Laporan Kimia Pengenalan Peralatan Dasar Laboratorium [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERALATAN DASAR LABORATORIUM DAN CARA PENGGUNAANNYA (Praktikum Kimia Dasar)



Oleh : Jundy Zaky Makarim 2054151019



JURUSAN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2020



LEMBAR PENGESAHAN



Judul



: Peralatan Dasar Laboratorium dan Cara Penggunaannya



Hari / Tanggal : Rabu, 21 Oktober 2020



Tempat



: Soreang, Kabupaten Bandung



Nama



: Jundy Zaky Makarim



NPM



: 2054151019



Jurusan



: Kehutanan



Kelompok



:-



Bandar Lampung, 21 Oktober 2020 Mengetahui, Asisten Dosen



Yudhistira Hadytia Permana NPM. 1914121036



I.



PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang



Peralatan laboratorium ini tentunya memiliki jenis dan fungsi yang berbeda antara satu dan lainnya. Selain itu, antara peralatan laboratorium ini terbuat dari bahan yang berbeda, sehingga cara penggunaan, perlakuan maupun penyimpanannnya harus hati-hati. Agar peralatan tersebut tidak mudah pecah ataupun rusak. Oleh karena itu, diperlukan keterampilan untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan setiap peralatan tersebut.



Setelah memahami petunjuk kesalamatan kerja, praktikan juga harus mengenal peralatan dasar laboratorium beserta fungsi dan cara pemakainnya. Hal ini sangat penting sebelum melaksanakan percobaan atau praktikum di laboratorium. Dengan mengenal peralatan laboratorium dan fungsinya praktikan dapat menggunakan peralatan tersebut dengan baik dan benar sesuai tujuan pemakaian.



Alat-alat laboratorium merupakan alat yang kita butuhkan dalam prosespenelitian atau pun proses praktikum. Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsidan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari mikrobia yang tidak diinginkan (Sunarto, 2009).



1.2 Tujuan



Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu : 1. Mengetahui petunjuk keselamatan kerja di laboratorium. 2. Mengenal alat-alat laboratorium dan menjelaskan fungsinya. 3. Menggunakan alat-alat laboratorium tersebut dengan benar.



II.



BAHAN DAN METODE



2.1 Alat dan Bahan



Adapun alat-alat praktikum yang digunakan pada praktikum ini adalah Rak tabung reaksi, Tabung reaksi, Gelas ukur, Labu erlenmeyer, Gelas piala (gelas beaker), Labu ukur (volumetric flask), Corong, Pipet ukur/pipet Mohr, Pipet volumetrik, Bola karet (rubber bulb), Pipet tetes, Seperangkat buret, Botol semprot, Batang pengaduk, Cawan porselein/krus dan tutup, Penjepit/klem, Pembakar bunsen, Penyangga kaki tiga dan kawat.



2.2 Prosedur Kerja



Adapun prosedur yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut : Menyiapkan peralatan dasar laboratorium tersebut di atas.



Gambarkan alat-alat tersebut



Jelaskan fungsi dan cara pemakaian masing-masing alat tersebut



Hasil



III.



HASIL DAN PEMBAHASAN



3.1 Hasil



Berikut peralatan dasar laboratorium pada praktikum ini : No.



Nama Alat



Gambar



Fungsi



1.



Gelas Piala



2.



Labu Erlemeyer



3.



Labu Ukur



4.



Corong



untuk memasukan atau memindah larutan dari satu tempat ke tempat lain



5.



Gelas Ukur



Untuk mengukur volume larutan..



6.



Rak Tabung Reaksi



Sebagai tempat tabung reaksi.



Sebagai tempat untuk menyimpan dan meletakkan larutan, tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat cair. Sebagai wadah unuk mereaksikan suatu zat kimia dalam skala yang cukup besar dan sebagai wadah dalam proses titrasi. Untuk membuat,menyimpan dan mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.



7.



Tabung Reaksi



Sebagai wadah satu atau dua jenis zat



8.



Botol Semprot



digunakan untuk menyimpan aquades dan digunakan untuk mencuci ataupun membilas bahanbahan yang tidak larut dalam air.



9.



Cawan Porselein



Digunakan sebagai wadah untuk mengeringkan suatu zat



10.



Pipet Ukur/Pipet Mohr



Untuk mengukur volume larutan



11.



Pipet Tetes



Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil dari suatu tempat ke tempat lain.



12.



Pipet Volumetrik



Untuk menentukan volume larutan



13.



Pembakar Bunsen



14.



Batang Pengaduk



Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu proses Untuk mengocok atau mengaduk suatu larutan.



15.



Penyangga Kaki Tiga dan Kawat



Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus dan kawat Sebagai alas atau untuk menahan pemanas spiritus atau pemanas bunsen



3.2 Pembahasan



Alat laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium kimia yang dapat dipergunakan berulang–ulang. Sedangkan bahan yaitu zat yang dipakai untuk melakukan percobaan dilaboratorium. Contoh alat laboratoriumkimia: pembakar spiritus, thermometer, tabung reaksi, gelas ukur jangka sorong dann lain sebagainya. Alat yang digunakan secara tidak langsung di dalam praktikum merupakan alat bantu laboratorium, seperti pemadam kebakaran dan kotak Pertolongan Pertama.



Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya.Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer,hygrometer dan spektrofotometer,dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,barograph ( Widiatmoko, 2008).



Secara umum, peralatan laboratorium dapat digolongkan menjadi 3 kategori yaitu peralatan umum, khusus dan umum-khusus. Peralatan umum adalah peralatan yang sering digunakan pada setiap praktikum atau penelitian, sehingga peralatan ini mudah ditemukan di laboratorium dan dalam jumlah yang banyak. Peralatan khusus adalah peralatan laboratorium yang digunakan untuk praktikum atau penelitian tertentu saja dan pemakaiannya digunakan secara khusus. Peralatan khusus ini cenderung memiliki harga yang mahal sehingga memiliki jumlah ersediaaan yang terbatas. Sedangkan peralatan umum-khusus peralatan yang dapat berfungsi sebagai alat yang digunakan pada setiap praktikum ataupun penelitian tetapi memiliki fungsi tertentu.



Dari peralatan laboratorium yang telah dikategorikan tersebut, dapat diketahui peralatan laboratorium yang tergolong kedalam kategori umum yaitu, corong kaca, tabung reaksi, batang pengaduk, spatula, kaca arloji, penjepit tabung reaksi,



mangkuk penguapan, plat tetes, kawat kassa asbes, botol semprot, rak tabung reaksi dan curbible tank. Untuk peralatan yang tergolong peralatan khusus adalah fluerence flask, labu ukur, gelas buchner, botol reagen, object glass, jarum oase, pipet ukur, buret, termometer alkohol dan raksa, pH meter, satu set peralatan bedah, corong buchner, neraca o hauss, mortal dan alu, hot plate, magnetic stirrer, neraca analitik, neraca digital, mikroskop, bulb respirometer, fotometer, cover glass, oven, centrifuge, mikrotom, shaker, autoclave, waterbath dan incubator. Sedangkan peralatan laboratorium yang digolongkan peralatan umum-khusus adalah gelas ukur, gelas kimia, erlenmeyer, pipet tetes dan sikat tabung.



Cara penggunaan alat laboratorium yang baik dan benar sebagai berikut, Gelas Piala(beker) memiliki cara kerja dengan memasukkan larutan percobaan dan simpan gelas diatas kasa asbes diatas kaki tiga untuk melakukan pembakaran, Labu Erlenmeyer memiliki cara kerja cukup dimasukan larutan zat kemudian lehernya dipegang dan digoyangkan. Labu ukur memiliki cara kerja cukup di tuangkan larutan sampai garis batas pada leher labu ukur, corong memiliki cara kerja dengan meletakan corong ditempat yang larutan tersebut akan dipindahkan dan taungkan larutan tersebut ke corong. Gelas ukur memiliki cara kerja cukup dituangkan larutan tersebut sampai batas volume yang diinginkan. Rak tabung reaksi memiliki fungsi untuk menyimpan tabung reaksi, rak cukup diletakan saja. Tabung reaksi memiliki cara kerja dengan memasukan zat lalu diputar atau digoyangkan. Botol semprot memiliki cara kerja Pencet bagian tengah botol, lalu aquades akan keluar. Cawan porselein memiliki cara kerja yaitu, Larutan yang akan dikristalisasi dimasukkan ke dalam cawan porselen kemudian dipanaskan diatas Bunsen yang telah diberi kawat kasa dan penyangga kaki tiga. Pipet ukur memiliki cara kerja Pasangkan pipet dengan bola hisap, lalu ambil larutan sesuai volum yang diinginkan. Pipet tetes memiliki cara kerja dengan menekan karet pada pipet tetes, lalu masukkan ujung pipet kedalam larutan yang akan di ambil sempel, Lepas ujung pipet dan cairan akan masuk kedalam pipet. Pipet volumetrik memiliki cara kerja pasangkan pipet volum dengan bola hisap, lalu ambil larutan sesuai volum yang diinginkan



Pembakar Bunsen memiliki cara kerja dengan menyimpan bunsen di bawah kaki tiga,dan simpan zat yang akan di panaskan diatasnya. Batang pengaduk memiliki cara kerja dengan memasukannya kedalam larutan yang akan di aduk dan mengaduknya dengan batang tersebut. Penyangga kaki tiga dan kawat memiliki cara kerja cukup letakkan bahan yang akan dipanaskan diatas kaki tiga dengan bantuan kawat kasa sebagai penyebar panas.



Alat-alat laboratorium merupakan alat yang kita butuhkan dalam prosespenelitian atau pun proses praktikum. Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsidan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari mikrobia yang tidak diinginkan (Sunarto, 2009).



Proses membersihkan harus dilakukan segera setelah peralatan digunakan. Membuang bahan berbahaya dan pembersihan bahan korosif sebelum peralatan tersebut dibersihkan. Peralatan cuci manual atau otomatis harus menggunakan deterjen yang sesuai dengan kegunaannya. Residu organik memerlukan perlakuan dengan larutan pembersih asam kromat. Peralatan harus dikeringkan dan disimpan dalam kondisi yang tidak memungkinkan terjadinya kontaminasi oleh debu atau bahan lain.



Jika peralatan gelas akan digunakan segera setelah dicuci dan harus kering, bilas 2-3 kali dengan aseton. Ini akan menghilangkan air dan akan menguap dengan cepat. Meskipun bukan ide yang bagus untuk meniup udara ke dalam gelas untuk mengeringkannya, kadang-kadang kita dapat menerapkan metode vakum untuk menguapkan pelarut.



IV.



KESIMPULAN



Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Setiap peralatan dilaboratorium memili fungsinya masing-masing yang tidak dapat dialih fungsikan. Jadi harus sesuai dengan aturan penggunaannya 2. Peralatan laboratorium harus selalu bersih dan steril, bila sudah melakukan percobaan atau praktikum, praktikan wajib membersihkan Kembali dan merapikan peralatan tersebut seperti semula 3. Alat laboratorium dibedakan menjadi 3 jenis yaitu Peralatan umum, Peralatan khusus dan peralatan umum-khusus



DAFTAR PUSTAKA



Tim Kimia Dasar Fakultas Pertanian. 2020. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Unila, Bandar Lampung



Sutarno. 2009. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Laboratorium Kimia. Pustaka Media, Bandung .



Moningka. 2008. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta



Widyatmoko, Arif. 2008. Mengenal Laboratorium Biologi. Erlangga. Jakarta



Setiawati. 2002. Biokimia I. Gajah Mada University Press. Jogjakarta.



LAMPIRAN



Gambar 1. Pretest Pengenalan Alat Laboratorium



Gambar 2. Pretest Pengenalan Alat Laboratorium



Gambar 3. Pretest Pengenalan Alat Laboratorium



Gambar 4. Resume Video Pengenalan Alat Laboratorium



Gambar 5. Resume Video Pengenalan Alat Laboratorium



Gambar 6. Post Test Pengenalan Alat Laboratorium