Laporan Kasus Prakonsepsi Anemia Dan Over Weight Nupus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PRAKONSEPSI PADA Nn A DENGAN ANEMIA RINGAN DI PMB SUPRIYATI TAHUN 2021



OLEH : SUPRIYATI NIM : 210703096



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ABDI NUSANTARA JAKARTA 2021



LEMBAR PERSETUJUAN



LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PRAKONSEPSI PADA Nn A DENGAN ANEMIA RINGAN DI PMB SUPRIYATI TAHUN 2021



Telah disetujui, di periksa, dan siap diujikan dihadapan Tim Penguji



Pembimbing 1



(Wintarsih. M.Kes)



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul “ Asuhan Kebidanan Prakonsepsi Pada Nn A Dengan Anemia Ringan di PMB Supriyati Tahun 2021”. Dalam penyusunan Laporan ini, penulis banyak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1.



Bapak Khairil Walid, SKM, MPd Ketua Yayasan Abadi Nusantara Jakarta.



2.



Ibu Lia Idealistiana, SKM, SST, MARS, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara Jakarta.



3.



Ibu Wintarsih.M.Kes Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan, pengarahan, dan bantuan kepada penulis dalam melakukan perbaikan- perbaikan untuk ke sempurnaan laporan penulis.



4.



Ibu/Bapak Penguji yang telah banyak memberikan masukan, pengarahan, dan bantuan kepada penulis dalam melakukan perbaikan- perbaikan untuk kesempurnaan laporan penulis.



5.



Kedua orangtua tercinta, adik-adikku,anak anakku tersayang serta keluarga besar yang selalu mendoakan, memotivasi dan membantu dengan tulus dan kasih sayang serta selalu memberi semangat kepada penulis. Dalam penulisan laporan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang



bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga laporan kasus ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan profesi kebidanan khususnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua. Tangerang, 17 Nopember 2021



Penulis



DAFTAR ISI



LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................i KATA PENGANTAR............................................................................................ii DAFTAR ISI ............................................................................................ ii .......... PERSETUJUAN TINDAKAN MEDISBAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1 ................iv



A. Latar Belakang .............................................................................



1



B. Rumusan Masalah .......................................................................



4



C. Tujuan .........................................................................................



4



D. Manfaat .......................................................................................



5



BAB II TINJAUAN TEORI ....................................................................... A. Prakonsepsi .................................................................................



6



B. Anemia .........................................................................................



19



C. Perundang-undangan...................................................................



25



BAB III TINJAUAN KASUS..................................................................... A. Laporan Kasus dengan Metode SOAP .........................................



27



B. Laporan Kasus dengan Metode Pathway .....................................



30



6



27



BAB IV PEMBAHASAN .........................................................................



31



BAB V PENUTUP ..................................................................................



37



A. Kesimpulan ..................................................................................



37



B. Saran ...........................................................................................



37



DAFTAR PUSTAKA ................................................................................



38



LAMPIRAN………………………………………………………………………



39



PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS Saya yang bertanda tangan di abwah ini : Nama



: Nn Ayu R



Tempat/ Tanggal Lahir



: Tangerang, 17 April 2000



Alamat



: Ds. Gintung Rt.007/002 Kec. Sukadiri Kab.



Tangerang Bersama ini menyatakan kesediaannya untuk melakukan tindakan dan prosedur pengobatan pada diri saya. Persetujuan ini saya berikan setelah mendapat penjelasan dari operator/petugas kesehatan yang berwenang di fasilitas kesehatan tersubut diatas. Demikian surat persetujuan ini saya buat tanpa paksaan dari pihak manapun dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.



Mengetahui Pemeriksa



(Siti Hayatun Nupus)



Tangerang, 5April 2021 Pembuat Pernyataan



(Ayu)



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk suatu keluarga bahagia dan kekal. Maka pernikahan dianggap sebagai sesuatu yang sakral, agung, dan monumental bagi setiap pasangan hidup. Sebagai suatu bagian dari kehidupan di antara kedua insan yang diharapkan mampu bertahan sepanjang hidupnya, peristiwa ini tentu saja tidak bisa begitu saja berlalu. Masa pranikah dapat dikaitkan dengan masa prakonsepsi, karena setelah menikah wanita akan segera menjalani proses konsepsi. Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum kehamilan. Periode prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi dan idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi. Status gizi WUS atau wanita pranikah selama tiga sampai enam bulan pada masa prakonsepsi akan menentukan kondisi bayi yang dilahirkan. Prasayarat gizi sempurna pada masa prakonsepsi merupakan kunci kelahiran bayi normal dan sehat (Susilowati dkk. 2016). Kehamilan merupakan suatu keadaan membahagiakan bagi seorang wanita karena didalam kandungannya ada embrio yang dinantikan hingga kelak lahirnya janin, yang diperkirakan sekitar 40 minggu kemudian (Kuswanti, 2014). Ketika seorang wanita menginginkan kehamilan, disitulah dimulainya sebuah komit menuntut menjalani hidup sehat. Pola hidup sehat ketika hamil menjadi perhatian serius karena akan berpengaruh terhadap kelangsungan kesehatan ibu, pertumbuhan dan perkembangan janin, proses persalinan, serta mengurangi resiko kelahiran abnormal pada janin. Kehamilan yang sehat didukung dengan adanya pemeriksaan kesehatan sebelum kehamilan. Pemeriksaan ini penting karena akan membantu



mengatasi kemungkinan terjadinya kelainan genetik pada janin dalam kandunga. (Pujiastuti, 2014) Prakonsepsi adalah perawatan sebelum terjadikehamilan dengan rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi, tetapi idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi bagi seorang ibu. Kesiapan ibu dalam menghadapi kehamilan sangat bermanfaat untuk mencegah malnutrisi, menyiapkan tubuh pada perubahan-perubahan pada saat hamil, mencegah obesitas, mencegah risiko keguguran, persalinan premature, berat bayi lahir rendah, menghindari stress, kematian janin mendadak, dan mencegah efek dari kondisi kesehatan yang bermasalah pada saat hamil (Chandranipapongse dan Koren, 2013). Kematian ibu atau maternal adalah kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tidak bergantung pada tempat atau usia kehamilan. Salah satu penyebab komplikasi obstetri adalah Anemia, menurut WHO (World Health Organisation) adalah kurangnya pengertian tentang makanan sehat, bahkan waktu hamil banyak makanan yang dibutuhkan karena kurangnya pengertian tentang makanan sehat yang bergizi sehingga anemia menjadi semakin parah, dimana merupakan masalah yang masih controversial dalam kebidanan. Anemia sering kali menimbulkan konsekuensi yang berimbas pada mordibitas dan mortalitas pada ibu (WHO, 2012). Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan



tubuh



disebabkan



(Proverawati,



karena



2013).



kekurangan



zat



Anemia besi



pada



penting



kehamilan untuk



yang



melakukan



pemeriksaan pada kunjungan pertama kehamilan karena jika pada saat kunjungan pertama hasil pemeriksaan tidak mengalami anemia masih mungkin terjadi anemia pada kehamilan lanjutannya (Proverawati,2011). Pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan khususnya anemia akan berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil pada pelaksanaanprogram pencegahan anemia. Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan tingginya



kejadian anemia pada ibu hamil adalah umur, jarak kelahiran, paritas, pendidikan , pengetahuan dan pendapatan keluarga (BKKBN, 2009). Secara global prevalensi anemia pada ibu hamil diseluruh dunia adalah sebesar 41,8%. Prevalensi anemia pada ibu hamil diperkirakan di Asia sebesar 48,2%, Afrika 57,1% , Amerika 24,1% dan Eropa 25,1% (WHO, 2008). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1%. ibu hamil anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gram/dl, dengan proporsi yang hampir sama antara di kawasan perkotaan (36,4%) dan perdesaan (37,8%).Anemia dalam kehamilan dapat berakibat fatal mulai dari kelahiran prematur sampai kematian ibu dan bayi. Menurut WHO 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan dandisebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut (Rukiyah,2010).untuk itu pranikah harus mendapatkan konseling untuk menanggulangi anemia pada saat kehamilan sehingga kesiapan dalam kehamilan sudah dipersiapkan sebelumnya,supaya pada saat hamil tidak terjadi anemia. Berdasarkan latar belakang tersebut,



Sehingga penulis ingin



mengetahui “Bagaimana asuhan kebidanan konseling prakonsepsi Pada N n A dengan Anemia di PMB Bidan N Tahun 2021. B. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang diatas maka mahasiswa tertarik untuk mengetahui ”Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada Prakonsepsi Dengan Anemia Ringan dan over weight di PMB Bidan N Tahun 2021’’. C. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu menganalisa kasus dari pengkajian, menegakkan diagnosa,melakukan asuhan kebidanan dengan benar dan tepat sesuai teori yang berhubungan dengan Asuhan Kebidanan Konseling Prakonsepsi Dengan Anemia Ringan dan over weight di PMB NY N tahun 2021 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa



mampu



melakukan



pengkajian



sesuai



fakta



dibandingkan teori asuhan kebidanan konseling prakonsepsi dengan anemia ringan dan over weight. b. Mahasiswa mampu: 1). Menegakkan diognosis dan masalah 2). Menegakkan diagnosis dan masalah



potensial 3).Melakukan



tindakan segera jika dibutuhkan pada asuhan kebidanan konseling pranikah dengan anemia ringan dan over weight. c. Mahasiswa mampu memberikan Asuhan Kebidanan yang benar dan tepat sesuai dengan diagnosis dan masalah pada prakonsepsi dengan anemia ringan dan over weight. d. Mahasiswa mampu membuat rasionalisasi asuhan yang telah diberikan pada prakonsepsi dengan anemia ringan dan over weight. e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi asuhan kebidanan yang di berikan pada prakonsepsi dengan anemia ringan dan over weight. 3 Manfaat 1. Bagi Lahan Praktek Diharapkan dapat melaksanakan asuhan Kebidanan pada prakonsepsi dengan anemia ringan dan over weight secara tepat dan benar berdasarkan teori dan kenyataan. 2. Bagi Pendidikan Diharapkan menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan mahasiswi profesi kebidanan



Stikes



Abdi



Nusantara



dalam



melaksanakan



asuhan



kebidanan pada prakonsepsi dengan anemia ringan dan over weight. .



BAB II TINJAUAN TEORI



1. PRAKONSEPSI a. Pengertian Prakonsepsi Prakonsepsi terdiri dari dua kata yaitu pra dan konsepsi. Pra berarti sebelum dan konsepsi berarti pertemuan sel ovum dengan sperma sehingga terjadi pembuahan. Jadi prakonsepsi berarti sebelum terjadi pertemuan sel sperma dengan ovum atau pembuahan atau sebelum hamil. Periode prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi dan idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi (Susilowati dkk, 2016). Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum hamil, wanita prakonsepsi diasumsikan sebagai wanita dewasa atau wanita usia subur yang siap menjadi seorang ibu. Wanita pranikah



merupakan bagian dari kelompok WUS yang perlu mempersiapkan kecukupan gizi tubuhnya, karena sebagai calon ibu, gizi yang optimal pada wanita pranikah akan mempengaruhi tumbuh kembang janin, kondisi kesehatan bayi yang dilahirkan dan keselamatan selama proses melahirkan. Masa pranikah dapat dikaitkan dengan masa prakonsepsi, karena setelah menikah wanita akan segera menjalani proses konsepsi. Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum kehamilan (Paratmanitya, dkk. 2012). Kesehatan prakonsepsi merupakan bagian dari kesehatan secara keseluruhan selama masa reproduksi yang berguna untuk mengurangi risiko dan mengaplikasikan gaya hidup sehat untuk mempersiapkan kehamilan sehat dan meningkatkan kemungkinan memiliki bayi yang sehat (Yulizawati, dkk. 2016). Perencanaan kehamilan merupakan hal yang penting untuk dilakukan setiap pasangan suami istri, baik itu secara psikologi/mental, fisik dan finansial adalah hal yang tidak boleh diabaikan (Kurniasih, 2010). Perencanaan kehamilan pasangan suami istri, baik itu secara psikologi/mental, fisik dan finansial adalah hal yang tidak boleh diabaikan (Kurniasih, 2010). Perencanaan kehamilan merupakan perencanaan berkeluarga yang optimal melalui perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan dan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian maternal. Menjaga jarak kehamilan tidak hanya menyelamatkan ibu dan bayi dari sisi kesehatan, namun juga memperbaiki kualitas hubungan psikologi keluarga (Mirza, 2008). b. Asuhan Prakonsepsii Asuhan pra konsepsi merupakan asuhan yang diberikan pada perempuan sebelum terjadi konsepsi. Asuhan prakonsepsi adalah asuhan



yang



diberikan



sebelum



kehamilan



dengan



sasaran



mempermudah wanita mencapai tingkat kesehatan optimal sebelum ia hamil



c. Tujuan Asuhan Prakonsepsi Tujuan asuhan pra konsepsi adalah memfasilitasi perempuan untuk menjadi sehat sebelum dia hamil, agar bayi yang dilahirkannya dalam keadaan sehat yang optimal.Tujuan asuhan prakonsepsi lainnya adalah memastikan bahwa ibu dan pasangannya berada dalam statuskesehatan fisik dan emosional yang optimal saat awitan kehamilan. d. Manfaat Asuhan Prakonsepsi Manfaat asuhan prakonsepsi adalah adanya kesiapan secara fisik dan emosional yang optimal saat memasuki masa konsepsi. Melalui asuhan prakonsepsi, ibu dan pasangan dapat mengetahui hal-hal yang dapat mendukung persiapan saat prakonsepsi. Selain itu, ibu dan pasangan dapat mengetahui hal apa saja yang menghambat suksesnya proses konsepsi, sehingga ibu dan pasangan dapat melakukan upaya yang maksimal agar bayi dapat lahir dengan sehat. Ada beberapa manfaat atau keuntungan dari asuhan pra konsepsi yaitu sebagai berikut : 1. Identifikasi keadaan penyakit 2. .Penilaian keadaan psikologis 3. Kesiap-siagaan keuangan dan tujuan hidup 4. Memberikan



banyak



informasi



bagi



perempuan



dan



pasangannya untuk membantu membuat keputusan tentang persalinan yang akan di hadapinya e. Langkah- Langkah Yang Harus Dilakukan Dalam Pra Konsepsi 1. Anjurkan gaya hidup sehat 2. Pemberian imunisasi sebelum konsepsi 3. Usahakan BB ideal 4. Pemeriksaan laboratorium rutin 5. Melakukan medical check up 6. Identifikasi masalah kesehatan 7. Diet makanan bergizi seimbang



8. Membersihkan lingkungandari bahan kimia



2. KONSELING a. Pengertian Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan keterampilan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik (Saifuddin, 2000) b. Manfaat Konseling Manfaat dari konseling adalah



Meningkatkan kemampuan klien



dalam mengenal masalah, merumuskan alternative, memecahkan masalah dan memiliki pengalaman dalam pemecahan masalah secara mandiri. Konseling prakonsepsi dimulai dengan pembahasan tentang kesiapan psikologi seorang wanita atau pasangan dalam mengasuh dan membesarkan anak Mencakup topik-topik seperti apakah tersedia kamar bagi anak-anak, bagaimana cara mengasuh anak-anak, kemapanan ekonomi dan kestabilan emosi wanita atau pasangan, serta harapan pengalaman usia subur dan menjadi orang tua.



3. KEHAMILAN a. Pengertian Kehamilan adalah matarantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi, migrasi, spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai ater (Manuaba, 2010). Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus didalam tubuhnya. Kehamilan manusia terjadiselama 40 minggu, terjadi Kehamilan merupakan proses alami yang akan membuat perubahan baik fisik maupun psikologis. Perubahan kondisi fisik dan erosional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap proses kehamilan yang terjadi mulai dari menstruasi terakhir sampai kelahiran (38 minggu dari pembuahan)



Risiko pada masa reproduksi bagi wanita dan pasangannya sebelum konsepsi. Komponen asuhan yaitu sebagai berikut 1) Penilaian risiko 2) Promosi kesehatan 3) Intervensi medis dan psikososial 4) Pendidikan kesehatan yang meliputi : konseling, tindakanrujukandan follow up. Seorang ibu punya tanggung jawab yang besar untuk bisa membuat anaknya yang terlahir adalah anak-anak yang sehat dan cerdas. Bagaimana



semua



itu



bisa



terbentuk,



salah



satunya



dengan



mengupayakan persiapan kehamilan sehat. Kesehatan sudah diawali dari sebelum



bayi



dilahirkan



dari



kandungan.



Masa-masa



kehamilan



merupakan masa yang cukup rentan dan akan menentukan bagaimana kesehatan bayi setelah lahir, bahkan ketika ia mulai besar. persiapan kehamilan sehat juga terkait bagaimana proses persalinan yang baik dan sehat. Masa kehamilan yang tidak dijaga dan persiapkan akan memberikan pengaruh pada proses persalinan atau melahirkan. 2. Persiapan kehamilan yang harus diperhatikan oleh calon ibu atau calon bapak. 1. Pemeriksaan kesehatan secara teratur termasuk pengobatan penyakit yang diderita sebelum



hamil sampai dinyatakan



sembuh atau



diperbolehkan hamil oleh dokter dan dalam pengawasan 2. Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh dengan olahraga teratur. Berusaha untuk menurunkan berat badan bila obesitas (kegemukan) dan menambah berat badan bila terlalu kurus. berkonsultasi dengan bidan dan dokter untuk dilakukan penilaian BMI atau indeks massa tubuh. 3. Menghentikan kebiasaan buruk misalnya perokok berat, morfinis, pecandu narkotika dan obat terlarang lainnya, kecanduan alkohol, gaya hidup dengan perilaku seks bebas. 4. Meningkatkan



asupan



makanan



bergizi



dengan



mengkonsumsi



makanan yang mengandung zat vitamin yang diperlukan tubuh dalam



persiapan kehamilan , misalnya protein,vitamin E, vitamin C, asam folat, zat besi dan sebagainya. 5. Persiapan secara psikologis dan mental agar kehamilan yang akan dijalani tidak menimbulkan ketegangan. Hindari hal – hal yang akan memberi pengaruh buruk dalam keseimbangan hormonal. Misalnya tekanan psikis dalam rumah tangga, kehamilan yang menjadi beban misalnya tuntutan keluarga untuk mendapat jenis kelamin tertentu pada anak pertama, masalah ekonomi keluarga, kekerasaan dalam rumah tangga dan sebagainya. 6. Perencanaan



financial/keuangan



yang



matang



untuk



persiapan



pemeliharaan kesehatan dan persiapan menghadapi kehamilan dan persalinan. Masalah ini menjadi salah satu faktor penting karena timbulnya ketegangan psikis serta tidak terpenuhinya kebutuhan gizi yang baik pada saat kehamilan tak jarang timbul akibat ketidaksiapan pasangan dalam hal financial/keuangan. 7. Pemberian ml



imunisasi secara



TT



Catin dengan



dosis 0,5



Intarmusculer atau subcutan, Vaksin tetanus toksoid (TT) adalah vaksin untuk mencegah penyakit tetanus neonatorum (tetanus pada bayi) dan tetanus pada sang ibu. Vaksin tetanus toksoid wajib diberikan sebanyak 5 kali suntikan dengan detail sebagai berikut: 1) Suntikan pertama: 2 minggu sebelum menikah, 2) Suntikan kedua: sebulan setelah suntikan pertama, dengan perlindungan 3 tahun 3) Suntikan ketiga: 6 bulan sesudah suntikan kedua, dengan perlindungan 5 tahun 4) Suntikan keempat: 12 bulan sesudah suntikan ketiga, dengan perlindungan 10 tahun 5) Suntikan kelima: 12 bulan setelah suntikan keempat, dengan perlindungan lebih dari 25 tahun. 8. Melakukan pemeriksaan skrining laboratorium lanjutan, pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui secara dini kondisi kesehatan catin jika ditemukan penyakit atau kelainan segera dilakukan pengobatan dan bila penyakit tersebut tidak diatasi maka diupayakan masalah tersebut tidak



bertambah berat atau menular kepada pasangannya, jenis pemeriksaan kesehatan pranikah yang perlu dilakukan yaitu : 1) Pemeriksaan hematologi rutin (Hb) 2) Pemeriksaan urinalisa lengkap 3) Pemeriksaan glukosa darah 4) Pemeriksaan HbsAg 5) Pemeriksaan VDRL 6) Pemeriksaan TORCH



4. ANEMIA PADA KEHAMILAN a. Pengertian Anemia Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr%. Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar