Laporan Kuliah Lapangan PT. Archroma Indonesia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KULIAH LAPANGAN PT. ARCHROMA INDONESIA



Disusun Oleh : Ammar Abdul W



(021160027)



Ika Mustika Wati



(021160055)



Azhara Rumba Hapsari (021160061)



PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2018



BAB I PENDAHULUAN



I.1 Latar Belakang Polimer adalah makromolekul yang terdiri dari susunan berulang ratusan bahkan ribuan monomer. Tanpa disadari polimer sangat akrab dalam kehidupan kita sehari-hari, karena bahan-bahan dan perlengkapan yang kita gunakan seperti plastik, botol, pakaian, peralatan rumah tangga dan lain-lain ternyata terbuat dari polimer.Polimer dapat dibagi menjadi dua macam yaitu polimer yang berasal dari alam (selulosa, karet alam, protein, sutra) dan polimer buatan atau sintetik(Polietilena, PVC, karet SBR, nilon, Polipropilena, Teflon, karet neoprena, dan tetoron). Pemakaian polimer sintetik sebagai bahan dasar (material), menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Polimer menjadi bahan pilihan yang banyak diminati dan dikembangkan karena memiliki beberapa keunggulan antara lain adalah tahan air, ringan, transparan dan harganya yang relatif murah. Karena beberapa keunggulan tersebut beberapa industri polimer membuat berbagai terobosan baru untuk menciptakan bermacam-macam sistem polimer baru atau mengembangkan sistem polimer yang telah ada sehingga menghasilkan berbagai inovasi produk polimer yang bermacam-macam. Dewasa ini, polimer merupakan “bahan” yang penting untuk keperluan kebutuhan industri. Sebagai “polimer komoditas”, yaitu bahan polimer yang digunakan pada pembuatan barang keperluan konsumen, misalnya untuk peralatan rumah tangga, mainan, alat kantor, dan sebagainya, volume kebutuhannya semakin meningkat. Selain daripada itu, bahan polimer telah dimodifikasi secara fisiko-kimiawi menjadi bahan khusus dengan karakteristik tertentu seperti untuk pembuatan peralatan kesehatan dan komponen elektronika.Bahan polimer khusus termodifikasi ini, yang walaupun volume produksinya kecil, harganya dapat mencapai puluhan kali harga polimer komoditas. Karena latar belakang kebutuhan diatas, industri bahan polimer kini telah berkembang pesat mencapai pertumbuhan sampai 7% per tahun untuk mengembangkan “bahan polimer teknik”. PT Archroma adalah salah satu industri yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan berbagai industri dalam hal produk polimer beserta inovasi-inovasinya sesuai permintaan konsumen. PT Archroma adalah pemimpin global untuk produk yang digunakan dalam industri tekstil, kertas, dan emulsi berdasarkan pengalaman luas di bidang finishing, pewarna dan bahan kimia khusus. Karena pengalaman tersebut PT Archroma hadirmembawa keahlian tersebut langsung ke pasar yang berdekatan dengan memberikan nilai tambah dan manfaat bagi pelanggan yang mencari kinerja dan efisiensi yang unggul.



1



I.1.1 Sejarah Perusahaan Archroma dibentuk pada Oktober 2013 dari bisnis tekstil, kertas dan emulsi Clariant. Clariant sendiri dibentuk pada tahun 1995 sebagai spin off dari Sandoz, sebuah perusahaan kimia yang didirikan di Basel pada tahun 1886. Pada tahun 1997, Clariant mengakuisisi bisnis bahan kimia khusus dari Hoechst, sebuah perusahaan kimia Jerman. Sejak itu, Archroma telah tumbuh secara organik dan dengan akuisisi pertamanya:  Pada bulan Mei 2014: 49% di M. Dohmen SA, sebuah kelompok internasional yang mengkhususkan diri dalam produksi pewarna tekstil dan bahan kimia untuk otomotif,karpetdansektorpakaian;  Pada bulan Juli 2015: Bisnis kimia tekstil global dari BASF; Pada bulan September 2017: Pangsa tambahan sebesar 26% di M. Dohmen, memberikan Archroma partisipasi 75% pengendali dalam kelompok M. Dohmen. Melalui garis keturunan langsung ini, Archroma memiliki pengetahuan dan pengalaman kimia dan industri yang mencakup lebih dari 130 tahun. (http://www.archroma.com/about-us/) I.1.2 Topografi PT Archroma berkantor pusat di Reinach dekat Basel, Swiss, dan beroperasi dengan sekitar 3000 karyawan di lebih dari 35 negara dan 25 lokasi produksi. Salah satu lokasi produksi (plant site) PT Archroma Indonesia terletak diJl Kp Tegal Malang No.69, Warnasari, Citangkil, Kota Cilegon, Banten 42443



Gambar 1.1.2 Letak Topografi PT Archroma Indonesia



2



I.2 Latar Belakang Kuliah Lapangan Perkembangan zaman yang semakin maju menuntut kita untuk mempunyai keahlian agar dapat bersaing di dalamnya. Semenjak masuk dalam era globalisasi, IPTEK berkembang begitu pesat sehingga mendorong mahasiswa Teknik Kimiauntuk mengimbangi kemajuan zaman tersebut, oleh sebab itu mahasiswa memerlukan pandangan langsung tentang bagaimana dunia lapangan kerja yang sesungguhnya. Berdasarkan hal tersebut maka diadakanlah Kuliah Lapangan untuk mengunjungi berbagai tempat perindustrian yang berkaitandenganteknologi industri di dalamnya. Kunjungan tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran kepada mahasiswa bagaimana sebenarnya penerapan Teknik Kimia yang digunakan dalam suatu perindustrian yang sebenarnya. Disamping itu Kuliah Lapangan merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa menjelang wisuda atau saat memasuki semester-semester akhir. Kuliah Lapangan ini diharapkan dapat berguna bagi mahasiswa untuk membuka wawasan dalam pemahaman tentang aplikasi teori dan teknologi dalam industri, sehingga nantinya pada saat menyusun suatu rancangan penelitian mahasiswa yang kreatif dan inovatif, mahasiswa telah mendapatkan ilmu dan pengalaman pada saat kuliah lapangan. I.3 Tujuan Kunjungan Industri Tujuan dari kegiatan Kunjungan Industri adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan wawasan tentang pengetahuan yang ada dalam pabrik PT.Archroma Indonesia. 2. Mengetahui kegunaan alat-alat produksi dan proses pembuatan produk yang dihasilkan oleh PT.Archroma Indonesia. 3. Mempelajari keterkaitan antara proses pembuatan suatu produk dengan bidang ilmu teknik kimia. 4. Mendorong mahasiswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab. 5. Memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang industri.



3



BAB II



II.1 Pembekalan Sebelum melakukan kunjungan ke industri mahasiswa diberi pembekalan oleh dosen pembimbing dalam pelaksanaan kuliah lapangan. II.1.1 Waktu dan tempat pembekalan Hari



: Selasa, 16 Oktober 2018



Waktu



: 09.30 – Selesai



Tempat



: Gedung Patimura III-1A kampus 2 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta



II.1.2 Narasumber  



Bapak DR. Adi Ilham, S.T., M.T. Bapak Ir. Wasir Nuri, M.T.



II.1.3 Manfaat Pembekalan    



Memiliki pengetahuan tentang PT. Holcim Cilacap, PT. Polichem, PT. Archroma Indonesia, PT Krakatau Tirta Industri Mengetahui produk apa saja yang dihasilkan Mengetahui teknologi apa saja yang digunakan Mendapatkan pembekalan untuk bisa mempersiapkan diri ketika ada hal yang ingin didiskusikan saat berada di industri



II.2 Pelaksanaan Kuliah Lapangan 1. Pelaksanaan KKL Cilacap 17 Oktober 2018 pada PT. Holcim Tbk 2. Pelaksanaan KKL Cilegon 18 Oktober 2018 pada PT. Archroma Indonesia dan PT. Polichem 3. Pelaksanaan KKL Cilegon 19 Oktober 2018 pada PT. Krakatau Tirta Industri



4



II.3 Tinjauan Pustaka Polimer ( Dalam bahasa Yunani poly berarti “banyak” dan meros berarti “bagian” ) adalah molekul makro yang disusun dari molekul yang lebih kecil dalam jumlah banyak yang disebut manomer. Polimer, yang biasanya mempunyai berat molekul dalam ribuan, dibuat dari reaksi polimerisasi (Fessenden, RJ., dan Joan S. Fessenden, 1997). Polimer dapat dibagi menjadi dua macam yaitu polimer yang berasal dari alam (selulosa, karet alam, protein, sutra) dan polimer buatan atau sintetik(Polietilena, PVC, karet SBR, nilon, Polipropilena, Teflon, karet neoprena, dan tetoron). Pemakaian polimer sintetik sebagai bahan dasar (material), menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Polimer menjadi bahan pilihan yang banyak diminati dan dikembangkan karena memiliki beberapa keunggulan antara lain adalah tahan air, ringan, transparan dan harganya yang relatif murah. Karena beberapa keunggulan tersebut beberapa industri polimer membuat berbagai terobosan baru untuk menciptakan bermacam-macam sistem polimer baru atau mengembangkan sistem polimer yang telah ada sehingga menghasilkan berbagai inovasi produk polimer yang bermacam-macam. (Harsojuwono, B., A. dan I Wayan, A., 2015). Polimer emulsi merupakan hasil dari proses polimerisasi emulsi dimana polimer tersebut proses sintesisnya terjadi di dalam misel-miselsurfaktan dalam pelarut air. Proses polimerisasinya disebut sebagai polimerisasi heterogenkarena terdapat perbedaan kepolaran antara monomer (nonpolar) dengan air (polar) (Putri,2008). Jenis yang paling banyak ditemui adalah polimer emulsi dengan tipe minyak dalam air. Pada polimerisasi emulsi monomer merupakan sistem minyak dan surfaktan sebagai emulsifier dalam fasa air, sedangkan reaksi polimerisasi akan terjadi didalam misel-misel surfaktan di dalam air. Polimer emulsi sering diaplikasikan dalam bidang industri. Misal cat, coating, bahan perekat dan pewarna kain. Polimer emulsi juga sering digunakan untuk mendapatkan persen konversi yang tinggi. Selain itu produk emulsi tersebut dapat langsung digunakan tanpa dipisahkan dari pelarut air sebagai medium pendispresi. PT. Archroma adalah salah satu industri yang mengembangkan sistem polimer dan menghasilkan berbagai inovasi produk polimer. Produk yang dihasilkan oleh PT Archroma antara lain produk-produk spesialisasi tekstil; spesialisasi kemasan dan kertas; coating/ pelapisan, perekat, dan sealant; dan produk-produk lainnya. Untuk produk spesialisasi coating PT. Archroma memiliki produk berupa polimer emulsi dengan merek produk Mowilith®.



5



Proses Pembuatan Mowilith® Pada pembuatan Mowilith® proses produksi berlangsung secara Batch dengan menggunakan suhu yang rendah (60˚ - 85˚ C), menggunakan tekanan atmosferis, dan dengan sistem operasi tertutup. Bahan baku pembuatan Mowilith® terdiri dari Styrene monomer, DiEthyil Hexyl Acrylate, Acrylic Acid, Emulsogen EPA 073, Acrylamid solution 50%, Sodium Acetate anhydrous, Ammonium Persulfate, Tertier ButylHydroperoxide 70%, Sodium methabusulfit, Ammonium Hydroxide, Napacide Cl 15HS, D-water.



Gambar 2.3.1 Produk polimer emulsi Mowilith® Peralatan yang digunakan adalah Reaktor A700, 10000 liter, stainless steel, dilengkapi dengan Hoechst Gate Stirer dan Static Mixer. Proses produksinya terdiri dari 2 tahap yaitu Tahap 1 penyiapan bahan baku dan Tahap 2 reaksi polimerisasi di reaktor A700 : 1. Tahap 1 a) Penyiapan larutan pengemulsi di Vessel A711 Penyiapan larutan pengemulsi bertujuan untuk menyiapkan pengemulsi agar siap digunakan ketika akan dicampur dengan monomer ataupun saat pemrosesan. Memasukkan ke dalam vessel D-water kemudian mengaktifkan pengaduk. Memasukkan Emulsogen EPA 073, terus diaduk hingga encer. Menambahkan Acrylamid Solution 50%, diaduk selama satu



6



jam hingga seluruhnya larut. Transfer ke Vessel A726 lalu dibilas dengan D-water. b) Penyiapan campuran Monomer di pre emulsion Vessel A726 Pada tahap ini bertujuan untuk mencampurkan larutan pengemulsi yang telah siap digunakan dengan Styrene monomer. Transfer solution dari A711 larutan pengemulsi dari Vessel A211. Mengaduk beberapa menit, lalu menambahkan dari feige Acrylic Acid, kemudian membilas drum dan feige dengan D-water. Kemudian menambahkan Styrene monomer dari ground tank, dilanjutkan dengan menambahkan Di-Ethyl Hexyl Acrylate dari ground tank. c) Penyiapan larutan katalis di Vessel A704 Penyiapan larutan katalis bertujuan untuk menyiapkan katalis agar siap digunakan ketika ditambahkan ke dalam reaktor. Memasukan ke dalam plastic drum D-water, kemudian memasukkan Amonium Persulfate, diaduk hingga larut. Setelah itu transfer ke vessel A704 lalu membilas drum dengan D-water. 2. Tahap 2 Tahap 2 atau Tahap reaksi Polimerisasi berlangsung di reaktor A700. Pertama memasukkan ke dalam reaktor D-water, mengaktifkan pengaduk pada laju 30 rpm. Kemudian menambahkan Emulsogen EPA 073, bilas drum dengan D-water dan memasukannya ke dalam reaktor. Tutup manhole reactor dengan kuat. Set temperatur reaktor pada 70˚C. Bila temperatur sudah mencapai 45˚C set laju pengadukan pada 24 rpm kemudian menambahkan Sodium Acetate, ambil sampel dan mengecek pH 7.0 – 90. Setelah itu set temperatur reaktor 70˚C. Jika sudah mencapai 70˚C menambahkan Ammonium Persulfate yang telah dilarutkan D-water dan bilas pompa dengan D-water dan memasukkan ke dalam reaktor. Set laju pengadukan A726 = 150 rpm, biarkan selama 5 menit lalu menambahkan campuran manomer dari A726 dengan laju alir 3000L/jam. Mengamati terjadinya reaksi yang Eksotermis, Set Heating Cooling pada “No Heating No Cooling”. Tentang PT. Archroma Indonesia PT. Archroma Indonesia merupakan Industri kimia yang berusaha menumbuhkan solusi berkelanjutan dan bertanggung jawab dalam memproduksi produknya. Dari tekstil hingga kertas dan emulsi, PT. Archroma Indonesia berusaha menciptakan proses baru seperti berikut :



7







Proses yang memungkinkan kita mendapatkan lebih banyak dari yang lebih sedikit;







Proses dan produk yang mendukung ambisi keberlanjutan pelanggan kami;







Proses yang membantu kita berkontribusi pada dunia yang cerah dan indah.



Tujuan PT. Archroma Indonesia adalah untuk menciptakan teknologi kimia yang meminimalkan dampak lingkungan pada semua tahap dalam siklus hidup suatu produk, dari ekstraksi hingga pembuangan. Ciptaan Archinda yang bernilai lestari dapat didefinisikan dalam 5 langkah berikut: Langkah 1: Pemilihan bahan baku . Kami mengevaluasi bahan baku yang optimal untuk menghasilkan kinerja sambil meminimalkan dampak ekstraksi, sintesis, penggunaan, dan pembuangan. Langkah 2: Inovasi dan pengembangan produk . Keberlanjutan adalah pendorong utama untuk memberikan solusi yang lebih dan lebih efektif bagi pelanggan kami. Langkah 3: Produksi.Kami berusaha untuk terus meningkatkan proses, menghemat sumber daya alam dan membatasi emisi, dengan fokus utama pada keselamatan bagi orang-orang kami dan masyarakat di sekitar kami. Langkah 4: Transportasi dan logistik. Kami bertujuan untuk memilih pihak ketiga yang memiliki kemampuan terbukti untuk memberikan perhatian, aman, dan dengan dampak yang lebih rendah. Langkah 5: Manufaktur pelanggan . Kami bekerja dalam kerja sama dan kemitraan yang erat untuk terus meningkatkan produk, mengurangi dampak dan mengembangkan proses yang lebih berkelanjutan sepanjang jalan melalui siklus hidup produk mereka.



8



Gambar 2.3.2 Produksi yang bernilai lestari pada PT. Archroma (http://www.archroma.com/sustainability/)



Produk PT. Archroma Indonesia Archroma adalah perusahaan bahan kimia warna dan khusus global, produkproduk yang dihasilkan oleh PT Archroma antara lain produk-produk spesialisasi tekstil; spesialisasi kemasan dan kertas; coating/ pelapisan, perekat, dan sealant. Brand & Performance Spesialisasi Tekstil Pasar Utama: 



Pakaian - Termasuk pakaian dari semua jenis dan mode







Tekstil rumah - Seperti handuk, tirai, linen, dan kain furnitur







Tekstil teknis termasuk bukan tenunan - untuk aplikasi termasuk medis, konstruksi, industri, karpet, otomotif dan olahraga







Karpet - Termasuk penutup lantai indoor dan outdoor







Transportasi –Fabrics dalam aplikasi transportasi yang memakai pakaian (pesawat, bus dan kereta api)



Produk Utama: 



ONE WAY - Layanan keberlanjutan







Advanced Denim - teknologi pencelupan pencucian air untuk denim







Drimaren® - Pewarna reaktif untuk pewarnaan selulosa



9







EarthColorsBerbagaipewarnatekstilyangterbuat dansepenuhnyadilacakdarisumberketoko







Foron® - Membubarkan pewarna untuk pencucian dan ketahanan luntur



dari



limbah



pertanian



tertinggi 



Inkpresso® - Sistem terobosan yang memungkinkan printer digital tekstil



untukmemproduksi dan sesuai permintaan



tinta



mereka



di







NanoSphere® dan coldblack® - Efek fungsional yang inovatif







Nuva® N - C6 berbasis teknologi repellency and release







Nylosan® - Pewarna asam untuk pewarnaan poliamida







Sanitized® - Perlindungan antimikroba







Smartrepel® Hydro - Perlindungan anti air anti-fluorin



situs



(http://www.archroma.com/businesses/brand-performance-textile-specialties/)



Spesialisasi Kemasan & Kertas Pasar Utama: 



Kemasan dan papan







Mencetak dan menulis







Dilapisi kertas







Tisu dan handuk







Bukan tenunan dan spesialisasi







Kertas koran



Produk utama: 



Warna: Pewarna langsung Carta® & Cartasol®, pewarna dasar Cartazine®, pewarna sulfur Diresul®, pigmen Cartaren® & Flexonyl®, efek keamanan







Putih: Leucophor® agen pencerahkan optik, pewarna shading & pigmen, agen quenching







Permukaan & pelapisan: pengikat silang Cartabond®, zat penambat Cartaguard® fluorochemicals & Cartaseal®, penguat rheologi Cartacoat®



10







Bahan kimia proses: fiksatif pewarna Cartafix®, kontrol timbunan Cartaspers®, resin kekuatan basah & kering Cartabond®, kontrol retensi Cartafen®, penghilang busa Antimussol®



(http://www.archroma.com/businesses/packaging-paper-specialties/)



Pelapisan, perekat & sealant Pasar Utama: 



Cat - Dekoratif interior / eksterior, primer, pernis, aplikasi industri







Konstruksi - Aplikasi beton, atap, ubin, sealant, primer, adukan mortir







Perekat - Kayu, kertas, laminasi, pengemasan dan perekat peka tekanan







Keistimewaan - Produk berkinerja tinggi, ceruk pasar khusus, nanoteknologi, produk ramah lingkungan (konsep emisi rendah)







Lainnya - Emulsi untuk berbagai efek fungsional dan pelapisan pada industri tekstil dan kertas



Produk Utama: 



Mowilith® digunakan dalam cat, konstruksi, perekat dan spesialisasi







Mowicoll® digunakan dalam perekat







Appretan® Emucryl® dan pengikat Printofix® yang digunakan dalam tekstil







Cartaseal®, Cartacol® dan Cartacoat® digunakan di kertas







Sistem monomer utama meliputi: vinil asetat, akrilat, stirena dan spesialisasi lainnya



(http://www.archroma.com/businesses/coatings-adhesives-sealants/)



Process, Safety and Environment Control PT. Archroma Indonesia Process, safety and environment control pada PT. Archroma Indonesia terdiri dari :     



Automation system (Siemens PCS7) Control Room Interlock system Gas Scrubber System A catch tank is available in case run away polymerization



11



Peralatan Produksi PT. Archroma Indonesia Peralatan produksi yang digunakan pada PT. Archroma Indonesia adalah sebagai berikut: Reactor



Adjustment Vessels



- Reactor A200: 15m3



- Vessel A214A/B : 2 x 30 m3



- Reactor A500: 15m3



- Vessel A514A/B : 2 x 30 m3



- Reactor A700: 10m3



- Vessel A714A/B : 2 x 20 m3



- Reactor A900: 20m3



- Vessel A914A/B : 40 m3 + 2



Raw Material Auxiliary Equipment - Veova : 60 m3 + 30 m3



- 8 Solution Vessels



- VAM : 2 x 45 m3



- 7 Monomer Pre-emulsion Vessels



- Styrene : 30 m3 - EA : 30 m3 - 2EHA : 60 m3 - MMA : 60 m3 - BA : 30 m3



12



BAB III PEMBAHASAN



III.1 Pembahasan PT. Archroma memproduksi berbagai macam produk-produk inovasi dari bahan polimer teknik, salah satu merek produk dari PT. Archroma adalah Mowilith®. Mowilith® adalah polimer emulsi yang biasa diaplikasikan pada pembuatan cat, coating, bahan perekat, dan pewarna kain. Bahan baku utama (raw material) pada pembuatan Mowilith® adalah Styrene monomer. Untuk membentuk produk berupa polimer emulsi, manomer biasanya dipolimerisasi dengan zat pengemulsi (emulsifier). Emulsifier yang digunakan PT. Archroma adalah Emulsogen EPA 073. Emulsogen EPA 073 digunakan sebagai pengemulsi anionik untuk polimerisasi emulsi monomer seperti akrilik murni, ester asam stirenaakrilat dan vinil asetat. Kelebihan dari Emulsogen EPA 073 sebagi emulsifier adalah :  meningkatkan stabilitas emulsi monomer  pembentukan koagulum rendah selama polimerisasi  kontrol ukuran partikel dispersi polimer  meningkatkan viskositas dispersi polimer  kinerja dalam pengikat cat:meningkatkan kekuatan pewarnaan cat emulsi berwarna (https://www.clariant.com/en/Solutions/Products/2013/12/09/18/26/EmulsogenEPA-073.) Dalam proses polimerisasi diperlukan zat pendukung berupa katalis. Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri (tidak ikut bereaksi). Katalis yang digunakan untuk memproduksi Mowilith® adalah Amonium Persulfate. Ammonium Persulfat sendiri merupakan sejenis inisiator untuk proses polimerisasi, yang berfungsi untuk membentuk radikal bebas. Dengan adanya inisiator maka inisiasi yang merupakan tahap awal polimerisasi akan terbentuk, tanpa adanya inisiator perubahan tidak akan pernah terjadi yakni polimerisasi radikal bebas tidak akan terbentuk. Ammonium Persulfat merupakan inisiator termal yang peka terhadap perubahan suhu untuk membentuk radikal bebas.



13



Reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermis, yaitu kalor yang dihasilkan pada saat reaksi yang terjadi didalam reaktor (dari sistem) dilepas ke lingkungan. Karena proses yang digunakan menggunakan temperatur yang rendah, yaitu sekitar 60˚C sampai 85˚C maka Heating Cooling diatur pada mode “No Heating No Cooling”. PT. Archroma menggunakan Proses Batch karena produksi pada PT. Archroma berdasarkan permintaan kebutuhan industri yang bermitra dengan PT. Archroma. Selain itu dengan sistem batch memiliki keunggulan yaitu lebih teliti dalam memproduksi. Sistem Batch setiap selasai produksi alat yang digunakan segera dibersihkan, sehingga para pekerja lebih meluangkan waktunya untuk memastikan alat yang digunakan setelah produksi dalam kondisi sudah bersih. Produk lain dari PT. Archroma Archroma adalah pemimpin global untuk produk yang digunakan dalam industri tekstil, kertas, dan emulsi berdasarkan pengalaman luas di bidang finishing, pewarna dan bahan kimia khusus. Kini telah diputuskan untuk membawa keahlian ini langsung ke pasar yang berdekatan dengan memberikan nilai tambah dan manfaat bagi pelanggan yang mencari kinerja dan efisiensi yang unggul. Kulit Selama beberapa dekade Archroma telah menjadi produsen pewarna kulit, agen akhir basah, dan solusi finishing - membawa Anda kepercayaan diri dan ketenangan pikiran untuk proses produksi Anda sendiri, sembari mendukung kreativitas Anda dengan kinerja tinggi dan warna yang hidup dan inspiratif. Archroma kini telah memutuskan untuk meluncurkan mereknya sendiri Paramel untuk menghadirkan layanan dan kemampuannya secara langsung kepada pelanggannya. Pencontoh pewarna Paramel® LF yang Exemplarily telah dikembangkan secara khusus pada konsentrasi maksimum untuk memungkinkan terciptanya warnawarna cemerlang dengan kinerja tinggi. Semua pewarna Paramel® LF cocok untuk digunakan di kedua lapisan dasar dan mantel atas untuk efek khusus untuk fashion, atau penyesuaian warna pada aplikasi yang lebih tradisional. Mereka dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan produk finishing lainnya sebagai bagian dari formulasi akhir untuk menciptakan warna atau efek yang diinginkan. Pewarna Paramel® LF memiliki kecepatan superior dengan sifat fisik yang sangat baik dan menawarkan kompatibilitas di seluruh rentang untuk memberikan warna bagi kreasi imajinatif dalam finishing kulit.



14



Perawatan rumah Berkat pengetahuannya yang kuat tentang warna putih, pewarnaan, surfaktan, dan pelapisan kotoran & tanah, Archroma memutuskan membawa solusi inovatifnya ke pasar perawatan rumah:  Warna: Dengan rentang Lanasyn®, Nylosan® dan Indosol®, Archroma menyediakan palet warna yang hebat untuk mendesain deterjen dan pembersih Anda dalam warna yang Anda inginkan.  Pencerahan Optik: Mencerahkan tekstil Anda dan menghilangkan warna yang berubah-ubah dari pewarna yang teduh - berkat OBA dari kisaran Leucophor®. 







Stain dan pelepasan tanah: Hydroperm® 3702 meningkatkan penghapusan noda berminyak atau berlemak dari kain bahkan tanpa "pracuci" dari kain. Surfaktan: Kieralon® SAN, surfaktan anionik, membawa kinerja yang dikombinasikan dengan biodegradabilitas yang cepat terhadap deterjen, cairan pencuci piring, dan pembersih tangan.



Perawatan Pribadi Locron® - Agen Antiperspirant Archroma untuk Industri Kosmetik Archroma adalah pemimpin dalam produksi anti-keriput aktif selama lebih dari 45 tahun dan mendukung merek global untuk merancang antiperspirant modern berkinerja tinggi yang memenuhi harapan konsumen. Sebagai prasyarat untuk melayani pasar ini, fasilitas produksi AP aktif kami sepenuhnya bersertifikat sesuai dengan ISO 22716: 2007 (GMP Kosmetik) Locron® L dan Locron® P adalah agen antiperspirant berkinerja tinggi dan terkenal untuk industri kosmetik. Dengan memperkenalkan jenis Locron baru, seperti 



Locron® SQH (aluminium sesquichlorohydrate),







Locron® AP (diaktifkan aluminium chlorohydrate) dan







Locron® AZL 35 / 46G (aluminium zirconium tetrachlorohydrex gly)



Archroma berusaha untuk melayani perawatan pribadi dan industri kosmetik dengan lebih baik.



15



Pengolahan air Archroma adalah mitra tepercaya dalam hal produksi air bersih yang dapat diandalkan, baik untuk koagulan berkinerja tinggi atau dengan menyediakan oksida aluminium berskala nano untuk produksi membran keramik. 



Povimal® , koagulan berbasis aluminium, membantu menghasilkan air







bersih dalam aplikasi pengolahan air minum, kota, dan industri. Novogard® , partikel nano aluminium oksida, memungkinkan produksi membran keramik untuk aplikasi dalam perlindungan lingkungan, bioteknologi dan industri makanan.



Poles Industri, Keramik Spesial Archroma menawarkan berbagai macam oksida aluminium khusus dengan aplikasi yang dirancang khusus pada tingkat kemurnian tertinggi. 



Novogard® , dispersi dan serbuk aluminium oksida, digunakan dalam



polishing industri berteknologi tinggi, yaitu baja tahan karat, polikarbonat, dan dalam produksi keramik khusus. III.2 Pengolahan Limbah Limbah hasil proses produksi di PT. Archroma biasanya berbentuk limbah cair yang berisi partikel-partikel padatan hasil proses polimerisasi emulsi. Dalam hal tersebut PT. Archroma memiliki sistem water treatment yang bertujuan agar limbah yang dihasilkan dari hasil produksi kadungan polimernya sangat kecil dan COD nya max 300 ppm sehingga ketika dibuang tidak mencemari lingkungan. (Sesuai ketentuan batas maksimal polutan yang dijinkan oleh pemerintah). Limbah cair hasil proses tersebut ditampung di sebuah bak penampung, di dalam bak penampung terjadi sedimentasi kemudian dari bak penampung dialirkan kebak penampung selanjutnya untuk proses koagulasi dan flokulasi. Di dalam bak hasil dari proses koagulasi dan flokulasi lapisan air yang paling atas dialirkan kebak penampung air selanjutnya untuk menghilangkan zat-zat kimia yang masih terkandung. Endapan dari hasil proses koagulasi dan flokulasi kemudian dimasukkan kemesin press untuk memisahkan air yang masih terdapat pada endapan (limbah padat). Limbah padat tersebut kemudian dikirim keperusahaan



16



pengolahan limbah (PPLI). Sedangkan untuk air hasil dari proses flokulasi dan koagulasi masih mengandung zat-zat kimia kemudian diolah lagi untuk dijadikan air proses dan agar ketika dibuang ke lingkungan sesuai dengan batas yang dizinkan . AIR CLEANER, ENERGI LOKAL DAN BAHAN BANGUNAN DARI LIMBAH Meskipun masing-masing teknik perawatan yang digunakan tidak baru, kombinasi dan urutannya, kami percaya, unik dalam industri kimia tekstil. Air pulih yang dihasilkan dikembalikan untuk digunakan di fasilitas produksi dan secara signifikan mengurangi permintaan kami dari pasokan air setempat. Setiap hari, antara 1.200 dan 1.300 meter kubik limbah dihasilkan melalui pengolahan limbah yang berkelanjutan. Delapan puluh persen air pulih, air yang tersisa hilang melalui penguapan dan menghasilkan 3 hingga 4 ton lumpur kering yang kemudian dibakar. Membakar lumpur menghasilkan uap, yang digunakan di fasilitas produksi. Fasilitas Pengolahan Air Limbah Berkelanjutan beroperasi dengan nol debit, mengurangi



energi



uap



dan



air



reklamasi



untuk



situs



Jamshoro.



17



Gambar 3.1 Sistem Pengolahan Limbah & Water Treatment Pada PT. Archroma (http://www.archroma.com/other-markets/)



18



BAB IV PENUTUP



IV.1 Kesimpulan Berdasarkan dari uraian diatas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. PT Archroma Indonesia adalah industri bahan kimia yang mengembangkan sistem polimer dan menghasilkan berbagai inovasi produk polimer yaitu produkproduk spesialisasi tekstil; spesialisasi kemasan dan kertas; coating/ pelapisan, perekat, dan sealant. 2. Salah satu produk yang dihasilkan oleh PT Archroma yaitu produk polimer emulsi dengan merk Mowilith® 3. Proses yang digunakan untuk produksi Mowilith® menggunakan proses Batch



19



DAFTAR PUSTAKA



Fessenden, RJ., dan Joan S. Fessenden., 1997, Dasar-Dasar Kimia Organik, Universitas Montana, Binarupa Aksara,USA, halaman 146. Harsojuwono, B., A. dan I Wayan, A., 2015, Teknologi Polimer Industri Pertanian, Denpasar. halaman 12-18. https://dokumen.tips/documents/pembahasan-batch-atau-kontinyu.html. pada 29 Oktober 2018



Diakses



http://www.archroma.com/about-us/ . Diakses pada 24 Oktober 2018 http://www.archroma.com/businesses/coatings-adhesives-sealants/. Diakses pada 29 Oktober 2018 http://www.archroma.com/businesses/brand-performance-textile-specialties/. Diakses pada 30 Oktober 2018 http://www.archroma.com/businesses/packaging-paper-specialties/. Diakses pada 29 Oktober 2018 http://www.archroma.com/other-markets/. Diakses pada 29 Oktober 2018 http://www.archroma.com/set-facility/. Diakses pada 30 Oktober 2018 http://www.archroma.com/sustainability/. Diakses pada 30 Oktober 2018 https://www.clariant.com/en/Solutions/Products/2013/12/09/18/26/EmulsogenEPA-073. Diakses pada 25 Oktober 2018 https://www.slideshare.net/rudysitorus/polimer-emulsi. Diakses pada 25 Oktober 2018



20



LAMPIRAN



21



SESI TANYA JAWAB Pertanyaan : 1. Mengapa dalam proses polimerisasi emulsi perlu diperhatikan ukuran partikelnya? 2. Archroma memproduksi berbagai macam produk seperti tekstil, kertas, coating, perekat dan lain-lain. Hasil limbah dari masing-masing produk tersebut pasti berbeda, apakah semua hasil limbah dari proses produksi tersebut cara pengolahannya menjadi satu atau tidak? 3. Dalam pengelolahan limbah cair hasil samping dari proses yang berlangsung pada PT. Archroma, ada proses press pada hasil pemisahan limbah cair dengan padatan. Hasil press yang berupa padatan oleh PT. Archroma diserahkan pada perusahaan pengelolaan limbah (PPLI) untuk dikelola lebih lanjut. Apakah PT. Archroma mengetahui limbah padat yang diserahkan pada PPLI akan dikelola menjadi apa?



Jawab : 1. Karena partikel yang terlalu besar tidak akan menempati seluruh ruang / menghasilkan ruang, berbeda halnya dengan partikel yang kecil yang dapat menempati seluruh ruang. Partikel yang terlalu besar akan mempengaruhi hasil sebab partikel yang terlalu besar, karena tidak menempati seluruh ruang, menimbulkan sifat yang tidak kokoh/tidak kompak sehingga mudah rapuh. Berbeda dengan partikel yang kecil, karena menempati seluruh ruang, maka hasil yang diperoleh memiliki sifat yang kokoh/kompak dan kuat. Pada proses polimerisasi emulsi ukuran partikel yang kecil sangat dibutuhkan karena untuk aplikasi coating dengan memperhatikan ukuran partikel yang digunakan akan memperolah hasil coating yang halus, kekuatan adhesi dan ketahanan air yang baik, serta kestabilan yang cukup lama. 2. Hasil limbah dari masing-masing produk ditampung menjadi satu pada suatu tempat yang sama untuk kemudian diolah. 3. Semua perusahaan yang menghasilkan limbah industri wajib mengetahui limbahnya akan dikelola menjadi apa. Sebuah perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap limbahnya walaupun limbah tersebut dikelola oleh perusahaan pengolahan limbah. Karena setiap perusahaan wajib mematuhi peraturan pemerintah tentang ketentuan pembuangan limbah yang diizinkan oleh sebab itu



22



perusahaan tidak lepas dari tanggung jawabnya terhadap limbah yang dihasilkannya. Limbah padat hasil press tersebut biasanya dikelola menjadi bahan bakar untuk industri lain.



23



DOKUMENTASI



Kunjungan ke PT. Archroma



Presentasi dan Diskusi



Pengaplikasian produk Mowilith® pada kaca



24