Laporan Kewirausahaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEWIRAUSAHAAN (CV ASTRA PRODUK DODOL LABU SIAM)



Oleh SRI NUR HASNAH S ANDI ISRA MIRANTI ANDI MUH. IRAWAN



KELOMPOK 8 KELAS A



PROGRAM STUDI AGRIBISNIS DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018



I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani) dan usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). Dengan demikian wirausaha dapat didefenisikan sebagai seseorang yang dengan gigih berusaha untuk menjalankan sesuatu kegiatan bisnis dengan tujuan untuk mencapai hasil yang dapat dibanggakan (Sadono Sukirno, 2004:367). Perumal dan Pangil (2005) mengatakan bahwa wirausaha adalah seseorang yang siap untuk mengambil risiko-risiko dan dia berbeda dari orang-orang yang mensuplai modal dengan harapan sebuah keuntungan yang tetap. Para wirausaha juga dipandang berbeda dari seorang kapitalis (pemodal)



yang



mensuplai



modal



dan



bersamaan



dengan



itu



mengeksploitasi pihak yang terlibat (entrepreneur as an individual who is ready to take risks and is different from those supply capital with the expectation of a fixed return. Entrepreneurs are also viewed as different from a capitalist who supplies capital and at the same time exploit the party involved). Schumpeter



(dalam



Alma,



2005:21)



menyatakan



bahwa



wirausahawan adalah individu yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dan menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju ke depan. Wirausahawan adalah individu-individu yang berani mengambil resiko, mengkoordinasi, mengelola penanaman modal atau sarana produksi serta mengenalkan fungsi faktor produksi baru atau yang mampu memberikan respon secara kreatif dan inovatif. Salah



satu



tujuan



kewirausahan



adalah



meningkatkan



kesejahteraan masyarakat,dengan cara yang baru dan inovasi-inovasi yang berkualitas tinggi,serta mampu melakukan perubahan yang nyata bagi



setiap



masyarakat



yang



menjalankannya.Dengan



semakin



banyaknya pengusaha-pengusaha yang lahir,mampu menekan dan mengurangi



pengangguran



yang



ada,dan



mampu



menyelesaikan



permasalahan yang selama ini menghantui  yaitu salah satunya dengan kegiataan berwirausaha. Thomas



W.Zimmerer



et



al



(2005)



merumuskan



manfaat



berwirausaha sebagai berikut: 1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri. 2. Memberi peluang melakukan perubahan : Pebisnis menemukan cara untuk mengombinasikan wujud kepedulian mereka terhadap berbagai masalah ekonomi dan social dengan harapan akan menjalani kehidupan yang lebih baik 3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya : Memiliki usaha sendiri memberikan kekuasaan, kebangkitan spiritual dan membuat wirausaha mampu mengikuti minat atau hobinya sendiri. 4. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin 5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usahanya 6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakannya Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010), model bisnis kanvas adalah sebuah model bisnis yang menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi atau perusahaan menciptakan, menyerahkan, dan menangkap nilai. Dewasa ini, tidak ada kepastian mengenai konsep model bisnis. Maka dari itu, konsep model bisnis kanvas merupakan konsep yang dapat menjadi bahasa bersama yang memungkinkan untuk menggambarkan dan memanipulasi model bisnis untuk membuat alternatif kebijakan strategi yang baru. Model bisnis kanvas digambarkan melalui sembilan blok bangunan dasar yang menunjukkan logika bagaimana sebuah perusahaan bermaksud untuk menghasilkan uang. Adapun komponen berjumlah sembilan blok ini mencakup empat bidang utama bisnis yaitu pelanggan, penawaran, infrastruktur, dan kelayakan keuangan.



Oleh karena itu, laporan ini perlu dibuat untuk menciptakan wirausahawan yang hebat dengan menggunakan model bisnis yang baik yaitu dengan Bisnis Model Canvas (BMC) yang mengandung komponen untuk perubahan kweirausahaan yang lebih baik. I.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang ada pada laporan Bisnis Model Canvas (BMC) ini sebagai berikut : 1. Bagaimanakah segmentasi pelanggan (Customers Segment) pada produk “Dodol Labu Siam” yang ada pada CV. ASTRA ? 2. Apa yang menjadi nilai unggulan (Value Propositions) pada prouduk “Dodol Labu Siam” pada CV. ASTRA? 3. Bagaimanakah saluran/ distribusi (Channels) dalam pemasaran produk “Dodol Labu Siam” yang ada pada CV. ASTRA ? 4. Hal-hal apa saja yang menjadi bina pelanggan (Customers Relationships) pada produk “Dodol Labu Siam” untuk CV. ASTRA ? 5. Bagaimanakah sumber penghasilan (Revenue Streams) yang di dapatkan produk “ Dodol Labu Siam” pada CV. ASTRA ? 6. Apa yang menjadi sumber daya utama (Key Resource) pada produk “Dodol Labu Siam” di CV. ASTRA ? 7. Bagaimanakah hal yang menjadi aktifitas utama (Key Activities) pada produk “Dodol Labu Siam” di CV. ASTRA ? 8. Bagaimanakah mitra utama (Key Partnership) produk “Dodol Labu Siam” di CV. ASTRA ? 9. Apa saja yang menjadi struktur biaya pada produk “Dodol Labu Siam” di CV. ASTRA ? I.3 Tujuan dan Kegunaan Adapun tujuan dari rumusan masalah diatas sebagai berikut : 1. Mengetahui segmentasi pelanggan yang sesuai ditetapkan CV. ASTRA dengan produk “Dodol Labu Siam” di lingkup konsumen atau masyarakat.



2. Mengetahui niai unggulan yang tekandung pada produk “Dodol Labu Siam” dalam proses pembuatanya yang membedakan dengan produk yang lainnya. 3. Menentukan saluran/distribusi yang sesuai dan baik untuk produk “Dodol Labu Siam” ini dalam proses pemasarannya sampai ke tangan konsumen. 4. Menentukan hal yang sesuai dengan bina pelanggan dalam memasarkan produk “Dodol Labu Siam” sehingga bisa menjalin hubungan yang erat dengan pelanggan. 5. Mengetahui segala sumber penghasilan/ pendapatan yang dapat dihasillkan dari pemasaran produk “Dodol Labu Siam” di CV. ASTRA ini. 6. Mengetahui dan menentukan hal-hal yang terkait dengan sumber daya utama dalam pembuatan dan pemasaran produk “Dodol Labu Siam” ini. 7. Mengetahui aktifitas-aktifitas utama yang dapat dilakukan CV. ASTRA pada pembuatan dan pemasaran produk “Dodol Labu Siam” ini. 8. Menentukan pihak-pihak yang menjadi mitra utama dalam proses pembuatan bahan produksi maupun memasarkan produk “Dodol Labu Siam” ini.



II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Segmentasi Pelanggan/Pasar (Customers Segments) Pelanggan adalah inti dari perusahaan. Perusahaan dapat hidup dan



berkembang



memberikan



karena



keuntungan



mempunyai bagi



pelanggan-pelanggan



perusahaan.



Situasi



yang



persaingan,



keterbatasan sumber daya perusahaan membuat perusahaan harus memilih jenis pelanggan yang harus dilayani. Pelanggan-pelanggan akan dikelompokkan ke dalam berbagai segment. Ada segment yang kita bisa layani dan ada yang tidak bisa kita layani. Pelanggan yang kita layani kemudian



kita



bagi



menjadi



segment-segment



sesuai



dengan



layanan/produk yang akan kita berikan. Inilah yang disebut segmentasi pelanggan atau customer segments. Adapun



beberapa



yang



dapat



mempengaruhi



Segmentasi



pelanggan, yaitu : 1. Spesifikasi produk/jasa yang dibutuhkan Ada pelanggan yang membeli produk berkaitan dengan fungsi, ada juga pelanggan yang membeli produk karena status sosial atau image yang ditimbulkan. Dalam hal ini tentu kita memberikan layanan yang berbeda untuk dua macam pelanggan ini  2. Jalur



pemasaran



yang



dipakai



untuk



mencapai



pelanggan



Ada produk yang kita pasarkan langsung dan ada juga yang melewati perantara. Kita dapat mendisain produk yang berbeda untuk melayani dua macam pelanggan yang berbeda jalur pemasaran ini  3. Layanan/produk



di



mana



pelanggan



mau



membayar



lebih



Ada perusahaan yang mau membayar lebih untuk masalah fungsi operasional, ada yang mau membayar lebih untuk layanan purna jual yang tuntas, ada yang mau membayar lebih karena layanan



yang bersifat personal dan lain sebagainya. Kita harus pada point mana pelanggan mau membayar lebih.  4. Arus pendapatan/revenue stream yang menguntungkan bagi perusahaan Ada project yang bersifat one time fee, ada project yang bersifat langganan. Perusahaan harus dapat menganalisa mana



project



yang



lebih



menguntungkan



perusahaan



dan



kemudian membuat segmentasi berdasarkan revenue stream ini  5. Cara menjaga relasi Ada layanan di mana kita harus menjaga relasi dengan baik, ada juga produk yang dijual dan sudah cukup memberikan banyak informasi sehingga tidak perlu relasi lagi. Dengan demikian kita akan membuat segmentasi pelanggan berdasarkan bagaimana menjaga relasi ini.  Menurut Ciputra (2015) Klasifikasi Segmen Pelanggan BMC membagi



customer



segment



menjadi



lima



katagori



berdasarkan



kebutuhan pelanggan: a. Mass Market yaitu Pasar massa tidak membeda bedakan antara segmen segmen pelanggan nya. Mass Market berbicara mengenai segmen pasar yang sangat luas dengan kebutuhan yang sama. b. Niche Market yaitu Pasar ceruk seperti ini menyasar segmen pelanggan yang spesifik dan terspesialisasi. Model bisnis semacam ini banyak ditemukan dalam hubungan pemasok dan pembeli. c. Segmented yaitu membedakan customer dengan kebutuhan dan permasalahan yang berbeda namun masih dalam satu kategori. d. Diversified.yaitu Suatu bisnis dengan segmen pelanggan yang memiliki dua atau lebih segmen pelanggan yang kebutuhannya sangat berlainan dan masalah yang sangat berbeda. e. Multi side Market yaitu mengenai dua segmen pelanggan yang saling tergantung satu sama lain. Beberapa perusahaan atau organisasi melayani dua atau lebih segmen pelanggan yang saling tergantung. 2.2 Nilai Unggulan (Value Propositions)



Menurut Kottler (2003) dasar pemikiran yang diharapkan oleh pelanggan yaitu bagaimana mereka membeli suatu barang atau jasa di sebuah perusahaan, dengan mendapatkan nilai kepuasan tertinggi. Value proposition terdiri dari sejumlah perusahaan besar yang menguntungkan, dan berjanji untuk memberikan lebih dari yang ditawarkan. Blok bangunan bisnis model kanvas menggambarkan gabungan antara produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk segmen pelanggan spesifik. Value Proposition tidak hanya mengacu pada produk fisik, tapi lebih menekankan Nilai-nilai unggul yang bisa kita tawarkan ke pelanggan untuk menjawab kebutuhannya. Tentu saja nilai unggul ini harus lebih bagus, harus lebih menarik daripada yang pesaing lain tawarkan. Dalam menawarkan value yang ada perusahaan sebaiknya memahami posisi kebutuhan untuk masing-masing segmen. Menentukan Value Proposition yang menarik, dapat menjawab kebutuhan pelanggan kita dengan tepat. Ostewalder (2010) Value proposition adalah alasan yang membuat pelanggan beralih dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Value proposition dapat memecahkan masalah pelanggan atau memuaskan kebutuhan pelanggan Setiap Value proposition terdiri dari gabungan produk atau jasa tertentu yang melayani kebutuhan segmen pelanggan spesifik yang manfaat nya dapat ditawarkan perusahaan kepada pelanggan. Beberapa Value proposition menjadi inovatif dan mewakili sebuah penawaran baru atau justru mengubah penawaran yang sudah ada sebelumnya. 11 elemen dari Value Proposition adalah sifat baru, kinerja, penyesuaian, menyelesaikan pekerjaan, desain, merek/status, harga, pengurangan biaya, pengurangan risiko, kemampuan dalam mengakses serta kenyamanan dan kegunaan. 2.3 Saluran/Distribusi (Channels) Channels



merupakan



perusahaan



berkomunikasi



menjangkau



mereka



untuk



suatu dengan



gambaran segmen



memberikan



bagaimana



sebuah



pelanggannya



proposisi



nilai.



dan



Saluran



komunikasi, distribusi dan penjualan merupakan penghubung antara



perusahaan dan pelanggan. Perusahaan dapat memberikan solusi kepada pelanggan, sehingga solusi ini menjadi nilai yang ditawarkan sampai kepada target pelanggan suatu perusahaan. Membedakan antara saluran langsung dan tidak langsung, kemudian saluran yang kita miliki dan yang dimiliki mitra. Saluran komunikasi, distribusi, dan penjualan merupakan penghubung antara perusahaan dan pelanggan. Menurut Ostewalder (2010), bahwa fungsi dari saluran yaitu : 1. Meningkatkan kesadaran pelanggan atas produk dan jasa perusahaan. 2. Membantu



pelanggan



mengevaluasi



Proposisi



Nilai



perusahaan. 3. Memungkinkan pelanggan membeli produk dan jasa yang spesifik. 4. Memberikan Proposisi Nilai kepada pelanggan 5. Memberikan dukungan purnajual kepada pelanggan. Saluran mitra sifatnya tidak langsung. Memilih berbagai macam pilihan, seperti distribusi penjualan dalam jumlah besar, ritel atau situs web. Tetapi dapat diatasi dengan menemukan keseimbangan yang tepat dari berbagai jenis saluran yang berbeda. Kemudian integrasikan semua salurah tersebut untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang hebat dan memaksimalkan pendapatan. 2.4 Bina Pelanggan (Customer Relationship) Arti pelanggan bagi suatu perusahaan yaitu asset jangka panjang. Hubungan Pelanggan menggambarkan berbagai jenis hubungan yang dibangun



perusahaan



bersama



segmen



pelanggan



yang



spesifik



(Ostewalder, 2010). Sehingga dibutuhkan adanya media komunikasi long lasting antara pelanggan dengan perusahaan, agar hubungan yang baik dapat terjaga. Pelanggan juga akan merasa dihargai dan hal ini akan membuat mereka loyal den gan perusahaan. Sebuah perusahaan harus menjelaskan jenis hubungan yang ingin dibangun bersama segmen pelanggan.



Customer relationships adalah tipe hubungan yang ingin dijalin dengan para pelanggan dari segmen pasar yang spesifik. Perusahaan seharusnya memikirkan tipe hubungan yang akan dijalin dengan para pelanggan dari berbagai segmen. Customer relationship dapat dibentuk dari berbagai motivasi, antara lain: 1. Customer acquisition 2. Customer retention 3. Boosting sales (upselling) Tugas seorang pemasar (marketer) dalam dua kelompok besar, yakni akuisisi pelanggan (customer acquisition) dan retensi pelanggan (customer retention). Dalam kelompok pertama (akuisisi pelanggan), tugas pemasar adalah terus menerus mencari pelanggan baru, baik dari pelanggan kompetitor maupun mengubah yang sebelumnya bukan pelanggan siapapun menjadi pelanggan mereka yang dikelola. Adapun dalam kelompok kedua (rentensi pelanggan), tugas pemasar berupaya terus-menerus mempertahankan pelanggan yang sudah menggunakan mereknya agar tidak pindah ke merek kompetitor (Rintamaki, Timo 2014). 2.5 Sumber Penghasilan (Revenue Streams) Menurut Osterwalder dan Pigneur dalam Laurentia Boedianto dan Dhyah Harjanti (2015), revenue streams adalah pendapatan atau pemasukan yang diterima perusahaan dari pelanggannya atas value proposition yang diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan. Menurut Hermawan dan Pravitasari (2015), ada beberapa cara untuk mendapatkan Revenue Streams: 1. Penjualan Aset (Asset Sale) Pemahaman yang umum dari asset sale didapatkan dari penjualan produk perusahaan yang berupa barang atau jasa. Memperoleh pendapatan dari penjualan aset sudah menjadi praktik bisnis yang lazim. 2. Biaya Pemakaian (Usage Fee) Revenue stream ini didapatkan dari penggunaan jasa pelayanan. Apabila jasa pelayanan yang digunakan semakin banyak maka pelanggan akan



membayar lebih mahal.



Perusahaan-perusahaan



dalam



berbagai



industri



jasa



akan



mengutamakan aliran pendapatan ini. 3. Biaya Langganan (Subscription Fees) Revenue stream ini didapatkan dengan cara menyediakan pelayanan untuk pembelian berkelanjutan dalam suatu periode tertentu. Misalnya, suatu perusahaan Akselerasi.Id memberikan member card kepada pelanggan yang loyal sehingga pelanggan dapat menikmati fasilitas lebih dari perusahaan. 4. Sewa (Lending/ Renting/ Leasing) Revenue stream ini didapatkan dari memperbolehkan



seseorang



untuk



mendapatkan



hak



eksklusif



menggunakan aset perusahaan dalam periode waktu tertentu. Kaidah dasar dari aliran pendapatan ini adalah adanya harta tetap (fixed asset) yang berwujud secara fisik yang dimiliki oleh perusahaan, dan dapat dimanfaatkan oleh pelanggannya sebagai kompensasi pembayaran sewa. Dalam hal ini, pemberi pinjaman memiliki keuntungan yaitu dapat memperoleh pendapatan berulang kali. Peminjam atau penyewa juga memiliki keuntungan yaitu dapat menikmati suatu produk maupun jasa dalam waktu tertentu tanpa harus memiliki produk itu sepenuhnya. 5. Lisensi (Licensing) Revenue stream ini didapatkan dari pemberian pelanggan suatu ijin untuk menggunakan hak kekayaan intelektual yang dilindungi



secara



hukum



dengan



imbalan



biaya



lisensi.



Lisensi



memperbolehkan pemegang lisensi untuk mendapatkan pendapatan tanpa harus membuat produk atau mengkomersialisasikan jasa. Lisensi umumnya digunakan pada industri media. 6. Biaya Jasa Perantara (Brokerage Fees) Revenue stream ini didapatkan dari hasil pelayanan intermediasi antara dua atau lebih pihak. Aliran pendapatan ini umumnya diperoleh dari perusahaan maupun perorangan yang menerapkan model bisnis keagenan. Penyedia kartu kredit, misalnya, memperoleh pendapatan dengan mengambil presentase dari setiap nilai transaksi yang dilaksanakan antara pelanggan dengan pedagang. Contoh lainnya adalah agen real estate yang mendapatkan komisi detiap kali berhasil mencocokkan pembeli dan penjual dalam transaksi.



7. Iklan (Advertising) Revenue stream ini didapatkan dari biaya yang dikeluarkan untuk periklanan produk, jasa, ataupun brand. Pada umumnya, industri media dan event organizer memiliki keuntungan yang besar pada periklanan. 8. Donasi (Donation) Aliran pendapatan donasi ini tercipta dari penerimaan sejumlah uang ataupun produk berwujud yang dapat dinilai dengan satuan uang dari individu ataupun organisasi yang dikenal dengan sebutan “donor”, menggantikan terminologi umum yang disebut dengan pelanggan. Perbedaan antara donor dan pelanggan terletak pada manfaat yang akan diterima. Tidak ada produk yang akan diterima oleh donor. Namun



donor



akan



menerima



manfaat



yaitu



pemenuhan



misi



organisasinya dalam hal tanggung jawab sosial. 2.6 Sumber Daya Utama (Key Resources) Key Resources menjelaskan aset yang paling penting yang dibutuhkan untuk membuat sebuah model bisnis berjalan dengan baik. Setiap model bisnis membutuhkan key resources (sumber daya utama). Key resources ini memungkinkan perusahaan untuk menciptakan dan menawarkan value proposition (proposisi nilai), menjangkau pasar, menjaga hubungan dengan pelanggan, dan memperoleh pendapatan (Osterwalder & Pigneur, dalam Laurentia dan Dhyah, 2015). Menurut Hermawan dan Pravitasari (2015), Key resources dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Fasilitas (Physical) Dalam kategori ini termasuk aset-aset fisik misalnya fasilitas pabrik, bangunan, mesin dan peralatan, sistem, sistem penjualan, dan jaringan distribusi. 2. Intelektual (Intellectual) Sumberdaya intelektual meliputi brands, pengetahuan, paten dan hak cipta, partnerships, dan database pelanggan yang merupakan komponen yang penting dalam membuat model bisnis yang kuat. Sumberdaya intelektual sangat sulit untuk dibangun namun saat telah berhasil dibangun dapat memberikan nilai tambah yang sangat bagus.



3. Manusia



(Human) Setiap



bisnis memerlukan



sumber daya



manusia, namun manusia adalah aset yang sangat penting dalam model bisnis. 4. Finansial



(Financial)



Beberapa



model



bisnis



membutuhkan



sumberdaya finansial dan atau jaminan finansial, misalnya uang tunai, kredit, kebutuhan-kebutuhan lain untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya perusahaan. 5. Teknologi (Technology) Pada perusahaan yang high-tech, teknologi menjadi sumber daya utama yang sangat menentukan. Pada perusahaan telekomunikasi, penguasaan teknologi terbaru menjadi penentu untuk mewujudkan value propositions yang dijanjikan kepada pelanggan. 6. Saluran Distribusi (Channel) Saluran distribusi kini juga menjadi sumber daya yang penting. Bagi perusahaan consumer good, saluran distribusi untuk produk mereka menjadi sangat penting. 2.7 Aktifitas Utama (Key Activities) Key activities merupakan aktivitas-aktivitas perusahaan yang harus dilakukan dengan sangat baik oleh perusahaan. Aktivitas ini merupakan yang paling penting dalam perushaan yang harus diambil untuk mengoperasikan perusahaan dengan sukses. Menurut Hermawan (2015) key activities adalah kegiatan-kegiatan utama apa saja yang perlu dilakukan oleh organisasi ataupun perusahaan agar dapat memberikan nilai tambah dengan baik. Setiap model bisnis memiliki aktivitas-aktivitas utama. Hal ini adalah aksi yang paling penting Akselerasi. Supaya perusahaan dapat mengoperasikan perusahaannya dengan sukses. 2.8 Mitra Utama (Key Partnership) Menurut Hermawan (2015) Key partnership adalah mitra utama dalam bisnis, misalnya supplier, sehingga model bisnis dapat berjalan. Perusahaan menjalin kerjasama untuk beberapa alasan dan jalinan kerjasama menjadi landasan dari beberapa model bisnis. Perusahaan



membuat aliansi untuk mengoptimasi model bisnisnya, mengurangi risiko, atau memperoleh sumberdaya. Menurut Hermawan (2015) Hal ini dapat bermanfaat untuk membedakan ketiga motivasi untuk menjalin kemitraan: 1. Optimasi dan Skala Ekonomi Bentuk paling dasar dari kemitraan atau hubungan pembeli dan pemasok dirancang untuk mengoptimalkan alokasi sumberdaya dan kegiatan. Perusahaan tidak mungkin melakukan setiap kegiatannya sendirian. Optimasi dan kemitraan skala ekonomi biasanya dibentuk untuk mengurangi biaya, melakukan outsourcing atau berbagi infrastuktur. 2. Pengurangan Risiko dan Ketidakpastian Kemitraan dapat membantu dalam mengurangi risiko dalam lingkungan yang kompetitif yang ditandai dengan ketidakpastian. Hal ini tidak biasa dilakukan oleh perusahaan pesaing untuk membentuk aliansi strategis di satu daerah sementara bersaing juga di tempat lain. 3. Perolehan Sumberdaya dan Kegiatan Tertentu Hanya sedikit perusahaan yang memiliki semua sumber daya atau melakukan semua kegiatan yang dijelaskan oleh model bisnis mereka. Sebaliknya, mereka meningkatkan kemampuan mereka dengan mengandalkan perusahaan lain untuk memberikan sumber daya tertentu atau melakukan kegiatan tertentu. Kemitraan tersebut dapat termotivasi oleh kebutuhan untuk memperoleh pengetahuan, lisensi, atau akses ke pelanggan. 2.9 Struktur Biaya (Cost Structure)



Cost structure (struktur pembiayaan) yaitu penjelasan mengenai struktur-struktur biaya yang terlibat dan dikeluarkan dalam bisnis, baik itu fixed and variable cost, maintenance cost, operational cost, dan lain sebagainya.



Komposisi



biaya



untuk



mengoperasikan



organisasi



mewujudkan value proposition yang diberikan kepada pelanggan. Struktur biaya yang efisien, menjadi kunci besarnya laba yang diperoleh. Menurut



Osterwalder



&



Pigneur



(2010),



struktur



biaya



menggambarkan semua biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu



model bisnis. Biaya dapat diperhitungkan dengan baik jika aktifitas utama, sumber daya utama, dan kemitraan telah ditentukan. Cost Structure dari bisnis model dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu : 1. Cost Driven yaitu bisnis model yang berfokus pada penekanan biaya



serendah



mungkin.



Pendekatan



ini



bertujuan



untuk



mempertahankan struktur biaya agar lebih ramping, menggunakan proposisi nilai dengan harga rendah. 2. Value Driven yaitu perusahaan yang tidak terlalu mementingkan biaya yang akan muncul dalam mendesain sebuah bisnis model, dan lebih focus terhadap penciptaan nilai. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Segmentasi Pelanggan/Pasar (Customers Segment) Penetapan customer segments CV. ASTRA Pemuda adalah semua kalangan/mass market, semua orang adalah pelanggan bagi mereka, mulai dari anak - anak, remaja, dewasa, hingga orang tua, laki - laki maupun perempuan, untuk kalangan bawah hingga menengah keatas. Menurut jenis customer segment yang dikemukakan oleh Osterwalder dan Pigneur (2010), customer segment Shuginese ini termasuk dalam jenis Segmented, yaitu diarahkan untuk melayani pelanggan yang diklasifikasi lagi berdasar kebutuhan dan permasalahan mereka. 3.2 Nilai Unggulan (Value Propositions) Selama ini olahan labu siam sudah banyak, namun perlu ada inovasi untuk membuat harga jual labu siam menjadi meningkat, salah satu caranya yaitu dengan membuat suatu produk patiseri yang menarik untuk dikonsumsi, berupa dodol selain populer juga merupakan jenis makanan yang digemari oleh mayoritas orang Indonesia dengan memberikan rasa yang berbeda, aroma yang khas, tekstur tetap sesuai karakteristik produk standar, serta diterima di kalangan masyarakat. Karena  dijaman modern saat ini labu siam adalah bahan pangan yang dipandang sebelah mata. Seperti yang kita ketahui sebagian orang



banyak yang tidak menyukai labu siam. munkin karna labu siam kurang menarik bahkan bentuknya tidak karuan. tapi sebenarnya labu siam mempunyai banyak manfaat. Dalam kondisi lingkungan saat ini, pada beberapa kondisi tertentu seperti yang terjadi pada konsumen dengan gangguan cardio vaskuler seperti jantung, stoke, kanker maupun diabetes mereka harus membatasi diri dari beberapa jenis makanan tertentu , dan itu yang menyebabkan mereka bosan dan merasa jenuh untuk membentengi diri dari pantangan makanan, dan sesekali mereka juga ingin bebas seperti orang- orang lain yang bisa menyantap cemilan/ makanan tanpa ragu dan takut. Dodol labu siam menjadi salah satu alternative baru sebagai cemilan yang aman dan menyehatkan untuk mereka, karena dodol labu siam tidak mengandung kolestrol, dan tidak mengandung tambahan makanan yang berbahaya. Jadi selain tampilannya cantik dan banyak khasiat dodollabu siam sangat aman dikonsumsi oleh segala golongan dan lapisan masyarakat baik itu yang sehat maupun yang sakit. Produk Dodol Labu Siam ini menyiapkan



jasa pengantaran



langsung untuk mempermudah pelanggang tanpa harus datang ke toko. Dalam hal untuk meningkatkan kualitas produk, selain menjaga kualitas dan kebersihan bahan baku, konsistensi cita rasa juga dilakukan. 3.3 Saluran/Distribusi (Channels) Channels adalah media dari perusahaan untuk berkomunikasi dengan pelanggannya untuk menyampaikan proposisi nilai, dalam artian perusahaan telah berhasil menyampaikan nilai kepada pelanggan. Adapun Channels yang digunakan oleh Produk Shuginese CV.ASTRA disini antara lain: a.



Advertising Hal yang dilakukan CV.ASTRA dalam penyampaian value kepada konsumen adalah dengan pembagian brosur di berbagai tempat seperti sekolah, universitas, jalan raya dan menyelipkan brosur di kaca mobil orang yang sedang parkir, membuat pamflet yang



disebarkan di berbagai tempat dan penyebaran melalui akun sosial media. Selain itu, pembuatan banner yang dipasang di tempattempat terdekat dari outlet dan target pasar. b.



Social Media CV.ASTRA akan menggunakan social media untuk berinteraksi dengan konsumen dan memberikan informasi terhadap produk yang ditawarkan oleh CV.ASTRA yaitu Dodol Labu Siam. CV.ASTRA memanfaatkan beberapa social media yang sedang trend di masyarakat, seperti instagram, line, whatsapp dan facebook.



c.



Pasar (Tokoh) Pasar (Tokoh) merupakan tempat untuk menjajakan berbagai produk dan



layanan CV.ASTRA menjadi channel penghubung



utama dengan customer disini. Oleh sebab itu, pemilihan lokasi perlu dipertimbangkan secara matang. Pemilihan lokasi yang strategis dalam suatu usaha, tentunya telah mempertimbangkan beberapa pertimbangan yang dapat menunjang produktivitas dalam sebuah perusahaan salah satu hal yang paling utama dalam menentukan suatu lokasi yang strategis yaitu dengan akses transportasinya, mudah dijangkau calon pembeli yaitu customer segment, serta memiliki kemudahan akses dengan supplier. d.



Delivery order CV.ASTRA



menyediakan



layanan



delivery



order



untuk



mempermudah pembeli tanpa harus ke pasar (toko) membeli langsung. Pemesanan Dodol Labu Siam di lakukan melalui akun resmi di social media. 3.4 Bina Pelanggan (Customer Relationship) Strategi yang dilakukan oleh Produk Dodol Labu Siam CV.ASTRA dalam menjaga hubungan baik dengan customer nya adalah dengan pelayanan yang baik seperti menjaga citarasa makanan yang disajikan dan menemani tamu mengobrol. Jika dikategorikan, tujuan customer relationship di CV.ASTRA adalah customer acquisition, yang artinya



adalah terus menerus mencari pelanggan baru. Cara yang dapat digunakan



untuk



mencapai



customer



acquisition



adalah



dengan



menyebarkan pamflet di media sosial. Selain itu ada pula tujuan lain yaitu customer retention atau dengan kata lain menjaga hubungan baik dengan pelanggan lama agar pelanggan tersebut tterus kembali ke CV.ASTRA yaitu



dengan



berkomunikasi



cara



mencapai



dengan



customer



pelanggan



retention



melalui



media



dengan



terus



sosial



dan



pemberitahuan promo-promo melalui sosial media, penyebaran brosur dan sebagainya. 3.5 Sumber Penghasilan (Revenue Streams) Revenue Streams bersumber dari Donasi (Donation) Aliran pendapatan donasi ini tercipta dari penerimaan sejumlah uang ataupun produk berwujud yang dapat dinilai dengan satuan uang dari individu ataupun organisasi yang dikenal dengan sebutan “donor”, menggantikan terminologi umum yang disebut dengan pelanggan. Perbedaan antara donor dan pelanggan terletak pada manfaat yang akan diterima. Tidak ada produk yang akan diterima oleh donor. Namun donor akan menerima manfaat yaitu pemenuhan misi organisasinya dalam hal tanggung jawab sosial. 3.6 Sumber Daya Utama (Key Resource) Sumber Daya Utama yang digunakan CV. ASTRA dalam menjalankan bisnis adalah: 1. Aset Fisik  Peralatan produksi yang digunakan untuk memperlancar kegiatan produksi.  Peralatan penyimpanan termasuk didalamnya tempat yang digunakan untuk menyimpan makanan. Tempat penyimpanan makanan yang dibutuhkan seperti box sehingga menghasilkan tampilan yang menarik.  Kendaraan yang digunakan berupa motor dan mobil yang digunakan sebagai sarana pengiriman produk kepada pelanggan.



2. Aset Human (Manusia) yang dimiliki oleh CV. ASTRA sampai saat ini hanya 3 orang. 3. Aset Financial dari bisnis ini bersumber dari dana kelima anggota CV. ASTRA 3.7 Aktifitas Utama (Key Activities) Kategori key activities pada CV. ASTRA termasuk dalam kategori produksi, artinya aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan berhubungan dengan membuat dan menyampaikan produk dengan kualitas yang baik, terlihat dari aktivitas yang dilakukan seperti memasak dan menyajikan makanan ke pelanggan. Di CV. ASTRA aktivitas produksi terdiri dari beberapa bagian, yaitu pembelian bahan baku, pengolahan bahan baku, penyajian, pengantaran dan pelayanan. Pembelian bahan baku labu siam yaitu melalui pembelian di pasar. Begitupun bahan-bahan lain seperti tepung beras, tepung ketan, gula pasir, kelapa, dan agar-agar bubuk di pasar.garam, dan bumbu lainnya biasanya dibeli sendiri di toko langganan di pasar. Untuk sistem pembuatan makanan di CV. ASTRA, yaitu : • Dipilih labu yang baik. • Dikupas / dibuang bagian yang tidak digunakan kemudian dipotongpotong. • Labu dicuci sampai bersih kemudian diparut, setelah itu parut kelapa kemudian ambil santannya. • Labu yang telah diparut kemudian dimasukan kedalam wajan, masukan gula pasir, tepung ketan, tepung beras dan santan.  • Adonan dipanaskan sambil di aduk. • Sambil dipanaskan dan diaduk tambahkan agar-agar bubuk secukupnya, kemudian aduk terus hingga adonan menjadi matang.  • Adonan yang sudah matang kemudian diangkat, masukkan ke dalam cetakan dodol kemudian dinginkan. • Bila bagian luar telah mengeras, dodol dipotong-potong dan dibungkus dengan plastik, lalu dikemas.



3.8 Mitra Utama (Key Partnership) Kemitraan yang diterapkan oleh CV. ASTRA adalah optimization and economy of scale, yaitu bentuk paling dasar dari kemitraan atau hubungan pembeli-pemasok yang dirancang untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya dan kegiatan. Perusahaan tidak mungkin memiliki semua sumber daya atau melakukan kegiatan dengan sendirinya. CV. ASTRA mendapatkan vahan utama dari pedagang labu siam dipasar, selain itu juga kualitas bahan baku dari para pedagang sudah bagus dan memenuhi standar CV. ASTRA. Dalam menjaga hubungan baik dengan mitra CV. ASTRA , maka CV. ASTRA akan terus menerus melakukan order di pedagang tersebut dan tidak akan pindah-pindah. 3.9 Struktur Biaya (Cost Structure) Dalam struktur biaya pada beberapa karateristik biaya yang digunakan antara lain : 1. Biaya Tetap Tabel 1. Jenis Biaya Tetap yang digunakan produk “Dodol Labu Siam” No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Jenis Biaya Tetap Wajan Pengaduk Kayu Baskom Cetakan Parut Kelapa Pisau Hekter Gayung Pisau TOTAL



Jumlah Kebutuhan (unit) 1 2 4 2 1 2 1 1 2



Harga Satuan (Rp/unit) Rp. 95.000 Rp 20.000 Rp. 60.000 Rp. 30.000 Rp. 25.000 Rp. 15.000 Rp. 7.000 Rp. 7.000 Rp. 30.000 Rp. 259.000



2. Biaya Variabel Tabel 3. Jenis Biaya Variabel yang digunakan produk “Dodol Labu Siam” No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Jenis Biaya Variabel Beras Ketan Kelapa Tepung Beras Labu Siam Gula Pasir Agar-agar Bubuk Kemasan Plastik TOTAL



Jumlah Kebutuhan (unit) ½ Kg 1 Buah 1 Kg 3 Kg ½ Kg 1 20 Buah 20 buah



Harga Satuan (Rp/unit) Rp. 15.000 Rp. 2.000 Rp. 25.000 Rp. 20.000 Rp. 10.000 Rp. 10.000 Rp. 30.000 Rp. 20.000 Rp. 132.000



III. HASIL DAN PEMBAHASAN