Laporan Kegiatan Tak Anak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK DENGAN METODE PERMAINAN GOBAG SODOR UNTUK MENINGKATKAN ADAPTASI PSIKOSOSIAL ANAK USIA SEKOLAH



Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Asuhan Keperawatan Jiwa Dosen Pembimbing



: Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep.,M.Kep Oleh :



Yusak Gawe



22020115000113



Ayudita Handayaningtyas



22020115120023



Devi Rida Rossela



22020115120033



Tri Nur Hidayati



22020115120034



Miftahul Hidayah



22020115120046



Fera Fitrianingrum N. H.



22020115130066



Banis Rihadatul Afifah



22020115130075



Astri Artanti



22020115130111



Qoirina Sukma Widyasari



22020115140076



Kelas A15.2



DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2019



LAPORAN KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK DENGAN METODE PERMAINAN GOBAG SODOR UNTUK MENINGKATKAN ADAPTASI PSIKOSOSIAL ANAK USIA SEKOLAH



A. LATAR BELAKANG MASALAH Anak usia sekolah merupakan anak dengan usia 6-12 tahun, dimana pada usia ini anak memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk keberhasilan pada dirinya. Perilaku anak dikatakan baik dapat dilihat dari anak yang mampu melakukan tugas tumbuh kembang sesuai usianya. Pada proses pertumbuhan yang dilihat adalah pertumbuhan secara fisik diantaranya adalah tinggi badan, berat badan sesuai usia, kerentanan terhadap penyakit, dan status kesehatan yang ada (cacat tubuh) (Wong,et all,2009). Pada perkembangan anak dilihat dari delapan aspek perkembangan yaitu perkembangan kognitif (tahap operasi konkret) anak mampu berpikir logis, perkembangan bahasa dengan melihat laju perkembangan bicara anak, perkembangan afektif (tahap Industry Vs Inferiority/Inferioritas) anak mampu berkompetisi dalam kelompok, perkembangan perilaku sesuai peran dan identitas diri anak, perkembangan fisiologis dimana anak memiliki tinggi dan berat badan yang sesuai, serta keadaan tubuh yang baik, perkembangan motorik (anak mampu bermain dan belajar sesuai dengan tingkat usianya), perkembangan sosial (anak mampu bersosialisasi dengan teman sebaya, keluarga dan masyarakat), moral spiritual dimana anak mampu bersikap dan bertindak sesuai aturan yang berlaku, serta anak mampu menjalankan ibadahnya (Stuart, 2016). Masalah perkembangan pada anak usia sekolah yang sering dialami pada saat ini yaitu diantaranya yaitu dari aspek perkembangan afektif semisal anak kurang mampu bekerjasama antar kelompok dikarenakan kurang kenal antara teman yang satu dengan yang lain. Kemudian dalam aspek perkembangan motorik. Pergerakan motorik merupakan gerakan-gerakan tubuh atau bagianbagian tubuh yang disengaja, otomatis, cepat dan akurat (Desmita, 2012).



Contoh dari perkembangan motorik yaitu anak bermain dengan teman yang disukainya saja. Fenomena yang saat ini terjadi semisal tidak seumuran maka mereka sedikit kesulitan untuk berbaur antara yang satu dengan yang lain. Seiring dengan berkembangnya jaman. Beberapa anak mengalami gangguan pada aspek perkembangan motorik, afektif, maupun perkembangan sosial yaitu yang dipengaruhi salah satunya oleh game. Dimana game ini membuat anak menjadi apatis dengan keadaan sekitarnya sehingga anak lebih menutup diri lebih memilih bermain didalam rumah dan menarik diri dari lingkungan sosial disekitarnya, hal ini berdampak terhadap penyesuaian sosial pada anak. Salah satu cara untuk mengatasi masalah pada anak yang mengalami ganggaun perkembangan yaitu salah satunya dengan bermain. Tahap perkembangan usia sekolah masih didominasi dengan aktivitas bermain. Bermain merupakan hal yang paling disukai oleh anak-anak. Salah satu contoh permainan yang dapat meningkatkan perkembangan pada anak yaitu permainan tradisional gobak sodor. Permainan gobak sodor salah satu permainan yang dimainkan secara berkelompok. Permainan gobag sodor ini dimainkan oleh 2 kelompok dengan anggota tiap kelompok minimal 6 orang anak. Untuk memenangkan permainan gobag sodor dibutuhkan kerjasama dan kekompakan kelompok. Secara tidak langsung anak-anak melakukan interaksi dan mendapatkan pengalaman dengan teman dalam kelompoknya (Marsono dalam Siagawati, 2007). Menurut pendapat Vidyanagar (2013) menyatakan bahwa penyesuaian diri sangat penting dalam membawa seseorang ke dalam lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Boivin dan Hymel (1997) menyatakan bahwa pengalaman yang diperoleh anak selama berhubungan dengan teman sebaya akan membantu anak melakukan penyesuaian sosial. Hal ini berkaitan dengan apakah anak akan diterima atau ditolak oleh teman sebayanya. Hasil penelitian ini sesuai dengan konsep perkembangan yaitu anak-anak tidak belajar suatu hal melalui instruksi langsung, akan tetapi mereka belajar melalui pengalaman secara tidak



langsung, melalui apa yang telah mereka lakukan (Coleman dalam Kostelnik dkk, 1988). B. PERENCANAAN 1. Tempat



: Lapangan RW 05



2. Hari/tanggal



: Jumat, 28 Maret 2019



3. Waktu



: Pukul 15.00 WIB-selesai



4. Jumlah klien : Jumlah klien yang mengikuti kegiatan adalah 12 anak 5. Rencana Pelaksanaan No. 1.



Tahapan Persiapan



2.



Orientasi



Kegiatan 1. Memilih anak-anak sesuai dengan kriteria 2. Membuat kontrak dengan anak-anak 3. Menyiapkan tempat kegiatan 4. Menyiapkan media 1. Salam terapeutik a. Salam dari Leader ke anak-anak b. Perkenalan nama dan panggilan Leader c. Perkenalan nama anggota yang lain d. Menanyakan nama dan panggilan semua anak-anal 2. Evaluasi/ validasi Menanyakan perasaan dan kabar anakanak saat ini 3. Kontrak a. Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan b. Terapis menjelaskan aturan main berikut. 1) Jika ada anak yang ingin meninggalkan permainan, harus meminta izin pada Leader 2) Pemain tidak boleh tersentuh oleh penjaga sodor selama permainan berlangsung 3) Permainan di berhentikan apabila pemain tersentuh, waktu habis,



Durasi H-1 Pelaksanaan TAK



15 menit



3



Kerja



4.



Evaluasi



atau terdapat kendala lain yang tidak terduga (cidera saat permainan) 4) Pemain yang berhasil melewati garis depan –belakang-depan mendapatkan poin 1 dan dapat memulai permainan kembali 5) Lama kegiatan 20 menit 6) Setiap anak mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. 1. Leader menjelaskan rangkaian kegiatan 30 menit 2. Leader membagi anak-anak menjadi dua tim melalui kegiatan ice breaking 3. Leader menentukan ketua tim melalu musyawarah mufakat masing-masing tim yang terbentuk 4. Leader memulai kegiatan permainan gobak sodor sesi 1 5. Leader memulai kegiatan permainan gobak sodor sesi II Evaluasi: 15 menit a. Mengevaluasi respon anak b. Kesimpulan dan saran c. Penutupan (doa dan pengucapan salam)



C. INDIKATOR HASIL Setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok dengan metode permainan gobag sodor untuk meningkatkan adaptasi psikososial pada anak usia sekolah, diharapkan : 1.



Anak mampu bermain dengan teman-temannya di luar rumah



2. Anak mampu berhubungan dengan orang lain dan beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya 3.



Anak mampu berinteraksi atau bersosialisasi dengan teman sebayanya



4.



Anak mampu bekerja sama dengan teman sebayanya



5.



Mampu meningkatkan komunikasi pada anak



D. PROSES PELAKSANAAN Tanggal, Jam Tahap



Keterangan 1. Menyiapkan tempat yang akan digunakan dan



Persiapan



meminta ijin dengan pihak RT 05/RW 05 Kelurahan



Kamis, 28



Pedalangan



Maret 2019/09.00Selesai WIB Tahap



2. Menyiapkan peralatan (Hadiah untuk pemenang, lakban untuk pembatas permainan gobag sodor, raffia, mahkota untuk pemenang terbuat dari daun) 1. Salam terapeutik



Orientasi



a. Salam dari MC kepada anak-anak



Jumat, 29



b. Perkenalan nama dan panggilan Leader dan tim



Maret 2019



c. Menanyakan nama dan panggilan semua anak-



13.30 WIB



anak



-13.45 WIB



2. Evaluasi/ validasi Menanyakan perasaan dan kabar anak-anak saat ini 3. Kontrak a. MC menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan b. MC menjelaskan aturan main berikut. 1) Jika ada anak-anak yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin pada Leader 2) Lama kegiatan 60 menit 3) Setiap anak-anak mengikuti kegiatan dari awal



Tahap Kerja Jumat, 29 Maret 2019/13.45 WIB – 14.30 WIB



sampai selesai 1. MC mempersilahkan Leader untuk menyampaikan TAK yang ingin dilakukan 2. Leader menjelaskan rangkaian kegiatan permainan gobag sodor 3. Leader



menjelaskan



tujuan



prosedur



mencontohkan tata cara bermain gobak sodor



dan



4. Leader memulai permainan gobag sodor 5. MC mempersilahkan Banis dan Yudit untuk mengisi Ice Breaking Tahap Terminasi Jumat, 29 Maret 2019/14.30 WIB – 14.45 WIB



1. Evaluasi a. Leader menanyakan perasaan anak-anak setelah mengikuti kegiatan b. Leader



memberikan



pujian



atas



keberhasilan



kelompok yang menang dalam permainan c. Leader meminta anak untuk menyebutkan manfaat permainan yang dilakukan (gobag sodor) d. MC mempersilahlan observer untuk menyampaikan kesimpulan dan evaluasi kegiatan permainan gobag sodor e. MC menutup kegiatan TAK 2. Kontrak yang akan datang a. Menyepakati kegiatan yang akan datang b. Menyepakati waktu dan tempat



E. HASIL PELAKSANAAN Kegiatan terapi aktivitas kelompok menggunakan permainan tradisional gobag sodor pada anak usia sekolah diikuti oleh 12 anak dari RT 05 RW 05 Kelurahan Pedalangan. Anak-anak



terlihat antusias dalam mengikuti



kegiatan, walaupun pada awal kegiatan mereka belum bisa saling akrab satu sama lain, namun ketika permainan sudah berjalan beberapa menit, anak-anak sudah mulai akrab dengan teman satu kelompok maupun dengan teman dari kelompok lain. Keaktifan anak-anak juga sudah mulai terlihat ketika permainan berjalan beberapa menit dan terlihat lebih aktif lagi karena di bantu peran fasilitator. Kegiatan yang dilaksanakan diikuti oleh anak-anak mulai dari awal hingga akhir kegiatan tanpa ada anak yang pergi meninggalkan permainan.



Anak-anak mengikuti instruksi dari leader dan co-leader dengan baik sehingga permainan berjalan sesuai dengan rencana. Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar sesuai dengan susunan kegiatan. Anak-anak mampu memahami materi dengan baik dan kooperatif selama pelaksanaan permainan. Seluruh anak mampu bekerjasama dalam kelompok dan melakukan interaksi dengan teman- teman dalam satu kelompok. Hambatan yang ditemui ketika pelaksanaan kegiatan yaitu di awal kegiatan anak masih kurang berbaur dengan teman-temannya sehingga permainan kurang berjalan dengan menarik. Setelah permainan selesai dan didapatkan pemenang, kemudian beberapa anak diminta untuk menyampaikan perasaannya dan esensi yang didapat dari permainan yang telah dilakukan. Berdasarkan esensi yang telah disebutkan yaitu antara lain dengan permainan ini dapat mengajarkan kerja sama, adaptasi, komunikasi dan bersosialisasi sehingga diharapkan anak-anak dapat mengaplikasikan apa yang telah diperoleh tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. F.



EVALUASI 1. Struktur a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan pengorganisasian tugas b. 12 anak menerima terapi bermain dari kegiatan TAK yang dilaksanakan c. Media dan alat tersedia H-1 kegiatan dilaksanakan d. Tempat yang aman untuk bermain sudah siap H-1 kegiatan 1. Proses a. Kegiatan terlaksana pada tanggal 29 Maret 2019 walaupun terdapat ketidaktepatan waktu mulai yaitu 30 menit. b. Leader menyampaikan orientasi dengan baik. c. Leader menyampaikan cara permainan dengan jelas. d. Suasana kurang kondusif karna anak-anak terlalu antusias untuk melakukan permainan.



e. Observer memberikan evaluasi berupa kesimpulan diadakannya kegitan tersebut. f. Fasilitator mampu meningkatkan peran serta dan keaktifan anak-anak dalam bermain. g. Anak-anak kooperatif mengikuti kegiatan walaupun diawal ada sedikit ketidaknyamanan antar anggota team. 2. Hasil a. Kegiatan dihadiri 100% dari total anak di RT 05 RW 05 Kelurahan Pedalangan Banyumanik. b. Anak-anak bersedia ikut serta aktif dalam bermain. c. Anak-anak mengikuti kegiatan sampai kegiatan berakhir. d. Anak-anak mampu bekerjasama dengan baik untuk memenangkan permainan walaupun anggota teamnya bukan seumuran . e. Terjalin komunikasi antar anggota dengan baik.



LAMPIRAN



DAFTAR PUSTAKA Boivin, M., Hymel, S., Bukowski, W. M. (1995). The roles of social withdrawal, peer rejection, and victimization by peers in predicting loneliness and depressed mood in childhood. Development and Psychopathology, 7, 765785. Coleman, J. S. (1988). Social Capital in the Creation of Human Capital. The American Journal of Sociology Vol 94, 98. Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Siagawati, Monica. (2007). Mengungkap Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Permainan Tradisional Gobag Sodor.(Skripsi). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Stuart, G.W. (2016).Principles and Practice of Psychiatric Nursing. (10 th Ed).Elsevier: Mosby Vidyanagar, Hassan. 2013. Personal Adjustment of the Student Trainees. International



Journal



of



Education



and



Psychological



Research



(IJEPR)Volume 2, Issue 4, pp: 123-128. Wong, et al. (2009).Wong buku ajar keperawatan pediatrik. (alih bahasa: AndryHartono, dkk). Jakarta. EGC