Laporan KB [PDF]

  • Author / Uploaded
  • wulan
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M. DENGAN AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DI PMB YULIANA TAHUN 2022



OLEH : YULIANA,S.ST NIM : 210703044



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ABDI NUSANTARA JAKARTA 2022



LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY M. DENGAN AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DI PMB YULIANA TAHUN 2022



Telah disetujui, diperiksa, dan siap diujikan dihadapan Tim Penguji



Pembimbing I



Novita SKM,SST,Mars



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul “ Asuhan Kebidanan Pada Pada Ny. M. dengan Akseptor KB suntik 3 bulan DI PMB YULIANA Tahun 2022” Dalam penyusunan Laporan ini, penulis banyak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Khairil Walid, SKM, MPd Ketua Yayasan Abadi Nusantara Jakarta. 2. Ibu Lia Idealistiana, SKM, SST, MARS, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu



Kesehatan Abdi Nusantara Jakarta. 3. dr. Budi Wibowo, MARS Direktur RSUD Sawah Besar Jakarta Pusat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk pengambilan data. 4. Ibu Novita SKM,SST,Mars Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan, pengarahan, dan bantuan kepada penulis dalam melakukan perbaikan- perbaikan untuk ke sempurnaan laporan penulis. 5. Ibu Penguji yang telah banyak memberikan masukan, pengarahan, dan bantuan kepada penulis dalam melakukan perbaikan-perbaikan untuk kesempurnaan laporan penulis. 6. Kedua orang tua tercinta, Suami tercinta dan anak anak tersayang serta keluarga besar yang selalu mendoakan, memotivasi dan membantu dengan tulus dan kasih sayang serta selalu memberi semangat kepada penulis. Dalam penulisan laporan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga laporan kasus ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan profesi kebidanan khususnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua.



Lebak,



Maret 2022



Penulis



ii



DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................i KATA PENGANTAR....................................................................................ii DAFTAR ISI.................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang..............................................................................1 B. Ruang Lingkup..............................................................................2 C. Tujuan...........................................................................................3 D. Manfaat Penulisan........................................................................3 E. Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus......................................3



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kontrasepsi.................................................................4 B. Macam-Macam Kontrasepsi.........................................................4 C. Tinjauan tentang kontrasepsi suntikan.........................................8 D. Kontrasepsi Suntikan DMPA.........................................................8 BAB III TINJAUAN KASUS / SITUASI A. Pathway.....................................................................................13 B. Laporan Kasus dengan Metode SOAP.......................................15 BAB IV PEMBAHASAN KASUS A. KB suntik 3 bulan........................................................................28 BAB V PENUTUP



iii



A. Kesimpulan.................................................................................30 B. Saran...........................................................................................30 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



iv



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga Berencana (KB) adalah suatu tindakan untuk menghindari atau



menjarangkan



kelahiran,



mengatur



interval



kehamilan



dan



menentukan jumlah anak dalam keluarga. KB merupakan suatu cara yang efektif untuk mencegah mortalitas ibu dan anak karena dapat menolong pasangan suami istri menghindari kehamilan resiko tinggi, dapat menyelamatkan jiwa dan mengurangi angka kesakitan (Hartanto, 2014). Indonesia masih menduduki urutan keempat dengan penduduk terbanyak di dunia dengan jumlah penduduk 255.461.686 jiwa (Kemenkes RI,2016). Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) memprediksi jumlah penduduk Indonesia berpotensi menjadi terbesar sedunia setelah China dan India jika laju pertumbuhannya tidak bisa ditekan secara signifikan. Program yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk dapat dilakukan dengan gerakan keluarga berencana dan pemakaian alat kontrasepsi secara sukarela kepada pasangan usia subur (PUS) (Rismawati, dkk 2015). KB dilaksanakan dengan berbagai macam metode kontrasepsi sederhana seperti kondom, pantang berkala dan koitus interuptus. Metode kontrasepsi efektif hormonal seperti pil, susuk, dan suntikan. Metode kontrasepsi efektif mekanis seperti IUD dan Implant. Dan metode kontrasepsi mantap seperti metode operasi wanita (MOW) dan Metode Operasi Pria (MOP). Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan indikasi pasien yang ingin memilihnya. (Manuaba, 2012). Keberhasilan program Keluarga Berencana di Indonesia telah diterima oleh masyarakat global. Pada awalnya program Keluarga Berencana adalah upaya pengaturan kelahiran dalam rangka peningkatan kesejahteraan ibu dan anak kemudian dalam perkembangannya program Keluarga Berencana ditujukan untuk membudayakan norma keluarga kecil, bahagia dan sejahterah (Handayani, 2010). 1



Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi pilihan kaum ibu adalah KB suntik, ini disebabkan karena aman, efektif, sederhana dan murah. Namun demikian KB suntik juga mempunyai banyak banyak efek samping seperti Amenorhea (30%), spotting (bercak darah), dan menoragia, serta perubahan berat badan (Uliyah, 2010). Salah satu peranan penting bidan adalah meningkatkan jumlah penerimaan dan kualitas metode KB kepada masyarakat sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan bidan,sudah menjadi tugas dan tanggung jawab bidan mengarahkan pemilihan alat kontrasepsi sesuai dengan kebutuhan klien. Standar



Kompetensi



HK.01.07/MENKES/320/2020



Bidan Tentang



menurut



Kepmenkes



Standar Profesi



Bidan



Nomor yang



berkaitan dengan asuhan kebidanan pelayanan Keluarga Berencana terdapat pada Area Kompetensi Ke 5 yaitu Area Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan pada point k yaitu Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif dan berkualitas pada pelayanan Keluarga Berencana. Bidan merupakan care provider (penyedia layanan kesehatan) yang memiliki peran strategis dan sangat unik dengan memposisikan dirinya sebagai mitra perempuan di masyarakat, terutama dalam pemenuhan kebutuhan perempuan dalam menjalani siklus kehidupan reproduksinya melalui asuhan secara holistik dan berkesinambungan atau komprehensif. Karena keunikan profesi bidan adalah memberi pelayanan kepada pasangan ibu sampai anak balita sebagai satu kesatuan sejak masa prakonsepsi sampai masa balita. Asuhan kebidanan berfokus pada siklus kehidupan perempuan yang normal dan alamiah.



Berdasarkan



latar



belakang



diatas



maka



penulus



tertarik



untuk



mengetahui bagaimana Studi kasus Asuhan Kebidanan Ny.M. dengan Akseptor Suntikan 3 bulan di PMB Yuliana.



2



B. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu menganalisa perjalanan kasus mulai dari melakukan pengkajian, mendiagnosa dan melakukan asuhan



kebidanan sesuai



dengan kondisi pasien, dan dibandingkan teori yang berkaitan dengan kasus Asuhan kebidanan pada aseptor KB suntik 3 bulan. 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian sesuai fakta dibandingkan dengan teori Asuhan kebidanan pada aseptor KB suntik 3 bulan. b. Mehasiswa maampu membuat Assesmen untuk : 1) Menegakkan Diagnose dan masalah. 2) Menegakkan masalah dan diagnose Potensial 3) melakukan tindakan segera jika dibutuhkan pada Asuhan aseptor KB suntik 3 bulan. c. Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan,membuat Rasionalisasi dan mengevaluasi asuhan yang diberikan pada Aseptor KB suntik 3 bulan. C. Manfaat Penulisan 1. Bagi Lahan praktek Diharapkan dapat melaksanakan Asuhan kebidanan pada aseptor Kb suntik 3 bulan secara tepat dan benar berdasarkan teori dan kenyataan. 2. Bagi Institusi Untuk menambah literature di perpustakaan kampus dengan Asuhan Aseptor Kb suntik 3 bulan



3



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Kontrasepsi 1. Pengertian Kontrasepsi a. Kontrasepsi adalah cara menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan akibat dari pertemuan sel telur yang matang dengan sel sperma dengan tehnik memakai alat-alat obat, cara perhitungan/pengamatan, cara operasi untuk menjarangkan (Spacing) atau untuk pembatasan (Limitation) kehamilan (Proverawati, 2010). b. Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan ataumerencanakan



jumlah



dan



jarak



kehamilan



dengan



memakai kontrasepsi (Anggraini, dkk, 2012) c. Kontrasepsi



adalah



upaya



untuk



mencegah



terjadinya



kehamilan baik yang bersifat sementara maupun yang bersifat permanen atau menetap yang dapat dilakukan secara mekanis menggunakan alat, tanpa menggunakan alat atau dengan operasi (Wiknjosastro, 2014). d. Kontrasepsi merupakan bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan kehamilan, dan merupakan hak setiap individu sebagai mahluk seksual (Sarwono, 2012). 2. Macam Macam Kontrasepsi a. Metode Sederhana 1) Kondom Kondom adalah selubung /sarung karet yang dapat terbuat dari berbagi bahan seperti latex (karet), plastik (vinil), atau bahan alami (produksi hewani dipasang pada penis pada saat



hubungan



sexual).Cara



kerjanya:



menghalangi



terjadinya pertemuaan sperma dan sel telur, mencegah penularan mikroorganisme (Saifuddin, 2012). 4



2) Diafragma Diafragma adalah Kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang diinersikan kedalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks. Cara kerjanya menghalangi sel mani masuk kedalam kanalis servikalis. Diafragma dipasang sebelum koitus dan dikeluarkan 6-8 jam setelah koitus selesai 3) Spermisida Spermisida adalah sat kimia yang dapat melumpuhkan sampai mematikan spermatozoa yang digunakan menjelang hubungan



seks.



Cara



kerjanya



melumpuhkan



dan



mematikan sperma atau sel mani, menutup mulut serviks (cervical prop) (Manuaba, 1BG, 2016) 4) Coitus terputus (senggama terputus) adalah suatu metode kontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intra vaginal. Cara kerjanya penarikan penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi, dengan demikian air mani sengaja ditumpahkan diluar untuk mencegah sel mani masuk arena fertilisasi 5) Pantang Berkala Pantang berkala adalah tidak melakukan persetubuhan pada masa subur istri yaitu sekitar terjadinya ovulusi. Metode pantang berkala dikenal dua sistem yaitu : a) Pantang berkala dengan sistem kelender adalah cara Keluarga Berencana Alamiah (KBA) dimana hari subur ditaksir berdasarkan kumpulan catatan siklus haid dari 612 bulan terahkir. Untuk menetukan masa subur istri dipatokan sebagai berikut: a. Ovulasi terjadi 12-16 hari sebelum haid yang akan datang. b. Sperma dapat hidup dan membuahi dalam 48 jam setelah ejakulasi 5



c. Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi (Wiknjosastro, 2014) b) Sistem mengukur suhu badan basal adalah cara Keluarga Berencana Alamiah (KBA) dimana masa tidak subur



diperkirakan/ditetapkan



berdasarkan



adanya



perubahan suhu 14 basal badan sesaat setelah ovulasi. Cara kerjanya menjelang ovulasi yaitu suhu badan turun (pada hari ke- 12 dan 13 siklus haid), pada hari ke 14 terjadi ovulasi, suhu akan naik sampai lebih tinggi dari suhu sebelum ovulasi pada hari ke 15 dan 16 siklus haid. Dengan cara ini masa berpantang akan lebih pendek namun lebih meninggikan efektifitas metode pantang berkala. b. Metode Modern 1. Hormonal 1) Pil KB a. Progesteron



only



pil



adalah



pil



yang



hanya



mengandung progesteron b. Pil kombinasi adalah pil yang mengandung kombinasi progesteron dan estrogen. c. Pil



sequensial



komponen



adalah



yang



pil



yang



disesuaikan



mengandung



dengan



system



hormonal tubuh yang mengandung estrogen dan progesteron d. Pil



KB



exluton



progesteron



dan



adalah



pil



disiapkan



yang



mengandung



untuk



ibu



yang



memberikan ASI



2) Suntikan KB a. Depo provera yang mengandung medroxy progesteron asetat 150 mgr b. Cyclofem yang mengandung medroxyprogesetron 6



asetat 50 mg dan komponen estrogen



7



c. Norigest 200 mgr yang merupakan derivat tetesteron (Manuaba, 2016) 3) Susuk KB a. Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm ,dengan diameter 2,4 mm,yang diidi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun b. Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan Panjang kira kira 40 mm dan diameter 2 mm,yang diisi dengan 68 mg keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun. c.



Jadena dan Indoplant terdiri dari 2 batang yang diisi dengan



75



mg



levonor-gestrel



dengan



lama



kerjanya 3 tahun. 2. Mekanis AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukan dalam rahim untuk menghambat masuknya spermatozoa. Cara kerjanya, menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi (Saifuddin, 2012) c. Metode Mantap a) Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan



fertilitas



(kesuburan)



seorang



perempuan secara permanen. Dengan mengoklusi tuba fallopi, mengikat dan memotong atau memasang cincin sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum (Saifuddin, 2012) b) Vasektomi Adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan okulasi vasa



8



deferensia



sehingga



alur



transportasi



sperma



terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi . B. Tinjauan Tentang Kontrasepsi Suntikan 1. Pengertian Kontrasepsi Suntikan Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hormon progesterone yang disuntikan ke dalam tubuh wanita secara periodik atau yang mengandung kombinasi hormone estrogen dan progesterone (Irianto, 2012). Kontrasepsi suntikan adalah suatu cara kontrasepsi yang berdaya kerja panjang (lama) yang tidak membutuhkan pemakaian setiap hari/setiap bersenggama, tetapi reversibel (Hartanto H, 2014). 2. Macam Macam Kontrasepsi Suntikan a. Depo provera yang mengandung medroxy progesteron asetat 150 mg diberikan tiap tiga bulan yang disuntik secara IM. b. Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron asetat 50 mgr dan komponen estrogen c. Norigest 200 mg yang merupakan derivat tetosteron. 3. Kontrasepsi Suntikan Depomedroksi Progesteron Asetat (DMPA) a. Pengertian DMPA adalah kontrasepsi yang berisi depomedroksi Progesterone Asetat 150 mg disuntik secara intramuskular di daerah bokong yang diberikan setiap 3 bulan sekali (Saifuddin,2012) b. Cara Kerja 1) Mencegah Ovulasi 2) Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. 3) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi 4) Menghambat transportasi gamet oleh tuba (Haryani,2010 c. Efektifitas



9



Kontrasepsi suntik memiliki efektivitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan per tahun, asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan (Saifuddin,2012) d. Keuntungan 1) Sangat efektif 2) Pencegahan kehamilan jangka panjang 3) Tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri 4) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI 5) Sedikit efek samping 6) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik 7) Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause 8) Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik 9) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara 10) Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul (Haryani,2010). e. Keterbatasan 1) Sering ditemukan gangguan haid 2) Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering, berat badan yang bertambah 1-5 kg dalam tahun pertama (Rahmawati,2014). Rata-rata kenaikan berat badan menggunakan kontrasepsi suntik DMPA adalah 1-5 kg dalam tahun pertama. Rata-rata tiap tahun naik antara 2,3- 2,9 kg (Hartanto,2014). 3) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus, dan infeksi virus HIV 4) Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian 5) Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang, kekeringan pada vagina, menurunkan 10



libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat (Haryani,2010) f. Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin 1) Usia reproduksi 2) Nulipara dan yang telah memiliki anak 3) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai 4) Setelah melahirkan dan tidak menyusui 5) Setelah abortus atau keguguran 6) Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi 7) Perokok 8) Tekanan darah < 160/90 mmHg, dengan masalah gangguan pembekuan darah atau anemia bulan sabit 9) Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat tuberkulosis (rifampisin ) 10)Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen 11) Anemia defisiensi besi 12) Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi (Haryani,2010). g. Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin 1) Hamil atau dicurigai hamil 2) Menyusui kurang dari 6 minggu 3) Memiliki tekanan darah tinggi >160/90 mmhg 4) Memiliki 2 atau lebih factor resiko seperti hipertensi,diabetes,merokok atau usia >35 tahun 5) Diabetes 6) Pernah terserang stroke atau bermasalah dengan jantung maupun pembuluh darah 7) Pernah terkena kanker payudara 8) Pendarahan abnormal melalui vagina 9) Penyakit hati serius maupun sakit kuning 11



h. Efek Samping 1) Perubahan haid bulanan, Biasa terjadi, khususnya selama beberapa bulan pertama pemakaian.Haid tak teratur dan flek biasa terjadi.Amenore (tidak haid) sering terjadi setelah beberapa bulan pemakaian.Tidak mempengaruhi kesuburan secara



permanen.



Jarang



merupakan



tanda



kehamilan.



Jelaskan bahwa darah tidak menumpuk di tubuh Perdarahan banyak jarang terjadi. 2) Berat badan naik, Rata-rata naik 1-2 kg tiap tahun tetapi kadang bisa



lebih.Merubah



pola



makan



(diet)



bisa



membantu



mengontrol kenaikan BB 3) Sakit kepala ringan 4) Nyeri payudara 5) Suasana hati berubah 6) Mual-mual 7) Rambut rontok 8) Gairah seksual menurun 9) Jerawat i.



Saat Pemberian yang tepat



1) Tidak sedang hamil , Jika mendapat haid sampai dengan 7 hari yang lalu, bila mulai sekarang – tidak perlu perlindungan, Jika haid lebih dari 7 hari yang lalu, tidak perlu menunggu haid berikutnya untuk mendapat suntikan pertama jika yakin tidak hamil Klien harusmenghindari senggama atau memakai kondom selama 7 hari sejak suntikan pertama 2) Setelah melahirkan, jika menyusui:( Amanda.2019 ) 



Bisa mulai 6 minggu setelah melahirkan.







Jika lebih dari 6 minggu dan kurang dari 6 bulan, menyusui penuh dan masih belum haid (amenore), klien boleh mendapat suntikan kapan saja. 12







Jika menyusui tak penuh, sebaiknya mulai 6 minggu setelah melahirkan. menunggu lebih lama berisiko hamil



3) Setelah melahirkan, jika TIDAK menyusui: 



Bisa mulai segera setelah melahirkan – tidak perlu perlindungan tambahan.







6 minggu setelah melahirkan klien bisa mulai jika dipastikan tidak hamil. Jika dia masih belum mendapat haid (amenore) dia harus menghindari senggama atau memakai kondom selama 7hari sejak mendapat suntikan pertama.



4) Setelah keguguran: 



Jika terjadi sampai dengan 7 hari lalu, bisa mulai sekarang – tanpa perlu perlindungan tambahan.







Jika lebih dari 7 hari, klien boleh memulai selama dipastikan dia tidak hamil. Klien harus menghindari senggama atau memakai kondom selama 7 hari sejak suntikan pertama



5) Jika ganti dari metode lain: Jika klien telah memakai metode secara benar, boleh mulai saat ini juga. Kecuali: jika ganti dari suntikan bulanan, harus mulai pada jadual suntikan berikut,jika ganti dari AKDR, dan mendapat haid lebih dari 5 hari lalu, cabut AKDR pada haid berikutnya.



13



BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN Nama Pengkaji



: Yuliana,.S.ST



Hari/tanggal



: Minggu/27-03- 2022



Waktu Pengkajian



: 16.00 WIB



Tempat Pengkajian



: PMB Yuliana



DATA SUBJEKTIF A. Identitas Jenis Identitas



Istri



Suami



Nama



Ny.M



Tn. R



Umur



22 Tahun



22 Tahun



Suku/bangsa



Sunda / Indonesia



Sunda / Indonesia



Agama



Islam



Islam



Pendidikan



SMP



SMP



Pekerjaan



IRT



Buruh



Alamat rumah



Kp Keusal, Desa



Kp Keusal, Desa



Tlp



Leuwidamar ,Kec



Leuwidamar ,Kec



Leuwidamar



Leuwidamar



Alamat kantor



-



Tlp



B. Anamnesa 1. Kunjungan saat ini Kunjungan Pertama 2. Keluhan Utama Ibu mengatakan ingin menggunakan KB suntik 3 bulan,baru melahirkan anak pertama 6 minggu yang lalu secara normal dan bayi minum ASI saja.



14



3. Riwayat Perkawinan Kawin 4. Riwayat Menstruasi



: 1 kali



Menarche umur



: 13 tahun



Siklus



: 28 hari



Lama



: 7 hari



Sifat darah



: Encer



Bau



: Khas



Dismenorhoe



: Tidak



Banyaknya



: 3 kali ganti pembalut



HPHT



:



ibu



belum



haid



semenjak



melahirkan 6 minggu yang lalu. 5. Jumlah Anak



: 1 orang



6. Riwayat Kontrasepsi yang digunakan No



Jenis



Mulai memakai



Berhenti/ganti cairan



kontrasepsi Tgl



Oleh



Tempat



keluhan



Tgl



oleh



temp at



Belum pernah mengguna kan



alat



kontrasepsi



7. Riwayat Kesehatan a. Penyakit yang pernah/sedang di derita ibu dan keluarga 



Apakah pernah operasi Besar : Tidak







Penyakit kuning



: Tidak



15



Keluhan







Post partum sampai dengan 6 minggu : ya







Sepsis pada masa nifas



: Tidak



b. Post Abortus



: Tidak



8. Riwayat Penyakit Ginekologi 



Kanker Serviks



: Tidak







Perdarahan Pervaginam



: Tidak







Menderita Radang Panggul



: Tidak







PMS



: Tidak



9. Keadaan Psikosocial Spiritual 



Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi



: Ibu



baru



menggunakan kontrasepsi 



Dukungan Suami/keluarga



: Baik







Merokok



: Tidak



DATA OBJEKTIF 1. Pemeriksaan Umum a. TD



: 110/70 Mmhg



b. Suhu



: 36,5C



c. Pernafasan



: 20 x/m



d. Nadi



: 80 x/m



e. Berat Badan



: 55 Kg



f. TB



: 155 Cm



2. Pemeriksaan Fisik a. Kepala



: Rambut bersih,tidak ada kelainan



b. Muka



: tidak oedema,tidak pucat,tidak ikterik,tidak sianosis



c. Mata



:Simetris



kiri



kanan,sclera



putih



tidak



ikterus,konjungtiva merah muda d. Hidung



: Simetris kiri kanan,tampak bersih dan tidak ada polip



e. Mulut



: Bersih,sariawan tidak ada,caries tidak ada



f.



: Simetris kiri kanan,bersih ,tidak ada kelainan



Telinga



16



g. Leher : tidak ada pembesaran dan peradangan h. Dada



:Simetris,payudara tidak ada pembengkakan,benjolan



tidak ada,kemerahan tidak ada ,aerola hiperpigmentasi,puting susu menonjol,pengeluaran Asi + i.



Axilla



: Pembesaran kelenjar getah bening tidak ada ,nyeri



tidak ada j.



Abdomen :  Bekas Operasi



: Tidak ada







Benjolan



: Tidak ada







Pembesaran hepar: Tidak ada



 Kandung Kemih k. Ekstermitas atas  Oedema



l.



: Kosong : Tidak ada







Kekakuan sendi



: Tidak ada







Kemerahan



: Tidak ada



 Varices Ekstermitas bawah  Oedema



: Tidak ada







Kekakuan sendi



: Tidak ada







Kemerahan



: Tidak ada







Varices



: Tidak ada



 Reflex m. Genetalia Luar  Varises 



Bekas Luka



: Tidak ada



: +/+ : Tidak ada : Tidak ada



 Pengeluaran : Tidak ada n. Pemeriksaan Ginekologis a. Genetalia Eksterna o Ulkus



: Tidak



o Pembengkakan Kelenjar Bartholini



: Tidak



o Pembengkakan kelenjar skene



: Tidak



o Pengeluaran pervaginam



: Tidak



17



b. Genetalia Interna : Tidak dilakukan pemeriksaan 3. PEMERIKSAAN PENUNJANG HCG



: Tidak dilakukan



ANALISA Ny M. 22 tahun Akseptor KB baru suntik 3 bulan PENATALAKSANAAN 1. Memberiahukan ibu hasil pemeriksaan ( ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan ) 2. Melakukan konseling dengan menjelaskan konsep suntik kb 3 bulan dengan menggunakan ABPK 



Kb suntik 3 bulan adalah jenis KB yang mengandung hormon progesteron, diberikan injeksi secara IM sekali dalam 3 bulan.







Keuntungan kb suntik 3 bulan diantaranya suntikan diberikan setiap 3 bulan,sangat efektif,mudah untuk berhenti,aman bagi hampir setiap wanita,







Yang tidak boleh menggunakan kb suntik 3 bulan diantaranya Hamil



atau



dicurigai



hamil,Menyusui



kurang



dari



6



minggu,Memiliki tekanan darah tinggi >160/90 mmhg,Memiliki 2 atau lebih factor resiko seperti hipertensi,diabetes,merokok atau usia >35 tahun, diabetes, Pernah terserang stroke atau bermasalah dengan jantung maupun pembuluh darah,Pernah terkena kanker payudara, pendarahan abnormal melalui vagina, Penyakit hati serius maupun sakit kuning.







Adapun efek samping dari KB suntik 3 bulan yaitu perubahan haid bulanan, Berat badan naik, Sakit kepala ringan,Nyeri payudara, suasana hati



berubah,



mual-mual,



rambut



rontok,



gairah



seksual menurun dan jerawat. (Ibu



mengerti



dengan



penjelasan



yang



diberikan



memilih/bersedia untuk menggunakan KB suntik 3 bulan.)



18



dan



ibu



3. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk penyuntikan seperti spuit,alcohol, dan depo progestin ( alat sudah disiapkan ) 4. Memberikan suntikan KB 3 bulan pada ibu melalui injeksi IM dan memberitahu ibu untuk tidak mengusap bagian yang disuntik. (Ibu sudah diberikan suntik KB 3 bulan)



5. Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang pada tanggal 20 Juni 2022. (Ibu sudah mengetahui jadwal kunjungan ulang)



6. Memberi ibu kartu KB. (Ibu sudah menerima kartu KB untuk kunjungan ulang) 7. Menjelaskan pada ibu untuk datang kembali jika ada keluhan sakit kepala berat,haid yang lama dan banyak,kulit /mata kuning,mengalami gangguan kesehatan yang serius. (Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia datang kembali bila ada keluhan.



19



DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN Dokumentasi kebidanan dalam bentuk Pathway Asuhan Kebidanan Hari dan Tanggal Tempat Praktik Nama Program Studi



: Minggu/27-03-2022 : PMB Yuliana : Yuliana,S.ST : Profesi Kebidanan Pathway Kasus Kebidanan Nama : NY.M Umur : 22 tahun Diagnosa : P1A0 Aseptor KB Baru suntik 3 bulan



Tanda / Gejala / keluhan secara teori :



Suntik 3 bulan merupakan Metode kontrasepsi hormonal yang mengandung hormone progestin.namun tidak mengandung estrogen



Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin yaitu wanita yang sedang menyusui dan membutuhkan kontrasepsi ysng sesuai. Tekanan darah < 160/90 mmhg,dengan masalah gangguan pembekuan darah atau anemia bulan sabit.



Patofisiologi (Sesuai Tanda / Gejala / keluhan yang dialami pasien). DMPA adalah kontrasepsi yang berisi depomedroksil progesterone asetat 150 mg disuntik secara intramuskuler di daerah bokong yang diberikan setiap 3 bulan sekali ( Saifudin,2012 ) . Cara kerja : 1. Mencegah ovulasi 2. Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. 3. Menjadi selaput lendir Rahim tipis dan atrofi. 4. Menghambat transportasi gamet oleh tuba ( haryani, 2010)



Tanda / Gejala / keluhan yang dialami pasien : Seorang perempuan datang ditemani suaminya ingin menggunakan KB Baru melahirkan 6 minggu yang lalu. Belum haid sejak melahirkan Belum pernah menggunakan kontrasepsi sebelumya Tidak sedang mengalami penyakit, TIdak punya riwayat penyakit yang berkaitan dengan ginekologi. Suami mendukung untuk menggunakan kontrasepsi TTV : 110/70 mmhg.S : 36.5°C.P ; 20x/ menit,BB : 55 kg.



Asuhan yang diberikan : 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan 2. Melakukan konseling dengan menggunakan ABPK. 3. Menjelaskan prosedur pemberian suntukan KB 3 bulan. 4. Memberikan suntikan KB 3 bulan. 5. Menjelaskan jadwal kunjungan ulang yaitu datang 3 bulan yang akan datang atau suntikan dapat diberikan 2 minggu lebih awal 2 minggu lebih lambat dari jadwal kunjungan ulang. 6. Menjelaskan pada ibu untuk datang kembali jika ada keluhan sakit kepala berat haid yang lama dan banyak kulit/ mata kuning, mengalami gangguan kesehatan yang serius.



Evaluasi asuhan yang diberikan : 1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan 2. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan memilih/ bersedia menggunakan suntik3 bulan. 3. Suntikan 3 bulan sudah diberikan. 4. Ibu sudah mengetahu kunjungan ulang 5. Kartu kb sudah diberikan 6. Ibu bersedia datang kembali bila ada keluhan..



Rasionalisasi dari asuhan yang diberikan : 1. Dengan memberiahukan hasil pemeriksaan ibu merasa tenang. 2. Dengan melakukan konseling menggunakan abpk membantu klien memilih metode kb yang paling sesuai dengan kebutuhan dan memberikan informasi yang dibutuhkan yang dibutuhkan untuk pelayanan kb yang berkualitas. 3. Dengan penjelasan porosedur pemberian suntikan 3 bulan diharapkan klien mengerti bagaimana cara pemberian suntukan diberikan. 4. Dengan memberikan suntikan kb 3 bulan dapat melindungi dari kehamilan. 5. Dengan memberikan penjelasan kunjungan ulang dihapakan klien dapat datang tepat waktu . 6. Dengan menjelaskan untuk datang kembali bila da keluhan supaya dapat mengambil tindakan yang tepat.



BAB IV PEMBAHASAN Study ini dilakukan pada tanggal 27 Maret 2022. Berdasarka data



yang didapat



Ny.M.umur 22 tahun, pendidikan SMP. pekerjaan ibu rumah tangga, alamat Kp Keusal Desa Leuwidamar, kec.Leuwidamar. Fakta dari data subjektif didapatkan pasien mengatakan ingin menggunakan KB suntik 3 bulan,baru melahirkan anak pertama 6 minggu yang lalu,secara normal dan bayi minum ASI saja. Dan fakta dasar dari data objektif didapatkan hasil pemeriksaa yaitu KU : baik,kesadaran : CM TD 110/80 mmhg,N ; 80X/mnt,P : 20x/mnt, S : 36,5°C,BB: 55 kg,.pemeriksaan : Konjungtiva merah, sclera putih, payudara simetris, tidak ada benjolan, abdomen tidak ada luka bekas oprasi.tidak ada nyeri tekan, Kasus diatas menunjukkan aseptor KB baru suntik 3 bulan.hal ini senada menurut pakar ( Saifuddin,2012 ) bahwa suntik Kb 3 bulan ( Depomedroksi Asetat ) adalah ; Kontrasepsi yang berisi



depomedroksil progesterone asetat 150 mg, disuntik secara intrameskuler



didaerah bokong yang diberikan setiap 3 bulan sekali. Andika ( 2016) mengatakan Suntik 3 bulan adalah ; Metode kontrasepsi hormonal yang mengandung hormone progestin.namun tidak mengandung estrogen. Berdasarkan data objektif dan subjektif diatas diketahui berdasarkan data didapat adalah pasien mengatakan baru melahirkan 6 minggu yang lalu dan ingin menggunakan suntik KB 3 bulan. Hasil pemeriksaan yaitu : KU : baik ,kesadaran : CM, TD : 110/80 mmhg, N : 80x/mnt,P : 20X/mnt,S : 36,5°C, BB : 55 kg, Pemeriksaan : konjungtiva merah,Sklera putih,payudara simetris,tidak ada benjolan,abdomen tidak ada luka bekas operasi,tidak ada nyeri tekan. Berdasarkan pengkajian data pasien , bidan melakukan konseling dengan memberitahu ibu metode yang baik dan ideal menurut ABPK yaitu dengan menggunakan metode IUD, setelah dilakukan konseling ibu memilih menggunakan metode suntik 3 bulan Adapun cara kerja kb suntik 3 bulan menrut pakar ( Saifuddin 2012) adalah : 1) mencegah Ovulasi.2) mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma.3) menjadikan selaput lendir Rahim tipis dan atropi 4) menghambat transportasi gamet oleh tuba.



Asuhan yang diberikan yaitu Melakukan konseling dengan menjelaskan konsep suntik kb 3 bulan dengan menggunakan ABPK, Memberikan suntikan KB 3 bulan pada ibu melalui injeksi IM dan memberitahu ibu untuk tidak mengusap bagian yang disuntik. Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang pada tanggal 20 Juni 2022



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1.



sudah melakukan pengkajian berdasarkan fakta yang didapatkan dibandingkan



teori pada kasus Asuhan kebidanan aseptor Kb



baru suntik 3 bulan pada Ny. M di PMB Yuliana didapatkan hasil tidak ada kesenjangan antara gejala



yang ditemukan dengan



teori. 2.



sudah membuat assesmen untuk : 1) Menegakkan diagnose dan masalah.2) menegakkan masalah dan diagnose potensial, 3) Melakukan tindakan segera jika dibutuhkan pada asuhan KB baru suntik 3 bulan.



3.



sudah memberikan Asuhan kebidanan, merasionalisasi asuhan yang diberikan dan mengevaluasi pada kasus asuhan KB baru suntik 3 bulan NY.M,di PMB Yuliana



didapatkan tidak ada



kesenjangan antara teori dan asuhan yang di berikan. B. Saran 1.



Bagi Lahan praktek Disarankan bagi lahan praktek agar dapat melaksanakan kebidanan



2.



aseptor KB baru suntik 3 bulan. Bagi Institusi Pendidikan Disaranakan agar meningkatkan



sarana dan prasarana dan



bimbingan untuk menunjang kelancaran perkuliahan mahasiswa.



DAFTAR PUSTAKA



Abdul Bari Saifuddin.2006. Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.h.22-68 Anggraini, yetti, dkk. (2012). Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Rohima press BKKBN. 2016. Kebijakan Program Kependudukan , Keluarga Berencana , dan Pembangunan Keluarga. Jakarta: BKKBN. Glasier, Ana. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC; 2005. Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka Rihama. Hartanto H. Keluarga berencana dan kontrasepsi. Jakarta: Pustaka sinar harapan; 2014. Manuaba, Ida Bagus. Ilmu Kebidanan Penyakit dan Kandungan dan Kb untuk Pendidikan Bidan. Jakatra : EGC: 2016 Proverawati Atikah dkk. 2010. Panduan Memilih Kontrasepsi. Yogyakarta: Numed. Rismawati, S. 2012. UNMEET NEED : Tantangan Program Keluarga Berencana dalam menghadapi Ledakan Penduduk Tahun 2030. Publikasi Penelitian. Bandung : Fakultas Kedokteran UNPAD. Saifuddin AB. 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Uliyah, Musrifatul. 2010. Keterampilan Dasar Peraktik Klinik Untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika. Wiknjosastro, S., (2014) Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo



Wulansari, Pita dan Huriawati Hartanto (Eds.). 2006. Ragam Metode Kontrasepsi. Jakarta : EGC



PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama



: Ny.M



Tempat/Tanggal Lahir



: 22 tahun



Alamat



: Kp.Keusal



Bersama ini menyatakan kesediaannya untuk dilakukan tindakan dan prosedur pengobatan pada diri saya. Persetujuan ini saya berikan setelah mendapat penjelasan dari operator/petugas kesehatan yang berwenang difasilitas kesehatan tersebut diatas. Demikian surat persetujuan ini saya buat tanpa paksaan dari pihak manapun dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.



Pemeriksa



Lebak,



Maret 2022



Pembuat pernyataan



( Yuliana,S.ST )



( Ny. M



)