Laporan - Mikro - Fix MR Qutur [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN AKHIR Praktikum Ekonomi Mikro



Disusun oleh : 1.



Aditya Angga Prayoga



(E1D017117)



2.



Caca Junarti



(E1D017012)



3.



Eko Okta Randa



(E1D017121)



4.



Fadjriansyah Pratama



(E1D017126)



5.



Jaka Kumbara



(E1D017162)



PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU 2018



1



Halaman pengesahan



Laporan Akhir Praktikum Ekonomi Mikro Ini Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Ekonomi Mikro Agribisnis Tahun Pelajaran 2017/2018 Disusun oleh : 1. Aditya Angga Prayoga



(E1D017117)



2. Caca Junarti



(E1D017012)



3. Eko Okta Randa



(E1D017121)



4. Fadjriansyah Pratama



(E1D017126)



5. Jaka Kumbara



(E1D017162)



Pengesahan oleh : Dosen Pembimbing



Dr. Putri Suci Asriani, S.P, M.Si. NIP:19761123 200012 2 001



2



Kata Pengantar Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya laporan ini dapat kami selesaikan. Dalam laporan ini kami membahas mengenai ekonomi mikro yang telah dipraktikumkan sebanyak tujuh acara. Laporan ini dibuat dalam rangka pemenuhan syarat dan merangkum laporan selama masa praktikum. Dengan selesainya laporan praktikum ini tidak terlepas dari kerjasama kelompok. Kami berharap laporan ini dapat berguna untuk pembaca terlebih kepada kami selaku penyusun. Kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi kami ucapkan terimakasih.



Bengkulu, 20 Mei 2018 Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu



Penyusun



3



Daftar isi Halaman Pengesahan.........................................................................................................ii Kata Pengantar.................................................................................................................iii Daftar Isi...........................................................................................................................iv Bab ITeori Konsumsi Dan Permintaan..............................................................................1 Latihan Acara 1................................................................................................................. 4 Pembahasan ......................................................................................................................5 Bab IIBudget Line...........................................................................................................10 Latihan Acara 2................................................................................................................14 Pembahasan.....................................................................................................................14 Bab IIIPengaruh Perubahan Pendapatan Dan Perubahan Harga.....................................17 Latihan Acara 3................................................................................................................23 Pembahasan.....................................................................................................................24 Bab IvMarket Demand ( Permintaan Pasar )...................................................................31 Latihan Acara 4................................................................................................................32 Pembahasan.....................................................................................................................33 Bab VTeori Produksi.......................................................................................................37 Latihan Acara 5................................................................................................................41 Pembahasan.....................................................................................................................42 Bab VIFungsi Biaya........................................................................................................49 Latihan Acara 6................................................................................................................54 Pembahasan.....................................................................................................................56 Bab VII Organisasi Pasar.................................................................................................68 4



Latihan Acara 7................................................................................................................74 Pembahasan.....................................................................................................................75



5



BAB I TEORI KONSUMSI DAN PERMINTAAN 1.1 Landasan Teori Konsumsi dapat diartikan sebagai bagian pendapatan rumah tangga yang digunakan untuk membiayai pembelian aneka jasa dan kebutuhan lain. Besarnya konsumsi selalu berubah-ubah sesuai dengan naik turunnya pendapatan, apabila pendapatan meningkat maka konsumsi akan meningkat. Sebaliknya, apabila pendapatan turun maka konsumsi akan turun (Partadireja, 1990). Konsumsi merupakan pengeluaran total untuk memperoleh barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu. Khusus untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga, ada faktor yang paling penting menentukan diantaranya tingkat pendapatan rumah tangga (Sayuti,1989). Perilaku masyarakat membelanjakan sebagian dari pendapatan untuk membeli sesuatu disebut pengeluaran konsumsi. Konsumsi merupakan fungsi dari pendapatan siap pakai (disposable income). Dengan kata lain, fungsi konsumsi menunjukkan hubungan antara tingkat pengeluaran konsumsi dengan tingkat pendapatan yang siap dibelanjakan (Prasetyo, 2011). Pengertian permintaan dalam ilmu ekonomi yang umum diartikan sebagai Keinginan seseorang (konsumen) terhadap barang-barang tertentu yang diperlukan atau diinginkan (Oka A. Yoeti, 2008). Permintaan adalah sejumlah produk barang atau jasa yang merupakan barang-barang ekonomi yang akan dibeli konsumen dengan haraga tertentu dalam suatu waktu atau periode tertentu dan dalam jumlah tertentu. Demand seperti ini lebih tepat disebut sebagai permintaan pasar (market demand), dimana tersedia barang tertentu dengan harga yang tertentu pula (Oka A. Yoeti, 2008).



1



1.2Prinsip teori Utilitas: 1. Barang (goods) yang di konsumsi mempunyai sifat semakin banyak akan semakin besar manfaatnya. Dengan demikian, jika sesuatu yang bila dikonsumsi semakin banyak justru mengurangi kenikmatan hidup (bad) tidak dapat didefinisikan sebagai barang, misalnya penyakit. 2. Utilitas (utility) adalah manfaat yang diperoleh seseorang karena ia mengkonsumsi barang, Dengan demikian utilitas merupakan ukuran manfaat (kepuasan) bg seseorang karena mengkonsumsi barang. Keseluruhan manfaat yang diperoleh konsumen karena mengkonsumsi sejumlah barang disebut dengan utilitas total (Total Utility) utilitas marjinal (marginal utility) adalah tambahan manfaat yang diperoleh karena menambah satu unit konsumsi barang tertentu. 3. Pada teori utilitas berlaku Hukum Pertambahan Manfaat yang Makin Menurun (The law of Diminishing marginal utility) yaitu bahwa awalnya sesorang konsumen mengkonsumsi satu unit barang tertentu akan memperoleh atambahan utilitas (manfaat) yang besar, akan tetapi tambahan unit konsumsi barang tersebut akan memberikan tambahan utilitas (manfaat yang semakin menurun, dan bahkan dapat memberikan manfaat negatif. Dengan kata lain, utilitas marjinal (MU) mula-mula adalah besar, dan semakin menurun dengan meningkatnya unit barang yang dikonsumsi. 4. Pada teori utilitas berlaku konsistensi preferensi, yaitu bahwa konsumen dapat secara tuntas (complete) menentukan rangking dan ordering pilihan (preference, choice) diantara berbagai paket barang yang tersedia. Konsep ini disebut dengan Transitivity dan rasionalitas. Misalnya, jika A lebih disuka dari B atau A>B, dan B lebih disukai dari C atau B>C, maka harus berlaku A lebih disuka dari C, atau A>C. 5. Pada teori utilitas diasumsikan bahwa konsumen mempunyai pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Mereka dianggap (diasumsikan) mengetahui persis kualitas barang, kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dsb.



2



Teori utilitas disebut dengan teori kardinal (pendekatan dengan menggunakan nilai absolut) karena unit kegunaan (unit Utilitas = util) dihitung dalam skala interval, sehingga tingkat kegunaan dapat dijumlahkan menjadi total utilitas (TU), dan marginal utility (MU). Secara sederhana MU dapat diartikan atau diartikan perubahan total utilitas karena perubahan. Teori kegunaan kardinal ini telah banyak digunakan para ekonom, mengingat sngat sulit untuk mewngukur Utilitas (kegunaan) dari konsumsi suatu paket barang secara kardinal. 1.3.Kurva Indiferens / Teori Utilitas Ordinal (The Indifference Curve Approach) Kurva indiferens adalah kurva yang menghubungkan titik-titik tempat kedudukan paket kombinasi konsumsi dua barang yang memberikan tingkat kepuasan (kegunaan) yang sama. (dinilai dalam skala ordinal). Indiferens Curve mempunyai persyaratan: 1. 1.Konsistensi (prinsip Transitivity); jika Misalnya, jika A lebih disuka dari B atau A>B, dan B lebih disukai dari C atau B>C, maka harus berlaku A lebih disuka dari C, atau A>C. berarti kurva indeferens tidak saling berpotongan. Titik E pada gambar (b) seolah-olah berpotongan, sebenarnya titik E ada pada salah satu Kurva indiferens . (semakin jauh Kurva indiferens terhadap titik origin maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen A > B > C. 2. Banyak lebih disuka dari pada sedikit (more is better) juga merupakan alasan rasional sehingga Kurva indiferens yang berada di sisi kanan lebih disuka. 3. Tidak harus paralel, karena perubahan utilitas tidak harus proporsional, tetapi syarat (2) harus dapat dipakai 4. Kurva indiferens menurun dari kiri atas ke kanan bawah (downward slopping) dan sembung terhadap titik orogin (convex to origin)



3



X B



50 40



Preferred



D



F A



30 Not Preferred



20



C E



0



20



30



40



IC



50



Y



Gambar 1.1: Kurva Indiferen



1.4.Marginal Rate of Substitution (MRS) Jika konsumen ingin meningkatkan konsumsi salah 1 barang maka harus mengurangi kuantitas barang lain yang dikonsumsi. Dalam kasus ini apabila konsumen akan menambah barang x maka harus mengurangi konsumsi barang Y (trade off). Hal ini yang disebut sebagai daya substitusi marginal (Marginal Rate of Substitution (MRS) MRS XY = - U = F (X,Y) du = (dU/dX). dX + (dU/dY). dY = 0du = MUX . dX + MUY. dY =0 MUX .dX = -MUY . dy atau (Bertanda negatif berarti miring dari kiri atas ke kanan bawah).



4



Latihan Acara 1 1. Apakah yang di sebut teory utility cardinal dan ordinal? 2. Apa yang disebut: a. Idifference curve? b. Marginal utility? c. Marginal Rate of Subsitution(MRS)? 3. Susunlah rank order(Urutan peringkat) Q1



Q2



A



86



88



B



86



87



C



100



90



D



79



80



E



85



87



F



79



79



G



95



89



H



80



80



I



79



79



J 86 Table 1.1 rank order



87



4. Indiffererence curve I,II,III dan IV sebagai berikut:



Q1 2 3 4 5 6 7



I Q2 13 6 4,5 3,5 3 2,7



Q1 3 4 5 6 7 8



II Q2 12 8 6,3 5 4,4 4



Q1 5 5,5 6 7 8 9



III Q2 12 9 8,3 7 6 5,4



Q1 7 8 9 10 11 12



IV Q2 12 9 7 6,3 5,7 5,3



Tabel 1.2 indiffererence curve



5



a. Gambarkan indifferenci I,II,III dan IV! b. Apakah indifferenci curve ini menunjukkan sifat-sifat indifference curve? c. Hitung MRS pada tiap tingkat perubahan! PEMBAHASAN 1.



2.



a. Teori utillity cardinal adalah tingkat kenikmatan konsumen atau tingkat kepuasan konsumen yang dapat di nyatakan secara kuantatif. b. Teori utility ordinal adalah tinkat kepuasan konsumen tidak dapat di nyatakan secara kuantitatif. a. Indifference curve adalah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi dari konsumsi(pembelian barang-barang) yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama. b. Marginal utility adalah tambahan kepuasan yang di peroleh dengan menambah c.



satu barang dan jasa yang di konsunmsi. MRS adalah jumlah barang yang satu dapat di gantikan oleh barang yang lain pada tingkat kepuasan atau utility yang sama.



3.



Rank order(urutan peringkat)



A B C D E F G H I J Table 1.3 rank order



Q1



Q2



Rank Ordering



86 86 100 79 85 79 95 80 79 86



88 87 90 80 87 79 89 80 79 87



3 3 1 6 4 6 2 5 6 3



6



Kurva rank ordering Q2 100 C



90



G



EB,J 80



D



70



60



50



40



30



20



10 10



20



30



40



50



60



70



80



90



100 Q1



Gambar 1.2 Kurva rank ordering 7



4.



a.Gambar indifference curve I,II,III dan IV!!!!!



Q2 13 12 11 10 9 8 7 6 5



IC3



IC4 4



IC2



3 2



IC1



1



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



11



12



13 Q1 Gambar 1.3 indifference curve I,II,III dan IV b . Apakah indiffererence ini menunjukkan sifat-sifat indfference curve? Iya,karna kurva tersebut memenuhhi syarat-syarat atau sifat-sifat idifference curve yaitu:  Memiliki slope negatif 8



c.



 Melewati tiap titik pada comodity space  Tidak berpotongan  Conveks dan cembung MRS pada tiap tingkat perubahan



MRS I -7 -1,5 -1 -0,5 -0,3 Penyelesaian:



II -4 -1,7 -1,3 -0,6 -0,4



III -6 -1,4 -1,3 -1 -0,6



IV -3 -2 -0,7 -0,6 -0,4



MRS I=∆Q2/∆Q1



MRS III=∆Q2/∆Q1



MRS =6-13/3-2=-7/1=-7



MRS=9-12/5,5-5=-3/0,5=-6



MRS=4,5-6/4-3=-1,5/1=--1,5



MRS=8,3-9/6-5,5=-0,7/0,5=-1,4



MRS=3,5-4,5/5-4=-1/1=-1



MRS=7-8,3/7-6=-1,3/1=-1,3



MRS=3-3,5/6-5=-0,5/1=-0,5



MRS=6-7/8-7=-1/1=-1



MRS=2,7-3/7-6=-0,3/1=-0,3



MRS=5,4-6/9-8=-0,6/1=-0,6



MRS II=∆Q2/∆Q1



MRS IV=∆Q2/∆Q1



MRS=8-12/4-3=-4/1=-4



MRS=9-12/8-7=-3/1=-3



MRS=6,3-8/5-4=-1,7/1=-1,7



MRS=7-9/9-8=-2/1=-2



MRS=5-6,3/6-5=-0,7/1=-0,7



MRS=6,3-7/10-9=-0,7/1=-0,7



MRS=4,4-5/7-6=-0,6/1=-0,6



MRS=5,7-6,3/11-10=-0,6/1=-0,6



MRS=4-4,4/8-7=-0,4/1=-0,4



MRS=5,3-5,7/12-11=-0,4/1=-0,



1.3 Ringkasan



9



Utilitas adalah kepuasan yang diperoleh dalam mengkonsumsi barang dan jasa.Total Utility adalah kepuasan total dalam mengkonsumsi sejumlah barang dan jasa. Marginal utility adalah tambahan kepuasan yang diperoleh dalam menambah satu satuan barang/jasa yang dikonsumsi. Indifference curve adalah kurva yang menghubungkan titiktitik kombinasi dari konsumsi (atau pembelian) barang-barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama. Marginal Rate of Subtitution (MRS) adalah jumlah Q 2 yang dapat digantikan oleh unit Q1 pada tingkat kepuasan atau utility yang sama.



10



BAB II BUDGET LINE 2.1 Landasan Teori Budget line adalah suatu garis anggaran pengeluaran yang memperlihatkan hubungan berbagai titik kombinasi dari dua macam barang yang dikonsumsi dengan batas anggaran tertentu yang sama. Konsumen hanya mampu membeli sejumlah barang yang terletak pada sebelah kiri garis anggaran (Aris, 1987). Persamaan garis anggaran : P1Q1 + P2Q2 = Y0 P1 = harga barang 1 Q1= jumlah barang 1 P2 = harga barang 2 Q2 = jumlah barang 2 Garis Anggaran ( Budget Line) Keterbatasan pendapatan konsumen digambarkan dengan Budget Line, atau garis yang menunjukan berbagai kombinasi dari dua macam barang yang berbeda yang dapat dibeli oleh konsumen dengan pendapatan yang terbatas (Sukirno, 2005). 2.2 Pengertian Budget Line Pengertian budget line atau garis anggaran adalah kurva atau garis yang memperlihatkan semua kombinasi atau perpaduan dua barang yang akan dibeli konsumen dengan asumsi semua pendapatan konsumen habis dibelanjakan. Jadi garis anggaran atau budget line adalah mendeskripsikan seluruh kombinasi benda-benda atau jasa-jasa yang ada bagi rumah tangga konsumen pada pendapatan tertentu dan pada harga tertentu juga.Selain itu,adapun karakteristik Budget Line adalah sebagai berikut : 1. Budget Line berslope negatif. Hal ini disebabkan adanya efek substitusi antara barang X dan barang Y.



11



2. Satu Budget Line untuk satu jumlah anggaran tertentu. Semakin besar jumlah uang yang dialokasikan untuk membeli barang X dan Y ditunjukkan oleh garis yang semakin menjauhi titik 0. 3. Panjang penggal vertikal menunjukkan apabila keseluruhan dana digunakan untuk membeli barang Y, sebaliknya penggal horisontal menunjukkan apabila seluruh dana digunakan untuk membeli barang X. 2.3 Teori Konsumsi Budget line atau garis anggaran adalah sebuah teori yang dikembangkan berdasarkan teori perilaku konsumen dimana pada teori perilaku konsumen ada dua pendekatan yakni : 1. Pendekatan Marginal Utility (Cardinal), beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satu satuan, misalnya uang. 2. Pendekatan IndifferenceCurve (Ordinal) yang beranggapan bahwa kepuasankonsumen tidak dapat diukur dengan satu satuan. Tingkat kepuasan konsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah. Dalam pendekatan Marginal Utility digunakan anggapan sebagai berikut : 1. Utility bisa diukur dengan uang 2. Hukum Gossen (The Law Of Diminishing Returns) berlaku yang menyatakan bahwa “Semakin banyak sesuatu barang dikonsumsi, maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun”. 3. Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan. Total Utility adalah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengonsumsi sejumlah barang tertentu. Marginal Utility adalah tambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan atau pengurangan satu unit barang tertentu. Asumsi dasar teori utility ordinal : a. Rasionalitas artinya konsumen akan berusaha meningkatkan atau memilih tingkat kepuasan yang tinggi. b. Nilai guna tergantung pada jumlah barang yang dikonsumsi c. Transivitas, artinya konsumen akan menjatuhkan pada pilihan yang terbaik dan bebeberapa pilihan Sehingga perubahan-perubahan harga yang terjadi yang memengaruhi keseimbangan pemaksimuman kepuasan, jika titik-titik dari perubahan harga tersebut dihubungkan,maka 12



akan terjadi suatu kurva yang disebut Garis Harga Konsumsi yang menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin berkurang. Sedangkan perubahan pendapatan disebut Garis Pendapatan Konsumsi akan memengaruhi pemaksimuman kepuasan yang menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin meningkat. Persamaan dari budget line : P1Q1 + P2Q2 = Y0 Q2 =



Y0 P2



-



P1 P2



Q1



Persamaan dari budget space : P1Q1 + P2Q2< Y0



Garis AB dibuat dengan mengasumsi fungsi pendapatan yang dibuat dalam persamaan dalam ilmu ekonomi yang di sebut budget line.Adapun budget line ini mempunyai kemiringan (slope) sama dengan rasio harga. dy dx



=-



Px Py



2.3 Pengaruh Perubahan Pendapatan Y0 naik menjadi Y1 = 30



13



Q1



Q2



0



30



-



-



-



-



15



0



Y0 naik menjadi Y2 = 10



2.4 Pengaruh Kalau Q1



Q2



0



10



-



-



-



-



5



0



P1



Q2



0



10



-



-



-



-



5



0



Perubahan harga naik menjadi P1 = 2,5



Kalau P1 naik menjadi P1 = 1



Titik



MRS =



Q1



Q1



Q2



0



10



-



-



-



-



5



0



space Akibat Line Budget lain Lineberputar Line bergeser : Budget Pendapatan bergeser sejajar arah A H sejajar karena menjauhi riil berubah perbandingan titik menjauhi 0.Slope meskipun harga titik tetap q2 F,I QQQ YDaerah Budget Line 2 22 0 1 M/PX P1Q1 + P2Q2 < Y0 20 0.Slopeharga-harga karena pendapatan tetap hargatetap optimum konsumen akan didapatkan apabila 20 30 Pnominal 1karenatetap anggaran IC2 IC 3 IC 4 berubah berubah. PB1Q1 luas + P2Qbudget = Y2P 2P 0 1space) Y02 indifference curve bersinggungan dengan(lihat budget line. harga tetap Arah tetap =– sejajar 20 P2 10 20 M/PY Y IC 101



10



A



0



X



10 Slopeindiference curve = Slope budget line Arah tetap = sejajar



P1 P2



00



10 85 10



15 1010 20



QQ 1 Q 11



Titik Optimum



Jadi,syarat optimum konsumen : P1 P2 2. Indifference curve convex 1. MRS =



Budget Line



Latihan Acara II Diketahui pendapatan 16, harga barang pertama = 1, dan harga barang kedua = 2: 1. Tuliskan persamaan budget line dan fungsi budget space!



q1



2. Gambarkan grafik budget line dan tunjukkan budget space-nya! 3. Berapakah slope budget line? 14



4. Kalau fungsi utility konsumen seperti pada latihan acara 1 no. 4, carilah titik optimumkonsumen dari grafik indifference curve dan budget line! 5. Berapakah MRS pada titik optimum tersebut? Diketahui pendapatan 16,harga barang pertama = 1, dan harga barang kedua = 2



15



PEMBAHASAN 1. Dik : Yo = 16 P1 = 1 a. Persamaan Budget Line ( BL) P1Q1 + P2Q2 = Y0 Y 0 P1 − Q2 = . Q1 P2 P2 16 1 − . Q1 Q2 = 2 2 Q1 = 0 16 Q2 = =8 2 1 Q2 = Q1 2 1 8 = Q1 2 16 = Q1 Q1 = 16 Q2 = 8



P2 = 2



Fungsi Budget space P1Q1 + P2Q2< Y0 1 (16) + 2 (8) < 16 16 + 16 < 16 32 > 16 16 < 32



16



2. Gambargrafik budget line dan budget space-nya.



8



16 3. Slope Budget Line = -



=



8 16



=



P1 P2



1 2



4.



17



15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



11



12



13



14



15



16



Titik optimum konsumen terletak pada pertemuan antara budget line I dengan IC II yaitu titik Q1 =6 Q2 = 5 dan Q1 = 8 Q2 = 4 5. MRS pada titik optimum konsumen P1 MRS = MRS = P2 4 5 = = 8 6 = 0,5= 0,8



P1 P2



2.5 Ringkasan



18



Hubungan antara pendapatan dan konsumsi atau jumlah yang dibeli atau jumlah yang diminta dapat digambarkan dengan kurva engel (engel curve). Menurut response terhadap perubahan pendapatan barang dapat dibedakan menjadi 3 macam : 



Barang normal η > 0







Barang kebutuhan pokok 0 < η < 1







Barang mewah (superior) η > 1







Barang inferior η < 0 Hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta (dikonsumsi) dapat



digambarkan dengan kurva permintaan (demand). Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan dan keinginannya.



19



20



BAB III PENGARUH PERUBAHAN PENDAPATAN DAN PERUBAHAN HARGA 3.1 Landasan Teori Konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi. Dalam membeli dan memperoleh barang, konsumen biasanya memiliki prilaku tersendiri yang disebut sebagai prilaku konsumen dalam ekonomi mikro. Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Suheran, 2001). Menurut Sadono (2010), dalam hal ini Perilaku konsumen dalam kegiatan pembelian sering dipengarugi oleh beberapa faktor ekonomi dari segi mikro ekonomi, misalnya perubahan harga, perubahan pendapatan dan substitusi. Oleh karena, ketika faktor-faktor tersebut berubah maka relatif pola perilaku konsumen dalam proses kegiatan konsumsi juga mengalami perubahan. Ada tiga perubahan penting yang mempengaruhi, (berpengaruh terhadap ekuilibrium pada suatu kurva indiferensi), yaitu: 



Ada kemungkinan keadaan konsumen menjadi lebih baik atau lebih buruk karena pendapatanya berubah tetapi harga-harga tetap konstan. Kebutuhan-kebutuhan konsumen bisa bertambah atau berkurang sesuai dengan pendapatanya semakin besar atau kecil untuk dibelanjakan. Akibat-akibat perubahan semacam ini dinamakan efek-efek pendapatan.







Ada kemungkinan harga-harga berubah tetapi pendapatan konsumen dalam bentuk uang juga berubah sedemikian rupa dalam waktu yang bersamaan sehingga akibatnya ia tidak menjadi lebih baik dan juga tidak menjadi lebih buruk. Namun sementara itu, ia akan merasa lebih baik membeli baranag-barang yang harganya relatif murah lebih banyak lagi. Ia akan mengganti barang-barang yang harganya relatif mahal dengan barang-barang yang harganya relatif lebih murah. Akibat perubahan semacam ini disebut efek-efek substitusi.







Kemungkinan harga dari suatu barang bisa naik atau turun, sedangkan pendapatan konstan, sehingga konsumen bisa menjadi lebih buruk atau bisa menjadi lebih baik.



21



Dalam situasi seperti ini, konsumen tidak hanya harus mengatur kembali pembelianya berdasarkan efek substitusi. Pendapatan riel-nya, penghasilanya dalam bentuk barang-barang yang dibelinya, juga harus berubah.



3.1. Pengaruh Perubahan Pendapatan Pada Consumer Equilibrium Pendapatan naik dari Y0 Y1 Y 2 budget line bergeser menjauhi titik 0 optimum bergeser A0 OB1



A1



A 2 jumlah konsumsi berubah dari OB0



OB2 pada umumnya kalau pendapatan naik jumlah barang yang



dikonsumsi naik barang itu disebut barang normal. (g.1) Hubungan antara pendapatan dan konsumsi atau jumlah yang dibeli atau jumlah yang diminta dapat digambarkan dengan kurva Engel ( Engel Curve ). (g.2) Pengukurn renponse konsumsi terhadap perubahan pendapatan dengan elastisitas pendapatan dari permintaan. Q2 Income Consumption Curve A2 A1



A2 A1 A0



V2



A0



V1 Y0



0



B2 B1 B0



V0 Y1



Y2



Q1



B0 B1 B2 (g.1)



Y0 Y1 Y2 (g.2)\



Elastisitas pendapatan dari permintaan ( Income Elastisity of Demand ) : - Perbandingan perubahan relative antara konsumsi ( atau jumlah yang diminta ) -



dengan perubahan pendapatan. Perbandingan antara persentase perubahan jumlah barang yang diminta dan persentase perubahan pendapatan. ∆q q ∆q y n= = ∆y ∆y q y



Contoh : 22



Pendapatan naik dari 8000 menjadi 12000



(dari Y1 ke Y2)



Jumlah konsumsi naik dari 5 manjadi 10



(dari q1 ke q2)



1 ( y 2+ y 1 ) q 2−q 1 2 q 2−q 1 y 2+ y 1 10−5 12000+8000 n= = = y 2− y 1 1 y 2− y 1 q 2−q 1 12000−8000 10+5 ( q 2−q 1 ) 2 ¿



5 20000 5 1 = =1 4000 15 3 2



Elastisitas ini disebut elastisitas busur (Arc Elasticity) atau eastisiata rata-rata. Kalau fungsi kontinyu dan mulus kita dapat mencari elastisitas titik (Point Elasticity). n=



∆q y ∆y q



contoh : q = a0 + by ∆q =b ∆y n=b



y q ∆q =b AYb-1 ∆y



Contoh lain : q = AYb



∆q AY b q =b =b ∆y y y n=



∆q y q y =b =b (Elastisitas Tetap) ∆y q y q



Menurut response terhadap perubahan pendapatan barang dapat dibedakan menjadi 3 macam : -



Barang normal n>0 Barang kebutuhan pokok 01 Barang inverior n 1



n2=1,4



Barang mewah karena n > 1



n3=0,7



Barang Kebutuhan pokok karena 0 < n < 1



n4 =0,45



Barang Kebutuhan pokok karena 0 < n < 1



n5=0,16



Barang Kebutuhan pokok karena 0 < n < 1



n6=−0,81



Barang inferior karena n < 0



n7=−2,83



Barang inferior karena n < 0



2. kurva permintaan. P 6 5 4 3 2 1 0



20000 40000 60000 80000 10000 12000



Q



b. elatisitas harga permintaan pada tiap tingkat perubahan.



ε



P



Q



6



0



0



5



20000



-11



4



40000



-3



3



60000



-1,4



2



80000



-0,7



1



100000



-0,3



0



120000



-0,09



32



ε 1=



∆q ∆p



.



p q



2−¿ q 1 q¿ ¿ P ¿ = 2 ¿ 1+ P¿ ¿ ¿ ¿ ¿ =



=



ε2 =



∆q ∆p



.



p q



11 −1



=



∆q ∆p



.



p q



= -11



2−¿ q 1 q¿ ¿ P ¿ = 2 ¿ 1+ P¿ ¿ ¿ ¿ ¿ =



ε3 =



(20000) (11) (−1) (20000)



9 −3



(20000) (9) (−1) (60000) =-3



2−¿ q 1 q¿ ¿ P ¿ = 2 ¿ 1+ P¿ ¿ ¿ ¿ ¿ =



(20000) (7) (−1) (100000)



33



=



ε 4=



∆q ∆p



.



p q



7 −5



2−¿ q 1 q¿ ¿ P ¿ = 2 ¿ 1+ P¿ ¿ ¿ ¿ ¿ =



=



ε5 =



∆q ∆p



.



p q



5 −5



=



∆q ∆p



.



p q



(20000) (5) (−1) (140000) = - 0,71



2−¿ q 1 q¿ ¿ P ¿ = 2 ¿ 1+ P¿ ¿ ¿ ¿ ¿ =



ε6 =



= -1,4



3 −9



(20000) (3) (−1) (180000) = - 0,3



2−¿ q 1 q¿ ¿ P ¿ = 2 ¿ 1+ P¿ ¿ ¿ ¿ ¿



34



= 1 −11



=



(20000) (1) (−1) (220000) = - 0,09



c. Pada tingkat harga beberapa permintaan bersifat dan inelastis. P 6 ε 5 4 3 2 1 0



1



= -11 ε 2 = -3 ε



Elastis



= -1,4 ε 4 = -0,7 ε 5 = -0,3 ε 6 = -0,09 Inelastis 3



20000 40000 60000 80000 10000 12000



Q



35



ε ε ε ε ε ε



-11 = elastis 2 -3 = elastis 3 -1,4 = elastis 4 -0,7= inelastis 5 -0,3 = inelastis 6 -0,09 = inelastis 1



Pada tingkat harga 40.000 dan 20.000 permintaan bersifat inelastis karena



ε > -1



,sedangkan pada tingkat harga 80.000 , 100.000 , 120.000 permintaan bersifat elastis karena ε < -1. 3. Suatu fungsi permintaan : Q = 40 – 0,5 P pada harga berapa permintaan bersifat elastis, inelastis, dan unitary elastisity ? P 0



Q 40



20



30



40



20



60



10



80



0







Elastisitas : ε



P 0 20 40 60 80



ε 1=



=



∆q p ∆p q



ε



Q 40 30 20 10 0



∆q ∆p



.



p q



-



2−¿ q 1 q¿ ¿ P ¿ = 2 ¿ 1+ P¿ ¿ ¿ ¿ ¿



0,14 0,6 1,67 7



=



=



ε2 =



∆q ∆p



.



p q



−1 7



= - 0,14



2−¿ q 1 q¿ ¿ P ¿ = 2 ¿ 1+ P¿ ¿ ¿ ¿ ¿ =



=



ε3 =



∆q ∆p



.



p q



−3 5



−5 3



= -1,67



(−10) (60) (20) (50)



= - 0,6



2−¿ q 1 q¿ ¿ P ¿ = 2 ¿ 1+ P¿ ¿ ¿ ¿ ¿ =



=



(−10) (20) (20) (70)



(−10) (100) (20) (30)



ε 4=



∆q ∆p



.



p q



2−¿ q 1 q¿ ¿ P ¿ = 2 ¿ 1+ P¿ ¿ ¿ ¿ ¿ =



7 −1



=



(−10) (140) (20) (10)



=-7



Jadi,permintaan elastis ε 40 permintaan inelastis ε >−1 , maka P < 40 permintaan unitary elastis ε =−1 , maka P = 40 ε 1 = - 0,14



Inelastis



ε2



= - 0,6



Inelastis



ε3



elastis



ε5



=-7



elastis



= - 1,67



3.2 Ringkasan Hubungan antara pendapatan dan konsumsi atau jumlah yang dibeli atau jumlah yang diminta dapat digambarkan dengan kurva engel (engel curve). Menurut response terhadap perubahan pendapatan barang dapat dibedakan menjadi 3 macam : 



Barang normal η > 0







Barang kebutuhan pokok 0 < η < 1







Barang mewah (superior) η > 1







Barang inferior η < 0



Hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta (dikonsumsi) dapat digambarkan dengan kurva permintaan (demand).



Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan dan keinginannya.



DAFTAR PUSTAKA SuheranRosyidi, PengantarTeoriEkonomi, (Jakarta: RajagrafindoPersada, 2011), hlm. 291. Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm. 7577



BAB IV MARKET DEMAND ( PERMINTAAN PASAR ) 4.1 Landasan Teori Menurut Gilarso (2007), dalam ilmu ekonomi istilah permintaan (demand) mempunyai arti tertentu, yaitu selalu menunjuk pada suatu hubungan tertentu antara jumlah suatu barang yang akan dibeli orang dan harga barang tersebut. Permintaan adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal-hal lain tetap sama (=ceteris paribus).



Menurut Danniel (2004), permintaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang antara lain adalah harga barang yang bersangkutan, harga barang substitusi atau komplemennya, selera, jumlah penduduk, dan tingkat pendapatan 1.Harga Hubungan harga dengan permintaan adalah hubungan yang negatif. Artinya bila yang satu naik maka yang lainnya akan turun dan begitu juga sebaliknya. Semua ini berlaku dengan catatan faktor lain yang mempengaruhi jumlah permintaan dianggap tetap. 2.Harga barang lain Terjadinya perubahan harga pada suatu barang akan berpengaruh pada permintaan barang lain. Harga barang lain dapat meliputi harga barang substitusi, komplemen, dan independen. Salah satu contoh barang substitusi, bila harga kopi naik, biasanya permintaan teh akan naik. Barang komplementer contohnya roti dengan keju. Apabila keduanya dipakai secara bersamaan sehingga dengan demikian bila salah satu dari harga barang tersebut naik, pada ummumnya akan mempengaruhi banyaknya konsumsi barang komplemennya. Barang independen adalah barang yang tidak dipengaruhi oleh harga barang yang lain.



3.Selera Selera merupakan variabel yang mempengaruhi besar kecilnya permintaan. Selera dan pilihan konsumen terhadap suatu barang bukan saja dipengaruhi oleh struktur umum konsumen, tetapi juga karena faktor adat dan kebiasaan setempat, tingkat pendidikan, atau lainnya. 4.Jumlah penduduk Semakin banyaknya jumlah penduduk makin besar pula barang yang dikonsumsi dan makin naik permintaan. Penambahan jumlah penduduk mengartikan adanya perubahan struktur umur. Dengan demikian, bertambahnya jumlah penduduk adalah tidak proporsional dengan pertambahan jumlah barang yang dikonsumsi. 5.Tingkat pendapatan



perubahan tingkat pendapatan akan mempengaruhi banyaknya barang yang dikonsumsi. Secara teoretis, peningkatan pendapatan akan meningkatkan konsumsi. Bertambahnya pendapatan, maka barang yang dikonsumsi tidak hanya bertambah kuantitasnya, tetapi kualitasnya juga meningkat. Fungsi Permintaan Menurut Virgantari (2011), secara umum, fungsi permintaan menyatakan hubungan jumlah yang diminta dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada tempat dan waktu tertentu. Fungsi permintaan dapat diturunkan melalui dua cara, yang pertama adalah memaksimumkan kepuasan dengan kendala jumlah anggaran dan harga barang. Fungsi permintaan yang diturunkan dari prinsip ini disebut dengan fungsi permintaan Marshallian. Fungsi ini pertama kali diperkenalkan oleh ekonom Inggris Alfred Marshal pada tahun 1980 dan menganggap bahwa pendapatan konsumen konstan. Fungsi permintaan lain dapat diturunkan dengan menerapkan teori dualitas, yaitu meminimumkan biaya dan memaksimumkan output pada tingkat pengeluaran tetap. Permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor-faktor yang memengaruhinya disebut fungsi permintaan. Fungsi permintaan menghubungkan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas. Persamaan fungsi permintaan dapat disusun sebagai berikut. Dx = f (Px, Py, Y, T, N) dimana: Dx = permintaan akan barang x Px = harga barang x Py = harga barang y Y = pendapatan per kapita T = selera N = jumlah penduduk Dx adalah variabel tidak bebas, karena besarnya nilai ditentukan oleh variabel lain. Px, Py, Y, T dan N adalah variabel bebas karena besar nilainya tidak tergantung besarnya variabel lain. Tanda positif dan negatif menunjukkan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap permintaan akan barang. Hukum permintaan pada hakikatnya menyatakan bahwa makin



rendah harga suatu barang, makin banyak permintaan atas barang tersebut; sebaliknya semakin tinggi harga suatu barang semakin sedikit permintaan atas barang tersebut (Firdaus, 2008).



Kurva Permintaan Menurut Haryati (2007), kurva permintaan adalah kurva yang menghubungkan antara harga barang (ceteris paribus) dengan jumlah barang yang diminta. Kurva permintaan menggambarkan tingkat maksimum pembelian pada harga tertentu, ceteri paribus (keadaan lain tetap sama). Kurva permintaan menggambarkan harga maksimum yang konsumen bersedia bayarkan untuk barang bermacam-macam jumlahnya per unit waktu. Konsumen tidak besedia membayar pada harga yang lebih tinggu untuk sejumlah tertentu, tetapi pada jumlah yang sama konsumen bersedia membayar dengan harga yang lebih rendah. Konsep ini disebut dengan kesediaan maksimum konsumen mau bayar atau willingness to pay. Harga (Pq)



Kenaikan harga produk (ceteris paribus) akan menyebabkan penurunan jumlah barang yang diminta yang berarti terjadi perpindahan di sepanjang kurva permintaan. Perubahan variabel non harga akan menyebabkan pergeseran kurva permintaan, atau menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta pada tingkat harga tertentu. Faktor-faktor yang menyebabkan pergeseran permintaan diantaranya adalah perubahan pendapatan, selera, harga barang lain dan jumlah populasi.



Latihan Acara IV



1. pada suatu pasar ada 3 individu permintaan yaitu qa, qb, qc a. b. c. d.



Gambarkan grafik permintaan individul ! Hitunglah permintaan pasar dan gambarkan grafiknya ! Hitunglah elastisitas harga dari permintaan pasar pada tiap tingkat perubahan ! Pada harga berapa permintaan elastic dan inelastic ?



P 6 5 4 3 2 1



qa 9 10 12 16 22 30



qb 18 20 24 30 60 60



2. permintaan individual : q =



qc 30 32 36 45 60 110



8 pl



a. Gambarkan grafik permintaan individu ini ! b. Kalau ada tiga individu pada suatu pasar, hitunglah fungsi permintaan pasar dan gambar grafiknya ! c. Berapakah elastisitas harga dari permintaan pasar ? Apakah permintaan elastic ? 3. Komoditi



Elastisitas Pendapatan



Beras



0,29



Elastisitas harga Beras -0,17



Ketela Pohon



0,26



0,43



Gula



0,51



0



a. Apakah beras, ketala pohon, dan gula barang modal ? b. Bagaimana hubungan antara :  Beras – Ketela Pohon  Beras – Gula  Ketela pohon – Gula PEMBAHASAN 1. a. P 6 5 4 3 2 1



qa 9 10 12 16 22 30



qb 18 20 24 30 60 60



qc 30 32 36 45 60 110



P



Qa Qb



Qc



6 5 4 3 2 1 10



20



30



qa 9 10 12 16 22 30



qb 18 20 24 30 60 60



40



50



b. P 6 5 4 3 2 1



P 6 5 4 3 2 1



qc 30 32 36 45 60 110



Q 57 62 72 91 142 200



60



70



80



90



100



Q



20



c.



d.



ɛd1 =



40



∆Q P ∆P Q



60



=



80



100



120



140



160



180



57−62 6+5 −5 11 −55 = = =−0,46 6−5 57+62 1 119 119



ɛd2 =



∆Q P ∆P Q



=



62−72 5+ 4 −10 9 −90 = = =−0,67 5−4 62+ 72 1 134 134



ɛd3 =



∆Q P ∆P Q



=



72−91 4+3 −19 7 −133 = = =−0,81 4−3 72+ 91 1 163 136



ɛd4 =



∆Q P ∆P Q



=



91−142 3+2 −51 5 −255 = = =−1,09 3−2 91+142 1 233 233



ɛd5 =



∆Q P ∆P Q



=



142−200 2+1 −58 3 −174 = = =−0,5 2−1 142+ 200 1 342 342



ɛ = -0,46 = permintaan inelastis ( > - 1 ) ɛ = -0,67 = permintaan inelastis ( > - 1 ) ɛ = -0,81 = permintaan inelastis ( > - 1 ) ɛ = -1,09 = permintaan elastis ( < - 1 ) ɛ = -0,5 = permintaan inelastis ( > - 1 )



2. fungsi permintaan individual q = Misal : Q = 1 P = 8 Q = 8 P1



8 pl P 8



1



200



Q



1



b. Q = 3q = 3 P



Q



24



1



1



24



( p81 )= 24p 1



8



Q



P 24



1



1



24



Q



c. Apakah permintaan elastis? tidak, tetapi permintaan bersifat unitary elastis karena ɛ = -1 ɛ=



∆Q P ∆P Q



=



24−1 1+24 =−0,1 1−4 24 +1



3. a. komoditi Beras Ketela pohon Gula



Elastisitas pendapatan 0,29 ( 0 < n < 1) 0,26 ( 0 < n < 1) 0,51 ( 0 < n < 1)



Elastisitas harga -0,17 (ɛ < 0) 0,43 (ɛ > 0) 0 (ɛ = 0)



Kategori barang normal



Menurut dari tabel di atas bahwa beras,ketela pohon,dan gula termasuk barang normal karena elastisitas pendapat ( n) > 0 yang membedakan besar elastisitas pendapatan dari setiap barang yaitu beras o,29 , ketela pohon 0,26 , dan gula 0,51 dan elastisitas harga tidak mempengaruhi barang normal.



b.



 Hubungan antara beras dan ketela pohon ( 0,43 → subtitusi ) Beras (A) Ketela pohon (B) ɛAB = ɛA - ɛB = 0,29 – 0,26 = 0,3 (hubungan barang subtitusi karena ɛAB > 0)  Hubungan antara beras dan gula ( 0 → independen/tidak berhubungan ) Beras (A) Gula (C) ɛAC = ɛA - ɛC = 0,29 – 0,51 = -0,22 (Komplementer karena ɛAC < 0)  Hubungan antara ketela pohon dan gula Ketela pohon (B) Gula (C) Hubungan antara ketela pohon da gula tidak dapat di definisikan.



4.2 Ringkasan Permintaan pasar atau permintaan agregat (agregat demand) adalah jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga oleh semua individu pada suatu pasar.Permintaan pasar merupakan jumlah dari permintaan semua individu di pasar. Dalam ilmu ekonomi, adalah menggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang.Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar.



DAFTAR PUSTAKA



Danniel, Moehar. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara. Gilarso, T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Kanisius. Hariyati, Yuli. 2007. Ekonomi Mikro. Jember: CSS. Virgantari, dkk. 2011. Analisis Permintaan Ikan di Indonesia: Pendekatan Model Quadratic Almost Ideal Demand System (QUAIDS). Jurnal Sosek KP. Vol. 6(2): 191 – 203



BAB V TEORI PRODUKSI Landasan Teori Produksi adalah berkaitan dengan cara bagaimana sumber daya (masukan) dipergunakan untuk menghasilkan produk (keluaran). Menurut Joesron dan Fathorrozi (2003), produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Lebih lanjut Putong (2002) mengatakan produksi atau memproduksi menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatau barang akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Lebih spesifik lagi produksi adalah kegiatan perusahaan dengan mengkombinasikan berbagai inputuntuk menghasilkan output dengan biaya yang minimum.



5.1 Produksi Produksi merupakan rangkaian semua kegiatan dari input yang di proses (Transformasi) menjadi output (produk) tertentu. Produksi dapat berupa barang dan jasa yang akan dibeli manusia. Produksi bertujuan untuk menciptakan / menambahkan nilai atau guna suatu barang maupun jasa. 5.2 Teori Produksi - Mempelajari perilaku firm (unit usaha). - Menganalisis bagaimana businessman, dengan keterampilan dan teknologi yang ada, mengkombinasikan berbagai input untuk output yang secara ekonomi efisien. 5.3 Proses Produksi proses produksi memerlukan input seperti tenaga kerja manusia, bahan mentah, dan sebagainya yang sering disederhanakan menjadi dua golongan yaitu modal (K) dan tenaga kerja manusia (L). Dibedakan input tetap (fixed input) dan input variabel (variabel input), iput tetap tidak mudah berubah pada jangka pendek (short run). (Buku Panduan Praktikum Ekonomi Mikro.2013.Prodi Agribisnis.Fakultas Pertanian.Universitas Bengkulu) 5.4 Fungsi Produksi Produksi total (total product) adalah banyaknya produksi yang dihasilkan dari penggunaan total faktor produksi. Produksi marginal (marginal product) adalah tambahan produksi karena penambahan penggunaan satu unit faktor produksi. Produksi rata-rata (average product) adalah rata-rata output yang dihasilkan per unit faktor produksi. Produksi Total :



TP = f(K,L) Dimana;TP = produksi total K=



barang modal(yang dianggap konstan)



L



=



tenaga kerja/buruh



Secara matematis TP akan maksimum apabila turunan pertama dari fungsi nilainya sama dengan nol. Turunan pertama dari TP adalah MP,maka TP maksimum pada saat MP sama dengan nol. Produksi Marginal MP = TP’ = αTP/αL Dimana:MP = produksi marginal Perusahaan dapat terus menambah tenaga kerja selama MP > 0. Jika MP < 0,penambahan tenaga kerja justru menguragi produksi total. Penurunan nilai MP merupakan indikasi telah terjadinya hukum Pertambahan Hasil Yang Semakin Menurun atau The Law of Deminishing Return (LDR). Produksi Rata-Rata AP = TP/L Dimana: AP = produksi rata-rata.



Kurva TP, AP, MP 20 18 16 14 12 10



AP MP TP



TP max



8 6



2



4



7



6



2 0 -2



1



2



3



4



5



6



7



8



-4 -6



AP



akan



maksimum bila turunan pertama fungsi AP adalah 0 (AP’=0). Dengan penjelasan



matematis,AP maksimum tercapai pada saat AP = MP,dan MP memotong AP pada saat nilai AP maksimum.



5.5 Tahapan Produksi Untuk kasus umum dan bila dianggap penambahan faktor produksi dianggap kontinyu kurva akan menjadi pada diagram 1.1. Diagram 1.1 menunjukan ada tiga tahap penting dari gerakan perubahan nilai TP. Yang pertama,pada saat MP maksimum (titik 1 dan 4). Kedua,pada saat AP maksimum (titik 2 dan 5). Ketiga,pada saat MP = 0 atau TP maksimum (titik 3 dan 6). Diagram tersebut dapat dibagi menjadi tiga tahap produksi (The Three Stages of Production): 1)



Tahap I (stage I ),sampai pada saat kondisi AP maksimum Penambahan tenaga kerja akan meningkatkan produksi total maupun produksi rata— rata. Karena itu hasil yang diperoleh dari tenaga kerja masih jauh lebih besar dari tambahan upah yang harus dibayarkan. Perusahaan rugi jika berhenti produksi pada tahap ini (slope kurva TP meningkat tajam).



2)



Tahap II (stage II ),antara AP maksimum sampai saat MP sama dengan nol Karena berlakunya LDR,baik produksi marginal maupun produksi rata-rata mengalami penurunan. Namun demikian nilai keduanya masih positif. Penambahan tenaga kerja akan tetap menambah produksi total sampai mencapai titik maksimum (slope kurva TP datar sejajar dengan sumbu horizontal).



3)



Tahap III (stage III ),saat MP sudah bernilai < nol (negatif). Perusahaan tidak mungkin melanjutkan produksi,karena penambahan tenaga kerja justru menurunkan produksi total. Perusahaan akan mengalami kerugian (slope kurva TP negatif). Secara matematis perusahaan akan berhenti menambah tenaga kerja pada saat tambahan biaya (marginal cost) yang harus dibayar adalah sama dengan tambahan pendapatan (marginal revenue) yang diterima.tambahan biaya dalam hal ini adalah upah (wage) tenaga kerja. Tambahan pendapatan adalah produksi marginal dikalikan harga jual barang dinotasikan P,maka alokasi tenaga kerja (faktor produksi) dianggap efisien bila: W = MP (P)



5.6 Produksi optimum TVP= total value product = TP.p (p : harga produk) AVP= average value product = AP.p (nilai produksi rata-rata) MVP= marginal value product = MP.p (nilai marginal produk atau tambahan penerimaan per kesatuan tambahan input) r = harga input MVP > r input perlu ditambah MVP < r input perlu dikurangi OPTIMUMà MVP = r Jadi produksi optimum/keuntungan maksimum :  Nilai marginal product (MVP) sama dg harga input (r)  Marginal product (MP) sama dg perbandingan harga input dan output (r/p) 5.7 Pengaruh perubahan harga input dan output : a. Harga input naik (r↑) titik optimum bergeser ke kiri sehinggga penggunaaan input berkurang (x↓) dan produksi turun (q↓). b. Kalau harga input turun :(r ↓)maka penggunaan input berkurang (x ↑)dan produksi naik(q ↑). c. Kalau harga output naik :(p ↑) maka penggunaan input(x ↑) naik danproduksi naik (q↑). d. Kalau harga output turun : (p ↓)maka penggunaan input ( x ↓) dan produksi turun(q ↓).



Latihan Acara V 1. a. Apakah yang disebut produksi ? b. Apakah yang dipelajari oleh teori ekonomi produksi ? c. Apakah yang disebut fungsi produksi ? 2. a. Apakah yang disebut produksi marjinal (MP), produksi rata-rata (AP), dan elastisitas produksi ? b. Mengapa daerah stage I merupakan daerah tidak rasional ? c. Gambarkanlah suatu fungsi produksi, lengkap dengan MP dan AP dan tunjukan pada grafik TPmax, MPmax, dan APmax ? 3. Perhatikan table : X 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9



Q 0 2 5 9 12 14 15 15 14 12



a. Gambarkanlah grafik fungsi produksi ini ! b.Hitunglah AP dan MP dan gambarkanlah grafiknya ! c.Tunjukanlah daerah stage I, stage II, dan stage III ! Kalau r =2 dan p=1, berapakah x dan q ?



4. Suatu fungsi produksi q = 2 x 2 a. b. c. d. e.



1 3 x 3



Buatlah table fungsi produksi ! Gambarkan grafik fungsi produksi ini ! Hitunglah MP dan AP ! Berapakah x pada APmax , MPmax, dan TPmax ? Kalau r = 7 dan p = 4, berapakah x ?



PEMBAHASAN



1.



a. Kemampuan yang baik untuk memenuhi kepuasan yang diinginkan manusia, serta menghasilkan barang dan jasa yang akan dibeli manusia. Produksi juga merupakan kegiatan untuk mencipatakan / menambah nilai / guna suatu barang. b. Teori ekonomi produksi mempelajari :  Mempelajari perilaku firm (unit satuan produksi)  Menganalisis bagaimana businessman, dengan keterampilan dan teknologi yang ada, mengkombinasikan berbagai jenis input untuk menghasilkan output secara ekonomi efisien. c. Fungsi produksi adalah hubungan antara input dan output yang dapat berupa table, grafik, atau persamaan. Jadi, fungsi produksi menunjukkan jumlah produksi yang dihasilkan dari set input pada teknologi tertentu. 2. a. Marginal product (MP) adalah perubahan produksi per-satuan perubahan input. Average product (AP) adalah jumlah produksi yang dapat dihasilkan per-satuan unit input. Total product (TP) adalah hubungan titik-titik input dan output yang ditarik menjadi sebuah garis atau total produksi yang dihasilkan oleh satu unit produksi. Elastisitas produksi adalah perbandingan perubahan relative produksi dan input. b. Daerah stage I merupakan daerah yang tidak rasional Karena daerah stage I adalah daerah yang belum menguntungkan dan produksinya belum optimum, sehingga daerah stage I daerahnya tidak rasional.



c.



20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 -2 1 -4 -6



2



2



3



4



I



5



6



7



6



7



III



AP MP TP



8



3.



X 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9



Q 0 2 5 9 12 14 15 15 14 12



AP



MP



2 2,5 3 3 2,8 2,5 2,1 1,7 1,3



2 3 4 3 2 1 0 -1 -2



16 14



12



12



14 12



10 8 6 4 2 0



a.



0



1



2



3



4



5



6



7



8



9



b. AP q 2 = =2 x 1 q 5 = =2,5 x 12 q 9 = =3 x 3 q 12 = =3 x 4 q 14 = =2,8 x 5 q 15 = =2,5 x 6 q 15 = =2,1 x 7 q 14 = =1,7 x 8 q 12 = =1,3 x 9 MP ∆ q 2−0 = =2 ∆ x 1−0 ∆ q 5−2 = =3 ∆ x 2−1 ∆ q 9−5 = =4 ∆ x 3−2 ∆ q 12−9 = =3 ∆ x 4−3 ∆ q 14−12 = =2 ∆x 5−4 ∆ q 15−14 = =1 ∆x 6−5 ∆ q 15−15 = =0 ∆x 7−6 ∆ q 14−15 = =−1 ∆x 8−7 ∆ q 12−14 = =−2 ∆x 9−8



16



14



12



10



8



6



4



2



3



2.8



2



0 1 -2



-4



2



3



4



5



6



7



8



c.



d.



r=2



MP = MP =



r 2 = =2 p 1 ∆Q =2 ∆X



Q = 2x Q =1



4. q = 2 x 2 -



p=1



x = 0,5



1 3 x 3



a. X



Q



1



1,6



2



5,3



3



9



4



10,7



5



8,4



1 3 X = 0 , maka Q = 2(0)2− (0) =0 3 1 3 X = 1 , maka Q = 2(1)2− (1) =1,6 3 1 3 X = 2 , maka Q = 2(2) − (2) =5,3 3 2



1 3 X = 3 , maka Q = 2(3)2− (3) =9 3 1 3 X = 4 , maka Q = 2(4 )2− ( 4) =10,7 3 1 3 X = 5 , maka Q = 2(5)2− (5) =8,4 3



Q 12 10 8 Q Q



6 4 2 0 1



2



3



4



5



X



b.



c. AP q 1,6 = =1,6 x 1 q 5,3 = =2,65 x 2 q 9 = =3 x 3 q 10,7 = =2,67 x 4 q 8,4 = =1,6 x 5



MP ∆ q 1,6−0 = =1,6 ∆ x 1−0 ∆ q 5,3−1,6 = =3,7 ∆x 2−1 ∆ q 9−5,3 = =3,7 ∆ x 3−2 ∆ q 10,7−9 = =1,7 ∆x 4−3 ∆ q 8,4−10,7 = =2,3 ∆x 5−4



X 1 2 3 4 5



Q 1,6 5,3 9 10,7 8,4



AP 1,6 2,65 3 2,67 1,6



13 x 3 Ditanya : MP max, AP max, TP max ? Penyelesaian : : q=2 x 2−



d. Diketahui



3



MP max =



=



∂y 1 =2 x 2− x ∂x 3



∂ ( MP ) ∂( MP) =0= =4 x−x 2=0 ∂x ∂x



4 =2x x=2 q 13 =2 x 2− x x 3 ∂( AP) =0 = ∂x 2❑ = 2− x = 0 3 X=3



AP max =



∂q =0 ∂x = 4 x −x2 =0 = x (4 – x ) = 0 X=4



TP max =



a. r = 7 AP max =



r p



p=4



MP 1,6 3,7 3,7 1,7 -2,3



7 4 7 2 4 x −x − =0 4 4 x −x2 =



( dikali – 4)



4 x 2−16 x +7=0 (2x – 7) (2x-1) X = 3,5



X = 0,5



5.1 Ringkasan Produksi adalah suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi suatu output.Produksi meliputi semua kegiatan untuk menciptakan/menambah nilai/guna suatu barang/jasa.Proses produksi memerlukan input, seperti tenaga manusia, bahan mentah, dan sebagainya yang sering disederhanakan menjadi dua golongan yaitu modal (K) dan tenaga kerja manusia (L). Isoquant menunjukkan kombinasi 2 macam input yang berbeda yang menghasilkan output yang sama. Isocost menunjukkan semua kombinasi 2 macam input



yang dibeli perusahaan dengan pengeluaran total dan harga faktor produksi



tertentu. DAFTAR PUSTAKA Fathorrozi, Joesron. 2003. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta : Salemba Empat Putong. 2002. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta: Ghalia Indonesia Joesron Suhartati dan Fathorrozi,2003,Teori Ekonomi Mikro : Salemba Empat, Jakarta



BAB VI FUNGSI BIAYA 6.1 Fungsi Biaya Fungsi biaya merupakan hubungan antara biaya dengan jumlah produksi yang dihasilkan, Fungsi biaya dapat digambarkan ke dalam kurva dan kurva biaya menggambarkan titik-titik kemungkinan bsarnya biaya di berbagai tingkat produksi (Nararin,2004). Dalam membicarakan biaya ada beberapa macam biaya, yaitu: a.



Biaya



b.



Biaya



c.



Biaya Biaya



f.



Total



Variabel Tetap



=



Rata-Rata



g.



Cost



(Average



Rata



(



Total



Average



(Average



TC



Cost



(Fixed



Rata-Rata Rata



Cost



(Variable



Tetap Total



Biaya



( Variabel



Biaya



d. e.



Total



= =



VC)



=



FC)



Cost



Variable Fixed



=



AC)



=



AVC)



Cost Cost



=



AFC)



Biaya



Marginal



Rumus 1. 2.



C)



: C



=



AC



FC



x =



Q



atau AFC



C



= x



FC



+



VC Q



3. VC = AVC X Q Biaya Total → C = f (Q) Biaya Marginal : MC ≈ C’ ≈ = f’ (Q) Biaya total tak lain adalah Integral dari biaya marginal C = ∫ MC d Q = ∫ f’ (Q) d Q 6.1.1 Fungsi Biaya Produksi Salah satu cara maksimasi keuntungan produsen/perusahaan adalah dengan minimasi biaya produksi. Opportunity Cost yaitu selisih biayaproduksi tertinggi terhadap biaya produksi alternatif atas sumber daya yang digunakan. Biaya Eksplisit, pengeluaran aktual 64



(secara akuntansi) perusahaan untuk penggunaan sumber daya dalam proses produksi. Biaya Implisit, biaya ekonomi perusahaan atas penggunaan sumber daya yang ditimbulkan karena proses produksi (J. Sudarsono, 1992). Fungsi biaya produksi, hubungan input dan output (besarnya biaya produksi dipengaruhi jumlah output, besarnya biaya output tergantung pada biaya atas input yang digunakan). Perilaku biaya produksi , dipengaruhi : 1. Karakteristik fungsi produksi. 2. Harga input yang digunakan dalam proses produksi. Ada bebrapa konsep (fungsi) tentang biaya produksi, yaitu : 1. Biaya tetap total (Total fixed cost), TFC=f (konstan) 2. Biaya Variabel Total (total Variable cost), TVC=f (output atau Q). 3. Biaya total (Total Cost), TC=TFC-TVC ∆ C dC ≈ =slope 4. Biaya marginal (marginal cost) MC= ∆ q dq TC 5. Biaya Rata-rata AC = q 6. Biaya total TC=FC +VC Perilaku biaya produksi jangka pendek :  Perubahan output menaik (increasing return to input variable) Fungsi output : Q=bX+c Fungsi biaya : TC=a+bQ=cQ2 TVC=bQ=cQ2 ; TFC = a AC > AVC > MC  Perubahan output tetap (constan return to input variable) ; Fungsi output ; Q=bX Fungsi biaya ; TC=a+bQ TVC=bQ ; TFC=a AC>AVC=MC  Perubahan output menurun (decreasing return to input variable) ; Fungsi output : Q=bX-cX2 Fungsi biaya : TC=a + bQ + cQ2 TVC = bQ+cQ2 ; TFC=a MC>AC.AVC  Perubahan output manaik dan menurun (increasing decreasing return to input variable) Fungsi output ; Q=bX+cX2-dX3 Fungsi biaya : TC = a +bQ-cQ2+dQ3 TVC= bQ-cQ2+dQ3 ; TFC = a MC > AC > AVC Analisis biaya jangka panjang (ling run average cost atau LAC)  Proses produksi yang sudah tidak menggunakan input tetap, seluruh biaya produksi adalah variabel.



65







Perilaku biaya produksi jangka panjang; keputusan penggunaan input variabel oleh







perusahaan dalam jangka pendek. Fungsi biaya jangka panjang; Biaya rata-rata jangka panjang (LAC), Biaya marjinal



jangka panjang (LMC), yang diperoleh dari biaya total jangka panjang (LTC). 6.1.2 Longrun Cost Biaya jangka pendek = shortrun cost menggambarkan keadaan tertentu, missal pada STC. Kalau terjadi tambahan investasi FC bertambah menjadi STC2, STC3, dst. Analisis jangka panjang memberi gambaran fungsi biaya jangka panjang mencakup semua kemungkinan besarnya FC. Digambarkan dengan LTC=longrun total cost = biaya total jangka panjang. Atau seperti pada gambar dibawah : I. SAC1 dan SMC1 II. SAC2 dan SMC2 III. SAC3 dan SMC3 SAC=shortrun average cost (biaya rata-rata jangka pendek) SMC=shortrun marginal cost (biaya marginal jangka pendek) LAC= longrun average cost (biaya rata-rata jangka panjang) LMC=longrun marginal cost (biaya marginal jangka panjang)



66



6.1.3 Optimum Produksi Optimum



produksi



:



keuntungan



maximum π ≡ R−C π =Pq−C ( q ) dπ π max = =0 dq dπ dC d2 π = p− =0 → MC= 2 < 0 dq dQ dq 2 −d ( MC ) −d π = 0 → MC ↑ dq Pada harga P1 jumlah produksi q1 keuntungan = (p1 - AC) q1 Keuntungan yaitu selisih antara harga output dikurangi biaya rata-ratakali produksi. Pada harga P2, harga dibawah



AC min → keuntungan negative = rugi, tetapi tetap



memproduksi sebesar q2 dalam jangka pendek karena P2> AVC. Pada harga P3, produksi tetap q=0 Penawaran Individual dan penawaran pasar



67



Latihan Acara VI 1. Diketahui data pada tabel sebagaiberikut : Q



FC



0 1 2 3 4 5 6



120 120 120 120 120 120 120



VC



TC



0 60 80 90 105 140 210



( FC + VC) 120 180 200 210 225 260 330



a. Hitunglah TC b. Gambarkangrafik FC, VC dan TC c. Hitunglah AC, MC, AVC, ATC, MVC DAN MFC d. Gambarkangrafikpadaopsi C e. Tunjukkantitik minimum padagrafikuntuk AC, AVC, MC 2. Diketahuitabelsebagaiberikut : SAC1 Q AC 1 15.5 2 13 3 12



SAC2 Q 2 3 4



AC 15.5 12 10



SAC3 Q 5 6 7



AC 10 8.5 8



SAC4 Q 8 9 10



AC 10 9.5 10



SAC5 q 9 10 11



AC 17 11 11.5 68



4 5



11.75 13



5 6



7.5 11



8 9



8.5 10



11 12



12 15



12 13



13 16



a. Gambarkangrafik SAC1, sampaiSAC5 b. GambarkanLongrun Average Cost Q LA



1 15



2 13



3 11.3



4 10



5 9



6 8.3



7 8



8 8.2



9 8.9



10 10



11 11.3



12 13



C



c. d. e. f.



Hitunglah STC1 sampai STC5 Gambarkan STC1 sampai STC5 Hitunglah SMC1 sampai SMC5 danGambarkan! Hitunglah LTC dan LMC dangambarkan!



69



   



Q



PEMBAHASAN 1. a. TC TC = FC + VC - TC 120 + 0 = 120 TC = FC + VC - TC 120 + 60 = 180 TC = FC + VC - TC 120 + 80 = 200 TC = FC + VC 120 + 90 = 210 b. Grafik FC, VC dan TC digabung pada soal C c. Hitunglah AC, MC, AVC, ATC, MVC dan MFC FC



VC



TC (



0 1 2 3 4 5 6



120 120 120 120 120 120 120



0 60 80 90 105 140 210







AC =



     



AC FC



VC) 120 180 200 210 225 260 330



+



TC q 0 180 100 70 56,25 52 55



MC ∆ TC ∆Q 60 20 10 15 35 70



= FC + VC 120 + 105 = 225 = FC + VC 120 + 140 = 260 = FC + VC 120 + 210 = 330



AVC



ATC



VC q



TC q



0 60 40 30 26,25 28 35



0 180 100 70 56,25 52 55



MVC



MFC



∆ VC ∆Q 60 20 10 15 35 70



∆ FC ∆Q 0 0 0 0 0 0 0



TC 120 = =0 q 0 TC 180 AC = = =180 q 1 TC 200 AC= = =100 q 12 TC 210 AC = = =70 q 3 TC 225 AC = = =56.25 q 4 TC 260 AC = = =52 q 5 TC 330 AC= = =55 q 6 70



      



         



Δ VC 0 = =∞ Δq 0 ΔVC 60 MC= = =60 Δq 1 ΔVC 20 MC= = =20 Δq 1 ΔVC 10 MC= = =10 Δq 1 ΔVC 15 MC= = =15 Δq 1 ΔVC 35 MC= = =35 Δq 1 ΔVC 70 MC= = =70 Δq 1 MC=



VC 0 = =∞ q 0 VC 60 AVC = = =60 q 1 VC 80 AVC = = =40 q 2 VC 90 AVC = = =30 q 3 VC 105 AVC = = =26,25 q 4 VC 140 AVC= = =28 q 5 VC 210 AVC = = =35 q 6 ATC samadengan VC MVCsamadengan MC MFC samadengan 0 AVC =



d. Grafikpadaopsi C 340 320 300 280 260



TC



71



240 220 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0



VC



FC MC = MVC AC = ATC AC min AVC min AVC min = MVC min MC 12



3



456



q



MFC



Tunjukkantitik minimum grafik AC, AVC, MC dan MVC  Titikminimum AC = 52  Titik minimum AVC = 26.25  Titik minimum MC = 10 Jadi di dapatTabelsebagaiberikut : Q 0 1 2 3 4 5 6



FC 120 120 120 120 120 120 120



VC 0 60 80 90 105 140 210



TC 120 180 200 210 225 260 330



AC 0 180 100 70 56.25 52 55



MC 0 180 20 10 15 35 70



AVC 0 60 40 30 26.25 28 35



ATC 0 120 60 40 30 24 20



2. a. Grafik SAC1 sampai SAC5 AC 18 16 14



SAC 1 SAC4



SAC5



72



12 10



SAC2



SAC3



8 6 4 2 10



q 1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



11



12



13



b.GrafikLongrunAverageCost



LAC 16 14 12 10 8 6 4 2 0



q 1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



11



12



73



c. STC1 sampai STC5 STC 1=AC x q



STC 2= AC x q



STC 4= AC x q ¿ 15 x 1 ¿ 15 x 2 ¿ 10 x 5 ¿ 15 ¿ 31 STC = AC x q STC = AC x q STC= AC x q ¿ 13 x 2 ¿ 26 STC = AC x q



¿ 12 x 3 ¿ 26



STC= AC x q ¿ 12 x 3 ¿ 26 STC = AC x q



¿ 10 x 4 ¿ 40



STC= AC x q ¿ 11.7 x 4 ¿ 47 STC = AC x q STC= AC x q ¿ 13 x 5 ¿ 65



STC 3= AC x q ¿ 10 x 8 ¿ 50



¿ 80 STC = AC x q



¿ 8.5 x 6



¿ 9.5 x 9 ¿ 51



¿ 85.5 STC = AC x q



STC = AC x q ¿8 x7



¿ 10 x 10 ¿ 66



¿ 100 STC = AC x q



STC = AC x q ¿ 7.5 x 5 ¿ 8.5 x 8 ¿ 37.5 ¿ 68 STC = AC x q ¿ 11 x 6 ¿ 66



¿ 10 x 9



¿ 12 x 11 ¿ 132 STC = AC x q



¿ 15 x 12 ¿ 90



¿ 180



STC 5= AC x q ¿ 17 x 9 ¿ 153 STC = AC x q ¿ 11 x 10 ¿ 110 STC= AC x q ¿ 11.5 x 11 ¿ 126.5 STC = AC x q ¿ 13 x 12 ¿ 156 STC= AC x q ¿ 16 x 13 ¿ 208



74



Grafik STC1 sampai STC5 STC 220 STC5 200



180 STC4 160



140



120



100 STC3



75



80 STC2 60



40



20 STC1 0



q 1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



11



12



13



d. SMC1 sampai SMC5 SMC 1=



ΔTC 15.5 = =∞ Δq 0



SMC 3=



ΔTC 50 = =∞ Δq 0



SMC 1=



ΔTC 10.5 = =10.5 Δq 1



SMC 2=



ΔTC −5 = =5 Δq 1



SMC 3=



ΔTC 1 = =1 Δq 1



SMC 1=



ΔTC −6 = =6 Δq 1



SMC 2=



ΔTC 14 = =14 Δq 1



SMC 3=



ΔTC 5 = =5 Δq 1



SMC 1=



Δ TC 27 = =1 Δq 1



SMC 2=



ΔTC −2.5 = =2.5 Δq 1



SMC 3=



ΔTC 12 = =12 Δq 1



SMC 1=



ΔTC 18 = =18 Δq 1



SMC 2=



SMC 2=



ΔTC 31.1 = =∞ Δq 0



ΔTC 28.5 = =28.5 Δq 1



SMC 3=



ΔTC 22 = =22 Δq 1



76



SMC 4=



Δ TC 80 = =80 Δq 1



SMC 5=



ΔTC 153 = =153 Δq 1



SMC 4=



ΔTC 5.5 = =5.5 Δq 1



SMC 5=



Δ TC −43 = =−43 Δq 1



SMC 4=



ΔTC 14.5 = =14.5 Δq 1



SMC 4=



ΔTC 32 = =32 Δq 1



S MC 5=



SMC 4=



ΔTC 48 = =48 Δq 1



SMC 5=



SMC



SMC 5=



ΔTC 16 = =16 Δq 1



Δ TC 29.5 = =29.5 Δq 1



Δ TC 52 = =52 Δq 1



SMC5



50



SMC4



45 40 35 30 SMC2 25



SMC3 77



20



SMC1



15 10 5 0



q 3



4



5



6



7



8



9



10



11



12



1



2



13



-5 -10 -15 -20 -25 -30 -35 -40 -45 -50 e. LTC dan LMC LTC=LAC x q



LTC=15 x 1



LTC=13 x 2



= 15



= 26 78



LTC=11.3 x 3



LTC=10 x 4



=33.9



= 40



LTC=9 x 5



= 45 LTC=8 x 7



LTC=8.3 x 6



= 49.8 LTC=8.2 x 8



= 56



= 65.6



LTC=8.9 x 9



LTC=10 x 10



= 80.1



= 100



LTC=11.3 x 11



= 124.3



LTC=13 x 12



= 156



LTC 160



LTC



79



150



140



130



120



110



100



90



80



70



60



80



50



40



LMC



30



20



10



0



q 1



LMC=



2



3



4



5



6



7



8



9



10



11



12



Δ TC =¿ Δq



 Untukperhitungan LMC dangrafiknyayaitu LMC samadengan SMC



6.3 Ringkasan



81



Fungsi biaya merupakan hubungan antara biaya dengan jumlah produksi yang dihasilkan. Macam-macam biaya yaitu biaya total, biaya variabel, biaya tetap, biaya total rata-rata, biaya variabel rata-rata, biaya tetap rata-rata, dan biaya marginal. Fungsi produksi adalah hubungan anatara input dan output. Opportunity Cost yaitu selisih biaya produksi tertinggi terhadap biaya produksi alternatif atas sumber daya yang digunakan. Perilaku biaya produksi , dipengaruhi :Karakteristik fungsi produksi dan harga input yang digunakan dalam proses produksi. Ada beberapa konsep (fungsi) tentang biaya produksi, yaitu : 1. Biaya tetap total (Total fixed cost), TFC=f (konstan) 2. Biaya Variabel Total (total Variable cost), TVC=f (output atau Q). 3. Biaya total (Total Cost), TC=TFC-TVC 4. Biaya marginal (marginal cost)



5. Biaya Rata-rata



AC =



MC=



∆ C dC ≈ =slope ∆ q dq



TC q



6. Biaya total TC=FC +VC



Biaya jangka pendek = shortrun cost menggambarkan keadaan tertentu, missal pada STC. SAC=shortrun average cost (biaya rata-rata jangka pendek) SMC=shortrun marginal cost (biaya marginal jangka pendek) LAC= longrun average cost (biaya rata-rata jangka panjang) LMC=longrun marginal cost (biaya marginal jangka panjang)



BAB VII 82



ORGANISASI PASAR



7.1 Landasan Teori STRUKTUR PASAR Struktur Pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri (Boediono, 2010). Analisa ekonomi membedakan struktur pasar menjadi 4 jenis yaitu :  Pasar Persaingan Sempurna  Pasar Monopoli  Persaingan Monopolistis  Pasar Oligopoli.



PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyaknya/ tidak terbatas. Ciri-ciri pasar sempurna:   



Jumlah penjual dan pembeli yang banyak Produk yang di perdagangkan sama atau bisa di bilang homogen. Pemerintah tidak ikut campur tangan dalam proses pembentukan harga. Jenis-jenis pasar sempurna:



     



Jumlah penjual dan pembeli banyak Barang yang di jual sama/homogen Harga di tentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran Posisi tawar konsumen kuat Sensitif pada perubahan harga Sulit mendapatkan keuntungan lebih / diatas rata-rata. PASAR MONOPOLI



83



Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau konsumen. Pasar monopoli memiliki ciri-ciri:    



hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran tidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip produsen memiliki kekuatan menentukan harga tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berupa keunggulan perusahaan Sebab-sebab terjadi nya pasar monopoli:



   



penguasaan bahan mentah, penguasaan teknik produksi tertentu, pemberian hak istimewa dari pemerintah (misalnya hak paten), adanya lisensi (pemberian izin kepada perusahaan tertentu yang ditunjuk), Kebaikan pasar monopoli:



  



Industri-industri yang berkembang banyak yang bersifat monopoli. Mendorong untuk adanya inovasi baru agar tetap terjaga monopolinya. Tidak akan mungkin timbul perusahaan-perusahaan yang kecil sehingga perusahaan monopoli akan semakin besar.



Kelemahan pasar monopoli:  Tidak efisiensinya biaya produksi, karena perusahaan monopoli tidak memanfaatkan secara penuh penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan.  Konsumen merasa berat karena harus membeli barang dengan harga sangat tinggi oleh perusahaan monopoli.



PASAR OLIGOPOLI Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, di mana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan. Pasar Oligopoli memiliki ciri-ciri:



84



 Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.  Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak  Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke dalam pasar Kebaikan pasar oligopoli antara lain sebagai berikut. 



Industri-industri oligopoly bisa mengadakan inovasi dan penerapan teknologi baru yang







paling pesat, Terdorong untuk berlomba penemuan proses produksi baru dan penurunan ongkos



  



produksi, Lebih mampu menyediakan dana untuk pengembangan dan penelitian. Kelemahannya antara lain sebagai berikut. Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati







produsen. Tidak efisiensi produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada biaya rata-rata



 



yang minimum. Kemungkinan adanya eksploitasi konsumen maupun buruh. Terdapat kenaikan harga (inflasi) yang merugikan masyarakat secara makro.



PASAR MONOPOLISTIK Pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi barangnya. Sedangkan unsur persaingan pada banyak penjual yang menjual produk yang sejenis. Ciri –ciri dari pasar monopolistik:     



Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar. Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product. Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri. Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan. Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah. Kebaikan pasar monopolistik antara lain sebagai berikut.







Konsumen memiliki banyak pilihan barang. 85







Produsen dapat menentukan harga sendiri-sendiri dalam satu pasar karena tidak ada







persaingan. Masing-masing monopolistik mempunyai keuntungan sendiri-sendiri karena memiliki



pasar (konsumen) sendirisendiri. Sementara itu, kelemahannya antara lain sebagai berikut.  Tidak efisiennya produksi karena produsen tidak berproduksi dengan biaya rata-rata  



(AC) yang minimum. Terlalu banyak perusahaan kecil. Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari biaya produksi untuk menghasilkan produk tersebut



KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG Keseimbangan Jangka Pendek (Short Run Equilibrium) Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit dan akibatnya kurva MR tidak berimpit dengn kurva permintaan, keseimbangan yang dicapai suatu perusahaan dalam persaingan pasar monopolistik adalah sama dengan didalam monopoli. Bedanya, didalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam persaingan monopolistik permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar.



Gambar 7.1 keseimbangan jangka pendek (short run equilibrium)



86



Gambar 7.2 (a) perusahaan memperoleh laba (b) perusahaan megalami kerugian



Dua keadaan perusahaan monopolistik ditujukan dalam gambar diatas. Yang ditunjukkan dalam gambar (a) adalah keadaan dimana perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang maksimum akan diperoleh apabila perusahaan memproduksi pada tingkat dimana keadaan MC=MR tercapai. Maka keuntungan maksimum tercapai apabila jumlah produksi adalah Q dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. Segi empat PABC menunjukkan jumlah keuntungan mkasimum yang dinikmati perusahaan monopolistik. Dalam gambar (b) yang ditunjukkan adalah keadaan dimana perusahaan mengalami kerugian. Kerugian akan dapat diminimumkan apabila keadaan MC=MR tercapai, ini berarti perusahaan harus mencapai tingkat produksi sebanyak Q. Pada tingkat produksi ini harga mencapai P. Besarnya kerugian yang diderita digambarkan oleh kotak PABC.



Market Period = Very Shortrun Period ( jangka sangat pendek )



87



Gambar 7.3 Very Short Period (Jangka Sangat Pendek)



Keseimbangan Jangka Panjang (Longrun Equilibrium) Pada kuantitas ini perusahaan hanya memperoleh laba normal. Dalam jangka panjang perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik hanya memperoleh laba normal. Hal ini terjadi karena pada pasar persaingan monopolistik tidak ada hambatan yang berarti bagi masuknya perusahaan akan semakin mengecil. Semakin banyak perusahaan baru masuk kedalam suatu industry, semakin besar kapasitas produksi, sehingga dalam jangka panjang perusahaan hanya memperoleh laba normal



Gambar7.4 Keseimbangan Jangka Panjang (Longrun Equilibrium)



Latihan Acara VII 88



1. a) Sebutkan 4 macam model pasar dalam teori ekonomi ! b) Mengapa dimulai dengan model yang ekstrem ? 2. a) Apa ciri pasar persaingan sempurna ? b) Apakah model ini ada dalam kenyataan? Mengapa kita mempelajari model ini? 3. Pada pasar persaingan sempurna : Market Demand : QD = 70000 – 5000 P Market Supply : QS = 40000 + 250 P a) Gambarkan market demand dan market supply ! b) Berapakah harga keseimbangan ? c) Kalau dilingkungan pasar ini ada 100 perusahaan bagaimanakah penawaranperusahaan (firm supply) ? d) Gambarkan grafik penawaran dan permintaan perusahaan (firm) dan berapakahproduksi tiap firm ?



PEMBAHASAN 1. a) 4 macam model pasar dalam teori ekonomi : 1.Pasar persaingan sempurna (perfect competition), 2. Pasar monopoli (monopoly), 3. Pasar oligopoli (oligopoly), 4.Pasar persaingan monopolistik (monopolistic competition). b)Karena model yang ekstrem terdiri dari dua model pasar,yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli dimana ada satu jumlah penjual dan pembeli sangat banyak dan yang kedua hanya satu penjual.Dua model yang pertama jarang ditemui bahkan tidak pernah ada dalam kenyataan,akan tetapi hasil analisis model ini dapat memberikan penjelasan dan prediksi yang baik. 2.a) Ciri pasar persaingan sempurna: ◊ jumlah penjual dan pembeli banyak ◊ barang homogen ◊ mobilitas sumberdaya sempurna ◊ perfect knowledge b) Iya,karena menurut sejarah keduanya merupakan model yang pertama kalidikembangkan. 3. a)



Qd



= 70000 – 5000 P



70000 = 5000 P P = 14 Qs = 40000 + 2500 P 89



40000 = -2500 P P = -16 Qd = 0



P = 14



P=0



Qd = 70000



Qs = 0



P = - 16



P=0



Qs = 40000



90



P 14 12



Qs



10 8



E



6 4 2 10000 -2



20000 30000 40000 50000 60000 70000 Q



Qd



-4 -6 -8 -10 -12 -14 -16 b) Harga keseimbangan c= QS 70000 -5000 P = 40000 + 2500 P 70000 -40000 = 2500P + 5000P 30000 = 7500 P P = 30000 : 7500 = 4 c) Kalau dilingkungan pasar ini ada 100 perusahaan maka penawaran perusahaan (firm supply) 91



QS



= 40000 + 2500 P 40000 + 2500 (4) = 40000 + 10000 = 50000 q = QS/n n=100 q = 50000/ 100 q = 500 tiap perusahaan menawarkan 500 unit barang d) Grafik penawaran dan permintaan perusahaan(firm) dan produksi tiap firm



Qd = 70000 – 5000 p p 4 3 2 1



Qd 50000 55000 60000 65000



QS = 40000 +2500 p



92



p 4 3 2 1



Qd 50000 47500 45000 42000 Qd



p



E



Qs



4 3 2 1 10000



15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 50000 55000



60000 6500



93



7.1 Ringkasan Struktur pasar adalah berbagai hal yang dapat mempengaruhi tingkah laku dan kinerja perusahaan dalam pasar, misalnya jumlah perusahaan dalam pasar, skala produksi, jenis produksi dan sebagainya. Struktur pasar yang sangat mirip dengan persaingan sempurna tetapi yang membedakan dengan pasar persaingan sempurna ialah bahwa pada pasar ini produsen mampu membuat perbedaan-perbedaaan pada produknya ( differensiasi produk ) dibandingkan produsen lain. Struktur pasar di mana hanya ada sejumlah kecil perusahaan yang memproduksi hampir semua output industri dan mempunyai keputusan yang saling mempengaruhi. Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area.



DAFTAR PUSTAKA



Oka.



Yeoti.



2008.



Ekonomi



Pariwisata:



Introduksi,



Informasi



Implementasi. Jakarta: Kompas Partadiredja. 1990. Pengantar Ekonomi. Yogyakarta : BPFE Prasetyo. 2010. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan. Jakarta : PT Raja Grafindo Sayeoti. 1989. Pengantar Ekonomi Makro 2. Jakarta: Sudiyono DAFTAR PUSTAKA



Aris. 1987. Landasan Ekonometrika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Sukirno. 2005. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: PT Raja Grafindo



dan