Laporan Keluarga Binaan KB [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KELUARGA BINAAN PADA Ny. R DENGAN MASALAH KURANGNYA PEMAHAMAN TENTANG KB DI DUSUN IV DESA SEI NANGKA KEC.SEI KEPAYANG BARAT D I S U S U N OLEH :



TIODINA INDRIANI HUTAJULU 15141833027



DOSEN PEMBIMBING : USTI FINA HASIBUAN, SST. M.Kes



PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN AS-SYIFA KISARAN 2018



LEMBAR PERSETUJUAN



Laporan Keluarga Binaan ini telah disusun untuk dipertahankan Dihadapan penguji Laporan Keluarga Binaan Program Studi Akademi Kebidanan As Syifa Kisaran



Menyetujui Kisaran,



Februari 2018



Pembimbing



Usti Fina Hasibuan, SST, M.Kes



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Praktek Belajar Lapangan (PBL) di Dusun IV Desa Sei Nangka Kecamatan Sei Kepayang Barat. Dalam penyusunan Laporan Keluarga Binaan ini penulis banyak mendapatkan masukan dan bimbingan dari berbagai pihak. Adapun tujuan dibuatnya Laporan Keluarga Binaan ini sebagai syarat pelaksanaan Praktek Kebidanan Komunitas. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, sehingga laporan ini dapat terlesaikan. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak terutama kepada : 1. Ketua yayasan Akademi Kebidanan As-syifa Kisaran. 2. Ibu Nani Jahriani SST, MKes selaku Direktris Akademi Kebidanan As Syifa Kisaran 3. Ibu Usti Fina Hasibuan, SST, M.Kes selaku dosen pembimbing Akademi Kebidanan As Syifa Kisaran 4. Seluruh Staf dan Dosen Pegawai Akademi Kebidanan As-Syifa Kisaran. 5. Kepala Desa Sei Nangka Kecamatan Sei Kepayang Barat. 6. Kepala Dusun IV Desa Sei Nangka Kecamatan Sei Kepayang Barat. 7. Seluruh masyarakat Dusun IV Desa Sei Nangka Kecamatan Sei Kepayang Barat. Demikianlah laporan ini dibuat agar bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Kisaran,November 2015



i



(Penulis)



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1 1.1



Latar Belakang.................................................................................................. 1



1.2



Tujuan ............................................................................................................... 3



1.3



Manfaat ............................................................................................................. 3



1.4



Lokasi dan Jadwal Kerja................................................................................... 4



1.5



Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 5



BAB II TINJAUAN TEORITIS .................................................................................... 6 2.1



Pengertian Sanitasi Lingkungan ....................................................................... 6



2.2



Ruang Lingkup Sanitasi Lingkungan ............................................................... 6



2.3



Sasaran Kesehatan Lingkungan ........................................................................ 7



2.4



Masalah-masalah Sanitasi Lingkungan ............................................................ 8



2.5



Sampah di Lingkungan Rumah Tangga ........................................................... 9



2.6



Limbah di Lingkungan Rumah Tangga .......................................................... 10



2.7



Kebidanan Komunitas .................................................................................... 10



2.8



Sasaran Kebidanan Komunitas ....................................................................... 10



BAB III TINJAUAN KASUS ....................................................................................... 12 3.1



Keluarga Binaan ............................................................................................. 12



BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................................. 19 4.1



Pembahasan Masalah ...................................................................................... 19



BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 20 1.1



Kesimpulan ..................................................................................................... 20



1.2



Saran ............................................................................................................... 20



DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 21



iii



iv



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Praktek belajar lapangan (PBL) merupakan bentuk pembelajaran klinik dengan menerapkan materi yang telah didapat dibangku kuliah terutama mata kuliah kebidanan kemunitas pada keluarga, dimana mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata tentang peran dan fungsi bidan di masyarakat dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bekerja dengan individu, keluarga dan kelompok di tatanan pelayanan kebidanan serta dapat mengembangkan Asuhan Kebidanan Komunitas pada keluarga dengan menggunakan manajemen kebidanan dan pengorganisasisan masyarakat. Masalah kurangnya pengetahuan tentang KB merupakan masalah yang tidak dirasakan oleh keluarga, karena keluarga terutama di desa masih menganut kebiasaan-kebiasaan adat istiadat yang dapat merugikan kesehatan. Hal tersebut juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor misal : pendidikan, sosial, ekonomi, pengetahuan dan yang paling kuat mempengaruhinya adalah KB. Pada saat ini negara kita sedang menghadapi masalah dengan peningkatan jumlah penduduk 5 juta per tahun. Tingginya angka kematian ibu dan bayi menjadi permasalahan yang perlu ditindak lanjuti Dengan harapan ibu dapat mengikuti program KB dapat mengurangi angka kelahiran dan angka kematian (Depkes RI, 1994). 1



Dari Hasil Praktek Belajar Lapangan yang dilakukan di desa Sei Nangka ada ditemukan masyarakat yang kurang nya pemahan nya tentang KB. Sehingga 1.2 Tujuan Penelitian 1.2.1



Tujuan umum Dilakukannya



keluarga binaan pada keluarga Tn. D dusun IV Desa Sei



Nangka Kecamatan Sei Kepayang Barat. 1.2.2



Tujuan khusus Memberikan pengetahuan mengenai KB kepada Ny. R di dusun IV Desa Sei



Nangka Kecamatan Sei Kepayang Barat.



1.3



Manfaat



1.3.1 Bagi Keluarga Binaan Dengan adanya praktek belajar lapangan di Desa Sei Nangka Kecamatan Sei Kepayang Barat, diharapkan agar keluarga binaan memahami tentang manfaat ber KB. 1.3.2 Bagi Masyarakat Dengan adanya praktek belajar lapangan di Desa Sei Nangka Kecamatan Sei Kepayang Barat diharapkan agar masyarakat lebih bertambah pengetahuan tentang kesehatan. 1.3.3 Bagi Penyusun



2



Agar dapat mengaplikasikan teori yang selama ini dipelajari ke masyarakat langsung dan terlatih dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat.



1.4



Lokasi dan Jadwal Kerja a. Lokasi Lokasi Praktek Belajar Lapngan (PBL) di Desa Sei Nangka Kecamatan Sei Kepayang Barat. b. Jadwal Kerja 1. Tanggal 12 Februari 2018 Acara pesmbukaan Praktek Belajar Lapangan (PBL) secara resmi oleh Bapak kepala desa/yang mewakili, Bapak camat serta perangkat dan seluruh pemuka masyarakat. 2. Tanggal 12-16 Februari 2018 Melakukan pengumpulan data-data dari masyarakat dan kantor kepala desa. 3. Tanggal 17 Februari 2018 Mulai dilakukan pendataan dan membentuk keluarga binaan kepada warga Desa Sei Nangka Kecamatan Sei Kepayang Barat atas nama Ny.R 4. Tanggal 23 Februari 2018 Acara penutupan Praktek Belajar Lapangan (PBL).



1.5



Metode Pengumpulan Data 3



Dalam rangka pembinaan kesehatan keluarga dan masyarakat digunakan beberapa metode sebagai berikut : 1.5.1 Wawancara Mengadakan tanya jawab langsung kepada keluarga binaan dan masyarakat secara langsung. 1.5.2 Observasi Mengamati secara langsung keluarga binaan. 1.5.3



Studi Dokumentasi Pengumpulan data dari kantor kepala desa, puskesmas dan bidan desa.



4



BAB II TINJAUAN TEORITIS



2.1



Konsep Dasar ASI Eksklusif ASI adalah suatu emulasi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-



garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai makanan utama bagi bayi. ASI ekslusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi usia 0 – 6 bulan tanpa makanan pendamping ASI 2.1.1 Komposisi air susu ibu a.



Protein Protein dari susu (curd) disebut kasein kadar protein yaitu laktal bumil dan laktal globulin lebih besar pada air susu ibu dibanding air susu sapi



b. Lemak Air susu ibu mengandung lemak jenuh dan lemak tidak jenuh yang sama kadarnya, yang dapat diabsorbsi oleh bayi secara lebih mudah daripada butirbutir lemak yang terdapat pada susu sapi. Kadar kolesterol alebih tinggi dari pada susu sapi c.



Karbohidrat Mengandung faktor bifidus, dan faktor ini tidak terdapat di dalam air susu sapi. Faktor-faktor pelindung ini semua ada di dalam air susu ibu yang matur dan di dalam kolostrum. Kadar faktor ini berubah selama masa laktasi bayi mulai membentuk sistem imunilogisnya sendiri.



5



2.1.2 a.



Keuntungan ASI bagi bayi



ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, karena : -



Mudah dicarna dan diserap



-



Selalu bersih dan segar



-



Aman



b. Menyempurnakan pertumbuhan bayi menjadi lebih sehat c.



ASI mengandung zat kekebalan, melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi



d. ASI selalu tersedia dalam suhu yang tepat sesuai dengan kebutuhan e.



Untuk menjalani hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi



2.1.3 Keuntungan menyusui bagi ibu a.



Mencegah perdarahan pada masa nifas



b. Membantu segera mengembalikan alat-alat kandungan c.



Tidak merepotkan atau tidak perlu merebus botol dan membuat susu



d. Menghemat biaya pengeluaran karena ASI tidak perlu dibeli e.



Praktis karena itu tidak perlu membawa botol bila bepergian



f.



Menjalin hubungan yang akrab antara ibu dan bayi



g. Menunda masa kehamilan 2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI antara lain : 1. Perubahan sosial budaya a. Ibu-ibu bekerja atau kesibukan sosial lainnya b. Meniru teman, tetangga atau orang terkemuka yang memberikan susu botol 2. Faktor psikologis a.



Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita



6



b. Tekanan batin 3. Faktor fisik ibu Ibu sakit, misalnya mastitis, panas, dsb 4.



Faktor kurangnya petugas kesehatan, sehingga masyarakat kurang mendapat penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian ASI



5. Meningkatkan promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI 6.



Penerangan yang salah justru datangnya dari petugas kesehatan sendiri yang menganjurkan pengganti ASI dengan susu kaleng



2.1.5 Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI 1. Makanan ibu 2. Ketenangan jiwa dan pikiran 3. Frekuensi menyusui 4. Istirahat yang cukup 5. Perawatan payudara yang teratur 2.2 Kebidanan Komunitas 2.2.1 Pengertian Kebidanan Komunitas adalah seorang bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat di wilayah tertentu. (Dr. JH. Syahlan). Adalah para praktisi bidan oleh wanita selama masa kehamilan, persalinan, yaitu dibutuhkan oleh wanita selama masa kehamilan, perslianan, nifas dan bayi baru lahir secara komprehensif. (United Kingdom Central Council For Nursing, Midwifery and Health). Menurut WHO Kebidanan Komunitas adalah seorang yang telah mengikuti pendidikan kebidanan yang telah diakui pemerintah setempat yang telah menyelesaikan pendidikan dan lulus serta terdaftar/ mendapat ijin melakukan praktek kebidanan yang melayani keluarga atau masyarakat di wilayah tertinggal.



7



2.2.2 Sasaran pelayanan kebidanan komunitas Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah komuniti didalam komuniti terdapat kumpulan individu yang membantu keluarga atau kelompok dalam suatu mayarakat. Sasaran utama pelayanan kebidanan komunitas adalah ibu dan anak dalam keluarga Ibu



:



nifas,



Calon ibu/masa pranikah, ibu hamil, ibu bersalin, ibu



ibu meneteki, ibu masa interval, menopause



Anak



: Bayi, balita, masa sekolah



Keluarga berencana



:



Nucler familly (suami, istri, anak), extended familly



(keluarga besar, kakek, nenek dll) Masyarakat



:



masyarakat desa kelurahan dalam batas wewenang



kerja



2.2.3 Kegiatan pelayanan kebidanan komunitas yang dilakukan oleh bidan Kegiatan pelayanan kebidanan komunitas yang dilakukan meliputi : a.



Penyuluhan kesehatan



b. Pemeliharaan kesehatan ibu dan balita c.



Konsep keluarga berencana



d. Imunisasi gizi Keluarga Berencana e.



Memberikan pelayanan kesehatan ibu di rumah



f.



Membina dan membimbing kader dan dukun bayi



g. Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan h. Membina kerjasama lintas program dan lintas sektoral i.



Melakukan rujukan medik



j.



Mendeteksi secara dini adanya efek samping dan komplikasi pemakai kontrasepsi



2.2 Konsep Keluarga



8



Adalah suatu kelompok manusia yang hidup bersama sebagai suatu kesatuan atau unit masyarakat yang terkecil dan sebagainay. Tetapi tidak selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan dan ikatan – ikatan lain. Mereka hidup bersama dalam satu rumah (tempat tinggal), biasanya di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga dan makan dari satu periuk. (Dep. Kes. RI. 1993) Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinetraksi satu sama lain di dalam peranannya masing – masing dalam keadaan saling ketergantungan. (Dep. Kes. RI. 1998) Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup di dalam peranannya masing – masing danmenciptakan serta merpertahankan seuatu kebudayaan (Salvicion G. Balion dan Maklaya 1989) Dari ketiga batasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga adalah : a. Unit terkecil masyarakat b. Terdiri dari dua orang atau lebih c. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah d. Hidup dalam satu rumah tangga e. Di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga f. Berinteraksi satu sama lain g. Setiap anggota keluarga menjalankan perannya masing – masing h. Menciptakan dan mempertahankan suatu kebudayaan



9



BAB III DATA KELUARGA BINAAN 3.1



Secara Umum Desa Subur adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Air Joman



Kabupaten Asahan yang memiliki : 3.1.1



Data Geografis Kepala Lingkungan



: Rahmadi



Jumlah Dusun



: Dusun I



Jumlah KK



: 312 KK



Jumlah Penduduk



: 1116 jiwa



Batas Sebelah Barat berbatasan dengan



: Kel.Siumbut-umbut Kec.Kisaran Timur



Sebelah Timur berbatasan dengan



: Kel.Binjai Serbangan



Sebelah Utara berbatasan dengan



: Dusun VI Perkebunan



Sebelah Selatan berbatasan dengan : Dusun Keadaan Tanah 3.1.2



: Tanah Datar



Data demografis Mata pencaharian



: Mayoritas Wiraswasta



Agama



: Mayoritas Islam



Suku



: Mayoritas Jawa



Sarana Pendidikan



: PAUD



Sarana Kesehatan



: Klinik Bidan 10



3.1.3



3.2



Data Demografi Sarana Pendidikan



: PAUD



Sarana Pelayanan Kesehatan



: Klinik Bidan



Penduduk Berdasarkan Agama



: Mayoritas Islam



Penduduk Berdasarkan Suku



: Mayoritas Jawa



Keadaan Rumah



: Semi Permanen



Sumber Penerangan



: Listrik



Sumber Air Bersih



: Sumur bor



Pembuangan Sampah



: Samping rumah



Pembuangan Limbah



: Belakang rumah



Jarak Sumur dan Septi Tank



: 8 meter



Metode Kontrasepsi



: Sistem Kalender



Secara Khusus Implementasi dilaksanakan secara khusus dengan pembinaan kepada setiap



keluarga binaan yang mulai dilakukan pada tanggal 21 November 2016 s/d 3 Desember 2016. Adapun binaan yang dilakukan secara khusus yaitu : 3.2.1



Biodata Nama kepala keluarga



: Sugianto



Umur



: 28



Jenis Kelamin



: Laki-laki



Agama



: Islam 11



3.2.2



Suku/Kebangsaan



: Indonesia



Pendidikan



: SD



Pekerjaan



: Wiraswasta



Alamat



: Dusun I Desa Subur



Nama Istri



: Waginem



Usia



: 22



Agama



: Islam



Suku



: Jawa/Indonesia



Pendidikan



: SD



Pekerjaan



: IRT



Alat kontrasepsi yang digunakan



: Suntik



Susunan Keluarga



NO Nama



Umur



Hub.



Status



(L/P)



Dalam



Pendidikan



KB



Keadaan Fisik



Keluarga 1



Sugianto



32 tahun



Suami



SD



Tidak ada Baik



Istri



SD



Suntik



Baik



Anak



Belum



Tidal ada



Baik



(Lk) 2



Waginem



28 tahun (Pr)



3



M. Rilo Alfatir



5 bulan (Lk)



sekolah



12



Tipe keluarga ini ysng dominan dengan pengambilan keputusan adalah Ayah sebagai kepala keluarga. Hubungan dalam keluarga harmonis.



3.2.3



Kegiatan Sehari-hari



1. Kebiasaan tidur Kebiasaan tidur keluarga tidak teratur, tergantung kepada kemauan anggota keluarga masing-masing. 2. Kebiasaan makan Makan 3 x sehari, makanan pokok beras (nasi). Keadaan fisik anggota keluarga baik. 3. Penggunaan waktu senggang Ibu beristirahat, dan mengasuh bayinya. Ayah sehari-hari bekerja, dan waktu luang nya biasanya beristirahat dan menonton tv. 4. Situasi sosial budaya dan ekonomi Penghasilan Tn. S yang tidak menetap dan keseluruhannya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 3.2.4



Situasi Lingkungan



1. Perumahan Semi permanen yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang tamu, ventilasi ada, kebersihan rumah kurang baik.



13



2. Sumber air minum Penggunaan sumber air dari sumur. Keadaan air cukup bersih, tidak berbau dan keadaannya tidak baik dengan jarak sumur dan septitank 3 meter. 3. Tempat pembuangan tinja Keluarga mempunyai 1 WC dan septi tank dengan jarak 3 meter 4. Tempat pembuangan sampah Sampah dibuang dilubang sampah yang dibuat di belakang rumah dan kemudian dibakar. 5. Tempat pembuangan air limbah Air limbah rumah tangga dibuang di belakang rumah. 6. Pemanfaatan fasilitas kesehatan Bila anggota keluarga ada yang sakit maka di bawa ke klinik bidan. 7. Keadaan kesehatan keluarga Anak sudah mendapat imunisasi dari lahir yaitu Imunisasi Hepatitis B. 8. Keluarga berencana Ibu menggnakan suntik 3 bulan 9. Riwayat persalinan Ibu bersalin denga ditolong oleh bidan. 10. Keadaan gizi keluarga Pertumbuhan fisik anak Tn. S baik dan tidak ditemukan kelainan gizi.



14



3.3



Masalah Ibu mengatakan sejak lahir anaknya sudah diberi asi dan diberi pisang. Dan



sekarang ini anaknya sudah diberi makan pendamping asi karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentan asi esklusif pada bayi akan mempengaruhi kesehatan bayi. Dan sanitasi lingkungan keluarga kurang memenuhi syarat. Dengan adanya penyuluhan diharapkan Ibu memahami tentang Asi esklusif. 1.



Perumusan Masalah Masalah yang ada pada keluarga ini adalah :



- Ibu tidak memahami dengan baik tentang asi esklusif. - Keluarga kurang menjaga kebersihan lingkungan seperti kebersihan rumah dan lingkungan sekitar rumah.



3.4



Perencanaan dan Penyelesaian Masalah Beri keluarga penyuluhan tentang : -



Asi esklusif dan manfaatnya, serta pola makanan bayi.



-



sanitasi lingkungan, cara mengolah sampah yang baik dan pembuangan limbah yang baik.



3.5



Pelaksanaan Memberi penyuluhan tentang : -



Asi esklusif dan manfaatnya, serta pola makanan bayi.



15



-



sanitasi lingkungan cara mengolah sampah yang baik dan pembuangan limbah yang baik.



3.6



Evaluasi -



Ibu sudah memahami tentang asi esklusif dan pola makanan bayi.



-



Ibu sudah tidak memberikan makanan pendamping asi lagi.



-



Keluarga sudah mengetahui cara pengolahan sampah yang baik.



16



BAB IV PEMBAHASAN



Praktek Belajar Lapangan (PBL) di dusun I Desa Subur Kecamatan Air Joman pada tanggal 22 November 2016 mulai melakukan pengumpulan data. Dalam pengumpulan data dari rumah ke rumah warga tidak mengalami hambatan apapun. Dalam hal ini penulis mengambil satu keluarga untuk dijadikan keluarga binaan. Keluarga yang penulis ambil berada di dusun I Desa Subur Kecamatan Air Joman. Masalah yang ada pada keluarga ini ialah kurangnya pemahaman ibu mengenai asi esklusif dan pola makanan bayi. Penulis melakukan wawancara kepada Ny. W dari identitas keluarga, keadaan lingkungan sampai dengan kegiatan yang dilakukan oleh keluarga sehari-sehari. Berdasarkan hasil wawancara, ibu mengatakan bahwa : 1. Ibu sudah memberikan asi dan pisang kepada anaknya sejak lahir. 2. Pada saat ini anaknya sudah diberi makanan pendamping asi. Dalam hal ini penulis memberi binaan, arahan, dan penyuluhan kepada bapak dan terutama kepada ibu tentang apa sebenarnya asi esklusif. Setelah melakukan binaan, arahan dan penyuluhan tentang asi esklusif, ibu sudah memahami dengan baik apa itu asi esklusif dan pola makanan yang baik untuk anaknya.



17



BAB V PENUTUP Setelah penulis melakukan praktek belajar lapangan (PBL) kesehatan masyarakat di Desa Subur Kecamatan Air Joman dari tanggal 21 November sampai 3 Desember 2016. Maka penulis mengambil kesimpulan dan saran sebagai berikut : 5.1 Kesimpulan Dari analisa yang penulis dapatkan maka penulis mengambil kesimpulan masalah terdapat pada keluarga binaan Tn.S yang tidak memperhatikan kebersihan lingkungan rumahnya dan Ny. W yang kurang memahami asi esklusif dan pola makanan bayi. Penulis telah melakukan kunjungan, binaan dan penyuluhan terhadap keluarga Tn. S. Setelah melakukan pembinaan terhadap keluarga ini diharapkan ibu dapat memahami dengan baik tentang asi esklusif dan pola makanan bayi. 5.2 Saran 5.2.1



Bagi Masyarakat Diharapkan masyarakat lebih memahami tentang asi esklusif dan pola pemberian makanan pada bayi.



5.2.2



Mahasiswa Agar



mahasiswa



lebih



meningkatkan



kualitas



pengetahuan



kemampuannya dalam melakukan asuhan kebidanan komunitas.



18



dan



DAFTAR PUSTAKA Proverawati, Atikah dan Eni Rahmawati.2010. Kapita Selekta ASI dan Menyusui. Yogyakarta : Nuha Medika. Liana, meida, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan III. Jakarta : Trans Info Media http://parfumlawang.blogspot.co.id/2012/05/asuhan-kebidanan-komunitas-pada.html https://tiarameltiaputri.wordpress.com/2014/11/22/asi-eksklusif/



19