17 0 458 KB
LAPORAN INDIVIDU MAGANG I
SMA UISU MEDAN
Oleh MUTIA SARI 7110511178
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA 2018
KATA PENGHANTAR Bismillahirrahmanirrahim, Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah- NYA penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Magang 1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah dilaksanakan di SMA UISU Medan, pada bulan November 2018. Sebagaimana kita ketahui bahwa penyusunan laporan ini sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Magang I. Tersususnya laporan ini berkat usaha yang maksimal penulis dan bantuan berbagai pihak yang telah membantu baik berupa dorongan semangat maupun materil. Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada dosen pembimbing dan Bapak kepala sekolah SMA UISU Medan. Semoga semua bantuan yang telah diberikan dapat menjadi amal oleh yang senatiasa mendapatkan ridho Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya masukan, berupa kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca. Medan,
Penulis
November 2018
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Program Magang merupakan kegiatan akademik yang tercantum dalam kurikulum semua
program studi yang ada di lingkungan FKIP Universitas Islam Sumatera Utara merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di Sumatera Utara yang telah menyelenggarakan Pogram Magang I. Ses uai visinya “Menjadi perguruan tinggi yang Islami, Andal, Teruji, Bermartabat Mulia, dicintai oleh masyarakat, dan diridhai Allah SWT. Berdasarkan Visi ini, UISU secara terus menerus berbenah diri untuk meningkatkan kualitasnya demi tercapainya visi yang telah diancang tersebut”. . FKIP UISU memiliki peran yang sangat besar dalam menghasilkan pendidik yang unggul dan berkualitas dan memiliki empat kompetensi pendidik seperti, kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi keperibadian, dan kompetensi sosial. Beberapa upaya yang telah dilakukan adalah melalui pelathan-pelatihan bagi mahasiswa, pengadaan sarana/fasilitas laboratorium dan komputer pengembangan kurikulum, dan kegiataan PPL serta Magang. Sesuai dengan pengembangan kurikulum berbasis KKNI dan perguruan tinggi, Program Magang menjadi salah satu matakuliah wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UISU Pendidikan Sejarah,
memilki 7 program studi, yang terdiri dari
Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaPendidikan Ppkn, Pendidikan
Matematika, Pendidikan Biologi, Pendidikan Fisika, Pendidikan Kimia untuk mempersiapkan calon guru yang memiliki tingkat bprofesionalisme yang tinggi. Program Magang 1 dan 2 memiliki 1 sks dan magang 3 memiliki 4 sks dan dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Terkait dengan hal ini, FKIP UISU melaksanakan Program Magang. Ini secara bertahap, yaitu Magang 1 dilakukan di semester III, Magang 2 dilakukan di semster V, dan Magang 3 dilakukan di semester VII. Dengan terselenggaranya Program Magang ini, peserta akan siap menjadi pendidik pemula yang
dapat mengimplementasikan kemampuannya sesuai dengan domain profesionalitas, pedagogik, keperibadian, dan sosial sehingga pendidik-pendidik masa depan di Indonesia menjadi pendidik yang unggul, berkemjuan, dan beriman.
B.
Tujuan Program Magang 1 Magang 1 bertujuan membangun landasan jati diri pendidik dan menghasilkan pendidik
pemula yang unggul dalam kecerdasan spritual, intelektual, emosional, dan sosial untuk penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, baik di sekolah mupun di luar sekolah dengan cara: 1. Pengamatan lansung kultur sekolah. 2. Pengamatan untuk membangun kompetensi dasar, pedagogik, keperibadian, dan sosial. 3. Pengamatan untuk memperkuat pemahaman peserta didik. 4. Pengamatan lansung proses belajar dikelas. 5. Refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran C.
Manfaat Program Magang 1 1.
Bagi Peserta a. Menambah
pemahaman
dan
penghayatan
tentang
proses
pendidikan
dan
pembelajaran di sekolah. b. Memperoleh pengalaman tentang cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di sekolah. c. Memperoleh daya penelaran dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah. d. Memperoleh pengalaman k\dan keterampilan untuk melaksanakan pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah. 2.
Bagi sekolah a. Memperoleh kesempatan untuk ikut dalam menyiapkan pendidik pemula yang berdedikasi dan profesional.
b. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam merencanakan, serta melaksanakan pengembangan sekolah. 3.
Bagi FKIP UISU a. Memperoleh umpan balik dari pelaksanaan Program Magang di sekolah, guna pengembangan kurikulum perguruan tinggi yang disesuiakan dengan kebutuhan masyarakat. b. Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai permasalahan untuk pengembangan penelitian dan pendidikan. c. Terjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan sekolah untuk pengembangan tridarma perguruan tinggi.
4.
Langkah – langkah Pelaksanaan Pengamatan Program Maganng 1 Dalam pelaksanaan kegiatan Magang I terdapat prosedur pelaksanaan yang harus
dilaksanakan. Adapun langkah-langkah pengamatan sebagai berikut: a. Pembekalan magang, magang I oleh UPT. b. Pembekalan magang I oleh Ka.prodi . c. Survei sekolah mitra. d. Memberisurat (berkas dari UPT) kesekolah untuk meminta persetujuan Kepala Sekolah sekaligus membicarakan waktu pelaksanaan magang. e. Melakukan pengamatan terhadap kultur sekolah, proses pembelajaran dan bagaimana peran sertamasyarakat. f. Mengamati kehidupan keberagamaan di lingkungan sekolah. g. Melakukan kegiatan wawancara dengan wakil kurikulum mengenai vis dan misi sekolah. h. Mengamati kompetensi profesional guru. i. Mengamati proses pembelajaran. j. Mengamati keadaan laboratorium dan perpustakaan. k. Mengamati aktifitas non akademik yang di wajibkan. l. Mengamati aktifitas non akademik di sekolah
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG I
A.
Metode Penelitian Metode (Lapangan) Adalah metode penelitian dimana proses pengumpulan data dilakukan dengan terjun langsung kelapangan, metode ini meliputi: a. Metode Observasi Adalah metode dimana penulis mengadakan tinjauan langsung kelokasi. b. Metode wawancara (interview) Adalah metode dimana penulis mengadakan tinjauan langsung kelokasi untuk mengadakan tanya jawab (wawancara) secara langsung dengan pihak yang menguasai bidangnya serta ikut dalam kegiatan pelaksanaan dilapangan.
B.
Waktu Dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Kegiatan magang di Sekolah Mitra dilaksanakan selama 7 hari, dari hari Rabu sampai dengan hari Sabtu (5-7 jam/hari), yaitu dari tanggal 14 November 2018 sampai dengan 21 November 2018. 2. Tempat Tempat magang dilaksanakan di SMA UISU di Jalan Sisingamangaraja Medan, Sumatera Utara.
C.
Karakteristik Sekolah Mitra 1. Sejarah
SMA UISU Medan merupakan sebuah Sekolah Menengah Atas swasta Islam yang terdapat di Medan, Sumatera Utara. Sekolah SMA UISU Medan ini berazaskan pendidikan Islam. Hingga saat ini SMA UISU Medan menempati lokasi di Jalan Sisingamangaraja, Medan, Sumatera Utara. SMA UISU Medan didirikan tahun…. Dari tahun tersebut sampai sekarang, telah mengalami pergantian beberapa kepala sekolah, yaitu : a. Tahun 1964 s/d 1969 Kepala Sekolah : …………………………………. b. Tahun 1969 s/d1970 Kepala Sekolah : ……………………, waktu belajar mulai pukul 16.30 – 21.00 WIB. c. Tahun 1970 s/d 1971 Kepala Sekolah Presidium : i. ………………….. ii. ……………………. iii. H…………………., waktu belajar pukul 16.30 – 21.00 WIB d. Tahun 1972 Kepala Sekolah ……………, waktu belajar pukul 16.30-21.00. e. Tahun 1972 s/d 1982 Kepala Sekolah :……………………………. Waktu belajar : 1)
Tahun 1971 s/d 1982 mulai pukul 16.30 – 21.00 WIB.
2)
Tahun 1974 s/d 1975 Kelas I pukul : 13.00 – 18.00 WIB Kelas II pukul : 16.30 – 21.00 WIB Kelas III pukul : 16.00 – 21.00 WIB
3)
Tahun 1975 s/d 1976 Kelas I dan II pukul 13.00 – 18.00 WIB. Kelas III pukul 16.30 – 21.00 WIB
4)
Tahun 1985 s/d 1992 waktu belajar mulai 13.00 – 18.00 WIB. a. Tahun 1985 s/d 1992 Kepala Sekolah : Ali Sahabu BA, waktu belajar mulai pukul : 13.00 – 18.00 WIB. b. Tahun 1992 Kepala Sekolah : Drs. Abdul Rachim, waktu belajar mulai pukul 10.00 – 18.00 WIB. c. Tahun 1992 s/d 1995 Kepala Sekolah : Drs. M. Cholil AD, waktu belajar mulai pukul 13.00 – 18.00 WIB.
d. Agustus 1995 – September 1996 Kepala Sekolah : Drs. Susilo Wardoyo waktu belajar mulai pukul 06.45 – 12.30 WIB. e.
September 1995- Februari 1999 Kepala Sekolah : Drs. Sudirman HA, waktu belajar mulai pukul 06.45 – 12.45 WIB.
f. Tahun 1999 s/d 2001 Kepala Sekolah Drs. H Mohammad Zaid MBA, waktu belajar pukul 06.45 – 12.45 WIB. November 2001, waktu belajar 06.45 – 14.00 WIB. g. Tahun 2001 s/d 2010 Kepala Sekolah Lutfi Zainudin S.Pd, waktu belajar mulai pukul 06.45 – 14.00 WIB. h. November 2010 – Juli 2013 Kepala Sekolah Drs. H. Susilo Wardoyo, M.Pd, waktu belajar mulai 06.30 – 14.30 WIB. i. 7 juli 2013 sampai dengan sekarang, Kepala sekolah Drs. Ahmad Arif, dengan waktu belajar 06.30-14.30 Wib. Tahun ini mulai diterapkan kurikulum 2013 dikelas X. 2. Identitas Sekolah: SMA UISU Medan Tabel 2.1IdentitasSekolah
Nama Sekolah
: SMA UISU Medan
- NSS
: 302016405138
- NPSN
: 20103179
- Status Mutu
: SPM/Reguler
- Kurikulum
: Kurikulum 2013
- Manj. Berbasis Sek. (MBS)
: Ya
Jenjang Akreditasi
: A
- No. SK Akreditasi - Status Sekolah - Izin Operasional
: Ma.016486
Berlaku hingga tanggal: 28-11-2018
: Swasta : 1627/-1.851.68
Berlaku hingga tanggal: 28-02-2018
- Alamat
: Jl. Sisingamangaraja Medan
- Kodya/Kec/Kelurahan
: Medan, Sumatera Utara
Kode Pos 13630
- Lokasi Geografis
: Latitude: -6.249500
- No. Telepon
: 02180873736
- Email Sekolah
: [email protected]
- Website Sekolah
: www.sma.uisu.com
- Akses Internet
: Ada
- Nama Provider
: Jar-indo.net
Longitude: 106.866302
Faks: 02180873736
Gedung - IMB
: 00197/PIMB-PB/T/2001/19-02-2001
- Tipe Bangunan
: Type A
- Lantai
: Empat Lantai
- Status Kepemilikan
: Milik Sendiri
- Luas Tanah/Bangunan
: 2700 M2 / 2474 M2
- Jenis Bangunan
Lain-lain, sebutkan:
- Kondisi Bangunan
: Baik
- Dibangun Tahun
: 08-01-1964
- Direhab Terakhir Tahun
: 10-12-1995
- Jenis Rehab
: Total
- Kondisi Lingkungan
: Baik
- Nama Kepala Sekolah
: Drs. Ahmad Arif
- NIY / NUPTK
: 7937742644200042
- No. SK / TMT Jabatan
: 131/KEP/II.O/D/2013 / 07-06-2013
- No. SK / TMT di Sekolah ini
: 185/SK/IV.4/D/2012 / 16-07-2012
- Waktu Penyelenggaraan
: Pagi
Bantuan Sekolah - Terima BOP
: Ya
- Terima BOS
: Ya
- NPWP Sekolah
: Ya
3.
Visi, Misi danTujuan Sekolah a. VISI Perkembangan dan tantangan masa depan seperti perkembangan ilmu pengetahuan dari teknologi, globalisasi yang bgitu cepat, era informasi secara berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap persoalan pendidikan, mendorong sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang tersebut. SMA UISU Medan yang berazazkan Islam menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa depan dengan visi sekolah yaitu : “Terciptanya peserta didik unggul dalam prestasi akadmik serta berkualitas dalam penguasaan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan terknologi yang dilandasi iman dan takwa serta aklakul karimah.” b. MISI 1. Menumbuh kembangkan semangat keunggulan dan bernalar sehat pada peserta didik, guru dan karyawan sehingga berkemauan kuat untuk terus maju. 2. Meningkatkan kualitas keislaman, keilmuan, dan dasar-dasar teknologi. 3. Meningkatkan keterampilan dan apresiasi peserta didik dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya dan seni melalui contruktivisme learning dan interaksi global. 4. Meningkatkan sumber daya manusi dan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai menuju pembelajaran TIK.
5. Meningkatkan kesehatan jasmani melalui kegiatan dan kompetisi olahraga yang terbimbing. 6. Mengembangkan potensi peserta didik secara optiamal dan seimbang antara iman, ilmu dan amal. 7. Membentuk peserta didik berprilaku islami sehingga terwujud insan yang beriman dan takwa serta beraklakul mulia.
c. TUJUAN 1) Meningkatkan iman dan takwa sekaligus membentuk manusia yang beraklak mulia melalui bimbingan dan kegiatan pembelajaran. 2) Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan terutama dalam penguasaan teknologi. 3) Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian, cerdas, berkualitas, berpretasi dalam bidang olahraga dan seni. 4) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berfikir logis, kreatif dan mandiri. 5) Mempersiapkan siswa untuk mampu menghadapi ea globalisasi. 6) Membekali siswa penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni untuk bekal menghadapi kehidupan masa depan. 7) Membekali peserta didik agar memilik keterampilan teknologi informasi dan komunikasi serta mampu mengembangkan diri secara mandiri. 8) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu bersaing dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 9) Mengembang layanan pendidikan berbasis teknologi informai dan teknologi/TIK untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan yang efektif dan efisien. d. Personil Sekolah Tabel 2.2 Data-data Guru No
Nama
Jenis Kelamin
Jabatan
Mata Pelajaran
1.
Drs. Ahmad Arif
L
KepalaSekolah
Sejarah Indonesia
2.
Drs. Riyanta
L
WakilKepalaSekolah
Pendidikan Agama
Islam 3.
ArySurfyantoSiddikS. Si
L
WakilKurikulum
Matematika
4.
Dra. Hj. Rahmawati
P
WakilKesiswaan
Biologi
5.
SuhadiHamzah, S.Si
L
WakilSaranadanPrasaran a
Fisika
6
Rudi Baharudin, S.Pd.I
L
Guru Agama Islam
Pendidikan Agama Islam
7.
Dra. Neni Hartati
P
Guru Bidang Studi
Fisika
8..
Dra. Sri Muji Astuti
P
Guru Bidang Studi
Kimia
9.
Ali Syaefullah, S.Pd
L
Guru BidangStudi
Matematika
10 .
Bambang Sukarnoto, M.Pd
L
Guru BidangStudi
PendidikanSeni&Buday a
11 .
Drs. Sakino
L
Guru Bidang Studi
Bahasa Indonesia
12 .
Drs.Tidjo Basuki
L
Guru Bidang Studi
Sejarah
13 .
Ade Kurniawan
L
Guru Penjasorkes
Penjasorkes
14 .
Helen Yuriko, S.Pd
P
Guru Bidang Studi
BahasaIndonesia
15 .
Hj. Siti Maryanah, S.Pd
P
Guru Bidang Studi
Bhs. Inggris
16 .
Kiki Krisnawati, S.Pd
P
Guru Bidang Studi
Kimia
17 .
RobiatulAdawiyahS.P d
P
Guru BK
Bimbingan dan Konseling
18 .
Haula Hasan
P
Guru BidangStudi
Bahasa Arab
19 .
Siti Atiqoh, S.Pd
P
Guru Bidang Studi
PPKn
20 .
Sri Wahyuni, S.Pd
P
Guru Bidang Studi
Bhs. Inggris
21
Ardiansyah
L
Guru Bidang Studi
Bahasa Arab
22 .
TatinFardiani, S.Pd
P
Guru Bidang Studi
Geografi
23 .
Yusnita, S.Pd
P
Guru Bidang Studi
Sejarah Indonesia &SejarahPeminatan
.
Tabel 2.3 Data-data tata Usaha
No
Nama
JK
Jabatan
1.
Heri Setiawan
L
Kepala TU
2.
MiftahulJannah
P
Staf TU
3.
WindiIndriani
P
Staf TU
4.
I.A. Himawan
L
Staf TU
5.
Hasanudin
L
Penjaga Sekolah
6.
Didik
L
Penjaga Sekolah
e. Keadaan Sekolah Tabel 2.4 SaranaSekolah
Ada, Kondisi No
Jenis Sarana Baik
Kurang Baik
Tidak Ada
Keterangan
1
Ruang
Kepala Baik
sekolah 2
Ruang
Baik
Wakil Kepala Sekolah 3
Ruang Guru
Baik
4
Ruang Tata Usaha
Baik
5
Ruang BK
Baik
6
Ruang OSIS/IPM
Baik
7
Ruang
Komite Baik
Sekolah 8
Ruang Serba Guna
Baik
19
Masjid
Baik
10
Pos Satpam
Baik
11
Ruang Tamu
Baik
12
Lapangan Upacara
Baik
13
Kantin
Baik
14
Toilet
Baik
Tabel 2.5 Prasaranasekolah NO
JENIS SARANA
KEBERADAAN ADA
TIDAK
FUNGSI ADA
ADA 1
Instalasi Air
Ada
Baik
TIDAK ADA
2
Jaringan Listrik
Ada
Baik
3
Jaringan Telpon
Ada
Baik
4
Internet/Wifi
Ada
Baik
5
Akses Jalan
Ada
Baik
6
Parkir Motor/Mobil
Ada
Baik
7
Saluran
Pembuangan Ada
Baik
Air 8
Bak Sampah Utama
Ada
Baik
D. MANAJEMEN KEPENDIDIKAN DI SEKOLAH a.
Pelaksanaan Kurikulum
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Thun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005. Panduan yang disusun BSNP terdiri atas dua bagian. Pertama, Panduan Umum yang memuat ketentuan umum pengembangan kurikulum yang dapat diterapkan pada satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar Kompetesi dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam satuan isi (SI) dan standar kelulusan (SKL). Termasuk dalam ketentuan umum adalah penjabaran amanat dalam UU No. 20/2003 dan ketentuan PP 19/2005 serta prinsip dan langkah yang harus diacu dalam pengembangan KTSP.Kedua, model KTSP sebagai salah satu contoh hasil akhir pengembangan KTSP dengan mengacu pada SI dan SKL dengan berpedoman pada Panduan Umum yang dikembangkan BSNP. Sebagai model KTSP, tentu tidak dapat mengakomodasi kebutuhan seluruh daerah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan hendaknya digunakan sebagai referensi.
Kurikulum 2013 digulirkan sebagai langkah pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirilis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, dan mulai tahun pelajaran 2013-2014 diimplementasikan di kelas X jenjang SMA. Elemen perubahan kurikulum focus pada empat standar yaitu, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian. Dengan demikian perubahan akan terjadi pada penyesuaian beban belajar, penguatan proses, pendalaman dan perluasan materi, penataan pola piker dan tata kelola. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan, yang berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang mencakup tiga domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus terintegrasi, serta dapat menggambarkan kesesuaian dan kekhasan kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik Dengan pemberlakuan kurikulum 2013 di kelas x jenjang SMA pada tahun pelajaran 20132014 di 1.270 SMA, maka untuk tahun pelajaran 2013-2014 dan tahun pelajaran 2014-2015 SMA-SMA tersebut akan berlaku kurikulum sekolah yang harus mencakup dua macam kurikulum, yaitu Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013, termasuk juga di SMA UISU MEDAN. Oleh sebab itu di perlukan suatu acuan atau panduandalm menyusun kurikulum yang akan dilaksanakan agar terjadi proses pendidikan yang efektif dan efisien. Untuk keperluan tersebut, Direktorat Pembinaan SMA menyusun Model Pengembangan KTSP SMA ini sebagai salah satu upaya untuk membantu sekolah mengembangkan KTSP agar dapat diimplementasikan secara optimal. b.
Pembinaan Kesiswaan
Pembinaan Kesiswaan dilakukan di SMA UISU Medan melalui pelaksanaan kegiatan pengembangan diri yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik. Konselor merupakan bagian dari sistem pendidikan yang juga berperan membantu pengembangan diri peserta didiktersebut secara maksimal sesuia dengan kompetensi profesional. Personal, dan sosial agar tercapai visi damn misi sekolah secara berksinambungan. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling
yang berkenan dengan penegmbangan diri dalam masalah pribadi, pengembangan diri dalam kehidupan sosial, pengembangan diri dalam perspektif karir peserta didik. Disamping itu, kegiataan pengembangan diri ini, dapat pula difasilitasi dan atau dibimbing konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu kegiatan untuk menyalurkan pengembangan diri peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat peserta didik melalui kegiatan yang diselenggarakan di sekolah. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan potensi, bakat, minat secara tumbuhnya kemandirian pada diri peserta didik. Berdasarkan keterangan di atas, pengembangan diri di SMA UISU Medan, dilakukan melalui 2 kegiatan yang meliputi; (1) Pengembangan diri melalui kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling, dan (2) Pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler. Pelayanan BK di sekolah merupakan upaya untuk mebantu siswa dalam mengembangkan bidang kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan pengembangan kehidupan bidang karir, agar berkembang secar optimal. Dalam setting pelayanan BK, pengembangan diri dapat dilaksanakan melalui pola 17 BK. Pelayanan Bkyang terkait pada kegiatan pengembangan diri merupakan modifikasi pola 17 atau lebih dikenal dengan pola 17 plus yang bersifat terencana dan terprogram. Untuk lebih memahami bagaimana peta konsep pengembangan diri melalui pelayanan pola 17 BK, seperti rincian di bawah ini: 1.
Pengembangan diri melaui bidang pelyanan BK (Individu dan Keolompok dalam bidang pribadi, sosial, belajar dan karir)
2.
Pengembangan diri melalui jenis layanan (mulai dari layanan oroentasi, informasi, penempatan dan penyaluraan, pengusaankonten, bimbingan kelompok, konsultasi, dan mediasi).
3.
Pengembangan diri melalui kegiatan pendukung (aplikasi instrumen, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus).
4.
Penegmbngan diri rentang program (program satu tahun, semester bulanan, mingguan dan harian).
5.
Pengembangan diri melalui penilaian (fortofolio, jangka panjang, jangka pendek)
Dari peta konsep di atas, maka pengembangan diri yang terprogram dan terencana dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan, baik untuk peserta didik kelas X hingga kelas XII. Layanan hendaknya disesuaikan dengan tujuan sasaran layanan BK serta karakteristik
peserta didik. Disamping itu, perlu memperhatikan kebutuhan dari masing-masing jenjang kelas. Kemungkinan perbedaan isi layanan sangat memungkinkan, namun hal ini tidak harus digunakan secara kaku, tetapi harus tetap fleksibel. Program pembiasaan di SMA UISU Medan mencakup kegiatan yang bersifat pembianan karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan dan keteladanan, seperti : Tabel2.6 Program Pembiasaan RUTIN
SPONTAN
Upacara
Meminta jin
Berdoa
dan
baca
KETELADANAN Berpakain rapi
Al- Mengucapkan
dan Berbusana muslimah (menutup aurat/
Qur’an di awal pelajaran
menjawab salam
berjilbab) untu siswa putrid
Kultum sesudah sholatzuhur
Memberikan senyum
Silaturrahim/berkunjung
Salat zhuhur berjamaah
Membuang
sampah Berakhlak mulia
pada tempatnya Pengajian bulanan
Memberi dan meminta Kesederhanaan maaf
c.
Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler Pembinanaan pengembangan diri siswa melalu kegiatan ekstrakurikuler adalah salah
kegiatan pendidik dalam upaya membantu perkembangan siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat melalui kegiatan khusus yang diadakan di sekolah.Ruang lingkup program dan jenis kegiatan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler di SMA UISU Medan, meliputi : 1) IkatanPelajarMuhammadiyah. 2) Keolahragaan, meliputisepak bola (futsal), bulutangkis, basket danTapakSuci. 3) Kepemimpinan,
yang
mencakup
di
dalamnyayaknilatihandasarkepemimpinan
(LDK/TARUNA MELATI), danpasukanpengibarbendera (PASKIBRA). 4) Seni, meliputiTariSamandanMusik 5) Karya Ilmiah Remaja, meliputi kegiatan penelitian dan penguasaan akademik
6) Komunikasi, meliputi kegiatan Fotografi dan Multimedia. 7) Kegiatan Lapangan, yang meliputi kegiatan kunjungan lapangan ke obyek-obyek tertentu. Keikut sertaan siswa dalam program pengembangan diri melalui kegiatan ektrakurikuler, melalui kegiatan identifikasi kebutuhan ,karakteristik, potensi, bakat dan minat siswa yang bersangkutan. Siswa terlebih dahulu mengisi form tentang bakat dan minat yang digandrungi oleh siswa tersebut. Hal ini dilakukan agar siswa tidak salah dalam memilih dan mengambil keputusan untuk mengembangkan karir nya. Ke ikut sertaan siswa yang juga dibatasi dalam dua kegiatan ektrakurikuler. Siswa tidak bisa melebihi dari ketentuan tersebut. Setiap siswa diberi kesempatan untuk memilih jenis ektrakurikuler yang ada di SMA UISU Medan. Segala aktifitas, kreasi dan kreatifitas siswa tersebut langsung mendapatkan pembinaan dari pelatih-pelatih yang sudah sangat mapan di bidang nya masing-masing.
d. Pembinaan Kerjasama dengan Orang Tua Siswa Kerjasama yang dijalin antara sekolah dan orang tua siswa disetiap kesempatan. SMA UISU Medan selalu melibatkan orang tua/wali siswa disetiap program sekolah, mulai dari perumusan dan sosialisai KTSP dan Kurikulum 2013, sosialisasi visi dan misi serta tujuan sekolah sampai dengan program kesiswaan dan kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini dianggap penting agar silaturami dan komunikasi kepada orang tua/wali siswa tetap terjalin dan dapat mendorong kemajuan peserta didik dalam bidang akademik maupun non akademik.
e.
PengelolaanFasilitasPembelajaran Fasilitas yang dimilik SMA UISU Medan khususnya penunjangan kegiatan belajar
mengajar sangatlah memadai. Penggunan anda pengelolaan fasilitas selalum menjadi perhatian penting oleh sekolah. Berikut fasilitas-fasilitas pembelajaran yang dimiliki dan beberapa kegiatan mencari informasi dari sumber belajar di sekolah dan di luar sekolah : Tabel 2.7 Fasilitas-fasilitas pembelajaran Ketersediaan No
JenisFasilitas Ada
Tidak
Jumlahsiswa yang terlibat/yang menggunakan
1
Bahan Ajar
SeluruhSiswa
2
Bukuteks
SeluruhSiswa
3
Perpustakaan
SeluruhSiswa
4
Laboratorium
SeluruhSiswa
5
Internet
SeluruhSiswa
Tabel 2.8 Kegiatan mencari informasi dari berbagai sumber Kondisi No
Jenis
Jumlah Baik
1
Bukusiswa/pelajaran
Rusak
5527
(semuamatapelajaran) 2
Bukupanduanpendidik
65
3
BukuPengayaan
1577
4
Bukureferensi
(misalnyakamus, 195
ensiklopedia, dsb) Total
7364
Tabel 2.9 Sarana Kegiatan Belajar yang dimiliki
NO
JENIS SUMBER BELAJAR
1
RuangPerpustakaan
2
RuangLaboratorium Lab Fisika
Jumlahruang
Luas Ruang
Baik Kurangbaik
1
8x15m
Baik
1
43,5 m²
Baik
TidakBaik
3
Lab Kimia
1
43,5 m²
Baik
Lab Biologi
1
43,5 m²
Baik
Lab Bahasa
1
43,5 m²
Baik
Lab Komputer
1
210,25m² Baik
R.
1
210,25m² Baik
Ruang media, Audio 1
210,25m² Baik
Kesenian/Keterampilan 4
Visual 5
RuangHijau
1
43,5 m²
Baik
6
RuangOlahRaga
1
1500m²
Baik
Raga 1
1500m²
Baik
1
43,5 m²
Baik
(Indoor) 7
Lap
Olah
(Outdoor) 8
RuangSerbaGuna
Tabel 2.10 Kelengkapan Sarana NO 9
10
JENIS SARANA
KEBERADAAN
KONDISI
BukuPerpustalaam a. Fisika
Cukup
Baik
b. Non Fisika
Cukup
Baik
Cukup
Baik
Cukup
Baik
AlatPeraga/Alat
Bantu
Pembelajaraan a. Matematika b. IPA
c. IPS 11
Cukup
Baik
a. Kesenian
Cukup
Baik
b. Penjas
Cukup
Baik
a. OHP
Cukup
Baik
b. Audio Player/radio
Cukup
Baik
c. Video Player/TV
Cukup
Baik
d. Slide Proyektor/LCD
Cukup
Baik
Cukup
Baik
Cukup
Baik
a.KasetPembelajaran
Cukup
Baik
b. VCD Pembelajaran
Cukup
Baik
Internet/Wifi/Hotspot
Cukup
Baik
AlatPraktik
12
Media Pendidikan
e. Komputer KBM/Laptop f. Papan Display/madding
13
Softwere
14
E.
Laporan Hasil Pengamatan Kegiatan Akademik di Sekolah Mitra 1.
Kegiatan Akademik di Sekolah Mitra
Pengamatan pertama, SMA UISU Medan untuk kegiatan belajar mengajar di mulai pukul 06.30 sampai dengan 14.30. siswa datang dan disambut langsung oleh beberapa guru kemudian siswa bersalaman, dan saling sapa.
SMA UISU Medan terdapat 20% siswa yang datang
terlambat. Siswa yang terlambat lebih dari 3 hari, maka orang tua siswa akan dipanggil oleh wali kelas siswa tersebut. Siswa masuk ke kelas dan sebelum memulai proses belajar, bel berbunyi kembali pukul 06:45 Wib. Siswa diarahkan ke Masjid untuk mengikuti tafsir Al-Quran. Kegiatan tafsir AlQuran siswa diminta membuat kelompok, membaca surah pendek dan diberi tugas hafalan AlQuran yang akan dibacakan di depan kelompok lain, hafalan akan ditagih seminggu kemudian. Bagi siswa yang terlambat mengikuti tafsir Al-Qur’anakan dicatat namanya dan akan diberi sanksi. Untuk tata tertib berpakain, SMA UISU Medan memiliki pakaian seragam yang berbedabeda tiap harinya. Senin memakai baju putih dan rok putih, selasa memakai baju putih dan rok abu-abu, rabu memakai baju pramukia, kamis memakai baju batik dan jumat memakai baju muslim. Khusus wanita di wajibkan menggunakan jilbab, tidak menggunakan rok span dan baju dikeluarkan karena untuk menutupi aurat. Khusus laki-laki tidak di bolehkan menggunakan celana pensil. Untuk pemeriksaan rambut hanya berlaku kepada laki-laki saja dan dilakukan 2 minggu sekali bersamaan dengan pemeriksaan pakaian. Interaksi dan kecerian antar warga sekolah dalam kehidupan sosial cukup baik, suasana kegiatan olahraga futsal pada jam olahraga wajib memakai baju olahraga sekolah dan untuk suasana perpustakaan di SMA UISU Medan cukup baik, buku yang ada di perpustakaanlengkap. Suasana kelompok belajar yang sedang mengerjakan tugas cukup tertib dan tidak ribut. Hanya kegaiataneskul tapak suci yang diadakan pada hari rabuselesai kegiatan belajar dan selebihnya eskul yang lain diadakan pada hari sabtu. Untuk kegiatan beragama di lingkungan sekolah SMA UISU Medan sangat baik. Pengamatan kedua bagian Kompetensi Guru yaitu mengamati secara langsung proses belajar di kelas XI IIS. Saat Ibu Neni ( guru Bahasa Indonesia ) masuk, siswa tertiblalu ibu Neni langsung memanggil 8 siswa perempuan ke depan kelas untuk dijadikan perwakilan kelompok tugas. Siwa yang maju kedepan tersebut memilih teman-temannya untuk ikut bergabung dengan kelompok masing-masing setelah itu setiap kelompok diberi materi untukdi diskusikan. Ibu Neni memberikan waktu berdiskusi 20 menit dan setelah mendapatkan hasil diskusinya, perwakilan kelompok akan membacakan dan menjelaskan hasil diskusi di depan kelompok yang lain.
Pertama guru memilih siswa secara acak setiap kelompok untuk menjelaskan hasil diskusinya. Pada awalnya siswa masih takut-takut untuk menjelaskan hasil diskusinya. Setelah dua anak sudah menjelaskan hasil diskusinya kepada teman-temannya, suasana kelas menjadi cair dan setiap anak jadi ingin cepat-cepat memberikan hasil diskusinya. Setelah itu,ibu Neni memberikan penjelasan akhir dari semua hasil diskusi perkelompok dan memberikan contoh soal materi yang di diskusikan perkelompok, serta ibu Neni mengajarkan siswa sampai tuntas hingga siswa mengerti materi tersebut. Dalam kesiapan bahan ajar ibu Neni sudah siap, menguasai, memiliki kosep, serta mengerti cara untuk membangun suasana belajar yang tidak membosankan . Penampilan Ibu menarik juga didukung sikap Ibu yang tegas dalam megajar di kelas, baik, adil dan bertanggung jawab serta mampu memberi solusi dan jawaban jika siswa bertanya dan memiliki sikap kepemimpinan saat dikelas. Guru harus menjadi panutan dan teladan bagi siswanya. Pengamatan ketiga, pemahaman peserta didik yaitu mengamati secara langsung saat proses pembelajaran. Dilihat dari kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran fisika yaitu siswa siap, siswa memperhatikan dengan baiksaatmengikuti proses belajar. Aktivitas dan kreativitas dalam proses pembelajaran siswacukup kreatif, respon dalam menerima tugas dan menaati perintah guru . Siswa melibatkan dirinya dalam memberikan ide dan gagasan, pertanyaan serta jawaban. Siswa dapat melakukan kerja tim dalam melakukan tugas akademiknya seperti belajar dikelas dan nonakademiknya seperti lomba saman. Pengamatan ke empat, mengamati proses belajar peserta didik yaitu siswasiap mengikuti proses belajar dikelas, siswa memahami penjelasan materi dari gurunya karena di setiap akhir materi siswa diberi latihan. Siswa siap mengajukan pertanyaan yang menantang. Siswa memahami hubungan antara materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari karena guru selalu menjelaskan materi dengan melibatkan benda-benda disekitar kita, agar memahami secara langsung hubungannya materi tersebut dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dapat menggunakan sumber belajar utama untuk memahami materi melalui buku, guru dan selain itu siswa dapat mencari sumber belajar lain seperti internet, informasi dari teman, informasi dari kakak, informasi dari adik. Siswa melibatkan dirinya dalam proses belajar dan 80 % Sisiwa dapat mengikuti tes lisan atau tertulisdenganbaik. Siswa dilibatkan dalam menyususn rangkuman hasil belajar dengan cara berdiskusi, menyusun hasil diskusi dan menjelaskan hasil diskusinya. Siswa mendapatkan
motivasi untuk belajar lebih giat karena di setiap akhir proses pembelajaran guru memberikan wejangan terhadap siswanya. Pengamatan terakhir yaitu mengamati refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran. Guru siap untuk melakukan proses belajar dengan siswa-siswinya, guru mengaitkan materi baru dengan pengatahuaan siswa sebelumnya dan 80 % guru melaksanakan pembelajaran secara runtut karena kadang-kadang waktu pelaksanaan pembelajaran terdapat gangguan yang menjadikan tidak terlakasnanya pembelajaran dan 80 % guru memanfaatkan laptop sebagai media dalam pembelajaran, sarana untuk membantu mengajar lebih efisien. Guru selalu menggunakan bahasa indonesia yang jelas saat mengajar, memberikan tes lisan atau tulisan diakhir pembelajaran agar materi yang diberikan guru dapat dipahami oleh siswanya dan 80% guru menutup pembelajaran dengan refleksi dan memberi wejangan terahadap siswa untuk belajar. F.
Laporan Hasil Pengamatan Kegiatan Nonakademik/Persekoalahan di Sekolah Mitra Pengamatan Kegiatan Nonakademik siswa di SMA UISU Medan yaitu kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler untuk membantu perkembangan siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat melalui kegiatan khusus yang diadakan di sekolah. Jenis kegiatan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler di SMA UISU Medan siswa terlebih dahulu mengisi form tentang bakat dan minat siswa tersebut. Setiap siswa diberi kesempatan untuk memilih jenis ektrakurikuler yang ada di SMA UISU Medan. Segalaaktifitas, kreasidan kreatifitas siswa tersebut langsung mendapatka npembinaan dari pelatih-pelatih yang sudah sangat mapan di bidang nya masing-masing. Ekstrakurukuler di SMA UISU Medan sebagai berikut: Ikatan Pelajar, Keolahragaan, meliputi sepak bola (futsal), bulu tangkis, basket dan Tapak Suci (ekstrakurikuler wajib). Kepemimpinan,
yang
mencakup
di
dalamnya
yakni
latihan
dasar
kepemimpinan
(LDK/TARUNA MELATI), dan pasukan pengibar bendera (PASKIBRA), Seni, meliputi Tari Saman dan Musik. Karya Ilmiah Remaja, meliputi kegiatan penelitian dan penguasaan akademik Dll. Keikut sertaan siswa dalam pengembangan diri melalui kegiatan ektrakurikuler, melalui kegiatan identifikasi kebutuhan, karakteristik, potensi, bakat dan minat siswa yang bersangkutan. Hal ini,dilakukan agar siswa tidak salah dalam memilih dan mengambil keputusan untuk mengembangkan karirnya.
BAB III PENUTUP A.
Simpulan Dari kegiatan Magang I yang di laksanakan di SMA UISU Medan selama 7 hari, dapat di
simpulkan bahwa proses belajar mengajar di SMA UISU Medan cukup baik. Kami dapat merasakan dan memahami betapa sulitnya menjadi seorang Guru yang Profesional. Kami juga dapat mengenal kondisi fisik, proses belajar mengajar, dan keadaan yang sebernarnya di SMA UISU Medan. Kami dapat langsung merasakan bagaimana berhadapan dengan siswa dalam kelas. Setelah melaksanakan kegiatan magang ini, saya mendapatkan pengetahuan yang lebih untuk situasi dan kondisi lingkungan Sekolah Menengah atas, cara menghadapi berbagai masalah yang terjadi dalam kelas, dan lain sebagainya. Maka dari itu saya berharap semoga hasil dari kegiatan Magang I ini dapat berguna bagi saya dan teman-teman ketika berada di lingkunngan masyarakat nantinya.
B.
Saran Dari hasil kegiatan magang yang telah dilaksanakan, beberapa saran yang dapat saya
berikan yaitu : 1.
Sebagai calon guru yang profesional mahasiswa magang harus melakukan observasi dengan serius dan bertanggungjawab agar memperoleh data atau informasi sesuai dengan kenyataan di Sekolah yang dituju.
2.
Mahasiswa Magang sebaiknya ikut terlibat dalam membangun sekolah, misalnya: ikut berpartisipasi membantu guru atau karyawan dalam melakukan sebuah tugas atau pekerjaan.
3.
Perlunya ketersediaan waktu bagi Dosen untuk menghantar Mahasiswa sebelum Magang atau penutupan Magang