8 0 571 KB
LAPORAN KEGIATAN MAGANG DI PUSKESWAN AIR HITAM KABUPATEN SAROLANGAUN
HATAMI E0F118004
D-III KESEHATAN HEWAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS JAMBI 2020 1
KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih dan maha penyayang, segala puji hanya baginya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW. Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya. Sehingga Laporan ini dapat terselesaikan baik dan lancar. Laporan ini disusun dengan segala kemampuan dan semaksimal mungkin. Namun, Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini belum sempurna dan masih banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu saya sebagai penyusun laporan ini mohon keritik, saran dan pesan dari semua pihak yang membaca laporan ini.
Sarolangun, 18 Juni 2021
Hatami
2
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR................................................................................... 2 DAFTAR ISI.................................................................................................. 3 BAB I PENDAHULUAN..............................................................................4 1.1 Latar Belakang...................................................................................4 1.2 Tujuan dan Manfaat ...........................................................................4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................5 BAB III PROSEDUR KEGIATAN...............................................................6 3.1 Waktu dan Tempat.............................................................................6 3.2 Prosedur Kerja....................................................................................6 3.3 Materi.................................................................................................6 3.4 Alat..................................................................................................... 6 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 7 4.1 Kegiatan disaat praktek kerja lapangan..............................................7 4.1.1 Inseminasi Buatan.....................................................................8 4.1.2 Cara kerja inseminasi buatan pada sapi.................................... 8 4.2 Septicaemia Epizootica .....................................................................8 4.3 Kegiatan sehari-hari........................................................................... 9 BAB V PENUTUP........................................................................................ 13 5.1 Kesimpulan ........................................................................................13 5.2 Saran ..................................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................14
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Magang Kedinasan merupakan salah satu tahap yang harus dilalui oleh mahasiswa Diploma III Kesehatan Hewan. Magang kedinasan ini pelaksanaannya dilakukan selama sebulan di dinas yang telah dipilih oleh mahasiswa tersebut. Dalam pemilihan tersebut mahasiswa diberi kebebasan akan menempati dinas manapun namun diutamakan untuk memilih dinas didaerah asal mahasiswa. Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sarolangun merupakan dinas yang berperan sebagai pusat dari bidang Kesehatan hewan yang berada di Kabupaten Sarolangun, dalam hal ini Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) yang dibawahi oleh dinas bertanggung jawab atas pelayanan Kesehatan hewan sesuai wilayah kerja yang ditetapkan.
1.2 Tujuan dan Manfaat Untuk mengetahui berbagai kegiatan terkait Kesehatan hewan yang diselenggarakan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sarolangun. Manfaat dari magang yang dilakukan yaitu memperbanyak ilmu yang didapat selama kegiatan magang dan juga melakukan integrasi antara ilmu yang dipelajari di kelas dengan prakteknya di lapangan.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sarolangun Dinas Pertanian merupakan salah satu instansi teknis yaitu Dinas Perikanan dan Peternakan. Oleh karena itu Perikanan dan Peternakan adalah sebagai salah satu sektor dan subsktor pembangunan yang berpotensi di Kabupaten Sarolangun sebagai kekuatan yang real bagi pembangunan juga perlu di kelola secara profesional dengan sumber daya manusia berkualitas. Dinas Perikanan dan Peternakan mempunyai tugas untuk membantu Kepala daerah untuk menciptakan suatu kondisi Daerah yang tentram, tertib, dan teratur. Dinas perikanan dan peternakan sangat berperan penting untuk mengawasi hewan ternak, dimana sudah dijelaskan dalam Perda Nomor 23 Tahun 2007 tentang penertiban pemeliharaan Ternak. (Andi Gadjong, 2007). 2.2 Kegiatan Magang Aktivitas untuk mahasiswa Diploma III di Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sarolangun Adalah mengikuti berbagai kegiatan yang ditentukan oleh Drh. Di Puskeswan Air Hitam Kabupaten Sarolangun.
5
BAB III PROSEDUR KEGIATAN
3.1 Tempat dan Waktu Kegiatan Magang ini dilaksanakan pada tanggal 1 Juli sampai 15 Agustus 2020 bertempat di Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sarolangun khususnya di Puskeswan Air Hitam. 3.2 Prosedur Kerja Prosedur kegiatan yang dilakukan selama Magang di Dinas perikanan dan peternakan Kabupaten Sarolangun, yaitu mendampingi petugas yang ditunjuk oleh dinas untuk bertanggung jawab di wilayah tertentu. Kegiatan yang dilakukan umumnya adalah pengobatan ternak dan inseminasi buatan. 3.3.1 Materi Materi yang digunakan selama kegiatan dilakukan adalah obat-obatan, alcohol, dan perlengkapan inseminasi buatan. 3.3.2 Alat Alat yang digunakan selama kegiatan dilakukan adalah stetoskop, termometer, handscoon, masker, spuit, plastic sheet, plastic glov, gunting straw, straw bibit, gun IB, vet oxy la, b-samplex, invomec, gusanex, petadril, biosan, kapas, colibac, wormzole, roxin. gunting operasi,pisau, penjepit,dan pinset.
6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kegiatan disaat praktek kerja lapangan 4.1.1 Inseminasi buatan (IB) Inseminasi buatan adalah salah bioteknologi dalam bidang reproduksi ternak yang memungkinkan manusia mengawinkan ternak betina tanpa perlu seekor pejantan. Inseminasi buatan merupakan suatu rangkain proses terencana dan terpogram karena menyangkut kualitas genetik ternak di masa yang akan datang. Keuntungan IB pada sapi di Indonesia antara lain peningkatan mutu genetik yang lebih cepat karena menggunakan semen dari pejantan unggul, dapat menghemat biaya pemeliharaan pejantan lain dan penularan penyakit kelamin dari ternak yang diinseminasi dapat dibatasi atau dicegah (Setiawan, 2018).
7
Tujuan IB (Inseminasi buatan) adalah untuk Memperbaiki mutu genetika ternak, Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk dibawa ketempat yang dibutuhkan sehingga mengurangi biaya, Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang lebih lama, Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur, Mencegah penularan / penyebaran penyakit kelamin. Keuntungan Inseminasi Buatan (IB). ada beberapa yaitu, menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan, dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik. Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding). Kerugian Inseminasi Butatan (IB). Ada beberapa yaitu apabila identifikasi birahi (estrus) dan jika waktu pelaksanaan IB tidak tepat maka tidak akan terjadi kebuntingan, akan terjadi kesulitan kelahiran (distokia).
4.1.2 Cara kerja Inseminasi Buatan pada sapi Cara kerja ib pada sapi yang pertama siapkan alat dan bahan, kemudian masukkan hewan tersebut ke dalam kandang jepit jika sudah pasang plastic glove dan towing straw ke dalam ember berisi air lalu lap dengan tisu, Seterus nya masukan straw yang berisi sperma ke dalam gun lalu potong ujung straw dan pasang plastic sheet nya. Berbeda dengan ib kambing yaitu siapkan alat dan bahannya kemudian towing straw kedalam ember berisi air lalu ambil dan lap straw menggunakan tisu, Seterus nya masukan straw yang berisi sperma ke dalam gun lalu potong ujung straw dan pasang plastic sheet nya. Kemudian suruh peternak mengangkat kedua kaki belakang nya lalu langsung IB.
4.2 Septicaemia Epizootica Septicaemia epizootica merupakan penyakit menular pada ruminansia terutama ternak Sapi dan Kerbau, yang bersifat akut dan fatal. Ternak muda biasa nya lebih peka dibandingkan dengan ternak dewasa (Benkirane dan Alwis 2002). SE adalah salah satu penyakin strategis di Indonesia, SE merupakan penyakit yang perlu mendapat prioritas dalam penanggulangannya. Pengendalian dan pemberantasan SE di Indonesia secara umum masih dilakukan dan keberhasilan untuk menciptakan wilayah bebas SE dapat diwujudkan dengan program monitoring dan surveilans yang intensif. 8
Gejala penyakit SE yang menyolok adalah demam disertai gangguan pernafasan dan oidema pada daerah submandibulla yang meluas pada daerah leher dan dada. Bakterimia pada Kerbau terjadi setelah 12 jam hewan terinfeksi dan hewan Kerbau lebih peka dari pada sapi (Priadi dan Natalia 2000).
4.3 Kegiatan Sehari-hari Hari/ Tanggal Rabu, 1 Juli 2020
Kegiatan -Perkenalan diri, briefing. -Penanganan pasien (pemberian vitamin dan obat cacing). -Mengamati PKB
Kamis, 2 Juli 2020
-Pemberian flukisid obat cacing pada sapi pedet -Mengamati IB -Mengamati PKB kebuntingan diperkirakan 3 bulan lebih
Jum’at 3 Juli 2020
-Pasien sapi terjangkit diare -Mengamati PKB -Sapi sakit demam, di inj sulpidon dan vit B konplex
Sabtu, 4 Juli 2020
-Mengamati IB -Penyuntikan vit b Komplex -Kasus sapi simental demam 3 hari -Pemberian obat cacing pada anak sapi simental
Senin, 6 Juli 2020
-Mengamati IB -Injeksi vitamin pada sapi bali -Pengecekan hewan kurban di kelompok tani
Selasa, 7 Juli 2020
-Pemberian vitamin pada sapi limousin -Pemberian flukisid obat cacing pada sapi bali 9
Rabu, 8 Juli 2020
-Mengamati Ib pada sapi limousin -Penyuntikan ivomec pada sapi bali -Penyuntikan vitamin bkomplex pada sapi bali
Kamis, 9 Juli 2020
-Mengamati PKB -Melihat IB pada sapi bali
Jumat, 10 Juli 2020
-Melihat PKB kebuntingan 6 bulan -Pengecekan hewan kurban di desa bukit suban -penyuntikan vitamin pada sapi simental
Sabtu, 11 Juli 2020
-melihat IB pada sapi simental -Pemberian sulfidon pada sapi sakit demam -Mengamati penanganan sapi myasis belatungan pada sapi bali
Senin, 13 Juli 2020
-penyuntikan sulfidon dan ivomec pada sapi bali -IB pada sapi bali
Selasa, 14 Juli 2020
-Pemberian obat cacing pada sapi umur 6 bulan
Rabu, 15 Juli 2020
-Melihat IB sapi simental -Pemberian vit b komplex pada sapi -Melihat PKB
Kamis, 16 Juli 2020
-Penyuntikan sulfidon pada sapi bali -Pergi ikut orang dinas jalan jalan ke merangin
Jumat, 17 Juli 2020
-Hujan tidak ada kegiatan
Sabtu, 18 Juli 2020
-Mengamati PKB
Senin, 20 Juli 2020
-Pemeriksaan sapi kurban -Penyuntikan vitamin pada sapi
Selasa, 21 Juli 2020
-Pemberian obat cacing -Mengamati PKB
Rabu, 22 Juli 2020
-Mengamati IB -Mengamati penanganan sapi melahirkan
Kamis, 23 Juli 2020
-Pemberian obat cacing pada sapi -Mengobati sapi lemah tidak mau makan
Jumat, 24 Juli 2020
-Penyuntikan sulfidon sapi sakit demam 3 hari -Mengamati PKB sapi -Pemberian vitamin sapi
Sabtu, 25 Juli 2020
-Pemberian obat cacing fluckisid melalui oral pada anak sapi -LIBUR
Senin, 27 Juli 2020
-Melakukan IB sapi di desa bukit suban -Pengobatan sapi luka di siram air keras di bagian kepala -Penyemprotan Gusanex pada sapi luka -Penyuntikan Limoxin LA pada sapi diagnosa jembrana 10
Selasa, 28 Juli 2020
-Mengamati PKB sapi bali
Rabu, 29 Juli 2020
-Pemberian fluckisid obat cacing -Pemeriksaan hewan kurban
Kamis, 30 Juli 2020
-Pemberian vitamin sapi tidak nafsu makan
Jumat, 31 Juli 2020
-Mengamati PKB sapi -Solat Idul Adha
Sabtu, 1 Agustus
-Pemantauan post mortem di desa bukit suban -Pemberian vitamin, obat cacing
2020 Senin, 3 Agustus
-Melakukan IB -Melihat PKB sapi
2020 Selasa, 4 Agustus
-Pengobatan sapi alergi pengaruh makanan -IB sapi bali
2020 Rabu, 5 Agustus
-Pengobatan sapi kaki pincang -Membantu sapi bali melahirkan
2020 Kamis, 6 Agustus
-Penyuntikan sapi tidak nafsu makan
2020 Jumat, 7 Agustus
-Mengamati PKB sapi -Pengobatan sapi alergi
2020 Sabtu, 8 Agustus
-Mengamati IB sapi bali -LIBUR
2020 Senin, 10 Agustus
-Penyuntikan sapi demam tidak nafsu makan diberikan Sulfidon
2020
-Mengamati PKB sapi
Selasa, 11 Agustus
-Pemberian flukisid obat cacing -Mengamati PKB sapi limousin
2020 Rabu, 12 Agustus
-Penyuntikan vitamin b komplex pada sapi simental
2020 Kamis, 13 Agustus
-Pemberian obat cacing -Pengobatan sapi bali hilang nafsu makan
2020 Jumat, 14 Agustus
-Mengamati PKB -Pemberian vitamin, obat cacing
2020 Sabtu, 15 Agustus
-Melakukan IB -Melihat kerbau sudah dipotong dengan diagnosa penyakit SE
2020
11
BAB V PENUTUP 4.1 Kesimpulan Mahasiswa Mengetahui bagaimana cara kerja Dinas dalam pelayanan Kesehatan Hewan. khususnya dalam Pelayanan, Pengobatan, inseminasi buatan, pemberian vitamin dan pemeriksaan kebuntingan.
12
4.2 Saran Dalam penempatan mahasiswa magang di Puskeswan Air Hitam kabupaten Sarolangun sebaiknya menepatkan tugas mahasiwa magang agar lebih terstruktur.
DAFTAR PUSTAKA
Setiawan D. 2018.Artificial Insemination of Beef Cattle UPSUS SIWAB Program Based on the Calculation of Non-Return Rate, Service Per Conception and Calving Rate In The North Kayong Regency. The International Journal of Tropical Veterinary and Biomedical Research. 3(1) : 7-11 Pamayun TGO, INB Trilaksana dan MK Budiasa. 2016. Waktu Inseminasi Buatan yang Tepat pada Sapi bali dan Kadar Progesteron pada Sapi Bunting. Jurnal Veteriner. 15 (3): 425-430. Mahaputra, L., Mustofa, I., Utama, S. , Restiadi, T. I., Mulyati, S. 2011. Buku Ajar Ilmu Kebidanan Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan. Surabaya: Airlangga University Press. 59-79, 98-101. Susilawati T. 2011. Tingkat Keberhasilan Inseminasi Buatan Dengan Kualitas dan Deposisi Semen yang Berbeda Pada Sapi Peranakan Ongole. Jurnal Ternak Tropika. 12 (02) : 15- 24. 13
14