Laporan Mektan-Hand Boring Widia R A 1206217931 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH MODUL 07 HAND BORING



KELOMPOK R18



Bagus Dwi Wicaksana



1206242536



Ebenezer Nababan



806329123



Muhammad Ismail



1206218045



Widia Retno Anggraini 1206217931



Tanggal Praktikum



: 11 Oktober 2014



Asisten Praktikum



: Haryadi Wirawan



Tanggal Disetujui



:



Nilai



:



Paraf



:



LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2014



Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia



I. PENDAHULUAN I.1. Maksud dan Tujuan Percobaan : 



Untuk memeriksa karakteristik tanah secara visual mengenai warna, ukuran butiran, dan jenis tanah.







Untuk mengambil contoh tanah undisturbed yang akan digunakan dalam praktikum selanjutnya.



I.2. Alat dan Bahan : 



Auger Iwan







2 buah batang dan 1 buah kepala pemutar







Batang pemegang







Kunci Inggris







Socket







Tabung 2 buah







Palu dan kepala pemukul







Beberapa kantong plastik







Lilin







Oli



1 Modul Praktikum – Hand Boring



Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia



I.3. Teori Singkat Dalam percobaan ini diambil contoh tanah terganggu (disturbed sample) dan contoh tanah tidak terganggu (undisturbed sample).



Disturbed sample adalah contoh tanah yang diambil tanpa ada usaha yang dilakukan untuk melindungi struktur asli tanah tersebut. Undisturbed sample adalah contoh tanah yang masih menunjukkan sifat asli tanah. Contoh undisturbed ini secara ideal tidak mengalami perubahan struktur, kadar air, dan susunan kimia. Contoh tanah yang benar-benar asli tidak mungkin diperoleh, tetapi untuk pelaksanaan yang baik maka kerusakan contoh dapat dibatasi sekecil mungkin.



Tabung yang dipakai untuk mengambil contoh tanah undisturbed harus memenuhi ketentuan :



D12  D22  100%  10% D12 dimana : D1 = diameter tabung bagian dalam D2 = diameter tabung bagian luar



2 Modul Praktikum – Hand Boring



(1)



Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia



II. PROSEDUR PRAKTIKUM II.1. Persiapan Praktikum : a. Semua alat-alat praktikum disiapkan. b. Menentukan titik pengeboran dan membersihkan permukaan tanah dari rumput dan batuan. c. Mengoleskan oli pada tabung



II.2. Jalannya Praktikum : a. Memasang auger Iwan pada batang bor dan diletakkan di titik bor. b. Memutar bor searah jarum jam sambil dibebani. Batang bor diusahakan tetap tegak lurus. c. Memasukkan auger Iwan sampai kedalaman 30 cm, lalu ambil contoh tanah dan dimasukkan dalam kantong plastik. d. Pada kedalaman 0,3 m auger Iwan diganti dengan socket dan tabung, lalu pasang kepala pemukul dan dipukul dengan palu. e. Setelah tabung penuh, tabung diangkat kembali, dilepas, dan kemudian kedua permukaan tabung ditutup dengan lilin. Contoh yang didapat adalah contoh tanah tak terganggu.



3 Modul Praktikum – Hand Boring



Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia



III. HASIL PRAKTIKUM Dari sampel tanah yang diambil, maka tanah secara visual dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kedalaman (m) 0,00 - 0,30 0,30 - 0,70 Kedalaman (m)



Tabung 1



Jenis Tanah Lanau Lanau



Uraian Halus Lebih Halus



Tabung 2



Jenis Tanah



Warna



Uraian



Lanau



Coklat



Tidak Terlalu Kasar



Lempung



Coklat



Halus



0,00 - 0,30 0,30 - 0,70 Kedalaman (m)



Warna Coklat Kemerahan Coklat Kemerahan



Tabung 3



Jenis Tanah



Warna



Uraian



Gravel



Coklat



Kasar



Lanau



Coklat



Tidak Terlalu Kasar



0,00 - 0,30 0,30 - 0,70



IV. ANALISA PRAKTIKUM IV.1 Analisa Praktikum Praktikum hand boring dilakukan untuk memeriksa karakteristik tanah secara visual mengenai warna, ukuran butiran, dan jenis tanah. Selain itu, karena praktikum lab memerlukan contoh tanah undisturbed, maka tujuan lain dari praktikum handboring adalah untuk mengambil contoh tanah undisturbed. Dalam praktikum ini, hal pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum. Persiapan yang dilakukan antara lain mengoleskan oli ke sisi dalam dan luar tabung yang bertujuan agar mempermudah pengangkatan tabung serta kepala pemukul dan beban besi. Selanjutnya, praktikan menentukan menentukan lokasi titik pada tanah yang akan diambil sampelnya, pada praktikum kali ini di sebelah Laboratorium Struktur dan Material FTUI. Titik pengeboran yang dipilih haruslah bersih dari akar-akar tanaman maupun bebatuan sehingga alat bor (Auger Iwan) ataupun tabung tidak terhambat oleh akar atau batu tersebut ketika digunakan untuk mengambil contoh tanah. Selanjutnya, membersihkan permukaan tanah dari rumput dan batuan.



4 Modul Praktikum – Hand Boring



Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia



Langkah selanjutnya adalah memasang auger Iwan pada batang bor dan diletakkan di titik bor. Alat tersebut kemudian diputar searah jarum jam sambil dibebani agar dapat masuk dengan cepat ke dalam tanah. Perlu diketahui juga, batang bor diusahakan tetap dalam keadaan tegak lurus terhadap sumbu horizontal tanah. Hal ini bertujuan agar tanah yang dipermukaan tidak runtuh sehinggga tidak dapat merusak contoh tanah karena contoh tanah yang akan diambil ini haruslah tanah undisturbed yang akan digunakan pada praktikum selanjutnya. Setelah auger Iwan sampai pada kedalaman ± 30 cm, alat tersebut di angkat dan diganti dengan socket dan tabung yang sudah dioles dengan oli. Sementara itu, tanah pada kedalaman tersebut diidentifikasi secara visual baik warna maupun teksturnya. Lalu, batang socket dan tabung ditambahkan kepala pemukul. Selanjutnya dipukul unutk mendapatkan contoh tanah yang masuk ke dalam tabung hingga tabung penuh (tabung turun sedalam lebih kurang 40 cm atau sekitar 70 cm dari permukaan tanah). Setelah tabung penuh, tabung diangkat kembali. Caranya adalah dengan membuat sistem jungkat-jungkit agar dapat diangkat dengan tenaga yang tidak terlalu besar. Batang bor dikunci dengan kunci Inggris, lalu gunakan batang baja panjang lainnya yang diletakan di atas balok beton untuk mengungkit kunci Inggris tersebut. Setelah tabung berhasil diangkat dari dalam tanah, praktikan menutup sisi-sisi tabung dengan plastik, hal ini bertujuan untuk menjaga kondisi tanahyang sudah berhasil diambil. Praktikan mengulangi langkah percobaan hingga mendapatkan 3 tabung sampel tanah undisturbed. Setelah mendapatkan 3 sampel tanah undisturbed, kemudian meletakkan ketiga sampel tanah tersebut beserta tabung ke dalam lab untuk digunakan pada percobaan berikutnya. Tanah tersebut didiamkan selama satu hari dalam kondisi tertutup plastik. Sementara itu praktikan mencatat hasil warna dan tekstur tanah yang didapatkan dari percobaan tadi. Setelah itu praktikan membersihkan peralatan-peralatan yang tadi telah digunakan. Kesulitan yang dialami oleh praktikan pada saat menjalankan prosedur percobaan ini adalah sulitnya menentukan lokasi yang pas untuk pengeboran.



5 Modul Praktikum – Hand Boring



Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia



Hal ini dikarenakan pada area lahan tersebut sudah banyak terdapat lubang bekas percobaan sebelumnya, dimana jika jaraknya terlalu dekat antar lubang akan menyebabkan tanah tersebut longsor. Selain itu karena banyaknya bekas kabel-kabel instalasi yang tertanam pada sekitar area pengeboran maka praktikan sempat mengalami kesulitan dalam mencari lokasi yang pas. Adanya batu-batu keras yang terpendam dalam tanah juga menyebabkan tanah tersebut menjadi sulit ditembus oleh mata bor. Kesulitan lainnya adalah ketika menjaga batang bor agar tetap tegak lurus terhadap permukaan tanah. Hal ini menyebabkan bertambah lamanya proses pengeboran. Untuk mengatasi hal tersebut, praktikan menggunakan tambahan beban yang diletakkan pada atas batang bor sehingga dapat mempertahankan kelurusan batang bor.



IV.2 Analisa Data dan Hasil Dari praktikum hand boring, praktikan memperoleh 3 sampel tanah yang memiliki karakteristik secara visual yang berbeda. Pada tabung pertama, tanah berwarna coklat kemerahan dengan butiran yang tidak terlalu kasar. Pada tabung kedua, tanah berwarna coklat dengan butiran yang lebih halus (daya ikat tanah lebih besar dibandingkan sampel tanah pertama), pada lubang kedua terdapat banyak batuan di sekelilingnya. Sedangkan pada tabung ketiga, tanah berwarna coklat dengan butiran tanah kasar (daya ikat tanah lebih kecil dibandingkan sampel tanah pertama dan kedua). Sehingga praktikan menyimpulkan sampel pada tabung 1, 2, dan 3 adalah jenis tanah Lanau, Lempung, dan Gravel kelanauan.



IV.3 Analisa Kesalahan Pada percobaan hand boring terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan/kegagalan, yaitu: 1. Pada saat praktikan memukul tabung dengan palu sampai kedalaman yang melebihi panjang tabung, praktikan kurang menjaga batang bor dalam keadaan tegak lurus terhadap sumbu horizontal tanah.



6 Modul Praktikum – Hand Boring



Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia



2. Praktikan tidak mengoleskan oli secara merata pada tabung, dan praktikan kurang teliti dalam membersihkan tanah dari akar dan bebatuan sehingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, antara lain: - Merusak baut pada socket - Merusak tanah sekitar lubang - Menyulitkan proses pengangkatan tabung - Menyulitkan proses pengeboran



V. KESIMPULAN 1. Hand Boring digunakan untuk memeriksa karakteristik tanah secara visual dan mengambil contoh tanah undisturbed. 2. Jenis tanah pada pemboran ini umumnya adalah pasir kelempungan berwarna coklat. 3. Pengambilan contoh tanah asli (undisturbed) dilakukan pada kedalaman ± 0,4 m – 1 m. 4. Sampel tanah yang telah diambil dari lubang pengeboran disimpan dan dilindungi terhadap benturan, getaran dan perubahan kelembaban air, dengan tujuan untuk menjaga struktur tanah dan komposisi fisik sesuai dengan kondisi aslinya sampai dikeluarkan dari tabung untuk ditest di laboratorium tanah. 5. Faktor manusia atau persiapan sebelum pengerjaan praktikum sangat mempengaruhi kelancaran percobaan. 6. Kesalahan yang terjadi umumnya karena : 1). Kurang tegak lurusnya batang bor sehingga sampel yang terambil kurang dapat mewakili untuk pencarian karakteristik tanah. 2). Permukaan tanah kurang bersih sehingga menyulitkan proses pengeboran. 7. Data yang diperoleh dari hasil praktikum ini adalah berupa jenis tanah, warna dan uraian pada setiap kedalaman. 8. Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa sampel pada tabung 1, 2, dan 3 adalah jenis tanah Lanau, Lempung, dan Gravel kelanauan.



7 Modul Praktikum – Hand Boring



Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia



VI. REFERENSI 1. Bardet, Jean-Pierre. 1997. Experimental Soil Mechanics. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. 2. Bowles, Joseph E. 1989. Sifat-Sifat Fisis Dan Geoteknis Tanah. Edisi Kedua. trans. Johan K. Hainim. Jakarta: Erlangga. 3. Craig, R.F. 1994. Mekanika Tanah. Edisi Keempat. trans. Budi Susilo S. Jakarta: Erlangga. 4. PT. Geonusa Utama. http://geonusa.com/soil_id.htm. Diakses pada 30 September 2014. 5. elib.unikom.ac.id/download.php?id=46436. Diunduh pada 30 September 2014.



8 Modul Praktikum – Hand Boring



Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia



VII. LAMPIRAN Gambar 1. Proses pembuatan lubang



Gambar 2. Identifikasi visual tanah



Gambar 3. Proses pengolesan oli pada tabung



Gambar 6. Proses pemukulan tabung



Gambar 5. Tabung hand boring



9 Modul Praktikum – Hand Boring



Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia



Gambar 7. Proses pengangkatan tabung



Gambar 8. Lubang hand boring



Gambar 9. Alat bor



Gambar 10. Tabung yang berisi contoh



`



tanah



10 Modul Praktikum – Hand Boring