Laporan Keluarga Binaan Mercy [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN HASIL KEGIATAN KELUARGA BINAAN DISMENORHEA PADA REMAJA



TIM PENGUSUL Rita Ayu Yolandia, S.ST, M.Kes



TRIMERCY IBRAHIM NPM : 07190300014



PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU TAHUN 2020



Alamat Kampus: Gedung HZ Jl. Harapan No. 50 Lenteng Agung, Jakarta Selatan 12610 Telp: 02178894043 – 46 Fax: 78894045 Website: [email protected] Email: [email protected]



i



LEMBAR PERSETUJUAN



LAPORAN PRAKTIK INDIVIDU MAHASISWA TENTANG KELUARGA BINAAN DI DESA PARIGI KECAMATAN PARIGI BARU PERIODE 06 OKTOBER- 21 NOVEMBER 2020



Telah Disetujui Pada Tanggal: 12 Oktober 2020



Mengetahui, Dosen Pembimbing Lapangan,



(Rita Ayu Yolandia, S.ST, M.KM)



1



LEMBAR PENGESAHAN



LAPORAN PRAKTIK INDIVIDU MAHASISWA TENTANG KELUARGA BINAAN DI DESA PARIGI KECAMATAN PARIGI BARU PERIODE 06 OKTOBER- 21 NOVEMBER 2020



Telah Disahkan pada Tanggal: 12 Oktober 2020



Mengetahui, Nama Mahasiswa



Penanggung Jawab Praktik



(Trimercy Ibrahim)



(Rita Ayu Yolandia, S.ST, M.KM)



Koordinator Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan,



(Retno Sugesti, S.ST, M.Kes)



2



KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan taufiknya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Hasil Kegiatan Keluarga Binaan tentang DISMENORHEA pada remaja. Sholawat beserta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa mukjizat dan banyak perubahan kepada umat manusia. Adapun tujuan dalam penyusunan laporan hasil kegiatan Keluarga Binaan ini adalah untuk menjelaskan kepada remaja, untuk mengetahui tentang apa itu desminore dan yang menyebabkan hal tersebut terjadi pada remaja, dan menganjurkan remaja untuk mengatur pola makan, berolahraga dan menjalankan hidup sehat. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan, termasuk didalamnya melakukan kegiatan yang sesuai dengan judul pengabdian masyarakat. Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada : 1.



Ibu Hidayani, Amd. Keb., SKM., MKM selaku kepala departemen vokasi program studi kebidanan STIKIM.



2.



Ibu Retno Sugesti, S.ST.,M.Kes selaku coordinator program studi kebidanan program sarjana terapan STIKIM.



3.



Ibu Rita Ayu Yolandia, S.ST,.M.KM selaku dosen pembimbing



4.



Dan Masyarakat yang telah ikut serta dalam kegiatan Keluarga Binaan Saya menyadari dalam penyusunan hasil kegiatan keluarga binaan ini masih



banyak terdapat kesalahan-kesalahan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua kalangan yang membaca hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini. Jakarta, Oktober 2020



Penyusun



3



DAFTAR ISI



4



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Dokumentasi Kebidanan (SOAP) Lampiran 2 : SAP



5



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan. Menstuasi yang pertama disebut menarke paling sering terjadi pada usia 11 tahun, tetapi bisa juga terjadi pada usia 8 tahun atau 16 tahun. Menstruasi merupakan pertanda masa produktif pada kehidupan seorang wanita. Siklus menstuasi berkisar antara 21-40 hari. Hanya 10-15% wanita yang memiliki siklus 28 hari. World Health Organization (WHO) mendefenisikan “kesehatan ” sebagai “suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang sempurna dan bukan sekedar tidak ada penyakit atau kelemahan”. Masa remaja dalam perjalanan kehidupan adalah suatu periode transisi yang memiliki rentang dari masa kanakkanak yang bebas dari tanggung jawab sampai pencapaian tanggung jawab pada masa remaja. Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun. Namun jika pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi remaja. Mengakhiri abad ke-20 dan mengawali abad ke-21 ini ditandai oleh fenomena transisi kependudukan di Indonesia. Apabila sebelumnya penduduk



yang terbesar adalah anak-anak maka dalam masa transisi ini proporsi penduduk usia remaja semakin besar. Terdapat 36.600.000 (21% dari total penduduk) remaja di Indonesia dan diperkirakan jumlahnya mencapai 43.650.000 pada awal abad ke-21. Masa remaja, usia diantara masa anak-anak dan dewasa, yang secara biologis yaitu antarta umur 10 sampai 19 tahun. Peristiwa yang terpenting yang terjadi pada gadis remaja ialah datang haid yang pertama kali, biasanya sekitar umur 10 smpai 16 tahun. Saat haid yang pertama ini datang



dinamakan



menarche. Angka kejadian (prevalensi) Nyeri Haid berkisar 45-95% dikalangan wanita usia produktif. Walaupun pada umumnya tidak berbahaya, namun sering kali dirasa mengganggu bagi wanita yang mengalaminya. Dysmenorea Spasmodik atau Primer dialami oleh 60-75% wanita muda. Pada tiga perempat wanita yang mengalaminya, intensitas kram ringan atau sedang, tetapi pada 25% nyeri berat dan membuat penderitanya tidak berdaya. Penyebab terjadinya rasa sakit belum diketahui hingga sekarang tetapi teori yang masuk ialah kekejangan pada otot rahim yang menyebabkan aliran darah tidak lancar, 50% dari kaum wanita pernah mengeluh karena sakit pada waktu haid pada masa remaja biasanya gangguan ini mencapai puncaknya pada umur 17-25 tahun dan pengobatan telah dilakukan dari dulu sampai sekarang. Biasanya dismenorrhoe primer dimulai 24 jam sebelum haid datang dan berlangsung sampai 12 jam pertama dari masa haid. Sesudah itu rasa tidak enak tadi hilang. Barangkali 50% dari kaum wanita pernah mengeluh karena sakit



waktu haid pada masa remaja. Umumnya gangguan ini mencapai puncaknya pada.



1.2



Tujuan 1.



Tujuan Umum Dapat melaksanakan asuhan kebidanan keluarga binaan dengan penerapan manajemen asuhan kebidanan pada remaja dengan dismenorhea pada Nn. K di Desa Parigi Kecamatan Parigi Baru tahun 2020.



2.



Tujuan Khusus a.



Mampu melakukan pengumpulan data dasar secara subjektif dan objektif pada kasus gangguan reproduksi pada remaja dengan dismenorhea.



b.



Mampu merumuskan diagnosa pada Nn. K dengan dismenorhea.



c.



Mampu menyusun rencana dalam asuhan kebidanan pada Nn. K dengan dismenorhea.



d.



Mampu melaksanakan rencana dalam memberikan asuhan kebidanan pada Nn. K dengan memberikan penjelasan tentang dismenorhea, penyebab yang dapat menyebabkan dismenorhea pada remaja serta memberikan informasi mengenai cara untuk mengurangi ranya nyeri dismenorhea.



1.3



Manfaat



1.3.1 Manfaat Teoritis Penulisan ini dapat digunakan sebagai referensi ilmiah dan menambah literatur tentang ilmu kebidanan khususnya mengenai manajemen asuhan



kebidanan pada remaja dengan dismenorhea. 1.3.2 Manfaat Metodologis Didalam penelitian ini tidak menghasilkan metode penelitian baru, hanya mengarah pada metode yang sudah ada. 1.3.3 Manfaat Praktis Hasil penelitian ini disajikan sebagai bahan informasi bagi siapapun yang akan mengembangan penelitian dengan masalah yang sama.



BAB II TINJAUAN TEORI



2.1



Konsep Keluarga Binaan



2.1.1 Pengertian Keluarga Menurut Bailon dan Maglaya keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Menurut Stanhope dan Lancester keluarga adalah dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok keluarga yang sama atau yang berbeda dan saling menikutsertakan dalam kehidupan yang terus menerus, biasanya bertempat tinggal dalam satu rumah, mempunyai ikatan emosional dan adanya pembagian tugas antara satu dengan yang lainnya. Menurut Allender dan Spradley keluarga adalah satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.1 Dari beberapa pengertian tentang keluarga maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah:2 1.



Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah perkawinan atau adopsi.



2.



Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika berpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain.



1 2



Susanto T. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: CV. Trans Info Media; 2014. Ibid



3.



Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial. Seperti suami, istri, anak, kakak, adik.



4.



Mempunyai



tujuan:



menciptakan



dan



mempertahankan



budaya



meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan sosial anggota. 2.1.2 Struktur dan fungsi keluarga Struktur dan fungsi keluarga merupakan hubungan yang dekat dan adanya Interaksi yang terus menerus antara satu dengan yang lainnya. Struktur didasari oleh organisasi keanggotaan dan pola hubungan yang terus-menerus. Hubungan dapat banyak dan kompleks seperti seorang wanita bisa sebagai istri, sebagai ibu, sebagai menantu dan lain-lain yang semua itu mempunyai kebutuhan, peran dan harapan yang berbeda. Struktur keluarga dapat diperluas dan dipersempit tergantung dari kemampuan keluarga tersebut untuk merespon stressor yang ada dalam keluarga. Struktur di dalam keluarga yang sangat kaku dan fleksibel akan dapat meneruskan fungsi di dalam keluarga.3 Fungsi dalam keluarga merupakan apa yang dikerjakan dalam keluarga, sedangkan struktur keluarga meliputi proses yang digunakan dalam keluarga untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Proses ini meliputi komunikasi antar anggota keluarga, tujuan, pemecahan konflik, pemeliharaan dan penggunaan sumber internal dan eksternal. Tujuan reproduksi, seksual, ekonomi dan pendidikan dalam keluarga memerlukan dukungan secara psikologi antar anggota keluarga, apabila dukungan tersebut tidak didapatkan maka akan menimbulkan konflik sosial seperti marah, depresi, dan perilaku yang menyimpang. Tujuan yang ada di dalam keluarga akan lebih mudah dicapai 3



Ibid



apabila terjadi komunikasi yang jelas dan secara langsung. Komunikasi tersebut akan mempermudah menyelesaikan konflik dan pemecahan masalah.4 2.1.3 Fungsi keluarga yang berhubungan dengan struktur Fungsi keluarga yang berhubungan dengan struktur keluarga adalah sebagai berikut:5 1.



Struktur egalisasi: masing-masing keluarga mempunyai hak yang sama dalam menyampaikan pendapat (demokrasi).



2.



Struktur yang hangat, menerima dan toleransi.



3.



Struktur yang terbuka, dan anggota yang terbuka: mendorong kejujuran dan kebenaran (honesty dan authenticity).



4.



Struktur yang kaku: suka melawan dan tergantung pada peraturan.



5.



Struktur



yang



bebas:



tidak



adanya



peraturan



yang



memaksakan



(permissiveness). 6.



Struktur yang kasar: abuse (menyiksa, kejam dan kasar).



7.



Suasana emosi yang dingin (isolasi, sukar berteman).



8.



Disorganisasi keluarga (disfungsi individu, stress emosional). Fungsi keluarga: Fungsi keluarga menurut Friedman, Bowden dan Jones dibagi menjadi 5



yaitu:6 1.



Fungsi afektif dan koping: keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota,



membantu



anggota



mempertahankan saat terjadi stres. 4



Ibid Ibid 6 Ibid 5



dalam



membentuk



identitas



dan



2.



Fungsi sosialisasi: keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap dan mekanisme koping: memberikan feedback dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah.



3.



Fungsi reproduksi: keluarga melahirkan anaknya.



4.



Fungsi ekonomi: keluarga memberikan financial untuk anggota keluarganya dan kepentingan di masyarakat.



5.



Fungsi fisik atau perawatan kesehatan: keluarga memberikan keamanan, kenyamanan



lingkungan



yang



dibutuhkan



untuk



pertumbuhan,



perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit. 2.1.4 Proses dan strategi koping keluarga Stressor



merupakan



agen



pencetus



stress



atau



penyebab



yang



mengaktifkan stres seperti kejadian-kejadian dalam hidup yang cukup serius (lingkungan, ekonomi, sosial budaya) yang menimbulkan perubahan perubahan dalam sistem keluarga. Stres adalah respon atau keadaan yang dihasilkan oleh stressor atau oleh tuntutan-tuntutan nyata yang belum tertangani. Stres merupakan tekanan dalam diri seseorang atau sistem sosial (individu, keluarga). Adaptasi merupakan suatu proses penyesuaian terhadap perubahan yang dapat positif atau negatif yang dapat mempengaruhi meningkat atau menurunnya kesehatan keluarga.7 Ada tiga strategi untuk adaptasi menurut White (dalam Friedman Browden dan Jones) yaitu:8 1. 7 8



Ibid Ibid



Mekanisme pertahanan



Merupakan cara-cara yang dipelajari, kebiasaan, otomatis untuk merespon yang bertujuan untuk menghindari masalah-masalah yang dimiliki stressor dan biasanya digunakan apabila tidak ada penyesuaian yang jelas dalam keluarga. 2.



Strategi koping Merupakan perilaku koping atau upaya-upaya koping dan merupakan strategi yang positif, aktif, serta khusus untuk masalah yang disesuaikan untuk pemecahan suatu masalah yang dihadapi keluarga.



3.



Penguasaan Merupakan strategi adaptasi yang paling positif karena keadaan koping benar-benar diatasi sebagai hasil dari upaya-upaya koping yang efektif dan dipraktikkan dengan baik yang didasarkan pada kompetensi keluarga.



2.2



Dismenorhea pada Remaja



2.2.1 Definisi Remaja Istilah adolescence atau remaja berasal dari bahasa latin adolescere, mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, social dan fisik. Istilah adolescence, yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa. Remaja adalah tahap perkembangan menjadi dewasa. Remaja adalah tahap perkembangan dimana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pendapat tentang rentang usia remaja bervariasi antara beberapa ahli, organisasi, atau lembaga kesehatan. Usia remaja merupakan periode transisi perkembangan dari



masa anak-anak ke masa dewasa, usia antara 10-24 tahun.9 Secara etiomologi remaja berarti “tumbuh menjadi dewasa”. Definisi remaja (adolescence) menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) adalah periode usia antara 10 sampai 19 tahun, sedangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut kaum muda (youth) untuk usia antara 15 sampai 24 tahun. Sementara itu, menurut The Health Resources and Services Administrations Guidelines Amerika Serikat,rentang usia remaja adalaj 11-21 tahun dan terbagi menjadi 3 tahap, yaitu remaja awal (11-14 tahun), remaja menengah (15-17 tahun), dan remaja akhir (18-21 tahun). Definisi ini kemudian disatukan dalam terminology kaum muda (youth people) yaitu usia 10-24 tahun.10 2.2.2 Dismenorhea Dismenorea berasal dari bahasa Yunani, kata dys yang berarti sulit, nyeri, abdominal : meno yang berarti bulan, dan orrhea yang berarti aliran. Dismenorea adalah kondisi medis yang terjadi sewaktu haid/menstruasi yang dapat menganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan yang ditandai dengan nyeri atau rasa sakit di daerah perut maupun panggul.11 Dysmenorrhea adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi.12 Dismenorea adalah nyeri saat haid yang terasa di perut bagian bawah dan muncul sebelum, selama atau setelah menstruasi. nyeri dapat bersifat kolik atau terus-menerus. Dismenorea timbul akibat kontraksi disritmik 9



Kumala, Andhyantoro I. Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan Jakarta : Salemba Medika; 2012 10 Kusmiran E. Kesehtan Reproduksi Remaja dan Wanita Lestari PP, editor. Jakarta: Salemba Medika: 2013 11 Laila N N. Buku Pintar Menstruasi. Buku Biru : Yogyakarta; 2011. 12 Nugroho, Taufan, Indra Utama B. Masalah Kesehatan reproduksi Wanita. Nuha Medika, Yogyakarta; 2014.



lapisan miometrium yang menampilkan satu atau lebih gejala mulai dari nyeri ringan hingga berat pad perut bagian bawah, daerah pantat dan sisi medial paha.13 2.2.3 Klasifikasi Dismenorea Dismenorea



dapat



diklasifikasikan



menjadi



dua



golongan



yaitu



berdasarkan jenis nyeri dan berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat diamati.14 1.



Dismenorea berdasarkan jenis nyeri a.



Dismenorea Spasmodik Dismenorea spasmodik adalah nyeri yang dirasakan di bagian bawah perut dan terjadi sebelum atau segera setelah menstruasi dimulai. dismenorea spasmodik dapat dialami oleh wanita muda ataupun wanita yang berusia 40 tahun ke atas. Sebagian wanita yang mengalami dismenorea spasmodik, tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasa, tanda dismenorea spasmodik yaitu pingsan, mual, muntah. Dismenorea spasmodik dapat diobati ataupun dikurangi dengan melahirkan, walaupun tidak semua wanita mengalami hal tersebut.



b.



Dismenorea Kongestif Dismenorea kongestif dapat diketahui beberapa hari sebelum menstruasi datang. Gejala yang ditimbulkan berlangsung 2 dan 3 hari sampai kurang dari 2 minggu. Pada saat menstruasi datang tidak terlalu



13 14



Ibid Ibid



menimbulkan nyeri. Bahkan setelah hari pertama menstruasi, penderita akan meras lebih baik. Gejala yang ditimbulkan yaitu pegal (pada bagian paha), sakit pada daerah payudara, lelah, mudah tersinggung, kehilangan keseimbangan, dan gangguan tidur. 2.



Dismenorea berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab a.



Dismenorea Primer Dismenorea primer terjadi sesudah 12 bulan atau lebih pasca menarche (menstruasi yang pertama kali). Rasa nyeri timbul sebelum atau pada saat menstruasi berlangsung beberapa jam bahkan dapat sampai beberapa hari. Sifat nyeri biasanya terbatas di perut wajah, tetapi dapat merambat ke daerah pinggang dan paha. Nyeri dapat disertai mual, muntah, sakit kepala, dan diare.



b.



Dismenorea Sekunder Dismenorea sekunder terjadi karena adanya kelainan kongenital jarang terjadi pada tahun-tahun pertama setelah menarche, hal ini sering ditemukan setelah mengalami siklus haid secara teratur dan menyerang wanita yang semula bebas dari dismenorea. Rasa nyeri yang timbul disebabkan karena adanya kelainan pelvis, misalnya endometriotis, mioma uteri, stenosis serviks, dan malposisi uterus.15



2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dismenorhea Beberapa faktor memegang peranan sebagai penyebab dismenorea antara lain:16 15 16



Ibid Mar’atussholihah A. Asuhan Kebidanan pada Remaja dengan Dismenorea Primer di Poli Obsgyn Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul. Yogyakarta: ‘Aisyiyah Yogyakarta; 2013.



1.



Faktor kejiwaan Faktor etiologi yang bertanggung jawab untuk dismenorea primer diantaranya faktor psikogenik. Pada gadis-gadis yang secara emosionalnya tidak stabil, apalagi jika mereka tidak mendapat penanganan baik tentang proses menstruasi yang mudah menimbulkan dismenorhea. Kecemasan juga dapat terjadi saat menghadapi menstruasi sehingga mudah timbul dismenorea. Dismenorea sebagai salah satu gangguan menstruasi sangat erat hubungannya dengan proses psikologis yang terjadi dalam siklus menstruasi pada wanita, hal ini dipengaruhi oleh bagaimana seseorang wanita menyikapi datangnya menstruasi. Bagi remaja terutama yang baru mengalami menstruasi, menganggap bahwa menstruasi merupakan suatu perubahan yang luar biasa yang terjadi pada kehidupannya, sehingga menimbulkan kecemasan yang luar biasa.



2.



Faktor konstitusi Faktor ini erat hubungannya dengan faktor diatas, dapat juga menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri. Faktor-faktor seperti anemia, penyakit menurun, dan sebagainya dapat mempengaruhi timbulnya dismenorea. a.



Anemia Anemia adalah defisiensi eritrosit atau hemoglobin atau dapat keduanya hingga menyebabkan kemampuan mengangkut oksigen berkurang. Sebagian besar penyebab anemia adalah kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin, sehingga disebut



anemia kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi ini dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan baik sel tubuh maupun sel otak dan dapat menurunkan daya tahan tubuh seseorang, termasuk daya tahan tubuh terhadap rasa nyeri. b.



Penyakit menahun Penyakit



menahun



yang



diderita



seorang



wanita



akan



menyebabkan tubuh kehilangan terhadap suatu penyakit atau terhadap rasa nyeri. Penyakit yang termasuk penyakit menahun dalam hal ini adalah asma dan migraine. Faktor-faktor ini (anemia, penyakit menahun dan sebagainya) dapat mempengaruhi timbulnya dismenorea karena dapat menurunkan ketahanan tubuh terhadap rasa nyeri. c.



Usia menarche Menarche adalah menstruasi yang pertama kali datang. Gejala pemasakan seksual pada wanita lebih nyata, yaitu datangnya menarche atau menstruasi pertama, meskipun masih sangat sedikit untuk mencapai kemasakan yang sempurna (untuk mencapai pembuahan) memakan waktu sekitar 1-1,5 tahun. Menstruasiakan dirasakan sebagai beban berat atau dirasakan sebagai tugas yang tidak menyenangkan dan menimbulkan rasa enggan dan dirasa sebagai aib bagi gadis tersebut sehingga mempengaruhi kondisi kejiwaan dan akan mempengaruhi terjadinya dismenorea.



d.



Faktor genetik



Hampir 30 % wanita yang mengalami dismenorea adalah anak gadis yang ibunya dulu juga mengalami dismenorea sebanyak 7% wanita juga mengeluhkan hal yang sama meskipun ibu wanita tersebut dulunya tidak mengalami dismenorea. 3.



Faktor obstruksi kanalis servikalis Terjadinya dismenorea primer adalah stenosis kanalis servikalis. Pada wanita dengan uterus dalam hiperantefleksi mungkin dapat terjadi stenosis kanalis servikalis, akan tetapi hal ini sekarang tidak dianggap sebagai penyebab dismenorea. Banyak wanita menderita dismenorea tanpa stenosis kanalis dan tanpa uterus dalam hiperantefleksi. Akan tetapi banyak terdapat wanita juga dengan tanpa keluhan dismenorea, walaupun ada stenosis servikalis dan uterus terletak dalam hiperantefleksi atau hiperretrofleksi. Mioma submukosus bertangkai atau polip endometrium dapat menyebabkan dismenorea karena otot-otot uterus berkontraksi keras dalam usaha untuk mengeluarkan kelainan tersebut.



4.



Faktor endokrin Pada umumnya ada anggapan bahwa kejang yang terjadi pada dismenorea primer disebabkan oleh kontraksi uterus yang berlebihan. Faktor endokrin mempunyai hubungan dengan soal tanus dan kontraktilitas otot usus. Novak dan Reynolds yang melakukan penelitian pada uterus berkesimpulan bahwa hormon esterogen merangsang kontraktilitas uterus, sedang progesteron menghambat atau mencegahnya. Tetapi teori ini tidak dapat menerangkan fakta mengapa timbul rasa nyeri pada perdarahan



disfungsional anovulator, yang biasanya dengan bersamaan dengan kadar esterogen yang berlebihan tanpa adanya progesteron. Jika jumlah prostaglandin yang berlebihan dilepaskan kedalam peredaran darah, maka selain dismenorea, dijumpai pula efek umum, seperti diare, nausea, muntah, flushing. 5.



Faktor alergi Teori ini dikemukakan setelah memperhatikan adanya asosiasi faktor dismenorea dengan urtikaria, migraine atau asma brokhiale. Smith menduga bahwa sebab alergi adalah toksin menstruasi. Penyelidikan dalam tahuntahun terakhir menunjukan bahwa peningkatan kadar prostaglandin memegang peranan penting dalam etiologi dismenorea primer. Satu jenis dismenorea yang jarang terdapat ialah yang pada waktu menstruasi tidak mengeluarkan endometrium dalam fragmen-fragmen kecil, melainkan dalam keseluruhannya. Pengeluaran tersebut disertai dengan rasa nyeri kejang yang keras. Dismenorea demikian itu dinamakan dismenorea membranasea. Keterangan yang lazim diberikan ialah bahwa korpus luteum mengeluarkan



progesteron



yang



berlebihan,



yang



menyebabkan



endometrium menjadi desidua yang tebal dan kompak desidua cast sehingga sukar dihancurkan. 6.



Faktor pengetahuan Dalam beberapa penelitian juga disebutkan bahwa dismenorea yang timbul pada remaja putri merupakan dampak dari kurang pengetahuannya mereka tentang dismenorea. Terlebih jika mereka tidak mendapatkan



informasi tersebut sejak dini. Mereka yang memiliki informasi kurang menganggap bahwa keadaan itu sebagai permasalahan yang dapat menyulitkan mereka. Mereka tidak siap dalam menghadapi menstruasi dan segala hal yang akan dialami oleh remaja putri. Akhirnya kecemasan melanda mereka dan mengakibatkan penurunan terhadap ambang nyeri yang pada akhirnya membuat nyeri menstruasi menjadi lebih berat. Penanganan yang kurang tepat membuat remaja putri selalu mengalaminya setiap siklus menstruasinya. 7.



Status gizi dan Olah raga Status gizi merupakan bagian penting dari kesehatan seseorang. Gizi kurang selain akan mempengaruhi pertumbuhan, fungsi organ tubuh juga akan menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi. Hal ini berdampak pada gangguan menstruasi termasuk dismenorea, tetapi akan membaik bila asupan nutrisinya baik, semakin tinggi status gizi maka semakin rendah keluhan dismenore. Tindakan terbaik untuk mengatasi nyeri mesntruasi adalah menjaga pola hidup sehat dengan asupan vitamin dan gizi seimbang, istirahat yang cukup, olahraga secara teratur serta menjaga kondisi psikologis tetap baik. Untuk meningkatkan asupan vitamin dan gizi misalnya, dapat dilakukan dengan mengkonsumsi vitamin atau suplemen. Konsumsi vitamin B sangat dianjurkan untuk mengatasi nyeri menstruasi. Vitamin B6 membantu pembentukan sel darah merah serta mempertahankan kesehatan sistem syaraf. Vitamin B12, berperan dalam pembentukan sel darah merah sehingga mencegah anemia, selain itu vitamin B5 juga



diketahui dapat mengurangi stres. Menjaga pola makan yang sehat dapat mengurangi nyeri menstruasi. Karena beberapa dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari dapat mengurangi atau memperparah nyeri saat menstruasi terjadi. Perbanyaklah konsumsi sayur dan buah-buahan, hindari makanan yang mengandung bahan pengawet. 2.2.5 Pencegahan Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan menyembuhkan nyeri menstruasi, salah satu caranya dengan memperhatikan pola dan siklus menstruasinya kemudian melakukan antisipasi agar tidak mengalami nyeri menstruasi. Berikut ini adalah langkah-langkah pencegahannya:17 1.



Hindari stress, tidak terlalu banyak fikiran terutama fikiran negative yang menimbulkan kecemasan.



2.



Memiliki pola makan yang teratur



3.



Istirahat yang cukup



4.



Usahakan tidak menkonsumsi obat-obatan anti nyeri, jika semua cara pencegahan tidak mengatasi menstruasi nyeri lebih baik segera kunjungi dokter untuk mengetahui penyebab nyeri berkepanjangan. Bisa saja ada kelainan rahim atau penyakit lainnya.



5.



Hindari mengkonsumsi alkohol, rokok, kopi karena akan memicu bertambahnya kadar estrogen.



6.



Gunakan heating pad (bantal pemanas), kompres punggung bawah serta minum-minuman yang hangat.



2.2.6 Penanganan 17



Ibid



Penatalaksanaan dismenorea:18 1.



Konseling holistik Holistik adalah pelayanan yang diberikan kepada sesama atau manusia secara utuh baik secara fisik, mental, sosial, spiritual mendapat perhatian seimbang. Pelayanan holistik merupakan pelayanan yang mencerminkan komitmen terhadap pelayanan kepada seluruh manusia yaitu secara jasmani, sosial ekonomi, sosial hubungan, mental dan spiritual. Perlu dijelaskan kepada penderita bahwa dismenorea adalah gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan, hendaknya diadakan penjelasan dan diskusi mengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan dan lingkungan penderita. Nasehat-nasehat mengenai makanan sehat, istirahat yang cukup, dan olah raga mungkin berguna.Kemudian diperlukan psikoterapi.



2.



Pemberian obat analgesic Pada saat ini banyak beredar obat-obatan analgesic yang dapat diberikan sebagai terapi simptomatik. Jika rasa nyerinya berat, diperlukan istirahat di tempat tidur dan kompres hangat pada perut bawah untuk mengurangi rasa nyeri. Obat analgetik yang sering diberikan adalah preparat kombinasi aspirin, fenasetin, dan kafein. Obat-obat paten yang beredar di pasaran antara lain novalgin, ponstan, acetaminophen dan sebagainya. Penelitian menunjukan bahwa pemberian obat herbal dinilai lebih efektif dan aman untuk pengobatan dismenorea primer, dibandingkan dengan obat asam mefenamat atau placebo. Namun ini membutuhkan penelitian lebih lanjut.



18



Ibid



3.



Pola hidup sehat Penerapan pola hidup sehat dapat membantu dalam upaya menangani gangguan menstruasi, khususnya dismenorea. Yang termasuk dalam pola hidup sehat adalah olah raga cukup dan teratur, mempertahankan diit seimbang seperti peningkatan pemenuhan sumber nutrisi yang beragam.



4.



Terapi hormonal Tujuan terapi hormonal adalah penekanan ovulasi. Tindakan ini bersifat sementara dengan maksud untuk membuktikan bahwa gangguan benar-benar dismenorea primer, atau untuk memungkinkan penderita melaksanakan pekerjaan penting pada waktu menstruasi tanpa gangguan, tujuan ini dapat dicapai dengan pemberian salah satu jenis pil kombinasi kontrasepsi.



5.



Terapi obat steroid Terapi dengan obat steroid antiprostaglandin memegang peranan makin penting terhadap dismenorea primer. Termasuk disini endometasin, ibuproven dan naproksen kurang lebih 70% penderita dapat disembuhkan atau mengalami banyak perbaikan. Hendaknya pengobatan diberikan sebelum menstruasi mulai, 1 sampai 3 hari.



6.



Dilatasi kanalis servikalis Dilatasi kanalis servikalis memudahkan pengeluaran darah menstruasi dan prostaglandin didalamnya. Neurektomi prasakral (pemotongan urat saraf sensorik antara uterus dan susunan saraf pusat) ditambah dengan



neurektomi ovarial (pemotongan saraf sensorik yang ada di ligamentum infumdibulum) merupakan tindakan terakhir apabila usaha-usaha lain gagal. Selain itu ada cara pengobatan lain yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi rasa nyeri menstruasi yaitu:19 1.



Ketika nyeri menstruasi datang, lakukan pengompresan menggunakan air hangat di perut bagian bawah karena dapat membantu merilekskan otot-otot dan sistem saraf.



2.



Meningkatkan taraf kesehatan untuk daya tahan tubuh, misalnya melakukan olah raga cukup dan teratur serta menyediakan waktu yang cukup untuk beristirahat. Olah raga yang cukup dan teratur dapat meningkatkan kadar hormon endorfin yang berperan sebagai natural pain killer. Penyediaan waktu dapat membuat tubuh tidak terlalu rentan terhadap nyeri.



3.



Apabila nyeri menstruasi cukup mengganggu aktivitas maka dapat diberikan obat analgetik yang bebas dijual di masyarakat tanpa resep dokter, namun harus tetap memperhatikan efek samping terhadap lambung.



4.



Apabila dismenorea sangat mengganggu aktivitas atau jika nyeri menstruasi muncul secara tiba-tiba saat usia dewasa dan sebelumnya tidak pernah merasakannya, maka periksakan kondisi untuk mendapatkan pertolongan segera, terlebih jika dismenorea yang dirasakan mengarah ke dismenorea sekunder.



5.



Melakukan posisi knee chest, yaitu menelungkupkan badan di tempat yang datar. Lutut ditekuk dan di dekatkan ke dada.



6. 19



Ibid



Mandi dengan air hangat.



7.



Istirahat cukup untuk mengurangi ketegangan.



8.



Mengurangi konsumsi harian pada makanan dan minuman yang mengandung kafein yang dapat mempengaruhi kadar gula dalam darah.



9.



Menghindari makanan yang mengandung kadar garam tinggi.



10. Meningkatkan konsumsi sayur, buah, daging dan ikan sebagai sumber makanan yang mengandung vitamin B6. Menjaga pola makan yang sehat dapat mengurangi nyeri menstruasi.Karena beberapa dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari dapat mengurangi atau memperparah nyeri saat menstruasi terjadi.Perbanyaklah mengkonsumsi sayur dan buah-buahan, hindari makanan yang mengandung bahan pengawet.



BAB III HASIL PENGUMPULAN DATA DAN TINJAUAN KASUS



3.1



Hasil Pengumpulan Data Tabel 3.1 Keluarga Binaan Tema



Tanggal/Waktu



Desminore pada remaja



07 Oktober 2020



Pemberi penyuluhan Trimercy Ibrahim



Gambaran Umum Lokasi Keluarga Binaan a.



Data Geografi



Desa



: Parigi



Kecamatan



: Parigi Baru



RT/RW b.



: 03/08



Data Demografi



Jumlah KK



: 55 KK



Jumlah Keluarga Binaan : 1 orang Jumlah anggota keluarga : 5 orang 3.2



Pengkajian 1.



Identitas



Nama



: Kiran Wulan Wahyudi



Usia



: 12 tahun



Agama



: Islam



Suku



: Betawi



Pekerjaan



: Pelajar



Pendidikan



: SMP



Identitas Orangtua Nama Ibu



: Ny. Yeti Nurcahyati



Nama Ayah : Tn. Johan Wahyudi



Usia



: 40 tahun



Usia



Agama



: Islam



Agama



: Islam



Suku



: Betawi



Suku



: Jawa



Pekerjaan



: IRT



Pekerjaan



: Wiraswasta



42 tahun



2.



Pendidikan : SLTA Pendidikan : DIII Alamat : Kelurahan Parigi Rt/03 Rw/08 Kecamatan Parigi Baru Alasan datang : Pemeriksaan kesehatan



3.



Keluhan utama : Nyeri haid datang bulan



4.



Riwayat menstruasi



Menarche



: 10 tahun



Siklus



: 28 hari



Lama Sebelum sakit



: 1 hari



Selama sakit



: 1 hari



Banyak Sebelum sakit Selama sakit



: 2 x ganti pembalut : 2 x ganti pembalut



Sifat darah Sebelum sakit : Merah Selama sakit



: Merah kehitaman



Nyeri haid



: Nyeri haid



Flour albus



: Ada setelah haid selesai



5.



Riwayat kesehatan



: Pasien mengatakan memiliki riwayat sakit magh



6.



Riwayat psikososial



: Mudah



berantam hebat. 7.



Pola kebiasaan sehari-hari



berteman



dan



tidak



pernah



a.



Pola Istirahat



: 7 jam tidur malam, 2 jam tidur siang



b.



Pola Aktifitas



: setiap hari kebanyakan kegiatan dirumah saja



c.



Pola Eliminasi BAK



: 5x sehari



BAB



: 1x dalam 5 hari



d.



Pola Nutrisi



: 3 x sehari makan (nasi, sayur, ikan dan tempe)



e.



Pola Personal Hygiene: mandi 2x sehari, ganti dalaman 2x sehari, cuci tangan sebelum dan sesudah makan



f. 3.3



Pola Kebiasaan



: Nonton TV dan main tik tok



Tinjauan Keluarga Binaan 1.



Binaan Keluarga Kunjungan 1



Hari, tanggal : Senin, 12 Oktober 2020 Jam



: 16.30 WIB Nn. K mengeluh sering nyeri perut bagian bawah ketika datang bulan,



dan itu terjadi setiap bulan dari pertama kali dia mendapatkan haid pertamanya. Nyeri perut yang sering dirasakan Nn. K sangat membuat aktifitasnya sedikit terganggu walaupun itu hanya terjadi pada 2 atau 3 hari pertama datang bulan saja. Nn. K mengatakan sebelumnya belum pernah diperiksakan kepada petugas kesehatan karena dia menganggap ini tidak terlalu berbahaya, tapi kadang rasa nyeri yang hebat sering tak tertahankan menjadikan ia penasaran kenapa dia sering merasakan hal tersebut ketika datang bulan. Planning : dilakukan pemeriksaan TD: 110/70 mmHg, Nadi:



78x/menit, pernafasan :22x/menit, suhu: 36,60C, berat badan saat ini 50kg dan tinggi badan 157 cm. Nn. K mengatakan belum pernah minum obat anti nyeri sebelumnya ketika nyeri haid datang. Perencanaan yang akan dilakukan pada Nn. K adalah membina hubungan baik dan saling percaya antara bidan dan pasien, beritahu Nn. K mengenai pengertian, penyebab dan cara mengatasi atau mengurangi rasa nyeri, dan beritahu Nn. K jika akan dilakukan kunjungan keluarga binaan berikutnya. Penatalaksanaan yang diberikan kepada Nn.R adalah membina hubungan baik dengan pasien dan keluarga agar tercipta hubungan saling percaya dan terbuka, menjelaskan tentang pengertian, penyebab dan cara mengatasi atau mengurangi rasa nyeri saat datang bulan. Hasil evaluasi tekanan darah normal yaitu 110/70 mmHg, keadaan umum baik, Nn. K mengerti dan memahami tentang penjelasan yang telah disampaikan, Nn. K mengatakan akan mengikuti saran dari bidan bagaimana cara mengurangi rasa nyeri waktu datang bulan tiba, Nn. K bersedia untuk dilakukan kunjungan rumah ulang berikutnya pada tanggal 18 Oktober 2020 dan hasil kunjungan tersebut kemudian dilakukan dokumentasi. 2.



Binaan Keluarga Kunjungan ke 2



Hari, tanggal : Minggu, 18 Oktober 2020 Jam



: 11.00 WIB Pada hari Minggu 18 Oktober dilakukan kunjungan dan pemeriksaan



pada Nn. K pasien mengatakan hari ini kebetulan beliau sedang datang



bulan hari pertama dan sedang merasakan nyeri yang lumayan tapi masih bisa ditahan, kesadaran composmentis, Planingnya: mengajarkan pasien bagaimana cara untuk mengurangi rasa nyeri yang sedang terjadi yaitu dengan meminum air hangat, lalu memasukan air hangat kedalam botolalu di kompreskan di sekitar perut yang sakit, dan menganjurkan pasien untuk melakukan sedikit peregangan seperti jalan kaki atau olahraga ringan agaraliran darah di perut menjadi lancer dan rasa nyeri InsyaAllah berkurang. dokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yenga telah diberikan. Hasil evaluasi, Nn. K mengatakan akan melakukan apa yang telah dianjurkan oleh bidan dan bersedia untuk dilakukan pemeriksaan pada kunjungan berikutnya. 3.



Binaan Keluarga Kunjungan ke 3



Hari, tanggal : Kamis, 05 November 2020 Jam



: 15.00 WIB Pada hari senin tanggal 05 November 2020 telah dilakukan



pemeriksaan kepada Nn. K pasien mengatakan sekarang dalam kondisi sehat dan tidak sedang sakit. Pemeriksaan fisik keadaan umum baik, planingnya : menanyakan kepada pasien bagaimana pendapat atau bagaimana yang dirasakan pasien setelah diberikan solusi tentang mengurangirasa nyeri saat datang bulan waktu kunjungan ke 2, pasien mengatakan jika dia telah menerapkan apa yang telah diberitahu oleh bidan tentang cara-cara mengurangi rasa nyeri dan itu sangat bermanfaat sekali karena dia



merasakan sendiri perbedaannya, rasa nyerinya cepat mereda jadi tidak mengganggu aktifitasnya. Memberitahu pasien untuk terus melakukan hal tersebut jika nyeri haid datang kembali. Hasil evaluasi dokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah diberikan, pasien mengatakan mau melakukan apa yang telah dianjurkan.



BAB IV PEMBAHASAN



Setelah melakukan anamnesa pada Nn. K yaitu dengan hasil Nona K berusia 12 tahun mengalami dismenorhea sejak pertama kali mendapatkan tamu bulanan yaitu waktu menarche umur 13 tahun. Kemudian penulis melakukan pengkajian data pasien, mengidentifikasi masalah, merencanakan tindakan dan asuhan serta melakukan evaluasi hal ini sesuai dengan teori bahwa adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam konsep manajemen asuhan kebidanan komunitas adalah sebagai berikut. Identifikasi masalah, pengkajian data, analisa dan perumusan masalah, diagnose, tindakan segera, rencana tindakan asuhan, pelaksanaan asuhan dan melakukan evaluasi. Kegiatan keluarga binaan yang dilakukan sejak tanggal 12 Oktober sampai dengan tanggal 05 November 2020 pada Nn. K secara umum berjalan dengan lancar. Pasien bahkan mengatakan senang dengan adanya kegiatan kunjungan rumah yang dilakukan penulis sebanyak 3 kali. Penulis melakukan evaluasi akhir, Nn. K mengatakan bahwa sangat merasakan perbedaan saat nyeri haid datang dan dia melakukan apa yang telah diajarkan oleh bidan kepada Nn. K sehingga rasa nyeri yang dirasakan berkurang dan tidak



20



mengganggu aktifitasnya lagi. Dan Nn. K sudah mengerti tentang apa saja yang dapat memengaruhi terjadinya dismenorhea dan dia berusaha untuk mulai mengkonsumsi makanan yang sehat dan melakukan olahraga ringan serta menghilangkan pikiran yang negatif. Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.



21



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN



5.1



Kesimpulan Dismenore adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keluhan keram yang menyakitkan dan umumnya muncul saat sedang haid atau mentruasi. Dismenore merupakan salah satu masalah terkait haid yang paling umum dikeluhkan. Dismenore juga sering dikenal dalam istilah medis untuk mendeskripsikan nyeri haid. Kondisi ini ditandai dengan adanya kram di perut bagian bawah yang biasanya muncul sebelum atau saat menstruasi. Bagi beberapa wanita, dismenorhea yang mereka alami mungkin bersifat ringan dan tidak mengganggu rutinitas. Namun, bagi beberapa wanita lainnya, nyeri haid ini sering kali menyebabkan rasa tidak nyaman. Bahkan, kadangkadang sampai mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya. Dan dari hasil menelaah masalah yang terjadi pada remaja Nn. K ternyata desminore yang dialaminya cukup mengganggu aktifitas sehari-hari walaupun itu hanya terjadi pada dua hari pertama datang bulan atau haid.



5.2



Saran 1.



Bagi Keluarga Binaan Diharapkan remaja dapat mengatasi masalah dan keluhan yang dirasakan



dengan



benar



serta



dapat



21



mempertahankan



dan



terus



meningkatkan perilaku hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi, olahraga, istirahat cukup, tidur teratur dan sebagainya untuk mencegah masalah yang mungkin dapat terjadi. 2.



Untuk penulis selanjutnya Diharapkan dapat memberikan asuhan yang lebih baik lagi, dan mempertahankan serta terus meningkatkan kualitas dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.



3.



Untuk Institusi Pendidikan Diharapkan agar terus membimbing mahasiswa sebagai upaya untuk membentuk generasi penerus yang kompeten dibidangnya, serta terus meningkatkan kualitas kesehatan remaja, ibu dan anak melalui kegiatan keluarga binaan ini.



22



DAFTAR PUSTAKA



23



Lampiran 1



FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA REMAJA, PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI Tanggal MRS



: 12 Oktober 2020



Tanggal Pengkajian



: 12 Oktober 2020



No. Registrasi



:



Pengkajian



: Trimercy Ibrahim



Waktu



: 16.30 WIB



Tempat Pengkajian



: RT/RW 03/08



PENGKAJIAN A. Data Subjektif 1.



Identitas Nama



: Kiran Wulan Wahyudi



Usia



: 12 tahun



Agama



: Islam



Suku



: Betawi



Pekerjaan



: Pelajar



Pendidikan



: SMP



Identitas Orangtua Nama Ibu



: Ny. Yeti Nurcahyati



Nama Ayah : Tn. Johan Wahyudi



Usia



: 40 tahun



Usia



: 42 tahun



Agama



: Islam



Agama



: Islam



Suku



: Betawi



Suku



: Jawa



Pekerjaan



: IRT



Pekerjaan



: Wiraswasta



2.



Pendidikan Alamat Alasan datang



: SLTA Pendidikan : DIII : Kelurahan Parigi Rt/03 Rw/08 Kecamatan Parigi Baru : Pemeriksaan kesehatan



3.



Keluhan utama



: Nyeri haid datang bulan



4.



Riwayat menstruasi



Departemen Kebidanan STIKIM



Lampiran 1



Menarche



: 13 tahun



Siklus



: 28 hari



Lama Sebelum sakit



: 1 hari



Selama sakit



: 1 hari



Banyak Sebelum sakit



: 2 x ganti pembalut



Selama sakit



: 2 x ganti pembalut



Sifat darah Sebelum sakit



: Merah



Selama sakit



: Merah kehitaman



Nyeri haid



: Nyeri haid



Flour albus



: Ada setelah haid selesai



5.



Riwayat kesehatan



: Pasien mengatakan memiliki riwayat sakit magh



6.



Riwayat psikososial



: Mudah



berteman



dan



tidak



pernah



berantam hebat. 7.



Pola kebiasaan sehari-hari a.



Pola Istirahat



: 7 jam tidur malam, 2 jam tidur siang



b.



Pola Aktifitas



: setiap hari kebanyakan kegiatan dirumah saja



c.



Pola Eliminasi BAK



: 5x sehari



BAB



: 1x dalam 5 hari



d.



Pola Nutrisi



: 3 x sehari makan (nasi, sayur, ikan dan tempe)



e.



Pola Personal Hygiene: mandi 2x sehari, ganti dalaman 2x sehari, cuci tangan sebelum dan sesudah makan



Departemen Kebidanan STIKIM



Lampiran 1



f.



Pola Kebiasaan



: Nonton TV dan main tik tok



B. Data Objektif 1.



2.



3.



Pemeriksaan Umum Keadaan umum



: Baik



Kesadaran



: Composmentis



Pemeriksaan Umum Tekanan Darah



: 110/70 mmHg



Denyut nadi



: 78 x/menit



Frekuensi nafas



: 22 x/menit



Suhu tubuh



: 36,6 0C



Pemeriksaan Status Gizi Berat badan



: 50 kg



Tinggi badan : 157 cm



IMT



: 20,28



LILA



Lingkar perut 4.



5.



: 26 cm



: Tidak dilakukan



Pemeriksaan Fisik Wajah



: Normal



Mata



: Conjungtiva pucat



Telinga



: Bersih



Hidung



: Normal



Mulut



: Tidak ada caries



Leher



: Normal



Dada



: Normal



Abdomen



: Normal



Anogenitalia



: Tidak dilakukan



Ekstremitas Atas



: Normal Ekstermitas Bawah : Normal



Pemeriksaan Penunjang



Departemen Kebidanan STIKIM



Lampiran 1



a.



Hasil pemeriksaan laboratorium



Nilai Nama Hasil Pemeriksaan Normal Darah Lengkap Tidak Golongan darah dilakukan



Nama Pemeriksaan Albumin SGOT



Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan



Trombosit Eritrosit Leukosit Hemoglobin



b.



SGPT



GDS Plano Test



Hasil



Nilai Normal



Faal Hati Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Gula Darah Tidak dilakukan Tidak dilakukan



Pemeriksaan penunjang lain : Tidak dilakukan



C. Analisis Data Nn. K remaja usia 12 tahun dengan dismenorhea D. Penatalaksanaan Kunjungan 1 1.



Membina hubungan baik dengan pasien.



2.



Melakukan informed consent kepada pasien.



3.



Memberitahu Nn. K jika telah dilakukan pemeriksaan fisik dengan hasil dalam batas normal.



4.



Memberitahu pasien jika rasa nyeri ketika haid yang selalu dirasakan itu adalah nyeri yang terbilang masih dalam taha normal karena perubahan hormone, pikiran dan aktifitas yang kurang serta karena makanan yang tidak sesuai gizi seimbang



5.



Memberitahu pasien cara mengurangirasa nyeri yang timbul dengan



Departemen Kebidanan STIKIM



Lampiran 1



banyak minum air hangat, mengkompres daerah perut yang nyeri dengan air hangat atau botol yang diisi air hangat ditempelkan edaerah perut yang nyeri, serta melaukan aktifitas fisik yang ringan sperti jalan kaki dan peregangan otot lainnya agar aliran darah disekitar perut menjadi lancer dan minum obat anti nyeri jika sudah tidak bisa ditahan. 6.



Memberitahu pasien untuk makan dengan teratur yaitu 3x sehari dan makan makanan yang bergizi seperti daging, hati ayam, sayur dan buah serta banyak minum air putih minimal 2 liter sehari atau 8 gelas sehari.



7.



Memberitahu pasien untuk selalu menjaga kebersihan diri dengan mandi 2x sehari dang anti pembalut minimal 2 kali sehari.



8.



Memberitahu pasien bila akan ada kunjungan kedua tanggal 18 Oktober 2020.



9.



Nn. K telah mengerti dan akan melakukan apa yang disarankan oleh petugas kesehatan.



10. Hasil pemeriksaan telah di dokumentasikan.



Parigi, 12 Oktober 2020 Pengkaji,



(



Departemen Kebidanan STIKIM



)



Kunjungan Ke 2 Tanggal



: 18 Oktober 2020



Jam



: 11.00 WIB



Keluhan



: Nn. K Mengaku sedang datang bulan/haid hari ini dan dia merasa nyeri di bagian perut bawah



Keadaan umum



: Baik Penatalaksanaan Kunjungan 2



1.



Membina hubungan baik dengan pasien.



2.



Memberitahu pasien kembali jika rasa nyeri ketika haid yang selalu dirasakan itu adalah nyeri yang terbilang masih dalam taha normal karena perubahan hormone, pikiran dan aktifitas yang kurang serta karena makanan yang tidak sesuai gizi seimbang.



3.



Memberitahu pasien kembali cara mengurangirasa nyeri yang timbul dengan banyak minum air hangat, mengkompres daerah perut yang nyeri dengan air hangat atau botol yang diisi air hangat ditempelkan edaerah perut yang nyeri, serta melaukan aktifitas fisik yang ringan sperti jalan kaki dan peregangan otot lainnya agar aliran darah disekitar perut menjadi lancer dan minum obat anti nyeri jika sudah tidak bisa ditahan.



4.



Mengingatkan pasien untuk makan dengan teratur yaitu 3x sehari dan makan makanan yang bergizi seperti daging, hati ayam, sayur dan buah serta banyak minum air putih minimal 2 liter sehari atau 8 gelas sehari.



5.



Mengingatkan pasien untuk selalu menjaga kebersihan diri dengan mandi 2x sehari dang anti pembalut minimal 2 kali sehari.



6.



Memberitahu pasien bila aka nada kunjungan ketiga di tanggal 05 November 2020



7.



Nn. K telah mengerti dan akan melakukan apa yang disarankan oleh petugas kesehatan.



8.



Hasil pemeriksaan telah di dokumentasikan.



Kunjungan Ke 3 Tanggal



: 26 Oktober 2020



Jam



: 17.00 WIB



Keluhan



: Nn. k mengatakan tidak ada keluhan apapun hari ini



Keadaan umum



: Baik Penatalaksanaan Kunjungan 3



1.



Membina hubungan baik dengan pasien.



2.



Memberitahu pasien kembali tentang rasa nyeri ketika haid yang selalu dirasakan itu adalah nyeri yang terbilang masih dalam taha normal karena perubahan hormone, pikiran dan aktifitas yang kurang serta karena makanan yang tidak sesuai gizi seimbang.



3.



Mengingatkan kembali untuk selalu melakukan saran yang telah diberikan ketika nyeri haid menyerang, seperti minum air hangat, kompres air hangat pada daerah yang nyeri, olah raga ringan seperti jalan kaki agar aliran darah lancer.



4.



Memberitahu pasien kembali untuk makan dengan teratur yaitu 3x sehari dan makan makanan yang bergizi seperti daging, hati ayam, sayur dan buah serta banyak minum air putih minimal 2 liter sehari atau 8 gelas sehari.



5.



Memberitahu pasien kembali untuk selalu menjaga kebersihan diri dengan mandi 2x sehari dang anti pembalut minimal 2 kali sehari.



6.



Memberitahu pasien bila ini adalah kunjungan yang terakhir.



7.



Nn. K telah mengerti dan akan melakukan apa yang disarankan oleh petugas kesehatan.



8.



Hasil pemeriksaan telah di dokumentasikan.



Lampiran 2



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DISMENORHEA



Oleh : Trimercy ibrahim NPM : 07190300014



PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU TAHUN 2020



Lampiran 2



SATUAN ACARA PRAKTIKKUM, DAFTAR TILIK, JOBSHEET DAN MEDIA EDUKASI (SAP) Pokok bahasan



: Dismenore



Sub pokok bahasan : Dismenore Pada Remaja Sasaran



: Seorang Remaja Usia 12 th



Hari / tanggal



: Senin, 12 Oktober 2020



Tempat



: Desa Parigi, RW 03 RT 08



Pukul



: 16.30 WIB



Penyuluh



: Remaja usia 12 tahun yang mengalami Dismenorhea



A. Tujuan 1.



2.



Tujuan khusus



:



a.



Dapat memahami apa itu Dismenorhea;



b.



Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya Dismenorhea;



c.



Untuk mengetahui apa saja yang perlu dilakukan saat Dismenorhea terjadi;



d.



Sasaran di harapkan dapat membantu mengurangi terjadinya Dismenorhea.



Tujuan umum Diharapkan setelah penyuluhan sasaran dapat mengetahui dan memahami tentang Dismenorhea serta dapat mengatasi rasa sakit ketika Dismenorhea menyerang.



B. Materi (terlampir) 1.



Pengertian Dismenorhea;



2.



Faktor yang mempengaruhi terjadinya Dismenorhea;



3.



Hal-hal yang yang dapat mencegah/mengurangi Dismenorhea;



Lampiran 2



C. Metode penyuluhan Ceramah D. Langkah kegiatan dan estimasi waktu NO Langkah-Langkah Kegiatan 1



Estimasi Waktu



Alokasi Waktu



Kunjungan pertama : mendata dan 25 menit mengidentifikasi masalah



2



memberikan



edukasi



tentang 5 menit



Dismenorhea 3



Kunjungan kedua : mengevaluasi



5 menit



setelah diberikan edukasi 4



Kunjunga ketiga : mengevaluasi



5 menit



kembali dan mendapatkan hasil E. Pengorganisasian : 1. Penyampai Materi : 2. Fasilitator



:



F. Evaluasi 1.



Remaja dapat Menjelaskan apa itu yang dimaksud Dismenorhea;



2.



Remaja dapat Menjelaskan apa penyebab dari terjadinya Dismenorhea;



3.



Remaja dapat Menjelaskan apa saja yang perlu dilakukan ketika Dismenorhea menyerang;



4.



Remaja dapat Menjelaskan bagaimana cara mengatasi Dismenorhea;



Lampiran 2



M A T E R I D I S M E N O R E A. Pengertian Dismenore Dismenore adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keluhan keram yang menyakitkan dan umumnya muncul saat sedang haid atau mentruasi. Dismenore merupakan salah satu masalah terkait haid yang paling umum dikeluhkan. Dismenore adalah istilah medis untuk mendeskripsikan nyeri haid. Kondisi ini ditandai dengan adanya kram di perut bagian bawah yang



biasanya



muncul sebelum atau saat menstruasi. Bagi beberapa wanita, dismenore yang mereka alami mungkin bersifat ringan dan tidak mengganggu rutinitas. Namun, bagi beberapa wanita lainnya, nyeri haid ini sering kali menyebabkan rasa tidak nyaman. Bahkan, kadangkadang sampai mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya.



Lampiran 2



Secara umum, terdapat dua jenis dimenore, yaitu: 1. Dismenore primer Dismenore primer adalah nyeri haid yang terjad akibat otot rahim berkontraksi dengan kuat. Rasa nyeri ini muncul di perut bagian bawah dan terkadang menjalar hingga ke punggung bagian bawah dan paha. Biasanya, nyeri bisa muncul 1 -2 hari sebelum menstruasi datang. Meski begitu, terkadang, nyeri ini juga bisa muncul selama Anda mengalami menstruasi. Selama mengalami kondisi ini, Anda mungkin juga akan mengalami beberapa gejala lain, seperti mual, muntah, lemah, lesu, tidak bertanaga, dan bahkan diare. 2. Dismenore sekunder Dismenore sekunder adalah nyeri yang disebabkan karena adanya masalah pada organ reproduksi wanita. Pada dismenore sekunder, nyeri biasanya dimulai pada awal siklus menstruasi dan bertahan lebih lama dari kram menstruasi pada umumnya. Nyeri karena dismenore sekunder juga biasanya tidak disertai dengan mual, muntah, badan terasa lemas, dan diare. Dalam banyak kasus, nyeri ini akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia perempuan tersebut dan ketika Anda sudah melahirkan anak pertama. Nyeri haid adalah



Lampiran 2



salah satu kondisi yang sering dialami wanita. Dalam banyak kasus, rasa sakit yang dirasakan saat menstruasi akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia wanita. Selain itu, kondisi ini juga sering kali akan hilang begitu wanita memiliki bayi. Nyeri haid dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. B. Tanda-tanda & gejala Sebenarnya, gejala dismenore dapat bervariasi pada setiap wanita. Namun secara umum, tanda dan gejala paling khas dari dismenore adalah:  Kram atau nyeri di perut bagian bawah yang bisa menyebar sampai ke punggung bawah, dan paha bagian dalam  Nyeri haid muncul 1-2 hari sebelum menstruasi atau di awal-awal menstruasi  Rasa sakit terasa intens atau konstan Bagi beberapa wanita, mereka juga mengalami beberapa gejala lain yang muncul bersamaan sebelum atau saat siklus menstruasi datang. Berikut gejala penyerta lainnya yang sering dikeluhkan wanita ketika menstruasi:  Perut kembung  Diare  Mual dan muntah  Sakit kepala  Pusing  Lemah, lesu, dan tidak bertenaga Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Nyeri perut selama menstruasi adalah hal yang normal. Namun, jika rasa sakit yang dialami terasa sangat menyakitkan, bahkan sampai menyebabkan Anda harus bolos kerja atau kuliah, atau membuat Anda kesulitan dalam melakukan



Lampiran 2



aktivitas sehari-hari, maka segera berkonsultasi ke dokter. Anda juga harus memberi tahu dokter jika:  Rasa sakit yang semakin parah  Kram masih terus terjadi padahal masa menstruasi Anda sudah selesai  Keluhan Anda bertambah, misalnya disertai demam  Rasa sakit dan kram ini terjadi semakin sering



Lampiran 2



Sering kali nyeri haid parah bisa jadi tanda adanya kondisi medis serius yang memerlukan penanganan segera. Jadi, selalu konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebab kondisi Anda. Semakin cepat keluhan Anda terdiagnosis oleh dokter, maka pengobatan bisa dilakukan lebih awal. C. Penyebab Dismenore Penyebab dismenore sebenarnya tergantung pada jenisnya. Pada dismenore primer, nyeri perut terjadi karena adanya kontraksi otot rahim. Kontraksi otot rahim ini dipicu oleh hormon prostaglandin, yang kadarnya akan meningkat sebelum menstruasi dimulai. Kontraksi otot rahim yang terlalu kuat dapat menekan pembuluh darah di dekatnya. Akibatnya, suplai oksigen ke dalam rahim akan terhambat. Nah, rendahnya suplai oksigen dalam rahim inilah yang menyebabkan munculnya rasa sakit dan kram sebelum atau selama menstruasi. Sementara penyebab dismenore sekunder bisa terjadi karena kondisi tertentu. Berikut beberapa penyebab nyeri perut sekunder yang perlu Anda waspadai. 1. Endometriosis Kondisi ini terjadi karena jaringan yang melapisi lapisan rahim malah tumbuh di bagin tubuh lain, seperti ovarium, tuba falopo, atau jaringan yang melapisi panggul. Gejala khas dari kondisi ini adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah yang biasanya bertambah parah saat Anda mengalami datang bulan. 2. Fibroid rahim Fibroid rahim merupakan tumor jinak yang biasanya muncul di bagian atas atau di dalam otot rahim. Kemunculan benjolan tumor di dalam otot rahim ini dapat memberikan tekanan pada rahim yang bisa menimbulkan rasa nyeri saat menstruasi. Tumor ini dapat berkembang menjadi sebuah atau beberapa benjolan dengan ukuran yang berbeda-beda.



Lampiran 2



3. Penyakit radang panggul (PID) Kondisi ini terjadi akibat adanya infeksi bakteri pada organ reproduksi wanita, seperti rahim, leher rahim (serviks), ovarium, atau tuba falopi. Infeksi ini akan menimbulkan rasa nyeri saat datang bulan dan menyebabkan radang pada organ reproduksi.



Lampiran 2



Dalam kasus yang parah, kondisi ini juga bisa mengakibatkan penderitanya sulit untuk hamil atau mengalami kehamilan ektopik. 4. Adenomiosis Adenomiosis merupakan kondisi langka, di mana jaringan yang melapisi rahim (endometrium) tumbuh menerobis dinding rahim (miometrium). Kondisi ini menyebabkan perdarahan yang terjadi saat menstruasi lebih berat sekaligus lebih lama dari biasanya. Orang yang mengalami kondisi ini juga sering kali mengalami rasa sakit yang intens selama menstruasi berlangsung. 5. Penyempitan serviks Penyempitan serviks, atau dalam istilah medisnya disebut dengan stenosis serviks merupakan kondisi di mana serviks menyempit bahkan tertutup. Kondisi ini menghambat aliran darah menstruasi menuju vagina. Akibatnya, terjadilah peningkatkan tekanan di dalam rahim sehingga menyebabkan rasa sakit. D. Faktor-faktor risiko Ada banyak hal yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami nyeri haid. Beberapa di antaranya seperti: 



Anda berusia di bawah 30 tahun







Masa puber Anda mulai sejak usia 11 atau ke bawah (pubertas dini)







Anda mengalami perdarahan berat atau yang tidak normal selama menstruasi







Anda mengalami perdarahan menstruasi yang tidak teratur







Anda belum pernah melahirkan







Anda memiliki riwayat nyeri haid dalam keluarga







Anda seorang perokok



Lampiran 2



E. Obat & Pengobatan Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Dismenore adalah kondisi umum yang sering dialami wanita menjelang atau saat datang bulan. Bagi beberapa wanita, mereka tidak membutuhkan pengobatan



Lampiran 2



khusus karena gejala yang mereka rasakan cenderung ringan dan dapat hilang dengan sendirinya. Sayangnya, bagi beberapa wanita lainnya, nyeri atau kram perut yang mereka alami sangat intens, sehingga menghambat mereka dalam melakukan rutinitas hariannya. Jika sudah begini, anda mungkin membutuhkan pengobatan khusus untuk meringankan gejala. Berikut beberapa pilihan pengobatan untuk meredakan nyeri atau kram perut selama menstruasi. 1. Minum obat pereda nyeri Jika nyeri haid Anda terasa mewalahkan sampai mengganggu aktivitas, tidak ada salahnya untuk minum obat pereda nyeri, seperti ibuprofen dan naproxen. Kedua obat pereda nyeri ini bisa Anda dapatkan tanpa resep dokter dan banyak dijual bebas di apotek atau toko obat terdekat. Sebelum minum obat pereda nyeri, pastikan Anda membaca petunjuk pemakaian obat dengan teliti. Minumlah obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan guna menghindari terjadinya efek samping yang berbahaya. 2. Kontrasepsi hormonal Selain pakai obat pereda nyeri, Anda juga bisa mengonsumsi kontrasepsi hormonal untuk meringankan gejala nyeri haid. Anda bisa menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil minum, suntinkan, implan di bawah kulit, cincin yang dimasukkan ke dalam vagina, atau intrauterine device (IUD). Semua kontrasepsi hormonal tersebut dapat membantu menipiskan lapisan rahin dan mengurangi produksi hormon prostaglandin menjelang menstruasi. Dengan begitu, menstruasi Anda akan berjalan lebih lancar dan minim rasa sakit. 3. Operasi



Lampiran 2



Apabila nyeri haid Anda disebabkan oleh kondisi kesehatan lain, dokter dapat merekomendasikan operasi untuk menanganinya. F. Pengobatan di rumah Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi nyeri haid: 1. Kompres perut



Lampiran 2



Guna meringankan nyeri saat menstruasi, Anda bisa mengompres perut atau punggung bagian bawah dengan handuk kecil yang dicelupkan ke air hangat atau dengan botol yang sudah diisi dengan air hangat. Panas yang dihasilkan akan membuat pembuluh darah melebar, sehingga aliran darah dan suplai oksigen dapat lebih mudah mencapai daerah yang sakit. Aliran darah yang lebih lancar juga membantu melemaskan otot-otot yang menegang dan kaku, sehingga mengurangi nyeri haid. Selain pakai metode kompres, Anda juga bisa mencoba berendam air hangat untuk merelaksasi seluruh bagian tubuh. 2. Aktif bergerak Meski membuat badan lemas dan mood naik turun, menstruasi sebaiknya jangan dijadikan alasan untuk bermalas-malasan. Sebaliknya, berusahalah untuk tetap aktif bergerak, termasuk melakukan olahraga. Pasalnya, hal tersebut dapat membantu mengurangi rasa sakit yang Anda alami. Aktivitas fisik seperti olahraga dapat membantu memperlancar sirkulasi peredaran darah Anda. Tak hanya itu, aktivitas ini juga membantu tubuh menghasilkan endorfin yang dapat membantu menyeimbangkan kerja hormon prostaglandin. Alhasil, rasa sakit dan tidak nyaman yang Anda alami sebelum atau selama menstruasi bisa berkurang. Tak perlu yang berat-berat, yang penting buatlah tubuh Anda aktif bergerak setiap hari. Beberapa aktivitas fisik yang aman dilakukan saat hai di antaranya berjalan kaki, yoga, senam aerobik, atau jogging ringan. 3. Perhatikan asupan makanan Agar terhindar dari nyeri atau kram perut saat menstruasi, Anda harus cermat dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi. Hindari mengonsumsi makanan yang tinggi lemak, garam dan gula. Selain itu,



Lampiran 2



hindari pula minuman bersoda, berkafein, dan beralkohol. Berbagai makanan dan minuman tersebut dapat menyebabkan kembung dan resistansi air dalam tubuh Anda sehingga memperparah nyeri haid yang Anda alami. Sebaiknya,



Anda



memperbanyak



asupan



makanan



yang



mengandung asam lemak omega-3 dan magnesium untuk mengurangi peradangan penyebab nyeri haid. Selain itu, perbanyak juga asupan zat besi karena dapat membantu mencegah anemia yang sering datang menghampiri saat menstruasi.



Lampiran 2



4. Minum teh chamomile Guna meredakan nyeri menstruasi, Anda bisa mengonsumsi minuman hangat seperti wedang jahe atau teh chamomile. Dalam jurnal yang dirilis oleh Journal of Agriculture and Chemistry, teh chamomile mengandung senyawa yang dapat mengurangi rasa sakit. Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa 14 orang yang diikut sertakan dalam penelitian kenaikan level hippurate yang signifikan. Hippurate merupakan suatu senyawa dalam tubuh yang berperan sebagai anti inflamasi alami. Anti inflamasi ini dapat membantu mengurangi produksi prostaglandin serta mengurangi nyeri haid. 5. Minum wedang jahe Selain teh chamomile, Anda juga bisa meringankan nyeri haid dengan minum segelas wedang jahe hangat. Jahe memiliki senyawa yang dianggap



efektif



untuk



mengurangi



peradangan



dan



rasa



sakit,



termasuknyeri menstruasi. Selain itu, jahe juga dapat mengurangi gejala mual yang kadang sering muncul saat haid. Cara membuat wedang jahe cukup mudah. Memarkan satu ruas jahe, lalu rebus dengan sampai mendidih. Supaya mengurangi rasa pedas yang dihasilkan dari jahe itu sendiri, Anda bisa menambahkan sendok atau gula merah. 6. Hindari stres Menstruasi memang bisa memengaruhi emosi seorang wanita. Ya, banyak wanita mengalami mood swing, alias perubahan suasana hati secara drastis. Anda mungkin bisa tiba-tiba merasa sedih tak berdaya atau marah sejadi-jadinya pada siapa saja tanpa alasan yang jelas. Jika tak pintar-pintar dalam mengontrol emosi, wanita yang akan atau sedang menstruasi tentu rentan mengalami stres. Kalau sudah stres, rasa nyeri yang Anda alami mungkin jadi lebih memburuk. Oleh sebab itu,



Lampiran 2



berusahalah untuk menghindari stres. Caranya, lakukanlah berbagai hal yang menyenangkan sekaligus menangkan. Misalnya, mendengarkan musik instrumental, membaca buku motivasi, melakukan meditasi, menggambar, atau sekadar bernyanyi. Intinya, lakukanlah berbagai hal yang membuat anda merasa senang.



Lampiran 2



Sumber



https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/dismenore.



tanggal 17 Oktober 2020 pukul 22.00 WIB.



diunduh



DOKUMENTASI KUNJUNGAN PERTAMA



KUNJUNGAN KEDUA



KUNJUNGAN KETIGA