Laporan Kerja Praktek [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS DAN DOKUMENTASI PEMETAAN SERTA PEMUTAKHIRAN MUATAN WILAYAH KERJA STATISTIK SENSUS PENDUDUK 2020 DENGAN APLIKASI ANDROID WILKERSTAT PADA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN BADUNG



LAPORAN KERJA PRAKTEK



NIM NAMA JENJANG STUDI PROGRAM STUDI



Oleh : : 160010187 : FAUZI KURNIAWAN : STRATA SATU (S1) : SISTEM KOMPUTER



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER (STMIK) STIKOM BALI 2019



HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK NIM



: 160010187



Nama



: Fauzi Kurniawan



Jenjang Studi



: Strata Satu (S1)



Program Studi



: Sistem Komputer



Judul Kerja Praktek



: Analisis dan Dokumentasi Pemetaan Serta Pemutakhiran Muatan Wilayah Kerja Statistik Sensus Penduduk 2020 dengan Aplikasi Android Wilkerstat pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Badung



Disetujui Oleh :



Tanggal 25 Juni 2019



Tanggal 25 Juni 2019



Pembina



Pembimbing



(Ida Bagus Gede Budiasa SE.)



(Ketut Gus Oka Ciptahadi, S.Kom.,M.Kom)



Tanggal 25 Juni 2019 Ketua Program Studi Sistem Komputer



(Padma Nyoman Crisnapati, S.Kom.,M.Pd)



i



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul “Analisis dan Dokumentasi Pemetaan Serta Pemutakhiran Muatan Wilayah Kerja Statistik Sensus Penduduk 2020 dengan Aplikasi Android Wilkerstat pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Badung” sesuai dengan yang direncanakan. Laporan Kerja Praktek ini dapat penulis selesaikan berkat bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak pendukung. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada :



1.



Bapak Ketua STMIK STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan.



2.



Bapak Dian Pramana,S.Kom.,M.Kom. selaku Pembantu Ketua I yang juga telah memberikan dukungan sehingga penulisan Laporan Kerja Praktek ini terselesaikan.



3.



Bapak Padma Nyoman Crisnapati, S.Kom., M.Pd selaku Ketua Program Studi Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali.



4.



Bapak Ketut Gus Oka Ciptahadi, S.Kom.,M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang turut membimbing dalam penyelesaian penulisan ini.



5.



Ida Bagus Gede Budiasa SE. selaku Pembina Lapangan pada saat Kerja Praktek.



6.



Orang tua dan semua teman yang memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.



Semoga penulisan Laporan Kerja Praktek ini bemanfaat bagi pihak yang berkepentingan.



Denpasar, 25 Juni 2019



Penulis



ii



DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... i KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................... iii DAFTAR TABEL ............................................................................................ v DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2 1.3 Tujuan Kerja Praktek ........................................................................... 2 1.4 Manfaat Kerja Praktek ......................................................................... 3 1.4.1 Bagi Mahasiswa ......................................................................... 3 1.4.2 Bagi Perusahaan ........................................................................ 3 1.4.3 Bagi Kampus .............................................................................. 3 1.5 Ruang Lingkup Kerja Praktek .............................................................. 3 1.6 Bahan dan Metode Kerja Praktek ........................................................ 4 1.6.1



Lokasi Kerja Praktek ................................................................ 4



1.6.2



Teknik Pengumpulan Data....................................................... 5



BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat BPS Kabupaten Badung............................................ 6 2.2 Visi dan Misi ........................................................................................ 6 2.2.1



Visi .......................................................................................... 6



2.2.2



Misi .......................................................................................... 6



2.3 Motto ................................................................................................... 6 2.4 Struktur Organisasi ............................................................................. 7 2.5 Tugas dan Wewenang Masing- Masing Seksi ..................................... 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep dan Definisi Terkait Wilkerstat ................................................ 10 3.1.1 Wilayah Kerja Statistik .............................................................. 10 3.2 Konsep dan Definisi Terkait Peta Digital.............................................. 11 3.2.1



Aplikasi Wilkerstat ................................................................... 11



iii



3.2.2



Geotagging .............................................................................. 11



3.2.3



Landmark ................................................................................ 11



BAB IV HASIL ANALISA DAN DOKUMENTASI 4.1 Registrasi dan Login pada Aplikasi Wilkerstat ..................................... 14 4.2 Pembuatan Project .............................................................................. 15 4.2.1 Penambahan Peta Digital Wilkerstat ke Project ........................ 15 4.2.2 Geotagging Landmark Batas SLS pada Project........................ 17 4.2.3 Geotagging Landmark Infrastruktur pada Project ..................... 20 4.2.4 Sinkronisasi Hasil Geotagging Landmark ................................. 22 4.3 Finalisasi Project ................................................................................. 23 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 24 5.2 Saran .................................................................................................. 24 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 25 LAMPIRAN..................................................................................................... 26



iv



DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Tabel Landmark Infrastruktur Desa/Kelurahan ................................... 12



v



DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Peta lokasi dari BPS Kabupaten Badung ....................................... 4 Gambar 1.2 Papan Nama BPS Kabupaten Badung ........................................... 4 Gambar 2.1 Struktur Organisasi BPS Kabupaten Badung ................................. 7 Gambar 4.1 User Terdaftar dari Petugas Non Organik BPS .............................. 14 Gambar 4.2 Pembuatan Project pada Aplikasi Wilkerstat .................................. 15 Gambar 4.3 Penambahan Peta Digital Wilkerstat ke Project ............................. 16 Gambar 4.4 Geotagging Landmark Batas SLS .................................................. 18 Gambar 4.5 Geotagging Landmark Batas SLS Lingkungan Pengipian .............. 19 Gambar 4.6 Geotagging Infrastruktur Lingkungan Pengipian ............................. 21 Gambar 4.7 Sinkronisasi Hasil Geotagging Landmark ....................................... 22 Gambar 4.8 Sinkronisasi Hasil Geotagging Landmark ....................................... 23



vi



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan lembaga pemerintah non kementrian



yang memiliki peranan dalam menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat. Data ini didapatkan dari sensus atau survei yang dilakukan sendiri dan juga dari departemen atau lembaga pemerintahan lainnya sebagai data sekunder. Salah satu sensus yang dilakukan oleh BPS adalah Sensus Penduduk (SP). Pelaksanaan Sensus Penduduk merupakan hal yang sangat penting dan dilakukan setiap 10 tahun sekali. Hasil Sensus Penduduk akan melahirkan data kependudukan yang lengkap, akurat, relevan dan mutakhir. Data hasil Sensus Penduduk nantinya akan menjadi database yang digunakan pemerintah dalam mengambil suatu kebijakan dalam masalah kependudukan. Pada umumnya hasil Sensus Penduduk akan menampilkan kondisi demografi penduduk di Indonesia. Sensus Penduduk di Indonesia sudah dilakukan 6 kali pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000 dan 2010. Tahun 2020 nanti, akan berlangsung proses persiapan kembali untuk melakukan Sensus Penduduk yang ke-7 di Indonesia. Sejak tahun 2018, persiapan SP2020 bidang kerangka induk sudah dilakukan. Kerangka induk yang lengkap, akurat, relevan dan mutakhir pada wilayah kerja statistik (Wilkerstat) akan dijadikan sebagai dasar perencanaan serta pelaksanaan sensus dan survei BPS. Wilkerstat terdiri dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan dan Blok Sensus (BS). Pelaksanaan kegiatan pemetaan dan pemutakhiran muatan wilkerstat SP2020 dilakukan di seluruh desa pada 514 kabupaten/kota. Kegiatan pemetaan dan muatan Wilkerstat merupakan kegiatan lapangan yang dilakukan petugas BPS dengan membawa print out peta dasar untuk penggambaran batas Satuan Lingkungan Setempat (SLS) dan batas desa/kelurahan di lapangan. Selain itu, petugas dibekali dengan aplikasi Wilkerstat (Mobile) untuk memastikan posisi dan lokasi SLS, pengambilan foto dan titik koordinat landmark batas SLS serta infrastruktur desa/kelurahan. Petugas akan melakukan perhitungan muatan SLS pada wilayah Blok Sensus yang menjadi beban tugasnya. Pesatnya pembangunan, tentunya menyebabkan banyak perubahan muatan pada Wilkerstat. Pemutakhiran bentuk dan



1



2



posisi peta digital Wilkerstat dengan aplikasi mobile ini digunakan untuk mendukung pendataan yang diselenggarakan BPS. Atas dasar tersebut maka dibutuhkan “Analisis dan Dokumentasi Pemetaan Serta Pemutakhiran Muatan Wilayah Kerja Statistik Sensus Penduduk 2020 dengan Aplikasi Android Wilkerstat pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Badung” untuk menyusun peta wilayah kerja statistik SP2020 demi menghasilkan data yang lengkap, akurat, relevan dan mutakhir dengan bantuan aplikasi mobile Wilkerstat sehingga data tersebut dapat digunakan dalam pelaksanaan sensus dan survei BPS lainnya serta mendukung kebijakan satu peta Indonesia dimana Blok Sensus yang awalnya hanya dikenal oleh organik BPS diganti menjadi Satuan Lingkungan Setempat yang merupakan satuan wilayah di bawah desa/kelurahan, di Bali dikenal dengan Banjar yang nantinya dapat diketahui oleh masyarakat. 1.2



Rumusan Masalah Bedasarkan uraian latar belakang diatas maka masalah yang dapat



dirumuskan adalah dengan menggunakan aplikasi android, bagaimana hasil analisis dan dokumentasi pemetaan serta pemutakhiran muatan wilayah kerja statistik Sensus Penduduk 2020 sehingga dapat mendukung kebijakan satu peta Indonesia. 1.3



Tujuan Kerja Praktek Adapun tujuan dari kerja praktek antara lain :



1.



Mengenalkan mahasiswa dengan dunia kerja dan peluang usaha di lapangan.



2.



Melatih kemampuan mahasiswa dalam berinteraksi dengan pegawai BPS dan masyarakat di wilayah Kabupaten Badung secara langsung maupun tidak langsung.



3.



Melatih mahasiswa agar lebih dewasa dan bijak dalam memecahkan permasalahan dalam dunia kerja.



4.



Menyelesaikan mata kuliah wajib sebagai prasyarat dalam menyelesaikan perkuliahan di STMIK STIKOM Bali.



5.



Melakukan analisis dan dokumentasi pemetaan serta pemutakhiran muatan wilayah kerja statistik Sensus Penduduk 2020 dengan aplikasi android Wilkerstat pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Badung.



3



1.4



Manfaat Kerja Praktek



1.4.1



Bagi Mahasiswa Dengan dilaksanakannya kerja praktek ini diharapakan mahasiswa dapat



memahami tentang keadaan dan kondisi dunia kerja, selain itu mahasiswa juga akan mampu melihat peluang usaha yang dapat dikembangkan. Mahasiswa juga dapat mengembakan keahlian, wawasan serta pemahaman terhadap berbagai hal dalam dunia kerja.



1.4.2



Bagi Perusahaan Manfaat yang diperoleh perusahaan atau instansi yaitu memperoleh



gambaran dan dokumentasi tentang Pemetaan Serta Pemutakhiran Muatan Wilayah Kerja Statistik Sensus Penduduk 2020 yang ada di wilayah Kabupaten Badung. Selain itu hasil analisa tersebut juga nantinya dapat membantu pelaksanaan Sensus Penduduk 2020. 1.4.3



Bagi Kampus Selain dapat menjalin kerjasama antara STIKOM Bali dengan Badan Pusat



Statistik Kabupaten Badung, juga dapat menjadi acuan ukur kemampuan mahasiswa dalam penyerapan ilmu pengetahuan selama mengikuti proses perkuliahan. 1.5



Ruang Lingkup Kerja Praktek Adapun ruang lingkup dalam menyusun laporan kerja praktek dengan judul



Analisis dan Dokumentasi Pemetaan Serta Pemutakhiran Muatan Wilayah Kerja Statistik Sensus Penduduk 2020 dengan Aplikasi Android Wilkerstat pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Badung adalah sebagai berikut : 1.



Objek yang dianalisis adalah batas desa, batas lingkungan dan muatan bangunan yang ada pada Lingkungan Pengipian, Desa Kerobokan Kelod.



2.



Mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan ke dalam peta digital.



3.



Tools yang digunakan untuk mendokumentasikan peta digital pada Lingkungan Pengipian, Desa Kerobokan Kelod adalah aplikasi Wilkerstat.



4



1.6



Bahan dan Metode Kerja Praktek



1.6.1



Lokasi Kerja Praktek Kerja Praktek dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Badung



beralamat di Jalan Raya Darmasaba, Darmasaba, Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali.



Gambar 1.1 Peta lokasi dari BPS Kabupaten Badung



Gambar 1.2 Papan Nama BPS Kabupaten Badung



5



1.6.2



Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penyusunan laporan ini



antara lain :



1.



Interview Interview merupakan suatu cara pengumpulan data dengan tatap muka dan



tanya jawab langsung antara pewawancara dengan responden (sumber data) dengan cara menemui Lurah dan Kepala Lingkungan Banjar yang ada di Desa Kerobokan Kelod untuk menanyakan batas desa, batas lingkungan dan jumlah Kepala Keluarga (KK).



2.



Observasi Observasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara



melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap batas banjar dan muatan bangunan yang terdapat pada masing – masing banjar yang ada di Desa Kerobokan Kelod. Dengan informasi yang didapatkan dari hasil interview tentang batas desa, batas banjar dan jumlah KK, kemudian melakukan pengamatan secara langsung di lapangan akan menghasilkan informasi tentang muatan bangunan yang terdapat pada masing – masing banjar yang ada di Desa Kerobokan Kelod.



3.



Studi Literatur Dengan membaca dan mempelajari literatur yang berhubungan dengan



laporan kerja praktek, maka dapat mengetahui atau membandingkan dengan mencari buku-buku, penelitian yang sudah ada. Studi literatur ini adalah pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang sudah ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Buku yang dibaca sebagai pengumpulan data adalah buku tentang pedoman teknis petugas pemeta Sensus Penduduk 2020. Buku ini berisi tentang konsep, definisi, metodologi, alur kerja, tata cara pengisian dokumen dan prosedur penggunaan aplikasi Wilkerstat.



BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1



Sejarah Singkat BPS Kabupaten Badung Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian yang



bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya, BPS merupakan Biro Pusat Statistik, yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan UU Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik. Sebagai pengganti kedua UU tersebut ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Berdasarkan UU ini yang ditindaklanjuti dengan peraturan perundangan dibawahnya, secara formal nama Biro Pusat Statistik diganti menjadi Badan Pusat Statistik. Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung mulanya berada di Jalan Mulawarman, Renon. Kemudian dipindahkan ke Jalan Raya Darmasaba pada tanggal 23 Desember 2013 hingga saat ini. 2.2



Visi dan Misi



2.2.1



Visi Pelopor data statistik terpercaya untuk semua.



2.2.2



Misi a. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional. b. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik. c. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan.



2.3



Motto Motto dari BPS Kabupaten Badung adalah Melayani dengan Hati.



6



7



2.4



Struktur Organisasi Organisasi adalah sekelompok orang-orang yang memiliki suatu keterkaitan



dan kerjasama untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai bersama. Struktur organisasi merupakan wadah kerjasama yang menunjukkan alur wewenang dan tanggung jawab diantara orang-orang yang terlibat dalam suatu organisasi. BPS Kabupaten Badung memiliki struktur organisasi yang digambarkan sebagai berikut :



Gambar 2.1 Struktur Organisasi BPS Kabupaten Badung



8



2.5



Tugas dan Wewenang Masing - Masing Seksi Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat



Statistik dan Keputusan Kepala BPS Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di Daerah, Susunan Organisasi BPS Kabupaten Badung adalah : a. Kepala Kepala BPS Kabupaten Badung mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan dan pengendalian terhadap program, administrasi dan sumber daya di lingkungan BPS Kabupaten Badung. Kepala membawahi Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Statistik Sosial, Seksi Statistik Produksi, Seksi Statistik Distribusi, Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik, Koordinator Statistik Kecamatan (KSK), staf, dan pegawai fungsional. b. Sub Bagian Tata Usaha Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan program dan administrasi perkantoran sesuai dengan kebijakan pimpinan dan undangundang yang berlaku. c. Seksi Statistik Sosial Seksi Statistik Sosial mempunyai tugas melaksanakan program dan kegiatan statistik di bidang statistik sosial mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. d. Seksi Statistik Produksi Seksi Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanakan program dan kegiatan statistik di bidang statistik produksi mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. e. Seksi Statistik Distribusi Seksi Statistik Distribusi mempunyai tugas melaksanakan program dan kegiatan statistik di bidang statistik distribusi mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. f.



Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik mempunyai tugas melaksanakan program dan kegiatan statistik, serta melakukan analisis terhadap data yang diperoleh dari sensus/survei.



9



g. Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik mempunyai tugas melaksanakan program dan kegiatan statistik, dan melakukan pengolahan data yang diperoleh dari sensus/survei. h. Tenaga Fungsional Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai Jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.



BAB III LANDASAN TEORI 3.1



Konsep dan Definisi Terkait Wilkerstat



3.1.1



Wilayah Kerja Statistik Wilayah kerja statistik terdiri dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan,



desa/kelurahan,



dan



SLS.



Wilkerstat



yang



dibahas



hanya



pada



tingkat



desa/kelurahan dan wilayah di bawah desa/kelurahan, yaitu Satuan Lingkungan Setempat (SLS)[1]. a. Desa Desa dan desa adat adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (UndangUndang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa). b. Kelurahan Kelurahan



adalah



wilayah



kerja



lurah



sebagai



perangkat



kabupaten/kota dalam wilayah kecamatan (Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor



31



Tahun



2006



tentang



pembentukan,



penghapusan,



dan



penggabungan kelurahan). c. Blok Sensus Blok Sensus (BS) adalah wilayah kerja pencacahan yang merupakan bagian dari suatu wilayah desa/kelurahan. Blok Sensus memiliki muatan sekitar 100 bangunan sensus tempat tinggal (BSTT) atau bangunan sensus tempat tinggal kosong (BSTT Kosong) dan rumah tangga/bangunan sensus bukan tempat tinggal (BSBTT). d. Satuan Lingkungan Setempat (SLS) Satuan Lingkungan Setempat adalah satuan wilayah di bawah desa/kelurahan. Satuan wilayah ini biasanya ditetapkan dengan peraturan daerah atau peraturan desa, dimana dalam peraturan tersebut menyebutkan tingkatan dan banyaknya satuan wilayah yang di bawah desa beserta batas –



10



11



batasnya. Tingkatan dan nama SLS bisa berbeda antar daerah, seperti rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), jorong, dusun, banjar, dan lingkungan. Batas SLS bisa berupa batas alam/buatan, tetapi ada juga yang hanya berupa dinding rumah atau batas imajiner. 3.2



Konsep dan Definisi Terkait Peta Digital



3.2.1



Aplikasi Wilkerstat Aplikasi Wilkerstat adalah aplikasi Geographic Information System (GIS) untuk



mengumpulkan, menyajikan, dan berbagi informasi geografis pada ponsel dan tablet. Pada dasarnya GIS dapat dirinci menjadi beberapa subsistem yang saling berkaitan yang mencakup input data, manajemen data, pemrosesan atau analisis data, pelaporan (output) dan hasil analisa[2]. Aplikasi Wilkerstat dapat diunduh melalui Google Play Store dan tersedia untuk perangkat yang menjalankan Android 4.0.3 keatas. Dalam kegiatan pemetaan serta pemutakhiran muatan wilayah kerja statistik Sensus Penduduk 2020, aplikasi Wilkerstat digunakan untuk membantu pengenalan wilayah serta untuk pengambilan foto landmark yang memiliki koordinat geografis.



3.2.2



Geotagging Geotagging adalah proses penambahan identifikasi ke berbagai media seperti



foto, video, website, pesan SMS, atau RSS feed berupa metadata geospasial. Data ini biasanya terdiri dari koordinat lintang dan bujur (latitude dan longitude)[3]. Software geotagging dapat berupa software bundling pada smartphone tipe tertentu. Aplikasi Wilkerstat sudah memiliki fungsi geotagging didalamnya. 3.2.3



Landmark Landmark adalah fitur geografis baik alami ataupun buatan manusia.



Landmark merupakan sesuatu yang mudah dikenali, seperti monument, bangunan atau struktur lainnya. Landmark yang dicakup pada kegiatan pemetaan dan pemutakhiran muatan Wilkerstat adalah landmark di titik batas SLS dan landmark infrastruktur desa/kelurahan. Pengkodean landmark infrastruktur desa/kelurahan adalah sebagai berikut :



12



Table 3.1 Tabel Landmark Infrastruktur Desa/Kelurahan No



Kategori



1



Lembaga Pendidikan



2



Lembaga Kesehatan



3



Lembaga Ekonomi



Infrastruktur



Kode



TK Negeri TK Swasta RA/BA Negeri RA/BA Swasta SD Negeri SD Swasta MI Negeri MI Swasta SMP Negeri SMP Swasta MTs Negeri MTs Swasta SMU Negeri SMU Swasta MA Negeri MA Swasta SMK Negeri SMK Swasta Perguruan Tinggi Negeri Perguruan Tinggi Swasta Rumah Sakit Rumah Sakit bersalin Puskesmas rawat inap Puskesmas tanpa rawat inap Puskesmas pembantu Poliklinik/balai pengobatan Tempat praktek dokter Rumah bersalin Tempat praktek bidan Poskesdes Posyandu Polindes Apotek Warung jamu/toko herbal/toko obat Kelompok pertokoan Pasar dengan bangunan permanen Pasar dengan bangunan semi permanen



10001 10002 10003 10004 10005 10006 10007 10008 10009 10010 10011 10012 10013 10014 10015 10016 10017 10018 10019 10020 20001 20002 20003 20004 20005 20006 20007 20008 20009 20010 20011 20012 20013 20014 30001 30002 30003



13



No



Kategori



4



Lembaga Akomodasi



5



Lembaga Keuangan



6



Lembaga Pemerintah dan Perkantoran



7



Tempat Ibadah



Infrastruktur Pasar tanpa bangunan Minimarket Restoran/rumah makan Warung/kedai makanan minuman Hotel Penginapan Bank pemerintah Bank swasta BPR Kantor desa Kantor camat Kantor bupati/walikota Kantor gubernur Masjid Gereja Pura Wihara/Klenteng



Kode 30004 30005 40001 40002 40003 40004 50001 50002 50003 60001 60002 60003 60004 70001 70002 70003 70004



BAB IV HASIL ANALISA DAN DOKUMENTASI 4.1



Registrasi dan Login pada Aplikasi Wilkerstat Aplikasi Wilkerstat dapat diunduh pada Google Play Store dan bisa digunakan



baik untuk pegawai BPS (Organik BPS) maupun bukan pegawai BPS (Non organik BPS). Khusus petugas non organik BPS, diharuskan untuk melakukan registrasi awal dengan cara mendapatkan kode token dari administrator BPS kabupaten/kota. Setelah mendapatkan kode token, petugas non organik BPS dapat register dan login ke dalam aplikasi Wilkerstat.



Gambar 4.1 User Terdaftar dari Petugas Non Organik BPS



14



15



4.2



Pembuatan Project Sebelum memulai pekerjaan di lapangan, terlebih dahulu pemeta harus



membuat project. Cara membuat project di Wilkerstat adalah sebagai berikut : 1. Pilih menu “Project”. 2. Pilih “+” pada pojok kanan atas. 3. Isikan kode wilayah sesuai dengan wilayan tugas yaitu desa, kemudian tekan “Pilih”. 4. Isikan nama project dengan kode identitas SLS berjumlah empat digit yang didapat dari pengawas. 5. Isikan deskripsi dengan nama SLS. 6. Pilih “Add”. 7. Selesai.



Gambar 4.2 Pembuatan Project pada Aplikasi Wilkerstat



16



4.2.1



Penambahan Peta Digital Wilkerstat ke Project Setelah membuat project, tahap berikutnya adalah menambahkan peta



Wilkerstat ke dalam project tersebut. Penambahan peta Wilkerstat hanya dilakukan pada wilayah yang menjadi beban tugas saja. 1. Pilih menu “Project”. 2. Pilih project yang telah dibuat sebelumnya. Contoh project “0001”, maka akan muncul halaman dengan tampilan peta posisi petugas. 3. Tekan ikon “Kotak” di pojok kanan atas atau swipe layer android dari samping kanan ke kiri, akam muncul halaman selanjutnya. 4. Tekan “+” pada pojok kanan atas, maka akan muncul peta Wilkerstat sesuai wilayah kerja. 5. Pilih peta yang menjadi wilayah kerja dengan menekan “+” pada nama peta. 6. Keluar dari halaman “Layar panel”, akan muncul peta yang dipilih. 7. Selesai.



Gambar 4.3 Penambahan Peta Digital Wilkerstat ke Project



17



4.2.2



Geotagging Landmark Batas SLS pada Project Penelusuran batas SLS merupakan salah satu tugas dari pemeta setelah peta



digital Wilkerstat ditambahkan ke project, sehingga wilayah kerja pemeta menjadi jelas. Saat menelusuri batas SLS, geotagging landmark batas SLS dilakukan untuk menghasilkan foto yang lengkap dengan posisi titik koordinatnya. Melakukan geotagging landmark batas SLS menggunakan aplikasi Wilkerstat dilakukan dengan cara : 1. Pilih menu “Project”. 2. Pilih project yang telah dibuat sebelumnya. 3. Pilih ikon “Kamera” pada pojok kanan atas untuk melakukan geotagging. 4. Setelah berhasil melakukan geotagging, pilih “Next”. 5. Atur Accuracy agar dapat dibawah 20 dengan cara bergerak di sekitar lokasi tagging untuk menangkap radar satelit GPS. Jika sudah tepat, kemudian tekan “Next” untuk mengisi informasi objek landmark. 6. Pengisian “Nama” disesuaikan dengan nama landmark, pengisian “Deskripsi” diisi dengan penjelasan yang menjelaskan sedetail mungkin tentang landmark tersebut. Contoh : Nama



: Batas 2



Deskripsi : Plang batas Br Pengipian – Br Padang Sumbu Kaja 7. Pilih kategori untuk hasil geotagging tersebut sebagai batas SLS, kemudian Pilih “Next”. 8. Selesai.



18



Gambar 4.4 Geotagging Landmark Batas SLS



19



Geotagging batas SLS dilakukan seperlunya pada tempat – tempat perbatasan lingkungan atau banjar yang bersebelahan dengan minimal tagging sebanyak 4 landmark batas SLS.



Gambar 4.5 Geotagging Landmark Batas SLS Lingkungan Pengipian



20



4.2.3



Geotagging Landmark Infrastruktur pada Project Selain landmark batas SLS, pemeta juga ditugaskan untuk melakukan



geotagging pada seluruh infrastruktur dalam SLS yang menjadi wilayah kerjanya. Melakukan geotagging landmark infrastruktur menggunakan aplikasi Wilkerstat dilakukan dengan cara : 1. Pilih menu “Project”. 2. Pilih project yang telah dibuat sebelumnya. 3. Pilih ikon “Kamera” pada pojok kanan atas untuk melakukan geotagging. 4. Setelah berhasil melakukan geotagging, pilih “Next”. 5. Atur Accuracy agar dapat dibawah 20 dengan cara bergerak di sekitar lokasi tagging untuk menangkap radar satelit GPS. Jika sudah tepat, kemudian tekan “Next” untuk mengisi informasi objek landmark. 6. Pengisian “Nama” disesuaikan dengan nama landmark, pengisian “Deskripsi” diisi dengan penjelasan yang menjelaskan sedetail mungkin tentang landmark tersebut. Contoh : Nama



: Warung Jawa Bugis



Deskripsi : Warung di sebelah Bale Banjar Pengipian 7. Pilih kategori untuk hasil geotagging tersebut sebagai infrastruktur, kemudian Pilih “Next”. 8. Pengisian “Infrastruktur Kategori” dan “Infrastruktur” disesuaikan dengan jenis objek landmark yang di geotagging. Contoh : Infrastruktur Kategori



: Lembaga akomodasi



Infrastruktur



: Warung/Kedai makanan minuman



9. Jika informasi objek landmark sudah terisi dengan benar, kemudian dapat di “Save”. 10. Selesai.



21



Gambar 4.6 Geotagging Infrastruktur Lingkungan Pengipian



22



4.2.4



Sinkronisasi Hasil Geotagging Landmark Setelah pemeta melakukan geotagging dan disimpan dalam android, pemeta



perlu melakukan upload untuk sinkronisasi ke server pusat. Cara melakukan upload/sinkronisasi adalah sebagai berikut : 1. Pilih menu “Project”. 2. Pilih project yang ingin di upload. 3. Pilih ikon “Titik tiga” di pojok kanan atas. 4. Pilih “Landmark” untuk memunculkan foto hasil geotagging. 5. Pilih ikon “Awan dengan tanda panah ke atas” di pojok kanan atas. 6. Pastikan bahwa proses upload/sinkronisasi sudah berhasil. 7. Selesai.



Gambar 4.7 Sinkronisasi Hasil Geotagging Landmark



23



4.3



Finalisasi Project Lengkapi seluruh geotagging landmark batas SLS dan landmark infrastruktur



yang terdapat di dalam satu project tanpa ada yang terlewat sesuai dengan kondisi yang



ada



di



lapangan.



Setelah



hasil



geotagging



landmark



berhasil



di



upload/sinkronisasi oleh pemeta, terdapat pengawas yang nantinya akan melakukan verifikasi terhadap hasil geotagging apakah dapat diterima atau ditolak. Apabila diterima, warna geotagging landmark akan berubah menjadi hijau. Geotagging landmark akan hilang jika ditolak oleh pengawas, sedangkan jika berwarna abu-abu berarti pengawas belum mengecek hasil geotagging landmark tersebut.



Gambar 4.8 Finalisasi Project Lingkungan Pengipian



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1



Kesimpulan Analisa dan dokumentasi yang dilakukan bertujuan mengevaluasi aplikasi



Wilkerstat yang pertama kali digunakan untuk pemetaan SP2020. Dalam menganalisa aplikasi Wilkerstat, dapat diambil beberapa kesimpulan : 1.



Membantu dalam menghasilkan data yang lengkap, akurat, relevan dan mutakhir.



2.



Meningkatkan kualitas dan kuantitas ketersediaan kerangka induk wilayah kerja statistik sebagai dasar pelaksanaan lapangan SP2020.



3.



Dokumentasi yang dihasilkan berbentuk sebuah peta digital.



4.



Mendukung kebijakan satu peta Indonesia.



5.2



Saran Dari analisa dan dokumentasi yang didapat oleh penulis seperti uraian diatas,



dapat ditarik saran sebagai berikut : 1.



Perlu adanya pengembangan pada sistem operasi yang didukung aplikasi Wilkerstat. Aplikasi Wilkerstat saat ini hanya mendukung sistem operasi Android saja, diharapkan untuk pemetaan selanjutnya aplikasi dapat mendukung sistem operasi Android dan iOS.



2.



Perlu dilakukan kalkulasi bandwidth yang tepat pada server pusat agar proses upload/sinkronisasi dapat lebih cepat dan lancar.



3.



Memaksimalkan



pengembangan



nilai



guna



aplikasi



Wilkerstat



agar



keseluruhan proses pemetaan selanjutnya dapat di digitalisasi secara menyeluruh.



24



DAFTAR PUSTAKA [1]



Nugraha, Mohammad Ari. Pedoman Teknis Petugas Pemeta. Buku 2. Jakarta: Badan Pusat Statistik. 2019.



[2]



Grafidth NN, Harjono. Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis pada Aplikasi Mobile Berbasis Standard Web MAP Service Menggunakan J2ME. JUITA. 2011; 1(4): 169-177.



[3]



Sari AN, Sunaryono D. Perancangan dan Pembangunan Perangkat Lunak Photo Uploader pada Facebook dengan Fitur Geotagging. Jurnal Teknik POMITS. 2012; 1(1): 1-6.



25