pada seluruh lapangan paru : Vesikuler (+/+) ronki (-/-), wheezing (-/-)



Auskultasi



: Ictus Cordis tidak terlihat : Ictus Cordis teraba di ICS V Linea Mid clavicula sinistra : Batas jantung kanan SIK V Linea parasternal dextra Batas jantung kiri SIK V linea midclavicula sinistra : BJ I – II normal, regular, murmur (-), gallop (-)



Abdomen Inspeksi



: Distensi (-) 4



Palpasi Perkusi Auskultasi



: perut supel, nyeri tekan (-), Undulasi (-) : Timpani pada kuadran kiri dan kuadran kanan, Shifting dullness (-) : BU (+) normal



Genetalia Inspeksi Palpasi



: : tampak tonjolan jaringan (+), hiperemis (+) : teraba kenyal, batas tegas, hemoroid masih dapat dimasukkan namun pasien tidak dapat menahan kesakitan. : tonus spingter ani cukup, nyeri (+), pada handscoon darah (-), feses (+)



RT Ekstremitas Ekstremitas Sianotik Edema Ikterik Gerakan Sensibilitas Atrofi otot Akral Dingin



2.4



Superior Kanan N N -



Inferior Kiri N N -



Kanan N N -



Kiri N N -



Pemeriksaan penunjang



2.4.1 Laboratorium Laboratorium ( 17 Oct 2018) Jenis Pemeriksaan



Hasil



Nilai rujukan



15



14 -17 gr/dl



8.100



4.000 - 11.000



Trombosit



137.000



150.000 - 450.000



Hematokrit



41



36 - 52 %



0 0 1 61 26 8 4.930.000



0-6% 0-2% 2-6% 50 - 70 % 20 - 40 % 2-8% 4.200.000-6.100.000



Hemoglobin Leukosit



Hitung Jenis Leukosit Eosinofil Basofil Neutrofil Batang Neutrofil Segmen Limfosit Monosit Eritrosit



2.4



Resume Pasien datang dengan keluhan keluar benjolan dari lubang anus tidak dapat dimasukkan lagi sejak 4 hari yang lalu SMRS, benjolan sudah tidak dapat dimasukkan 5



dengan bantuan tangan, BAB (+) keras, darah menetes (+). Palpasi : teraba kenyal, batas tegas, hemoroid masih dapat dimasukkan namun pasien tidak dapat menahan kesakitan. RT: tonus spingter ani cukup, nyeri (+), pada handscoon darah (-), feses (+) . Dari pemeriksaan secara umum pasien sadar, tampak sakit sedang, vital sign dalam batas normal. Pemeriksaan fisik tampak tonjolan jaringan (+), hiperemis (+),Dari hasil pemeriksaan penunjang didapati laboratorium dalam batas normal. 2. 5



Diagnosis Hemoroid grade III



2.6 2.6.1



Penatalaksanaan Non-Medikamentosa Bed rest Meningkatkan konsumsi buah dan sayur (Makan makanan tinggi serat) Banyak minum air putih Puasa 8 jam untuk operasi



2.6.2



Medikamentosa IGD :



-



IVFD RL 16 tts/menit Inj. Ranitidin 1amp / 12 jam Inj. Ketorolac 1amp / 8 jam



-



Inj. Ceftriaxone 1gr / 12 jam



Pasien di konsul ke dr. Zulhendry Sp.B : - Rencana hemoroidektomi 2.7 Prognosis ad Vitam ad Functionam ad Sanactionam



: ad bonam : ad sanam : ad sanam



CATATAN PERKEMBANGAN



6



Waktu



18/10/18



Subjective



S/ keluar benjolan dari anus, nyeri (+) darah menetes (-), rencana operasi hemoroidektomi (jam 15.10)



Objective



Assessment



Kes : CM, KU: sedang, TD : 120/80 mmHg, N:84x/menit RR: 22x/menit, T: 36,5°C Status generalis: Mata: CA -/-, SI: -/T/H/M : d.b.n Leher: tidak ada pembesaran KGB Thorax: vesikuler (+), wh (-/-), cor : BJ I-II, regular, mumur (-), gallop (-) Abdomen : supel, BU (+) normal, NTE (-) Extremitas : akral hangat, CRT