Laporan Kasus Meniskus Kelompok G [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Tasya
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA MEDIAL MENISKUS TEAR DEXTRA di KLINIK OPTIMAL TEBET



Disusun Oleh



KELOMPOK G AHMAD FAIZ



021811004



R. M. ALFIAN



021922008



SISKA PUTRI OKTAVIANI



021811039



TASYA AZZAHRA FITRIANI



021811041



PROGRAM STUDI DIV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS BINAWAN JAKARTA



2021



i|Page



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Meniscus tear adalah cedera yang paling sering ditemui dan dirawat di



sendi lutut, dengan distribusi usia bimodal pada orang muda yang aktif berolahraga dan pada orang tua, dan dengan biaya tahunan yang relatif tinggi. prosedur yang paling sering dilakukan dalam bedah ortopedi [ CITATION Mah18 \l 1033 ]. Meniskus adalah struktur fibrocartilaginous yang



berkontribusi pada bantalan beban statis, mendistribusikan gaya tekan selama gerakan sendi, sendi pelumasan, stabilisasi sendi, dan proprioception . Robekan meniscal adalah cedera muskuloskeletal yang umum terjadi di semua usia dan kelompok fungsional, dengan perubahan patologis radiografi incidental terjadi pada populasi tanpa gejala [ CITATION Pau18 \l 1033 ] . Cedera meniscal merupakan salah satu lesi yang paling sering dalam latihan olahraga dan khususnya pada pemain sepak bola dan pemain ski. Nyeri, keterbatasan fungsional dan pembengkakan adalah gejala khas yang terkait dengan robekan meniscal. [ CITATION Fri12 \l 1033 ]. Meniscus Tear terjadi apabila salah satu kepingan tulang rawan pada lutut cedera dan robek. Meniscus adalah tulang rawan berbentuk C kecil yang berfungsi sebagai bantalan dalam persendian lutut. Terdapat dua Meniscus yang berada di antara tulang paha (Femur) dan tulang kering (Tibia), satu pada bagian dalam lutut (Medial) dan satu lagi di luar (Lateral). Secara umum meniscus itu melekat pada tulang fibula berguna untuk menjaga keseimbangan. Meniscus Tear bisa terjadi apabila pergerakan yang memaksa rotasi lutut sewaktu kaki sedang berpijak kuat, misalnya, sewaktu bersinggungan saat berolahraga, seperti pada permainan bola basket atau sepakbola. Insiden tahunan telah diperkirakan setinggi 60-70 per 100.000 cedera lutut berdasarkan ulasan sebelumnya. Angka ini lebih tinggi pada mereka



2



yang lebih tua dari 40 tahun dan di pria vs wanita dan di meniskus medial dibandingkan dengan meniskus lateral. Insiden juga memiliki ditemukan lebih tinggi pada populasi aktif seperti anggota militer, di mana insiden robekan meniscus tingkat ditentukan menjadi 8,27 per 1000 orang-tahun (10 kali lebih tinggi dari studi sipil yang didokumentasikan). Robekan meniscal akut juga terjadi pada frekuensi yang lebih tinggi selama acara atletik, dilaporkan setinggi 5,1 per 100.000 paparan atlet di usia sekolah menengah atlet [ CITATION Pau18 \l 1033 ]. J Latihan telah terbukti meningkatkan fungsi lutut dan mengurangi nyeri sendi. Menemukan bahwa penguatan paha depan dengan siklus statis selama dua puluh lima menit tiga kali seminggu selama sepuluh minggu meningkatkan fungsi lutut sebesar 35% pada pasien dengan osteoarthritis. Memperluas teori ini pada pasien dengan robekan meniscal medial degeneratif dalam penelitian prospektif acak. Sembilan puluh pasien paruh baya dengan MRI non-traumatik mengkonfirmasi robekan meniscal medial dibagi menjadi dua kelompok pengobatan, menisektomi parsial arthroscopic diikuti dengan latihan yang diawasi atau latihan yang diawasi saja. Tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas dan proprioception selama delapan minggu. Beberapa skor hasil dilakukan pada delapan minggu dan 6 bulan. Perbaikan yang signifikan dalam semua hasil ditemukan pada tindak lanjut. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam peningkatan antara kelompok yang menunjukkan bahwa kombinasi menisektomi parsial artroskopik dan olahraga yang diawasi tidak selalu mengarah pada peningkatan yang lebih besar daripada olahraga saja pada kelompok pasien ini. [ CITATION Sim14 \l 1033 ]



1.2



Rumusan Masalah Bagaimana penatalaksanaa Fisioterapi Pada cedera meniscus tear? Bagaimana Hasil treatment yang sudah dilakukan.



3



1.3



Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum : Mengidentifikasi pengaruh latihan dan penatalaksanaan



stimulasi



terhadap kekuatan otot, peurunan nyeri, menambah lingkup gerak sendi dan memperbaiki pola jalan. 2. Tujuan Khusus : a. Untuk mengetahui problematik fisioterapi pada kondisi Meniscus Tear. b. Untuk mengetahui patofisiologi kondisi Meniscus tear. c. Untuk mengetahui penatalaksanaan TENS, US dan exercise pada Meniscus Tear.



4



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1



Anatomi & Fisiologi Knee Joint Sendi lutut merupakan bagian sendi dari extremitas inferior



yang menghubungkan tungkai atas (Os. Femur) dengan tungkai bawah (Os. Tibia). Fungsi dari sendi lutut ini adalah untuk mengatur pergerakan dari kaki. Dan untuk menggerakkan kaki ini juga diperlukan antara lain : 1)



Otot- otot yang membantu menggerakkan sendi;



Pada sendi lutut atau knee joint terdapat dua grup otot yaitu otot quadriceps dan otot hamstring. Otot quadriceps femoris yaitu otot yang digunakan sebagai mobilisasi penggerak pada extremitas bawah. Otot quadriceps femoris ini terdiri dari m. rectus femoris, m. vastus intermedianus, m. vastus lateralis, m.vastus medialis. Pada grup otot ini berfungsi sebagai ekstensor lutut pada saat kaki tidak menyentuh pada lantai dan menahan lutut saat menyentuh lantai. Pada grup otot tersebut tendon menyatu dan berinsersio pada anterior patella. Otot- otot hamstring berorigo di tuberositas iscihiadika, otot hamstring ini terdiri dari m. semitendinosus yang berinsersio di medial tibia, m. semimembranosus berinsersio di condilus medial tibia, dan m. biceps femoris berinsersio di lateral caput fibula. Grup onot ini berfungsi sebagai gerakan fleksi pada sendi lutut (Sukamti et al., 2016).



Gambar 1 Anatomi otot sendi Lutut



5



2)



Capsul sendi yang berfungsi untuk melindungi bagian tulang yang



bersendi supaya jangan lepas bila bergerak;



Menurut Han et al., (2019) kapsul pada sendi lutut terdiri dari 2 lapisan yaitu: a. Lapisan luar Lapisan luar biasa disebut dengan fibrosus kapsul terdiri dari jaringan connective yang tidak teratur dan kuat, dan berlanjut menjadi lapisan fibrosus dari periosteum yang menutupi bagian tulang. b. Lapisan dalam Lapisan dalam ini sering disebut juga synovial membran, pada membran ini terdiri dari jaringan ikat dan tipis dan juga membran ini menghasilkan cairan synovial yaitu serum darah dan cairan sekresi. Cairan synovial ini merupakan campuran dari polisakarida protein,lemak dan sel. Polisakarida mengandung hyluroinic acid yang berfungsi sebagai untuk pelumas pada sendi agar mudah bergerak.



3)



Adanya permukaan tulang yang dengan bentuk tertentu yang



mengatur luasnya gerakan;



Menurut Pratama, (2019) Tulang pembentuk sendi lutut (knee joint) terdiri dari sendi tibiofemoral, sendi patellofemoral dan sendi proksimal tibiofibular. Sendi tersebut di bentuk dari beberapa tulang yaitu tulang femur, tulang tibia, tulang patella dan tulang fibula. a.



Tulang femur Gambar 2 Anatomi Capsule Knee



Femur adalah tulang terpanjang dan terbesar di tulang kerangka, pada bagian pangkal terdapat caput femoris. Pada tulang femur terdapat 2



6



tonjolan yaitu condylus medialis dan condylus lateralis, di antara kedua condylus terdapat lekukan tulang tempurung patella yaitu fosa condylus. b.



Tulang Tibia Tulang tibia bentuknya lebih kecil, bagian pangkal melekat pada



tulang fibula dan bagian ujungnya membetuk persendian tulang pangkal kaki. c.



Tulang Fibula Tulang fibula adalah tulang pipa terbersar setelah tulang femur,



pada tulang ini membentuk persendian genu dan tulang femur pada bagian ujungnya. d.



Tulang Patella Tulang patella berfungsi sebagai perekat otot-otot dan tendon



yang sebagai pengerak sendi genu.



Gambar 3 Anatomi Tulang Knee Joint



4)



Meniskus



Meniscus merupakan jaringan tulang rawan yang berada di sendi lutut yang berfungsi sebagai bantalan dan stabilisasi persendian lutut. kegunaan meniskus menjadikan kedua yakni tulang paha dan tulang kering tidak saling bergesekan ketika terjadi pergerakan pada sendi lutut (Beaufils & Verdonk, 2010). Terdapat 2 meniscus yaitu meniscus medial (fibrokartilago semilunar internal) dan meniscus lateral (fibrokartilago semilunar ekternal). Meniscus medial dibagian anterior terletak melekat pada sisi anterior fosa interkondilus tibia dan di depan ligament krusiatum anterior, pada bagian posterior melekat



7



pada sisi posterior fosa interkondilus tibia dan terletak antara perlengketan meniscus lateral dan ligament krusiatum posterior. Meniscus lateral yaitu meniscus yang berbentuk seperti lingkaran dan area permukaanya lebih lebar dari pada meniscus medial, pada meniscus ini bagian anterior melekat di depan eminensia epicondilus tibia di sisi lateroposterior ligament krusiatumm anterior. Pada sisi posterior melekat pada belakang eminensia interkondilus tibia dan didepan ujung posterior meniscus medial (Sukamti et al., 2016).



5)



Bursa



Bursa adalah kantong yang berisi cairan agar dapat mempermuda gerakan. Bursa berdinding tipis dan di batasi oleh membrane synovial. Pada sendi lutut terdapat lima bursa terdiri dari bursa popliteus, bursa supra patellaris, bursa infra patellaris, bursa subcutan prapatelaris dan bursa sub patellaris (Thompson, 2010) 6)



Ligamentum-ligamentum yang ada di sekitar sendi lutut yang Gambar 4 Anatomi Meniskus



merupakan penghubung kedua buah tulang. Pada sendi lutut atau knee joint memiliki beberapa ligament berfungsi sebagai kestabilan pada lutut dan sebagai pembatasan gerak. Beberapa ligament tersebut yaitu



a)



Ligament kolateral medial Ligament ini terletak antara



epikondilus medial femur dan kondilus medial tibia, ligament ini membentang antara ke dua epicondylus tersebut. Ligament kolateral medial ini berfungsi sebagai pelindung medial lutut dari tekanan yang berasal dari sisi lateral.



8



b)



Ligament kolateral lateral Ligament ini sering disebut dengan



ligament fibula karena ligament ini terletak membentang pada epicondylus lateral femur ke caput fibula. Ligament kolateral lateral ini sebagai pencegah sisi lateral lutut bengkok kearah lateral akibat dorongan dari sisi medial. c)



Ligament



krusiatum



anterior



Ligament



ini



terletang



membentang antara condylus lateral femur dan interkondilus anterior pada tibia. Ligament ini sebagai pencegah tulang tibia bergeser terlalu jauh ke depan. d)



Ligament



krusiatum



posterior



Ligament



ini



terletak



membentang antara permukaan anterior condylus medial femur dan area interkondilus posterior tibia. Ligament ini sebagai pencegah pergeseran tibia kearah posterior (Sukamti et al., 2016).



Gambar 5 Anatomi Ligamen Knee Joint



2.2



Biomekanik Knee Joint Biomekanik adalah ilmu yang mempelajari gerakan tubuh manusia.



Dalam penulisan ini hanya akan membahas komponen kinematis yang ditinjau dari gerak secara osteokinematika dan artrokinematika yang terjadi pada sendi lutut. Osteokinematik



9



Osteokinematika merupakan gerak sendi yang dipandang dari gerakan tulangnya dan merupakan gerakan fisiologis sendi.Lutut merupakan hinge



i|Page



joint dengan gerak rotasi ayun dalam bidang sagital dan menghasilkan gerakan fleksi dengan nilai ROM normal 130º-140º dan soft end feel juga posisi hiperekstensi berkisar antara 5º-10º dalam batas normalnya dengan hard end feel, selain rotasi ayun lutut juga mempunyai gerak rotasi spin dalam bidang tranversal pada posisi lutut fleksi dan menghasilkan gerakan internal rotasi 15º-30º dengan elastic end feel dan eksternal rotasi 40º-45º pada posisi awal, mid posisi dengan elastic end feel. Pada gerak akhir ektensi terjadi eksternal rotasi yang dikenal sebagai closed rotation (Sugijanto, 2008). i.



Artrokinematika Arthrokinematik merupakan gerakan pada permukaan sendi. Gerak



arthrokinematik dari lutut yaitu : traksi dan kompresi dengan arah kaudalkranial searah axis longitudinal. Gerak translasi ke dorsal dan ke medial terjadi saat fleksi sedangkan translasi ke ventral dan ke lateral terjadi saat gerak ekstensi. 7 Kondilus tibiofemoral yang tidak simetris dan permukaan sendi femur yang lebih besar daripada permukaan sendi tibia menunjukan bahwa ketika kondilus femur bergerak pada kondilus tibia (dengan kondisi menumpu berat badan), kondilus femur harus roll dan slide terhadap condilus tibia. Pada saat gerak fleksi, kondilus femur roll ke posterior dan slide ke anterior. Meniskus pada sendi lutut mengikuti roll dari kondilus dengan bergerak ke posterior saat fleksi. Saat ekstensi, kondilus femur roll ke anterior dan slide ke posterior. Pada akhir ekstensi, gerakan terhenti pada kondilus lateral femur tapi slide berlanjut pada kondilus medial femur untuk mengunci sendi lutut. Pada gerak aktif tanpa menumpu berat badan, terjadi slide oleh permukaan sendi tibia yang konkaf terhadap kondilus femur yang konfek. Kondilus tibia slide ke posterior terhadap kondilus femur saat gerak fleksi. Dari fleksi penuh ke ekstensi, kondilus tibia slide ke anterior pada terhadap kondilus femur (Sugijanto, 2008).



10



2.3



Definisi Meniscus Tear Meniskus tear adalah ruptur satu atau lebih fibrokartilago pada lutut. Tear



meniskus dapat terjadi akibat gerakan memutar pada lutut saat kaki dibengkokkan. Sedangkan pada orang dewasa yang lebih tua, tear meniskus dapat



terjadi



akibat



“keausan”



berkepanjangan.



Tear



meniskus



dapat



menyebabkan rasa sakit dan atau pembengkakan pda sendi lutut. Sendi lutut akan terasa nyeri apabila tidak digunakan (Ria, 2015). Meniskus terbuat dari tulang rawan, bahan viscoelastic yang membuatnya lebih rentan terhadap tingkat cedera trauma. Meniskus berfungsi untuk memperlebar dan memperdalam permukaan kontak antara femur dan tibia, hal ini menyebabkan berkurangnya stress atau tekanan pada kartilago artikuler. Meniskus akan mendistribusikan beban yang diterima oleh sendi lutut. Meniskus juga berfungsi untuk menjaga stbilitas sendi dan fungsi lubrikasi menghasilkan cairan sendi (Ria, 2015).



2.4



Patofisiologi Cedera meniscus adalah salah satu cedera lutut yang paling umum.



Cedera ini yang sering terjadi pada olahraga yang melibatkan gerakan berputar, squat/fleksi sendi lutut yang berlebihan seperti pada bolabasket, sepakbola atau bulu tangkis. Meniscus medialis lebih sering mengalami cedera daripada meniscus lateralis, dan hal ini disebabkan oleh perleketan yang erat meniscus pada ligamentum collaterale medialie sendi lutut, yang membatasi geraknya. Cedera terjadi bila femur berputar terhadap tibia, atau tibia terhadap femur, dengan sendi lutut dalam keadaan sedikit fleksi & menyanggah berat badan. Tibia biasanya dalam keadaan abduksi terhadap femur, & meniscus medialis ditarik ke dalam posisi abnormal antara condylus femoralis & tibialis. Gerakan mendadak di antara condylus mengakibatkan terdapatnya gaya menjepit yang hebat pada meniscus, & keadaan ini membelah meniscus dalam arah panjangnya. Bila bagian meniscus yang robek menjapit terjepit di antara permukaan sendi, tidak mungki dilakukan gerakan lagi, dan dikatakan sendi tersebut dalam keadaan terkunci.



11



Cedera meniscus lateralis lebih jarang terjadi, karena meniscus lateralis tidak melekat pada ligementum collaterale laterale sendi lutut & karena itu lebih bebas bergerak. M.popliteus memberikan sebagian dari serabutnya ke meniscus lateralis, & serabut ini dapat menarik meniscus ke dalam posisi yang lebih mengunutngkan pada gerakan mendadak sendi lutut.



2.5



Epidemiologi frekuensi & prevalensi yang tepat belum diketahui, namun insiden



terbanyak dijumpai pada dewasa dengan aktivitas olahraga. Dan jarang pada anak-anak di bawah usia 10 tahun. Kasus ini juga bisa dijumpai pada usia lebih 55 tahun. Umumnya banyak pada laki-laki. Lesi meniscus ini dapat berdampak terhadap kehilangannya waktu untuk bekerja/olahraga/berkegiatan. Frizziero et all, 2012 dalam Majeweski menyebutkan cedera meniskus adalah cedera paling umum terjadi kedua pada lutut dengan kejadian 12 %- 14 % dan prevalensi 6 kasus / 100.000 orang Insiden dan prevalensi di USA kejadian tear meniskus tidak diketahui, tetapi ini adalah cedera terkait olahraga yang cukup umum di kalangan orang dewasa. Meskipun pada anak-anak kejadian cedera meniskus kurang umum terjadi dibandingkan pada orang dewasa, tetapi cedera meniskus lutut memang terjadi pada individu yang secara skeletal belum matang. Keadian cedera meniskus jarang terjadi pada anak-anak yang usianya kurang dari 0 tahun dengan bentuk morfologis meniskus normal.



2.6



Etiologi



Etiologi dari adanya tear meniskus adalah dari adanya trauma dan faktor degenerativ: a. Trauma : Sering pada usia muda, lutut tampak bengkak dan adanya nyeri akut. b. Degenerativ: Terjadi pada usia tua, nyeri kronik dan akut on kronik dan nyeri aku knee.



12



c. Siapa saja yang melakukan kegitan yang melibatkan memutar lutut secara berlebihan berisiko untuk mengalami tear meniskus, risiko yang sangat tinggi terjadi pada atlet, terutama atlet yang berpartisipasi dalam olahraga kontak seperti sepak bola atau kegiatan yang melibatkan gerakan memutar, seperti Tennis atau basket. Risiko tear meniskus juga meningkat karena adanya proses degeneratif.



2.7



Faktor resiko Penyebab cedera menurut Hardianto Wibowo (1994:13) di bagi menjadi



dua, yaitu: a) Faktor resiko internal (sebab-sebab yang berasal dari dalam) Cedera ini terjadi karena koordinasi otot-otot dan sendi yang kurang sempurna, sehingga menimbulkan gerakan yang salah, sehingga menimbulkan cedera. Misalnya ukuran kaki/tungkai yang tidak sama panjangnya; kekuatan otot-otot yang bersifat antagonistis tidak seimbang dan sebagainya. Hal itu juga bisa terjadi karena kurang pemanasan, kurang konsentrasi ataupun si atlet dalam keadaan fisik dan mental yang lemah (Macamnya cedera bisa berupa robeknya otot, tendo, atau ligamentum). b) Faktor resiko eksternal (sebab-sebab yang berasal dari luar) Eksternal violence adalah cedera yang timbul/terjadi karena pengaruh atau sebab yang berasal dari luar, misalnya: 1) karena body contact sport: sepak bola, tinju, karate, dan lain-lain, 2) karena alat-alat olahraga: stick hockey, bola, raket dan lain-lain, 3) karena keadaan sekitarnya yang menyebabkan terjadinya cedera: keadaan lapangan yang tidak memenuhi persyaratan.



2.8



Gejala klinis 1.



Sensasi popping (sendi terasa bergerak-gerak sendiri)



2.



Pembengkakan atau kekakuan



13



3.



Nyeri, terutama ketika memutar lutut, berjalan jauh atau



4.



Sulit meluruskan lutut secara sepenuhnya, sulit digerakkan



berlari atau tidak dapat dilipat 5.



Lutut terasa seolah terkunci/block saat menggerakkan lutut



atau akan terkunci pada posisi tertekuk 15 & 30 derajat dan tidak bisa kembali meluruskannya.



2.9



Klasifikasi



Bradley,2017 menjelaskan Hasil MRI meniskus yang abnormal dapat diklasifikasikan dalam tipe berikut: 1. Grade I : Area kecil dari peningkatan sinyal dalam meniscus. Ex: Flap dan Radial 2. Grade II : Areaa linear dari sinyal yang meningkat dan tidak meluas ke permukaan artiklatio. Ex: Degeneratif dan Discoid with Radial Tear 3. Grade peningkatan permukaan



III



sinyal atau



:



Abnormal



yang



mencapai



meniskus



(indikasi



meniskus tear) tear meniskus ekstruasi minimal 3 mm pada bidang mid-coronal. Ex:



Vertical,



Longitudinal



dan



Gambar 6 Klasifikasi Robekan Meniskus



Horizontal Cleavage.



14



BAB III STATUS KLINIS FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL 3.1 IDENTITAS KLIEN 1. NRM



:



2.



Nama



: Tn. L.S



3.



Jenis Kelamin



: Laki-laki



4. Tempat/Tanggal Lahir 5.



Alamat



: Jakarta, 04 Juli 2002



: Purinusaphala No. 01



6. Agama



: Islam



7.



Pekerjaan



: Mahasiswa



8.



Hobi



: Sepak Bola



9.



Tanggal Masuk



: Selasa, 2 November 2021



10.Tanggal Pemeriksaan



: Jumat, 5 November 2021



11.Diagnosa Medis



: Susp. Meniscus tear medial dextra



12. Medika Mentosa



:-



3.2 1. a.



ASESMEN/PEMERIKSAAN Anamnesis



Keluhan Utama



:



Lutut kanan masih terasa beda dengan lutut kiri terasa mengganjal dan nyeri saat menekuk dan lurusnya b.



Keluhan penyerta



:-



c.



Riwayat Penyakit Sekarang



:



31 oktober lutut kanan pasien bunyi ketika ingin landing saat menangkap bola, posisi landing ketika ingin napak kaki kanan agak mutar ke dalam. Saat itu pasien merasa nyeri di bagian lututnya, pasien hanya kompres es dan massage ringan sendiri. Tanggal 2 november pasien masih merasakan nyeri jika menggerakan lutut, jongkok, jalan , lari dan timbul bengkak pasien memutuskan untuk memeriksa di physio optimal dan sudah menjalani terapi 4x di physio optimal. d.



Riwayat Penyakit Dahulu



:15



15



2.



Pemeriksaan Umum



a.



Kesadaran



: Compos Mentis



b.



Tekanan Darah



: 120/80 mmHg



c.



Denyut Nadi



: 85 x / menit



d.



Pernafasan



: 15 x / menit



e.



Kooperatif



: Kooperatif



3.



Pemeriksaan Fisioterapi a.



Inspeksi



1) Statis    



Tampak sedikit oedem di knee dexta Tidak ada perubahan warna Tidak ada deformitas Semi fleksi knee dextra



2) Dinamis  Saat berjalan dan bediri bertumpu pada kaki yang sehat terjadi kompensasi  Pola jalan yang hilang heel off dan Heel strike  Berjalan agak lambat



b.



c.



Palpasi  Tidak ada perbedaan suhu local  Kelemahan otot Quadriceps  Ada oedeme di sekitar knee dextra di atas patella medial  Nyeri tekan (+) : bagian medial joint line knee dextra VAS 8  Nyeri gerak (+) : saat gerakan ekstensi dan fleksi knee Tes Cepat



16



  d.



Jongkok ada nyeri dan tidak full ROM Jinjit ada nyeri Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar (PFGD)



1) PFGD Aktif N Gerakan 1 Fleksi knee



Dextra ROM VAS 100º 7



ROM 135º



VAS -



2 Ekstensi knee



10º







-



3



Fleksi hip



145º



155º



-



4



Ekstensi hip 0º



no



Sinistra



. 7



. 7



. 7







-



.



16



2) PFGD Pasif N



Gerakan



1 Fleksi knee



Dextra ROM End feel VAS 110º Springy 7



Sinistra ROM End feel VAS 135º Elastic -



2 Ekstensi knee



10º



Springy



7







Hard



-



3 Fleksi hip



145º



Springy



7



155º



Elastic



-



4 Ekstensi hip







Springy



7







Elastic



-



no . . . .



3) PFGD Isometrik N



Gerakan



o 1 Fleksi knee



Dextra Sinistra Nyeri MMT VAS Nyeri MMT VAS + 3 6 5



-



. 2 Ekstensi knee



+



3



6



-



5



-



3 Fleksi hip



+



3



6



-



5



-



4 Ekstensi hip



+



4



5



-



5



-



. . . d.



Antropometri



Dari Tuberositas Tibia 5cm Dextra



38



40



15cm 44



Sinistra



37



40



43



47



Selisih



1



-



1



-



e. 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)



10 cm



20cm 47



Tes Khusus Antropometri Anterior Drawer Test : (-) Posterior Drawer Test : (-) Varus Test : (-) Valgus Test : (-) Tessaly Test : (+) nyeri di bagian media knee dextra Mc Murray : (+) nyeri dibagian medial knee dextra Apley’s Test : (+) nyeri dibagian medial knee dextra



17



f. 3.3 1. a.



Pemeriksaan Penunjang : DIAGNOSA FISIOTERAPI Problematik Fisioterapi Body Function and Structure Impairment : Nyeri tekan dan gerak pada medial knee dextra Kelemahan otot Quadricep dan Hamstring dextra Keterbatasan ROM knee dextra Oedem di sekitar knee medial dextra Hilangnya pola jalan heel off dan heel strike b. Activity Limitation : Kesulitan berjalan Kesulitan jongkok Kesulitan naik turun tangga Kesulitan lari c. Participation restriction : Keterbatasan untuk melakukan hobinya yaitu bermain sepak bola 2. Diagnosa Fisioterapi Pasien mengalami kesulitan ADL (Jongkok, jalan, Lari) akibat adanya nyeri, kelemahan otot, keterbatasan ROM, oedem dan hilangnya pola jalan saat heel off dan heel strike. Sehingga keterbatasan untuk melakukan hobinya yaitu sepak bola Ec. Susp. Meniscus Medial Tear Knee Dextra. 3.4 PERENCANAAN FISIOTERAPI 1. Tujuan Jangka Pendek Menurunkan nyeri tekan dan gerak pada medial knee dextra Meningkatkan kekuatan otot Quadricep dan Hamstring dextra Meningkatkan ROM fleksi dan ekstensi knee dextra Mengurangi oedem knee dextra Memperbaiki pola jalan 2. Tujuan Jangka panjang Mengembalikan fungsional ADL dan return to sport. 3.5 INTERVENSI FISIOTERAPI 1. Intervensi fisioterapi 5 November 2021 No



Intervensi 1 TENS



.



Dosis F : 100 Hz I : 30mA : 300ηs T : 15 menit T : intermiten



Keterangan TENS machines work by providing electrical stimulation that changes the way that sensory nerves feedback to the brain. This reduces or disguises the pain signals giving relief from the symptom of the injury.



Referensi DeSantana, J. M., Walsh, D. M., Vance, C., Rakel, B. A., & Sluka, K. A. (2008). Effectiveness of transcutaneous electrical nerve stimulation for treatment of hyperalgesia and pain. Current rheumatology reports, 10(6), 492–499. https://doi.org/10.1007/s11 18



926-008-0080-z



18



.



.



.



Lase r



F : 700Hz I : 623nm T : 15 menit T : Continous



Ultra soun d



F : 1MHz I : 0,8w/cm² T : 15 menit T : Intermitten



Heel slide



F : 2-3 sehari I : 10 repetisi T : 3 set T : active ROM exercise



Restore ROM Flexion Restore extension



full



F : 2 – 3



Restore



full



Pron



The laser has a built-in sensor for auto-calibration of the optical output before each application); the frequency of the pulse was 700 Hz (healing frequency), and the duty cycle of the pulsed modes was 100 % and Intensity wavelength is 623 nm. The spot area was almost 1 cm2 over the meniscal area, with type wave continuous for 15 minute Low-intensity pulsed ultrasound (LIPUS) adalah gelombang tekanan yang mampu memberikan stimulus mekanis lokal untuk sel-sel dan umumnya digunakan untuk penyembuhan frekuensi 1 MHz dan intensitas 0,8 mW / cm2 dengan waktu 15 - 20 menit di bawah type gelombang continuous. (Hadjiargyrou et al. 1998)



full



Malliaropoulo s, N., Kiritsi, O., Tsitas, K., Christodoulou, D., Akritidou, A., Del Buono, A., & Maffulli, N. (2012). Low-level laser therapy in meniscal pathology: a double-blinded placebo-controlled trial. Lasers in Medical Science, 28(4), 1183– 1188. doi:10.1007/s10 103-012-1219-8  Kamatsuki, Y., Aoyama, E., Furumatsu, T., Miyazawa, S., Maehara, A., Yamanaka, N., Nishida, T., Kubota, S., Ozaki, T., & Takigawa, M. (2019). Possible reparative effect of low-intensity pulsed ultrasound (LIPUS) on injured meniscus. Journal of Cell Communication and Signaling, 13(2), 193–207. https://doi.org/10.100 7/s12079-018-0496-9 Massachusetts General Hospital Sports Medicine. (2019). Rehabilitation Protocol for Meniscus Repair. 1–16. https://www.massgene ral.org/assets/MGH/p df/orthopaedics/sports -medicine/physicaltherapy/rehabilitationprotocol-formeniscus-repair.pdf Massachusetts 19



.



e hang



sehari I : 2 menit T : exention stretch



extension



General Hospital Sports Medicine. (2019). Rehabilitation Protocol for Meniscus Repair. 1–16. https://www.massgene ral.org/assets/MGH/p df/orthopaedics/sports -medicine/physicaltherapy/rehabilitationprotocol-formeniscus-repair.pdf



-



19



.



Quat set



F : 2-3x sehari I : hold 10s/ repetisi T :10 repetisi, 3set T : Strengthening



SLR



F: 2-3x sehari I : 10 repetisi/ set T : 3 set



.



Neuromuscula r Re-education for strength of Quadricep



Strengthening



Massachusetts General Hospital Sports Medicine. (2019). Rehabilitation Protocol for Meniscus Repair. 1–16. https://www.massgene ral.org/assets/MGH/p df/orthopaedics/sports -medicine/physicaltherapy/rehabilitationprotocol-formeniscus-repair.pdf Massachusetts General Hospital Sports Medicine. (2019). Rehabilitation Protocol for Meniscus Repair. 1–16. https://www.massgene ral.org/assets/MGH/p df/orthopaedics/sports -medicine/physicaltherapy/rehabilitationprotocol-formeniscus-repair.pdf



2.



Edukasi / Home program Menyarankan untuk ice kompres untuk meredakan nyeri dan oedeme 15 mnt 3x sahari Sarankan untuk tidak bermain bola dan hindari gerakan impulsive Insreuksikan untuk latihan yang sudah di berikan



-



3.6



EVALUASI (SOAP)



5 November 2o21 S



: Lutut kanan masih terasa nyeri dan ganjel nekuk ke lurus



O



:- Saat jongkok ada nyeri dan jinjit juga terasa nyeri



-



N.T : VAS : 8 / 10 N.G : VAS : 7 / 10 Oedem 5cm dari tub. Tibia : selisih 1cm Oedem 15cm dari tub. Tibia : selisih 1cm MMT Fleksor 3/5 MMT Ekstensor 3/5 PFGD aktif sagittal knee dextra 10⁰ – 10⁰ - 100⁰



A



: susp. Meniscus Tear Medial Knee Dextra 20



P



: TENS, Laser, Ultrasound



-



Heel slide : 3x sehari 3 set Prone hang : 2menit 2set



20



-



Quad set : 3xsehari 3 set SLR : 3x sehari 3set



10 November 2021 S



: belum maksimal lurus dan jika jalan terasa linu



O



: - PFGD aktif sagittal 10⁰ – 10⁰ – 115⁰



-



N.T : VAS : 7 / 10 N.G : VAS : 6 / 10 Oedem 5cm dari tub. Tibia : selisih 2 cm Oedem 15cm dari tub. Tibia : selisih 1cm MMT Fleksor 4/5 MMT Ekstensor 4/5 Thightness m. Hamstring dan Adductor



A



: susp. Meniscus Tear Medial Knee Dextra



P : Melanjutkan untuk intervensi Laser, Ultrasound (medial joint), Hold relaks dan Prone hang No



1.



2.



I nt er v e n si M a ss a g e



W al l s q u at



Dosis



Keterangan



Referensi



F : 2 – 3x / minggu I : Soft tissue massage T : 15 menit T : Efflurage dan pertissag e



Massage has been applied in order to relieve the pain. The possible responsible mechanisms are neurological (gatecontrol theory), physiological (biochemical substances) and mechanical (realignment of muscle fibres).



Weerapong, Pornratshanee & Hume, Patria & Kolt, Gregory. (2005). The Mechanisms of Massage and Effects on Performance, Muscle Recovery and Injury Prevention. Sports medicine (Auckland, N.Z.). 35. 235-56. 10.2165/00007256200535030-00004.



F : 2-3x sehari I : Hold 20” T : 2 set T : Strength



Restore normal knee extension Restore leg control Strength Fleksor and Ekstensor Knee



Massachusetts General Hospital Sports Medicine. (2019). Rehabilitation Protocol for Meniscus Repair. 1–16. https://www.massgeneral.org/a ssets/MGH/pdf/orthopaedics/s 21



ening



3.



S q u at



F : 2-3x sehari I : hold 10s /repetisi T : 10 repetisi / 3set T : Strength ening



Restore normal knee extension Restore leg control Strength Fleksor and Ekstensor Knee



ports-medicine/physicaltherapy/rehabilitationprotocol-for-meniscusrepair.pdf Massachusetts General Hospital Sports Medicine. (2019). Rehabilitation Protocol for Meniscus Repair. 1–16. https://www.massgeneral.org/a ssets/MGH/pdf/orthopaedics/s ports-medicine/physicaltherapy/rehabilitationprotocol-for-meniscusrepair.pdf



21



4.



Tapping



F : 1 – 2 hari I : 0 – 15% stretch untuk supporting T : Stabilisasi Knee T : 2 hari pemakaian



Kenzo Kase, positive effects are obtained due to the mechanism of the KT tapes activity. Applied directly on skin, the tape causes delicate stimulation of



Donec V, Kubilius R. The effectiveness of Kinesio Taping® for pain management in knee osteoarthritis: a randomized, doubleblind, controlled clinical trial. Ther Adv Musculoskelet Dis. 2019 Aug 29;11:1759720X19869135. doi: 10.1177/1759720X19869135. PMID: 31497072; PMCID: PMC6716177.



22



layers of the epidermis, what improves the circulation of the lymph and effects on the condition of fasciae Kenzo Kase, positive effects are obtained 22



due to the mechanism of the KT tapes activity. Applied directly on skin, the tape causes delicate stimulation of layers of the epidermis, what improves the 22



circulation of the lymph and effects on the condition of fasciae Kenzo Kase, positive effects are obtained due to the mechanism of the KT tapes activity. Applied 22



directly on skin, the tape causes delicate stimulation of layers of the epidermis, what improves the circulation of the lymph and effects on the condition 22



of fasciae EG: two Y-shaped KT strips (10–15% tension) over the Anterior knee joint surface and 75–100% tension) over the patellar tendon and medial/lateral collateral ligaments. CG: nonspecific taping (NT) with 0% tension 15 November 2021 S



: masih blum full lurus lututnya tapi untuk jalan sudah enak  -



:- PFGD aktif Sagittal knee 5⁰ – 5⁰ - 125⁰ (pre) N.T : VAS : 0 / 10 (-) N.G : VAS : 5 / 10 Oedem (-) MMT Fleksor 4/5 MMT Ekstensor 4/5 Sedikit Thightness m. Hamstring dan Adductor



A



: susp. Meniscus Tear Medial Knee Dextra



P



: 15 November 2021



No Intervens i 1. Leg extension standing position



Dosis



2.



F : 2-3 sehari Restore normal I : 10 repetisi knee extension T : 3 set Restore leg T : active ROM control exercise Strength Fleksor and Ekstensor Knee



Ose exercise



Keterangan



F : 2-3 sehari Restore normal I : 10 repetisi knee extension T : 3 set Restore leg T : active ROM control exercise Strength Fleksor and Ekstensor Knee



Referensi Massachusetts General Hospital Sports Medicine. (2019). Rehabilitation Protocol for Meniscus Repair. 1–16. https://www.massgeneral.org/assets/MG H/pdf/orthopaedics/sportsmedicine/physicaltherapy/rehabilitation-protocol-formeniscus-repair.pdf Massachusetts General Hospital Sports Medicine. (2019). Rehabilitation Protocol for Meniscus Repair. 1–16. https://www.massgeneral.org/assets/MG H/pdf/orthopaedics/sportsmedicine/physicaltherapy/rehabilitation-protocol-formeniscus-repair.pdf 22



22



3.



Heel slide



F : 2-3x sehari I : hold 10s /repetisi T : 10 repetisi /3set T : kardio



Restore normal knee extension Restore leg control Strength Fleksor and Ekstensor Knee



4.



Step up



F : 2-3x sehari I : hold 10s /repetisi T : 10 repetisi /3set T : kardio



Restore normal knee extension Restore leg control Strength Fleksor and Ekstensor Knee



5.



Calf raises



F : 2-3x sehari I : hold 2s /repetisi T : 10 repetisi /3set T : Strengthening



Restore normal knee extension Restore leg control Strength Fleksor and Ekstensor Knee



6.



Half squat



F : 2-3x sehari I : hold 10s /repetisi T : 10 repetisi /3set T : kardio



Restore normal knee extension Restore leg control Strength Fleksor and Ekstensor Knee



Massachusetts General Hospital Sports Medicine. (2019). Rehabilitation Protocol for Meniscus Repair. 1–16. https://www.massgeneral.org/assets/MG H/pdf/orthopaedics/sportsmedicine/physicaltherapy/rehabilitation-protocol-formeniscus-repair.pdf Massachusetts General Hospital Sports Medicine. (2019). Rehabilitation Protocol for Meniscus Repair. 1–16. https://www.massgeneral.org/assets/MG H/pdf/orthopaedics/sportsmedicine/physicaltherapy/rehabilitation-protocol-formeniscus-repair.pdf Massachusetts General Hospital Sports Medicine. (2019). Rehabilitation Protocol for Meniscus Repair. 1–16. https://www.massgeneral.org/assets/MG H/pdf/orthopaedics/sportsmedicine/physicaltherapy/rehabilitation-protocol-formeniscus-repair.pdf Massachusetts General Hospital Sports Medicine. (2019). Rehabilitation Protocol for Meniscus Repair. 1–16. https://www.massgeneral.org/assets/MG H/pdf/orthopaedics/sportsmedicine/physicaltherapy/rehabilitation-protocol-formeniscus-repair.pdf



23



Lembar Keusioner KOOS (Knee injury and Osteoarthritis Outcome Score) Untuk mengukur kemampuan fungsional seseorang yang terkena Knee Injury Atau Osteorthritis NYERI (PAIN) Pertanyaan berikut berhubungan dengan nyeri yang anda alami sejak minggu lalu: 1.



Seberapa sering anda mengalami nyeri? Tidak pernah



2.



Bulanan



Mingguan



Harian



Selalu



Apakah lutut nyeri saat kaki menumpu berat dan tubuh berputar mendadak?



Tidak pernah 3.



Jarang



Jarang



Kadang



Sering



Jarang



Kadang



Sering



Jarang



Kadang



Sering



Jarang



Kadang



Sering



Apakah lutut anda nyeri saat duduk atau berbaring? Tidak pernah Selalu



9.



Sering



Apakah lutut anda nyeri pada malam hari sebelum tidur? Tidak pernah Selalu



8.



Kadang



Apakah nyeri saat naik atau turun tangga? Tidak pernah Selalu



7.



Jarang



Apakah nyeri saat berjalan dipermukaan yang datar? Tidak pernah Selalu



6.



Selalu



Apakah nyeri saat menekuk lutut? Tidak pernah Selalu



5.



Sering



Apakah nyeri saat meluruskan kaki? Tidak pernah Selalu



4.



Kadang



Jarang



Kadang



Sering



Kadang



Sering



Apakah lutut anda nyeri saat berdiri tegak? Tidak pernah Selalu



Jarang



TANDA atau GEJALA (SYMPTOM) Pertanyaan berikut berhubungan dengan gejala lain yang menyertai gangguan di lutut anda sejak seminggu yang lalu : 1.



Apakah lutut anda kaku saat bangun pagi? 24



Tidak pernah



Jarang



Kadang



Sering



Selalu



2. Apakah lutut anda kaku setelah duduk, berbaring atau saat beristirahat malam? Tidak pernah



Jarang



Kadang



Sering



Selalu



Sedang



Besar



Parah



3. Apakah ada bengkak dilutut anda? Tidak ada



Kecil



4. Apakah anda merasakan krepitasi atau gesekan dan mendengar suara klik atau sejenisnya setiap anda menggerakkan lutut? Tidak pernah



Jarang



Kadang



Sering



Selalu



Sering



Selalu



5. Apakah lutut anda kaku saat bangun pagi? Tidak ada



Jarang



Kadang



6. Apakah anda dapat meluruskan lutut? Penuh 7.



Banyak



Sedang



Sedikit



Tidaksamasekali



Sedikit



Tidak sama sekali



Apakah anda dapat menekuk lutut? Penuh Banyak



Sedang



AKTIVITAS SEHARI-HARI (ADL) Pertanyaan berikut berhubungan dengan aktivitas sehari-hari yang terganggu atau terbatas karena gangguan pada lutut anda sejak seminggu yang lalu : 1.



Apakah anda kesulitan turun tangga? Tidak sama sekali Parah



2.



Banyak



Sedikit



Sedang



Banyak



Apakah anda kesulitan bangkit dari duduk ke berdiri? Tidak sama sekali Parah



4.



Sedang



Apakah anda kesulitan naik tangga? Tidak sama sekali Parah



3.



Sedikit



Sedikit



Sedang



Banyak



Sedang



Banyak



Apakah anda kesulitan berdiri tegak? Tidak sama sekali Parah



Sedikit



5. Apakah anda kesulitan mengambil benda dibawah sambil berdiri dengan menekuk lutut? 25



Tidak sama sekali



Sedikit



Sedang



Berat Parah



6. Apakah anda kesulitan berjalan dipermukaan datar? Tidak sama sekali Parah 7.



Banyak



Sedikit



Sedang



Banyak



Apakah anda kesulitan saat pergi atau berjalan untuk berbelanja? Tidak sama sekali Parah



9.



Sedang



Apakah anda kesulitan masuk atau keluar mobil? Tidak sama sekali Parah



8.



Sedikit



Sedikit



Sedang



Banyak



Apakah anda kesulitan memakai sepatu atau kaos kaki sambil berdiri? Tidak sama sekali Parah



10. berdiri?



Jarang



Kadang



Sering



Sedikit



Sedang



Berat



Sedikit



Sedang



Berat



Sedikit



Sedang



Berat



Apakah anda kesulitan untuk jongkok di toilet?



Tidak sama sekali Parah 16.



Berat



Apakah anda kesulitan untuk duduk?



Tidak sama sekali Parah 15.



Sedang



Apakah anda kesulitan saat mandi?



Tidak sama sekali Parah 14.



Sedikit



Apakah anda kesulitan untuk berbaring ketempat tidur?



Tidak sama sekali Parah 13.



Berat



Apakah anda kesulitan bangkit dari tempat tidur?



Tidak sama sekali Selalu 12.



Sedang



Apakah anda kesulitan melepas sepatu atau kaos kaki sambil



Tidak sama sekali Parah 11.



Sedikit



Sedikit



Sedang



Berat



Apakah anda kesulitan melakukan aktivitas rumah tangga



yang berat seperti menyekop, menyikat lantai dll? 26



Tidak sama sekali Parah 17.



Sedikit



Sedang



Berat



Apakah anda kesulitan melakukan aktivitas rumah tangga



yang ringan seperti memasak, menyapu rumah, bersih-bersih, dll? Tidak sama sekali Parah



Sedikit



Sedang



Berat



AKTIVITAS OLAHRAGA dan REKREASI (SPORT and RECREATION) Pertanyaan berikut berhubungan dengan aktivitas olahraga dan aktivitas rekreasi yang mengalami keterbatasan karena gangguan lutut anda sejak seminggu yang lalu: 1.



Apakah anda kesulitan untuk jongkok? Tidak sama sekali Parah



2.



Sedikit



Sedang



Banyak



Sedikit



Sedang



Berat



Apakah anda kesulitan berjalan lalu memutar lutut? Tidak sama sekali Parah



5.



Berat



Apakah anda kesulitan untuk melompat? Tidak sama sekali Parah



4.



Sedang



Apakah anda kesulitan untuk berjalan? Tidak sama sekali Parah



3.



Sedikit



Sedikit



Sedang



Banyak



Sedang



Berat



Apakah anda kesulitan berlutut? Tidak sama sekali Parah



Sedikit



KUALITAS HIDUP (QUALITY OF LIFE) Pertanyaan berikut berhubungan dengan kualitas hidup atau gaya hidup anda yang terganggu karena masalah lutut anda sejak seminggu yang lalu : 1.



Seberapa sering anda menyadari masalah lutut anda? Tidak pernah Selalu



Bulanan



Mingguan



Harian



2. Apakah anda memodifikasi gaya hidup anda untuk menghindari kegiatan yang berpotensi memperparah gangguan lutut anda? Tidak ada Sedikit



Sebagian



Banyak



Semua 27



3.



Bagaimana



anda



alami



kesulitan



hidup secara umum yang



karena berkurangnya kemampuan fungsi lutut pada



kehidupan anda? Tidak ada Sedikit



Sedang



Banyak



Parah



4. Secara umum, seberapa sering kesulitan yang anda alami dalam kehidupan karena lutut anda terganggu? Tidak pernah



Jarang



kadang



Sering



Selalu



Scoring



PAIN = 24; Symptom = 15; ADL = 6; Aktifitas Olahraga = 32; Kualitas Hidup = 13 Total score = 90. INTERPRETASI Fungsional pasien baik karena mendekati 100 poin



28



Underliying Proses Trauma saat landing lutut berputar dan terdengar bunyi ketika ingin menangkap bola



Special Test



Meniscus, ACL, PCL, LCL, MCL, Bursa



Tessaly (+) McMurray (+) Aply Test (+)



Medial Meniskus Tear Knee Dextra



Kelemahan Otot Quadricep & Hamstring Meningkatkan Kekuatan Otot Quadricep & Hamstring



Strengthening Exercise - 4 ways SLR - Quad Set - Wall Squat



Penurunan ROM



Meningkatkan ROM Fleksi & Ekstensi Knee



Exercise AROM & PROM Exercise Hold Relax



Nyeri



Menurunkan Nyeri



Oedem



Laser



Gangguan Gait Analisis



Menurunkan Oedem



Memperbaiki Gait Trainning



Modalitas



Gait Trainning



Modalitas Tens



- Nyeri gerak saat fleksi & Ekstensi Knee - Nyeri tekan bagian medial joint line Knee - Oedem - Penurunan ROM fleksi dan Ekstensi Knee - Kaki Semifleksi



US



US



- Squat - Prone Hamstring Curls



EVALUASI MMT, VAS, KOOS, ROM, ANTROPOMETRI



29



BAB IV KESIMPULAN Meniskus tear adalah ruptur satu atau lebih fibrokartilago pada lutut. Tear meniskus dapat terjadi akibat gerakan memutar pada lutut saat kaki dibengkokkan. Berdasarkan dari treatment yang sudah di lakukan sejak tanggal 05 November 2021 – 15 November 2021, maka dapat disimpulkan; 1.



Nyeri yang diukur menggunakan Skala VAS



T1 T2 T3 Nyeri Tekan 8 7 0 Nyeri Gerak 7 5 1 Rasa nyeri pada bagian medial Knee Dextra sudah berkurang, Sudah tidak ada Nyeri Tekan, Nyeri gerak ada, hanya di angka 1 yang tidak mengganggu kegiatan aktifitas sehari – hari. 2. Kekuatan Otot (MMT) Fleksor



T1 4/5



T2 4/5



T3 4/5



Ekstensor



4/5



4/5



4/5



Fleksor



4/5



4/5



4/5



Ekstensor



4/5



4/5



4/5



Knee Knee Hip Hip Kekuatan otot pada Knee Dextra belum ada perubahan yang signifikan, karena saat di cek, pasien belum bisa melawan tahanan maksimal. 3. Range Of Motion Fleksi



T1 100º



T2 115º



T3 130º



Ekstensi



10º



10º







Fleksi



145º



145º



155º



Ekstensi















Knee Knee Hip Hip Range Of Motion pada Knee Dextra sudah mulai ada perubahan yang signifikan hampir mendekati nilai Normal 4. Lingkar Otot 5 cm Tuberositas Tibia 10 cm Tuberoitas Tibia



dari



T1 1 cm



T2 1 cm



T3 1 cm



dari



-



-



-



30



15 cm dari 1cm 1 cm Tuberositas Tibia 20 cm dari Tuberositas Tibia Lingkar otot pada 20 cm diatas tibia tidak ada perbedaan, yang dimana menunjukan tidak ada arthropi otot. Tetapi di 5 cm dari Tub. Tibia dan 10 cm dari tub. Tibia ada selisih 1 cm menandakan masih ada oedem



31



Daftar Pustaka Antonio, F., Raffaello, F., Erika, G., Costanza, F., Patrizia, P., & Ferrari, R. (2012). The meniscus tear . State of the art of rehabilitation protocols related to surgical procedures Corresponding author :, 2(4), 295–301 Aznyzii. 2014. ANATOMI FISIOLOGI KNEE JOINT.docx - Scribd. Available at https://www.scribd.com/doc/244492772/ANATOMI-FISIOLOGI-KNEE-JOINT-docx. (diakses 25 Oktober 2015).



Beaufils, P., & Verdonk, R. (2010). The Meniscus. Springer Berlin Heidelberg. Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=LAJio21fp5wC Beaufils,P, Verdonk, R(eds). Meniscal Lesion: Classification on The Meniscus. Springer. New York, 2010. hal: 45-46 Bernstein, J. (2010). In Brief; Meniscal Tears. Clin Orthop Relat Res, 468, 1190– 1192. https://doi.org/10.1007/s11999-010-1253-4 Cazenave, Alain. Treatment of meniscal. Available at www.orthopale.com, Last update: 2007 DeSantana, J. M., Walsh, D. M., Vance, C., Rakel, B. A., & Sluka, K. A. (2008). Effectiveness of transcutaneous electrical nerve stimulation for treatment of hyperalgesia and pain. Current rheumatology reports, 10(6), 492–499. https://doi.org/10.1007/s11926-0080080-z Donec V, Kubilius R. The effectiveness of Kinesio Taping® for pain management in knee osteoarthritis: a randomized, double-blind, controlled clinical trial. Ther Adv Musculoskelet Dis. 2019 Aug 29;11:1759720X19869135. doi: 10.1177/1759720X19869135. PMID: 31497072; PMCID: PMC6716177. Fan, Robert & Ryu, Richard. Meniscal Lesions: Diagnosis and Treatment. Available at http://www.cto.med.br/cirurgia_joelho/menisco/menisco.html. Last update: 2000. Fang, Inneke. 2012. meniscus-scibd. Available at http://www.scribd.com/doc/275617201/meniskus (diakses 23 Oktober 2015). Frizziero Antonio, F. R. (2012). Meniskus robek. Protokol rehabilitasi canggih yang. Otot, Ligamen dan Tendon Jurnal. Ginting, Florensius. 2013. FINAL CEDERA LUTUT.docx – Scribd. Available at http://www.scribd.com/doc/137199908/FINAL-CEDERA-LUTUT-docx. (diakses 23 Oktober 2015). Home, J. H. (n.d.). Torn Meniscus. Johns Hopkins Medicine Home. Kamatsuki, Y., Aoyama, E., Furumatsu, T., Miyazawa, S., Maehara, A., Yamanaka, N., Nishida, T., Kubota, S., Ozaki, T., & Takigawa, M. (2019). Possible reparative effect of lowintensity pulsed ultrasound (LIPUS) on injured meniscus. Journal of Cell Communication and Signaling, 13(2), 193–207. https://doi.org/10.1007/s12079-018-0496-9 Mahmut Nedim Doral, O. B. (2018). Modern treatment of meniscal tears. EFORT Open reviews.



32



Malliaropoulos, N., Kiritsi, O., Tsitas, K., Christodoulou, D., Akritidou, A., Del Buono, A., & Maffulli, N. (2012). Low-level laser therapy in meniscal pathology: a double-blinded placebo-controlled trial. Lasers in Medical Science, 28(4), 1183–1188. doi:10.1007/s10103012-1219-8 Massachusetts General Hospital Sports Medicine. (2019). Rehabilitation Protocol for Meniscus Repair. 1–16. https://www.massgeneral.org/assets/MGH/pdf/orthopaedics/sports medicine/physical-therapy/rehabilitation-protocol-for-meniscus-repair.pdf Mitchell, J., Graham, W., Best, T. M., Collins, C., Currie, D. W., Comstock, D., & Flanigan, D. C. (2016). Epidemiology of Meniscal Injuries in U.S. High School Athletes from 2007/08 – 2012/13 Joshua, 1–14. https://doi.org/10.1007/s00167-015-3814-2.Epidemiology Paul S. Chirichella, M. S. (2018). Treatment of Knee Meniscus Pathology: Rehabilitation, Surgery, and Orthobiologics. American Academy of Physical Medicine and Rehabilitation. Rasjad C, Anatomi dan Fisiologi Tulang dalam Pengantar Ilmu Bedah Orthopaedi, Bintang Lamumpatue Ujung Pandang, 1998, hal :6-12 Simon C Mordecai, N. A.-H. (2014). Treatment of meniscal tears: An evidence based approach. World Journal of Orthopedics. Sjamsuhidajat, R & Jong, W.D. Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC.Jakarta, 1997 Weerapong, Pornratshanee & Hume, Patria & Kolt, Gregory. (2005). The Mechanisms of Massage and Effects on Performance, Muscle Recovery and Injury Prevention. Sports medicine (Auckland, N.Z.). 35. 235-56. 10.2165/00007256-200535030-00004. Wibowo, Hardianto. 1994. Pencegahan dan Penatalaksanaan Cedera Olahraga. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.



33



33